Anda di halaman 1dari 10

i-ISSN: 2597-4033

Vol. 7, No. 1, Februari 2023

PERMEABILITAS TANAH KANDUNGAN MERKURI TANAH DAN UDARA


TANAH DI DAERAH KECAMATAN TANGGEUNG-CIBUNGUR, KABUPATEN
CIANJUR

Zhabiyan Aqsal Delyanda1, Andri Eko Wibowo2, Aton Patonah1, Undang Mardiana1

1
Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran
2
KST Universitas Padjadjaran
*Korespondensi: zhabiyan18001@mail.unpad.ac.id

ABSTRAK
Penelitian dilakukan di Kecamatan Tanggeung-Cibungur, Kabupaten Cianjur, untuk mengevaluasi
geokimia merkuri tanah sebagai metode deteksi zona permeabel yang terlibat langsung dengan siklus
hidrotermal lokal. Sampel tanah diambil dari kedalaman ±1 meter permukaan tanah dan kemudian
sampel disusun sehingga diperoleh sampel berukuran mesh 80 dengan interval 250-2000 meter titik
pengukuran yang melintasi komponen manifestasi di daerah penelitian dan selanjutnya sampel
dianalisis dengan menggunakan metode instrumen AAS (Atomic Absorption Spectrometry), atau
penganalisis merkuri. Hasil penelitian menunjukan anomali merkuri ditemukan di sekitar munculnya
manifestasi air panas dengan nilai yang lebih tinggi daripada daerah yang jauh dari sumber manifestasi
(dalam satuan ppb). Selain pengambilan sampel merkuri, pengambilan sampel udara tanah (%CO2) juga
dilakukan untuk mengkorelasikan zona permeabilitas karena struktur, dengan area yang terkait erat
dengan sistem hidrotermal. Sampel udara tanah diambil menggunakan 50 ml NaOH (±25%) yang
disambungkan oleh handy sampler dan terhubung langsung dengan pipa yang dihisap melalui lubang
bor sampel tanah merkuri, dan selanjutnya dianalisis menggunakan metode titrimetri. Hasil analisis
geokimia tanah (merkuri dan % CO2) memberikan informasi tentang aktivitas termal dan tektonik di
dekat permukaan area studi yang dapat membantu dalam interpretasi sistem hidrotermal yang ada di
area studi.

Kata Kunci: Air Raksa, Atomic Absorption Spectrometry, Titrimetri, Permeabilitas, Sistem
Hidrotermal, Tanggeung – Cibungur, Kabupaten Cianjur

ABSTRACT
The study was conducted in Tanggeung - Cibungur Subdistrict, Cianjur Regency, to analyze the
geochemistry of soil mercury as a tool for detecting permeable zones that are directly involved in the
local hydrothermal cycle. Soil samples are taken from depths 1 meter below the surface and then
arranged so that a sample with a mesh-sized size of 80 with an interval of 250-2000 meters of
measurement points that cross the manifestation component in the study area. The sample is then
analyzed with the AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry) instrument method, or mercury analyzer.
Mercury anomalies with greater values were discovered in regions close to the source of hot water
manifestations, as compared to regions farther from the source (in ppb units). In addition to mercury
monitoring, ground air sampling (%CO2) is conducted in order to correlate permeability zones caused
by structures with regions directly associated with the hydrothermal system. Soil air samples were
collected using 50 ml of NaOH (25% concentration) attached to a handy sampler and directly connected

1069
Padjadjaran Geoscience Journal. Vol. 7, No. 1, Februari 2023: 1069-1078

to a pipe inserted into the drill hole of the mercury soil sample, then analyzed using the titrimetry
technique. The geochemical results of soil geochemical analysis (mercury and % CO2) therefore
provide information on thermal and tectonic activity close to the surface of the study area, which can
assist in the interpretation of existing hydrothermal systems in the study area.

Keywords: Atomic Absorption Spectrometry, Titrimetric, Mercury, Permeability, Hydrothermal


System, Tanggeung – Cibungur,Cianjur District

1070
Permeabilitas Tanah Kandungan Merkuri Tanah dan Udara Tanah di Daerah Kecamatan Tanggeung-Cibungur, Kabupaten
Cianjur

PENDAHULUAN Terdiri atas 3 satuan yaitu : Breksi


Volkanik , Tufa dari anggota Cikarang dan
Kebutuhan energi listrik Indonesia Lava dari anggota Ciseureuh. Satuan ini
di tahun 2022 mengalami kenaikan dari yang merupakan bagian dari Formasi
tahun sebelumnya sebanyak 1.123 Jampang menunjukkan hubungan stratigrafi
kwh/kapita. Saat ini kapasistas pembangkit tidak selaras dangan Formasi Rajamandala
listrik energi baru dan terbarukan (EBT) dan Formasi Ciletuh. Formasi ini
sebesar 11.152 MW dan 2,17 GW berasal diendapkan di lingkungan laut. dan
dari Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi diperkirakan terbentuk pada umur Miosen
(PLTP) (EBTKE, 2022). Awal.
Menurut Endarwati (2021), b. Anggota Kadupandak
Indonesia memiliki potensi panasbumi Formasi Beser Terdiri atas
sebanyak 23,76 GW dan pemanfaatannya batulempung kenyal, batulanau dan
masih berada di angka 2,17 GW atau hanya batulempung tufan, umumnya kelabu
9,1% dari total potensi yang ada. sampai hitam, secara setempat
Penelitian ini dilakukan di daerah kehitamhitaman bersisipan dengan tuf
Cianjur Selatan karena menurut penelitian batuapungan, lapili dan breksi andesit.
sebelumnya daerah ini memiliki potensi Moluska, sisa tumbuhan dan lapisan tipis
panasbumi sebanyak 100 MW. Penelitian batubara muda terdapat di beberapa tempat.
dilakukan bersama tim survey panasbumi, Tebal kira-kira 80 m. Anggota ini tersingkap
badan geologi untuk mendeteksi cadangan di sekitar desa Kadupandak dan
terduga dari potensi panasbumi yang ada di diperkirakan berumur Mioser Akhir Miosen
daerah penelitian, salah satunya adalah Akhir.
menentukan zona permeabel untuk melihat c. Formasi Bentang
tingkat intensitas fluida panasbumi yang Terdiri atas runtutan turbidit berupa
keluar ke permukaan batupasir tuf berlapis baik, kurang mampat;
Permeabilitas dapat diperkirakan tuf kristal, dan tuf batuapungan dengan
dengan melihat variasi komposisi gas tanah sisipan lempung globigerina, batulanau,
seperti merkuri dan karbon dioksida dapat batulempung napalan; dan breksi andesit,
mengungkapkan tempattempat dengan konglomerat, tuf lapili dan breksi tuf. Di
permeabilitas tinggi. (Fournier, 1991) lapisan atas, batulempung dan batulanau
menguasai. Breksi batuapung tersusun dari
GEOLOGI REGIONAL kepingan bauan bergaris tengah 5 cm.
Struktur perlapisan dan pembebanan.
Stratigrafi Regional
Lapisan batubarasetebal 20 cm tersingkap
di utara Kadupandak. Lensa batugamping
Berdasarkan Koesmono, dkk
yang berpori, dan lapisan berfosil terdapat
(1996), Stratigrafi regional Cianjur selatan
pada atau dekat kontak dengan Formasi
terdiri atas Formasi Jampang, Anggota
Koleberes. Dari beberapa fosil yang
Kadupandak Formasi Bentang, Formasi
ditemukan menunjukan umur Miosen Akhir
Bentang, Formasi Beser, Formasi
dengan lingkungan pengendapan laut
Koleberes, Intrusi Andesit, dan Aluvium
dangkal-dalam terbuka. Tebal satuan 300m.
a. Formasi Jampang
Formasi ini menindih selaras Formasi
Cimandiri.

1071
Padjadjaran Geoscience Journal. Vol. 7, No. 1, Februari 2023: 1069-1078

d. Formasi Beser material padat melainkan diisi oleh gas atau


Terdiri atas breksi andesit; breksi cairan (Nichols, 2009) Porositas itu sendiri
tuf, tuf kristal dan batulempung. Ukuran terdapat dua jenis yaitu, porositas primer
maksimal komponen breksi lebih dari 1 dan sekunder. Porositas primer adalah
meter. Matriks terdiri dari tuf kristal pejal porositas yang terbentuk bersamaan saat
kelabu atau batupasir tuf. Batulempung proses pengendapan terjadi, yang biasanya
berlapis kurang baik, kurang gelap, berupa terdapat di antara butiran atau porositas
lensa-lensa. Lingkungan pengendapan antar partikel (interparticle porosity),
darat-laut dangkal. Bagian bawah runtutan dengan beberapa sedimen juga memiliki
ini diduga menjemari dengan Formasi porositas intra partikel yang dibentuk oleh
Koleberes dan bagian atas Formasi rongga dalam butir, biasanya dalam struktur
Bentang. Tebal fomrasi ini adalah sekitar organisme bercangkang. Semen terbentuk
750m. di sekitar tepi butir dan tumbuh ke dalam
e. Formasi Koleberes ruang pori yang mengurangi porositas.
Terdiri atas batupasir tuf berlapis Porositas sekunder terbentuk setelah
baik, kurang mampat, dan tuf kristal; pengendapan dan merupakan hasil dari
dengan sisipan tuf, breksi tuf batuapung dan proses diagenetik: paling umum ini terjadi
breksi bersusunan andesit. Batupasir kelabu karena air pori secara selektif melarutkan
kecoklatan, terutama terdiri dari batuan bagian-bagian batuan seperti cangkang
andesitan dengan sejumlah batuapung. Dari yang terbuat dari kalsium karbonat.
sejumlah fosil yang ditemukan, formasi ini Permeabilitas adalah kemudahan
terbentuk pada Akhir Miosen sampai fluida melewati volume batuan (Nichols,
Pliosen. Lingkungan pengendapan laut 2009). Batuan mungkin memiliki porositas
terbuka. Tebal formasi kira-kira 350 m. tinggi tetapi permeabilitas rendah jika
Formasi ini menindih selaras Formasi sebagian besar ruang pori tidak terhubung
Bentang dan ditindih takselaras oleh satuan satu sama lain: ini dapat terjadi pada
Lahar dan Lava G. Kende (Koesmono,dkk, batupasir berpori yang mengembangkan
1996). semen parsial yang menghalangi
f. Intrusi Andesit 'tenggorokan' antara ruang pori antar
Merupakan jenis Hornblende- partikel, atau batugamping yang memiliki
andesit yang memiliki struktur batuan beku porositas yang disegel di dalam ruang fosil
columnar joint. bercangkang. Batuan juga dapat memiliki
g. Aluvium porositas yang relatif rendah tetapi sangat
Terdiri atas batu lepasan yang permeabel jika mengandung sejumlah besar
berukuran lempung, lanau, pasir, dan kerikil retakan yang saling berhubungan.
yang menempati lembah-lembah sungai Pertumbuhan semen cenderung menutup
utama setebal 5 meter. celah di antara butiran sehingga mengurangi
permeabilitas. Ruang pori dapat terisi penuh
Karakteristik Permeabilitas oleh semen yang menghasilkan litifikasi
sedimen yang lengkap dan pengurangan
Sifat batuan yang berkaitan dengan porositas dan permeabilitas menjadi nol.
fluida salah satunya ada permeabilitas dan Permeabilitas dapat diperkirakan
porositas. Porositas batuan adalah proporsi dengan cara melihat variasi komposisi gas
volume batuan yang tidak ditempati oleh tanah seperti merkuri dan karbon dioksida

1072
Permeabilitas Tanah Kandungan Merkuri Tanah dan Udara Tanah di Daerah Kecamatan Tanggeung-Cibungur, Kabupaten
Cianjur

dapat mengungkapkan tempat-tempat diperoleh dari hasil uap tanah yang dihisap
dengan permeabilitas tinggi (Fournier R., menggunakan alat vakum dengan cairan
1991). NaOH 25%.

METODE PENELITIAN Analisis Hg tanah

Untuk penyusunan peta rencana Sebelum menganalisis tanah Hg,


kerja, perlu dilakukan penentuan titik ukur tahapan persiapan dilakukan dengan urutan
geokimia. Berikut beberapa hal yang perlu sebagai berikut:
diperhatikan dalam menentukan titik ukur. 1. Sampel tanah dikeringudarakan atau
1. Penentuan titik pengukuran harus dianginangin pada temperatur
memperhatikan kondisi geologi, kamar, hindari penjemuran dibawah
keberadaan manifestasi panas bumi, matahari agar tidak terjadi
dan memperhitungkan faktor-faktor penguapan unsur Hg.
kesulitan medan (topografi). 2. Sampel tanah kering dihaluskan
2. Distribusi titik ukur dapat berupa dengan menggunakan penumbuk
grid atau acak dengan spasi berkisar dan lumping porselin untuk
antara 250 – 2000 m. melumatkan butiran-butiran yang
3. Penentuan titik ukur dapat dilakukan menggumpal. Dalam hal ini sampel
dengan menggunakan alat ukur tanah tidak boleh digerus, sebab
topografi yang dapat memenuhi penggerusan dapat mengakibatkan
akurasi ketinggian maksimum 1 penurunan konsentrasi unsur.
meter dan akurasi koordinat 3. Lumpang dan penumbuk porselin
maksimum 5 meter, seperti harus selalu dibersihkan untuk
Theodolite (T0), Laser Beam setiap penghalusan conto batuan
(Electronic Distance Measurement), agar tidak terjadi kontaminasi silang
dan GPS (differential system). antar sampel.
4. Sistem koordinat titik ukur harus 4. Sampel-sampel diayak dengan
diproyeksikan ke dalam sistem saringan berukuran 80 mesh agar
koordinat geodetik yang biasa homogenisasi fraksi tercapai.
digunakan di Indonesia, misalnya 5. Sisa sampel yang tidak tersaring
Universal Traverse Mercartor pada saringan berukuran 80 mesh
(UTM) - World Geodetic System disimpan sebagai arsip.
(WGS) 84 dan Latitude/Longitute- 6. Randomisasi sampel dilakukan
WGS84 terhadap sampel dan duplikat.
Duplikasi dilakukan minimal untuk
Pengumpulan Data Hg Tanah dan
setiap kelipatan 10 sampel. Ini
Udara Tanah
dilakukan untuk mengevaluasi
Data sampel ini diperoleh dari presisi analisis.
pengambilan tanah dengan kedalaman 1
meter di bawah permukaan menggunakan Analisis Udara Tanah (CO2)
bor dan sampel tanah diambil dari dasar
tanah dari lubang bor, dan gas CO2 tanah Analisis sampel CO2 udara tanah
dilakukan untuk mengetahui konsentrasi

1073
Padjadjaran Geoscience Journal. Vol. 7, No. 1, Februari 2023: 1069-1078

CO2 di setiap titik pengambilan sampel. Sampel Merkuri Tanah


Analisis ini dilakukan dengan
menggunakan metode titrimetri. Data hasil Sampel tanah yang diperoleh dari
titrasi dikoreksi dengan temperatur dan hasil preparasi, dianalisis dengan
tekanan udara tanah dalam lubang bor. menggunakan metode instrumen AAS
1. Pengambilan sampel udara tanah (Atomic Absorption Spectrophotometry),
dilakukan langsung pada lubang bor atau mercury analyzer. Pada tahapan ini
yang sama pada pengambilan juga dilakukan analisis konsentrasi H2O-
sampel tanah untuk analisis Hg. untuk mengkoreksi konsentrasi Hg (kondisi
2. Pipa PVC dimasukkan kedalam analisis). Konsentrasi Hg hasil koreksi
lubang bor bekas pengambilan (Hgc) diperoleh dengan menggunakan
sampel tanah kemudian dengan rumus sebagai berikut.
selang dihubungkan pada CO2 Hgc = (100 x Hga) / (100 - H2O- ).......(1)
handy sampler. dimana,
3. Lubang bor ditutup bagian atasnya, Hgc = konsentrasi Hg setelah dikoreksi
udara dalam lubang dikeluarkan (ppb)
atau divakumkan selama kurang Hga = konsentrasi Hg hasil analisis
lebih 5 (lima) menit. dengan instrumen AAS (ppb)
4. Disiapkan tabung gelas CO2 handy H2O- = konsentrasi H2O- hasil analisis
sampler yang diisi dengan 50 ml (%)
larutan NaOH. Sampel Udara Tanah (CO2)
5. Alat CO2 handy sampler
dikondisikan selama kurang lebih 5 Penghitungan konsentrasi CO2 (%),
(lima) menit agar terjadi penguapan beserta koreksinya menggunakan
gas CO2 dari dalam tanah ke dalam persamaan seperti berikut.
lubang. CO2 = (A-B) x C x 44 x D/E x 22.4/((44 x
6. Sampel udara tanah (yang berisi gas (1 x 273)/(F + 273) xGx H/1 x 1000) x
CO2) dihisap dengan kecepatan 0.5 100..(2)
liter per menit dan dialirkan
Keterangan:
kedalam larutan NaOH.
A = HCl yang digunakan dalam titrasi
7. Larutan NaOH yang telah
sampel (ml)
mengandung sampel udara tanah
B = HCl yang digunakan dalam titrasi
atau gas CO2 dalam tabung tersebut
blanko
dimasukkan kedalam botol plastik
(ml)
sampel yang bersih, ditutup rapat
C = konsentrasi HCl (N)
dengan diberi label bernomor sesuai
D =NaOH yang digunakan pada
dengan lokasi titik amat.
pengambilan sampel (ml)
8. Temperatur dalam lubang bor diukur
E = NaOH yang digunakan pada titrasi
dengan menggunakan
sampel dan blanko (ml)
thermocouple.
F = temperatur udara tanah lubang bor
(ºC)
Kalibrasi Sampel
G = tekanan udara pada saat
pengambilan sampel

1074
Permeabilitas Tanah Kandungan Merkuri Tanah dan Udara Tanah di Daerah Kecamatan Tanggeung-Cibungur, Kabupaten
Cianjur

(hPa) Berdasarkan hasil pengolahan


H = faktor perkalian (0.0009869233). laboratorium dan perhitungan rumus
%CO2 yang kemudian hasil datanya diolah
I
menggunakan perangkat lunak Arcmap
HASIL DAN PEMBAHASAN dengan sistem analisis intepolasi (Gambar
1) didapatkan bahwa daerah yang memiliki
Hasil Lapangan nilai persentase udara tanah yang tinggi
didapatkan di titik sekitar manifestasi blok
Berdasarkan hasil pengambilan barat (APPRG, APCBG, dan APCHR), di
data dan pengolahannya didapatkan titik ukur GK-41,GK-42,GK-43, GK-46,
sebanyak 102 titik ukur tanah yang dan GK-96 memiliki nilai persentase yang
dianalisis dan juga didapatkan sebanyak 4 tinggi (diatas 4,5 %), sedangkan di sekitar
manifestasi air panas (Gambar 3) , yaitu : manifestasi blok timur (APTG-1) memiliki
1. Air panas Tanggeung (APTG-1)
nilai persentase udara tanah yang rendah
yang letaknya tepat di bawah (dibawah 0,5%). Daerah yang memiliki
jembatan Leuwilutung, manifestasi nilai persentase udara tanah yang tinggi
ini keluar langsung dari rekahan menunjukan bahwa di daerah tersebut
yang berada pada batuan memiliki nilai porositas tanah yang tinggi,
berlitologi konglomerat, sehingga dalam sistem panasbumi dapat
2. Air panas Parigi (APPRG) yang
disebut sebagai Recharge Zone dimana
letaknya berada di sawah desa daerah ini merupakan tempat air meteorik
Parigi serta terdapat kolam masuk kedalam bawah permukaan dan
penampungan air panas tepat di pada akhirnya masuk kedalam sistem
samping sawah desa Parigi, panasbumi dan berperan sebagai salah satu
manifestasi ini keluar langsung dari pemasok fluida panasbumi.
rekahan batuan berlitologi
batupasir, Merkuri Tanah (Hg)
3. Air panas Cibungur (APCBG)
letaknya berada dekat dengan Berdasarkan hasil pengolahan
jembatan Cibungur pembatas laboratorium dengan metode instrumen
Cianjur dan Sukabumi, AAS (Atomic Absorption
manifestasi ini berada di kolam Spectrophotometry) yang kemudian datanya
buatan warga setempat, manifestasi diolah kembali menggunakan perangkat
berupa keluaran langsung dari lunak Arcmap dengan sistem interpolasi
rekahan batuan berlitologi breksi, (Gambar 2) didapatakan bahwa nilai
dan merkuri yang tinggi didapatkan disekitar
4. Air hangat Cihaur (APCHR) semua manifestasi (APTG-1, APPRG,
letaknya berada di sawah desa APCBG, dan APCHR) dan di titik GK-45 (
Cihaur, manifestasi merupakan di atas 60 ppb). Nilai merkuri tanah yang
keluaran langsung dari batuan tinggi dapat menunjukan bahwa adanya
berlitologi batupasir. alterasi sekunder yang terjadi akibat tanah
Udara Tanah (%CO2) yang teraliri oleh air manifestasi sehingga
merkuri yang berasal dari bawah
permukaan bisa terendapkan di permukaan

1075
Padjadjaran Geoscience Journal. Vol. 7, No. 1, Februari 2023: 1069-1078

tanah. Peristiwa ini juga dapat menandakan titik APCHR dapat menunjukan
bahwa keterlibatan suatu daerah dengan bahwa temperatur air tidak terlalu
sistem panasbumi cukup intens. panas sehingga tidak mampu
melarutkan merkuri yang begitu
banyak dari bawah permukaan
hingga ke permukaan.
2. Penampang B-B’ yang
memperlihatkan bahwa daerah yang
tinggi akan nilai merkuri terdapat di
barat laut titik manifestasi APTG1
Gambar 1 Peta Interpolasi %CO2 dimana nilainya mencapai 90 ppb
yang semakin berkurang hingga 60
ppb dengan radius 500-1000 meter
kemudian nilai merkuri dari
tenggara titik APTG-1 memiliki
nilai 75 ppb yang semakin
berkuranng hingga 60 ppb dengan
radius ±1 km.
Gambar 2 Peta Interpolasi Hg (ppb)
3. Penampang C-C’ yang
memperlihatkan bahwa terdapat
Penampang Merkuri nilai Hg yang tinggi disekitar titik
Berdasarkan hasil peta interpolasi manifestasi APPRG dan APCBG
yangtelah diolah kemudian dibuatkan 3 dimana nilai nya mencapai 90 ppb
penampang untuk melihat keterlibatan yang berkurang hingga 60 ppb
profil topografi dengan intensitas kegiatan dengan radius, nilai merkuri yang
panasbumi, (Gambar 3): tinggi juga ditemukan di titik ukur
1. Penampang A-A’ yang GK45 dimana nilainya mencapai 90
memperlihatkan bahwa daerah yang ppb yang berkurang hingga 60 ppb
tinggi akan nilai merkuri terdapat di dengan radius ±5 km.
sekitar titik manifestasi APTG-1 Tingginya nilai merkuri di sekitar
dimana nilainya bisa mencapai 90 titik GK-45 dapat menandakan adanya
ppb yang semakin berkurang hingga kegiatan hidrotermal yang tinggi namun
60 ppb dengan radius ±1,5 km tidak terdeteksi oleh tim survei geokimia
menjauhi titik manifestasi dan di ataupun adanya kontaminan merkuri yang
titik APCBG memiliki nilai 92 ppb berasal dari tambang emas ataupun tambang
yang semakin berkurang nilainya lainnya yang menggunakan merkuri untuk
hingga 60 ppb dengan radius ±600 produksi logam mulia.
m menjauhi titik manifestasi. Selain
itu di titik APCHR memiliki nilai 17
ppb, nilai merkuri di titik APCHR
tergolong kecil dibandingkan nilai
merkuri di titik manifestasi lainnya,
rendahnya nilai merkuri di sekitar

1076
Permeabilitas Tanah Kandungan Merkuri Tanah dan Udara Tanah di Daerah Kecamatan Tanggeung-Cibungur, Kabupaten
Cianjur

Gambar 3 Peta Hasil Survey

Diskusi titik GK-45, kontaminan dapat berasal dari


tambang atau produksi hasil alam lainnya
Anomali didapatkan di nilai udara yang ada di sekitar titik tersebut.
tanah yang berbeda disekitar manifestasi
KESIMPULAN
blok barat dan blok timur. Hal ini
dikarenakan adanya perbedaan litologi Hasil penelitian menunjukan bahwa
antara manifestasi blok barat dan blok kandungan merkuri dan udara (CO2) di
timur, di blok timur litologi yang banyak di dalam tanah pada daerah penelitian
temukan adalah intrusi porfiriandesit yang menunjukan daerah yang memiliki
kemudian di kesebandingan regional keterlibatan tinggi dengan sistem
(Koesmono, dkk 1996) yaitu “ha” atau panasbumi berupa titik Discharge atau
intrusi andesit, sedangkan di blok barat manifestasi yang ditemukan di daerah
kebanyakan litologi ditemukan berupa penelitian, sehingga dapat mendeteksi
batuan sedimen. Selain itu pada nilai komponen sistem panasbumi lainnya
merkuri tanah yang tinggi (di atas 60 ppb) seperti zona Recharge dan outflow. Hasil
pada titik ukur GK-45 hal ini dapat penelitian memperlihatkan bahwa arah
menunjukan adanya manifestasi yang aliran dari sistem panasbumi ini diduga
terelewat oleh tim survei ataupun adanya berarah timur laut- barat daya
kontaminasi merkuri yang berada di sekitar

1077
Padjadjaran Geoscience Journal. Vol. 7, No. 1, Februari 2023: 1069-1078

menyesuaikan dengan arah arus sungai of fluids discharged from the Taupo
utama yaitu sungai Cibuni. volcanic zone, New Zealand.
Journal of Volcanology and
Hal tersebut yang didapatkan dari
Geothermal Research, v. 68, 89-116.
peta interpolasi udara tanah adalah zona
Koesmono, M., Kusnama, & N.
Recharge dimana pada zona ini merupakan
Suwarna. (1996). PETA
masuknya air meteorik ke dalam bawah
GEOLOGI LEMBAR
permukaan menuju reservoir utama dari
SINDANGBARANG DAN
sistem panasbumi Tanggeung-Cibungur,
BANDARWARU, JAWA EDISI
daerah yang merupakan zona Recharge ini
KE 2. Pusat Penelitian Dan
berada di titik ukur GK-04, GK-42, GK-43,
Pengembangan Geologi.
GK-46, GK47, GK-86, GK-91, dan GK-93
Nichols, G. (2009). Sedimentology and
serta disekitar manifestasi blok barat.
Stratigraphy 2nd Edition. west
Selanjutnya, hasil interpolasi merkuri tanah
sunsex
dan penampang A, penampang B, dan
UK: Wiley-Blackwell.
penampang C, didapatkan bahwa dalam
Nichols, G. (2009). Sedimentology and
radius 500-1000 meter dari titik manifestasi
Stratigraphy 2nd Edition.
APTG-1 merupakan Upflow karena
Chicheste, UK: Wiley-
memiliki elevasi yang lebih tinggi dan
Blackwell.
diduga dekat dari sumber panas. Selain itu,
Nicholson, K. (1993). Geothermal
pada titik ini terukur temperatur manifestasi
Fluids, Chemistry &
paling panas dibanding manifestasi yang
Expoloration Techniques.
ada di blok barat. Di blok barat dari radius 1
Berlin: Springer Verlag.
hingga 5 km dari titik keluarnya manifestasi
merupakan zona outflow, sementara zona
caprock terdapat di antara titik manifestasi
blok timur (APTG-1) dan blok barat
(APCBG, APPRG, dan APCHR).

DAFTAR PUSTAKA

EBTKE, H. (2022). Capaian Kinerja Tahun


2021 dan Program Kerja 2022
Sektor ESDM. Direktorat Jenderal
Energi Baru Terbarukan dan
Konservasi Energi.
Fournier, R. (1991). The transition from
hydrostatic to greater than
hydrostatic fluid pressure in
presently active continental
hydrothermal systems in crystalline
rock. Geophysical Research Letters
18(5), 955-958.
Giggenbach,, W. F. (1995). Variations in the
chemical and isotopic composition

1078

Anda mungkin juga menyukai