Anda di halaman 1dari 6

Gaya Geser Batang

1. Tujuan Pengujian

a) Menentukan gaya geser akibat pembebanan pada beam (gelagar)

b) Menganalisa hasil percobaan berdasarkan konsep teoritis yang telah diberikan.

2. Teori Dasar

Sebagai efek pembebanan diatas beam, timbul dua besaran vektor yakni gaya geser dan gaya
bengkok. Gaya geser yang dimaksud adalah gaya vertikal yang akan menggeser potongan-potongan
bim dan biasa dinamakan dengan gaya lintang, sedangkan momen bengkok adalah gaya-gaya
vertikal yang cenderung memutar bim pada satu titik tertentu.

Misalkan bim terpotong/putus melalui irisan I-I. dengan prinsip keseimbangan diperoleh RA dan RB.
Dalam hal ini RA = 8N, RB= 2N. Agar potongan bim tersebut senantiasa berada dalam keadaan
seimbang, maka pada irisan I-I diperlukan gaya vertikal yang berlawanan dengan arah gaya RB , gaya
ini disebut dengan gaya geser. Besarnya gaya geser disepanjang batang dapat dihitung:

Medan A-C:

ΣFv = 0 RA-Fg1= 0

Fg1 = RA = 8N

Medan B-C:

ΣFv= 0 RA-F-Fg2= 0

Fg2= RA – F = 8N – 10N = -2N

Akibat gaya geser dan reaksi tersebut, timbul kopel yang akan memutar bim, dan agar seimbang
maka pada I-I kembali diperlukan momen untuk melawan kopel, momen ini dinamakan momen
bengkok.
3. Peralatan dan Bahan

- Satu set piranti gaya geser (shear force)

- Spring balance.

- Massa pemberat

- Standing

4. Prosedur Pengujian

a) Cek semua peralatan dan perlengkapan yang digunakan, pelajari bagian utamanya.

b) Tempatkan dua standing diatas meja kerja, kemudian ambil dua potongan bim yang telah
disediakan.

c) Atur kedudukan kedua potongan beam tersebut diatas standing, seterusnya pasang penyambung
hubungan (link) pada plat segitiga yang terdapat di bagian bawah bim.

d) Tempatkan ring baja diantara celah potongan bim, kemudian atur sekrup pengatur link sampai
kedua potongan bim mencapai posisi horizontal.

e) Gantung spring balance pada siku-siku L dan kaitkan cantelnya di punggung bim, kemudian
kalibrasi skala penunjukan gaya pada spring balance.

f) Ukur panjang efektif beam kemudian tempatkan beban dan tentukan kedudukannya, serta jarak
cantel spring balance terhadap posisi masing-masing beban.

g) Atur kembali kedudukan kedua potongan bim sampai betul-betul horizontal dan segaris dengan
memutar sekrup pengatur spring balance.

h) Catat pembacaan spring balance akibat pembebanan, ulangi percobaan sampai beberapa kali
dengan mengambil posisi beban yang bervariasi sesuai dengan yang diinginkan.
5. Tabel pengujian

Venturimeter

1. Tujuan Pengujian
a) Menunjukan pengaruh perubahan penampang terhadap tinggi garis hidraulik pada
masing-masing manometer
b) Menentukan koefisien pengaliran pada venturimeter yang digunakan
c) Mengamati perbedaan head tekanan air antara lubang masuk dan tenggorokan
venturimeter.
d) Menentukan massa aliran/debit air dengan venturimeter
e) Menentukan koefisien meter (alat ukur).

2. Teori Dasar
Venturimeter adalah alat yang berdasarkan pada tabung venture yaitu alat yang dipasang
dalam suatu pipa aliran untuk mengukur kelajuan cairan. Alat ini bekerja berdasarkan Efek
Venturi. Alat ini dapat dipakai untuk mengukur laju aliran fluida, misalnya menghitung laju
aliran air atau minyak yang mengalir melalui pipa. Venturimeter digunakan sebagai
pengukur volume fluida misalkan minyak yang mengalir tiap detik.
Venturimeter adalah sebuah alat yang bernama pipa venturi. Pipa venturi merupakan
sebuah pipa yang memiliki penampang bagian tengahnya lebih sempit dan diletakkan
mendatar dengan dilengkapi dengan pipa pengendali untuk mengetahui permukaan air yang
ada sehingga besarnya tekanan dapat diperhitungkan. Dalam pipa venturi ini luas
penampang pipa bagian tepi memiliki penampang yang lebih luas daripada bagian
tengahnya atau diameter pipa bagian tepi lebih besar daripada bagian tengahnya. Zat cair
dialirkan melalui pipa yang penampangnya lebih besar lalu akan mengalir melalui pipa yang
memiliki penampang yang lebi sempit, dengan demikian, maka akan terjadi perubahan
kecepatan.
Dalam keseharian kita menemui beberapa kejadian aliran yang melalui sebuah pipa.
Tekanan air yang megalir akan berkurang dengan melalui sebuah pipa yang berhubungan
dengan rumus Bernouli dibawah ini :

ρ1 1 ρ2 1
Z1 + + 2 =Z 2+ + 2
γg v γg v
2 1 2 2
g g

Dimana nilai kontinuitas dapat di kalkulasi melalui persamaan


A1.v1 = A2.v2
Hasil dari gabungan persamaan Bernoulli dan kontinuitas akan menghasilkan persamaan
perhitungan debit pada venturimeter, sebagai berikut:

2 g(h1−h2 )
Q=cA2
( )
2
A
1− 2
A1

Koefisien pengaliran :
Q

√( ( ) )
c=
2 g ( h1−h2 )
A2 2
A2
1−
A1
3. Peralatan dan bahan
a) Satu unit piranti hydraulic bench
b) Satu unit piranti venturimeter
c) Sejumlah massa pemberat
d) Stopwatch

4. Prosedur Percobaan
a. Cek perlengkapan dan peralatan piranti hydraulic bench dan venturimeter
yang digunakan, kemudian pelajari dan kenali bagian-bagian utamanya..
b. Tempatkan dana tur venturimeter diatas hydraulic bench, seterusnya
hubungkamselang pipa pengaliran ke lubang masuk venturimeter.
c. Buka kran buang venturimeter secukupnya dengan mempedomani tinggi
air diatas piezometer kostan, bilamana air telah dialirkan.

5. Tabel pengujian

Anda mungkin juga menyukai