Anda di halaman 1dari 28

Mekanika Tanah 1

ANALISA UKURAN BUTIRAN


(Grain Size Analysis)

Oleh :
Handi Sudardja, ST., M.Eng.

Grain Size Analysis 1


Mekanika Tanah 1

Ukuran butiran tanah sangat mempengaruhi sifat-siafat


tanah, sehingga besarnya butiran akan membedakan
tanah dalam katagori-katagori penamaan dan
klasifikasinya.
Analisa ukuran butiran (grain size analysis) tanah
adalah menentukan besarnya ukuran-ukuran butir yang
terkandung dari suatu contoh tanah di laboratorium.

Dalam sistim klasifikasi butiran tanah dibagi 2 kelompok :


1. Tanah berbutir kasar (coarse grained soils), ukuran
butiran > 75 µm (0,075 mm)
--> pasir (sands), kerikil (gravels)

2. Tanah berbutir halus (fine grained soils), ukuran butiran


< 75 µm
--> lanau (silts), lempung (clays), tanah organik
(organics soils).

Grain Size Analysis 2


Mekanika Tanah 1

Klasifikasi Ukuran Partikel (Standar Amerika)

Grain Size Analysis 3


Mekanika Tanah 1

PROSEDUR ANALISA UKURAN BUTIRAN (Grain Size


Analysis)
A. ANALISA SARINGAN (Sieve Analysis)
--> Untuk butiran tanah > 75 µm (Saringan No. 200 - 0,075 mm)
1. Contoh tanah kering diletakan diatas satu set saringan standar,
kemudian saringan tersebut pada mesin getar.
2. Timbang berat tanah yang tertahan (retained) pada masing-masing
saringan (M1, M2, ....Mn) dan dalam pan (Mp)
3. Hitung berat tanah total : M1+M2+...+(Mi)+...Mn + Mp = SM
4. Hitung berat komulatif tertahan (retained) pada masing-masing
saringan. Untuk saringan ke-i = M1+M2+...+Mi
5. Berat tanah yang lolos pada saringan ke-i : SM – (M1+M2+....+Mi)
6. % tanah yang lolos (passing) saringan ke-i (% finer):

 M  ( M1  M 2  ...  M i 
F 100
M

Grain Size Analysis 4


Mekanika Tanah 1

A. ANALISA SARINGAN (Sieve Analysis)

Grain Size Analysis 5


Mekanika Tanah 1

A. ANALISA SARINGAN (Sieve Analysis)

Grain Size Analysis 6


Mekanika Tanah 1

B. ANALISA HIDROMETER
--> Untuk butiran tanah < 75 µm (Saringan No. 200 - 0,075 mm)
Analisa berdasarkan pada prinsip sedimentasi dari partikel tanah
di dalam air. Berdasarkan hukum Stokes --> kecepatan
pengendapan tergantung diameter butiran.
• Tanah butir halus dilarutkan pada air suling + defluculating
agent (sodium hexamethaphosphate), agar butirannya
terpisah
• Larutan (suspension) ditempatkan pada tabung, kemudian +
air suling sampai 1000 ml
• Hidrometer digunakan utk mengukur berat jenis (density)
larutan pada waktu (t) yg berbeda
• Waktu (t) dan density (bacaan hidrometer) dicatat, data ini
digunakan utk menghitung ukuran butiran dan % lolos (finer)
pada ukuran tersebut.

Grain Size Analysis 7


Mekanika Tanah 1

B. ANALISA HIDROMETER

(a)
(b)

Gambar Alat Uji Hidrometer :


a. Hidrometer dan Gelas Ukur 1000 ml
b. Posisi hidometer pada waktu t

Grain Size Analysis 8


Mekanika Tanah 1

PROSEDUR UJI HIDROMETER (HYDROMETER TEST) :


• Siapkan contoh tanah kering 50 gr, dipecahkan gumpalannya
dan taruh di mangkuk gelas,
• Tambahkan defluculating agent (sodium
hexamethaphosphate): 125 cc dengan konsentrasi 4 %,
• Rendam contoh tanah pada defluculating agent selama 16 jam,
• Setelah direndam, dikocok dalam mixer lalu di masukan dalam
gelas ukur dan ditambah air suling sampai mencapai 1000 ml
kemudian dikocok lagi,
• Lalu masukan hidrometer ke dalam gelas ukur tersebut utk
mengukur berat jenis larutan selama 24 jam,
• Pembacaan hidrometer dilakukan setiap waktu (t) yang
ditentukan.

Grain Size Analysis 9


Mekanika Tanah 1

PERHITUNGAN UJI HIDROMETER :


Besarnya diameter butiran tanah dalam larutan pada waktu t
berdasarkan hukum Stokes :

18 L
D
GS  1 W t

D = diameter butiran tanah


 = viskositas air
W = berat volume air

Grain Size Analysis 10


Mekanika Tanah 1

PERHITUNGAN UJI HIDROMETER :


Jika η ((g.det)/cm2), w (g/cm3), L (cm), t (menit) dan D
(mm), maka :

Dmm 18[ g. det) / cm 2 ] L(cm)



10 
Gs  1 w g / cm3  t (menit )  60

30 L
D ---> Asumsi , W = 1 g/cm3
GS  1 W t

L(cm) 30
D(mm)  K K 
t (menit ) GS  1

--> K = tergantung pada temperatur benda uji

Grain Size Analysis 11


Mekanika Tanah 1

Variasi nilai K dan Gs

Grain Size Analysis 12


Mekanika Tanah 1

PERHITUNGAN UJI HIDROMETER :

• Butiran (partikel) tanah yang


mempunyai diameter lebih besar
menurut Hukum Stokes, akan
mengendap disekitar zona
pengukuran.

• Pada keadaan ini, dengan


pembacaan hydrometer yang
dilakukan pada waktu yang
bervariasi, dapat dihitung % lolos
dan diameter D dapat ditentukan,
dan distribusi ukuran butir dapat di
plot/digambar.

Grain Size Analysis 13


Mekanika Tanah 1

Hasil analisa Saringan dan Hidrometer disajikan dalam grafik distribusi butiran :

Grain Size Analysis 14


Mekanika Tanah 1

A. Gradasi Baik (well-graded) : distribusi ukuran butirannya tersebar pada


semua fraksi/ukuran.
B. Gradasi Seragam/Jelek (uniform/poorly-graded) : distribusi butirannya
sebagian besar mengelompok pada batas interval fraksi/ukuran yang sempit.
C. Gradasi (gap-graded) : terdapat jumlah butiran yang sama pada beberapa
ukuran.

Grain Size Analysis 15


Mekanika Tanah 1

KOEFISIEN KESERAGAMAN (coefficient of uniformity ) dan


KOEFISIEN GRADASI (coefficient of gradation)

Coefficient of UNIFORMITY, Cu : D60


Cu 
D10
Coefficient of GRADATION, Cc : 2
D30
Cc 
D60.D10 
Catatan :
D60 = ukuran butiran dimana 60% dari butirannya lebih kecil/lolos (finer) dari ukuran tersebut
D30 = ukuran butiran dimana 30% dari butirannya lebih kecil/lolos (finer) dari ukuran tersebut
D10 = ukuran butiran dimana 10% dari butirannya lebih kecil/lolos (finer) dari ukuran tersebut

Grain Size Analysis 16


Mekanika Tanah 1

Coefficient of Uniformity and Gradation :

D60 D 2
Cu  Cc  30
D10 D60.D10 
• A Sand is well graded if Cu > 6 and Cc = 1-3
• A Gravel is well graded if Cu > 4 and Cc = 1-3

• Tanah berbutir kasar (a coarse grain soil) dikatakan bergradasi baik


(well-graded) bila mempunyai distribusi yang merata pada semua
ukuran dimana butiran yang lebih kecil mengisi rongga (voids) dari
butiran yang lebih besar sehingga lebih padat

Catatan :
D10 = disebut ukuran efektif (effective size), yang menunjukan indikasi baik dari
karakteristik permeabilitas untuk tanah butir kasar.

Grain Size Analysis 17


Mekanika Tanah 1

Coefficient of Uniformity and Gradation :

Grain Size Analysis 18


Mekanika Tanah 1

Grain Size Analysis 19


Mekanika Tanah 1

Grain Size Analysis 20


Mekanika Tanah 1

Grain Size Analysis 21


Mekanika Tanah 1

Grain Size Analysis 22


Mekanika Tanah 1

Grain Size Analysis 23


Mekanika Tanah 1

KERAPATAN RELATIF (relative density, Dr )

Kerapatan relatif (Dr) untuk menunjukan tingkat kerapatan tanah


berbutir kasar di lapangan.
emax  e
Dr  100%
emax  emin
emax = kemungkinan angka pori maksimum (loosest possible state)
emin = kemungkinan angka pori minimum (densest possible state)
e = angka pori pada kondisi lapangan/hitungan (current voids ratio)

Batasan nilai relative density :

Very Medium Very


Loose Dense
Loose Dense Dense
0 15 35 65 85 100

Grain Size Analysis 24


Grain Size Analysis 25
Mekanika Tanah 1

Grain Size Analysis 26


Mekanika Tanah 1

Grain Size Analysis 27


Mekanika Tanah 1

Grain Size Analysis 28

Anda mungkin juga menyukai