1. Menetapkan karakteristik a. Mengumpulkan data hasil penyelidikan lapisan perkerasan yang ada
lapisan perkerasan yang (existing pavement).
ada. b. Mengevaluasi karakteristik lapisan perkerasan yang ada (existing
pavement).
c. Menetapkan karakteristik lapisan perkerasan yang ada (existing
pavement) untuk penentuan material tambahan.
2. Melakukan kajian untuk a. Menganalisis material tambahan yang dapat digunakan untuk daur
menentukan bahan- bahan ulang serta perlakuannya.
tambahan untuk lapisan- b. Mengevaluasi material tambahan yang sesuai untuk daur ulang dan
lapisan yang didaur ulang perlakuannya.
dan perlakuannya.
c. Menetapkan material tambahan yang diperlukan dan perlakuannya
untuk mendaur ulang lapis perkerasan. 2
Tujuan Pembelajaran (Lanj.)
Setelah mengikuti seluruh materi analisis kebutuhan material perkerasan jalan daur ulang
yang direncanakan terkait dengan kegiatan perencanaan material jalan ini, diharapkan
peserta mampu:
3
Kapan Overlay, Konstruksi Ulang dan Recycling
Perkerasan dapat dilakukan pelapisan ulang (overlay) di atas perkerasan jalan yang sudah
ada, dibuat kembali (konstruksi ulang), atau dapat dilakukan daur ulang perkerasan
(recycling) guna meningkatkan kembali kinerja perkerasan jalan, bilamana :
“Indeks pelayanan jalan (present serviceability index) dari suatu perkerasan jalan mencapai
tingkat yang telah tidak dapat dipertanggungjawabkan lagi.”
p= 2.5 untuk jalan raya utama/arteri
p = 2.0 untuk jalan lalu lintas rendah)
• Kondisi jalan dengan kondisi rusak berat dan bergelombang yaitu dengan IRI = 8 dan
terdapat penambalan berat > 30%.
• Ruas jalan dilalui kendaraan overloading dalam jumlah banyak, sehingga kekuatan
struktur perkerasan tidalagi memadai untuk memikul beban lalu lintas.
• Ruas jalan yang selalu bermasalah dengan adanya genangan air karena gangguan fungsi
drainase.
• Kerusakan perkerasan yang terjadi menunjukkan bahwa penyebab kerusakan adalah
kegagalan pada lapipondasi perkerasan, baik pondasi atas maupun pondasi bawah atau
bukan hanya terdapat pada lapipermukaan saja.
• Tidak dapat direhabilitasi hanya dengan melakukan pelapisan ulang saja.
• Ruas jalan yang memiliki biaya pemeliharaan meningkat dari tahun ketahunnya.
• Ketebalan lapisan aspal eksisting >10 cm.
• Kombinasi dari semua hal diatas
Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 5
Metode Recycling
7
1 Tebal dan lebar perkerasan lama
8
Di tempat pencampur (in plant)
Hasil garukan dibawa ke alat pencampur untuk
diperbaiki properties-nya. Ketebalan lapis perkerasan
yang dibutuhkan dapat disesuaikan.
Teknik Daur
Keuntungan Kerugian Peralatan
Ulang
• Kekuatan mendekati • Kendali mutu sukar
properties aslinya. dilakukan. Memerlukan perangkat
Di lapangan
• Memperbaiki jenis kerusakan • Kehomogenan campuran alat khusus seperti
(in place)
yang lebih luas, retak refleksi sukar dilakukan. cold milling dan recycler.
dapat dicegah
• Kekuatan mendekati sifat • Diperlukan pengangkutan
campuran baru. hasil garukan ke mesin Dapat dilakukan dengan
Di tempat
• Mutu campuran lebih mudah pencampur. memodifikasi alat
pencampur
diatur. • Bagian bekas garukan pencampur aspal (AMP)
(in plant)
• Geometrik jalan lebih mudah harus diamankan yang ada saat ini.
disesuaikan sebelum ditutup kembali.
14
Hot in-Place Recycling
Daur-ulang Panas di Lokasi
Daur-ulang Dingin
di Lokasi
1. RAP Feeding
2. Main Unit
3. Surge Hopper
4. Drum Mixer
3 Jabatan Kerja AHLI MATERIAL 17
JALAN
Cold Central Plant Recycling
Daur-ulang Dingin di Kilang
1 4
Pengisian Material
(RAP + Agregat)
5
2
3 Penghamparan FB
Sambungan
3
pelaksanaan
4 Perawatan
Pengendalian mutu 5
22
Tipikal Gambar
Pelaksanaan Daur Ulang
Dengan Bahan Tambah Semen
Ukuran Partikel Lebih dari 25 % lolos 0,425 mm Kurang dari 25 % lolos 0,425 mm
Indeks Plastisitas PI ≤ 10 10 ≤ PI < 20 PI ≥ 20 PI ≤ 6 WPI ≤ 80 PI ≤ 10 PI > 10
Tipe Peringkat
Campuran Semen
BS MP TS BS BS BS
dan Bersemen
Kapur MP BS BS TS MP BS
Bitumen MP MP TS BS BS TS
Campuran Aspal/
BS MP TS BS BS MP
Semen
Berbutir BS TS TS BS BS MP
Polimer BS TS TS BS BS MP
Bahan Kimia Lain** MP BS BS TS MP BS
Persyaratan
Sifat Campuran
Diameter Benda Uji 10 cm Diameter Benda Uji 5 cm
Pemadatan 2 x 75 MP
ITS (kPa) > 300 > 300
TSR (%) > 80 > 80
UCS (kPa) 700 700
Catatan :
1. 2 x 75 tumbukan dengan alat pemadat Marshal sesuai RSNI M-01-2003
2. Modified proctor atau kepadatan berat sesuai SNI 03-1743-1989
3. TSR = ITSrendaman / ITSkering
Jabatan Kerja AHLI MATERIAL JALAN 31
Material Daur Ulang
dan Sifatnya
32
Penampang struktur perkerasan eksisting
dan rencana recycling
Penampang Struktur Perkerasan
Penampang struktur perkerasan eksisting dan rencana recycling
Tipikal Tebal
Perkerasan
DEFINISI
Busa Aspal (Foam Bitumen ) terjadi ketika sejumlah air dingin didespersikan pada aspal
panas dengan suatu tekanan udara yang menimbulkan bertambahnya luas permukaan dan
menurunnya viskositas aspal secara signifikan.
BAHAN GARUKAN
RAP (Reclaimed Asphalt Pavement) : hasil garukan mengandung bahan pengikat.
BAHAN GARUKAN
RAM (Reclaimed Aggregate Material): agregat tanpa bahan pengikat.
Bahan Foam Bitumen
Aspal Lama
Penggunaan Agregat
Dicampur
Bahan Baru
Foam
Garukan (Optional)
Bitumen
1 2 3
Lapis Aspal Lama Melalui Penggunaan Bahan Garukan Agregat baru (bila diperlukan)
Penggarukan (Cold Milling) (RAP) Berkisar Antara 70-100% harus memenuhi persyaratan
Dicampur Dengan agregat
Menggunakan Foam Bitumen
(2-3%) dan Semen (1-2%).
Karakteristik
Foam Bitumen
1. Material yang didaur ulang dengan stabilisasi semen ini umumnya dimanfaatkan dari
material yang sudah ada di perkerasan lama, dapat berupa bahan yang tidak
mengandung aspal (RAM) atau campuran dengan bahan yang mengandung aspal.
2. RAP, penggunaannya dalam campuran harus dibatasi maksimum 40% dengan nilai
penetrasi aspal pada RAP maksimum 30. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai,
rancangan campuran ini diulang kembali menggunakan material garukan dan material
tambahan lainnya yang akan digunakan dalam pekerjaan.
3. Material daur ulang digunakan sebagai agregat yang diperoleh dari campuran lapis
perkerasan lama yang digaruk dan dihancurkan hingga lolos saringan 1½ inci (37,50
mm) untuk lapis fondasi dan lolos saringan 2 (dua) inci (50,00 mm) untuk lapis fondasi
bawah.
Ahli Material Jalan 38
Material Tambahan
Material Tambahan Untuk Daur Ulang Perkerasan
3. Aspal emulsi
Aspal emulsi adalah aspal yang dilarutkan dalam air melalui proses teknologi tertentu,
berwarna coklat kehitaman dan encer.
Cold Miling adalah proses pengupasan permukaan jalan yang dimulai daro lapis permukaan
perkerasab aspal (flexible pavement) dan lapis di bawahnya hingga kedalaman tertentu
sesuai yang sudah direncanakan. Hasil proses pengupasan dapat berupa RAP dan RAM.
Area Pengupasan
45