B. Rencana as Bendungan 2 :
ST. 15 C
ST. 15 B
ST. 15 B ST. 15 A
Grafik Klasifikasi Untuk tanah lempung expansif berdasarkan Aktivitas dan Persen tanah liat
BH-1
TP-2
TPB-3
TP-3
TPB-2
PENYELIDIKAN GEOTEKNIK BENDUNGAN CIBEET
Investigasi Geoteknik
a) As Bendungan 1
Bore Hole : BH 1 (20 m); BH 2 (50 m); BH
3 (20 m)
Uji Permeabilitas interval 5 m pada setiap
lubang bor
6 titik Sondir
4 titik Test Pit
Pemetaan Geologi
b) As Bendungan 2
Bore Hole : BH 4 (35 m); BH 5 (15 m)
4 titik Sondir
5 titik Test Pit
Pemetaan Geologi
1 1
1 1 1
Sandy and Silty Clays
Sandy and Silty Clays
d Sand
Depth / Kedalaman ( m )
LF
Depth / Kedalaman ( m )
Depth / Kedalaman ( m )
Depth / Kedalaman ( m )
LF
Clayey Sands and Silts
Clayey Sands and Silts
RF RF TF
3 Dense or 3
TF 3 3
qc
3
Depth / Kedalaman ( m )
Very Shell Sands, Limerock
Cemented Sand Dense or Cemented Sand
Very Shell Sands, Limerock
qc
LF
RF TF
LF
Dense or Cemented Sand
qc
RF TF
qc
Dense or Cemented Sand
4
4 4 4 4
Sandy and Silty Clays
Sandy and Silty Clays
5
5 5 TF 5 5
LF 0 1 2 3 4 5 LF 0 1 2 3 4 5 LF 0 1 2 3 4 5 LF 0 1 2 3 4 5
RF 0 10 20 30 40 50 RF 0 10 20 30 40 50 RF 0 10 20 30 40 50 RF 0 10 20 30 40 50
TF 0 500 1,000 1500 2,000 2,500 TF 0 500 1,000 1500 2,000 2,500 TF 0 500 1,000 1500 2,000 2,500 TF 0 500 1,000 1500 2,000 2,500
qc = Cone resistance (kg/cm2) LF = local friction resistance (kg/cm2) qc = Cone resistance (kg/cm2) LF = local friction resistance (kg/cm2) qc = Cone resistance (kg/cm2) LF = local friction resistance (kg/cm2) qc = Cone resistance (kg/cm2) LF = local friction resistance (kg/cm2)
RF = ratio friction (%) TF = Total Friction (kg/cm) RF = ratio friction (%) TF = Total Friction (kg/cm) RF = ratio friction (%) TF = Total Friction (kg/cm) RF = ratio friction (%) TF = Total Friction (kg/cm)
RF Inorganic Clays
LF
Dense or Cemented Sand
qc
Medium Sand
Dense or Cemented Sand Medium Sand
1
7
LF 0 1 2 3 4 5
RF 0 10 20 30 40 50
TF 0 500 1,000 1500 2,000 2,500
Dense or
SONDIR 6
Depth / Kedalaman ( m )
Cemented Sand
Dense or Cemented Sand
RF TF LF
3 qc
LF 0 1 2 3 4 5
RF 0 10 20 30 40 50
TF 0 500 1,000 1500 2,000 2,500
10
Organic Clays
Organic orSoilsMixed Soils
Clays or Mixed
stiff
stiff --Insensitive
Insensitive Non
Non Fissured Inorganic Clay Fissured
1 1 1 Inorganic Clay 1
Stiff - Insensitive
Non Fissured
Stiff - Insensitive Non Fissured Inorganic Clay
Clayey Sands
Clayey Sands and Silts and Silts
Sandy and Silty Clays
Inorganic Clay Sandy and Silty Clays
2 2 2 2
Depth / Kedalaman ( m )
Depth / Kedalaman ( m )
Depth / Kedalaman ( m )
Depth / Kedalaman ( m )
LF
LF
3 3 3 3
4
Cemented 4 4
RF TF Dense or Cemented Sand
LF
4
Sand Dense or qc
Cemented Sand
5 5 5 5
LF 0 1 2 3 4 5 LF 0 1 2 3 4 5 LF 0 1 2 3 4 5 LF 0 1 2 3 4 5
RF 0 10 20 30 40 50 RF 0 10 20 30 40 50 RF 0 10 20 30 40 50 RF 0 10 20 30 40 50
TF 0 500 1,000 1500 2,000 2,500 TF 0 500 1,000 1500 2,000 2,500 TF 0 500 1,000 1500 2,000 2,500 TF 0 500 1,000 1500 2,000 2,500
qc = Cone resistance (kg/cm2) LF = local friction resistance (kg/cm2) qc = Cone resistance (kg/cm2) LF = local friction resistance (kg/cm2) qc = Cone resistance (kg/cm2) LF = local friction resistance (kg/cm2) qc = Cone resistance (kg/cm2) LF = local friction resistance (kg/cm2)
RF = ratio friction (%) TF = Total Friction (kg/cm) RF = ratio friction (%) TF = Total Friction (kg/cm) RF = ratio friction (%) TF = Total Friction (kg/cm) RF = ratio friction (%) TF = Total Friction (kg/cm)
Pengeboran Pada Alternatif 1
BH-3
BH-1 BH-2
Pengeboran Pada Alternatif 2
BH-5 BH-4
Foto Kegiatan Test Pit
Atterberg limits
Depth Index Test Particle Size Distribution
USCS
Analisis
No. Point Gs wL wP lP SL
(m) Wn gm gd Gravel Sand Silt Clay
3 3
% Mg/m Mg/m % % % % % % % %
1 TPB-1 1.00 - 1.50 CH 2.532 25.77 1.708 1.358 58.15 19.14 39.01 12.64 0.00 27.88 49.37 22.75
2 TPB-2 1.00 - 1.50 CH 2.559 21.44 1.469 1.210 79.83 20.57 59.26 9.31 0.00 17.48 52.24 30.28
3 TPB-3 1.00 - 1.50 CH 2.578 23.94 1.591 1.284 71.16 22.51 48.65 13.20 0.00 15.70 59.28 25.02
4 TPB-4 - CL 2.577 44.55 21.41 23.14 14.76 0.00 34.10 46.22 19.68
5 TP-1 1.00 - 1.50 CH 2.566 23.31 1.391 1.128 59.33 22.76 36.57 13.30 0.00 13.85 54.80 31.35
6 TP-2 1.00 - 1.50 CH 2.545 21.69 1.777 1.460 82.48 21.00 61.48 9.97 0.00 21.85 49.58 28.57
7 TP-3 0.70 - 1.20 CH 2.585 25.74 1.803 1.434 91.18 25.16 66.02 11.96 0.00 26.20 47.46 26.34
8 BH-1 1.50 - 2.00 CH 2.553 58.32 19.23 39.09 13.37 0.00 29.13 50.43 20.44
9 BH-3 1.50 - 2.00 CL 2.536 43.73 20.10 23.63 14.63 0.00 20.47 54.90 24.63
10 BH-5 3.50 - 4.00 CH 2.563 51.99 15.51 36.48 10.60 0.00 22.63 49.05 28.32
Hasil Pengujian Engineering Properties Tanah
Triaxial UU Compaction
Depth Consolidation Direct Shear
USCS
Total Stress
No. Point
(m) Cv Cc C f Wopt gdmax C f
cm/sec kg/cm2 deg g/cm 3 deg kg/cm2 deg
1 TPB-1 1.00 - 1.50 CH 1.395E-04 0.145 0.613 1.899 31.31 1.373 0.41 22.29
2 TPB-2 1.00 - 1.50 CH 1.283E-04 0.177 0.482 1.933 39.30 1.231 0.34 18.88
3 TPB-3 1.00 - 1.50 CH 1.551E-04 0.429 0.431 1.988 36.78 1.294 0.29 16.38
Dari hasil uji sondir daya dukung tanah meningkat dari permukaan hingga kedalaman 6m, dimana daya
dukung pada kedalaman 6m berkisar antara 60 ton/m2 – 80 ton/m2. Sedangkan dari uji Standard
Penetration Test (SPT) didapatkan nilai SPT > 50 blows/feet berkisar antara kedalaman 2 – 4m, dimana
daya dukung tanah pada kedalaman tersebut >60 ton/m2.
Section Bendungan Alternatif 2
Dari hasil uji sondir daya dukung tanah meningkat dari permukaan hingga kedalaman 4m, dimana
daya dukung pada kedalaman 4m berkisar antara 60 ton/m2 – 80 ton/m2. Sedangkan dari uji
Standard Penetration Test (SPT) didapatkan nilai SPT>50 blows/feet berkisar antara kedalaman 2 –
4m, dimana daya dukung tanah pada kedalaman tersebut > 60 ton/m2.
Material Konstruksi
Burrow Area
Material borrow area berupa lempung lanuan. Daerah burrow area berada di bagian tenggara daerah
penyelidikan dengan jarak sekitar 2.9 km dari lokasi studi. Luas burrow area sekitar 1000 m2, dengan volume
material bahan galian sekitar 3 juta m3 (asumsi ketebalan 3m berdasarkan data penggalian parit uji di lapangan)
dimana lithology bedrock berupa batupasir kuarsa, batulempung napalan dan batugamping napalan (pada peta
geologi regional temasuk ke dalam formasi Jatiluhur).
Dari hasil uji kompaksi pada TPB-4 (lempung lanuan berpasir) didapatkan kadar air optimum sebesar
23.44% dengan kepadatan kering maximum sebesar 1.47 t/m3. Pada pelaksanaan pemadatan disarankan menjaga
kadar air optimum untuk mendapatkan kepadatan maksimum.
Material Konstruksi
Quarry
Lokasi Quarry berada disebelah tenggara lokasi pekerjaan dengan jarak kurang lebih sekitar
9.5 Km. Dengan luas sekitar 5,32 km2 dan asumsi ketebalan yang pengambilan 5m, maka volume
diperkirakan sekitar 26.150.000 m3. Lithologi quarry material berdasarkan peta geologi regional yaitu
intrusi – intrusi yang umumnya tersusun dari plagioklas menengah dari hornblende di sekitar Gunung
Sanggabuwana dan Gunung Parang.
Kesimpulan dan Saran
• Kesimpulan : Ada dua masalah yang perlu di ‘Clear’ kan, yaitu Sesar dan Expansive
Clay yang nantinya akan sangat mempengaruhi Stabilitas Pondasi Bangunan, untuk
itu :
• Untuk itu diperlukannya Mapping Geotek dan plotting secara tepat untuk
penyebaran Expansive Clay, dengan Tespit tambahan dan labtest (Soil)