Pada Tandon
Aliran Dalam Pipa Bercabang
Pipa bercabang terdiri dari dua atau lebih pipa yang
bercabang pada suatu titik dan tidak bergabung
kembali pada bagian hilirnya. Suatu contoh klasik
dari susunan pipa bercabang adalah susunan pipa
yang menghubungkan tiga buah kolam seperti
diperlihatkan pada Gambarpa bercabang terdiri dari
dua atau lebih pipa yang bercabang pada suatu titik
dan tidak bergabung kembali pada bagian hilirnya.
Suatu contoh klasik dari susunan pipa bercabang
adalah susunan pipa yang menghubungkan tiga
buah kolam seperti diperlihatkan pada Gambar
Sistem pipa bercabang
A hAD
hBT
B
hTC
ZA
ZT T
C
Q1 Q2 Q3 0
pT
2). ZT Z B
Pengaliran yang akan terjadi adalah dari A menuju T,
lalu ke C
pT
h f 1 Z A ZT
hf 2 0
pT
hf 3
ZT
Q1 = Q3
pT
ZT
3).. rendah dari pada elevasi muka air B
dan C
Pengaliran yang terjadi dari A dan B, menuju T, lalu
ke C
p
h f 1 Z A ZT T
pT
h f 2 Z B ZT
pT
h f 3 ZT
Q1 + Q2 - Q = 0
Perhitungan dilakukan dengan cara coba-coba,
mula-mula ditentukan nilai , ZT pT kemudian
diperiksa sampai kondisi pengaliran
dipenuhi.
Umumnya sebagai nilai awal dari tinggi garis energi
di T diambil sama dengan elevasi muka air di B
Dalam persoalan-2 pipa bercabang, biasanya diketahui :
Tinggi air pada reservoar
Besar dan panjang serta macam pipa
Prinsip-prinsip perhitungan:
1. Dengan pemisalan , besarnya harga “f” dan ρD/γ
jika “f” dan ρD/γ belum diketahui
Bila γBasin untuk setiap pipa diketahui maka “f” pipa
dapat dicari dengan rumus:
f = 8. g. δ = 8 . g. 1/C^2
C = 87/( 1 + γ/√R)
γBasin = 0,165
2. Menggunakan rumus Bernoulli, dengan memandang
persamaan bernoulli antara titik A dan titik T
Analog : hBT =
hTC =
Dalam hal ini permukaan air di reservoar C adalah terendah,
sehingga terjadi pengaliran dalam sistem pipa bercabang
Ada beberapa kejadian :
B
1
2
T
3
C
Peil +60
Peil +15
A
m
0c
Φ 30
cm
Φ3
Peil +5
B C
Penyelesaian :
h1 + P1/γ + V1^2/2g + Hpompa - ∑∆h = h2 + P2/γ + V2^2/2g
A(+15)
+12,5
B C
Perhatikan gambar dibawah ini :
C D 0,6 m
A
d2 12 m
=1
5c
B m
E
d1=30 cm
Minyak (γ=761 kg/m^3) mengalir dari tangki A ke tangki E seperti tergambar. Kehilangan-
kehilangan enersi adalah sbb:
dari A ke B = 0,60 V1^2/2g
dari B ke C = 9,0 V1^2/2g
dari C ke D = 0,4 V2^2/2g
dari D ke E = 9,0 V2^2/2g
Ditanyakan : 1). Berapa banyaknya minyak yang mengalir
2). Tekanan minyak di C
3). Gambarlah garis enersi.
Penyelesaian :
Gerakan dari A ke E
h1 + P1/γ +V1^2/2g = h2 + P2/ γ + V2^2/2g + ∑∆h
P1, P2, V1, V2, sama dengan nol
1200 = ∑∆h
∑∆h =0,6 V1^2/2g +9,0 V1^2/2g + 0,4 V2^2/2g + 9,0 V2^2/2g
1200 =( 0,6 V1^2 + 9 V1^2 +0,4V2^2 +9 V2^2)/ 2x1000
V2^2 = 255.319 V2 =505,29 cm/det
Q = ¼ π d^2 . V
= ¼ . π. 30^2. 505,29
= 357.168 cm^3/det
=357 m^3/det
Diketahui tandon A, B dan C dihubungkan dengan pipa
dan bertemu di titik J.
Pipa AJ panjang 1000 m Φ 30 cm
Pipa BJ panjang 4000 m Φ 50 cm
Pipa JC panjang 2000 m Φ 40 cm
Pipa tersebut dari bahan yang sama sehingga f = 0,03
Tentukan debit masing-masing pipa jika kondisi tandon
seperti pada gambar
El.120m
El.100m
A
B
1
Q
2 El.80m
Q
C
2
Q3
J
El.40m
Dari gambar dapat diilustrasikan bahwa kondisi
aliran Q1 – (Q2 + Q3)
Diasumsi tinggi tekanan pada titik J yaitu P = 110
m, sehingga Q1, Q2, Q3 dihitung dengan
hubungan sbb:
Q1 – ( Q 2 + Q 3 ) = 0,204 m3/det ≠ 0
Asumsi ketiga P = 85 m, dengan cara seperti diatas
didapat :
Q1 = 0,185 m3/det
Q2 = - 0,217 m3/det
Q3 = 0,102 m3/det
Q1 – ( Q 2 + Q 3 ) = 0,300 m3/det ≠ 0
El.P
110
100
90
80
∑Q = Q1 – (Q2 + Q3)
= 0,143 – ( -0,056 + 0,198) =0