Anda di halaman 1dari 4

Muhammad Farhan Salam

5017211025
ADWL A
1. Sebutkan dan jelaskan jenis log yang dapat digunakan untuk melakukan interpretasi
litologi
2. Sebutkan dan jelaskan metode perhitungan volume shale menggunakan metode gamma
ray (beri grafik dan jelaskan)
3. Bagaimana perbedaan litologi (misal pada batuan pasir dan batuan lempung) tercermin
pada nilai-nilai parameter petrofisika dan litologi
4. Apa yang dapat disimpulkan dari variasi litologi di sepanjang sumur berdasarkan log
litologi

Jawab

1. Beberapa jenis log yang digunakan untuk melakukan interpretasi litologi adalah
 Gamma Ray
Dilakukan dengan mengukur radiasi gamma ray yang dihasilkan oleh lapisan
batuan pada sumur. Sinar gamma tersebut dapat dihasilkan oleh unsur-unsur
radioaktif yang ada pada lapisan batuan pada borehole seperti Uranium (U),
Thorium(Th), dan lain lain. Adapun untuk penangkapan sinyal gamma digunakan
gamma ray detector yang diletakkan pada logging tool yang akan diturunkan pada
sumur. Lalu alat akuisisi akan mengkonversi sinar menjadi kurva log gamma ray
yang menunjukkan perubahan intensitas gamma ray pada borehole.Batuan yang
mengandung sedikit unsur radioaktif seperti sandstone akan menghasilkan kurva
yang condong ke kiri yang menunjukkan intensitas radioaktif yang rendah. Dan
untuk batuan yang memiliki intensitas radioaktif tinggi seperti shale akan
menunjukkan grafik yang condong ke kanan.
 Spontaneous Potential (SP)
Spontaneous potential logging adalah metode well logging yang digunakan untuk
mengukur potensial listrik spontan yang terjadi dalam borehole atau natural
potential yang terbentuk didalam lubang bor. Metode ini dilakukan dengan
menurunkan elektroda ke dalam lubang bor dan merekan potensial listrik pada
berbagai titik dengan referensi potensial elektroda pada permukaan tanah.
Potensial terjadi karena perbedaan konsentrasi ion pada formasi batuan pada
borehole dan lumpor pemboran. Metode SP menghasilkan kurva SP log yang
menunjukkan perubahan potensial listrik sepanjang sumur bor dimana batuan
yang permeabel dan memiliki kadar air lebih tinggi menghasilkan kurva lebih
kekanan dan batuan yang memiliki kadar air lebih rendah dan kurang permeabel
menghasilkan kurva lebih ke kiri.
 Neutron log adalah metode logging yang digunakan untuk mengukur porositas
pada formasi batuan yang ada pada borehole. Metode ini menggunakan sumber
neutron cepat (high-energy neutron) berupa Americium-Beryllium yang akan
memancarkan neutron pada dinding sumur langsung ke formasi batuan. Pada
formasi batuan neutron akan berinteraksi dengan mineral yang ada pada batuan
Muhammad Farhan Salam
5017211025
ADWL A
terutap hidrogen yang terdapat pada air dan hidrokarbon yang menyebabkan
neutron tersebut melambat secara signifikan. Neutron yang ditembakkan
kemudian akan ditangkap pada neutron detector yang kemudian menghasilkan
kurva yang menunjukkan perubahan jumlah neutron lambat yang diterima oleh
detektor. Batuan yang memiliki porositas tinggi dan memiliki kandungan
air/hidrokarbon tinggi akan memiliki kurva yang condong ke kanan dan
sebaliknya batuan yang memiliki porositas yang rendah dan kadar air rendah akan
memiliki kurva condong ke kiri
2. Metode perhitungan volume shale dapat dilakukan dengan metode deterministik linear
dengan menggunakan rumus.

Dengan Vsh adalah volume shale dan IGR adalah nilai indeks gamma ray. Adapun untuk
mendapatkan indeks gamma ray dibutuhkan normalisasi gamma ray agar didapat nilai
gamma ray maksimal dan minimal di lapangan.

Pada grafik diatas ditunjukkan grafik GR di sebelah kiri dan grafik interpretasi volume
shale pada sebelah kanan. Dapat dilihat bahwa kedua grafik diatas saling berhubungan
berbanding lurus.
Muhammad Farhan Salam
5017211025
ADWL A
3. Perbedaan litologi pada batuan dapat dibedakan mulai dari ukuran butir, tekstur, tingkat
kekerasan, warna, hingga ke permeabilitas, porositas, resistivitas, densitas, bulk density,
grain density, total porosity, clay content, dan sebagainya. Adapun untuk contoh
perbedaan antara sandstone dan claystone secara litologi dan petrofisik adalah:
 Komposisi: batu pasir memiliki mineral dominan pasir dan batu lempung
memiliki komposisi mineral dominan lempung seperti kaolin dsb
 Ukuran butir: Batu pasir memiliki ukuran butir pasir sedangkan batu lempung
memiliki ukuran butir halus
 Permeabilitas: Batu pasir memiliki permeabilitas cukup tinggi dan batu lempung
memiliki permeabilitas rendah
 Porositas: Batu pasir memiliki porositas tinggi sedangkan batu lempung memiliki
porositas rendah
 Saturasi air: Batu pasir memiliki saturasi air yang rendah sedangkan batu lempung
memiliki saturasi air yang tinggi
 Resistivitas: Batu pasir memiliki resistivitas lebih tinggi dibandingkan batu
lempung

4. Bila pada sepanjang sumur terdapat banyak variasi litologi hal yang dapat disimpulkan
pertama adalah kemungkinan lapisan tersebut merupakan lapisan prasejarah yang
kemungkinan besar terletak dalam zona pengendapan ataupun terletak pada sekitar
gunung berapi aktif. Dari lapisan-lapisan yang bervariasi tersebut dapat dilakukan
penelitian lebih lanjut mengenai apakah pada formasi batuan tersebut ada reservoar
hidrokarbon, seberapa ekonomis reservoar tersebut dan bagaimana distribusinya.
Muhammad Farhan Salam
5017211025
ADWL A
Daftar Pustaka
Doust, H. dan Noble, R.A. 2008. Petroleum Systems of Indonesia. Marine and Petroleum
Geology.Elsevier - Marine and Petroleum Geology

Harsono, A. 1997. Evaluasi Formasi dan Aplikasi Log: Edisi Revisi-8. Schlumberger Oil
Services: Indonesia

Sukmono, S., 2000. Seismik Inversi Untuk Karakterisasi Reservoar. Bandung: Departemen
teknik Geofisika Institut Teknologi Bandung.

Ramdhani, Et al. Perhitungan Cadangan Hidrokarbon Formasi Talang Akar Menggunakan


Analisis Petrofisika Dan Seismik Inversi Ai Dengan Pendekatan Map Algebra Pada
Lapangan Bisma, Cekungan Sumatera Selatan. Lampung. Jurusan Teknik Geofisika
Universitas Lampung

Anda mungkin juga menyukai