Agregat melalui proses pengolahan, yaitu hasil pengolahan agregat alam,misalnya batu gunung
atau sungai yang kemudian di pecah lagi agar dapatdigunakan sebagai agregat konstruksi
b. Agregat bulat sebagian/tidak teratur karena hanya sebagian sisi yang mengalami proses pergeseran.
Agregat ini juga kurang bagus dipakai untuk membangun beton sebab daya ikatnya masih cukup lemah.
Jika dipaksakan memakainya, penggunaan seman akan semakin boros.
c. Agregat bersudut yang mempunyai sudut-sudut yang terlihat jelas di tempat-tempat perpotongannya.
Jenis agregat ini bagus dipakai untuk membangun beton yang kuat sebab mempunyai ikatan yang kuat.
Agregat bersudut juga cocok digunakan untuk membangun perkerasan kaku (rigid pavement).
d. Agregat panjang memiliki ukuran lebih besar sampai 9/5 dari ukuran agregat rata-rata.
Panjang agregat ini pun lebih besar daripada lebar dan tebalnya. Kemampuan ikatan
yang dimiliki oleh agregat ini buruk karena mempunyai banyak rongga di bawahnya.
Lakukan proses pengayakan untuk memisahkan agregat ini.
e. Agregat pipih mempunyai ukuran tebal yang lebih besar dibandingkan panjang dan
lebarnya. Kualitasnya sama seperti agregat panjang yang sangat buruk bila dipakai
untuk membangun struktur beton. Ukuran terkecil dari agregat pipih yaitu 3/5 dari
ukuran rata-rata.
f. Agregat pipih dan panjang adalah agregat yang mempunyai panjang yang lebih besar
ketimbang lebarnya. Sedangkan lebar agregat ini juga lebih besar daripada tebalnya.
Agregat ini sangat tidak cocok untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan beton
sebab ikatannya buruk.
3.Mengapa perlu dilakukan pengujian agregat yang akan digunakan sebagai
bahan perkerasan jalan ?
Pada campuran beraspal, agregat memberikan kontribusi 90-95% terhadap berat
campuran sehingga sifat-sifat agregat merupakan salah satu faktor penentu dari kinerja
campuran tersebut. Selain itu agregat berfungsi juga untuk
menambah stabilitas dari campuran dengan memperkokoh sifat saling mengunci dari
agregat kasar dan juga untuk mengurangi rongga udara agregat kasar. Selain itu, semakin
kasar tekstur permukaan agregat halus, maka dapat menambah kekasaran permukaan.
Agregat halus 30 s/d 200 penting untuk menaikkan kadar aspal sehingga akan lebih awet.
4. Sebutkan dan jelaskan macam-macam gradasi Agregat
Gradasi agregat dapat dibedakan atas :
a. Gradasi seragam (uniform graded)
Gradasi seragam adalah gradasi agregat dengan ukuran butir yang hampir sama. Gradasi seragam ini disebut
juga gradasi terbuka (open graded) karena hanya mengandung sedikit agregat halus sehingga terdapat
banyak rongga/ ruang kosong antar agregat. Campuran beraspal dengan gradasi ini memiliki stabilitas yang
tinggi, agak kedap terhadap air dan memiliki berat isi yang besar.
Saringan 4,75
Saringan 2,36
Saringan 1,18
Saringan 0,6
Saringan 0,3
Saringan 0,15
Prosedur :
1.Menyiapkan benda uji
-Agregat kasar (1 cm - 2 cm)
-Agregat medium (6 mm–15 mm)
-Agregat halus (0 mm– 5 mm)
2. Memasukkan semua benda uji ke dalam oven untuk mencapai kondisi oven dry
3. Mengeluarkan benda uji dan membiarkan benda uji untuk beberapa saathingga suhu turun
4. Menyiapkan saringan
-Sampel agregat kasar
-Sampel agregat medium
-Sampe agregat halus
5. Menyusun saringan dengan susunan ukuran diameter saringan terbesar berada di bagian atas.
6. Memasukkan benda uji ke dalam saringan paling atas pada susunansaringan.
7. Meletakkan susunan saringan ke atas mesin pengguncang. Mesin pengguncang dinyalakan selama 15 menit.
8. Setelah 15 menit, menimbang berat agregat yang tertahan setiapsaringannya
Uji berat jenis dan penyerapan
Berat jenis adalah nilai perbandingan antara massa dan volume dari bahan
yang kita uji.Sedangkan penyerapan berarti tingkat atau kemampuan suatu
bahan untuk menyerap air.Jumlah rongga atau pori yang didapat pada agregat
disebut porositas.
Uji tumbukan bahan menggunakan metode Impact Testing merupakan suatu metode
yang penting bagi kelayakan suatu bahan produksi. . Pengujian ini berguna untuk melihat
efek-efek yang ditimbulkan oleh adanya takikan, bentuk takikan, temperatur, dan faktor-
faktor lainnya.
Uji keausan agregat dengan los angeles abrason machine
Mesin Los Angeles merupakan salah satu mesin untuk pengujian keausan / abrasi agregat kasar,
fungsinya adalah kemampuan agregat untuk menahan gesekan, dihitung berdasarkan kehancuran
agregat tersebut yaitu dengan cara mengayak agregat dalam ayakan no.12 (1.70 mm).
Mesin los angeles dengan 500 putaran
Uji kepipihan dan kelonjongan
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui bentuk agregat dan juga untuk mengetahui
presentase julah agregat yang pipih dan yang lonjong dari suatu sampel agregat, seperti yang
tercantum dalam British Standard Institution, BSI (1975) yang membagi agregat dalam enam
kategori yaitu : bulan (rounded), tidak beraturan (irregular), bersudut (angular), pipih (flaky),
lonjong (alongated), pipih dan lonjong (flaky and alongated).
Tabulasi batas maksimal penggunaan agregat yang pipih dan lonjong adalah
sebagai berikut :
-Kepipihan : batas maksimal 25%
-Kelonjongan : batas maksimal 40%
Jika memenuhi batas maksimal di atas, maka komposisi agregatnya cocok untuk digunakan
lapis perkerasan atas atau bawah. Jika mengunakan agregat pipih maka akan mudah patah.
Dalam pengerjaannya, jika disusun agregat pipih dengan rapi, maka akan menghabiskan
banyak waktu dan kesulitas dalam menata. Sedangkan jika digunakan agregat yang lonjong,
maka akan terdapat banyak udara yang mengisi rongga-rongga diantara agregat-agregat
tersebut.
8. Jelaskan beberapa termologi sebagai berikut :
Berat jenis Bulk Specific grafity
Berat jenis SSD
Berat jenis apparent (semu)
Berat jenis efektif
Berat jenis bulk specific grafity
Berat jenis bulk adalah perbandingan antara berat bahan di udara (termasuk rongga
yang cukup kedap dan yang menyerap air) pada satuan volume dan suhu tertentu
dengan berat air suling serta volume yang sama pada suhu tertentu pula. Aspal beton
terdiri dari agregat kasar, agregat halus dan bahan pengisi yang masing-masing
mempunyai berat jenis yang berbeda maka berat jenis bulk (Gsb) agregat total dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan :
Gsb = Berat jenis bulk total agregat
P1, P2… Pn = Persentase masing-masing fraksi agregat
G1, G2… Gn = Berat jenis bulk masing-masing fraksi agregat
Berat jenis kering permukaan ( SSD )
Berat jenis kering permukaan ( SSD ) yaitu perbandingan antara berat agregat
kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat
dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu.
Keterangan :
Bk = Berat benda Uji Kering Oven (gr)
Bj = Berat benda Uji Kering Permukaan Jenuh (gr)
B = Berat benda Uji Kering Permukaan Jenuh Dalam Air (gr)
Berat jenis semu (Apparent Specific Gravity)
Berat jenis semu (apparent specific gravity) Adalah berat jenis yang
memperhitungkan volume partikel saja tanpa memperhitungkan volume pori yang
dapat dilewati air.Atau merupakan bagian relative density dari bahan padat yang
terbentuk dari campuran partikel kecuali pori atau pori udara yang dapat
menyerap air.
Berat jenis efektif agregat ( Effective Specific Gravity)
Berat jenis efektif adalah perbandingan antara berat bahan diudara (tidak
termasuk rongga yang menyerap aspal) pada satuan volume dan suhu
tertentu dengan berat air destilasi dengan volume yang sama dan suhu
tertentu pula, yang dirumuskan :
Keterangan :
Gse = Berat jenis efektif agregat
Pmm = Persentase berat total campuran (=100)
Gmm = Berat jenis maksimum campuran, rongga udara 0 (Nol)
Pb = Kadar aspal berdasarkan berat jenis maksimum
Gb = Berat jenis aspal
SEKIAN & TERIMA KASIH.