Anda di halaman 1dari 8

Survey Geolistrik

Untuk Kandang Ayam Kecamatan Nanggung, Bogor-Jawa Barat


Koordinat : S 6.644630 E 6.644630
Base on : https://earth.google.com/
Kondisi Geologi :

Kondisi Geologi :
Aliran Lava di daerah
Bogor didominasi basalt
dan andesit

Tuf batulampung Pasir

Berdasarkan hasil penyusun batuan


geologi daerah pengukuran yang
didominasi oleh batuan tuf dan
batulempung yang memiliki
kekerasakan cukup keras. Selain itu,
terdapat seli[pan batuan pasir yang
berpotensi yang menyimpan air

Base on : Peta Geologi Lembar Bogor Skala 1 : 50.000


Kondisi Hridrogeologi :

Base on : Peta Hydrogeologi Lembar Jakarta Skala 1 : 250.000


Berdasarkan peta hidrogeologi, daerah pengukuran termasuk dalam area air tanah akuifer tinggi hingga sedang hal ini dibuktikan dengan adanya
selipan batuan pasir yang berfungsi sebagai aliran air bawah permukaan dan batuan lempung sebagai batuan penudungnya. Batuan penudung itu
berfungsi agar air tanah tidak merembes ke permukaan. Intinya air tanah bawah permukaan batuan di daerah sangat produktif adanya, sehingganya
dapat dikatakan kualitas maupun kuantitas air ini sangat bagus dan banyak. Secara teori hsarusnya pada musim kemarau pun tetap ada.

Test resistivity :
Terdapat 4 lintasan pengukuran resistivity yang mengcover kandang ayam, Nanggung daerah pengukuran. Lintasan 1 sepanjang kandang ayam
dengan 7 titik pengukuran dimana tiap titik pengukuran +10 M sehingga total jarak +70 M. Lintasan 2 tegak lurus dengan llintasan 1 dengan 8
titik ukur antar titik ukurnya + 6 M, total panjang lintasan + 48 M. Lintasan 3 berada sepanjang jalan jarak antar titk + 10 M dengan panjang + 90
M. Dan terakhir lintasan 4 memotong lintasan 3 dengan panjang + 42 M spasi 6 M dan titk ukur 3 merupakan sumur bor kedalaman 50 M.
Perkiraan lintasan seperti ini:

Koordinat

Line 1

Line 1

Line 2
Lintasan 1 :

A B

Pada lintasan ini dapat dikatakan bahwa pesebaran pola aliran air hanya pada
sekitaran titik A pada kedalaman 40 M lebih (ungu), ini dapat ditemukan
dari titik awal ukur hingga 10 M dari titik awal pengukuran. Untuk warna
biru muda hingga biru tua dapat berpotensi memiliki pola aliran air tanah.
Sedangkan nilai yang besar (Merah) merupakan batuan yang sangat keras.
Lintasan 2 :

C D

Pada lintasan ini, air bawah tanah ditunjukkan pada warna biru keunguan
dengan nilai rendah. Pola ini dibuktikan pada lintasan 1 yang ditunjukan
pada lingkaran merah pada lintasan 1 diatas pada kedalaman lebih dari 20
M. Dapat dikatakan dititik ini ditemukan air tanah yang berpotensi.
Sehingganya, titik ini sangat berpotensi di bor sampai 60 M. Rekomendasi
ngebor di titik 36 meter dari titik awal
Lintasan 3 :

E F

Lintasan ini juga berpotensi untuk dibor pada titik 60 meter dari titik awal
ukur. Hal ini juga terlihat polanya pada lintasan 1 di titik A.
Lintasan 4 :

G H

Pada lintasan ini terdapat sumur (kedalaman 50 M) yang memiliki air


dengan debit kecil pada titik ke 3 yaitu sekitar 18 M dari titik G. Terdapatnya
air ini mungkin disebabkan karena terdapatnya stuktur seperti rekahan yang
menyebabkan air mengalir ke sumur ini. Hal inilah yang menyebabkan harus
menunggu untuk disedot. Karena dibutuhkan waktu untuk mengisi rekahan
ini (sumur). Titik rekomendasi 36 meter dari titik awal

Anda mungkin juga menyukai