Anda di halaman 1dari 8

ASISTENSI 1

Melengkapi Data Curah


Hujan
PETA DAS
DATA STASIUN PENCATAT
HUJAN
Tahun Bandung (P1) Dago Pakar (2) Lembang (3) Margahayu (4) Cikapundung (5) Gn Kasur (6)
1983 176 256 260 279 242 293
1984 147 159 311 319 351 367
1985 141 138 421 433 476 478
1986 114 87 192 198 297
1987 258 130 121 124 143
1988 130 246 103 156
1989 113 151 204 156 226 239
1990 71 116 202 146 181
1991 46 67 74 96
1992 160 132 352 277 304 331
1993 154 358 413
1994 170 150 408 437 505
1995 16 148 217 317 321
1996 98 96 357 303 219
1997 119 261 230 137 343
1998 116 227 136 142 156 178
1999 110 243 218 232 260 280
2000 53 279 244 400 394
2001 238 177 72 268 266
2002 186 391 406 531 555
2003 212 150 163 170
2004 190 264 193 234 258 269
2005 131 161 146 150 165 173
2006 36 215 352 398 416
2007 130 154 82 130 157
2008 215 97 153 244 280
2009 191 245 198 350 392
2010 90 349 249 170 209
2011 190 234 48 167 188
2012 179 188 174 169 142 175
PENYEBAB HILANGNYA DATA

✘Kerusakan alat
✘Kelalaian Petugas
✘Penggantian alat
✘Bencana
PENENTUAN METODE

n : Jumlah stasiun hujan


S : Penyimpangan
METODE PENGISIAN CURAH
HUJAN
✘Metode Aljabar
Metode ini digunakan jika perbedaan curah hujan tahunan
normal antara stasiun pembanding dengan stasiun yang
kehilangan data (∆) kurang dari 10% (Moduto. Drainase
Perkotaan. 1998).

✘Metode Rasio Normal


Metode ini digunakan jika perbedaan curah hujan tahunan
normal antara stasiun pembanding dengan stasiun yang
kehilangan data (∆) lebih dari 10% (Subarkah. Hidrologi
untuk Perencanaan Bangunan Air. 1980)
METODE ALJABAR

Ri

Rx : Data curah hujan yang dicari


n : Jumlah stasiun pembanding (stasiun hujan yang
datanya sudah diketahui)
Ri : Nilai rata-rata curah hujan selama pengamatan tiap
stasiun
METODE RASIO NORMAL
ri

ri

Ri

Anda mungkin juga menyukai