Anda di halaman 1dari 21

ALAT UKUR ALIRAN FLUIDA

Alat ukur aliran sangat diperlukan dalam industri minyak, bahan kimia, bahan
makanan, air, pengolahan limbah, dll.
Kuantitas yang diukur adalah volume flow rate, mass flow rate, flow velocity, atau
lainnya (secara langsung maupun tidak langsung)
Berdasarkan hasil pengukurannya alat ukur dibedakan menjadi 2:
1. Kecepatan local (insertion meters): kecepatan fluida pada posisi tertentu.
Misal: Tabung Pitot v=(r)
2. Kecepatan total (full-bore meters): kecepatan alir rata-rata seluruh penampang luas
aliran.
Misal: Orifice, Venturi, dan Rotameter
Pertimbangan pemilihan alat ukur:
Kisaran pengukuran
Keakuratan
Biaya pembelian dan operasi
Sifat fluida

Berdasarkan cara pengukurannya alat ukur aliran dapat dikelompokkan menjadi 5:


1.
2.
3.
4.
5.

Displacement flow meters


Current flow meters
Tabung Pitot
Venturi meters dan Orifice meter
Area meter (Rotameter)

Tabung Pitot
Alat ini digunakan untuk mengukur kecepatan linear lokal

Fluida mengalir dalam pipa


3

1
x

Densitas fluida dalam pipa:


Densitas cairan dalam manometer: m
Ingin ditentukan kecepatan fluida dalam pipa di titik 3.

Persamaan Bernaulli antara titik 3 dan 2:

P3 v32
P2 v22
+
+ z3 F32 W =
+
+ z2
g 2g
g 2g
P3 v32
P
+
= 2
g 2g g
v32
P
P
= 2 3
2g g g
v3 = 2

( P )

(1)

Tekanan di titik M dan N dalam manometer adalah sama.


PM = PN
P1 + gx + m gh = P2 + g ( x + h)
( )
P2
P
1 = m
h
g g

Bila titik 1 dan 3 cukup dekat, maka

P
( )
P2
3 = m
h
g g

(P ) = ( m ) gh

(2)

Sehingga,

v3 = 2 gh

( m )

Karena ada pengabaian-pengabaian dalam penentuan v3 (Z1=Z2, F=0, dsb)


maka kecepatan lokal di titik 3 di atas perlu dikoreksi.

v3 = CP 2

( P )

v3 = CP 2 gh

, atau

( m )

CP adalah faktor koreksi, diperoleh dari kalibrasi

Bila kecepatan lokal fluida pada berbagai posisi dalam pipa, v(r), diketahui
maka dapat ditentukan debit aliran, kecepatan rata-rata dan kecepatan alir
massa dalam pipa.
Untuk pipa bentuk silinder
Debit:

Kecepatan rata-rata:

Q=

r =R

r =0

2 r v(r )dr

v=

r=R

r =0

Kecepatan alir massa: m =

r=R

r =0

2 r v( r )dr

R2

2 r v(r )dr

Venturimeter
Alat ini digunakan untuk mengukur kecepatan rata-rata aliran dalam pipa.

Pada alat ini terjadi pengurangan luas tampang aliran (titik 2). Kecepatan
aliran rata-rata di titik 1 dicari dengan menerapkan persamaan Bernoulli
antara titik 1 dan 2 serta persamaan kontinyunitas.
Persamaan Bernaulli antara titik 1 dan 2:
P1 v12
P2 v22
+
+ z1 F1 2 W =
+
+ z2
g 2g
g 2g

P1 v12
P2 v22
+
=
+
g 2g g 2g

Persamaan kontinyunitas:
1 A1v1 = 2 A2 v2
A
v2 = 1 1 v1
2 A2
A
v2 = 1 v1
A2
Persamaan (3) menjadi:
P1
P2
v12 A12

=
2 1
g g 2 g A2

v1 =

2( P1 P2 )
A 2
1 1
A2

(3)

(4)

v1 =

2(P )
A 2
1 1
A2

Pengabaian-pengabaian dalam penentuan v1 dikompensasi dengan


menambahkan faktor koreksi, CV

v1 = CV

2( P )
A

1
1
A2

(5)

Pressure drop (P) dicari dari perbedaan permukaan cairan dalam


manometer.

P = P1 P2 = ( m ) gh

(6)

Debit dan kecepatan alir massa dapat ditentukan.

Debit:

Aliran massa:

Q = v1 A1 = CV

m = v1 A1 = CV

2(P ) A22
A 2
1 2
A1
2 (P ) A22
A 2
1 2
A1

Nilai Cv diperoleh dari kalibrasi. Nilainya umumnya berkisar sekitar 0.98.

Orrifice meter
Alat ini mengukur kecepatan rata-rata aliran dalam pipa.

Kecepatan rerata di lokasi 1 ditentukan dengan menerapkan persamaan


Bernoulli antara titik 1 dan 2 serta kontinyunitas (analog dengan venturi
meter).

Diperoleh:

v1 =

2( P1 P2 )
=
2
A

1
1
A2

2(P )
A

1
1
A2

(7)

Dengan,
- P = P1 P2 = ( m ) gh

(6)

Karena A2 sulit dievalusi maka digunakan luas tampang pada orrifice (Ao).
2(P )
v1 = CO
(8)
2
A

1
1
AO

Q = v1 A1 = CO

2(P ) AO2
A 2
1 O
A1

m = v1 A1 = CO

2 (P ) AO2
A 2
1 O
A1

vO DO
ReO =

Area meter (Rotameter)


Alat ini digunakan untuk mengukur kecepatan linear aliran rerata.

Debit besar membutuhkan luas tampang aliran yang lebih besar. Luas
tampang aliran besar artinya luas annulus besar akibatnya posisi float makin
tinggi.
Dapat dibuat grafik kalibrasi:

Debit, Q

Tinggi float, h

Kesetimbangan gaya yang bekerja pada float:

V f f g V f g Af (P ) = 0
Vf
Af
(P)
f

(9)

: volum float
: luas tampang float maksimum
: pressure drop
: densitas float
: densitas fluida

Persamaan Bernoulli antara titik 1 dan 2.

P1 v12
P2 v22
+
+ z F W =
+
+z
g 2g 1
g 2g 2
Asumsi yang digunakan:
Z1 Z2;

W = 0;

P1 v12
P2 v22
+
=
+
g 2g g 2g

F0

Persamaan kontinyunitas:

1 A1v1 = 2 A2 v2
A1: luas tampang pipa
A2 A0: (luas celah)
A1v1 = A0 v0
A
v2 = 1 v1
A0
2

P1 v
P2 A1 v12
+
=
+
g 2 g g A0 2 g
2
1

P1
P2
v12 A1
1

=
g g 2 g A0

v A1
1
P = ( P1 P2 ) =
2 A0

2
1

(10)

Sehingga persamaan (9) menjadi

v12 A1

1 Af = 0
Vf f g Vf g
2 A0

v1 =

(9)

2 gV f ( f )
A 2
1 1 Af
A0

Untuk mengkompensasi penyederhanaan yang dilakukan maka ditambahkan


faktor koreksi (CR)

v1 = CR

2 gV f ( f )
A 2
Af 1 1
A0

vO DO
;
Re R =

Diameter ekivalen annulus; Do = Di - Df

Debit:

Aliran massa:

Q = v1 A1 = v0 A0 = A1CR

2 gV f ( f )
A 2
Af 1 1
A0

m = v1 A1 = v0 A0 = A1CR

Sering kali dianggap:


A 2 A 2
1 1 1 , atau
A0
A0
A 2
1 0 1
A1

2 gV f ( f )
A 2
Af 1 1
A0

Anda mungkin juga menyukai