Anda di halaman 1dari 9

8.

TES ANALISA HIDROMETER


(HYDROMETER ANALYSIS)

A. Referensi

- ASTM D421-58 & D422-63


- SNI 03-3423-1994

B. Peralatan

- Alat ukur hidrometer type ASTM 152-H


- Mesin pengaduk ( mixer)
- Dua gelas silinder yang masing-masing mempunyai volume 1000
cc
- Termometer
- Bak / Kolam air yang mempunyai temperatur tetap
- Deflocculating agent ( larutan kimia yang dipakai untuk
memisahkan butir-butir tanah satu terhadap yang lain)
- Pisau spatula
- Beaker ( kincir pengaduk/pencampur)
- Timbangan dengan ketelitian minimal 0,1 gram
- Botol plastik
- Air suling
- Karet penutup no 12 ( mempunyai diameter yang sama dengan
diameter gelas silinder)

Catatan :
1. Tes Hidrometer hanya dapat memberikan perkiraan kasar jumlah fraksi
partikel yang lolos ayakan no.200. Juga untuk memperkirakan ( tidak
tepat) jumlah fraksi berukuran lempung dan lanau.
2. Tes Hidrometer tidak digunakan dalam klasifikasi tanah. Jenis tanah
lanau atau lempung tidak ditentukan dari prosentase fraksinya, tetapi
dari nilai plastisitasnya ( cara Casagrande)
3. Tes Hidrometer diperlukan hanya untuk memperkirakan jumlah fraksi
lempung pada tanah ( hanya untuk kira-kira secara kasar saja) pada saat
mencari nilai A = Aktivitas Tanah.
(Untuk tugas, berapapun prosentase fraksi tanah yang terdapat pada
pan, tetap harus dilakukan tes analisa hidrometer).

24
PI
A  Aktivitas _ tan ah 
% fraksi _ tan ah _ lempung (diameter _ partikel  1micron)
PI = Plasticity Index Tanah (=PI)

C. Cara Pelaksanaan

1. Ambil tanah yang ada di pan (lengser) pada percobaan analisa ayakan
setelah lolos ayakan No. 200 secukupnya, misal beratnya = W5. Untuk
mencegah butir-butir tanah agar tidak ber-flokulasi (butiran menggumpal
dan saling terikat), maka tanah dicampur dengan bahan kimia larutan
Calgon (sodium hexametaphosphate) 4%, sebagai deflocculating agent.
Larutan Calgon dibuat dari campuran 40 gram Calgon dan 1000 cc air
suling.
Menentukan zero correction (Fz)
Alat hidrometer
dan koreksi miniscus (Fm)

Air suling 875 cc Campur


dicampur dengan sampai
125 cc campuran merata
calgon dan air suling

Koreksi temperatur = Ft
Bak air ( untuk temperatur terkontrol
di luar suhu ruangan)
Dicampur sampai rata
dengan beaker (kincir Dibiarkan sampai
pengaduk) 8-12 jam

Campuran Calgon (4%) +


Tanah yang disiapkan air suling Campuran tanah
 25 cc + larutan calgon ( 150 cc)

25
2. Tanah yang dibiarkan selama 8-12 jam tadi dicampur sampai merata
dengan menggunakan spatula.

150 cc

Sambil diaduk
Campuran tanah + larutan Calgon ditambah air
dicampur sampai merata dengan alat suling hingga
spatula kira-kira 2/3
volume gelas
selama + 2 menit
Kemudian diaduk
Dipindah kedalam dengan kincir
gelas pengaduk pengaduk

3. Campuran tanah yang sudah diaduk dengan kincir pengaduk tadi


dipindahkan kedalam gelas silinder (gelas ukur) yang mempunyai
volume 1000 cc. Dalam pemindahan tidak boleh ada tanah yang
tertinggal didalam gelas pengaduk.
Gelas pengaduk + Tutup dari karet
campuran tanah
(tidak boleh ada
tanah yang tertinggal)

Kocok campuran
tanah dan air
suling tersebut
Ditambah air suling Ujungnya dengan cara
hingga mencapai garis ditutup membolak-balik
1000 cc pada gelas ukur karet gelas ukur yang
ditutup karet
tersebut

Letakkan gelas ukur yang telah dikocok tadi


pada bak air, dimana gelas ukur yang berisi
Calgon+air suling diletakkan. Keduanya
Campuran diletakkan berdekatan.
Calgon +
air suling

Air yang mempunyai


suhu tetap
26

A B
Pada saat permulaan test, waktu kumulatif t = 0, catat waktu test dengan
segera dan kemudian masukkan hidrometer kegelas B yang bersisi larutan
tanah + air suling secara perlahan-lahan.
Catat pembacaan hidrometer pada waktu  t = 0.25 menit
t = 0.50 menit
t = 1.00 menit
t = 2.00 menit.
Setelah t = 2.00 menit selesai, hidrometer diambil dan dimasukkan kedalam
gelas A selama + 30 detik. Pada waktu memindah hidrometer, diambil dari B
dan dimasukkan ke dalam gelas A, operator harus melakukan secara hati-
hati supaya jangan mengacau larutan yang sudah mulai mengendap.
Pembacaan selanjutnya dilakukan pada saat :
t = 4.00 menit Kemudian, t = 1.00 jam t = 24.00 jam
t = 8.00 menit t = 2.00 jam t = 48.00 jam
.
t = 15.00 menit t = 4.00 jam .
t = 30.00 menit t = 8.00 jam Pembacaan diteruskan bila
larutan masih keruh

Setiap selesai akhir waktu pembacaan hidrometer pada gelas B, maka


hidrometer harus diambil dan dimasukkan ke gelas A selama + 30 detik.
Pada gelas A ini dibaca zero correction (pembacaan hidrometer bila
tanpa ada partikel tanah yang terlarut).
Pembacaan ini dihentikan bila larutan di tabung B sudah jernih kembali,
karena ini berarti hampir semua partikel tanah yang terlarut sudah
mengendap.

27
4. Perhitungan :
Tabulasikan hasil perhitungan test pada Tabel 8.1 dibawah ini.

Waktu R RCP % Butiran halus RCL L A D


(menit) a Rcp (cm) (mm)
x100
50
1 2 3 4 5 6 7 8
0,25
0,50
1,00
2,00
4,00
8,00
15,00

dst

Kolom 1  Waktu yang telah ditentukan pada pengetesan.


Kolom 2  Pembacaan Hidrometer (R) pada waktu yang telah ditentukan
pada Kolom1.
Kolom 3  Pembacaan Hidrometer yang sudah dikoreksi (RCP) untuk
menentukan Kolom 4.
RCP = R + Ft - Fz
Dimana : Ft = koreksi temperatur
= -4.85+0.25T (untuk T antara 150C – 280C)
Fz = zero correction, dibaca pada saat alat
hidrometer berada pada gelas A

Kolom 4  Diisi prosentase butir halus


a.R
= CP x100 %
Ws
Dimana : WS = Berat kering contoh tanah yang digunakan
untuk analisa hidrometer

28
a = Koreksi untuk specific gravity dari butiran
tanah yang ditest
G x 1,65
 
a= s (pakai grafik atau tabel)
G  1 x 2,65
s
Gs = spesific gravity dari partikel tanah yang
diukur
Catatan : Alat ukur hydrometer ditera untuk tanah dengan
harga GS = 2,65

Gambar 8.3. Variasi dari a dengan Gs

Kolom 5  Berisikan harga-harga RCL :


RCL = R + Fm (Fm = koreksi miniscus)
Koreksi miniscus adalah selisih pembacaan antara muka air
tertinggi dan terendah pada cekungan muka air di batas gelas
hidrometer (biasanya Fm = 1)
RCL ini digunakan untuk menentukan harga panjang efektif L.

29
Selisih meniscus
= koreksi Fm

Gelas ukur

Gambar 8.4. Plot anatara bacaan hydrometer (type ASTM 152-H) dan
panjang effektif,L

Kolom 6  Berisikan harga-harga dari panjang efektif L, dicari dengan


menggunakan grafik atau tabel yang sesuai dengan harga R CL.

30
Kolom 7  Berisikan harga A yang ditentukan dengan menggunakan grafik
atau Tabel.

Gambar 8.5 Variasi dari A dengan Gs dan temperatur

Kolom 8  Berisikan harga-harga D (diameter butir-butir tanah) yang


ditentukan dengan rumus :
L
D = A. (mm)
t
Setelah D ketemu, maka grafik pembagian butir dari tanah yang ditest
dapat digambar.

31
Dari analisa saringan Analisa Hidrometer

Silt- Clay

Gambar 8.6. Hasil test analisa ayakan dan analisa hydrometer

Awas
Analisa Hidrometer tidak digunakan untuk klasifikasi tanah

32

Anda mungkin juga menyukai