SEMESTER II
NAMA : TAZKIYATUNNISA
NIM : 44222025
KELAS : 1A
A. TUJUAN
B. TEORI DASAR
Venturi meter adalah suatu alat yang digunakan laju aliran dluida atau debit dalam
pipa. Alat ini terdiri dari :
(1) Bagian hulu, yang berukuran sama dengan pipa. Pada bagian ini dipasang
manometer diferensial.
(2) Bagian kerucut konvergen.
(3) Bagian leher yang berbentuk silinder dengan ukuran diameter lebih kecil
dari diameter hulu. Pada bagian ini juga dipasang manometer diferensial.
(4) Bagian kerucut divergen yang secara berangsur-angsur berukuran sama
dengan bagian hulu atau sama dengan pipa(Sudarja, 2002).
Jika fluida dialirkan pada suatu tabung venture maka debitnya konstan, debit
adalah besaran yang menyatakan volume fluida V yang mengalir melalui suatu
penampang tertentu (A) dalam satuan waktu (t) tertentu.
volume fluida
Debit = ;
selang waktu
v
Atau Q=
t
Maka :
v A .L A .(V .t)
Q=
t
= t =
t
Q=A.V
Oleh karena itu persamaan kontinuitas untuk fluida tak termampatkan dapat juga
dinyatakan persamaan debit konstan.
Q0 = Q n = konstan
Pada saat fluida tak termampatkan menyatakan bahwa debit fluida di titik mana
saja selalu konstan.
Q=A.V
A0 . V 0 = An . V n
V0 A0
=
Vn An
V0
V0 = . Vn
Vn
Menurut azas Bernouli, pada pipa mendatar, tekanan fluida paling besar adalah
pada bagian yang kelajuan alirannya paling kecil, sebaliknya tekanan paling kecil
adalah bagian yang kelajuannya paling besar.
Menurut persamaan Bernouli, jumlah dari tekanan (P), energy kinetic persatuan
volume (½PV²) dan energy potensial persatuan volume (p.g.h) memiliki nilai yang
sama pada setiap titik sepanjang suatu garis arus.
1 2
P+ pv + pgh=konstan
2
h0 = hn
1 2 1
P + pv ₀+ pgh₀ = Pn + pv ² n + pghn
2 2
1 2 1
P + pv ₀ = Pn + pv ² n
2 2
2
1
Pn - P0 = 1 pv ₀ - pv ² n
2 2
1 An
Δ Pn 0 = 2 p {( Ao V n)² - V n ² }
1 An
Δ Pn 0 = 2 p {( Ao )² . V n ² - V n ² }
1 An
Δ Pn 0 = p {( )² - 1 } V n ²
2 Ao
√(
2. ∆ Pn0
Vn =
)
2
An
p −1
Ao
E. PROSEDUR KERJA
d o = 49,75
d 1 = 95,95
d 2 = 90,50
d 3 = 67,25
d 4 = 65,25
d 5 = 91,05
P = 1,29 kg/m
An Ao = 1,82
V = 15,9 m/s
1 Ao
Δ Pno = P { ( )² - 1 } v , (Pa)
2 An
1
Δ Pno = 1,29 { (1,82)² - 1 } 17 , (Pa)
2
Δ Pno = 27,55Pa
Δ Pno = 27,55Pa
P = 1,29 kg/m
An Ao = 1,82
√
2. Δ Pno
Vn = , m/s
( )
2
Ao
P −1
An
Vn =
√ 2. 27,55
2
1,29 ( 1,82 ) −1
, m/s
V n = 1,62 m/s
Q = An . V n , m/s
= 1,82 x 1,62
= 2,94m³/s
Qpraktikum
Cd =
Qteori
70,68
=
16,070
= 4,39
70
60
50
40
percobaan 3
Series 2
30 percobaan 1
20
10
0
v1 v2 v3 v4 v5
Berdasarkan grafik diatas,dari kelima jenis fluida tersebut,untuk titik tertinggi yaitu
V4 sebesar 45,909 (m³/s) pada percobaan 3.sedangkan untuk titik terendah terdapat di
V3 sebesar 7.571 (m³/s) pada percobaan 1. Jadi,untuk nilai rata-rata kecepatan fluida
terbesar pada percobaan 3 dan nilai terkecil pada percobaan 1.
14
12
10
8
PERCOBAAB 3
PERCOBAAB 2
6 PERCOBAAN 1
0
Cd 1 Cd 2 Cd 3 Cd 4 Cd 5
Berdasarkan grafik diatas ,dari kelima jenis koefisien discharge (Cd ),untuk
titik tertinggi terdapat di Cd 3 sebesar 4,48 pada percobaan 3.sedangkan untuk
titik terendah di Cd 4 sebesar 0,53 pada percobaan 2.
1.kesimpulan
Dari data yang peroleh serta hasil perhitungan maka dapat
disimpulkan bahwa:
a.semakin besar nilai dari suatu tekanan ,maka semakin besar pada nilai
kecepatan fluidanya yaitu 134,85 (Pa) dan 4,53 (m/s)
2.kecepatan berbanding lurus dengan nilai penampang dengan nilai Q-nya
3.untuk memperoleh nilai koefisien discharge (Cd) yaitu dengan membagi
antara nilai Q praktikum dan Q teori
2.saran
Ketika melalukan percobaan membutuhkan fokus dan ketelitian
tinggi dalam pengembalian data agar hasil yang didapatkan akurat,dan
memastikan kondisi alat dalam keadaan baik.
DAFTAR PUSTAKA