MERAK
JAKARTA
TANGERANG
SERANG BEKASI
KARAWANG
CIKAMPEK
61,6 Km
KLATEN PASURUAN
Length
YOGYAKARTA
MALANG
BANYUWANGI
Total Section 6
MANFAAT JALAN TOL CISUMDAWU
Operational Target 2022
1. Mendukung akses konektivitas masyarakat
menuju Bandara Internasional Jawa Barat
Investment Cost (CKJT) Rp. 10,3T (BIJB) Kertajati.
Concession Period 40 years
2. Salah satu rencana akses mempercepat
Toll Rates kendaraan logistik menuju Pelabuhan
Government Funding Rp. 17,54T (Gol I) (2022) Rp. 1275/Km Patimban.
(Construction& Land Acquisition) 3.Mendukung pengembangan “Kawasan
Sign of Toll Investment Rebana” Cirebon – Patimban – Kertajati –
Time For Completion June 11 – June 23 Agreement (PPJT) 22 Feb 2017
Majalengka sebagai pusat pertumbuhan
ekonomi baru di Provinsi Jawa Barat.
2
PROGRES KONSTRUKSI DAN PEMBEBASAN LAHAN
JALAN TOL CISUMDAWU
DATA TEKNIS :
Kecepatan Rencana: 80 Km/jam
Lebar Lajur : 3,6 meter
Jumlah Lajur : 2 x 2 @ 3,6 m (Initial Stage)
: 3 x 3 @ 3,6 m (Final Stage)
Bahu Tepi/luar : 3 meter
Bahu dalam : 1.50 meter
Lebar median : 5,5 meter (include barrier dan bahu dalam)
Jenis Perkerasan : Rigid (badan jalan),
: Flexible Pavement (timbunan dan bahu tepi)
Jembatan : PCU dan PCI Girder
PERMASALAHAN DAN TANTANGAN
1. PEMBEBASAN LAHAN
LAHAN
• Sejak dimulai pembebasan lahan dari 2007 Pembebasan lahan pada Pembangunan Jalan
Tol Cisumdawu Seksi 1 baru selesai pada bulan Juli 2021, Sedangkan Seksi 2 pembebasan
lahan selesai pada bulan Juli 2022, sementara itu pembebasan lahan mainroad seksi 4-6
baru selesai pada pada akhir 2022.
• Banyak faktor tantangan dalam pembebasan lahan antara lain : penolakan masyarakat,
perubahan peraturan Pengadaan tanah, proses administrasi pembebasan lahan yang harus
ditempuh oleh P2T
PERMASALAHAN DAN TANTANGAN
2. KONDISI GEOLOGI DAN TOPOGRAFI
• Kondisi geologi di lokasi Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu melalui perbukitan datar hingga bergelombang sedang
- terjal dengan kemiringan lereng antara 5 – 50 °.
• Trase rencana trase Cisumdawu berada pada perbukitan vulkanik (breksi andestik dan tufaan berumur quarter,
pada umumnya permukaan lereng sudah menjadi tanah residual.
• Pada Seksi 4 – 5 ditemukan material Clayshale yang sangat mudah lapuk apabila terkena air dan udara
• Pola aliran sungai di daerah lokasi rencana trase merupakan aliran sungai dendritik sesuai dengan pola kondisi
batuan volkanik, memiliki banyak alur alam serta mata air.
PERMASALAHAN DAN TANTANGAN
2. KONDISI GEOLOGI DAN TOPOGRAFI
Terdapat beberapa lokasi longsoran di area Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu Seksi 2, diantaranya:
- Dusun Bojongtotor Desa Sirnamulya
- Dusun Binong Desa Sirnamulya
- Sta 19 Desa Ciherang
- Desa Mulyasari
- Sta.15+600: Rancakalong
LONGSORAN BOJONGTOTOR
DAERAH YANG
Garis kuning putus-putus perkiraan TERANGKAT
daerah longsoran regional
Penanganan Longsoran
Total Galian Regrading = 1.326.305 m3
Regrading Slope
Borepile + Retaining Wall
Horizontal Drain
Deep Wells = 5 Unit
Gabion
Soil Nailing
Erosion Control Type 1 With Hydroseeding
Borepile Baris 1
(Dia. 80cm)
171 Titik
Kedalaman = 37 & 43 m
Borepile Baris 2
(Dia. 120cm)
131 Titik
Kedalaman 41 & 45 m Borepile Baris 3
(Dia. 120cm)
120 Titik
Kedalaman 16, 25 , 33 m
LONGSORAN SISI
LONGSORAN SISI KIRI KANAN
Selain Penanganan yang telah dilakukan di atas, saat ini sedang dilakukan perkuatan tambahan berupa Soil Nailing dan
Ground Anchor dikarenakan pada monitoring terdapat pergerakan pada lereng
PENANGANAN LONGSORAN MULYASARI (TIMBUNAN)
Penanganan Longsoran
Re-alignment trase tol
Borepile 2 Baris Dia. 120 cm dan Dia. 150 cm
Deep Weel
Horizontal Drain
PERGERAKAN TANAH STA 34+500 (JEMBATAN CIKONDANG)
Keterangan:
• Perkiraan lebar bidang longsor adalah +-150 m
• Hasil analisa longsoran berdasarkan data lidar (kontur permukaan)
Terdapat 4 Area Longsoran Timbunan Tinggi menjadi Jembatan yaitu Jembatan Cikondang,
Jembatan Congeang, Jembatan Kedondong dan Jembatan Gunung Puyuh
PERGERAKAN TANAH STA 40+200 (PENANGANAN GEOFOAM)
Lokasi Sta 40+200 terjadi longsoran Timbunan dikarenakan didalam tanah terdapat lapisan clayshale yang telah
lapuk. Keberadaan clay shale membuat tanah menjadi tidak stabil apalagi di lokasi yang berlereng terjal sehingga
terjadi longsoran tanah
PERGERAKAN TANAH STA 40+200 (PENANGANAN GEOFOAM)
Penanganan yang dilakukan adalah pengurangan beban timbunan hingga platform aman dan mengganti
timbunan dengan material yang ringan yaitu geofoam (22kg/m3), penanganan geofoam dikombinasikan
dengan penggunaan Borepiled untuk mendapatkan Nilai Faktor Keamanan sesuai dengan kriteria teknis .
INOVASI GEOFOAM
MATRIKS PERBANDINGAN GEOFOAM & PILE SLAB
No Permasalahan Pile Slab Geofoam
1 Biaya Konstruksi Biaya related lebih Biaya relative lebih
tinggi perihal murah dibandingkan
membutuhkan dengan pile slab
pengecoran beberapa
tiang bor dengan
dimensi yg cukup
besar
2 Waktu Waktu konstruksi lebih Waktu Konstruksi lebih
konstruksi lama cepat
3 Kesulitan Butuh mobilisasi alat Butuh tenaga manusia
Pelaksanaan bor dan alat berat lain untuk pemasangan
ah Bobo35kan
10
Overpass 0+800
Progres Capping Beam Progres Bobok Bore Pile
Bore Pile Ramp 4+315 Total Volume : 91.2 Meter - 100% Total Volume : 75 Titik - 100%
Progres : 0 meter - 0% Progres : 3 Titik - 4%
Sisa Progres : 91.2 Meter - 100% Sisa Progres : 72 Titik - 96%
PROGRES PEKERJAAN FISIK PROGRES PEKERJAAN MAIN ROAD PROGRES PEKERJAAN Akses & Ramp
Realisasi s.d Hari ini : 92.82% Realisasi s.d Hari ini : 100% Realisasi s.d Hari ini : 87.20% DOKUMENTASI
LAPORAN CUACA
PROGRES BARRIER AKSES PROGRES PENANGANAN LERENG JULI 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Progres : 51.06 % Shotcrete = Ra : 14.860 m2, Ri : 10.469 m2
Sisa : 48.94% Progres : 70.45 %
Target Selesai 24 Juli 2023 Soil Nailing = Ra : 903 Titik, Ri : 602 Titik : Tidak Hujan
: Hujan Gerimis
Progres : 66.66 % : Hujan Sedang
: Hujan Deras
OVERPASS 0+800 RAMP 4+315 SOIL NAILING AKSES 1+000 GATE TOL 0+625 RIGID AKSES 0+500