Anda di halaman 1dari 3

Teknik Pelaksanaan Perkerasan

Tiyo Suryadi Putra 13511013


Bayu Darmawan 13511021
Ronaldo Fajriansyah 13511131

Recycling Mix

Metode recycling (daur ulang) perkerasan jalan merupakan metode pengolahan dan penggunaan
kembali konstruksi perkerasan lama (existing) baik dengan atau tanpa tambahan bahan baru untuk
keperluan pemeliharaan, perbaikan, mapun peningkatan konstruksi perkerasan jalan.

Recycling mix adalah proses daur ulang yang memanfaatkan bahan bekas untuk di olah menjadi barang
baru, dalam kasus kali ini yaitu bitumen atau aspal yang sudah terpasang di olah kembali menjadi aspal
baru.

Hal yang perlu diperhatikan sebelum proses daur ulang (recycle)


Tebal dan lebar perkerasan lama
Jenis bahan setiap lapis perkerasan
Daya dukung tanah dasar dan lapis perkerasan
Muka air tanah
Volume dan beban lalu lintas
Pengujian yang Perlu Dilakukan Sebelum Metode Daur Ulang Dilaksanakan
Survei kondisi perkerasan secara visual untuk melihat kondisi kerusakan perkerasan yang ada.
Pengujian lendutan setiap interval 50 meter dengan alat FWD (Falling Weight Deflectometer).
Pengujian lendutan dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kelenturan / keelastisan perkerasan
lama.
Penyelidikan lapangan boring, coring, test pit untuk mengetahui ketebalan jalan aspal
(melintang dan membujur), mengetahui kondisi material existing, memeriksa daya dukung.
Tempat Pelaksanaan Daur Ulang
Dikenal beberapa teknik daur ulang yaitu daur ulang pelaksanaan di lapangan (in place) dan di tempat
pencampur (in plant).
- Di lapangan (in place) : Penggarukan, pembentukan dan pemadatan di tempat.
- Di tempat pencampur (in plant) : Hasil garukan dibawa ke alat pencampur untuk diperbaiki
properties-nya. Ketebalan lapis perkerasan yang dibutuhkan dapat disesuaikan.
Bahan Garukan
RAP ( Reclamed Asphalt Pavement )yaitu hasil garukan ( milling ) yang mengandung bahan
pengikat.
RAM ( Reclaimed Aggregate Material ) yaitu agregat hasil garukan tanpa bahan pengikat
Teknik Daur Ulang Keuntungan Kerugian Peralatan

Di lapangan (in place) Kekuatan mendekati properties aslinya Kendali mutu Memerlukan
Memperbaiki jenis kerusakan yang sukar perangkat alat
lebih luas, retak refleksi dapat dicegah dilakukan khusus seperti
cold milling dan
Kehomogenan recycler
campuran
sukar
dilakukan

Di tempat pencampur Kekuatan mendekati sifat campuran Diperlukan Dapat dilakukan


(in plant) baru. pengangkutan dengan
Mutu campuran lebih mudah diatur hasil garukan memodifikasi
Geometrik jalan lebih mudah ke mesin alat pencampur
disesuaikan pencampur aspal (AMP)
Bagian bekas yang ada saat
garukan harus ini
diamankan
sebelum
ditutup
kembali

Hot Mix Recycling


daur ulang bahan garukan yang dipanaskan kembali di AMP

Cold Mix Recycling


Di dalam pekerjaan Cold Recycling kita mengenal tiga kelompok besar jenis pekerjaan, yaitu:
Cold Milling
CTRB
CMRFB

Cold Milling
Cold Milling adalah proses penggarukan lapis permukaan jalan, alatnya disebut Cold Miling
Machine (CMM). Prinsip kerja berbagai jenis alat milling hampir sama, yaitu menggaruk aspal
dan hasilnya (Cutting atau material garukan yang disebut RAP atau RAM) langsung dimuat ke
Dump Truck menggunakan conveyor belt sehingga hasil galian terlihat bersih dan jauh lebih rapi
dibanding metode konvensional menggunakan Excavator dan Dump Truck.

CTRB (Cement Treated Recycling Base)


CTB (Cement Treated Base), CTSB (Cement Treated Sub Base), CTRSB (Cement Treated Recycling Sub
Base), sebutan lainnya, adalah teknologi perbaikan lapis pondasi jalan yang memaksimalkan
penggunaan kembali material existing dengan menggunakan bahan semen sebagai binding agent. CTB
dan CTSB digunakan untuk membangun lapis pondasi baru pada bagian/segmen jalan yang diperbaiki.
Jenis pekerjaan ini banyak dijumpai ketika design perbaikan jalan menghendaki pelebaran jalan
(widening) atau penggantian/penambahan lapis pondasi baru. Namun apapun namanya, karena unsur
material yang digunakan sama, karakteristik lapis perkerasan yang dihasilkan adalah sama, sehingga
perlakuan di tahap konstruksi dan pasca-konstruksi adalah sama.

CMRFB (Cold Mix Recycling by Foam Bitumen)


Cold Mixed Recycling With Foam Bitumen adalah lapis perkerasan pondasi yang dibentuk melalui
penggunaan kembali material existing secara maksimal dengan Foamed Bitumen sebagai Binding Agent
(bahan pengikat). Foam Bitumen (aspal buih) dihasilkan secara dari aspal panas (minimal 160 C), air dan
udara yang terkompresi secara simultan sehingga terbentuk aspal buih. Sudah barang tentu aspal buih
yang dapat digunakan sebagai Binding Agent harus memiliki persyaratan tertentu.

Kadang-kadang, CMRFB kadang didahului oleh lapis CTRB dibawahnya. Namun tidak jarang hanya
CMRFB saja atau CTRB saja. Keadaan ini sepenuhnya tergantung kebutuhan berdasarkan perencanaan
yang sangat tergantung dari jenis kerusakan jalan. Dilihat dari binding agent yang digunakan, jelas CTRB
yang menggunakan semen sifatnya lebih rigid dibanding CMRFB yang menggunakan aspal sebagai
Binding Agent

CMRFB dan CTRB adalah bagian dari Road Foundation Treatment, yang digunakan untuk meremajakan
pondasi jalan, dengan cara mendaur ulang material jalan yang rusak. Karena terproses oleh Mesin
Recycler dengan konsistensi proses dan akurasi yang tinggi, produk yang dihasilkan juga berkualitas
tinggi, atau setidak-tidaknya, kualitas yang dihasilkan dapat lebih dijamin sesuai rencana daripada secara
manual

KEUNTUNGAN

Mengembalikan kekuatan perkerasan lama tanpa meninggikan elevasi permukaan jalan


Memanfaatkan kembali bahan eks perkerasan
Mempertahankan geometrik jalan
Mengatasi ketergantungan akan material baru
Penghematan material agregat, aspal, energi
Mengurangi kerusakan lingkungan
Perbaikan kualitas lapis pondasi bisa dilaksanakan dengan cepat
Memungkinkan untuk mengerjakan jalur yang rusak saja
Tidak menambah beban mati dari lantai jalan

Anda mungkin juga menyukai