*Email : yuyun.hernia@gmail.com
ABSTRACT
The increase of coal demand must followed by the exploration, including distributin
and thickness of coal seam. The data that has beeen used in this research was recondary data
in the form of Well Logging data (Gammar Ray Log and Density Log) and coring data.
Gamma Ray Log and Density Log was interpreted to obtain rock lithology, then processed by
using software to obtain. Seread and thickness of coal seam, correlation between boreholes.
The result are identification of seread direction, depth and thickness of coal seams bared on.
Coal’s distribution analysis at research area, identified area of coal seams distribution.
Relative to the southwest and north east. With four coal seams. Three seams having split or
branching. Seam A with average thickness value 0,43 m, seam B with average thickness
value 0,26 m and seam D with average thickness value 0,24 m. the widest seam distribution
was seam A and B while the fewest seam was seam D.
Keywords: Well Logging, Gamma Ray Log, Density Log and Seam
ABSTRAK
1
Jurnal Geosains Kutai Basin Volume 3 Nomor 2 ,Agustus 2020 E-ISSN 2615-5176
Geofisika FMIPA UNMUL
merupakan kebutuhan infrastruktur dasar sedimen delta front dan prodelta. Proses
manusia, yang akan digunakan dalam pengendapan sedimen cekungan kutai
segala bidang untuk memenuhi kebutuhan dimulai pada kala Eosen Awal yaitu
manusia. Batubara sebagai salah satu dengan fase transgresif sampai kala
sumber energi yang banyak digunakan. oligosen awal dan pada oligosen akhir
Sumber energi batubara dimanfaatkan pengendapan berkembang ke timur.
berbagai macam saat ini seperti sebagai Kondisi geologi daerah penelitian
sumber energi listrik, kereta api, bahan berdasarkan geologi lokal secara umum
bakar dasar dan katalisator dalam industri pada cekungan kutai terdapat endapan
semen, baja serta kimia (Suendra, 2016). batubara dengan penyebaran yang cukup
Untuk memenuhi kebutuhan energi dari luas, pada geologi daerah penelitian
batubara harus terus-menerus dieksplorasi memiliki empat blok, tetapi pada
diharapkan dapat dimanfaatkan dan diolah penelitian ini menggunakan 1 blok saja
lebih lanjut secara ekonomis. yang dinamakan blok CD, Formasi pada
Salah satu metode geofisika yang daerah penelitian termasuk formasi
digunakan dalam eksplorasi untuk Balikpapan (Tmbp), dimana morfologi
mendapatkan data geologi batubara bawah pada daerah penelitian berupa perbukitan
permukaan yaitu metode Well Logging. bergelombang landai hingga sedang,
Menurut Harsono (1997) Metode Well lithologi terdapat pada daerah penelitian
Logging adalah suatu perekaman besaran- didominasi perselingan batupasir dan
besaran fisis di sumur pemboran yang batulempung serta batubara, kekerasan
biasanya dilakukan dari dasar sumur sedang hingga lunak, kemiringan lapisan
kemudian ditarik ke atas secara perlahan- relatif landai antara 8 sampai 20 derajat.
lahan dengan maksud agar sensor atau Struktur geologi yang terbentuk
probe yang diturunkan ke dalam sumur memperlihatkan struktur lipatan sinklin
lubang bor mendeteksi batuan di dinding landai dengan jurus batuan antara U 30 –
sumur. Metode ini dapat mengetahui 40 T sampai U180 T. Lingkungan
gambaran dan menilai batuan-batuan yang pengendapan pada daerah penelitian
mengelilingi lubang bor serta dapat termasuk dalam lingkungan pengendapan
memberikan keterangan kedalaman lapisan Delta.
yang mengandung mineral batubara. Batubara
Oleh karena itu, diperlukan Batubara merupakan sisa tumbuhan
pemahaman tentang karakteristik lapisan yang telah menjadi fosil yang mudah
batubara berdasarkan analisis data Well terbakar dan mengandung unsur – unsur
Logging supaya menghasilkan interpretasi yang terdiri dari karbon, hidrogen,
yang akurat. Serta mengetahui kedalaman, oksigen, nitrogen dan sulfur dengan
ketebalan dan sebaran lapisan batubara karakteristiknya berwarna gelap, padat,
pada daerah penelitian tersebut. dan dibakar (Sukandarrumidi, 2009).
2. TEORI Tahap pembatubaraan (coalification)
Geologi Regional adalah proses pembentukan batubara dari
Pada Geologi Regional pada daerah gambut, merupakan gabungan proses
penelitian di PT Bornoe Emas Hitam biologi, kimia dan fisika yang terjadi
termasuk dalam lingkungan pengendapan karena pengaruh pembebanan dari
“Cekungan Kutai” yang merupakan sedimen yang menutupinya, temperatur,
komplek lingkungan endapan delta yang tekanan dan waktu terhadap komponen
terdiri beberapa siklus endapan delta. Tiap organik dari gambut. Pada tahap ini
siklus dimulai dengan endapan delta plain prosentase karbon akan meningkat
yang terdiri dari endapan rawa, endapan sedangkan prosentase hydrogen dan
alur sungai, point bar, tanggul sungai dan oksigen akan berkurang. Proses ini akan
di tempat yang lebih dalam diendapkan menghasilkan batubara dalam berbagai
2
Jurnal Geosains Kutai Basin Volume 3 Nomor 2 ,Agustus 2020 E-ISSN 2615-5176
Geofisika FMIPA UNMUL
3
Jurnal Geosains Kutai Basin Volume 3 Nomor 2 ,Agustus 2020 E-ISSN 2615-5176
Geofisika FMIPA UNMUL
4
Jurnal Geosains Kutai Basin Volume 3 Nomor 2 ,Agustus 2020 E-ISSN 2615-5176
Geofisika FMIPA UNMUL
5
Jurnal Geosains Kutai Basin Volume 3 Nomor 2 ,Agustus 2020 E-ISSN 2615-5176
Geofisika FMIPA UNMUL
6
Jurnal Geosains Kutai Basin Volume 3 Nomor 2 ,Agustus 2020 E-ISSN 2615-5176
Geofisika FMIPA UNMUL
7
Jurnal Geosains Kutai Basin Volume 3 Nomor 2 ,Agustus 2020 E-ISSN 2615-5176
Geofisika FMIPA UNMUL
8
Jurnal Geosains Kutai Basin Volume 3 Nomor 2 ,Agustus 2020 E-ISSN 2615-5176
Geofisika FMIPA UNMUL
9
Jurnal Geosains Kutai Basin Volume 3 Nomor 2 ,Agustus 2020 E-ISSN 2615-5176
Geofisika FMIPA UNMUL
10