Anda di halaman 1dari 5

Pile Driving Analyzer

(PDA Test)

By PT Testindo – Geothecnical Division


1. PENDAHULUAN

PDA Test termasuk salah satu jenis pengujian dinamik dengan menggunakan metoda wave
analysis dan sering disebut dengan re-strike test sesuai dengan sifat pengujiannya yang melakukan
re-strike atau pemukulan ulang pondasi tiang yang diuji. PDA Test pelaksanaannya mengacu pada
ASTM D-4945 (Standard Test Method for High-Strain Dynamic Testing of Deep Foundations) :
"Metode uji ini digunakan untuk memberikan data tentang regangan atau gaya dan percepatan,
kecepatan atau perpindahan tumpukan di bawah kekuatan benturan. Data digunakan untuk
memperkirakan daya dukung dan integritas tumpukan, serta kinerja palu, tekanan tumpukan , dan
karakteristik dinamik tanah, seperti koefisien redaman tanah dan nilai gempa. Metode uji ini tidak
dimaksudkan untuk menggantikan Metode Uji D 1143. "

2. TUJUAN PENGUJIAN FONDASI TIANG BOR DENGAN PDA

Tujuan utama dari pengujian dinamis menggunakan Pile Driving Analyzer (PDA) adalah untuk
memperoleh data tentang: 1. Daya dukung fondasi tiang, 2. Keutuhan fondasi tiang.
Jenis fondasi tiang yang dapat diuji secara dinamis menggunakan 'PDA' tidak terbatas pada fondasi
tiang pancang saja. 'PDA' juga dapat digunakan pada fondasi tiang yang cor di tempat seperti fondasi
tiang bor.

3. PERSIAPAN LAPANGAN DAN FONDASI TIANG BOR YANG AKAN DIUJI OLEH

PIHAK PEMBERI TUGAS

1. Fondasi tiang bor yang akan diuji harus berumur minimum 21 hari.
2. Tulangan utama dan tulangan spiral harus sampai kepala fondasi tiang bor yang telah dipotong
untuk diuji. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari pecahnya kepala tiang akibat tumbukan
pada saat pengujian.
3. Kepala fondasi tiang bor harus berbeton baik dan keras (tidak tercampur lumpur).
4. Kepala fondasi tiang bor harus cukup lurus untuk menghindari momen lentur ketika ditumbuk.
Apabila kepala fondasi tiang bor kurang dari 2 x diameter tiang, maka perlu galian di sekeliling
fondasi tiang bor sedalam 2 x diameter + 50 cm setelah dipotong dan disiapkan tempat dudukan
hammer.
5. Plywood setebal 3cm, dengan diameter sama dengan diameter fondasi tiang bor yang akan
diuji sebagai ‘pile cushion’.
6. Listrik 220V, 800W dan kabel dari sumber ke tiang yang akan diuji.

4. PERSIAPAN PENGUJIAN FONDASI TIANG BOR OLEH PIHAK PENGUJI ‘PDA’

A. Tahap Persiapan:
a. Pengeboran lubang untuk memasang strain transducer dan accelerometer pada fondasi tiang bor.
b. Pengumpulan informasi, meliputi: Dimensi tiang, panjang tiang dan Tanggal pengecoran

B. Pemasangan Sensor:
Pengujian dengan cara dinamis dilakukan untuk memperkirakan daya dukung aksial fondasi tiang.
Oleh karena itu, pemasangan instrumen harus dilakukan sedemikian rupa sehingga pengaruh ‘lentur’
(bending) yang mungkin terjadi selama penumbukan dengan drop hammer dapat dihindari. Untuk
fondasi tiang bor, strain transducer dan accelerometer dipasang pada garis diametrikal fondasi tiang

C. Pelaksanaan Pengujian:
1. Pengujian dilakukan menumbuk kepala atas fondasi tiang bor dengan drop hammer, biasanya
fondasi tiang bor ditumbuk sekitar 1-3 kali. Proses penumbukan dihentikan setelah diperoleh
kualitas rekaman yang cukup baik dan energi tumbukan yang relatif tinggi. Dengan demikian,
jumlah tumbukan yang diperlukan ditentukan oleh fluktuasi besarnya energi yang sesungguhnya
diterima oleh fondasi tiang bor. Hal ini sepenuhnya tergantung dari efisiensi drop hammer yang
digunakan.
2. Di samping itu, kualitas rekaman juga tergantung dari ketepatan pemasangan sensor serta kinerja
komputer dan sistem elektronik. Apabila sensor tidak terpasang dengan baik atau sistem komputer
tidak bekerja seperti yang diharapkan, hal ini akan segera diketahui dari rekaman tumbukan awal.

5. PERALATAN PENGUJIAN DINAMIS

1. Alat PDA Model PAX


2. Strain Transducers 2 unit
3. Accelerometers 2 unit

6. HASIL PENGUJIAN PDA

A. Hasil di Lapangan berdasarkan Case Method:


Hasil pengujian PDA di lapangan dapat diketahui berdasarkan perhitungan ‘Case Method’, perkiraan
daya dukung fondasi tiang bor berdasarkan metoda ini masih sangat kasar, karena formula ‘Case
Method’ sangat simple dan keterbatasan formula ini serta tidak akuratnya penentuan damping tanah.

B. Hasil Akhir berdasarkan CAPWAP:


Hasil rekaman PDA kemudian dianalisis lebih lanjut dengan perangkat lunak CAPWAP. Dari analisis
lanjutan ini, dapat diperoleh perkiraan daya dukung aksial fondasi tiang bor, distribusi kekuatan lapisan
tanah, dan simulasi pembebanan statik.

7. LAPORAN

Laporan akhir sekitar 1-3 hari setelah penyelesaian administrasi hasil akhir berdasarkan CAPWAP
LAMPIRAN – LAMPIRAN

Contoh Out-put Berdasarkan Case Methode

Grafik CAPWAP

Anda mungkin juga menyukai