HIDROLIKA 1 IL-2101
MODUL II
ALAT UKUR DEBIT SALURAN TERTUTUP
Alat ini dapat dipakai untuk mengukur laju aliran fluida, misalnya
menghitung laju aliran air atau minyak yang mengalir melalui pipa.
Venturimeter digunakan sebagai pengukur volume fluida misalkan
minyak yang mengalir tiap detik. Venturimeter adalah sebuah alat yang
bernama pipa venturi. Pipa venturi merupakan sebuah pipa yang memiliki
penampang bagian tengahnya lebih sempit dan diletakkan mendatar
dengan dilengkapi dengan pipa pengendali untuk mengetahui permukaan
air yang ada sehingga besarnya tekanan dapat diperhitungkan. Dalam pipa
venturi ini luas penampang pipa bagian tepi memiliki penampang yang
lebih luas daripada bagian tengahnya atau diameter pipa bagian tepi lebih
besar daripada bagian tengahnya. Zat cair dialirkan melalui pipa yang
penampangnya lebih besar lalu akan mengalir melalui pipa yang memiliki
penampang yang lebih sempit, dengan demikian, maka akan terjadi
perubahan kecepatan. Untuk Venturi Meter ini dapat dibagi 3 bagian
utama yaitu :
a. Bagian Inlet
Bagian yang berbentuk lurus dengan diameter yang sama seperti
diameter pipa atau cerobong aliran. Lubang tekanan awal ditempatkan
pada bagian ini.
b. Inlet Cone
Bagian yang berbentuk seperti kerucut, yang berfungsi untuk
menaikkan tekanan fluida.
c. Throat (leher)
Bagian tempat pengambilan beda tekanan akhir bagian ini berbentuk
bulat datar. Hal ini dimaksudkan agar tidak mengurangi atau
menambah kecepatan dari aliran yang keluar dari inlet cone.
B. Orificemeter
P1 - P2 = ½ ρv22 - ½ ρv12
Persamaan Kontinuitas:
A1v1 = A2v2
𝐴2𝑣2
v1 = Persamaan (2)
𝐴1
P1 - P2 = ½ ρ (v22 – v12)
𝐴2𝑣2 2
P1 - P2 = ½ ρ(v22 – ( ))
𝐴1
𝐴22 𝑣22
P1 - P2 = ½ ρ(v22 – ( ))
𝐴12
𝐴2
P1 - P2 = ½ ρv22 (1- (𝐴1)2 )
𝑃1 𝑃2 𝑣22 𝐴2
- = (1- (𝐴1)2 )
ρg ρg 2𝑔
𝑃1 𝑃2 𝐴2
2g (ρg − ) = v22 (1- (𝐴1)2 )
ρg
2𝑔 𝑃1 𝑃2
V22 = [ 𝐴2 2
− (ρg − )]
1− ( ) ρg
𝐴1
0,5
2𝑔 𝑃1 𝑃2
V2 = [ 𝐴2 2
− (ρg − )]
1− ( ) ρg
𝐴1
𝑃1 𝑃2
∆ℎ = ( − )
ρg ρg
Apabila menggunkan venturimeter maka yang digunakan pipa
A dan B, sedangkan untuk orificemeter digunakan pipa E dan F.
Menentukan debit aktual air menggunakan persamaan :
0,5
2𝑔
𝑄𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = 𝐶𝑑 𝑥 𝐴𝑏 𝑥 (∆ℎ𝐴𝐵 )
𝐴𝐵 2
[1 − ( 𝐴𝐴 ) ]
𝑄𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
Cd = 𝑄𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
Tabel 4.2 Data Pengukuran Ketinggian Muka Air dan Waktu pada
Orificemeter
2) Pengolahan Data
Penentuan Massa Jenis
Untuk densitas, air-distilasi adalah material baku yang nilainya telah
ditetapkan dan diterima secara konvensional (Kell, 1975, dan juga Bettin,
1990). Nilainya untuk rentang suhu dari 20oC hingga 80oC seperti
tercantum pada Tabel 1 berikut.
Tabel 4.3 Nilai Baku Konvensional Densitas Air
Suhu (oC) Densitas (kg/m3)
20 998,23
30 995,62
40 992,24
50 988,07
60 983,24
70 977,81
80 971,83
Berdasarkan data pada Tabel 4.3 dapat diplot sebuah grafik, sebagai
berikut
1000
995
Massa Jenis AIr (kg/m3)
990
Massa Jenis Air
985 Poly. (Massa Jenis Air)
980
975
y = -0.0034x2 - 0.1039x + 1001.7
970 R² = 0.9999
0 50 100
Suhu (oC)
Dari grafik suhu air terhadap ρ air tersebut, didapat persamaan linear garis
y = -0.0034x2 - 0.1039x + 1001.7
Dimana x adalah suhu yang merupakan faktor pengubah dari massa jenis.
Maka dari itu, ρ air pada suhu 26.5˚C adalah
Massa Jenis = -0.0034(26.5)2 - 0.1039(26.5) + 1001.7
= 996.559 kg/m3
Penentuan Debit Aktual
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Debit Aktual dengan Hidraulic Bench pada
Venturimeter dan Orificemeter
Waktu (t)
No. Massa Air (kg) Qaktual (m3/s)
t1 t2 t3 tr
1 32.3 35.3 33.5 33.7 7.5 2.233 x 10-4
2 34.9 36.5 34.8 35.4 7.5 2.126 x 10-4
3 58.9 44.4 51.3 51.53 7.5 1.460 x 10-4
Pada Tabel 4.4 tersebut, dengan perolehan waktu rata – rata dapat
diperoleh debit aktual pada tiap variasi dengan menggunakan persamaan
𝑉
𝑄 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 =
𝑡𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
𝑚
Sedangkan volume dicari dengan rumus 𝑉 = , maka untuk
𝜌
𝑚 7.5 𝑘𝑔
𝑉= = = 7.526 × 10−3 𝑚3
𝜌 996.559 kg/𝑚3
𝑉 7.526 × 10−3 𝑚3
𝑄1 = = = 2.233 × 10−4 𝑚3 /𝑠
𝑡𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 1 33.7 𝑠
𝑉 7.526 × 10−3 𝑚3
𝑄2 = = = 2.126 × 10−4 𝑚3 /𝑠
𝑡𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 2 35.4 𝑠
𝑉 7.526 × 10−3 𝑚3
𝑄3 = = = 1.460 × 10−4 𝑚3 /𝑠
𝑡𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 3 51.53 𝑠
P = tekanan (N/m2)
V = kecepatan (m/s)
- Venturimeter
Kecepatan di B :
2(9.8)
𝑉𝐵1 = 2 × 0.109 = 1. 579 𝑚/𝑠
√ 2.011 × 10−4
1−( )
5.309 × 10−4
2(9.8)
𝑉𝐵2 = 2 × 0.079 = 1.344 𝑚/𝑠
√ 2.011 × 10−4
1−( )
5.309 × 10−4
2(9.8)
𝑉𝐵3 = 2 × 0.06 = 1.172 𝑚/𝑠
√ 2.011 × 10−4
1−( )
5.309 × 10−4
- Orificemeter
Kecepatan :
2(9.8)
𝑉𝐹1 = 2 × 0.137 = 1.658 𝑚/𝑠
√ 3.142 x 10−4
1−( )
20.43 × 10−4
2(9.8)
𝑉𝐹2 = 2 × 0.101 = 1.424 𝑚/𝑠
√ 3.142 x 10−4
1−( )
20.43 × 10−4
2(9.8)
𝑉𝐹3 = 2 × 0.076 = 1.235 𝑚/𝑠
√ 3.142 x 10−4
1−( )
20.43 × 10−4
V. Data Akhir
Tabel 5.1 Hasil Perhitungan Debit dan Kecepatan pada Venturimeter
Variasi Qaktual (m3/s) ∆hab rata-rata (mm) vb (m/s) Qteoriris (m3/s) Cd
1 2.233 x 10-4 109 1.579 3.175 x 10-4 0.703
2 2.126 x 10-4 79 1.344 2.703 x 10-4 0.786
3 1.460 x 10-4 60 1.172 2.357 x 10-4 0.619
VI. Analisis
1) Analisis A
Analisis Cara Kerja
Sebelum melakukan pengamatan dan venturimeter dan orificemeter
praktikan mengukur suhu awal dan suhu akhir setelah melakukan
praktikum yang nantinya dirata-ratakan untuk didapatkan massa jenis air
berdasarkan grafik densitas air terhadap temperatur. Sebelum melakukan
pembacaan dilakukan pemeriksaan apakah ada udara pada piezometer
atau tidak. Jika ada, udara yang terjebak di dalam Piezometer dikeluarkan
dari dalam Piezometer dengan tujuan untuk memudahkan pengamatan
dalam mengamati muka air pada Piezometer. Muka air di Piezometer
diposisikan pada ketinggian kira-kira 280 mm. Kemudian hidupkan
hydraulic bench yang sudah terpasang pipa / selang inlet dan outletnya.
Kemudian dilakukan 3 kali variasi debit dan 3 kali perhitungan waktu
setiap 1 variasi debit. Perlakuan 3 kali perhitungan waktu ini bertujuan
untuk mengurangi tingkat kesalahan dalam pembacaan waktu. Waktu
yang dihitung adalah waktu yang dibutuhkan oleh hydraulic bench untuk
menaikkan beban seberat 2.5 kg hal ini dilakukan untuk menentukan
debit aktual aliran. Pengukuran debit dilakukan dengan menggunakan
persamaan debit terhadap massa dan waktu, dengan massa air = 3 x massa
beban. Hal ini disebabkan oleh perbandingan panjang lengan penghubung
antara beban dan air adalah 1 : 3. Lalu dilakukan pembacaan pada pipa
venturimeter dan orificemeter yang ditandai dengan huruf A dan B untuk
venturimetr dan E serta F untuk orificemeter.
0.00025 y = 0.0018x
Debit Aktual (m3/s)
R² = 0.5539
0.0002 Venturimeter
0.00015 Orificemeter
0.0001 y = 0.0023x
Linear (Venturimeter)
R² = 0.4957
0.00005 Linear (Orificemeter)
0 Linear (Orificemeter)
0 0.05 0.1 0.15
Perbedaan tinggi (m)
2𝑔 𝑃𝐴 𝑃𝐵
𝑉𝐵 = 2 ×( − )
𝐴 𝜌𝑔 𝜌𝑔
1 − ( 𝐴𝐵 )
𝐴
( )
0.5
2𝑔
𝑉𝐵 = ( × ∆ℎ)
𝐴𝐵 2
1 − (𝐴 )
𝐴
2𝑔
𝑉𝐵 2 = × ∆ℎ
𝐴 2
1 − ( 𝐴𝐵 )
𝐴
𝑄𝐵 2 2𝑔
= × ∆ℎ
𝐴𝐵 2
𝐴 2
1 − ( 𝐴𝐵 )
𝐴
𝐴 2
1 − ( 𝐴𝐵 )
𝐴
∆ℎ = 2 × 𝑄𝐵 2
2𝑔 × 𝐴𝐵
Pada persamaan grafik power y = axb, maka nilai a pada grafik untuk
venturimeter adalah 0.0023, yang seharusnya bersesuaian dengan nilai
2
𝐴
1−( 𝐵 )
𝐴𝐴
yang didapat pada persamaan sebelumnya. Akan tetapi, apabila
2𝑔×𝐴𝐵 2
0.0006
y = 2.3036x
R² = 0.4917
0.0005
Debit teoritis (m3/s)
0.0004
Orificemeter
0.0003
Venturimeter
0.0002 Linear (Orificemeter)
y = 1.3987x
0.0001 R² = 0.4808 Linear (Venturimeter)
0
0 0.0001 0.0002 0.0003
Debit aktual (m3/s)
(sumber : http://www.engineeringtoolbox.com/orifice-nozzle-venturi-
d_590.html)
Gambar 6.3 Koefisien discharge literature venturimeter
(sumber : http://www.engineeringtoolbox.com/orifice-nozzle-venturi-d_590.html)
2) Analisis B
Pada penerapannya, hydraulic bench digunakan untuk mengukur debit
aktual yang menglir. Hal ini penting terutama dalam perencanaan
pengaliran air bersih maupun air limbah untuk menentukan debit yang
dapat dialirkan.
Untuk venturimeter dan orificemeter, penerapannya dapat terlihat pada
pengaliran air terutama dari sumber dengan penampang variatif seperti
sungai atau danau. Badan air seperti sungai dan danau memiliki topografi
beragam pada alirannya, bisa terdapat penyempitan bertahap seperti
venturimeter, atau terdapat area dengan penyempitan tiba – tiba seperti
orificemeter. Dengan memahami prinsip kerja venturimeter dan
orificemeter, hal ini dapat membantu dalam perhitungan debit, kecepatan
aliran, headloss, dan besaran lainnya dalam pengaliran air.
Venturimeter berguna juga untuk menghitung laju aliran air yang
diperlukan dalam sistem perpipaan berdasarkan perbedaan tinggi sehingga
dapat ditentukan headlosses dan energylosses guna menentukan skala
pembangunan bangunan penghilang tekanan pada saluran pipa tertutup
dari bangunan perangkap sumber air hingga saluran distribusi ke
pemukiman agar tekanan yang diberikan tidak melampaui batas yang telah
ditentukan yang dapat berakibat pada kerusakan pipa. Selain itu
venturimeter juga berfungsi untuk menghitung kapasitas pompa air yang
digunakan.