Anda di halaman 1dari 9

PENGAPLIKASIAN METODE KODEN TEST DAN AIR LIFT

PADA PEKERJAAN PONDASI BORE PILE

Yosef Norbertus Tembu Muda


Program Studi Teknik Sipil, Universitas Nusa Nipa Maumere
Jl. Kesehatan No.3, Maumere
e-mail: yoris_muda@yahoo.com , HP 085228254674

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesenjangan antara harapan dengan


pelayanan yang diterima oleh pihak responden yaitu pihak pelaksana atau kontraktor terhadap
pengaplikasian metode koden test dan air lift pada pekerjaan pondasi bore pile. Dalam penelitian
ini pengamatan yang dilakukan langsung di lokasi proyek, dimana dalam pelaksanaan pekerjaan
menggunakan Metode Koden Test dan Metode Air Lift. Metode Koden Test merupakan proses
pengecekan kondisi lubang, apakah sesuai dengan kedalaman rencana dan bisa dipastikan ada atau
tidaknya longsor dalam tanah hasil pengeboran, serta untuk mengetahui juga diameter lubang
pengeboran apakah sesuai perencanaan dan standar yang sudah ditentukan. Hasil dari Metode
Koden Test berupa gambar grafik kondisi tanah yang didapat dari hasil pembacaan oleh Alat
Koden Test tersebut. Metode Air Lift merupakan proses pembersihan lubang hasil pengeboran
dengan menggunakan air dan pipa tremie yang dibantu dengan mesin dinamo pompa air, dimana
akan mengeluarkan sisa – sisa lumpur dari dalam lubang setelah hasil pengeboran. Metode Koden
Test dan Metode Air Lift merupakan gabungan metode – metode berkualitas, yang akan
menghasilkan pondasi bore pile dengan standar kualitas yang sangat baik.
Kata kunci : air lift, bore pile, koden test

1. PENDAHULUAN

Pemilihan pondasi Bore Pile pada Umumnya dalam pelaksanaan pekerjaan


pelaksanaan sebuah proyek karena beberapa pondasi bore pile, setelah proses pembersihan
kelebihannya, antara lain : lubang hasil pengeboran, maka akan
dilanjutkan dengan pekerjaan pengecoran. Hal
1. Tidak ada getaran seperti halnya pada ini tentu sangat meminimalisir waktu
pemancangan, sehingga tidak mengganggu pekerjaan, tetapi apakah pihak pelaksana dapat
struktur bangunan di lingkungan mengetahui kondisi lubang hasil pengeboran?
sekitarnya. Apakah longsor atau tidak, apakah diameter
2. Portable (mudah berpindah), bisa lubang hasil pengeboran sesuai perencanaan
dioperasikan pada kondisi - kondisi sulit atau tidak? Permasalahan diatas tentunya akan
seperti under pinning, dinding penahan mempengaruhi kualitas atau mutu, biaya, dan
tanah di tebing serta pada lokasi dimana waktu dari sebuah pelaksanaan konstruksi
crane - crane pancang dan pemboran besar khususnya pekerjaan pondasi bore pile.
tidak dapat masuk.
3. Mudah dioperasikan serta set peralatan
yang cukup ringan.
2. KAJIAN LITERATUR

a. Alat dan Material Pekerjaan Bore Pile Metode Biasa

1. Mesin Bor Rotary buatan Cina, type Pelengkap berupa selang bor 1,5 inchi
Sany Machine, dimana kapasitas dan selang sedot uk. 3 inchi.
pengeboran sampai dengan kedalaman 7. Corong cor, untuk wadah pemasukkan
250 meter. Kecepatan putar antara 75 adonan beton ke dalam pipa tremie.
s/d 600 rpm dengan 4 speed, sehingga 8. Kotak alat yang berisikan alat-alat
dapat digunakan pada kondisi tanah pendukung bor dan cor, antara lain :
normal ( SPT  50 ). - Kunci ( pipa, rantai )
2. Mata bor type Cross Frame Bit, sesuai - Gergaji ( kayu, besi)
kebutuhan diameter tiang bor. - Waterpass, roll meter, palu /
3. Rod bor uk. 73 mm dengan panjang @ hammer dll.
3 meter dan @ 1,5 meter. Bahan baja 9. Alat - alat perakitan baja tulangan :
ex. Pertamina standar API. - Roller, alat penggulung tulangan
4. Bailer (cow bailer/ sand pump ), untuk sengkang spiral. Diameter
peralatan cleaning lubang bor. sengkang spiral bored pile dibuat
5. Mesin Excavator type Kobelco, dalam 10 cm lebih kecil dari diameter
pekerjaan bore pile disyaratkan bored pilenya, sehingga akan
minimal menggunakan satu unit diperoleh penutup beton sebesar 5
excavator untuk mendukung proses - 7 cm. Karena baja tulangan
pengerjaan. memiliki sifat elastis dapat
6. Pompa sirkulasi, dengan kecepatan memekar setelah digulung, maka
150 liter / menit, jenis sentrifugal type diameter roller harus dibuat lebih
NS 80 dengan kecepatan 150 L/ menit. kecil 5 cm.

b. Alat dan Material Pekerjaan Bore Pile Metode Koden Test


dan Air Lift

1. Mesin Bor Rotary buatan Cina, type Pelengkap berupa selang bor 1,5 inchi
Sany Machine, dimana kapasitas dan selang sedot uk. 3 inchi.
pengeboran sampai dengan kedalaman 8. Pipa tremie ukuran 6 inchi dan 4
250 meter. Kecepatan putar antara 75 inchi, dengan panjang standar 3
s/d 600 rpm dengan 4 speed, sehingga meter, 1,5 meter dan 1 meter, bahan
dapat digunakan pada kondisi tanah pipa galvanis dengan neple pin-box
normal ( SPT  50 ). dari baja simless, untuk proses
2. Mata bor type Cross Frame Bit, sesuai pembersihan lubang bor dengan
kebutuhan diameter tiang bor. menggunakan air.
3. Rod bor uk. 73 mm dengan panjang @ 9. Corong cor, untuk wadah pemasukkan
3 meter dan @ 1,5 meter. Bahan baja adonan beton ke dalam pipa tremie.
ex. Pertamina standar API. 10. Kotak alat yang berisikan alat-alat
4. Bailer (cow bailer/ sand pump ), untuk pendukung bor dan cor, antara lain :
peralatan cleaning lubang bor. - Kunci ( pipa, rantai )
5. Mesin Excavator type Kobelco, dalam - Gergaji ( kayu, besi)
pekerjaan bore pile disyaratkan - Waterpass, roll meter, palu / hammer
minimal menggunakan satu unit dll.
excavator untuk mendukung proses 11. Alat - alat perakitan baja tulangan :
pengerjaan. - Roller, alat penggulung tulangan
6. Alat Koden Test sengkang spiral. Diameter sengkang
7. Pompa sirkulasi, dengan kecepatan spiral bored pile dibuat 10 cm lebih
150 liter / menit, jenis sentrifugal type kecil dari diameter bored pilenya,
NS 80 dengan kecepatan 150 L/ menit. sehingga akan diperoleh penutup beton
sebesar 5 - 7 cm. Karena baja tulangan
memiliki sifat elastis dapat memekar
setelah digulung, maka diameter roller
harus dibuat lebih kecil 5 cm.

3. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi : Proyek Section E-2A, Flyover


Toll Tj. Priok, Jakarta Utara
Waktu : Maret 2012

Gambar 1. Foto Udara Lokasi Proyek Section E-2A, Flyover Toll Tj. Priok, Jakarta Utara

3.2. Prosedur Penelitian

1. Langkah Kerja Penelitian

Pengambilan data dilakukan di lapangan metode koden test dan air lift, dengan
dengan menganalisa perbandingan hasil pekerjaan bore pile tanpa menggunakan
pekerjaan bore pile yang menggunakan metode koden test dan air lift.
2. Metode Analisa

Metode yang digunakan dalam penelitian hasil pekerjaan bore pile yang menggunakan
ini adalah dengan menggunakan metode metode koden test dan air lift.
service quality, yang merupakan penilaian

3. Analisis Metode Service Quality (Servqual)

Penilaian ukuran tanggapan kualitas Penilaian ukuran tanggapan kualitas pelayanan


pelayanan atau gap servqual menurut atau gap servqual berdasarkan atas hasil skor
responden pihak pelaksana atau kontraktor jawaban pertanyaan dari responden pihak
pelaksana, dimana dari penilaian responden
terhadap indikator - indikator yang
mempengaruhi pengaplikasian metode koden kualitas yang dihasilkan dari pengaplikasian
test dan air lift terhadap hasil kualitas metode koden test dan air lift. Interpretasi hasil
pelaksanaan bore pile yang dihasilkan dan perhitungan adalah sebagai berikut :
harapan pihak pelaksana atau kontraktor atas
atas pengaplikasian metode koden test
1. Apabila nilai (ƩH) – (ƩP) > 0,71 maka dan air lift yang dilaksanakan.
pihak pelaksana kurang puas terhadap 3. Apabila nilai (ƩH) – (ƩP) < 0 maka
pengaplikasian metode koden test dan pihak pelaksanan lebih dari puas atas
air lift yang dilaksanakan. pengaplikasian metode koden test dan
2. Apabila nilai (ƩH) – (ƩP) = 0 sampai air lift yang dilaksanakan.
dengan 0,71 maka pihak pelaksana puas

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Hasil Penilaian Kesenjangan Harapan dengan Pelayanan yang Diterima atau Gap
Servqual Menurut Responden Pihak Pelaksana atau Kontraktor
Mean Harapan/ Mean Kesenjangan
No. Indikator Pelayanan Harapan dengan
Expectation yang Pelayanan yang
Diterima/ Diterima
(ƩH) Perfomance
(Q) = ƩH - ƩP
(ƩP)

Dimensi Penampilan fisik (tangible) 4,30 4,22 0,08 (Puas)


1.
Metode koden test dan air lift memberikan kualitas
hasil pekerjaan yang lebih jika diterapkan dalam
proses pelaksanaan pekerjaan bore pile

Dimensi Kepastian (assurance) 4,58 3,20 1,38


2. (Kurang Puas)
Penerapan metode koden test dan air lift tidak
berpengaruh terhadap target waktu atau time schedule
pelaksanaan pekerjaan pondasi bore pile

Dimensi Emphaty (emphaty) 4,53 4,50 0,03 (Puas)


3.
Metode koden test dan air lift memudahkan sistem
quality control yang baik dalam pelaksanaan
pekerjaan pondasi bore pile

Dimensi Kehandalan (reliability) 4,20 4,02 0,18


4. (Puas)
Pelaksanaan pekerjaan pondasi bore pile
membutuhkan sistem quality control yang baik untuk
menghasilkan sebuah pondasi bore pile yang
berkualitas

Dimensi Tanggapan (responsiveness) 4,10 3,57 0,53 (Puas)


5.
Pengaplikasian metode koden test dan air lift
berpengaruh terhadap biaya pelaksanaan sebuah
pondasi bore pile

21,71 / 5 = 19,51 / 5 = 4,34 – 3,90 =

Jumlah Rata – rata Keseluruhan Indikator 4,34 3,90 0,44 (Puas)


Gambar 1. Mesin Bore Pile Type Sany Gambar 2. Proses Pemasangan Casing

Gambar 3. Proses Air Lift

Gambar 4. Proses Koden Test


Gambar 5. Hasil Output Metode Koden Test

Gambar 6. Proses Pemasangan Rebar / Besi

Gambar 7. Proses Pengecoran


Gambar 8. Hasil Pondasi Bore Pile Sebelum Cutting

Gambar 9. Proses Loading Test dengan Matras Beton

Gambar 10. Hasil Pondasi Bore Pile Sesudah Cutting dengan Metode Koden dan Air Lift
5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penilaian pekerjaan pondasi bore pile, maka


kesenjangan harapan dengan pelayanan didapatkan lima indikator penilaian yang
yang diterima atau gap servqual menurut menjadi tolak ukur dalam penilaian
responden pihak pelaksana atau terhadap aplikasi metode koden test dan
kontraktor terhadap aplikasi metode air lift, adalah sebagai berikut :
koden test dan air lift pada pelaksanaan

Mean Mean Kesenjangan


No. Indikator Harapan/ Pelayanan Harapan
yang dengan
Expectation Diterima/ Pelayanan
Perfomance yang
Diterima
(ƩP) (Q) = ƩH -
(ƩH)
ƩP

Dimensi Penampilan fisik (tangible) 4,30 4,22 0,08 (Puas)


1.
Metode koden test dan air lift
memberikan kualitas hasil pekerjaan
yang lebih jika diterapkan dalam proses
pelaksanaan pekerjaan bore pile

Dimensi Kepastian (assurance) 4,58 3,20 1,38


2. (Kurang
Penerapan metode koden test dan air lift Puas)
tidak berpengaruh terhadap target waktu
atau time schedule pelaksanaan
pekerjaan pondasi bore pile

Dimensi Emphaty (emphaty) 4,53 4,50 0,03 (Puas)


3.
Metode koden test dan air lift
memudahkan sistem quality control
yang baik dalam pelaksanaan pekerjaan
pondasi bore pile

Dimensi Kehandalan (reliability) 4,20 4,02 0,18


4. (Puas)
Pelaksanaan pekerjaan pondasi bore pile
membutuhkan sistem quality control
yang baik untuk menghasilkan sebuah
pondasi bore pile yang berkualitas

Dimensi Tanggapan (responsiveness) 4,10 3,57 0,53 (Puas)


5.
Pengaplikasian metode koden test dan
air lift berpengaruh terhadap biaya
pelaksanaan sebuah pondasi bore pile
Jumlah rata – rata keseluruhan indikator untuk Dengan demikian didapatkan
harapan atau expectation dari pengaplikasian kesenjangan antara harapan dengan pelayanan
metode koden test dan air lift adalah = 4,34 yang diterima oleh pihak responden yaitu
pihak pelaksana atau kontraktor terhadap
Jumlah rata – rata keseluruhan pengaplikasian metode koden test dan air lift
indikator untuk pelayanan yang diterima atau pada pelaksanaan pekerjaan pondasi bore pile
performance dari pengaplikasian metode adalah = 0,44, yang masuk dalam kategori
koden test dan air lift adalah = 3,90. puas berdasarkan interpretasi dari metode
service quality.

6. REFERENSI

Azwar Saifudin, 2003, Reliabilitas dan


Validitas, Pustaka Pelajar Offset,
Yogyakarta.

Basri, Seta., 2011, Metode Analisis


Kualitas Pelayanan,
(http://setabasri01.blogspot.com/
2011/04/service-quality-
akronimnya-servqual.html)

Gunawan Sumiyati, Rekayasa Pondasi,


23 Agustus 2006, Universitas
Atma Jaya Yogyakarta,
Yogyakarta

Isnanto, Standar Kualitas Pekerjaan


Bored Pile, 13 Juni 2009, Jakarta.
Obayashi Co. – Jaya Konstruksi Joint
Operation, Proyek Section E2-A
Tj.Priok Toll Flyover, 2012,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai