Anda di halaman 1dari 27

PERENCANAAN PERKERASAN JALAN

KELOMPOK 10 Dosen : Nadia Khaira Ardi, ST.,MT


~ GURNI REFENDI SIHOMBING
~ RIO FODQUROZI
~ FREDDY SIHITE
~ PANCA KURNIAWAN
1. Sebutkan dan jelaskan jenis agregat berdasarkan asalnya
 Agregat alam, agregat yang terbentuk dari proses alam( erosi dan degradasi)sehingga minimal dari
proses pengolahan. Agregat alam terbagi 2 yakni, kerikildan pasir alam, serta agregat batu pecah.

 Agregat melalui proses pengolahan, yaitu hasil pengolahan agregat alam,misalnya batu gunung
atau sungai yang kemudian di pecah lagi agar dapatdigunakan sebagai agregat konstruksi

 Agregat Buatan, merupakan agregat pengisi/pelengkap karena kekuranganagregat alam. contoh


agregat buatan : Klinker dan Breeze.
2. Sebutkan bentuk-bentuk agregat yang ada dan jelaskan
Berdasarkan bentuknya, terdapat enam jenis agregat yang telah ditemukan antara lain:
a. Agregat bulat yang terbentuk karena proses pengikisan oleh air atau pergeseran. Beton yang terbuat
dari agregat bulat memiliki ikatan yang renggang sehingga kurang cocok dipakai untuk struktur yang
mementingkan kekuatan.

b. Agregat bulat sebagian/tidak teratur karena hanya sebagian sisi yang mengalami proses pergeseran.
Agregat ini juga kurang bagus dipakai untuk membangun beton sebab daya ikatnya masih cukup lemah.
Jika dipaksakan memakainya, penggunaan seman akan semakin boros.

c. Agregat bersudut yang mempunyai sudut-sudut yang terlihat jelas di tempat-tempat perpotongannya.
Jenis agregat ini bagus dipakai untuk membangun beton yang kuat sebab mempunyai ikatan yang kuat.
Agregat bersudut juga cocok digunakan untuk membangun perkerasan kaku (rigid pavement).
d. Agregat panjang memiliki ukuran lebih besar sampai 9/5 dari ukuran agregat rata-rata.
Panjang agregat ini pun lebih besar daripada lebar dan tebalnya. Kemampuan ikatan
yang dimiliki oleh agregat ini buruk karena mempunyai banyak rongga di bawahnya.
Lakukan proses pengayakan untuk memisahkan agregat ini.

e. Agregat pipih mempunyai ukuran tebal yang lebih besar dibandingkan panjang dan
lebarnya. Kualitasnya sama seperti agregat panjang yang sangat buruk bila dipakai
untuk membangun struktur beton. Ukuran terkecil dari agregat pipih yaitu 3/5 dari
ukuran rata-rata.

f. Agregat pipih dan panjang adalah agregat yang mempunyai panjang yang lebih besar
ketimbang lebarnya. Sedangkan lebar agregat ini juga lebih besar daripada tebalnya.
Agregat ini sangat tidak cocok untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan beton
sebab ikatannya buruk.
3.Mengapa perlu dilakukan pengujian agregat yang akan digunakan sebagai
bahan perkerasan jalan ?
Pada campuran beraspal, agregat memberikan kontribusi 90-95% terhadap berat
campuran sehingga sifat-sifat agregat merupakan salah satu faktor penentu dari kinerja
campuran tersebut. Selain itu agregat berfungsi juga untuk
menambah stabilitas dari campuran dengan memperkokoh sifat saling mengunci dari
agregat kasar dan juga untuk mengurangi rongga udara agregat kasar. Selain itu, semakin
kasar tekstur permukaan agregat halus, maka dapat menambah kekasaran permukaan.
Agregat halus 30 s/d 200 penting untuk menaikkan kadar aspal sehingga akan lebih awet.
4. Sebutkan dan jelaskan macam-macam gradasi Agregat
Gradasi agregat dapat dibedakan atas :
a. Gradasi seragam (uniform graded)
Gradasi seragam adalah gradasi agregat dengan ukuran butir yang hampir sama. Gradasi seragam ini disebut
juga gradasi terbuka (open graded) karena hanya mengandung sedikit agregat halus sehingga terdapat
banyak rongga/ ruang kosong antar agregat. Campuran beraspal dengan gradasi ini memiliki stabilitas yang
tinggi, agak kedap terhadap air dan memiliki berat isi yang besar.

b. Gradasi rapat (dense graded)


Gradasi rapat adalah gradasi agregat dimana terdapat butiran dari agregat kasar sampai halus, sehingga
sering juga disebut gradasi menerus, atau gradasi baik (well graded). Campuran beraspal dengan gradasi ini
memiliki stabilitas yang tinggi, agak kedap terhadap air dan memiliki berat isi yang besar.

c. Gradasi senjang (gap graded)


Gradasi senjang adalah gradasi agregat dimana ukuran agregat yang ada tidak lengkap atau ada fraksi agregat
yang tidak ada atau jumlahnya sedikit sekali. Campuran beraspal dengan gradasi ini memiliki kualitas
peralihan dari keadaan campuran dengan gradasi yang disebutkan di atas.
5.Jenis gradasi agregat manakah yang paling baik digunakan sebagai
bahan perkerasan jalan raya? Mengapa?
Agregat yang paling baik digunakan sebagai bahan perkerasan jalan adalah Gradasi Rapat,
Karena terdapat semua ukuran butiran dan terdistribusi dengan baik. Sehingga pada
campuran agregat mendapatkan angka pori yang kecil dan memiliki kemampuan stabilitas
yang tinggi sehingga terjadi interlocking yang baik.
6.Jelaskan yang saudara ketahui tentang CU (coefficient of uniformity) dan CC
(coefficient of curvature) serta tuliskan rumusnya masig-masing

Coefficient of Uniformity (Cu) didefinisikan sebagai rasio D60 ke D10. Nilai Cu


lebih besar dari 4 hingga 6 mengklasifikasikan tanah juga dinilai. Ketika Cu kurang
dari 4, tanah itu diklasifikasikan sebagai tanah dengan nilai yang buruk atau tidak
seragam.
Tanah bergradasi seragam memiliki partikel identik dengan nilai Cu kira-kira
sama dengan 1 Nilai koefisien keseragaman 2 atau 3 mengklasifikasikan tanah
sebagai tanah dengan peringkat buruk. Pasir pantai termasuk dalam kategori ini.
Nilai Cu yang lebih tinggi menunjukkan bahwa massa tanah terdiri dari partikel
tanah dengan rentang ukuran yang berbeda
Untuk mengetahui indikasi analisis ukuran butiran dalam grafik distribusi ukuran
butiran .
DINYATAKAN OLEH PERSAMAAN :
• D60 = diameter butir pada 60 % yang
lolos didapat dari grafik
• D30 = diameter butir pada 30 % yang
lolos pembagian butir
Koefisien Keseragaman (Cu) • D10 = diameter butir pada 10 % yang
lolos
• Cu Besar rentang ukuran butiran
besar, (well graded)
Koefisien Kelengkungan (Cc) • Cu = 1 berukuran seragam (uniform)
• Cu < 4 termasuk bergradasi seragam
• Cc di antara 1 dan 3 : gradasi baik
• Sepanjang Cu > 4 untuk kerikil
• Cu > 6 untuk pasir
7.Jelaskan tujuan, prosedur pengujian dan metode analisis dari pengujian
agregat sebagai berikut:
Jelaskan tujuan, prosedur pengujian dan metode analisis dari pengujian
agregat sebagai berikut:
- Uji analisa saringan agregat halus
- Uji analisa saringan agregat kasar
- Uji berat jenis dan penyerapan
- Uji tumbukan (impact test)
- Uji keausan agregat dengan Los Angeles Abrasion Machine
- Uji kepipihan dan kelonjongang
Uji analisa saringan agregat halus dan Uji analisa agregat kasar
Tujuan
a. Untuk mendapatkan beton yang mudah dikerjakan ( diaduk, dialirkan, dan
didapatkan) yang mempunyai tingkat workability yang tinggi.
b. Untuk mendapatkan harga beton yang ekonomis, kekuatan tinggi.
c. Untuk mendapatkan baton yang betul – betul padat.
d. Untuk mendapatkan batas gradasi dari agregat.
f. Untuk mendapatkan komposisi campuran ( gabungkan ) analisa agregat kasar dan
agregat halus dalam bentuk ideal.
g. Untuk menentukan distribusi ukuran butiran(gradasi) agregat halus dan agregat
kasar dengan menggunakan saringan.
Saringan yang digunakan untuk agregat halus adalah :

 Saringan 4,75
 Saringan 2,36
 Saringan 1,18
 Saringan 0,6
 Saringan 0,3
 Saringan 0,15
Prosedur :
1.Menyiapkan benda uji
-Agregat kasar (1 cm - 2 cm)
-Agregat medium (6 mm–15 mm)
-Agregat halus (0 mm– 5 mm)
2. Memasukkan semua benda uji ke dalam oven untuk mencapai kondisi oven dry
3. Mengeluarkan benda uji dan membiarkan benda uji untuk beberapa saathingga suhu turun
4. Menyiapkan saringan
-Sampel agregat kasar
-Sampel agregat medium
-Sampe agregat halus
5. Menyusun saringan dengan susunan ukuran diameter saringan terbesar berada di bagian atas.
6. Memasukkan benda uji ke dalam saringan paling atas pada susunansaringan.
7. Meletakkan susunan saringan ke atas mesin pengguncang. Mesin pengguncang dinyalakan selama 15 menit.
8. Setelah 15 menit, menimbang berat agregat yang tertahan setiapsaringannya
Uji berat jenis dan penyerapan
Berat jenis adalah nilai perbandingan antara massa dan volume dari bahan
yang kita uji.Sedangkan penyerapan berarti tingkat atau kemampuan suatu
bahan untuk menyerap air.Jumlah rongga atau pori yang didapat pada agregat
disebut porositas.

Pemeriksaan berat jenis dan penyerapan agregat halus


Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis ( Bulk Specific
Grafity ) agregat halus serta kemampuannya menyerap air. Besarnya berat
jenis yang diperiksa adalah untuk agregat dalam keadaan kering, berat kering
permukaan jenuh ( Saturated Surface Dry ), berat jenis semu ( Apparent
Specific Grafity ).
PROSEDUR PERCOBAAN
o Keringkan benda uji dalam oven dengan suhu 110°C, sampai berat tetap.
o Buang air perendam secara hati – hati, jangan ada butiran yang hilang, menebarkan agregat di atas talam,
keringkan di udara panas dengan cara membolak – balikkan benda uji. Lakukan pengeringan sampai tercapai
keadaan kering permukaan jenuh.
o Pemeriksaan kedaan kering permukaan jenuh dengan mengisikan benda ke dalam kerucut terpancung, padatkan
dengan batang penumbuk sebanyak 25 kali, kemudian angkat kerucut terpancung. Keadaan kering permukaan
jenuh tercapai bila benda uji runtuh, tetapi masih dalam keadaan tercetak.
o setelah tercapai keadaan kering permukaan jenuh, masukkan 500 gram benda uji ke dalam piknometer. Masukkan
air suling sampai 90 % isi piknometer, putar sambil diguncang sampai tidak terlihat gelembung udara di dalamnya.
o Rendam piknometer dalam air dan ukur suhu air untuk penyesuaian perhitungan ke suhu standar 25°C.
o Tambahkan air sampai mencapai tanda batas.
o Timbang piknometer berisi air dan benda uji sampai ketelitian 0, 1 gram ( Bt ).
Keluarkan benda uji, keringkan dalam oven dengan suhu ±110°C sampai berat tetap, kemudian dinginkan benda
uji. Setelah benda uji dingin, kemudian timbanglah ( Bk ). Tentukan berat piknometer berisi air penuh dan ukur
suhu air guna penyesuaian dengan suhu standar 25°C ( B ).
Pengujian berat jenis dan penyerapan agregat kasar
mengetahui dan memahami sifat-sifat fisik, mekanik, dan teknologi agregat serta
pengaruhnya terhadap beton dan bahan perkerasan jalan dengan benar.
Prosedur percobaan :
o Benda uji direndam dalam air pada suhu kamar 24 ± 4 jam.
o Benda uji dikeluarkan dari perendaman, dan dilap dengan kain penyerap sampai selaput air pada
permukaan agregat hilang ( agregat ini dinyatakan dalam kondisi jenuh permukaan kering / SSD )
o Berat benda uji ditimbang dalam keadaan jenuh permukaan kering / SSD (Bj)
o Benda uji dimasukkan kedalam piknometer / gelas ukur, tambahkan air suling hingga benda uji
terendam dan permukaan air sampai tanda batas ( pada piknometer / gelas ukur diberi tanda batas
), kemudian timbang beratnya
o Benda uji dikeluarkan dan dikeringkan benda uji dengan talam / cawan didalam oven dengan suhu (
110 ± 5 ) °C, sampai beratnya tetap, kemudian dinginkan dan timbang beratnya
o Piknometer diisi dengan air suling sampai pada tanda batas,kemudian timbang beratnya
Uji Tumbukan [ Impact Testing Machine ]

Uji tumbukan bahan menggunakan metode Impact Testing merupakan suatu metode
yang penting bagi kelayakan suatu bahan produksi. . Pengujian ini berguna untuk melihat
efek-efek yang ditimbulkan oleh adanya takikan, bentuk takikan, temperatur, dan faktor-
faktor lainnya.
Uji keausan agregat dengan los angeles abrason machine
Mesin Los Angeles merupakan salah satu mesin untuk pengujian keausan / abrasi agregat kasar,
fungsinya adalah kemampuan agregat untuk menahan gesekan, dihitung berdasarkan kehancuran
agregat tersebut yaitu dengan cara mengayak agregat dalam ayakan no.12 (1.70 mm).
Mesin los angeles dengan 500 putaran
Uji kepipihan dan kelonjongan
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui bentuk agregat dan juga untuk mengetahui
presentase julah agregat yang pipih dan yang lonjong dari suatu sampel agregat, seperti yang
tercantum dalam British Standard Institution, BSI (1975) yang membagi agregat dalam enam
kategori yaitu : bulan (rounded), tidak beraturan (irregular), bersudut (angular), pipih (flaky),
lonjong (alongated), pipih dan lonjong (flaky and alongated).
Tabulasi batas maksimal penggunaan agregat yang pipih dan lonjong adalah
sebagai berikut :
-Kepipihan : batas maksimal 25%
-Kelonjongan : batas maksimal 40%

Jika memenuhi batas maksimal di atas, maka komposisi agregatnya cocok untuk digunakan
lapis perkerasan atas atau bawah. Jika mengunakan agregat pipih maka akan mudah patah.
Dalam pengerjaannya, jika disusun agregat pipih dengan rapi, maka akan menghabiskan
banyak waktu dan kesulitas dalam menata. Sedangkan jika digunakan agregat yang lonjong,
maka akan terdapat banyak udara yang mengisi rongga-rongga diantara agregat-agregat
tersebut.
8. Jelaskan beberapa termologi sebagai berikut :
Berat jenis Bulk Specific grafity
Berat jenis SSD
Berat jenis apparent (semu)
Berat jenis efektif
Berat jenis bulk specific grafity
Berat jenis bulk adalah perbandingan antara berat bahan di udara (termasuk rongga
yang cukup kedap dan yang menyerap air) pada satuan volume dan suhu tertentu
dengan berat air suling serta volume yang sama pada suhu tertentu pula. Aspal beton
terdiri dari agregat kasar, agregat halus dan bahan pengisi yang masing-masing
mempunyai berat jenis yang berbeda maka berat jenis bulk (Gsb) agregat total dapat
dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :
Gsb = Berat jenis bulk total agregat
P1, P2… Pn = Persentase masing-masing fraksi agregat
G1, G2… Gn = Berat jenis bulk masing-masing fraksi agregat
Berat jenis kering permukaan ( SSD )
Berat jenis kering permukaan ( SSD ) yaitu perbandingan antara berat agregat
kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat
dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu.

Keterangan :
Bk = Berat benda Uji Kering Oven (gr)
Bj = Berat benda Uji Kering Permukaan Jenuh (gr)
B = Berat benda Uji Kering Permukaan Jenuh Dalam Air (gr)
Berat jenis semu (Apparent Specific Gravity)
Berat jenis semu (apparent specific gravity) Adalah berat jenis yang
memperhitungkan volume partikel saja tanpa memperhitungkan volume pori yang
dapat dilewati air.Atau merupakan bagian relative density dari bahan padat yang
terbentuk dari campuran partikel kecuali pori atau pori udara yang dapat
menyerap air.
Berat jenis efektif agregat ( Effective Specific Gravity)
Berat jenis efektif adalah perbandingan antara berat bahan diudara (tidak
termasuk rongga yang menyerap aspal) pada satuan volume dan suhu
tertentu dengan berat air destilasi dengan volume yang sama dan suhu
tertentu pula, yang dirumuskan :

Keterangan :
Gse = Berat jenis efektif agregat
Pmm = Persentase berat total campuran (=100)
Gmm = Berat jenis maksimum campuran, rongga udara 0 (Nol)
Pb = Kadar aspal berdasarkan berat jenis maksimum
Gb = Berat jenis aspal
SEKIAN & TERIMA KASIH.

Anda mungkin juga menyukai