Saat ini sistem perpipaan sudah amat maju, sebagai contoh sistem perpipaan
yang dibuat untuk mengantarkan minyak dari satu negara ke negara lain melalui
sistem perpipaan bawah laut (offshore). sehingga dengan sistem ini akan dihemat
waktu lebih banyak, walaupun kendala yang akan dihadapi lebih banyak.
1.3 Tujuan
Laporan ini memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai, yaitu :
1. Mengetahui jenis-jenis dan fungsi dari pipa
2. Mengenal alat-alat yang digunakan saat melakukan instalasi pipa pada praktek
plumbing
3. Memahami cara membuat klaim kait untuk pipa
4. Memahami cara pemotongan dan penguliran pipa
5. Mengetahui langkah-langkah proses penginstalasian pipa
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Defenisi Pipa
Pipa adalah istilah untuk benda silinder yang berlubang dan digunakan untuk
memindahkan zat hasil pemrosesan seperti cairan, gas, uap, zat padat yang dicairkan
maupun serbuk halus. Sedangkan instalasi pipa adalah pemasangan atau
penyambungan pipa-pipa untuk pemasukkan dan pipa pengeluaran khusus yang
terdapat pada bangunan untuk segala keperluan alat plambing, seperti : kamar mandi,
wc, tempat cuci piring (sink), tempat cuci tangan, tempat buang air kecil (urinoir),
jaringan pipa gas, jaringan pipa untuk keperluan rumah, dan lain-lain.
b. Alat Sambung
Untuk membuat suatu instalasi pasti kita membutuhkan banyak pipa, karena
keterbatasan panjang, dan bentuk pipa yang dijual di pasaran dan diproduksi dari
pabrik, maka dalam pekerjaan suatu instalasi kita tak terlepas dari penyambungan-
penyambungan pipa. Adapun macam-macam alat sambung tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Socket
Digunakan untuk memperpanjang pipa (menyambung pipa lurus)
Diameter pipa yang disambung sama dengan penyambungan
Memakai ulir dalam
2. Elbow Galvanis
Digunakan untuk membelokkan aliran
Menggunakan ulir dalam
3. Elbow PVC
Digunakan untuk membelokkan aliran pada pipa pvc
4. Bend
Digunakan untuk membelokkan arah aliran
Beradius besar
Gambar 2.3.2 : bend
5. Tee Stuck
Digunakan untuk membagi aliran menjadi dua arah
6. Reducer Elbow
Digunakan untuk memperkecil aliran yang dibelokkan tanpa mengurangi kecepatan
7. Reducer Socket
Digunakan untuk memperkecil aliran
8. Cross
Digunakan untuk membagi aliran menjadi 3 arah
9. Barrel Union
Digunakan untuk menyambung pipa permanent ( mati ) yang terdiri dari 3 bagian
10. Dop ( F )
Digunakan untuk menutup aliran pada ujung pipa
11. Plug
Digunakan untuk menutup pipa pada sambungan
13. Kran
digunakan untuk penutupan atau pengeluaran air pada tempat tertentu
14. Bushis
Digunakan untuk menyambung 2 buah
pipa yang berlainan ukuran diameternya
Mempunyai ulir luar pada sisi luar dan
ulir dalam pada sisi dalam
c. Alat Ukur
1. Siku-siku
Terbuat dari baja atau stainless, mempunyai ukuran dan berguna untuk memeriksa
kesikuan dari alat kerja atau benda-benda kerja.
2. Roll meter
Digunakan untuk mengukur besaran panjang, lebar dan tinggi.
d. Alat Pemotong
1. Gergaji Besi
Mata gergaji terbuat dari baja keras, Ada yang mempunyai satu sisi dan ada yang
mempunyai dua sisi.
3. Boring Reamer
e. Alat Ulir
f. Alat Penjepit
1. Three Stand
Alat ini terbuat dari besi campur baja yang
dibuat sedemikian rupa dan diberi ragum
agar dapat menjepit pipa selama
pekerjaan berlangsung, kakinya terbuat
dari pipa besi yang kuat untuk menopang
bagian atasnya bila pipa terlalu panjang,
maka alat ini disertai alat untuk Gambar 2.3.5 : three stand
penyanggaan yang dapat dinaikkan dan diturunkan.
2. Ragum Pipa
a. Alat ini berguna terbuat dari baja
dan gunnya untuk menjepit benda kerja.
g. Alat Penunjang
1. Sikat kawat
2. Kunci pipa
Digunakan sebagai alat bantu dalam
pelaksanaan pekerjaan pipa.
Gambar 2.3.7 : kunci pipa
b. Area Kerja
1. Pastikan intensitas cahaya cukup yaitu sekitar 200-500 lux
2. Tidak ada air atau oli yang tergenang
3. Tidak ada benda-benda yang berserakan di lantai
4. Kelembapan area kerja sekitar 40%-50%
5. Kebisingan area kerja sekitar 85 dBA
c. Potensi Bahaya
1. Tangan teriris beram hasil penguliran
2. Mata kemasukan beram
3. Terpeleset
4. Tangan terjepit ragum
BAB III
JOB yang DIKERJAKAN
b. Bahan
1. Plat strip dengan tebal ±3mm
Gambar kerja 1
Gambar kerja 2
b. Bahan
1. Pipa Ø ½” dan Ø ¾”
Mengulir Pipa
1. Ambil pipa yang sudah dipotong barusan dengan ukuran 50cm.
2. Gunakan ujung yang dipotong dengan pipe cutter sebagai bagian yang akan diulir.
3. Jepit menggunakan three stand
4. Panjang uluran uliran untuk pipa Ø ½” adalah 1,5cm dan pipa Ø ¾” adalah 1,7cm.
5. Gunakan snay yang sesuai dengan ukuran pipa.
6. Ketika sedang berlangsung proses penguliran taruh sedikit oli pada bagian yang
sedang di ulir agar tidak terlalu berat saat ditekan dan juga mata snay tidak patah.
7. Lakukan secara perlahan dan hati-hati.
8. Usakan ukurannya pas.
9. Bersihkan hasil pekerjaan dan serahkan pada instruktur
b. Bahan
1. Pipa Ø ½” dan Ø ¾”
b. Solusi
1. Gunakan rumus perhitungan pemotongan dan penguliran jika akan memotong atau
mengulir agar tidak terjadi kesalahan
2. Agar penguliran rapi jangan memutar snij secara terus menerus, putar balik arah snij
jika telah mencapai tiga kali putaran
3. Gunakan pelumas oli saat mengulir agar snij tikad kandas
4. Gunakan alat sambung pipa yang sesuai, lihat tabel pemilihan alat sambung.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Dari penguraian pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa
dalam melakukan praktek plumbing diperlukan konsentrasi dan ketelitian selain itu
seorang plumber juga harus dapat memperhitungkan ukuran-ukuran pipa yang akan
dipotong, diulir, dan disambung.
Instalasi pipa yang baik adalah instalasi pipa yang memiliki ukuran sesuai
dengan gambar kerja, tidak memiliki kebocoran dan sambungan antar pipanya
tersambung dengan baik.
4.2 Saran
Agar praktek plumbing dapat terlaksana dengan baik, ada beberapa saran
yang perlu diperhatikan oleh mahasiswa sebelum melakukan praktek. Saran tersebut
antara lain:
1. Sebaiknya alat-alat yang dipergunakan haruslah dalam keadaan yang baik dan utuh
serta sesuai fungsinya.
2. Seluruh kegiatan supaya dilaksanakan tanpa membuang waktu dan selalu tepat
waktu.
3. Diharapkan kepada mahasiswa agar dalam pekerjaan plumbing ini diperlukan
ketelitian dan ketekunan agar menghasilkan pekerjaan yang baik.
4. Jagalah keutuhan alat yang kita gunakan dan kembalikan alat yang telah kita
gunakan apabila alat tersebut merupakan alat pinjaman
5. Pipa dapat memuai pada saat penguliran, sehingga pada saat proses penguliran
sebaiknya diiringi dengan pemberian oli, agar hasil ulirannya baik.
6. Utamakan keselamatan kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Plumbing/perpipaan adalah suatu pekerjaan pipa memipa mulai dari meteran air
sampai ketempat tempat yang membutuhkan penyaluran air (dalam bangunan). Pipa
merupakan saran untuk mengalirkan air, baik air bersih maupun air kotor atau limbah.
Kesedian pipa terbatas, jika pipa yang di butuhkan panjang sedangkan panjang
pipa yang ada hanyalah ± 6 m, maka kita perlu melakukan penyambungan pipa. dalam
pemasangan pipa sering dijumpai pembelokan, pembengkokan, serta mereduksi
pipa. oleh karena itu kita terlebih dahulu harus tahu bagai mana penyambungan pipa,
pembelokan pipa, pembengkokan pipa, mereduksi pipa dan lain sebagainya. Berikut
ini adalah alat-alat penyambung, pembelokan, pereduksi pipa yang ada.
>Pekerjaan Plumbing
@Bidang pekerjaan plumbing yaitu :
a) pemasangan pemipaan
Pipa air minum
Pipa air kotor
Pipa gas
b) pemasangan hidran
BAB I
PENDAHULUAN
• Latar Belakang
Sistem perpipaan terus berkembang kearah yang lebih baik. Pada mulanya
manusia memindahkan air dari sungai ke rumah dengan menggunakan ember. lalu
berkembang dari satu orang menjadi banyak orang yang berurutan sehingga proses
pengambilan air menjadi lebih mudah. Melalui analogi sederhana ini manusia berfikir
untuk lebih mengefisienkan waktu dan tenaga maka dibuatlah distribusi melalui sistem
perpipaan.
Saat ini sistem perpipaan sudah amat maju, sebagai contoh sistem perpipaan
yang dibuat untuk mengantarkan minyak dari satu negara ke negara lain melalui
sistem perpipaan bawah laut (offshore). sehingga dengan sistem ini akan dihemat
waktu lebih banyak, walaupun kendala yang akan dihadapi lebih banyak.
Dalam merancang suatu jalur pipa yang tersusun dari beberapa buah pipa yang
disusun secara seri maupun paralel maka persoalan yang dihadapi belumlah begitu
rumit, namun banyak juga jalur pipa yang ada bukanlah suatu rangkaian yang
sederhana melainkan suatu jaringan pipa yang sangat kompleks, sehingga
memerlukan penyelesaian yang lebih teliti. Oleh sebab itu lah laporan ini dibuat agar
dapat memperluas pengetahuan kita tentang pipa.
• Tujuan
• Tujuan dibuatnya laporan ini agar dapat menambah dan memperluas pemahaman
mahasiswa/i dalam hal perpipaan
• Untuk dapat mengetahui dan menerangkan proses pemotongan dan penguliran
pipa.
• Untuk menumbuhkan minat atau ketertarikan mahasiswa/i untuk memperdalam
tentang pemipaan.
BAB II
PERPIPAAN
Kita sudah mengenal pipa digunakan sebagai sambungan instalasi air di rumah
(dingin atau panas) untuk itu kita juga perlu mengetahui jenis pipa untuk pilihan yang
tepat sesuai kegunaannya.
• Pipa Besi, memang pipa ini lebih kuat dan tahan ,tapi pemasangannya kurang
praktis, pipa tidak luwes mengikuti kontur atau jalur, setiap sambungan butuh drat. bila
rusak atau bocor, perbaikannya pun tidak mudah, bagian dalam pipa bisa berkarat
sehingga air jadi kotor dan bau. Harganya pun lebih mahal
• Pipa Tembaga bisa menjadi alternatif karena lebih flexibel dan tidak berkarat,
selain itu juga tahan panas dan tekanan tinggi. pemasangan tidak perlu banyak
sambungan, sehinggga lebih praktis dan cepat. Harganya lebih mahal dibandingkan
dengan pipa besi.
• Pipa PVC (polyvinyl chloride) yang lebih murah. Selain untuk air bersih PVC
dipakai juga untuk saluran kloset, air limbah dan talang air hujan. Diameter pipa mulai
1/2 inci sampai 6 inci atau 16 mm sampai 150 mm dan dijual dalam satuan empat
meter perbatang. Pipa yang terbuat dari fiber ini lebih ringan dan lentur sehingga
mudah dipasangdan diperbaiki, bila ada yang rusak atau bocor cukup dipotong bagian
yang rusak dan disambung kembali. Pipa tidak berkarat dan cukup kuat, mampu
menahan tekanan air hingga dua bar atau 10kg/cm2 kelemahan pipa PVC hanya bisa
dipakai untuk saluran dingin. Pemasangan juga butuh banyak sambungan dan masih
rentan bocor.
• Pipa uPVC, Pipa uPVC (unplasticized polyvinyl chloride) lebih kuat dan lebih
tahan terhadap tekanan. Pipa uPVC ini mampu menahan tekanan lima kali pipa PVC
dengan daya tahan sampai 50 tahun atau dua kali pipa PVC. Meskipun demikian
tetap saja pipa uPVC tidak disarankan untuk saluran air panas. Pipa ini juga masih
butuh banyak sambungan. Bahkan, konon penggunaan pipa uPVC di negara-negara
maju sudah dilarang, karena dinilai mengandung zat timbal (zat klorida dan bahan
campuran stabilizer)
• Pipa PEX, selain PVC dan uPVC ada pipa baru yang diklaim tidak mengandung
zat berbahaya, lebih kuat dan bisa dipakai baik untuk air panas dan air dingin, yaitu
pipa berbahan polyethylene atau PEX (polyethylene cross linked) seperti Westpex dan
Rifeng, serta pipa HDPE (high density polyethylene) dari Pralon. Pipa PEX merupakan
jenis pipa mutakhir untuk menggantikan pipa PVC dan uPVC, besi, dan tembaga. Pipa
polyethylene lebih kuat, higenis dan aman. Ketahanannya mulai dari minus 40 derajat
sampai 110 derajat celcius dengan umur setara pipa uPVC. Harganya lebih murah
ketimbang pipa tembaga. Bentuknya berupa gulungan (bisa digulung) seperti selang
air, bukan batangan seperti pipa PVC dan uPVC, dengan berat sekitar 11 kg/100m.
Karena itu pipa mudah dibawa, disimpan dan dipasang. Pemasangan tidak
memerlukan sambungan bila dipasang membelok, pipa cukup dilekukkan sehingga
kebocoran bisa diminimalisir. Wespex membedakan pipa warna putih untuk aplikasi
air dingin dan warna merah untuk aplikasi air panas.
• Ada jenis pipa lain yang lebih kuat, tidak berkarat, tidak beracun dan tahan
terhadap tekanan tinggi,yaitu pipa semen seperti Dusaspun dan pipa keramik seperti
seperti Claytan.Pipa semen lebih murah ketimbang pipa keramik.pipa semen masih
ada pori-porinya ,bisa korosi dan masih menyerap air.Pipa semen dan keramik baru
dipasarkan untuk proyek infrastuktur dan belum tersedia untuk rumah tangga.
• Ukuran Pipa
• Sambungan Pipa
BAB III
PRAKTEK KERJA PIPA
• Alat dan Bahan Untuk Mengulir
• Alat
• Rumah-rumah snay 1’’ 1 buah
• Rumah-rumah snay ’’ 2 buah
• Rumah-rumah snay ’’ 1 buah
• Snay tak langsung ’’ 1 buah
• Snay tak langsung 1’’ 1 buah
• Pipe Cutter 2 buah
• Gergaji Besi 6 buah
• Kikir Persegi 4 buah
• Kikir Bulat 6 buah
• Meteran 7,5 3 buah
• Siku-siku 3 buah
• Martil 2 buah
• Kunci Pipa 2 buah
• Boring Reamer 2 buah
• Jangka Sorong 1 buah
• Tang 1 buah
• Bahan
NB:
Apabila diameter luar pipa lebih kecil dari diameter dalam snay maka dapat
menggunakan snay langsung.
Apabila diameter luar pipa lebih besar dari diameter dalam snay maka harus
menggunakan snay tak langsung.
Foto Kerja
BAB IV
PENUTUP
• Simpulan
• Saran
• Pipa dapat memuai pada saat penguliran, sehingga pada saat proses penguliran
sebaiknya diiringi dengan penyiraman air, agar hasil ulirannya baik.
• Saat penguliran berlangsung diperlukan adanya kerjasama yang baik antar
pengulir dengan yg menyiramkan air pada saat mengulir agar waktu lebih efisien.
• Pada proses penguliran sebaiknya K3 tetap dilaksanakan agar tidak terjadi hal-
hal yang tidak di inginkan