Self Compacting Concrete (SCC) merupakan campuran beton yang dapat memadat
sendiri tanpa menggunakan bantuan alat vibrator untuk memperoleh konsolidasi yang baik.
Metode Self Compacting Concrete (SCC) ini merupakan suatu hasil riset di Jepang pada awal
tahun 1980an dengan menghasilkan suatu prototype yang cukup sukses pada tahun 1988
(Okamura dan Ouchi 2003).
Berbeda dengan beton normal pada umumnya, komposisi semen yang dibutuhkan
pada mix design Self Compacting Concrete (SCC) lebih banyak jika dibandingkan komposisi
semen pada beton normal (Lihat gambar 1).Komposisi agregat kasar pada beton konvensional
menempati 70-75 % dari total volume beton. Sedangkan dalam SCC agregat kasar dibatasi
jumlahnya sekitar kurang lebih 50 % dari total volume beton sesuai pada Gambar 2 .
Pembatasan agregat ini bertujuan agar beton bisa mengalir dan memadat sendiri tanpa alat
pemadat (Okamura dan Ouchi 2003)
( Gambar 1. Perbandingan bahan campuran pada Beton SCC dan Beton Normal )
1. U-Box/U-Flow Test
2. L-Box Test
(Gambar 6. Campuran SCC yang tidak lolos passing ability dalam L-Box Test)
= ( d1 d2 - d02 )/d02,
d1, d2 : measured flow diameter;
d0 : flow cone diameter
V-Funnel test digunakan untuk mengukur filling ability dan stabilitas dari SCC serta
sekaligus untuk mengetahui segregation resistance dari beton SCC. Peralatan terdiri dari
corong berbetuk V sesuai gambar 7 dengan di bagian bawah terdapat pintu yang dapat dibuka
tutup. Di bawah corong disediakan ember untuk menampung SCC yang nantinya akan
dialirkan. Campuran SCC diisikan secara penuh dalam corong kemudian diamkan selama 1
menit dan pintu di bawah corong dibuka. SCC diamati ketika mengalir dan segala hambatan
blocking baik tetap maupun sementara dicatat. Catat waktu total hingga seluruh campuran
SCC dalam corong habis mengalir. Kemampuan beton segar untuk segera mengalir melalui
mulut di ujung bawah alat ukur V-funnel diukur dengan besaran waktu antara 6 detik sampai
maksimal 12 detik.
Dapat saya simpulkan bahwa Agar dapat memenuhi persyaratan beton SCC,
perlu dilakukan beberapa pengujian pada beton segar untuk mengukur
karakteristik workability SCC.Terdapat tiga karakteristik diantaranya adalah Filling
Ability, Passing Ability, dan Segregation Resistance.Filling Ability adalah
kemampuan beton segar untuk mengisi setiap ruang dalam bekisting tanpa terdapat
rongga udara,Passing Ability adalah kemampuan beton segar untuk mengalir dan
melewati halangan, dalam hal ini adalah untuk melewati celah-celah antar tulangan
yang rapat,dan Segregation Resistance adalah kemampuan beton segar untuk mampu
bertahan dari pemisahan antar material sehingga memiliki workability yang tinggi.
Berbagai macam pengujian beton segar SCC telah diusulkan, diantaranya adalah U-
test, L-Box Test, Slump flow, dan V-funnel test.