A. Referensi
B. Peralatan
Catatan :
1. Tes Hidrometer hanya dapat memberikan perkiraan kasar jumlah fraksi
partikel yang lolos ayakan no.200. Juga untuk memperkirakan ( tidak
tepat) jumlah fraksi berukuran lempung dan lanau.
2. Tes Hidrometer tidak digunakan dalam klasifikasi tanah. Jenis tanah
lanau atau lempung tidak ditentukan dari prosentase fraksinya, tetapi
dari nilai plastisitasnya ( cara Casagrande)
3. Tes Hidrometer diperlukan hanya untuk memperkirakan jumlah fraksi
lempung pada tanah ( hanya untuk kira-kira secara kasar saja) pada saat
mencari nilai A = Aktivitas Tanah.
(Untuk tugas, berapapun prosentase fraksi tanah yang terdapat pada
pan, tetap harus dilakukan tes analisa hidrometer).
24
PI
A Aktivitas _ tan ah
% fraksi _ tan ah _ lempung (diameter _ partikel 1micron)
PI = Plasticity Index Tanah (=PI)
C. Cara Pelaksanaan
1. Ambil tanah yang ada di pan (lengser) pada percobaan analisa ayakan
setelah lolos ayakan No. 200 secukupnya, misal beratnya = W5. Untuk
mencegah butir-butir tanah agar tidak ber-flokulasi (butiran menggumpal
dan saling terikat), maka tanah dicampur dengan bahan kimia larutan
Calgon (sodium hexametaphosphate) 4%, sebagai deflocculating agent.
Larutan Calgon dibuat dari campuran 40 gram Calgon dan 1000 cc air
suling.
Menentukan zero correction (Fz)
Alat hidrometer
dan koreksi miniscus (Fm)
Koreksi temperatur = Ft
Bak air ( untuk temperatur terkontrol
di luar suhu ruangan)
Dicampur sampai rata
dengan beaker (kincir Dibiarkan sampai
pengaduk) 8-12 jam
25
2. Tanah yang dibiarkan selama 8-12 jam tadi dicampur sampai merata
dengan menggunakan spatula.
150 cc
Sambil diaduk
Campuran tanah + larutan Calgon ditambah air
dicampur sampai merata dengan alat suling hingga
spatula kira-kira 2/3
volume gelas
selama + 2 menit
Kemudian diaduk
Dipindah kedalam dengan kincir
gelas pengaduk pengaduk
Kocok campuran
tanah dan air
suling tersebut
Ditambah air suling Ujungnya dengan cara
hingga mencapai garis ditutup membolak-balik
1000 cc pada gelas ukur karet gelas ukur yang
ditutup karet
tersebut
A B
Pada saat permulaan test, waktu kumulatif t = 0, catat waktu test dengan
segera dan kemudian masukkan hidrometer kegelas B yang bersisi larutan
tanah + air suling secara perlahan-lahan.
Catat pembacaan hidrometer pada waktu t = 0.25 menit
t = 0.50 menit
t = 1.00 menit
t = 2.00 menit.
Setelah t = 2.00 menit selesai, hidrometer diambil dan dimasukkan kedalam
gelas A selama + 30 detik. Pada waktu memindah hidrometer, diambil dari B
dan dimasukkan ke dalam gelas A, operator harus melakukan secara hati-
hati supaya jangan mengacau larutan yang sudah mulai mengendap.
Pembacaan selanjutnya dilakukan pada saat :
t = 4.00 menit Kemudian, t = 1.00 jam t = 24.00 jam
t = 8.00 menit t = 2.00 jam t = 48.00 jam
.
t = 15.00 menit t = 4.00 jam .
t = 30.00 menit t = 8.00 jam Pembacaan diteruskan bila
larutan masih keruh
27
4. Perhitungan :
Tabulasikan hasil perhitungan test pada Tabel 8.1 dibawah ini.
28
a = Koreksi untuk specific gravity dari butiran
tanah yang ditest
G x 1,65
a= s (pakai grafik atau tabel)
G 1 x 2,65
s
Gs = spesific gravity dari partikel tanah yang
diukur
Catatan : Alat ukur hydrometer ditera untuk tanah dengan
harga GS = 2,65
29
Selisih meniscus
= koreksi Fm
Gelas ukur
Gambar 8.4. Plot anatara bacaan hydrometer (type ASTM 152-H) dan
panjang effektif,L
30
Kolom 7 Berisikan harga A yang ditentukan dengan menggunakan grafik
atau Tabel.
31
Dari analisa saringan Analisa Hidrometer
Silt- Clay
Awas
Analisa Hidrometer tidak digunakan untuk klasifikasi tanah
32