PELAKSANAAN PERCOBAAN
2.2. Peralatan
1. Pipa saluran
2. Mistar dan roll meter
3. Pengukur debit Thompson
4. Jangka sorong dan termometer
5. Manometer
6. Meteran taraf (point gauge)
7. Penyipat datar (water pass) atau Theodolith
Gambar 2.2.1
13
Gambar 2.2.2
MISTAR dan ROL METER
Gambar 2.2.3
14
Gambar 2.2.4
JANGKA SORONG dan TERMOMETER
Gambar 2.2.5
15
Gambar 2.2.6
Gambar 2.2.7
THEODOLITH dan WATER PASS
16
2.3. Pelaksanaan Percobaan
Cara pelaksanaan untuk percobaan pipa datar maupun miring adalah sama.
Gambar 2.3.1
Penentuan indeks meteran
Indeks = a + ( c – b )
Diameter pipa dikur dengan jangka sorong, baik diameter luar maupun
diameter dalam dari pipa guna mengetahui tebal pipa, sedangkan jarak antara
masing-masing tabung pipa diukur dengan roll meter.
17
Percobaan ini dilakukan dengan suatu sistem pipa dari suatu reservoir satu ke
reservoir yang lain. Air dialihkan ke dalam bak tampungan bagian hulu
(reservoir 1) dengan pompa listrik sampai muka air di reservoir 1 berada pada
kedudukan yang tepat di atas jarum meteran taraf. Dalam keadaan ini dapat
diukur tinggi muka air dari dasar kolam (D). Dari pengukuran D ini akan dapat
dihitung nilai h (tinggi muka air pada alat ukur Thompson).
Dengan : h = D –Indeks Point Gauge
Jika h terhitung, maka debit Thompson dapat dicari dengan rumus :
C
D
Q = k.h5/2
Dengan :
18
a. Aliran bebas dapat terjadi apabila muka air yang melalui pipa keluaran itu
dapat mengalir ke pipa reservoir 2 dengan bebas tanpa adanya halangan dari
muka air.
b. Aliran tidak bebas terjadi apabila muka air pada reservoir 2 berada pada
kedudukan tepat di atas diameter pipa keluaran, sehingga air yang mengalir di
atas pipa keluaran itu tidak bebas mengalir karena adanya halangan dari muka
air di reservoir 2. Akibatnya air di dalam pipa akan terdesak menuju reservoir
1, hal ini akan menyebabkan tinggi air pada reservoir 1 naik.
c. Aliran tenggelam terjadi apabila muka air pada reservoir 2 berada
kedudukan jauh di atas pipa keluaran, sehingga air yang mengalir pada pipa
keluaran itu terhalang oleh muka air pada reservoir 2. Akibatnya aliran air
dalam pipa akan terdesak menuju reservoir 1. Hal ini akan menyebabkan tinggi
air pada reservoir 1 naik lebih tinggi.
Pembacaan dilakukan pada saat air tidak mengalir dan sewaktu air mengalir.
Pada saat air mengalir, pembacaan dilakukan pada saat keadaan debit sudah
mencapai pada kondisi konstan (tetap), juga dibaca meteran taraf pada alat
ukur Thompson serta suhu air.
2.3.5. Pembacaan Tinggi Muka Air Hulu (pemasukan = inlet) dan Hilir
(pengeluaran = outlet)
19
k (koefisien debit)
Kemiringan garis hidrolik (Hydraulic Gradient)
Kemiringan garis energi (Energy Gradient)
Kehilangan tinggi tekan (head loss)
Jenis Aliran
Kontrol debit
Jenis saluran
Q (debit pada alat ukur Thompson)
20