Alat ukur aliran sangat diperlukan dalam industri oil, bahan kimia, bahan makana
air, pengolahan limbah, dll.
Kuantitas yang diukur adalah volume flow rate, mass flow rate, flow velocity, atau
lainnya.
Instalasi flowmeter
Ada dua cara instalasi flowmeters yaitu: inline and insertion.
Model inline menghubungkan bagian upstream dan downstream pipa, sedangkan
model insertion memasukan sensor probe ke dalam pipa.
Umumnya flowmeters
dengan model inline perlu dipasang pada suatu tempat dengan
jarak tertentu dalam pipa yang lurus. Untuk model inline, sensor probe dimasuka
dalam pipa yang memiliki diameter dalam yang sama dengan ukuran pipa dimana
fluida tersebut diukur.
Tabung Pitot
h
M N
ρ
Densitas fluida dalam pipa:
ρm
Densitas cairan dalam manometer:
P3 v32 P2 v22
+ + z3 −F3−2 −W = + + z2
ρg 2 g ρg 2 g
P3 v32 P
+ = 2
ρg 2 g ρg
v32 P P
= 2 − 3
2g ρg ρg
(− P)
v3 = 2 (1)
ρ
Tekanan di titik M dan N dalam manometer adalah sama.
PM = PN
P1 + ρgx + ρm gh = P2 + ρg (x + h)
P2 P ( ρ − ρ)
− 1 = m h
ρg ρg ρ
Bila titik 1 dan 3 cukup dekat, maka
P2 P ( ρ − ρ)
− 3 = m h
ρg ρg ρ
( − P ) = ( ρm − ρ) gh (2)
Sehingga,
( ρm − ρ)
v3 = 2 gh
ρ
Karena ada pengabaian-pengabaian dalam penentuan3(Z 1=Z2, F=0,
v dsb) maka
kecepatan lokal di titik 3 di atas perlu dikoreksi.
(− P)
v3 = CP 2 , atau
ρ
( ρm − ρ)
v3 = CP 2 gh
ρ
CPadalah faktor koreksi, diperoleh dari kalibrasi
v(r), diketahui
Bila kecepatan lokal fluida pada berbagai posisi dalam pipa, maka
dapat ditentukan debit aliran, kecepatan rata-rata dan kecepatan alir massa dala
pipa.
Kecepatan rata-rata: v=
∫ r =0
2 πr ⋅v(r )dr
πR 2
r =R
m=
Kecepatan alir massa: ρ∫r =0 2 πr ⋅v(r )dr
Venturimeter
Alat ini digunakan untuk mengukur kecepatan rata-rata aliran dalam pipa.
Pada alat ini terjadi pengurangan luas tampang aliran (titik 2). Kecepatan aliran r
rata di titik 1 dicari dengan menerapkan persamaan Bernoulli antara titik 1 dan 2
persamaan kontinyunitas.
Persamaan Bernaulli antara titik 1 dan 2:
P1 v12 P2 v22
+ + z1 −F1−2 −W = + + z2
ρg 2 g ρg 2 g
P1 v12 P2 v22
+ = + (3)
ρg 2 g ρg 2 g
Persamaan kontinyunitas:
ρ1 A1 v1 = ρ2 A2v2
ρA
v2 = 1 1 v1
ρ2 A2
A
v2 = 1 v1 (4)
A2
Persamaan (3) menjadi:
P1 P2 v12 A12
− = 2 −1
ρg ρg 2 g A2
2( P1 −P2 )
v1 =
A 2
ρ 1 −1
A2
2( − P)
v1 =
A 2
ρ 1 −1
A2
vdikompensasi
Pengabaian-pengabaian dalam penentuan
1 dengan menambahkan
CV
faktor koreksi,
2(− P )
v1 = CV (5)
A 2
ρ 1 −1
A2
P)−∆dicari
Pressure drop ( dari perbedaan permukaan cairan dalam manometer.
∆P = P1 −P2 = ( ρm − ρ) gh (6)
2(− P )A 22
Debit: Q = v1A1 = CV
A 2
ρ1 − 2
A1
2 ρ(− P )A 22
Aliran massa: m = ρv1A1 = CV
A 2
1 − 2
A1
Orrifice meter
Diperoleh:
2( P1 −P2 ) 2(− P )
v1 = 2
= 2
(7)
A A
ρ −1
1
ρ −1
1
A2 A2
Dengan,
- ∆P = P1 −P2 = ( ρm − ρ) gh (6)
AO
2(− P)A O2
Q = v1A1 = CO
A 2
ρ1 − O
A1
2 ρ(− P)A O2
m = ρv1A1 = CO
A 2
1 − O
A1
ρvOD O
ReO =
µ
Area meter
Alat ini digunakan untuk mengukur kecepatan linear aliran rerata.
Debit besar membutuhkan luas tampang aliran yang lebih besar. Luas tampang al
besar artinya luas annulus besar akibatnya posisi float makin tinggi.
Debit, Q
Tinggi float, h
Kesetimbangan gaya yang bekerja pada float:
V f ρf g −V f ρg −A f (− P ) = 0 (9)
Vf : volum float
Af : luas tampang float maksimum
(−∆P) : pressure drop
ρf : densitas float
ρ : densitas fluida
P1 v12 P2 v22
+ + z1 −F −W = + + z2
ρg 2 g ρg 2 g
Asumsi yang digunakan:
Z1 ≈
Z 2; W = 0; F ≈
0
P1 v12 P2 v22
+ = +
ρg 2 g ρg 2 g
Persamaan kontinyunitas:
ρ1 A1 v1 = ρ2 A2v2
A1: luas tampang pipa
A2 ≈A 0: (luas celah)
A1 v1 = A0v0
A
v2 = 1 v1
A0
2
2
P1 v P2 A1 v12
+ 1
= +
ρg 2 g ρg A0 2 g
2
P1 P2 v 2
A1
− = −1
1
ρg ρg 2 g A0
2
2
ρv A1
∆P = ( P1 −P2 ) = −1
1
(10)
2 A0
Sehingga persamaan (9) menjadi
ρv12 A 2
V f ρf g −V f ρg − 1 −1 Af = 0 (9)
2 A0
2 gV f ( ρf − ρ)
v1 =
A 2
ρ 1 −1 Af
A0
2 gV f ( ρf − ρ)
v1 = CR
A 2
ρAf 1 −1
A0
ρvOD O
Re R = ; Do = Di - Df
Diameter ekivalen annulus;
µ
2 gV f ( ρf − ρ)
Debit: Q = v1A1 = v0A 0 = AC
1 R
A 2
ρAf 1 −1
A0
2 gV f ( ρf − ρ)
Aliran massa: m = ρv1A1 = ρv0A 0 = ρAC
1 R
A 2
ρAf 1 −1
A0
Sering kali dianggap:
A 2 A 2
1 −1 ≈ 1 , atau
A0 A0
A 2
1 − 0 ≈1
A1