Anda di halaman 1dari 45

Materi pembelajaran berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang

dibutuhkandalam melakukan analisis kebutuhan material perkerasan jalan daur ulang.


Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti seluruh materi analisis kebutuhan material perkerasan jalan daur ulang
yang direncanakan terkait dengan kegiatan perencanaan material jalan ini, diharapkan
peserta mampu:

Elemen Kompetensi Capaian Pembelajaran

1. Menetapkan karakteristik a. Mengumpulkan data hasil penyelidikan lapisan perkerasan yang ada
lapisan perkerasan yang (existing pavement).
ada. b. Mengevaluasi karakteristik lapisan perkerasan yang ada (existing
pavement).
c. Menetapkan karakteristik lapisan perkerasan yang ada (existing
pavement) untuk penentuan material tambahan.
2. Melakukan kajian untuk a. Menganalisis material tambahan yang dapat digunakan untuk daur
menentukan bahan- bahan ulang serta perlakuannya.
tambahan untuk lapisan- b. Mengevaluasi material tambahan yang sesuai untuk daur ulang dan
lapisan yang didaur ulang perlakuannya.
dan perlakuannya.
c. Menetapkan material tambahan yang diperlukan dan perlakuannya
untuk mendaur ulang lapis perkerasan. 2
Tujuan Pembelajaran (Lanj.)
Setelah mengikuti seluruh materi analisis kebutuhan material perkerasan jalan daur ulang
yang direncanakan terkait dengan kegiatan perencanaan material jalan ini, diharapkan
peserta mampu:

Elemen Kompetensi Capaian Pembelajaran


3. Merekomendasikan a. Mengevaluasi karakteristik campuran material tambahan dengan
penggunaan material bahan lapis perkerasan yang ada.
tambahan dengan b. Mengevaluasi perlakuan material tambahan pada proses
perlakuannya untuk pencampuran dengan bahan lapis perkerasan.
pembuatan lapisan daur
c. Merekomendasi material tambahan serta prosedur perlakuannya
ulang.
dalam pembuatan lapisan perkerasan daur ulang.

3
Kapan Overlay, Konstruksi Ulang dan Recycling

Perkerasan dapat dilakukan pelapisan ulang (overlay) di atas perkerasan jalan yang sudah
ada, dibuat kembali (konstruksi ulang), atau dapat dilakukan daur ulang perkerasan
(recycling) guna meningkatkan kembali kinerja perkerasan jalan, bilamana :
“Indeks pelayanan jalan (present serviceability index) dari suatu perkerasan jalan mencapai
tingkat yang telah tidak dapat dipertanggungjawabkan lagi.”
p= 2.5 untuk jalan raya utama/arteri
p = 2.0 untuk jalan lalu lintas rendah)

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 4


Kriteria Ruas Jalan

• Kondisi jalan dengan kondisi rusak berat dan bergelombang yaitu dengan IRI = 8 dan
terdapat penambalan berat > 30%.
• Ruas jalan dilalui kendaraan overloading dalam jumlah banyak, sehingga kekuatan
struktur perkerasan tidalagi memadai untuk memikul beban lalu lintas.
• Ruas jalan yang selalu bermasalah dengan adanya genangan air karena gangguan fungsi
drainase.
• Kerusakan perkerasan yang terjadi menunjukkan bahwa penyebab kerusakan adalah
kegagalan pada lapipondasi perkerasan, baik pondasi atas maupun pondasi bawah atau
bukan hanya terdapat pada lapipermukaan saja.
• Tidak dapat direhabilitasi hanya dengan melakukan pelapisan ulang saja.
• Ruas jalan yang memiliki biaya pemeliharaan meningkat dari tahun ketahunnya.
• Ketebalan lapisan aspal eksisting >10 cm.
• Kombinasi dari semua hal diatas
Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 5
Metode Recycling

Merupakan metode pengolahan dan penggunaan kembali konstruksi perkerasan lama


(existing) baik dengan atau tanpa tambahan bahan baru untuk keperluan pemeliharaan,
perbaikan, mapun peningkatan konstruksi perkerasan jalan.
Perkerasan Daur Ulang
Digelar &
+ dipadatkan
Diambil
RAP Material
Segar
Aspal
+
Agregat

1: Eksisting 2: Pengambilan 3: Pencampuran 4: Penghamparan Kembali

7
1 Tebal dan lebar perkerasan lama

INVESTIGASI 2 Jenis bahan setiap lapis perkerasan

Sebelum 3 Muka air tanah


Pelaksaaan Daur
Ulang 4 Volume dan beban lalu lintas

5 Daya dukung tanah dasar dan lapis perkerasan

8
Di tempat pencampur (in plant)
Hasil garukan dibawa ke alat pencampur untuk
diperbaiki properties-nya. Ketebalan lapis perkerasan
yang dibutuhkan dapat disesuaikan.

Di lapangan (in place)


Penggarukan, pembentukan dan pemadatan di
tempat.

Tempat Pelaksanaan Daur Ulang

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 9


Teknik Daur Ulang

Teknik Daur
Keuntungan Kerugian Peralatan
Ulang
• Kekuatan mendekati • Kendali mutu sukar
properties aslinya. dilakukan. Memerlukan perangkat
Di lapangan
• Memperbaiki jenis kerusakan • Kehomogenan campuran alat khusus seperti
(in place)
yang lebih luas, retak refleksi sukar dilakukan. cold milling dan recycler.
dapat dicegah
• Kekuatan mendekati sifat • Diperlukan pengangkutan
campuran baru. hasil garukan ke mesin Dapat dilakukan dengan
Di tempat
• Mutu campuran lebih mudah pencampur. memodifikasi alat
pencampur
diatur. • Bagian bekas garukan pencampur aspal (AMP)
(in plant)
• Geometrik jalan lebih mudah harus diamankan yang ada saat ini.
disesuaikan sebelum ditutup kembali.

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 10


Cara Pencampuran
Berdasarkan cara pencampurannya, daur ulang dibagi menjadi 2, yaitu :

Daur ulang campuran dingin Daur ulang campuran panas


Daur ulang campuran dingin (cold Daur ulang campuran panas (hot
recycling), misal : recycling), misal :
 CTRB (Cement Treated Recycling  Daur ulang bahan garukan yang
Base) dipanaskan kembali di AMP (in
 CTRSB (Cement Treated Recycling plant).
Sub Base)  Daur ulang bahan garukan yang
Campuran dengan pengikat aspal dipanaskan kembali di permukaan
emulsi, campuran dengan pengikat (in place).
aspal cair, Foam Bitumen.

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 11


Cara Pencampuran
Teknik
Tipe Contoh Jenis
Deskripsi Keuntungan Kerugian Pencampuran/
Pencampuran Daur Ulang
Penghamparan
Cement Treated • Semen ditambahkan In place
Meningkatkan kekuatan
Recycling Base pada bahan garukan Dapat terjadi retak atau
material
(CTRB) • Sebagai lapis pondasi in plant
• Tidak bergantung pada • Kekuatan tidak sekuat
Daur ulang In place
Aspal emulsi digunakan temperatur campuran panas
aspal dengan atau
sebagai bahan pengikat • Digunakan sebagai • Lalu lintas ringan
emulsi in plant
tambalan, overlay sampai sedang
Dingin
• Kekuatan tidak sekuat
• Material dapat disimpan
campuran panas
(distok)
Daur ulang Foamed • Untuk beberapa jenis In place
• Dapat digunakan sebagai
dengan foamed bitumen digunakan aspal perlu additive atau
overlay
bitumen sebagai bahan pengikat • Perlu unit alat khusus in plant
• Dapat segera dibuka
membuat foamed
untuk lalu lintas
bitumen
• Kekuatan mendekati • Pemanasan diperoleh
Daur ulang Aspal dan peremaja campuran panas agregat dari transfer panas
Panas dengan aspal + dicampur dengan baru material baru In plant
peremajaan agregat baru dan RAP • Digunakan sebagai overlay • Perlu ada modifikasi
(lapis antara) alatJabatan
AMP Kerja AHLI MATERIAL JALAN 12
Jenis Daur Ulang
Perkerasan Jalan

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL 13


JALAN
Jenis Proses Daur Ulang

Daur-ulang Panas di Lokasi

Daur-ulang Dingin di Lokasi

Daur-ulang Panas di Kilang

Daur-ulang Dingin di Kilang

14
Hot in-Place Recycling
Daur-ulang Panas di Lokasi

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 15


Cold in Place Recycling

Daur-ulang Dingin
di Lokasi

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 16


2
Hot Central
Plant Recycling
Daur-ulang Dingin
di Kilang
4
1

1. RAP Feeding
2. Main Unit
3. Surge Hopper
4. Drum Mixer
3 Jabatan Kerja AHLI MATERIAL 17
JALAN
Cold Central Plant Recycling
Daur-ulang Dingin di Kilang

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 18


Proses Pencampuran Foam Bitumen

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 19


Pelaksanaan
Metode kerja – CMRFB (In Plant)
Pemadatan

1 4

Stockpile Reclaimed Asphalt


Pavement (RAP) /
material hasil proses Milling

Pengisian Material
(RAP + Agregat)

5
2
3 Penghamparan FB

In Plant Foam Bitumen Mixing


21
Pencampuran dan Pelaksanaan Daur Ulang
1
penghamparan
a. Pekerjaan persiapan
(In Place)
b. Penyiapan permukaan jalan
c. Pencampuran dan penghamparan Pembentukan badan
2
di tempat (mix in place) jalan dan pemadatan

Sambungan
3
pelaksanaan

4 Perawatan

Pengendalian mutu 5

22
Tipikal Gambar
Pelaksanaan Daur Ulang
Dengan Bahan Tambah Semen

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL 23


JALAN
Penebaran
Semen Dengan Pemadatan Awal
Cement Dengan Padfoot
Distributor Roller 13 d

Penggarukan Penggarukan Pembentukan


Lapis Aspal dan Pengadukan Permukaan Daur
Dengan Cold Dengan Recycler Ulang Dengan
Milling Machine Grader

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 24


Stabilisasi
Material Jalan

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL 25


JALAN
Prosedur Desain Tebal Daur Ulang
Prosedur desain tebal daur ulang dengan stabilisasi foam bitumen Metode Bina Marga
adalah sebagai berikut :

Ketebalan Aspal Diperlukan Desain Lalu Lintas


Menggunakan chart disain berikut Hitung desain lalu lintas dalam
tentukan ketebalan lapisan aspal ESA5.
yang diperlukan di atas material
yang distabilisasi dengan FB.

Kedalaman Sisa Material Jenis Lapisan Material


Menggunakan ketebalan lapisan, pilih Tentukan jenis lapisan material insitu
kedalaman stabilisasi trial dan hitung serta kualitas dan ketebalannya menggu-
kedalaman sisa material perkerasan nakan data catatan pembangunan dan
di bawah lapisan yang distabilisasi. pemeliharaan, test pit dan core.

Kecocokan Material CBR Tanah Dasar Desain


Menggunakan data dari langkah Tentukan CBR tanah dasar desain
3, tentukan apakah material insitu dalam pekerjaan tersebut, berdasarkan
cocok untuk distabilisasi FB. pada DCP insitu atau uji CBR
rendaman terhadap material
yang diambil dari test pit. 26
Pedoman Pemilihan Metode Stabilisasi
Catatan : Biasanya Diragukan/ Biasanya
Sesuai Membutuhkan Tidak Sesuai
(BS) Pengikat (MP) (TS)

Ukuran Partikel Lebih dari 25 % lolos 0,425 mm Kurang dari 25 % lolos 0,425 mm
Indeks Plastisitas PI ≤ 10 10 ≤ PI < 20 PI ≥ 20 PI ≤ 6 WPI ≤ 80 PI ≤ 10 PI > 10
Tipe Peringkat
Campuran Semen
BS MP TS BS BS BS
dan Bersemen
Kapur MP BS BS TS MP BS
Bitumen MP MP TS BS BS TS
Campuran Aspal/
BS MP TS BS BS MP
Semen
Berbutir BS TS TS BS BS MP
Polimer BS TS TS BS BS MP
Bahan Kimia Lain** MP BS BS TS MP BS

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 27


Grafik Desain Stabilisasi Foam Bitumen
Chart Desain Stabilisasi Bitumen untuk Lalu Lintas Desain 105 sampai 108 ESA5

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 28


Grafik Desain Stabilisasi Foam Bitumen
Chart Desain Stabilisasi Bitumen untuk Lalu Lintas Desain 108 sampai 109 ESA5

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 29


Gradasi Campuran Daur Ulang + Semen
Tabel Gradasi campuran daur ulang + semen untuk CTRB dan CTRSB

ASTM Persen Berat Yang Lolos Saringan


Ukuran Saringan
(mm) Lapis Pondasi Atas (CTRB) Lapis Pondasi Bawah (CTRSB)
2“ 50,0 - 100
1½“ 37,5 100 88 – 95
1“ 25,0 79 – 85 70 – 85
3/8 “ 9,50 44 – 58 30 – 65
No. 4 4,75 29 – 44 25 – 55
No. 10 2,00 17 – 30 15 – 40
No. 40 0,425 7 – 17 8 – 20
No. 200 0,075 2–8 2–8

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 30


Gradasi Campuran Daur Ulang + Semen
Tabel Gradasi campuran daur ulang + semen untuk CTRB dan CTRSB

Persyaratan
Sifat Campuran
Diameter Benda Uji 10 cm Diameter Benda Uji 5 cm
Pemadatan 2 x 75 MP
ITS (kPa) > 300 > 300
TSR (%) > 80 > 80
UCS (kPa) 700 700
Catatan :
1. 2 x 75 tumbukan dengan alat pemadat Marshal sesuai RSNI M-01-2003
2. Modified proctor atau kepadatan berat sesuai SNI 03-1743-1989
3. TSR = ITSrendaman / ITSkering
Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 31
Material Daur Ulang
dan Sifatnya

32
Penampang struktur perkerasan eksisting
dan rencana recycling
Penampang Struktur Perkerasan
Penampang struktur perkerasan eksisting dan rencana recycling
Tipikal Tebal
Perkerasan

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 34


Material Daur Ulang (Recycling)

DEFINISI
Busa Aspal (Foam Bitumen ) terjadi ketika sejumlah air dingin didespersikan pada aspal
panas dengan suatu tekanan udara yang menimbulkan bertambahnya luas permukaan dan
menurunnya viskositas aspal secara signifikan.

BAHAN GARUKAN
RAP (Reclaimed Asphalt Pavement) : hasil garukan mengandung bahan pengikat.

BAHAN GARUKAN
RAM (Reclaimed Aggregate Material): agregat tanpa bahan pengikat.
Bahan Foam Bitumen

Aspal Lama
Penggunaan Agregat
Dicampur
Bahan Baru
Foam
Garukan (Optional)
Bitumen

1 2 3

Lapis Aspal Lama Melalui Penggunaan Bahan Garukan Agregat baru (bila diperlukan)
Penggarukan (Cold Milling) (RAP) Berkisar Antara 70-100% harus memenuhi persyaratan
Dicampur Dengan agregat
Menggunakan Foam Bitumen
(2-3%) dan Semen (1-2%).
Karakteristik
Foam Bitumen

Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 37


Material Daur Ulang (recycling)

1. Material yang didaur ulang dengan stabilisasi semen ini umumnya dimanfaatkan dari
material yang sudah ada di perkerasan lama, dapat berupa bahan yang tidak
mengandung aspal (RAM) atau campuran dengan bahan yang mengandung aspal.

2. RAP, penggunaannya dalam campuran harus dibatasi maksimum 40% dengan nilai
penetrasi aspal pada RAP maksimum 30. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai,
rancangan campuran ini diulang kembali menggunakan material garukan dan material
tambahan lainnya yang akan digunakan dalam pekerjaan.

3. Material daur ulang digunakan sebagai agregat yang diperoleh dari campuran lapis
perkerasan lama yang digaruk dan dihancurkan hingga lolos saringan 1½ inci (37,50
mm) untuk lapis fondasi dan lolos saringan 2 (dua) inci (50,00 mm) untuk lapis fondasi
bawah.
Ahli Material Jalan 38
Material Tambahan
Material Tambahan Untuk Daur Ulang Perkerasan

1. Filler (semen dan kapur) 2. Foamed bitumen


1. Material konvensional yang 1. Foamed bitumen dihasilkan dengan
digunakan untuk menaikkan cara menginjeksikan air ke aspal
kekuatan bahan yaitu dengan panas di dalam foaming chamber
menaikkan tahanan gesernya. untuk bahan penstabilisasi.
2. Semen cocok untuk menstabilisasi
bahan perkerasan dengan nilai 2. Penggunaan foamed bitumen harus
Indeks Plastis (PI) < 10. Kapur lebih diikuti dengan penambahan filler aktif
cocok untuk menstabilisasi bahan (semen/kapur) pada material yang
perkerasan yang lebih plastis akan didaur ulang.
daripada itu.
3. Stabilisasi dengan
3. Material yang distabilisasi dengan menggunakan foamed bitumen akan
semen atau kapur akan bersifat menghasilkan lapisan yang lebih
semi kaku atau bahkan cenderung fleksibel dibandingkan dengan bila
getas (mudah retak), akibat adanya
hidrasi dari semen dan kapur. menggunakan jenis stabilizer lainnya.
Material Tambahan
Material Tambahan Untuk Daur Ulang Perkerasan

3. Aspal emulsi
Aspal emulsi adalah aspal yang dilarutkan dalam air melalui proses teknologi tertentu,
berwarna coklat kehitaman dan encer.

4. RAP (Recycled Asphalt Pavement)


RAP adalah butiran campuran beraspal yang diperoleh dari hasil lapisan aspal lama. RAP
dapat digunakan kembali sebagai perkerasan jalan, baik sebagai lapis pondasi ataupun
sebagai lapis permukaan karena komponen dari RAP adalah aspal dan agregat.

5. RBP (Recycled Base Pavement)


RBP adalah material yang didapat dari pembongkaran lapis pondasi jalan tanpa bahan
pengikat. RBP dapat digunakan kembali sebagai bahan untuk lapis pondasi dengan kinerja
lebih baik bila ditambahkan bahan pengikat.
Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 40
Cold Miling
Cold milling

Cold Miling adalah proses pengupasan permukaan jalan yang dimulai daro lapis permukaan
perkerasab aspal (flexible pavement) dan lapis di bawahnya hingga kedalaman tertentu
sesuai yang sudah direncanakan. Hasil proses pengupasan dapat berupa RAP dan RAM.
Area Pengupasan

Konstruksi lapisan jalan raya


Pengupasan (miling) 1
Hasil pengupasan (milling) dibuang ke truck
pengangkut menggunakan conveyor pembuang
(discharge conveyor) yang terpasang dibagian 2 Hasil pengupasan
depan (untuk unit kecil dan menengah bisa
dibelakang)cold milling machine. Material hasil pengupasan akan
dibuang atau didaur ulang (recycling)
Cold Miling lapisan beton 3 untuk diolah lagi menjadi hot mix baru.

Disamping itu cold milling machine juga dapat


digunakan pada lapisan beton (rigid pavement)
tidak bertulang untuk membuat alur (grooving) 4 Pembuatan alur pada beton
pada permukaannya yang berguna untuk
meningkatkan skid resistance. Pembuatan alur pada beton tersebut
harus menggunakan cutting tools yang
Spesifikasi cold miling 5 khusus (untuk lapisan keras).

Spesifikasi cold milling machine ditentukan oleh


lebar drum, kemampuan kedalaman
Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 44
pemotongannya dan kecepatan pemotongannya.
TERIMA KASIH
Atas Perhatiannya dan Semoga Memberikan Tambahan Pengetahuan

45

Anda mungkin juga menyukai