Material Pipa
Secara umum, pipa dapat diartikan sebagai suatu benda yang relatif panjang,
memiliki lubang dan berfungsi untuk memindahkan sebuah zat ataupun materi yang
memiliki karakteristik dapat mengalir. Materi tersebut dapat berupa cairan, gas, uap,
zat padat yang dilelehkan ataupun butiran yang sangat halus.
Bahan penyusun pipa yang digunakan pun sangat beragam dan tergantung
kebutuhannya, mulai dari beton, kaca, timah, kuningan, tembaga, plastik,
alumunium, baja tuang, baja karbon, dan baja alloy. Penggunaan material tersebut
sangat tergantung pada peruntukan pemipaan, karena setiap material memiliki
keunggulan dan kelemahannya sendiri. Namun karena pembahasan kali ini lebih ke
arah pemipaan migas dan industri, maka bahan penyusun pipa yang paling banyak
digunakan adalah baja karbon (carbon steel).
Proses pembuatan
Secara umum, ada 3 metode pembuatan pipa baja karbon, dimana juga
metode tersebut menjadi nama untuk menyebutkan jenis pipa-pipa tersebut,(carbon
steel) yang digunakan untuk bidang migas dan industri. ketiga metode itu adalah
metode Seamless pipe, butt-welded pipe, dan spiral welded pipe.
1.1.
Namun didalam industri migas, pipa jenis ini lebih sering ditemukan dalam
bentuk elbow. Pipa jenis ini dihindari sebagai pipa panjang karena memilik
kelemahan pada sambungan las kedua tepi pelat strip pada saat pembuatannya,
dimana memerlukan inspeksi pada area pengelasannya, memanjang sepanjang pipa
tersebut.
1.2.
b) Proses Pilger-mill
Biasanya diterapkan pada proses pembuatan dari pipa unsur tembaga dan
paduannya.
d) Proses ekstruksi
Biasanya diterapkan pada proses pembuatan dari pipa unsur alumunium dan
paduanya, pipa unsur nikel dan paduanya, pipa unsur titanium dan paduanya.
Dengan metode pembuatan tanpa join tersebut, pipa yang dihasilkan dapat
lebih baik karena kualitas baja yang dihasilkan adalah hampir sama pada setiap area
permukaan pipa. Selain itu, ketebalan dengan menggunakan metode ini, pipa yang
memiliki ketebalan berapapun memungkinkan untuk diproduksi.
Pipa tanpa di las (piercing)
Piercing digunakan untuk membentuk tabung berdinding tebal
tanpa sambungan (di-las) yang dilaksanakan dengan cara pembentukan panas dan
dapat dilaksanakan dalam dua cara yaitu :
1. Dengan Proses Pengerolan Mendatar :
Dalam proses ini dipergunakan dua roll yang berbetuk drum. Dan jika sebuah
balok didorong melalui roll ini , maka akan terjadi sebuah lubang di dalam balok
yang diakibatkan dari tusukan sebuah penusuk yang dibuat licin dan bulat.
2.
3.
Flame Cutting
Pipa yang telah dibentuk dalam SPM memiliki ujung-ujung permukaan yang
kasar. Hal ini disebabkan pipa yang manual, sedangkan pipa dalam keadaan berotasi
dan berjalan, sehingga hasilnya terlihat kasar dan bergelombang.
Flame cutting adalah alat pemotong kedua ujung pipa dengan tujuan agar
kedua ujung pipa tersebut rata atau membentuk sudut 900. Untuk pemotongan ujung
pipa tersebut digunakan jenis api dengan tipe api karburasi. Yang dihasilkan dari
pencampuran antara oksigen dengan exytilen. Prosedur proses flame cutting ini
yaitu:
a. Pasang pipa yang akan diproses
4.
5.
X-Ray
X-Ray ini adalah sinar-x (radiasi) yang dipantulkan terhadap pipa yang
digunakan untuk mengetahui cacat yang ada di dalam las-lasan (sambungan pipa). XRay ini hampir sama dengan UTM yaitu untuk mengetahui ada tidaknya didalam las-
lasan pada sambungan pipa tetapi perbedaannya yaitu memiliki dokumentasi yang
berupa film atau hasil ronsen sedangkan UTM tidak memiliki hasil filmnya karena
UTM dilakukan secara manual. Tetapi mesin x-ray ini sangat berbahaya bagi
operator yang menjalankan mesin X-Ray ini. Oleh karena itu jika mesin ini sedang
beroperasi maka distasiun kerja X-Ray ini dilarang untuk mendekati mesin ini.
Karena jika seseorang terkena sinar-x ini maka akan terkena penyakit dalam
contohnya pengeroposan tulang, mual-mual, dan lain sebagainya.
6.
7.
8.
Hydrotester Machine
Mesin hydrotest ini berfungsi untuk menguji kekuatan pipa. Cara kerja, pipa
dijepit kedua ujung-ujungnya dengan alat yang dinamakan Head stock dan Tail stock.
Setelah itu di pompakan air yang bertekanan kedalam pipa. Pengaturan kekuatan
tekanan tersebut dilakukan dengan Pressure Barge.
10
9.
10.
Final Inspeksi
Final inspeksi yaitu pemeriksaan bagian pipa yang sudah siap di kirimkan ke
pada konsumen. Proses final inspeksi ini di lakukan secara manual dan dilakukan
oleh inspector baik dari pihak PT.KHI Pipe Industries maupun dari konsumennya
sendiri tergantung dari permintaannya. Final inspeksi ini dilakukan sebelum produk
dipacking untuk siap di kirim kekonsumen.
11
11.
Packing
Dalam proses packing ini produk yang sudah siap di kirim ke konsumen di
berikan pengamanan ke dua ujung pipa yang bertujuan untuk menghindari benturan
kedua ujung pipa satu dengan pipa yang lainnya. Jika kedua ujung pipa satu dengan
kedua ujung pipa lain berbenturan maka akan terjadi rusak atau penyok. Karena pada
proses produk ini kedua ujung pipanya berbentuk 300-350.
12