“PIPA”
DISUSUN OLEH :
NIM : 1807025125
KELOMPOK : I (Satu)
KELAS : D3-B
1.3 Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan pipa
2. Untuk dapat memahami fungsi serta kegunaan suatu pipa
3. Untuk dapat mengetahui berbagai komponen yang ada pada sistem
perpipaan
4. Untuk dapat mengetahui apa saja jenis-jenis pipa yang digunakan dalam
industri maupun kehidupan sehari-hari
5. Untuk dapat memahami bagaimana proses pembuatan pipa
6. Untuk dapat memahami bagaimana sistem suatu perpipaan
1.4 Manfaat
1. Mengetahui apa pengertian dari pipa
2. Memahami fungsi serta kegunaan pipa
3. Mengetahui berbagai komponen yang ada pada sistem perpipaan
4. Mengetahui jenis-jenis pipa
5. Memahami proses pembuatan pipa
6. Memahami sistem suatu perpipaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pipa adalah istilah untuk benda silinder yang berlubang dan digunakan
untuk memindahkan zat hasil pemrosesan seperti cairan, gas, uap, zat padat yang
dicairkan maupun serbuk halus. Material yang digunakan sebagai pipa sangat
banyak diantaranya adalah: beton cor, gelas, timbal, kuningan (brass), tembaga,
plastik, aluminium, besi tuang, baja karbon, dan baja paduan. Pemilihan material
pipa akan sangat membingungkan sehingga perlu pemahaman mendalam untuk
apa saluran/sistem pipa itu dibuat, mengingat setiap material memiliki
keterbatasan dalam setiap aplikasinya. Material yang paling umum digunakan
adalah pipa baja karbon.
Dalam dunia industri fungsi pipa bisa kita lihat di bawah ini :
1. Perpipaan untuk pembangkit tenaga
2. Perpipaan untuk industri bahan migas
3. Perpipaan untuk penyulingan minyak mentah
4. Perpipaan untuk pengangkutan minyak
5. Perpipaan untuk proses pendinginan
6. Perpipaan untuk tenaga nuklir
7. Perpipaan untuk distribusi dan transmisi gas dan lain-lain.
1. Diameter Pipa
Semakin besar ukuran pipa atau semakin besar diameter pipa maka
semakin banyak air yang dapat dialirkan.
2. Panjang pipa
Semakin panjang pipa semakin panjang perjalanan air maka semakin besar
gesekan yang terjadi di permukaan dalam pipa oleh air.
3. Keadaan Pipa
Air lunak yang kaya akan O2 dan air keras yang banyak mengandung
garam akan mempercepat terjadinya karat pada permukaan dalam pipa, hal
ini dapat menghambat aliran air.
6. Pemasangan Valves
Dalam jaringan pipa perlu direncanakan pemasangan valves (kran) untuk
menghentikan sementara aliran air apabila terjadi perbaikann pipa.
7. Pembesaran Ukuran
Agar pengaliran air akan tetap lancar, perubahan ukuran (pemakaian
Reducing Socket) dibuat secara bertahap / tidak terlalu drastis.
A. Pipa Besi
memang pipa ini lebih kuat dan tahan, tapi pemasangannya kurang praktis,
pipa tidak luwes mengikuti kontur atau jalur, setiap sambungan butuh drat, bila
rusak atau bocor, perbaikannya pun tidak mudah, bagian dalam pipa bisa berkarat
sehingga air jadi kotor dan bau, harganyapun lebih mahal.
B. Pipa Tembaga
Pipa jenis ini bisa menjadi alternatif karena lebih flexibel dan tidak
berkarat, selain juga tahan panas dan tekanan tinggi. pemasangan tidak perlu
banyak sambungan, sehinggga lebih praktis dan cepat. harganya lebih mahal
meskipun lebih murah ketimbang pipa besi. Pipa tembaga pada umumnya dibagi
menjadi 2 (dua) jenis, yaitu :
C. Pipa Alluminium
D. Pipa Baja
Pipa baja juga banyak sekali dipergunakan pada mesin pendingin untuk
keperluan domestic, seperti halnya pada kondensor lemari es. Ada beberapa pipa
baja dengan ketebalan dinding tertentu yang biasa digunakan pada mesin
pendingin, adapun ukuran diameter pipa baja tersebut sama dengan ukuran
diameter pipa tembaga, sedangkan cara penyambungan dari pipa baja adalah
dengan sistem brazing dan ada pula yang menggunakan ulir. Pipa tembaga atau
kuningan tidak dapat digunakan pada sistem pendingin yang menggunakan bahan
refrigeran amoniak , dimana sifat pipa tembaga ini mudah bereaksi jika terkena
amoniak, jadi untuk mesin pendingin yang menggunakan bahan refrigerannya
amoniak harus menggunakan pipa baja.
Pipa jenis lebih murah, selain untuk air bersih PVC dipakai juga untuk
saluran kloset,air limbah dan talang air hujan. Diameter pipa mulai 1/2 inci
sampai 6 inci atau 16 mm sampai 150 mm dan dijual dalam satuan empat meter
perbatang.Pipa yang terbuat dari fiber ini lebih ringan dan lentur sehingga mudah
dipasangdan diperbaiki,bila ada yang rusak atau bocor cukup dipotong bagian
yang rusak dan disambung kembali.Pipa tidak berkarat dan cukup kuat,mampu
menahan tekanan air hingga dua bar atau 10kg/cm2.
Pipa uPVC (unplasticized polyvinyl chloride) lebih kuat dan lebih tahan
terhadap tekanan, pipa uPVC ini mampu menahan tekanan lima kali pipa PVC
dengan daya tahan sampai 50 tahun, atau dua kali pipa PVC. Meskipun demikian
tetap saja pipa uPVC tidak disarankan untuk saluran air panas. Pipa juga masih
butuh banyak sambungan. Bahkan, konon penggunaan pipa uPVC di negara-
negara maju sudah dilarang, karena dinilai mengandung zat timbal (zat klorida
dan bahan campuran stabilizer)
H. Pipa PEX
Selain PVC dan uPVC ada pipa baru yang diklaim tidak mengandung zat
berbahaya, lebih kuat dan bisa dipakai baik untuk air panas dan air dingin, yaitu
pipa berbahan polyethylene atau PEX (polyethylene cross linked) seperti Westpex
dan Rifeng, serta pipa HDPE (high density polyethylene) dari Pralon. Pipa PEX
merupakan jenis pipa mutakhir untuk menggantikan pipa PVC dan uPVC, besi,
dan tembaga. Pipa polyethylene lebih kuat, higenis dan aman. Ketahanannya
mulai dari minus 40 derajat sampai 110 derajat celcius dengan umur setara pipa
uPVC. Harganya lebih murah ketimbang pipa tembaga. Bentuknya berupa
gulungan (bisa digulung)seperti selang air, bukan batangan seperti pipa PVC dan
uPVC, dengan berat sekitar 11 kg/100m. Karena itu pipa mudah dibawa, disimpan
dan dipasang. Pemasangan tidak memerlukan sambungan bila dipasang
membelok, pipa cukup dilekukkan sehingga kebocoran bisa diminimalisir.
Wespex membedakan pipa warna putih untuk aplikasi air dingin dan warna merah
untuk aplikasi air panas.
a. PVC
b. uPVC
c. PEX (Polyethylene)
Bisa dipakai untuk instalasi air panas dan dingin,lebih tahan ,kuat,elastis
dan lebih higenis karena tidak mengandung bahan berbahaya.Pemasangan
praktis ,tidak butuh sambungan dan tidak mudah bocor.Harga lebih mahal
ketimbang pipa PVC dan uPVC tapi lebih murah ketimbang pipa besi dan
tembaga.
Selain itu ada juga jenis pipa dari bahan khusus antara lain :
1. Pipa Vibre Glass
2. Pipa Aluminium
3. Pipa Wrought Iron (besi tanpa tempa)
4. Pipa Cooper (tembaga)
5. Pipa Nickel Cooper (timah tembaga)
6. Pipa Nickel Chrom Iron / inconnel (besi timah chrom)
7. Pipa Red Brass (kuningan merah)
Pada dasarnya sistem pipa dan detail untuk setiap industri atau
pengilangan tidaklah jauh berbeda, perbedaan-perbedaan mungkin terjadi hanya
pada kondisi khusus atau batasan tertentu yg diminta pada setiap proyek.
Pabrikasi pipa dapat dilakukan pada bengkel-bengkel di lapangan atau pada suatu
pembuatan pipa khusus di suatu tempat lalu dikirim kelapangan, baik melalui
transportasi laut atau darat, sehingga dilapangan hanya merupakan penyambungan
saja. Hal ini menguntungkan dari segi waktu, ongkos kerja dan pekerjaan
dilapangan.
Pemilihan keputusan untuk pabrikasi pipa di suatu bengkel dilapangan
atau di suatu tempat di luar lapangan bahkan dinegara lain, memerlukan
perhitungan teknis dan ekonomis secara cermat. Pemasangan pekerjaan perpipaan
dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian sbb:
Pemasangan sistem perpipaan diketiga tempat ini baik pipa proses ,pipa
utiliti mempunyai permasalahan masing-masing dan dalam buku ini hanya akan
disinggung butir satu dua.
Pemasangan ini dapat dilakukan pada rak pipa (pipe Rack), diatas
penyangga penyangga pipa, atau diatas dudukan pipa (sleeper). Pada pemasangan
pipa diatas tanah ini dapat pula dimasukkan pipa peralatan (equipment) yaitu yg
meliputi pipa kolom dan vesel, pipa exchanger, pipa pompa dan turbin, pipa
kompressor dan pipa utilitas. berikut akan dijelaskan sebagai berikut :
Pipa yg akan dipasang pada kolom dan vesel harus ditempatkan secara
radial disekitar kolom di bagian jalur pipa, jalan orang, platform dibagian access.
Untuk pipa 18″ keatas bisa langsung dilas ke vesel, kecuali pertimbangan
pemeliharaan dan akan digunakan sambungan flange. Sambungan dalam skirt
tidak boleh ditempatkan katup atau flange. Penggunaan vent atmosferis berkatup
dan bertudung harus disediakan pada tempat lokasi titik tertinggi dari vessel atau
jalur pipa diatasnya, sedangkan drain dipasang pada tempat lokasi terendah yg
akan ditentukan oleh P&ID.
b. Pipa Exchanger
Pipa suction atau pipa yg mengalirkan aliran disebut juga pipa hisap harus
diatur sedemikian rupa guna mencegah penurunan tekanan dan kantung uap yg
dapat pula menimbulkan kavitasi pada impeler. Apabila perubahan ukuran
diperlukan untuk mempercepat atau memperlambat aliran, maka reduser eksentris
harus dipakai bilaman kantung tanpa vent tak dapat dihindari. Pemasangan pipa
pada pompa dan turbin harus diatur sedemikian rupa, sehingga mudah untuk
perawatan dan perbaikan. Hal ini penting untuk mencegah pembongkaran besar
yg tak perlu pada pemeliharaan dan perbaikan pipa. Saringan permanen dan
sementara harus disediakan pada inlet pompa dan turbin. Sedangkan untuk aliran
panas dan dingin harus diperhatikan fleksibilitasnya, begitu pula kedudukan-
kedudukan penyangga haruslah baik dan dapat mengatasi getaran-getaran yg
diakibatkan motor pipa serta aliran.
d. Pipa Kompresor
Secara umum, penerapan jalur pipa bawah tanah digolongkan dalam dua
bagian, yaitu:
a. Pipa Utilitas
b. Pipa Untuk Proses
Sistem aliran gravitasi, tergantung dari pusat gravitasi, sehingga jalur-jalur
perpipaan harus mempunyai slope. Dalam hal ini, sangat dianjurkan agar
perbandingan slopenya 1:1000 untuk katup jalur di bawah permukaan tanah.
a. Pipa Utilitas