FINAL REPORT
CROSSHOLE SONIC LOGGING
TEST SIMPANG SUSUN SENTUL
SELATAN
SENTUL - BOGOR
JOB : 2P.19017A-
APPENDIX
Lampiran A
Spesifikasi Peralatan
Lampiran B
Plot Hasil Pengetesan CSL
PT SARATHY GEOTECH & ENGINEERING SERVICES
Greenville, Blok AW No.64, Jakarta Barat, INDONESIA
Tel: (+62-21) 29036345, Fax: (+62-21) 29036346
Email: info@sarathygeotech.com Website: www.sarathygeotech.com
BAB I
CROSSHOLE SONIC
LOGGING
Crosshole sonic logging (CSL) adalah suatu metode untuk memeriksa integritas struktural dan
kualitas beton dari tiang bor dan pondasi beton lainnya. Metode ini juga dapat dipergunakan untuk
diaphragm walls, bendungan dan lain-lain. Metode tes CSL ditentukan dalam ASTM D6760, “ Integrity
Testing of Concrete Deep Foundations by Ultrasonic Crosshole Testing ”. Engineer akan menentukan
jumlah tes CSL dan bor pile mana yang akan dites CSL.
Tes ini mengukur waktu perambatan gelombang dan energi relatif dari gelombang ultrasonic antar
pipa akses yang sejajar (crosshole). Pipa tersebut dipasang sebelum pengecoran pondasi.
Uji Crosshole Sonic Logging dilakukan pada tiang bor yang sudah ada pada tanggal 22 April 2019,
cara pengerjaan ditunjukkan pada Gambar 1.1.
Pada pengetesan Crosshole Sonic Logging ini 2 buah hydrophone dimasukkan ke dalam pipa
parallel dan diturunkan hingga ke dasar pipa. Lalu kedua hydrophone tersebut dinaikkan secara
bersamaan dan pembacaan pada komputer akan merekam data sepanjang pipa tersebut. Pipa
paralel ditanam didalam pondasi dari atas hingga dasar pondasi. Jumlah pipa paralel yang ditanam
sebanyak 3 buah.
Berikut ini adalah konfigurasi pipa yang digunakan untuk pengetesan Crosshole Sonic Logging.
Kecepatan aktual dari perambatan gelombang suara pada beton tergantung dari concrete material
properties, geometri dari elemen dan panjang gelombang dari gelombang suara. Ketika frekuensi
ultrasonic (untuk contohnya, >20000 Hz) dihasilkan, gelombang tekan / Pressure (P) dan gelombang
geser / Shear (S) merambat melalui beton. Karena gelombang S lebih lambat, maka gelombang ini
tidak diamati dalam metode ini. Pada beton dengan kualitas yang baik, gelombang P akan berkisar
antara 3600 hingga 4400 m/s. Beton dengan kualitas buruk berisi cacat (contohnya masuknya tanah,
kerikil, air, lumpur pengeboran, bentonite, celah, beton terkontaminasi, atau pemisahan yang
berlebihan dari partikel yang ada) akan memiliki gelombang P yang lebih rendah dari nilai tersebut di
atas.
Dengan mengukur waktu transit dari sinyal gelombang ultrasonik P antara pemancar/transmitter dan
penerima/receiver di dalam dua pipa berisi air yang ditanam didalam beton selama pembuatan
pondasi dan pipa dipisahkan pada jarak tertentu, anomali pada pondasi akan dapat dideteksi.
Biasanya pemancar dan penerima gelombang dipertahankan pada elevasi yang sama pada saat
mereka bergerak naik atau turun sepanjang pipa.
Table 1.1 Concrete Condition Rating Criteria (CRCC)
Rating
CCRC Velocity Reduction Indicative Results
Symbol
Di lokasi Proyek SIMPANG SUSUN SENTUL SELATAN telah dilakukan instrumentasi Crosshole
Sonic Logging Tiang Bor Ø 120 cm dengan tiga lubang sampai kedalaman 29.40 meter untuk titik
BP4 ZONA P13 dan 29.50 meter untuk titik BP4 ZONA P14. Dari pengukuran tersebut diperoleh
rekaman-rekaman Velocity dan Energy gelombang di sepanjang kedalaman pipa.
* Pengujian CSL tidak dilakukan terhadap lubang nomor 3 dikarenakan terdapat hambatan pada lubang yang
menyebabkan probe tidak dapat masuk
Catatan : Jarak lubang pipa 1-2 = 67 cm, pipa 1-4 = 70 cm, pipa 2-4 = 87 cm.
BP4 ZONA P14
Pada titik ini dari hasil pengujian yang di lakukan didapatkan kecepatan gelombang yang cukup
konsisten dari kedalaman 0.00 meter hingga kedalaman 28.70 meter. Kemudian dari kedalaman
28.70 meter hingga ujung tiang pada kedalaman 29.50 meter ditemukan indikasi adanya endapan
yang terlihat pada seluruh kombinasi lubang yang diuji (1-2, 2-3, dan 1-3). Selain itu terdapat juga
indikasi pengurangan mutu beton dari kedalaman 11.00 meter hingga 11.30 meter. Namun indikasi
tersebut hanya terlihat pada kombinasi lubang 2-3.
Pengujian CSL tidak dilakukan terhadap lubang nomor 4 dikarenakan terdapat hambatan pada lubang yang
menyebabkan probe tidak dapat masuk
Catatan : Jarak lubang pipa 1-2 = 97 cm, pipa 2-3 = 69 cm, pipa 1-3 = 61 cm.
BAB III
KESIMPULA
N
Hasil analisis dari kedua pengetesan CSL yang telah dilakukan didapatkan
PANJANG
DIAMETER UMUR BETON
TIANG NO TANGGAL TES TIANG KATEGORI
(CM) (hari)
(M)
BP4 Zona P13 22 April 2019 29.40 120 11 Q
BP4 Zona P14 22 April 2019 29.50 120 7 Q
Lampiran A. Spesifikasi Peralatan
Keterangan :
PT SARATHY GEOTECH & ENGINEERING SERVICES
Greenville, Blok AW No.64, Jakarta Barat, INDONESIA
Tel: (+62-21) 29036345, Fax: (+62-21) 29036346
Email: info@sarathygeotech.com Website: www.sarathygeotech.com
UTARA
4 2
BP4 – P13
PT SARATHY GEOTECH & ENGINEERING SERVICES
Greenville, Blok AW No.64, Jakarta Barat, INDONESIA
Tel: (+62-21) 29036345, Fax: (+62-21) 29036346
Email: info@sarathygeotech.com Website: www.sarathygeotech.com
BP 4 – P14
UTARA
2
PT SARATHY GEOTECH & ENGINEERING SERVICES
Greenville, Blok AW No.64, Jakarta Barat, INDONESIA
Tel: (+62-21) 29036345, Fax: (+62-21) 29036346
Email: info@sarathygeotech.com Website: www.sarathygeotech.com