PERCOBAAN 1
ALIRAN MELALUI PELUAP SEGI EMPAT
V22
z1 0 0 z 2 0
2g
atau
V2 2 g z 1 z 2 2 gh
dA = b.dh
dQ = V2.d.A =2 2 gh . b.dh
= b 2g. h1 / 2 . dh
dQ = C2.d.A = 2 2 gh . h1 / 2 .dh
Q = C d .b. 2 g 0H h1 / 2 dh C d .b. 2 g
3
2 2/3
h
H
0
2
Q= C d .b. 2 g .H 2 / 3
3
Q=
2
3
C d .b. 2 g . H ha ha3 2
2/3
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. ( sesuai dengan alat dan
bahan pada 1.2 ALAT DAN BAHAN )
2. Memasang pintu peluap segiempat pada ujung bak lalu mengencangkan
baut-baut penahan dan pasangkan lem lilin pada celah pintu peluap
dengan terlebih dahulu mengukur ukuran lebar (b) dan tinggi(H)peluap
segiempat. (sesuai dengan Gambar 1 : Memasang pintu peluap segiempat )
3. Menjalankan mesin pompa dan membuka katup pemasukan, hingga
mencapai batas dasar pintu peluap.
( sesuai dengan Gambar 2 : Menjalankan mesin pompa dan Gambar 3 :
Membuka Katup Pemasukan )
4. Kemudian menutup katup dan mematikan mesin pompa sejenak hingga
permukaan air sejajar dengan dasar bukaan atau tidak terjadi pelimpahan
lagi.
( sesuai dengan Gambar 6 : Menutup katup pemasukan )
5. Memasang alat ukur tinggi air, kemudian setting alat tersebut sejajar
dengan muka air pada angka nol dan tetapkan sebagai dasar pengukuran
(nol ketinggian).
( sesuai dengan Gambar 4 : Memasang alat ukur tinggi )
6. Menjalankan mesin pompa dan menambah volume air lalu buka katup
pemasukan hingga terjadi peluapan di pintu peluap dengan memulai
ketinggian tertentu.
( sesuai dengan Gambar 5 : Menambah volume air )
7. Mencatat tinggi air yang meluap di pintu peluap sebagai H .
( sesuai dengan Gambar 7 : Mencatat tinggi air yang meluap )
8. Menghitung debit(Q) yang terlebih dahulu tentukan volume air (V) yang
diinginkan, kemudian mencatat waktu (T) yang dibutuhkan untuk
mencapai volume yang sudah ditentukan.
( sesuai dengan Gambar 8 : Menghitung debit dan mencatat waktu )
9. Mengulangi langkah no.5 hingga no. 7 dengan menambah ketinggian
dengan membuka katup secara perlahan-lahan untuk beberapa variasi
ketinggian H
T(detik)
No H (mm) V (liter)
T₁ T₂ T₃ Trata-rata
1 8.5 1 12.2 10.8 11.1 11.37
2 10.5 1 7.41 8.3 7.1 7.60
3 12.4 1 5.3 5.6 5.4 5.43
4 15.7 1 4.1 4.3 4.9 4.43
5 19.1 1 3.8 2.7 3.4 3.30
20
15
10
5
0
000 002 004 006 008 010 012
Waktu (T)
Rumus :
V
Q
t
Dimana :
V = Volume ( m3)
t = Waktu ( detik )
V T Q
No
(m³) (detik) (m³/detik)
1 0.001 11.37 0.000088
2 0.001 7.60 0.000132
3 0.001 5.43 0.000184
4 0.001 4.43 0.000226
5 0.001 3.30 0.000303
Sumber :Hasil Percobaan Dan Perhitungan
012
011
010
Waktu (detik)
009
008
007
006
005
004
003
002
0,000,000 0,000,000 0,000,000 0,000,000 0,000,000
Debit (m3/detik)
3.Q
Cd
2.b. 2 g .H 3 2
Dimana :
Q = Debit (m3/dtk)
Cd = Koefisien debit
H = Ketinggian (m)
Penyelesaian :
3.Q
Cd
2.b. 2 g .H 3 2
3x0.000088
Cd1
2 x0.06 2 x9.81x(0.0085)3 / 2
Cd1 =0.6336
Untuk nilai koefisien debit (Cd) selanjutnya dapat dilihat pada tabel di bawah :
Q g H b
No Cd
(m³/det) m/s² (m) (m)
1 0.000204 9.81 0.0085 0.06 0.6336
2 0.000331 9.81 0.0105 0.06 0.6899
3 0.000391 9.81 0.0124 0.06 0.6721
4 0.000481 9.81 0.0157 0.06 0.6553
5 0.000576 9.81 0.0191 0.06 0.6427
Tabel 1.3 Perhitungan Nilai Koefisien Debit (Cd)
Sumber : HasilPercobaan Dan Perhitungan
20
Tinggi Muka Air (H)
15
10
0
0,000,000 0,000,000 0,000,000 0,000,000 0,000,000 0,000,000 0,000,000 0,000,000
Debit Air (Q)
Grafik 1.3 hubungan antara tinggi muka air (H) dengan debit air(Q)
Tabel 1.4 Perhitungan Hubungan Antara Debit (Q) Dan Koefisien Debit (Cd)
n. (Q.Cd ) Q. Cd Cd . Q 2 Q. (Q.Cd )
a b
n. Q 2 ( Q) 2 n. Q 2 ( Q) 2
= 155.49 = -0.0307
Jadi persamaan regresi untuk grafik hubungan antara Debit (Q) dengan Koef.
Debit (Cd) adalah :
Cd = 155.49 Q -0.0307
Cd = 155.49 Q - 0.0307
0.05
R² = 0.9423
0.04
0.03
0.02
0.01
0
0.0001 0.0002 0.0003 0.0004 0.0005 0.0006
Debit (Q)
Grafik 1.4 Hubungan Debit Air (Q) Dengan Koefisien Debit (Cd)
Tabel 1.5 Perhitungan Hubungan Antara Tinggi Muka Air (H) Dan Koefisien Debit (Cd)
H H²
No. Cd Cd² H.Cd
(m) (m²)
1 0.0179 0.007060058 0.00032041 4.98444E-05 0.00012638
2 0.0188 0.012307788 0.00035344 0.000151482 0.00023139
3 0.0299 0.029172855 0.00089401 0.000851055 0.00087227
4 0.0344 0.0443151 0.00118336 0.001963828 0.00152444
5 0.0382 0.062119055 0.00145924 0.003858777 0.00237295
∑ 0.1392 0.1550 0.0042 0.0069 0.0051
Sumber :HasilPercobaanDan Perhitungan
n. ( H .Cd ) H . Cd Cd . H 2 H . ( H .Cd )
a b
n. H 2 ( H ) 2 n. H 2 ( H ) 2
= 2.4257 = -0.0365
Jadi, persamaan regresi untuk grafik hubungan antara Tinggi Muka Air (H)
dengan Koefisien Debit (Cd) adalah :
Cd = 2.4257H – 0.0365
Cd = 2.4257 H - 0.0365
0.05
R² = 0.9519
0.04
0.03
0.02
0.01
0
0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
Tinggi Muka Air (H)
Grafik 1.5 Hubungan Tinggi Muka Air (H) Dengan Koefisien Debit (Cd)
Tabel 1.6 Perhitungan Hubungan Antara Tinggi Muka Air (H) Dan Koefisien Debit (Cd)
H H²
No. Q Q2 H.Q
(m) (m²)
1 0.0179 0.000204 0.00032041 4.16E-08 3.6516E-06
2 0.0188 0.000331 0.00035344 1.10E-07 6.2228E-06
3 0.0299 0.000391 0.00089401 1.53E-07 1.1691E-05
4 0.0344 0.000481 0.00118336 2.31E-07 1.6546E-05
5 0.0382 0.000576 0.00145924 3.32E-07 2.2003E-05
∑ 0.1392 0.001983 0.00421046 8.67195E-07 6.0115E-05
Sumber :HasilPercobaanDan Perhitungan
n. ( H .Q) H . Q H . Q 2 Q. ( H .Q)
a b
n. Q 2 ( Q) 2 n. Q 2 ( Q) 2
= 60792 = 0.0037
Jadi, persamaan regresi untuk grafik hubungan antara Tinggi Muka Air (H)
dengan Koefisien Debit (Cd) adalah :
H = 60792 Q + 0.0037
0.0000
0.0000 R² = 0.8903
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.00015 0.0002 0.00025 0.0003 0.00035 0.0004 0.00045 0.0005 0.00055 0.0006
Debit Air (Q)
Grafik 1.6 Hubungan Tinggi Air (H) Dengan Debit Air (Q)
1.6 KESIMPULAN
1. Jika semakin rendah luapan air maka waktu yang dibutuhkan untuk mengalirkan air
akan semakin lama. Hal ini disebabkan karena antara tinggi luapan dengan waktu
berbanding terbalik.
(dapat diketahui dariTabel 1.1 Data Hasil Percobaan )
2. Hubungan antara debit (Q) dengan Tinggi Muka Air (H) yaitu semakin tinggi nilai Debit
(Q) maka Tinggi Muka Air (H) semakin Besar.
3. Hubungan antara debit (Q) dengan Kofisien Debit (Cd) yaitu semakin tinggi nilai Debit
(Q) maka Koefisien Debit (Cd) semakin rendah.
( dapat diketahui dari Grafik 1.4Hubungan Debit Air (Q) Dengan Koefisien Debit (Cd) )
4. Hubungan antara tinggi muka Air (H) dengan Kofisien Debit (Cd) yaitu semakin tinggi
muka air (H) maka Koefisien Debit (Cd) semakin rendah.
( dapat diketahui dari Grafik 1.5 Hubungan Tinggi Muka Air (H) Dengan Koefisien Debit
(Cd) )
5. Jika waktu pengaliran semakin kecil maka Debit (Q) yang dihasilkan akan semakin
besar dan Koefisien debit (Cd) semakin kecil.
( dapat diketahui dariTabel 1.2 Perhitungan Debit Air dan Tabel 4.3 Perhitungan Nilai
Koefisien Debit (Cd))
6. Persamaan regresi untuk grafik hubungan antara Debit (Q) dengan Koefisien debit
(Cd), yaitu Cd = 155.49 Q -0.0307
( dapat diketahui dari Grafik 1.4 Hubungan Debit Air (Q) Dengan Koefisien Debit (Cd) )
7. Persamaan regresi untuk grafik hubungan antara Tinggi Muka Air (H) dengan
Koefisien debit (Cd), yaitu Cd = 2.4257 H – 0.0365
(dapat diketahui dari Grafik 1.5 Hubungan Tinggi Muka Air (H) Dengan Koefisien Debit
(Cd)).
8. Persamaan regresi untuk grafik hubungan antara Tinggi Muka Air (H) dengan
Koefisien debit (Q), yaitu H = = 60792 Q + 0.0037
(dapat diketahui dari Grafik 1.6 Hubungan Tinggi Muka Air (H) Dengan Debit Air (Q)).
1.8 DOKUMENTASI
Gambar1 Gambar2
:Memasangpintupeluapsegiempat :Menjalankanmesinpompa