Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

JALAN BEBAS HAMBATAN CILEUNYI – SUMEDANG – DAWUAN

PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN BEBAS HAMBATAN CISUMDAWU


TAHUN ANGGARAN 2012 S.D 2020
BAB 1 PENDAHULUAN

Jalan Tol Cisumdawu bertujuan untuk menghubungkan Kota Bandung dengan Kota
Cirebon serta melengkapi jaringan jalan tol Jakarta-Bandung-Cirebon. Jaringan jalan ini juga
akan menciptakan konektivitas antara Kota Bandung dan Bandara Internasional Jawa Barat
(Kertajati) di Majalengka yang kini telah beroperasi. Akses Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan
(cisumdawu) ini akan mempersingkat waktu tempuh dari kota Bandung dan sekitarnya menuju
bandara yang diproyeksikan sebagai pengganti Bandara Husein Sastranegara tersebut. hanya
memakan waktu sekitar 1 – 1,5 jam saja dari waktu tempuh sebelumnya yang membutuhkan
waktu 4-5 Jam. Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) dapat menjadi jalan alternatif bagi
pengendara untuk menghindari kepadatan arus lalu lintas yang selama ini terjadi di kawasan
Cadas Pangeran dan Tanjung Sari, dengan mempersingkat waktu tempuh dan meningkatkan
aksesbilitas tentu juga diharapkan meningkatnya Perekonomian dan produktifitas ekonomi
daerah Jawa Barat.

Jalan Tol Cisumdawu yang membentang sepanjang 61,715 km dari Cileunyi hingga
Dawuan tersebut, pembangunannya telah dirintis sejak tahun 2012. Proyek pembangunan Jalan
Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan
Badan Usaha (KPBU) yang di dalamnya sebagian dari ruas jalan itu dikerjakan oleh Pemerintah
serta sebagian lainnya dikerjakan langsung oleh pihak investor. Pembangunan Jalan Tol
Cisumdawu dibagi ke dalam enam seksi. Rinciannya sebagai berikut : Seksi I Cileunyi-
Rancakalong sepanjang 11,45 km, Seksi II Rancakalong- Sumedang sepanjang 17,05 km, Seksi
III Sumedang-Cimalaka sepanjang 4,05 km, Seksi IV Cimalaka- Legok sepanjang 8,20 km, Seksi
V Legok- Ujung Jaya sepanjang 14,9 km, Seksi VI Ujung Jaya-Dawuan sepanjang 6,065 km.
Pembangunan Seksi I dan Seksi II sepanjang 28,5 km merupakan tanggung jawab Pemerintah
sedangkan Pembangunan Seksi III hingga Seksi VI sepanjang 33,215 km merupakan tanggung
jawab Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yaitu PT. Citra Karya Jabar Tol

Untuk Seksi Pemerintah paket yang berjalan pada Seksi 1 dengan Kontraktor Joint
Operation CRBC dan Adhikarya saat ini Progres sebesar 56,09% Dari rencana 48,06%, pada
Seksi 2 Phase 1 dengan Kontraktor Shanghai Construction Group Co.,Ltd Consortium of WIKA-
WASKITA JO Progres sebesar 100% sedangkan Seksi 2 Phase 2 dengan Kontraktor Joint
Operation MCC-Wika-NK-Waskita dengan progress sebesar 78,17% Dari rencana sebesar
76,47%.
BABA II PEMBAHASAN

Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu adalah proyek Strategis Nasional


yang berada di Provinsi Jawa Barat dimana terdiri dari 6 seksi dengan panjang total sepanjang
61,715 km dengan rincian sebagai berikut :

Paket pekerjaan pemerintah seksi 2 Phase 1


dilaksanakan dengan Kontrak nomor :
KU.06.08/PJBHC/228 tanggal 8 November 2011
sepanjang 6,35 KM. Telah selesai dikerjakan pada
tanggal 4 Agustus 2017 dengan kontraktor Shanghai
Construction Group Co.,Ltd Consortium of WIKA-
WASKITA JO, dan Konsultan pengawasan yaitu PT.
Wahana Mitra Amerta KSO PT. HI-Way Indotek
Konsultan, PT. Ciriatama Nusawidya Consult.
Pembangunan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) seksi 2 Phase 1 dapat
diselesaikan dalam kurun waktu 5 Tahun dari target awal 2 Tahun, dan menelan anggaran
sebesar 1,3 T. Adapun yang menjadi hambatan pada pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol
Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) seksi 2 Phase 1 adalah masalah pembebasan
lahan dan adanya perubahan Desain teknis yang mempengaruhi pada waktu dan biaya
pelaksanaan pembangunan.
Paket pekerjaan pemerintah seksi 2 Phase 2 dilaksanakan
dengan Kontrak nomor : KU.03.01/PJBHCP-II/16 tanggal
15 September 2015 sepanjang 12.6 KM MainRoad/Acces
Told dan 472 M terowongan Twin Tunnel. Proses pekerjaan
pada seksi ini sedang berlangsung dan berakhir pad Tahun
Anggran 2020 dengan kontraktorMetallurgical Corporation
of China Ltd. – PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk – PT.
Nindya Karya (Persero) – PT. Waskita Karya (Persero)
Tbk., Joint Operation.
Dan Konsultan pengawasan yaitu CECI JO With PT. Ciriatama Nusawidya Consult – PT. Daya
Creasi Mitrayasa – PT. Indra Karya (Persero) – PT. Parama Karya Mandiri –PT. Seecons.
Pembangunan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) seksi 2 Phase 2 dalam proses
kontruksi dengan progress sampai dengan november 2019 mencapai 78.80%, dan ditargetkan
selesai pada September 2020. Pembangunan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu)
seksi 2 Phase 2 memerlukan anggaran sebesar 3,4 T. Adapun yang menjadi hambatan pada
pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) seksi 2
Phase 2 adalah masalah pembebasan lahan, dengan progress pembebasan lahan sebesar
92,3%.
Selain itu Pada Jalan Tol Cisumdawu Seksi 2 Phase 2 ini terdapat terowongan twin tunnel
sepanjang 472 meter yang merupakan terowongan jalan tol terpanjang dan pertama di
Indonesia. Terowongan Jalan Tol Cisumdawu ini bisa dibilang merupakan ikon jalan tol
Cisumdawu, Pekerjaan Struktur Terowongan dikerjakan semenjak Pertengahan tahun 2017
sampai dengan awal 2019, dikerjakan 24 jam selama 3 shift dengan tantangan menembus
bukit. saat ini Pekerjaan di terowongan hanya tinggal pekerjaan finishing seperti pemasangan
aksesoris berupa pemasangan lighting, elektrikal, pengecatan dan pengendalian erosi di
lereng muka terowongan. Terowongan Cisumdawu telah dinyatakan lolos dari Loading Test
yang dilakukan Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan sehingga Terowongan
Cisumdawu telah mendapatkan Rekomendasi Laik Operasi.
Paket pekerjaan pemerintah seksi 1 Phase 3
dilaksanakan dengan Kontrak nomor : KU.03.01-
PJBHC/64 tanggal 24 November 2017 sepanjang
10.57 KM MainRoad dan 950 M Elevated Road.
Proses pekerjaan pada seksi ini sedang
berlangsung dan berakhir pad Tahun Anggran 2020
dengan kontraktor China Road and Bridge
Corporation - PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Joint
Operation dan Konsultan pengawasan yaitu PT.
Yodya Karya (Persero), KSO.
Pembangunan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) seksi 1 Phase 3 dalam proses
kontruksi dengan progress sampai dengan november 2019 mencapai 56.09%, dan ditargetkan
selesai pada September 2020. Pembangunan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu)
seksi 1 Phase 3 memerlukan anggaran sebesar 2,2 T. Adapun yang menjadi hambatan pada
pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) seksi 1
Phase 3 adalah masalah pembebasan lahan. dengan progress pembebasan lahan sebesar
72,77%.
BAB III KESIMPULAN

Dengan belum bebasnya lahan secara keseluruhan pembangunan Jalan Bebas


Hambatan Cisumdawu menjadi cukup terhambat terutama karena adanya lahan yang belum
bebas pada lokasi-lokasi kritis, untuk menanggulangi hal tersebut saat ini pada lahan yang telah
bebas dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk pekerjaan konstruksi, namun apabila pengadaan
lahan tidak kunjung selesai makan potensi keterlambatan dapat terjadi pada pembangunan tol
cisumdawu. Pengadaan lahan sendiri ditargetkan dapat bebas keseluruhan pada Akhir
Desember 2019 agar Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu agar dapat selesai tepat waktu pada
Akhir 2020.
Tantangan lain pada Jalan Tol Cisumdawu ada medan alam yang cukup berat. Kondisi
geologi vulkanik muda yang berasal dari deposit gunung tampomas serta kontur wilayah yang
berupa lembah dan bukit, sehingga pekerjaan konstruksi didominasi oleh pekerjaan galian dan
timbunan yang faktor cuaca sangat mempengaruhi kecepatan pekerjaan konstruksi. Saat musim
panas, pelaksana harus pintar-pintar dalam memaksimalkan kondisi cuaca Pelaksanaan Pekerjaan
dilaksanakan sampai pukul 10 Malam, bahkan pada saat pekerjaan terowongan dikerjakan 24
jam dalam 3 shift. Medan yang cukup berat tersebut terkadang perlu dilakukan Rekayasa Teknis
perkuatan stabilitas lereng. Terutama, pada daerah-daerah yang dinilai rawan longsor. Rekayasa
teknis untuk perkuatan stabilitas lereng dan pencegahan longsoran antara lain dengan konstruksi
Soil Nailing, Dinding Penahan Tanah, Borepiled, dan Erotion Control.

Meski proyek ini termasuk daftar Proyek Strategis Nasional yang menuntut percepatan
dalam pengerjaannya, Pembangunan Jalan Bebas Tol Cisumdawu tetap mengutamakan
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) bagi mereka yang bekerja di proyek ini dengan prinsip
utama adalah Disiplin, standar K3 yang berlaku diterapkan secara tegas. Setiap hari, sebelum
pekerjaan dilakukan, para pekerja harus mengikuti toolbox meeting terlebih dahulu. Mereka
berkumpul dan mendapat briefing terkait pekerjaan yang telah dilakukan sebagai bahan evaluasi
dan metode pekerjaan yang akan dilakukan

Anda mungkin juga menyukai