LABORATORIUM HIDRAULIKA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PERCOBAAN 12
TEKANAN ALIRAN FLUIDA MELALUI VENTURIMETER
1. Menghitung debit dan kecepatan aliran di dalam pipa menggunakan alat beda tinggi
tekanan venturimeter
3. Membuat grafik hubungan antara nilai koefisien alat ukur venturimeter terhadap
debit aliran
Venturimeter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur debit aliran dalam
pipa. Alat ini terdiri atas tabung pendek yang menyempit ke suatu tenggorok yang sempit
di tengah. Tabung tersebut ditempatkan pada sambungan pipa. Alat ini dilengkapi dengan
manometer untuk mengukur perbedaan tinggi tekanan, antara lubang pipa dan lubang
tenggorokan venture. Adapun bagian-bagian venturimeter adalah sebagai berikut :
Keterangan :
A : Bagian masuk
B : Bagian leher
C : Bagian keluar
D,G : Ruang piezometer
E : Lubang ke ruang piezometer
F : Lubang sadap tekanan hulu
G : Pelapis
H : Lubang sadap tekanan hilir
KELOMPOK 3 / 1 D4 PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM HIDRAULIKA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Untuk menghitung besar debit yang mengalir pada alat ukur venturi, prinsip persamaan
Bernaulli dengan tinjauan di penampang masuk (inlet) dan penampang tenggorok (throat),
sehingga didapatkan besaran parameter sebagai berikut:
V 21 p 1 V 22 P2
+ + Z 1= +
2g γ 2g γ
V 22−V 21 P 2−P1
=
2g γ
Persamaan Kontinuitas :
𝐴1𝑥𝑉1 = 𝐴2𝑥𝑉2
A2
V 1= xV 2
A1
β=
√ A2 D2
=
A1 D1
Persamaan 6 menjadi :
Qa=K x A 2 × √ 2 g (h 1−h 2)
Dimana K adalah koefisien aliran venturimeter :
4Q
ℜ=
π Do. v
Nilai K diperoleh pada angka bilangan Reynold
12.4LANGKAH KERJA
41.7
5 590 610 20 2 41.82 40.82 41.46 0.048
5
Dari tabel nilai viskositas diatas untuk suhu 28˚ C diperoleh nilai sebesar
0.000000836, maka :
4Q ( 4)(0,033)
ℜ= = =¿ 356,800
π Do . v (3,14)(0.14)(0.000000836)
Debit Ideal :
A2
Qi=
√¿ ¿ ¿
14
Qi=
√¿ ¿ ¿
Qi=¿ 241,433
β=
√ √
A2
A1
=
14
24
=0,6
Berdasarkan pengamatan dengan β = 0,6 pada grafik hubungan Reynold diperoleh nilai
K:
Re K
356.80 0.975
399.10 0.977
461.94 0.978
504.56 0.980
525.00 0.983
KELOMPOK 3 / 1 D4 PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM HIDRAULIKA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Persamaan regresi untuk grafik hubungan antara Debit Ideal (Qi) dengan Nilai K
Tabel 12.4 Hasil Perhitungan Regresi
= 16563 = -15912
Jadi persamaan regresi untuk grafik hubungan antara Qi dengan K adalah y = a.x + b
Qi = 16563K – 15912
320
Nilai Qi
295
270
245
220
0.974 0.975 0.976 0.977 0.978 0.979 0.98 0.981 0.982 0.983 0.984
Nilai K
Persamaan regresi untuk grafik hubungan antara Debit Aktual (Qa) dengan Nilai K
Tabel 12.4 Hasil Perhitungan Regresi
295
f(x) = 13409.7803355438 x − 12887.2251730025
270 R² = 0.654250029054981
Nilai Qa
245
220
195
170
0.974 0.975 0.976 0.977 0.978 0.979 0.98 0.981 0.982 0.983 0.984
Nilai K
0.050
f(x) = − 0.000789448736087395 x + 0.0803402862187157
0.040
Debit Air (Q)
R² = 0.990361953272559
0.030
0.020
0.010
0.000
0.500 10.500 20.500 30.500 40.500 50.500 60.500 70.500
Selisih H
Grafik 12.3. Hubungan antara Waktu (T) dan Debit Air (Q)
10.000
8.000
Debit Air (Q)
6.000
4.000
2.000
0.000
0.500 1.500 2.500 3.500 4.500 5.500 6.500 7.500 8.500 9.500 10.500
Selisih H
12.7 KESIMPULAN
1. Dari Grafik Hubungan antara Debit Ideal (Qi) dan k (Grafik 12.1. Hubungan antara
Debit Ideal (Qi) dan Nilai K) disimpulkan bahwa nilai Qi bertambah besar dengan
bertambahnya nilai k. Hubungan keduanya terlihat dari persamaan Qi = 16563K –
15912 dengan nilai R² = 0.6459 yang menunjukkan bahwa persamaan regresi
mempunyai tingkat akurasi sebesar 91% untuk data masukan dari hasil perolehan.
2. Dari Grafik Hubungan antara Debit Aktual (Qa) dan k (Grafik 12.2. Hubungan antara
Debit Aktual (Qa) dan K) disimpulkan bahwa nilai Qa bertambah besar dengan
bertambahnya nilai k. Hubungan keduanya terlihat dari persamaan Qa = 13410K –
12887 dengan nilai R² = 0.6543 yang menunjukkan bahwa persamaan regresi
mempunyai tingkat akurasi sebesar 91% untuk data masukan dari hasil perolehan.
12.9 DOKUMENTASI