Anda di halaman 1dari 21

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA

UNIT I
ALIRAN DALAM PIPA

Disusun oleh :

Nama : Eduardus Nathaniel Aruna Yustiyanto


NIM : 21/480491/TK/53015
Kelompok Praktikum :Q
Hari/Tanggal Praktikum : Kamis, 7 September 2023

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA

2023
UNIT I
ALIRAN DALAM PIPA

A. PENDAHULUAN
Percobaan-percobaan aliran fluida dalam pipa ini mempergunakan “FLUID CIRCUIT
SYSTEM EXPERIMENT”, TECHNOVATE model 9009 yang skemanya dapat dilihat pada
Gambar 1.1.

Pada dasarnya alat ini terdiri dari empat buah pipa seperti tampak pada Gambar 1.1.
diberi huruf (A), (B), (C) dan (D), pompa dengan huruf (E), tangki penampung air (F),
sejumlah katub dan fitting, alat pengukur aliran (G), (H) dan (I), alat pengukur tekanan/
manometer diferensial (J), lubang-lubang pengukur tekanan pada venturimeter (1-2),
orificemeter (3-4), pipa 1” (5-6), pipa ¾” (7-8), pipa ½” (9-10), pipa 3/8” (11-12), Gate Valve
¾” (8-13), fitting T (15-16), fitting Elbow (16-17). Empat buah pipa dari tembaga tipe L yang
disebutkan di atas mempunyai ukuran:
Ukuran nominal Outlet diameter Inlet diameter

1 inchi 1,125 inchi 1,025 inchi


¾ inchi 0,875 inchi 0,785 inchi
½ inchi 0,625 inchi 0,545 inchi
3/8 inchi 0,500 inchi 0,430 inchi

Katub-katub 18 s/d 27, fitting tertentu (Elbow dan T) dan tangki dapat dihubungkan
satu sama lain dengan pipa-pipa tersebut di atas dengan menggunakan kombinasi-kombinasi
katub yang lain sedemikian rupa, sehingga jalur aliran dapat berlangsung seperti yang
dikehendaki. Dengan cara ini dapat disusun lebih kurang 22 sirkuit. Masing-masing sirkuit
dapat dibuat sebagai sirkuit terbuka atau tertutup.
Pengukuran tekanan atau perbedaan tekanan dilakukan dengan dua pasang manometer
diferensial (J) yang terpasang pada satu kerangka.
Katub 30 dan 31 dipakai untuk mengatur sirkuit sesuai dengan yang dikehendaki,
sirkuit terbuka atau sirkuit tertutup. Tabung (K) dari bahan transparan, dimaksudkan untuk
mengamati sifat aliran yang mengalir di dalammnya, laminer atau turbulen.
Gambar 1.1. Skema instalasi percobaan aliran dalam pipa.

B. PERSIAPAN PELAKSANAAN PERCOBAAN


Apabila unit ini akan dipakai untuk pertama kali atau lama tidak dipakai di dalam
pipa- pipa akan terdapat udara yang harus dikeluarkan lebih dahulu. Demikian pula dengan
udara yang terdapat di dalam manometer serta pipa-pipa penghubungnya. Walaupun udara ini
tidak dapat dikeluarkan seluruhnya, tetapi dengan cara di bawah ini dapat diperoleh hasil
yang memuaskan.
1. Isi tangki (F) dengan 13 galon air bersih.
2. Saklar pompa pada posisi off.
3. Tutup katub 28, 29, dan 30, sedangkan yang lainnya terbuka.
4. Pasang pipa-pipa karet (pipa penghubung) dari manometer ke lubang-lubang
pengukuran yang dikehendaki dan buka katub-katubnya.
5. Tutup kedua buah sekrup ventilasi di bagian atas manometer diferensial dan hidupkan
motor.
6. Udara dan air dalam sistem akan mengalir melalui tabung transparan, di sini terlihat
gelembung-gelembung udara masuk ke dalam tabung ini.
7. Setelah air bebas dari gelembung udara, tutup katub 31 dan matikan motor.
8. Cek air dalam manometer diferensial, apabila terdapat udara yang terjebak di
dalamnya harus dikeluarkan terlebih dahulu dengan cara menggoyang-goyangkan
pipa karet (pipa penghubungnya).
9. Jika air di dalam manometer diferensial dirasa terlalu tinggi, dapat diturunkan dengan
cara membuka sekrup ventilasi yang berada di bagian atas manometer. Udara akan
masuk dari bagian atas pipa manometer ini dan permukaan air di dalam manometer
akan turun. Biarkan permukaan air turun sampai kira-kira mencapai pertengahan skala
pada manometer, kemudian tutuplah kembali sekrup ventilasinya.
10. Sampai langkah ini permukaan air di dalam manometer setiap pasangnya harus sama
tingginya, dan sistem siap untuk mulai percobaan.
11. Selain pekerjaan pendahuluan di atas, ada juga hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
mempermudah pelaksanaan percobaan selanjutnya, tutup katub (31) sebelum motor
dimatikan dan jangan dibuka sebelum motor dihidupkan lagi. Hal ini akan
memperkecil kemungkinan masuknya udara ke dalam sistem pada saat alat tidak
dipakai.
12. Katub (31) dipakai sebagai pengatur debit seluruh sirkuit tertutup dan katub (30)
untuk sirkuit terbuka, sedang katub lain untuk mengatur bagian tertentu dari sirkuit.

13. Jika grafik head loss vs debit untuk orifice dan venturi telah dibuat, keduanya
dapat dipergunakan sebagai alat pengukur debit pada sistem tertutup.
C. JENIS-JENIS PERCOBAAN
1) Sifat-sifat Orificemeter
a. Setelah tangki diisi air dan manometer dipersiapkan sesuai dengan petunjuk,
susunlah kombinasi katub-katub sebagai berikut:
Tutup katub 28, 29, 30, dan 31. Buka katub-katub yang lain. Katub 30 dipakai
untuk mengatur jumlah air yang mengalir keluar dari pipa pelimpah (L).
b. Hubungkan manometer dengan lubang pengukuran 3 dan 4 untuk mengukur
perbedaan tekanan diantara kedua titik tersebut.
c. Jalankan motor dan buka katub (30) ¾ putaran, catat waktu penurunan tinggi air
dalam tangki (F) satu galon, dan catat perbedaan tekanan pada kedua titik ini
melalui manometer diferensial.
d. Lakukan beberapa kali pencatatan penurunan air dalam tangki setiap satu galon,
dengan terlebih dahulu menambah pembukaan katub (30) seperempat putaran.
Bersamaan ini catat pula perbedaan tekanan di kedua titik tersebut.
e. Debit teoritis

Dengan asumsi: steady flow, incompressible flow, inviscid flow, uniform flow dan

uniform pressure pada seksi 1 dan

2 (1) (A) (2)

Vena contracta
1,025” 0,625”

Gambar 1.2. Perbandingan diameter Vena Contracta


CALCULATION SHEET

I. Orificemeter

a) Mencari Nilai Debit Teoritis (Qth)

Qth =
A2
√ [
2 g ( Z 1+
P1
][ P
− Z 2+ 2 ) ]
√ A2 2 γ γ
1−( )
A1

Dengan,

A1 = Luas penampang pada seksi 1 (m2)


A2 = Luas penampang pada vena contracta (m2)
G = Percepatan gravitasi
z1 = Tinggi elevasi pada seksi 1
z2 = Tinggi elevasi pada seksi 2
P1 / γ = Pressure head pada seksi 1
P2 / γ = Pressure head pada vena contracta
Qth = Debit teoritis

P 1 P2
Karena Z1 = Z2, maka − =∆ h
γ γ

A2
Qth = √2 g ∆ h


2
A
1−( 2 )
A1

Contoh untuk sampel 1, t1 = 29 dan ∆ h=12.5∈¿ dan g = 386.2

A1 = (pi d2)/4 = 0.825

A2 = (pi d2)/4 = 0.307

0.307
Qth = √2(386.2)(12.5)
√ 1−(
0.307 2
0.825
)
Qth = 32.499 in3/s = 506.49 GPH

Berikut merupakan table data Qth pada perbedaan tekanan di kedua titik melalui manometer differensial
berdasarkan penurunan air dalam tangka (F).

No. Waktu (s) Orifice Δh (inch) Qth


3
(in /s) GPH
1 t1 29 -14 -26 1/2 12.500 32.4997761 506.49
5
2 t2 16.3 -14 1/2 -27 3/4 13.250 33.4605674 521.46
9 3
3 t3 15 -14 1/2 -27 3/4 13.250 33.4605674 521.46
9 3
4 t4 15 -14 1/2 -27 7/8 13.375 33.6180298 523.91
5 7
5 t5 16 -14 5/8 -27 7/8 13.250 33.4605674 521.46
9 3
6 t6 16.6 -14 3/4 -27 3/4 13.000 33.1433985 516.52
5 1

b) Menentukan Debit Nyata (Qactual)

Untuk contoh sampel pertama,

volume 230.97
Q actual = = = 7.96 in3/s = 124.12 GPH
t 29

Untuk data Qactual di tiap data yang didapat sebagai berikut.

No. Waktu (s) Orifice Δh (inch) Qth Qactual


3 3
(in /s) GPH (in /s) GPH
1 t1 29 -14 -26 1/2 12.500 32.4997761 506.49 7.9644 124.12
5 8 2
2 t2 16.3 -14 1/2 -27 3/4 13.250 33.4605674 521.46 14.169 220.83
9 3 9
3 t3 15 -14 1/2 -27 3/4 13.250 33.4605674 521.46 15.398 239.96
9 3 9
4 t4 15 -14 1/2 -27 7/8 13.375 33.6180298 523.91 15.398 239.96
5 7 9
5 t5 16 -14 5/8 -27 7/8 13.250 33.4605674 521.46 14.435 224.97
9 3 6 1
6 t6 16.6 -14 3/4 -27 3/4 13.000 33.1433985 516.52 13.913 216.83
5 1 9 9

c) Koefisien Kecepatan (Cv)

Untuk contoh sampel pertama,


Q 124.12
Cv= = =0.2450
Qth 506.49

Cv = Koefisien kecepatan

Q = Debit nyata

d) Koefisien vena contracta (Cc)

2 2
A2 A2 0.307
C c = =0.6+0.4 ( ) =0.6+ 0.4( ) =0.655
A A1 0.825

Cc = koefisien vena contracta

A = Luas penampang pada seksi orifice (m2)

e) Koefisien Orifice (C)

Untuk contoh sampel pertama,

Cv Cc 0.2450 ×0.655
C= = ¿=0.1655

√ ( ) √
2 2
A2 2 0.307
1−CC
2
1−0.655 ( )¿
A1 0.825

Cv = Koefisien kecepatan

Cc = Koefisien vena contracta

Untuk semua sampel, nilai Cv Cc dan C dihitung sebagai berikut.

No Waktu Orifice Δh Qth Qactual Cv Cc C


. (s) (inch) (in /s) 3
GPH 3
(in /s) GPH
1 t1 29 -14 -26 1/2 12.50 32.4997761 506.49 7.9644 124.12 0.2450 0.65 0.1655
0 5 8 2 6 5 1
2 t2 16. -14 1/2 -27 3/4 13.25 33.4605674 521.46 14.169 220.83 0.4234 0.65 0.2860
3 0 9 3 9 8 5 1
3 t3 15 -14 1/2 -27 3/4 13.25 33.4605674 521.46 15.398 239.96 0.4601 0.65 0.3107
0 9 3 9 8 5 9
4 t4 15 -14 1/2 -27 7/8 13.37 33.6180298 523.91 15.398 239.96 0.4580 0.65 0.3093
5 5 7 9 3 5 4
5 t5 16 -14 5/8 -27 7/8 13.25 33.4605674 521.46 14.435 224.97 0.4314 0.65 0.2913
0 9 3 6 1 2 5 7
6 t6 16. -14 3/4 -27 3/4 13.00 33.1433985 516.52 13.913 216.83 0.4198 0.65 0.2835
6 0 5 1 9 9 1 5 2
II. Venturimeter

1. Menentukan debit teoritis

Qth =

√()
1−

A2
A1
A2
2 ([
2 g Z 1+
P1
γ ][
− Z2+
P2
γ ])
Dengan alasan yang sama seperti orifice meter, Qth menjadi
A2
Qth = √2 g ( ∆ h )
√ ( )
2
A
1− 2
A1

Nilai A1 dan A2 berturut-turut 1.227 in2 dan 0.307 in2, sehingga Qth untuk sampel pertama,

0.307 3
Qth = √ 2(386.2) ( 7.25 )=23.31 ¿s
√ ( )
2
0.307 = 363.36 GPH
1−
1.227

Dan nilai untuk semua sampel sebagai berikut.

No. Waktu (s) Venturi Δh Qth


(inch) 3
(in /s) GPH
1 t1 29 6 1/2 - 1/2 7.000 23.315 363.36
6
2 t2 16.3 6 -1 7.000 23.315 363.36
6
3 t3 15 6 -1 7.000 23.315 363.36
6
4 t4 15 5 3/4 -1 3/4 7.500 24.133 376.11
9 3
5 t5 16 5 3/4 -1 3/4 7.500 24.133 376.11
9 3
6 t6 16.6 5 3/4 -1 3/4 7.500 24.133 376.11
9 3

2. Menentukan debit nyata

Untuk contoh sampel pertama,

volume 230.97
Q= = = 7.96 in3/s = 124.12 GPH
t 29
Untuk data Q di tiap sampel didapat sebagai berikut

No. Waktu (s) Venturi Δh Qth Qactual


(inch) 3
(in /s) GPH 3
(in /s) GPH
1 t1 29 6 1/2 - 1/2 7.000 23.315 363.36 7.964 124.1
6 5 2
2 t2 16.3 6 -1 7.000 23.315 363.36 14.17 220.8
6 3
3 t3 15 6 -1 7.000 23.315 363.36 15.39 239.9
6 8 7
4 t4 15 5 3/4 -1 3/4 7.500 24.133 376.11 15.39 239.9
9 3 8 7
5 t5 16 5 3/4 -1 3/4 7.500 24.133 376.11 14.43 224.9
9 3 6 7
6 t6 16.6 5 3/4 -1 3/4 7.500 24.133 376.11 13.91 216.8
9 3 4 4

3. Menentukan koefisien kecepatan

Untuk contoh sampel pertama,

Q 124.12
Cv= = =0.341
Qth 363.36

Cv = Koefisien kecepatan

Q = Debit nyata

C. Faktor Geseran

a) Faktor geseran pipa 1”


2
LV
Diambil dari nilai ∆ h=1 (sampel 1) dan persamaan h=f dan nilai V (grafik orifice) = 6.53 in/s serta L pipa
2g D
60in

v D 6.536 × 1
ℜ= = =4216.774
ν 1.55 ×10
−3

0.0015 −5
Relative roughness e/D = =5.9 ×10
25.4 mm

Dapat dibandingkan antara friction factor dari rumus dengan dari grafik moody chart.
2
LV
h=0.25=f  f = 0.07534
2gD

dari diagram moody didapat f = 0.0393


b) Faktor gesekan pipa 3/4”
2
LV
Diambil dari nilai ∆ h=1 (sampel 1) dan persamaan h=f dan nilai V (grafik orifice) = 11.62 in/s serta L pipa
2g D
60in

v D 11.62× 0.75
ℜ= = =5622.33
ν 1.55 ×10
−3

0.0015 −5
Relative roughness e/D = =7.87 ×10
19.05 mm
Dapat dibandingkan antara friction factor dari rumus dengan dari grafik moody chart.
2
LV
h=0.625=f  f = 0.0447
2gD

dari diagram moody didapat f = 0.0363

c) Faktor gesekan pipa 1/2”


2
LV
Diambil dari nilai ∆ h=1 (sampel 1) dan persamaan h=f dan nilai V (grafik orifice) =26.14 in/s serta L pipa
2g D
60in

v D 26.14 × 0.5
ℜ= = =8433.5
ν 1.55 × 10
−3

0.0015 −4
Relative roughness e/D = =1.18 ×10
12.7 mm
Dapat dibandingkan antara friction factor dari rumus dengan dari grafik moody chart.
2
LV
h=5.50=f  f = 0.05179
2gD

dari diagram moody didapat f = 0.0325

d) Faktor gesekan pipa 3/8”


2
LV
Diambil dari nilai ∆ h=1 (sampel 1) dan persamaan h=f dan nilai V (grafik orifice) = 46.478 in/s serta L
2g D
pipa 60in

v D 46.478× 0.375
ℜ= = =11244.7
ν 1.55 × 10
−3

0.0015 −4
Relative roughness e/D = =1.57 ×10
9.52 mm

Dapat dibandingkan antara friction factor dari rumus dengan dari grafik moody chart.
2
LV
h=2=f  f = 0.0045
2 gD

dari diagram moody didapat f = 0.0302

D. Gate Valve
Menentukan nilai K pada gate valve pipa ¾” dapat menggunakan persamaan,

∆h2g
K= 2
v

a.) Menghitung nilai K pada 2.5 putaran (Δh = 2, v = 2.178)

∆h2g
k= 2
=¿ 324.446
v

b.) Menghitung nilai K pada 5 putaran (Δh = 0.250, v = 2.178)

∆h2g
k= 2
=¿ 40.68
v

c.) Menghitung nilai K pada 7 putaran (Δh = 0.250, v = 2.178)

∆h2g
k= 2
=¿ 40.68
v

d.) Menghitung nilai K pada 10 putaran (Δh = 0.125, v = 2.178)


∆h2g
k= 2
=¿40.68
v

E. Fitting Elbow
Menentukan nilai k pada fitting elbow dengan ukuran 1” dari data percobaan dengan

Q 5.133
Q = 80 GPH = 5.133 in3/s, V = = =6.535∈¿ s didapat :
A pi/4

∆ h fitting elbow =1.750

∆ h fitting elbow × 2× g 1.750 × 2× 386.2


k= 2
= 2
=31.641
v 6.535

Tugas

I. Orificemeter

1. Cari Harga Cv berdasarkan persamaan (3)

N Waktu Orifice Δh Qth Qactual Cv Cc C


o. (s) (inch 3
(in /s) GPH 3
(in /s) GPH
)
1 t 29 - - 12.50 32.499776 506.49 7.9644 124.12 0.2450 0.65 0.1655
1 14 26 0 15 8 2 6 5 1
1/
2
2 t 16.3 - - 13.25 33.460567 521.46 14.169 220.83 0.4234 0.65 0.2860
2 14 27 0 49 3 9 8 5 1
1/ 3/
2 4
3 t 15 - - 13.25 33.460567 521.46 15.398 239.96 0.4601 0.65 0.3107
3 14 27 0 49 3 9 8 5 9
1/ 3/
2 4
4 t 15 - - 13.37 33.618029 523.91 15.398 239.96 0.4580 0.65 0.3093
4 14 27 5 85 7 9 3 5 4
1/ 7/
2 8
5 t 16 - - 13.25 33.460567 521.46 14.435 224.97 0.4314 0.65 0.2913
5 14 27 0 49 3 6 1 2 5 7
5/ 7/
8 8
6 t 16.6 - - 13.00 33.143398 516.52 13.913 216.83 0.4198 0.65 0.2835
6 14 27 0 55 1 9 9 1 5 2
3/ 3/
4 4
2. Bandingkan harga C yang dicari dari persamaan (4) dengan harga C yang didapat dari
grafik

Sampel pertama yang terdapat pada table No.1 didapatkan dengan nilai 0.l6551 yang mana diambil dari
persamaan berikut.

Cv Cc 0.2450 ×0.655
C= = ¿=0.1655

√ ( ) √
2 2
A2 2 0.307
1−CC
2
1−0.655 ( )¿
A1 0.825

Begitu pula dengan sampel – sampel berikutnya.

Untuk harga C yang didapatkan dari grafik, langkah utamanya adalah mencari nilai dari Reynolds Number
terlebih dahulu sebagai berikut untuk mencari harga C pada sampel pertama.

4 Q 4 × 32.49
= ℜ= =…
πdν πdν
Dikarenakan terdapat variable yang tidak terdapat nilainya, nilai Re tidak dapat ditemukan, begitu pula dengan
nilai C dari grafik yang tidak dapat kita temukan.

3. Gambarkan kurva yang menunjukkan hubungan anatara penurunan tekanan dengan debit
actual (dalam GPH)

4. Teliti kurva ini dan Susun Hubungan Matematisnya

y = 3E-05x2 - 0.0046x + 12.577

R2 = 0.9332

kurva ini dapat didekati dengan persamaan matematis polynomial berikut dengan R2 sebesar 0.9332 yang
menunjukkan tingginya korelasi headloss dengan debit.

II. Venturimeter

I. Bandingkan harga Cv yang dicari dari persamaan (2) dengan harga Cv yang didapat dari
grafik.

No 1 2 3 4 5 6
Cv 0.3415 0.6077 0.660 0.63 0.5981 0.57
9 5 4 8 5 7
Tabel nilai Cv yang dicari dari persamaan
Q
Cv=
Qth Orifi cemeter
Grafi k Δh vs Qaktual
Untuk
13.50
menentukan
harga Cv dari
13.25 f(x) = 3.19882180111385E-05 x² − 0.00459804382864985 x + 12.5774090882112
grafik, langkah R² = 0.933150200551465
utamanya adalah
mencari nilai 13.00

dari Reynolds
Number terlebih 12.75

dahulu.
12.50
Qactual
V 1=
A1 12.25

3
7.9645 ¿ 12.00
s 100 120 140 160 180 200 220 240 260
V 1= 2
1.227 ¿
Q actual (GPH)

V 1=6.491 ¿
s

Dimana diketahui :
−3 2
v=1.55 ×10 ¿ / s

V 1× D
ℜ=
v

6.491× 1.25
ℜ= −3
1.55 ×10

ℜ=5234.69

Dari grafik gambar 1.5 didapatkan nilai Cv ≈ 0.935

Grafi Kalkula
Cv
k si
Nilai 0.935 0.34159
Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa nilai Cv yang didapatkan dengan kedua metode berbeda yang
menggunakan data dari sampel pertama memiliki perbedaan nilai yang signifikan.

II. Kurva Hubungan Penurunan Tekanan dengan Debit Nyata (GPH)


Venturimeter
7.600 Grafik Δh vs Qaktual
III. Teliti
7.500

7.400
f(x) = − 6.45839415749738E-05 x² + 0.0257032030648837 x + 4.804965669091
7.300 R² = 0.219101904846042

7.200
Δh (inch)

7.100

7.000

6.900

6.800

6.700
100 120 140 160 180 200 220 240 260
Qaktual (GPH)

Series2 Polynomial (Series2)


Kurva ini dan Susun Hubungan Matematisnya

y = -6E-05x2 + 0.0257x + 4.805

R² = 0.2191

Kurva ini dapat didekati dengan persamaan matematis polynomial berikut dengan R2 sebesar

0. 2191 yang menunjukkan tingginya korelasi headloss dengan debit.

III. Faktor Geseran

1. Beberapa perbandingan harga-harga (f) terhadap f diagram MOODY.


 Pipa 1” saat Δh 1 in

f dari perhitungan: 0.07534


f moody chart: 0.0393

No Δh Δh pipa hf Qactual V f hitung Re ε/D f


. orifice (in) (in) GP (in3/s) (in/s) moody
(in) H
1 Δh1 1 7 6 0.25 80 5.13333 6.536 0.07533 4216.75 0.00005 0.0393
3/ 0 3 8 9
4
2 Δh2 2 5 4 0.25 125 8.02083 10.21 0.03085 6588.67 0.00005 0.0346
3/ 0 3 2 8 2 9
4
3 Δh3 3 3 3 0.75 165 10.5875 13.48 0.05313 8697.04 0.00005 0.0321
3/ 0 1 7 9
4
4 Δh4 4 9 8 0.50 195 12.5125 15.93 0.02536 10278.3 0.00005 0.0307
1/ 0 1 3 9 5
2
5 Δh5 5 8 7 1.00 220 14.1166 17.97 0.03984 11596.0 0.00005 0.0298
1/ 1/ 0 7 4 8 6 9
2 2

 Pipa ¾” saat Δh 1 in

f dari perhitungan: 0.0447


f moody chart: 0.0363

No Δh Δh pipa hf Qactual V f Re ε/D f


. orifice (in) (in) (in/s) hitung mood
GP (in3/s)
(in) y
H
1 Δh1 1 10 9 - 80 5.13333 11.61 - 5622.33 0.0000787 0.036
1/2 3/ 0.75 3 9 0.0536 4 4 3
4 0 3
2 Δh2 2 9 8 - 125 8.02083 18.15 - 8784.89 0.0000787 0.032
3/4 3/ 1.00 3 5 0.0292 6 4 1
4 0 9
3 Δh3 3 9 8 - 165 10.5875 23.96 - 11596.0 0.0000787 0.029
1/2 1.50 5 0.0252 6 4 8
0 2
4 Δh4 4 9 7 - 195 12.5125 28.32 - 13704.4 0.0000787 0.028
1/4 1/ 1.75 3 0.0210 4 4 6
2 0 6
5 Δh5 5 9 6 - 220 14.1166 31.95 - 15461.4 0.0000787 0.027
3/ 2.25 7 4 0.0212 2 4 7
4 0 8
 Pipa ½” saat Δh 1 in

f dari perhitungan : 0.05179


f moody chart: 0.0325

No Δh Δh pipa hf Qactual V (in/s) f hitung Re ε/D f


. orifice (in) (in) mood
GP (in3/s)
(in) y
H
1 Δh1 1 11 8 3.75 80 5.13333 26.1438 0.03531 8433.5 0.000118 0.032
3/ 3 5 5 1 5
4
2 Δh2 2 12 5 7.00 125 8.02083 40.8497 0.02700 13177.3 0.000118 0.028
3/ 3/ 3 7 1 4 1 9
4 4
3 Δh3 3 13 3 10.0 165 10.5875 53.9216 0.02213 17394.0 0.000118 0.027
1/ 1/ 0 9 8 9 1
2 2
4 Δh4 4 14 1 13.2 195 12.5125 63.7256 0.02100 20556.6 0.000118 0.026
1/ 1/ 5 4 1 6 1
2 4
5 Δh5 5 17 -5 22.0 220 14.1166 71.8955 0.02739 23192.1 0.000118 0.025
0 7 9 6 3 1 2

 Pipa 3/8” saat Δh 1 in

f dari perhitungan: 0.0045


f moody chart: 0.0302

No Δh Δh pipa hf (in) Qactual V (in/s) f Re ε/D f


. orifice (in) hitung mood
(in) GP (in3/s) y
H
1 Δh1 1 16 1 - 80 5.13333 46.4779 - 11244.6 0.000157 0.030
3/ 3/ 15.00 3 6 0.0335 7 4 2
4 4 0 2
2 Δh2 2 18 - - 125 8.02083 72.6218 - 17569.7 0.000157 0.027
1/ 3/ 19.25 3 1 0.0176 9 4
2 4 0 2
3 Δh3 3 21 -5 - 165 10.5875 95.8607 - 23192.1 0.000157 0.025
1/ 1/ 26.75 9 0.0140 3 4 3
4 2 0 5
4 Δh4 4 25 - - 195 12.5125 113.29 - 27408.8 0.000157 0.024
3/ 13 38.75 0.0145 8 4 4
4 0 8
5 Δh5 5 27 - - 220 14.1166 127.814 - 30922.8 0.000157 0.023
1/ 15 42.75 7 4 0.0126 3 4 7
4 1/ 0 3
2
IV. Fitting Elbow
∆ h fitting elbow × 2× g 1.750 × 2× 386.2
k= 2
= 2
=31.641
v 6.535
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai