03411640000002
ADWL A
Diatas sudah dijelaskan bahwa petrophysics menafsirkan sifat-sifat fisik batuan, sifat
fisik batuan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Porositas
2. Permeabilitas
3. Saturasi
4. Wettabilitas
5. Tekanan Kapiler
6. Resistivitas batuan.
2. Apa yang anda ketahui tentang lingkungan lubang bor, jelaskan dengan disertai
ilustrasi gambar!
Lingkungan lubang bor adalah suatu gambaran dimana lumpur memasuki lubang bor
dan terbentukanya Mud cake pada zona permeable. Dari gambaran borehole environment
diatas, kita dapat mengetahui sekaligus mempelajari parameter-parameter yang berada di
beberapa zona seperti Flushed Zone yaitu zona terinvasi oleh lumpur, transition Zone,
dan uninvaded Zone yaitu zona tidak terinvasi oleh lumpur
Kegunaan log GR ini antara lain adalah untuk menentukan kandungan serpih
(Vsh), kandungan clay, membedakan lapisan impermeabel dan permeabel, evaluasi
mineral bijih yang radioaktif, evaluasi lapisan mineral tidak radioaktif, dan korelasi
antar sumur.
Gambar 3 SP Log
Dalam evaluasi formasi SP dapat digunakan untuk identifikasi lapisan permeable,
korelasi “well to well”, sebagai reference kedalaman untuk semua log, menentukan
batas lapisan, menghitung harga Rw dan sebagai clay indicator.
d. Neutron Log (NPHI)
Neutron Porosity log tidak mengukur porositas sesungguhnya dari batuan,
melainkan mengukur kandungan hidrogen yang terdapat pada pori-pori batuan.
Indeks hydrogen didefinsikan sebagai rasio dari konsentrasi atom hydrogen setiap
cm kubik batuan terhadap kandungan air murni pada suhu 75˚F.
Semakin berpori batuan semakin banyak kandungan hydrogen dan semakin tinggi
indeks hydrogen. Sehingga, shale yang banyak mengandung hydrogen dapat
ditafsirkan memiliki porositas yang tinggi pula.
Untuk mengantisipasi uncertainty tersebut, maka pada praktiknya, interpretasi
porositas dapat dilakukan dengan mengelaborasikan log density logging.
Farhan Agoel Albazie
03411640000002
ADWL A
a. Sebutkan dan jelaskan perbedaan laterolog dan metoda induksi pada pengukuran
log resistivitas!
Induction Log
Pada induction log ini prinsip kerja alat didasarkan oleh adanya medan magnet dari
sinusoidal sinyal yang dipasang pada transmitter sehingga menimbulkan arus eddy
dengan keberadaan arus eddy ini akan menginduksi formasi kemudian formasi
membentuk suatu medan magnet akibat arus eddy dan medan magnet tersebut
menghasilkan induksu arus listrik yang direkam nilainya oleh receiver untuk
diperoleh datanya.
6. Jelaskan prinsip pengukuran log densitas dan sonic disertai ilustari gambar!
Log Densitas
Density log dilakukan untuk mengukur densitas batuan disepanjang lubang bor,
densitas yang diukur adalah densitas keseluruhan (bulk) dari matrix batuan dan fluida
yang terdapat pada pori-pori batuan. Prinsip kerja density log adalah dengan cara
memancarkan sinar gamma dari sumber radiasi sinar gamma yang diletakkan pada
dinding lubang bor. Pada saat sinar gamma menembus batuan, sinar tersebut akan
bertumbukkan dengan elektron pada batuan tersebut, yang mengakibatkan sinar gamma
akan kehilangan sebagian dari energinya dan yang sebagian lagi akan dipantulkan
kembali, yang kemudian akan ditangkap oleh detektor yang diletakkan diatas sumber
Farhan Agoel Albazie
03411640000002
ADWL A
radiasi. Intensitas sinar gamma yang dipantulkan tergantung dari densitas batuan
formasi.
dimana
∅ : Porositas
ρb : Densitas batuan (dari hasil pembacaan log), gr/cc
ρf : Densitas fluida rata-rata, gr/cc 1 untuk fresh water, 1.1 untuk salt water
ρma : Densitas matrik batuan gr/cc
Farhan Agoel Albazie
03411640000002
ADWL A
Mendeteksi adanya hidrokarbon atau air, digunakan besama-sama dengan neutron log.
(Penggabungan neutron porosity dan density porosity log sangat bermanfaat untuk mendeteksi
zona gas dalam reservoir. Zona gas ditunjukkan dengan “cross-over‟ antara neutron dan
density)
Menentukan densitas hidrokarbon (ρh). (bila data porositas dari lab diketahui)
Identifikasi litologi. (berdasarkan nilai RHOB dan PEF)
Menghitung acoustic impedance. (bersama dengan log sonic)
Log Sonic
Log sonic menggambarkan waktu kecepatan suara yang dikirimkan/dipancarkan ke dalam
formasi hingga ditangkap kembali oleh receiver.Kecepatan suara melalui formasi batuan
tergantung pada matriks batuan serta distribusi porositasnya. Alat yang digunakan yaitu
BHC (Borehole Compesanted Sonic Tool) yaitu alat yang menggunakan rangkaian
pasangan pemancar-penerima rupa sehingga pengaruh dari lubang bor dapat dikecilkan.
Prinsip kerja dari alat ini yaitu pada formasi homogen, gelombang yang dipancarkan dari
pemancar akan menyebar dengan cepat melalui lumpur, tergantung dari pada sudut
pancarnya.Objektif dari alat sonik adalah untuk mengukur waktu rambatan gelombang
suara melalui formasi pada jarak tertentu.
Untuk menghitung porositas sonic dari pembacaan log Δt harus terdapat hubungan antara
transit time dengan porositas. Wyllie mengajukan persamaan waktu rata-rata yang
merupakan hubungan linier antara waktu dan porositas. Persamaan tersebut dapat dilihat
dibawah ini :
dimana
7. Jelaskan perhitungan nilai porositas yang diturunkan dari log sonic dan log
densitas!
Log Densitas Prinsip kerja log densitas (Harsono, 1993) yaitu suatu sumber radioaktif
dari alat pengukur dipancarkan sinar gamma dengan intensitas energi tertentu
menembus formasi/batuan. Batuan terbentuk dari butiran mineral, mineral tersusun dari
atom-atom yangterdiri dari proton dan elektron. Partikel sinar gamma membentur
elektron-elektron dalam batuan. Akibat benturan ini sinar gamma akan mengalami
pengurangan energi (loose energy). Energi yang kembali sesudah mengalami benturan
akan diterima oleh detektor yang berjarak tertentu dengan sumbernya. Makin lemahnya
energi yang kembali menunjukkan makin banyaknya electron-elektron dalam batuan,
yang berarti makin banyak/padat butiran/mineral penyusun batuan persatuan volume.
Besar kecilnya energi yang diterima oleh detektor tergantung dari:
a. Besarnya densitas matriks batuan.
b. Besarnya porositas batuan.
c. Besarnya densitas kandungan yang ada dalam pori-pori batuan.
Volume batuan yang diselidiki oleh alat log densitas tergantung pada jarak antara
sumber radioaktif dan detektor. Untuk batuan yang tidak memerlukan resolusi tinggi,
lebih baik menggunakan jarak antara sumber dan detektor agak jauh yaitu long spacing
density tool (BPB manual, 1981). Respon kerapatan di atas seam batubara agak unik
disebabkan kerapatan batubara yang rendah. Hal ini akan mendekati kebenaran apabila
Farhan Agoel Albazie
03411640000002
ADWL A
batubara berkualitas rendah. Pada deteksi gammaray, batubara dan batupasir adalah
serupa, tapi menunjukkan perubahan kerapatan yang kuat pada log densitas. Untuk
menghitung porositas sonic dari pembacaan log Δt harus terdapat hubungan antara
transit time dengan porositas. Seorang sarjana teknik, Wyllie mengajukan persamaan
waktu rata-rata yang merupakan hubungan linier antara waktu dan porositas.
Persamaan tesebut dapat dilihat dibawah ini :
dimana :
Δtlog = transite time yang dibaca dari log, μsec/ft
Δtf = transite time fluida, μsec/ft = 189 μsec/ft untuk air dengan kecepatan 5300
ft/sec
Δtma = transite time matrik batuan (lihat table VI-1), μsec/ft ФS = porositas dari
sonic log, fraksi Selain digunakan untuk menentukan porositas batuan, Sonic log juga
dapat digunakan sebagai indentifikasi lithologi.
Log Sonic Sonic log merupakan log akustik dengan prinsip kerja mengukur waktu
tempuh gelombang bunyi pada jarak tertentu didalam lapisan batuan. Prinsip kerja alat
ini adalah bunyi dengan internal yang teratur dipancarkan dari sebuah sumber bunyi
(transmitter) dan alat penerimaakan mencatat lamanya waktu perambatan bunyi di
dalam batuan (>t). Lamanya waktu perabatan bunyi tergantung kepada litologi batuan
dan porositas batuannya. Log sonik mengukur kemampuan formasi untukmeneruskan
gelombang suara. Secara kuantitatif, log sonik dapat digunakan untuk mengevaluasi
porositas dalam lubang yang terisi fuida, dalam interpretasi seismik dapat digunakan
untuk menentukan internal velocities dan velocity profile, selain itu juga dapat
dikalibrasi denganpenampang seismik. Secara kualitatif dapat digunakan untuk
mendeterminasi variasi tekstur dari lapisan pasir shale dan dalam beberapa kasus dapat
digunakan untuk identifikasi rekahan
Hubungan antara densitas batuan sebenarnya dengan porositas dan lithologi batuan
dapat dinyatakan dalam persamaan berikut:
dimana:
ρb = densitas batuan (dari hasil pembacaan log),
gr/cc ρf = densitas fluida rata-rata,
gr/cc = 1 untuk fresh water, 1.1 untuk salt water
ρma = densitas matrik batuan (dapat dilihat pada tabel III-1),
gr/cc DΦ = porositas dari density log , fraksi
a. Interpretasi Kualitatif
Tujuan dari interpretasi kualitatif adalah identifikasi lithologi dan fluida hidrokarbon
yang meliputi identifikasi lapisan porous permeabel, ketebalan dan batas lapisan,
serta kandungan fluidanya.
Penentuan jenis batuan atau mineral didasarkan pada plot data berbagai log
porositas, seperti plot antara log density-neutron dan log sonic-neutron. Sedangkan
lapisan berpori dapat ditentukan berdasarkan pengamatan terhadap log SP, log
resitivity, log caliper, dan log gamma ray. Penentuan jenis lithologi, apakah shale atau
batupasir atau batu gamping ataupun merupakan seri pasir shale didasarkan pada
defleksi kurva SP, GR, resistivity, dan konduktivitynya. Adapun fluida hidrokarbon
dapat ditentukan pada pengamatan log induction dan FDCCNL dengan berdasarkan
sifat air, minyak, atau gas.
4. Caliper log : dalam kondisi lubang bor yang baik umumnya caliper log dapat
digunakan untuk mendeteksi adanya ketebalan mud cake, sehingga dapat
memberikan pendeteksian lapisan permeabel.
5. Gamma Ray log : formasi mengandung unsur-unsur radioaktif akan
memancarkan radioaktif dimana intensitasnya akan terekam pada defleksi kurva
gamma ray log, pada umumnya defleksi kurva yang membesar menunjukkan
intensitas yang besar adalah lapisan shale/clay, sedangkan defleksi menunjukkan
intensitas radioaktif rendah menunjukkan lapisan permeabel.
d. Interpretasi Kuantitatif
Penentuan Lithologi Batuan
A. M-N Plot Pengeplotan dari tiga data log porositas (log sonic, log neutron,
dan log density) untuk interpretasi lithologi dapat dilakukan dengan M-N
plot.
B. Chart Rhob dengan Nphi
Crossplot ini digunakan Untuk menentukan mineral-mineral clay yang
terkandung pada lapisan shale, dengan memasukkan harga b ρ dari density
log dan N Φ dari neutron log. Pada chart ini terdapat lima jenis mineral,
yaitu quartz, montmorilonite, illite, kaolinite, dan chlorite. Hal ini dapat
dilihat pada gambar
Farhan Agoel Albazie
03411640000002
ADWL A
Farhan Agoel Albazie
03411640000002
ADWL A