Anda di halaman 1dari 9

KONSULTASI GEOTEKNIK IRWAN

FIRMANSYAH
Pertanyaan Sudarmono Sitindaon, Tanggal 18 Desember 2013, Jam
09:38 Wib
Horas..
Salam kenal PIrawan, Saya Sudarmono sitindaon, karyawan swasta
sebuah perusahaan yang bergerak dibidang PLTU. Ada yang ingin saya
tanyakan kepada bapak mengenai pengujian Settlement pada Bore Pile di
Berau-Lati KALTIM. Begini ceritanya pak :
Pada saat pengujian PDA test pada sebuah bore pile yg berdiameter 60
cm, kedalaman 25 meter, berat hammer 1,7 ton, tinggi jatuh 1,50 meter,
tercatat settlement 13 mm.
Tiang bor ini direncanakan untuk beban izin 150 ton.
Hasil uji PDA dgn daya dukung ultimate 280 ton. mohon penjelasan,
1. apakah dgn parameter tersebut di atas, settlement total dgn 13 mm
masih memenuhi syarat ?.
2. apakah ada formula untuk menghitung settlemen ijin tersebut ?.
3. Secara umum settlement izin adalah 1 atau 250 mm, mohon
penjelasan ttg hal ini ?.
4. bagaimana pendapat bapak dengan SF yang kurang dari 2 untuk tiang
bor di atas, bila Sf=2 maka daya dukung izin=140 ton<150 ton.
5. Saat concrete masuk K350 tapi realnya disite after test jadi K175 buat
pondasi, nah bagaimana cara analisa atau apa solusinya agar
pondasinya tidak dibongkar.
Terimakasih.

Jawaban Irwan Firmansyah, Tanggal 18 Desember 2013, Jam 02:33


Wib
Horas P Sitindoan,
Saya jawab sesuai urutan jawaban yg mungkin tdk sama dengan urutan
pertanyaan, sbb:

1. Settlement 13 mm akibat tumbukan hammer dengan tinggi jatuh


tertentu saat test PDA tdk sama dengan settlement pile group saat
service life ( tiang bor yg test pastilah salah satu tiang didalam
group tiang).
Settlement akibat tumbukan hammer saat test PDA
menggambarkan seberapa besar end bearing termobilisasi.
Semakin besar settlement tentunya semakin besar end bearing
termobilisasi, masalahnya energy tumbukan yg besar dapat
membuat tiang retak.
Untuk test ini saya kira end bearing telah termobilisasi penuh,
berarti prediksi daya dukung ultimate cukup akurat. Bisa diduga
ujung tiang tdk duduk pada tanah yg keras, atau banyak lumpur yg
terperangkap diujung tiang.
2. Mengenai SF, menurut yg saya ketahui utk test PDA, minimum 2.25
(PDA ~ metoda Davisson), atau kalau nekad ya paling tidak 2. Jadi
paling tinggi daya dukung izinnya 140 ton. Malah kalau saya akan
pakai 125 ton.
Kalau kurang yakin lakukan lagi PDA untuk sejumlah tiang, jika
khawatir kebetulan yg ditest PDA adalah tiang dengan daya dukung
< dari tiang2 yg lain. Record pemboran dan pengecoran bisa
dijadikan acuan untuk memilih tiang2 yg akan di PDA, misalnya utk
memilih tiang terjelek dan terbaik.
3. Utk menghitung settlement pile group besar, one dimensional
consolidation Terzaghi bisa dipakai utk menghitung consolidation
settlement.
4. Pengecoran beton dalam tanah pasti akan membuat mutu beton
turun dari mutu aslinya (mutu batching plant), khususnya untuk
tiang sekitar toe.
Akan tetapi mutunya tdk turun sedrastis seperti itu. Disalah satu
proyek besar
di Jkt. fc' diasumsikan turun 2 MPa dari nilai diatas tanah.

Pertanyaan Nova, Tanggal 8 Juli 2014, Jam 03:35 Wib


selamat pagi pak, saya mau bertanya, nilai modulus geser tanah itu
didapatkan dari mana pak ?

apakah ada tabelnya seperti tabel modulus elastisitas dan poisson ratio ?
terima kasih banyak pak atas perhatiannya.

Jawaban Irwan Firmansyah, Tanggal 10 Juli 2014, Jam 09:56 Wib


Shear modulus G = E/2(1+ v) dimana E modulus elastisitas tanah dan v
poisson ratio. Tabel yg ada utk E, dan v.

Shear modulus biasa dipakai utk foundation vibrations, dan sering dipakai
rumus G = p Vs Vs ( sorry saya tdk bisa nulis kwadrat pakai hp),
dimana p mass density = gama/ g dan Vs = shear wave velocity

Pertanyaan Fauzia, Tanggal 13 April 2015, Jam 17:21 Wib


Assalamualaikum saya ingin bertanya pak
Bagaimana cara menghitung efisiensi tiang kelompok jika bentuk
pondasinya segitiga, segilima ...... Mohon bantuannya pak, Terimakasih

Jawaban Irwan Firmansyah, Tanggal 16 April 2015, Jam 10:54 Wib


Wa alaikum salam wr wb,
Prinsipnya efisensi kelompok tiang adalah membandingkan daya dukung
ultimate group dengan n x daya dukung ultimate tiang tunggal, dimana n
adalah jumlah tiang.
Eff = (Daya dukung ult group) / (n x Daya dukung ultimate tiang tunggal)
<=1
Daya dukung ult group = Pgroup = Luas dasar group x tahanan tanah pd
ujung tiang + Jumlah (luas selimut group utk tiap lapis tanah x tahanan
friksi utk tiap lapis tanah)
Jadi apapun bentuknya, bisa dihitung end bearing group maupun tahanan
friksi group, karena luas dasar group dan luas selimut group bisa dihitung.
Itu dengan asumsi bahwa unit end bearing pada level ujung bawah tiang
dan tahanan friksi pada tiap lapis tanah sepanjang tiang bisa Fauzia
hitung, apapun jenis tanahnya.
Maaf pada forum ini saya tdk bisa menjelaskan lbh detail mengenai cara

menghitung unit tahanan ujung (unit end bearing) dan unit tahanan friksi
untuk masing2 jenis tanah, yaitu tanah kohesif dan tanah granular.

Utk lebih jelas bisa dibaca pada buku Poulos & Davis: Pile
FoundationAnalysis and Design, Chapter 3.3.

Pertanyaan Kirman, Tanggal 3 Oktober 2015, Jam 10:28 Wib


Salam kenal Pak Irawan, saya seorang praktisi muda. Mohon petunjuknya
untuk batasan displacement pondasi bore pile saat loading test bisa
diambil 1 inchi atau maksimum 6 % dari diameter bore pile nya.
Mohon petunjuk untuk referensi nya. terima kasih
Jawaban Irwan Firmansyah, Tanggal 9 Oktober 2015, Jam 14:03 Wib
Salam kenal kembali mas Kirman,
Untuk test pada unused pile, yang membatasi adalah peralatan, mis,
travel dari dial gauge, kapasitas hydraulic jack, dsb.
Pada prinsipnya semakin besar settlement semakin baik test itu, artinya
semakin sedikit interpretasi untuk mendapatkan daya dukung ultimate.
Tapi paling tidak kurva load settlement telah nekuk (telah meliwati
kapasitas yieldnya), dan saya kira settlement 6% diameter telah
mencapai itu.

Pertanyaan Fahmi Ilhami, Tanggal 5 Januari 2016, Jam 11:07 Wib


Ass. Pa mau nanya,
Saya punya kasus,pada perencanaan tiang pancang group.
Saya merencanakan end bearing pile pada lapisan tanah keras Nspt
>60,maka logikanya tidak akan terjadi settlement, untuk
membuktikannya dapat menggunakan rumus perhitungan seperti apa ya
pa ?
Mohon petunjuk dan referensinya agar dapat di pertanggung jawabkan.
Makasih pak

Jawaban Irwan Firmansyah, Tanggal 7 Januari 2015, Jam 14:38 Wib


Fahmi,
Kalau stress bulb masih berada ditanah keras N>60, memang praktis tdk
ada settlement. Tapi biasanya dibawah tanah keras, kembali ditemui
lapisan tanah yang kurang keras, misal N SPT sekiatr 20 an, dan kalau
lapisan ini terkena bola tegangan (stress bulb), maka akan terjadi
long term settlement.
Stress bulb ini 2 ~ 3 B dibawah equivalent footing, dimana B adalah lebar
group tiang. Perlu pengetahuan dasar untuk mengerti jawaban ini.

Pertanyaan Ben Usagani, Tanggal 7 Januari 2016, Jam 16:34 Wib


Pak Irawan, Apa kabar pak, semoga baik baik adanya.
Mengenai pertanyaan dibawah, biasanya Pemancangan kami lakukan
sampai refusal dengan hammer yang sesuai kapasitasnya. Misalnya tiang
pipa baja dia. 800mm dgn panjang 30 40m, dipancang dgn Diesel
Hammer Delmag 80. Setelah pemancangan, dilakukan PDA Test dari
perusahaan spesialis yang reliable. Bila hasil Ru nya sudah 2 3 kali dari
daya dukung rencana, maka sudah yakin tidak akan terjadi Settlement
lagi. Mengenai pembuktian tidak terjadi settlement dengan rumus, saya
tidak mengetahuinya
Jawaban Irwan Firmansyah, Tanggal 13 Januari 2016, Jam 12:01 Wib
Hai Pak Ben,
Lama kita tidak bertemu. Saya dalam keadaan baik2 saja, mudah2 an Pak
Ben juga.
Dalam teknik fondasi ada 2 hal yang harus dipenuhi: daya dukung aman
dan settlement dalam batas yang aman. Yang bapak uraikan diatas hanya
aspek daya dukung, Ru = 2 ~ 3 x Daya dukung rencana, daya dukung
aman.
Kalau dibawah pile tip tidak ada lagi tanah yg relatif lunak, biasanya clay,
maka tidak ada masalah settlement Sebenarnya ada elastic settlement,
tetapi relatif kecil, dan langsung selesai setelah dibebani.
Masalahnya lain kalau ada lapisan clay, katakan dengan SPT N value
sekitar 20 ~ 30, maka akan ada long term settlement.jika stress bulb

memotong lapisan ini. Besarnya tergantung additional stress yang sampai


pada lapisan clay ini dan juga consolidation properties lapisan clay ini.
Stress bulb akan mencapai kedalaman 2 B jika bentuk pile group square,
dan mencapai 3 B jika bentuknya rectangular. Karean faktor B (lebar
fondasi) menentukan maka usahakan menggunakan pile group yang kecil,
sehingga B kecil, diharapkan stress bulb tdk menembus lap keras tempat
bertumpunya pile tip.
Mudah2an membantu memperjelas.

Pertanyaan Ben Usagani, Tanggal 13 Januari 2016, Jam 12:58 Wib


Pak Irawan, Yang disebutkan oleh penanya, bahwa ada lapisan dgn SPT
60. Kalau lapisan ini dicapai dan pile tip masuk dan pemancangan refusal,
maka saya pikir itu aman.
Untuk Dermaga, beban mati sangat kecil, cuma beban hidup besar 3 t/m2
sampai 5 t/m2. Sehingga demikian untuk dermaga, kemungkinan
settlement sangat kurang, meskipun bukan end bearing.
Demikian dari pandangan saya sebagai kontraktor. Bagaimanpun juga
setiap proyek harus direncanakan oleh yang konsultan ahli. S
elama ini saya lihat yang masih kurang dari perencana Kita adalah Teknik
Kelautan, sehingga ada beberapa proyek breakwater yang gagal.
Demikian dari saya. Salam Ben
Jawaban Irwan Firmansyah, Tanggal 13 Januari 2016, Jam 15:05 Wib
Pak Ben Usagani,
Yang saya jelaskan adalah konsep settlement. Pile tip masuk ke lapisan
dengan N = 60, dan dipancang hingga refusal, tidak berarti tdk ada long
term settlement.
Jika ada lapisan compressible dibawah lapisan dengan N = 60 itu, dan
bola tegangan menembus lapisa dengan N = 60, masuk kelapisan yg
compressible,
bisa saja settl sangat kecil karena beban mati yg kecil, sehingga praktis
tdk terjadi settl.

Bisa juga bola tegangan seluruhnya jatuh didalam lapisan dengan N=60,
karena lapisan ini tebal dan pile group kecil, jadi B kecil. Pak Ben Usagani

bisa tanyakan keorang geotek yg bp kenal mengenai konsep ini, misalnya


ke P Zacheus.
Anyway thanks untuk diskusi ini.
Pertanyaan Azwardi Chaidir, Tanggal 24 Februari 2016, Jam 15:41 Wib
Salam kenal Pak.Irawan Firmansyah
Saya punya problem dilapangan mengenai pondasi bored pile,yaitu titik
koordinatnya bergeser untuk satu bored pile 15 cm >7,5 cm
(spec/toleransi yang di bolehkan) sedangkan yang lainnya masih di bawah
toleransi atau berkisar 1-5 cm,dimana jumlah pondasi bored pile 1 group
ada 6 bored pile.
Bagaimana mengatasinya ?, pa. Trims
Jawaban Irwan Firmansyah, Tanggal 7 Maret 2016, Jam 10:50 Wib
Salam kenal kembali,
Kondisi ideal kalau gaya kolom berada pada satu garis vertikal dengan
resultan dari reaksi bored pile, berarti tdk ada momen yg bekerja.
Kalau gaya dan reaksi tdk pada satu garis bekerja momen yg merupakan
gaya tambahan pada pile group.
Hal ini terjadi kalau koordinat bored pile bergeser, Jadi harus dihitung
momen tambahan yg bekerja, dan momen itu menjadi gaya yg bekerja pd
pile group.

Pertanyaan Ronyardiansyah, Tanggal 8 September 2011, Jam 15:25


Wib
Pak Irawan. Penyelidikan tanah pada daerah yang Muka Air Tanah (MAT)
nya cukup dalam, terutama untuk desain pondasi dangkal.
Sampai seberapa jauh perbedaan nilai Qc (data CPT) dan Nilai N Spt, pada
saat hujan (tanah mengandung air) dibandingkan dengan saat kering ?
Apa pula bedanya untuk berbagai jenis tanah (clay, silt, sand, gravel)
pada waktu hujan dengan waktu kering ?
apakah ada/perlu nilai koreksi untuk nilai qc dan Nspt pada kondisi
tersebut di atas ?
Wassalamsalam.

Jawaban Irwan Firmansyah, Tanggal 9 September 2011, Jam 15:25 Wib


Pak Roni, Kaidah umum air hanya berpengaruh pada tanah kohesif;
semakin tinggi plastisitas, semakin besar pengaruh air. Sekalipun
demikian dalam praktek orang tdk memperhitungkan perbedaan ini,
kecuali pada tanah expansive.
Pengalaman setempat/data setempat menentukan berapa besar
pengurangan kuat geser tanah akibat air.
Perlu dicatat bahwa kuat geser tanah expansive akan berkurang drastis
bila terkena air, dan tanah berkesempatan menghisap air.
Ini terjadi jika tanah mengembang akibat berkurangnya effective
overburden pressure akibat galian misalnya. Karena itu harus hati 2,
merencanakan lereng galian pada tanah expansive.
Di sekitar Kerawang Cikampek, lereng 1V : 3 H sering kali longsor. Tiang 2
mini didaerah ini bisa terangkat akibat tanah disekeliling tiang
mengembang, sedangkan ujung bawahnya tidak terjepit.
Plat lantai beton elevated 20cm diatas permukaan tanah masih terdorong
keatas oleh tanah, menyebabkan plat beton bergelombang.
Pertanyaan Ronyardiansyah, Tanggal 30 September 2011, Jam 11:00
Wib
Pak Irawan, saya baca di spesifikasi teknis Pondasi KSLL. Katanya KSLL
cocok digunakan untuk bangunan pada tanah yang memiliki daya dukung
rendah 0,15 kg/cm2 hingga 0,5 kg/cm2, letak tanah keras cukup dalam,
kompresibilitas tanah tinggi.
Menurut saya, kelebihan KSLL adalah kekakukan pondasinya, sehingga
dapat mencegah differential settlement, sedangkan daya dukungnya tidak
berbeda dengan raft pondation.
Dengan keriteria tanah dasar yang begitu jelek apakah tidak terjadi
penurunan yang berlebihan?
Bagaimana pendapat Pak. Irawan ? terimakasih.Pak Irawan. Penyelidikan
tanah pada daerah yang Muka Air Tanah (MAT) nya cukup dalam,
terutama untuk desain pondasi dangkal.
Jawaban Irwan Firmansyah, Tanggal 30 September 2011, Jam 14:46
Wib
Benar sekali Pak Roni, KSLL tidak beda dengan raft. Satu2nya kelebihan
sistim fondasi ini adalah kaku karena pelat 2 rusuk nya.

Jadi sistim fondasi ini tdk bisa mengatasi masalah settlement. Sampai
batas tertentu sistim fondasi ini meratakan settlement, tetapi kalau beban
sangat tidak merata, tetap akan miring. Sudah banyak kasus yg terjadi
pada bangunan tinggi yg menggunakan sistim fondasi ini. Misalnya lift nya
macet, diperbaiki, macet lagi, selain sistim pemiipaan, yg menjadi
bermasalah.
Kasus yang terakhir saya dengar, beberapa bulan yg lalu, adalah salah
satu gedung USU, Medan. Kontraktornya Waskita. Saya dengar dari PM
nya sendiri, kebetulan ia juga PM utk proyek saya di Medan.
Jadi jangan mudah terkecoh oleh promosi mereka. Tapi ingat marketing
mereka untuk proyek2 pemerintah/PEMDA sangat agresif, kadang2
membuat kita repot. Bahkan di kantor PU pusat, Jl. Patimura Jakarta,
mereka tidak segan bergerilya utk mendapatkan fondasi gedung Sumber
Daya Air 8 lt, tetapi akhirnya gagal.
Semoga mencerahkan.

Anda mungkin juga menyukai