Penghampar, Pemadatan
Campuran Aspal
Pelatihan Pemeriksaan Unit Produksi Campuran
Beraspal (Asphalt Mixing Plant)
PU
PR
20
21
1. Dump Truck
▪ Kelebihan truck sebagai alat angkut adalah sangat efisien untuk pengangkutan jarak
jauh dengan kapasitas muat besar. Selain beberapa kelebihan yang telah
disebutkan, alat ini juga memiliki kekurangan, yaitu dalam proses pengangkutan
material ke dalam truck yang masih memerlukan alat lain untuk pemuatannya.
Foto-Foto Dump Truck
Standar Kelaikan Operasi Dump Truck
RODA BAN
NO URAIAN RODA CRAWLER
KARET
1 Tingkat kerataan Kurang baik Baik
1. Memiliki tidak kurang dari sembilan roda yang permukaan nya halus
dengan ukuran yang sama dan mampu dioperasi kan pada tekanan ban
pompa (6,0 - 6,5) kg/cm2 atau (85 – 90) psi pada jumlah lapis anyaman
ban (ply) yang sama.
2. Roda-roda harus berjarak sama satu sama lain pada kedua sumbu dan
diatur sedemikian rupa sehingga tengah-tengah roda pada sumbu yang
satu terletak di antara roda-roda pada sumbu yang lainnya secara
tumpang-tindih (overlap).
3. Setiap roda harus dipertahankan tekanan pompanya pada tekanan
operasi yang disyaratkan sehingga selisih tekanan pompa antara dua
roda tidak melebihi 0,35 kg/cm2 (5 psi).
Standar Kelaikan Operasi Pneumatic Tire Roller (Lanjutan)
12. Peralatan berat atau alat pemadat tidak diijinkan berada di atas
permukaan yang baru selesai dikerjakan, sampai seluruh permukaan
tersebut berada dibawah temperatur titik lembek aspal yang
digunakan.
6. Tandem Roller
▪ Tandem roller termasuk sebagai alat pemadatan.
▪ Biasanya digunakan untuk penggilasan akhir, artinya fungsi alat ini adalah untuk
meratakan permukaan.
▪ Tandem roller tidak digunakan untuk permukaan keras dan tajam karena dapat
merusak roda.
Standar Kelaikan Operasi Tandem Roller
1. Pemadat roda baja (steel wheel roller) di mana salah satu pemadat
adalah alat pemadat bergetar drum ganda (twin drum vibratory) dan
Alat pemadat tandem statis
2. Alat pemadat tandem statis minimum harus mempunyai berat statis
tidak kurang dari 8 ton untuk campuran beraspal selain SMA dan 10
ton untuk SMA.
3. Roda gilas harus bebas dari permukaan yang datar, penyok, robek-
robek atau tonjolan yang merusak permukaan perkerasan.
Standar Kelaikan Operasi Tandem Roller (Lanjutan)
4. Penggilasan campuran aspal harus terdiri dari tiga operasi yang terpisah
berikut ini :
A. Pemadatan Awal
Penggilasan awal atau breakdown harus dilaksanakan baik dengan alat
pemadat roda baja maupun dengan alat pemadat roda karet.
Penggilasan awal harus dioperasikan dengan roda penggerak berada di
dekat alat penghampar. Setiap titik perkerasan harus menerima minimum
dua lintasan pengilasan awal.
B. Pemadatan Antara
Penggilasan kedua atau utama harus dilaksanakan dengan alat pemadat
roda karet sedekat mungkin di belakang penggilasan awal.
C. Pemadatan Akhir
Standar Kelaikan Operasi Tandem Roller (Lanjutan)
C. Pemadatan Akhir
Penggilasan akhir atau penyelesaian harus dilaksanakan dengan alat
pemadat roda baja tanpa penggetar (vibrasi).
5. Penggilasan harus dimulai dari tempat sambungan memanjang dan
kemudian dari tepi luar.
6. Selanjutnya, penggilasan dilakukan sejajar dengan sumbu jalan
berurutan menuju ke arah sumbu jalan, kecuali untuk superelevasi pada
tikungan harus dimulai dari tempat yang terendah dan bergerak kearah
yang lebih tinggi.
7. Lintasan yang berurutan harus saling tumpang tindih (overlap) minimum
setengah lebar roda dan lintasan-lintasan tersebut tidak boleh berakhir
pada titik yang kurang dari satu meter dari lintasan sebelumnya.
Standar Kelaikan Operasi Tandem Roller (Lanjutan)
8. Bilamana menggilas sambungan memanjang, alat pemadat untuk
penggilasan awal harus terlebih dahulu menggilas lajur yang telah
dihampar sebelumnya sehingga tidak lebih dari 15 cm dari lebar roda
penggilas yang menggilas tepi sambungan yang belum dipadatkan.
9. Kecepatan alat pemadat tidak boleh melebihi 4 km/jam untuk roda baja
dan harus selalu dijaga rendah sehingga tidak mengakibatkan
bergesernya campuran panas tersebut. Garis, kecepatan dan arah
penggilasan tidak boleh diubah secara tiba-tiba atau dengan cara yang
menyebabkan terdorongnya campuran aspal.
10. Semua jenis operasi penggilasan harus dilaksanakan secara menerus
untuk memperoleh pemadatan yang merata saat campuran aspal masih
dalam kondisi mudah dikerjakan sehingga seluruh bekas jejak roda dan
ketidakrataan dapat dihilangkan.