Anda di halaman 1dari 30

Metode pelaksanaan

perkerasan jalan lentur


oleh
kelompok 4
MUH.ANDRA EKA ATHILA/31219065
MUH.FADLIM AL-FAJRI/31219066
MUH.FADHAL RAMADHAN/31219067
MUH.INDRA JAYA HAJAR/31219068
Apa Itu perekerasan Lentur/Flexibel pavement
Perkerasan Lentur (Flexible Pavement) adalah sistim perkerasan dimana konstruksinya terdiri dari
beberapa lapisan. Tiap-tiap Lapisan perkerasan pada umumnya menggunakan bahan maupun persyaratan
yang berbeda sesuai dengan fungsinya yaitu untuk menyebarkan beban roda kendaraan sedemikian rupa
sehingga dapat ditahan oleh tanah dasar dalam batas daya dukungnya. Umumnya bagian-bagian lapisan
perkerasan tersebut terdiri dari :
 Tanah dasar (Subgrade)
Apa itu
 Lapisan pondasi bawah (Subbase Course) Flexibel
 Lapisan pondasi atas (Base Course pavement?
 Lapisan permukaan (Surface Course)
Lapisan perekerasan
lentur
GAMBARAN UMUM METODE PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN LENTUR
PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Pembuatan Job Mix Design


2. Kantor Lapangan dan Fasilitasnya
3. Pengaturan Arus Transportasi dan Pemeliharaan Terhadap Arus Lalu Lintas
4. Rekayasa Lapangan
5. Material dan Penyimpanan
6. Jadwal Konstruksi
7. Pelaksanaan Mobilisasi Peralatan
PERALATAN YANG AKAN DIGUNAKAN

Dump truck
Tendem roller
Dump Truck biasa digunakan untuk mengangkut
material alam seperti tanah, pasir, batu split, dan Tendem roller sendiri sebagai
juga material olahan seperti beton kering pada media untuk penggilas agar
proyek konstruksi. Umumnya material yang mendapatkan permukaan object
dimuat pada dump truck oleh alat pemuat yang lebih halus.
seperti excavator, backhoe atau loader.
Vibrator Roller Wheel Loader

wheel Loader berfungsi adalah


Vibration roller berfungsi untuk menggilas,
mengangkat material untuk dipindahkan
memadatkan hasil timbunan dimana cara pemampatanya
ke tempat lain atau dimasukkan ke dalam
menggunakan efek getaran, dan sangat cocok digunakan
Dump Truck. Ketika loader melakukan
pada jenis tanah pasir atau kerikil 
penggalian maka bucket di dorong ke
material.
Excavator MOTOR GRADER

motor grader berfungsi untuk membentuk


fungsi utama alat berat jalan atau grading, meratakan, serta
ekskavator yakni untuk finishing atau penyelesaian akhir. Dengan
memudahkan pekerjaan adanya motor grader maka area kerja akan
akskavasi atau penggalian rata sehingga memudahkan dalam proses
selanjutnya.
Water tanker Aspahalt finisher

Water tanker berfungsi sebagai tempat Aspahalt finisher berfungsi untuk


Menampung air sekaligus menyiram air menghamparkan campuran aspal yang
secara langsung dihasilkan dari alat produksi aspal.
PEKERJAAN TANAH GALIAN BIASA

Asumsi:
- Menggunakan tenaga manusia
- kapasitas kerja berkelompok
- kedalaman sesuai petunjuk Direksi Pekerjaa

Urutan kerja/Metode kerja :


• Tanah yang digali dikumpulkan umumnya berada disisi jalan (kiri/Kanan jalan)
• Penggalian menggunakan tenaga manusia
• Selanjutnya material hasil galian di masukkan kedalam Dump Truck
• Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalan sejauh 1,1 (satu koma satu)
Km
Asumsi :
- Menggunakan alat berat (cara mekanik)
- Lokasi pekerjaan Sepanjang jalan

Urutan kerja/Metode Kerja :


- Tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan (kiri/kanan jalan)
- Penggalian menggunakan alat berat( Excavator)
- Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalam
Dump Truck
- Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi proyek
TIMBUNAN
Pekerjaan Urugan pilihan dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut :
1. Pengangkutan Material Urugan pilihan ke lokasi pekerjaan menggunakan dump truck dan
loadingnya dilakukan dengan menggunakan wheel loader. Pengecekan dan pencatatan volume
material dilakukan pada saat penghamparan agar tidak terjadi kelebihan material disatu tempat
dan kekurangan material ditempat lain
2. Penghamparan Material Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan motor grader
dalam tahap penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal berikut :
a. Kondisi cuaca yang memungkinkan
b. Panjang hamparan pada saat setiap section yang didapatkan sesuai dengan kondisi
lapangan. Lebar penghamparan disesuaikan dengan kondisi lapangan dan tebal penghamparan
sesuai dengan spesifikasi, semua tahapan pekerjaan hamparan dan tebal hamparan berdasarkan
petunjuk dan persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
c. Material yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan pada lokasi yang ditetapkan
PEMADATAN
- Asumsi :
1. Pekerjaan dilakukan secara mekanis (Tenaga manusia)
2. lokasi pekerjaan sepanjang jalan yang dikerjakan

 Urutan Kerja/Metode kerja :


• Material urungan biasanya dimuat ke Dump Truck dengan menggunakan whell Loader
• Pengankutan material urungan biasanya dilakukan dengan Dump Truck dari quarry /borrow pit dengan jarak quarry
kelapangan pekerjaan 6 km.
• Material urungan biasa dihampar dengan menggunakan Motor Grader
• Hamparan material disisram air dengan Water Tank truck (sebelum pelaksanaan pemadatan) dan dipadatkan dengan
menggunakan Vibro Roller.
• Selama pemadatan sekelompok pekerjaan akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan
alat bantu
PENGHAMPARAN AGREGAT
- Asumsi :
 pelaksanaan ini menggunakan alat berat (secara mekanik)
 lokasi pekerjaan sepanjang jalan Material agregat dicampur di Base
Camp kontraktor atau pada lokasi quary
 Urutan Kerja/Metode kerja :
 Pencampuran agregat dicampurkan di base Camp atau quary dengan
menggunakan alat Wheel loader
 Pengangkutan material agregat dengan menggunakan alat Dump Truck
 Penghamparan material agregat dengan menggunakan alat Motor
Greader Hamparan agregat dibasahi dengan Water Tank Truck sebelum
dipadatkan dengan Tandem Roller Selama pemadatan, sekelompok
pekerjaan akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan
menggunakan alat bantu.
SUB BASE COURSE
Metode kerja pengamparan :
Setelah selesai pemasangan patok- patok untuk menentukan ketinggian/ ketebalannya maka kita dapat
mendatangkan material seb-base ini kelapangan. Patok- patok itu dipasang harus cukup kuat, dan kita lindungi
sekelilingnya dengan material sub-base tersebut ± ø 30 cm.
Metode kerja pemadatan:
• Prinsip pemadatan harus dimulai dari pinggir/ dari rendah ke tengah /tinggi.
• Setelah kita ratakan permukaan dengan motor grader. Pemadatan pertama kita laksanakan dengan road roller
(MacAdam Roller atau Tandem Roller).
• Selanjutnya dengan Tire Roller dimana sambil ikut memadatkan pada waktu/ keadaan memerlukan sambil
menyiram.
• Untuk menyelesaikan pemadatan kita pakai sebaiknya Mac Adam Roller. Sudah cukup padat, melihat dengan
pandangan mata pertama kali (pengalaman). Sebelumnya meneruskan pekerjaan selanjutnya mencetak elevasi
(oleh surveyor) dan kepadatan. Density Test oleh Soil Material Enginer/ Laboratorium.
• Apabila sudah memenuhi syarat untuk hal kedua ini (elevasi dan kepadatannya) secara tertulis baru dapat
dilaksanakan pekerjaan berikutnya/ base course
Metode kerja BASE COURSE
Seperti yang diuraikan pada pekerjaan sub-base course pekerjaan base course prinsipnya sama saja. Yaitu:
1.Permukaan sub- base course harus sudah rata dan padat.
2.Dipasang patok- patok untuk pedoman ketinggiannya (dalam arah melintang 5 titik dan arah memanjang
dengan jarak maksimal setiap 25 m) sesuai dengan station X-section.
3.Dengan mengetahui volume dari truck, maka didapatkan setiap jarak tertentu volumenya yang diperlukan.
4.Toleransi ketinggian diambil ± 1 cm, dimana menurut pengalaman waktu pengamparannya dilebihkan dari
tinggi yang diperlukan Ump. : tebal 15 cm padat, sebelum dipadatkan kita ampar tebalnya 16.5- 17.50. Ini
jangan lupa bahwa lebih kering akan banyak susut/ turunnya daripada materialnya basah. Menurut pengalaman
dengan cara itu kita telah mendapatkan ketinggian dalam ketentuan (toleransi) dan mengurangi segregation.
5.Sesudah tersedia dilapangan kerja dengan volume yang diperlukan barulah kita apreading/ampar dan
grading/ratakan, sesudah rata kelihatannya baru kita padatkan (pertama dengan Mac Adam Roller atau Tandem
Roller, dimana biasanya dapat dilihat mana yang rendah dan tinggi perlu kita tambah/kurangi. Setelah kira-kira
rata lagi baru selanjutnya kita padatkan pakai Tire Roller sambil disiram.
6.Untuk finishing, lebih baik dipadatkan pakai Mac Adam Roller lagi.
7.Setelah rata dan padat tentu dengan pengecekan oleh surveyor (Check level/permukaan) dan kepadatannya
oleh Soil Material Enginer (Density test) dengan data tertulis, baru pekerjaan selanjutnya dilanjutkan ke
pekerjaan Prime-Coat
PRIME COAT
Sebagai mana yang disebutkan, apabila pekerjaan prime coat ini akan dilaksanakan, base coursenya betul- betul sudah
memenuhi syarat yang dikehendaki, baik ketinggiannya dan kepadatannya. Sesudah itu kita harus menjaga hal seperti
berikut ini :
1. Permukaan harus bersih dari kotoran dan debu, serta kering. Alat untuk membersihkan adalah
kompresor, sapu lidi, dan karung goni, power brom, atau power blower.
2. Pemakaian alat-alat ini melihat pada keadaan dari kotoran/ debu yang melekat pada permukaan base-
course tersebut. Mungkin pada sapu lidi dan karung goni saja sudah cukup, dan adakalanya harus dipakai
kompresor dahulu baru dengan sapu dan karung goni, prinsip harus bersih dari debu dan kotoran dan material
yang terlepas harus dibuang.
3. Setelah ini selesai baru kita mempersiapkan untuk prime-coating yang dipersiapkan ialah alat- alatnya
(distributor kecil), dan alat penarik (Tire Roller) atau distributor (besar), juga disebut distributor- car distributor.
Tentu semua alat ini telah diperiksa baik dan berjalan lancar
4. Untuk memenuhi banyaknya yang dikehendaki tentu sebelumnya melalui beberapa
kali percobaan dengan dasar pedoman dari yang sudah diketahui sebelumnya.
Panas/temperature, kecapatan, menentukan volume yang keluar, jarak nozel dengan
permukaan base-course menentukan ratanya disamping juga ikut menentukan volume
tersebut.
5. Untuk pengontrolan mendapatkan volume yang dikehendaki itu, walaupun sudah ada
patokan/pedoman dasar selalu setiap pelaksanaan tenaga bahagian laboratorium (Soil
Material Engineer) harus hadir untuk mengecek dilapangan (cara timbangan). Sesudah
selesai dengan sempurna, dengan menunggu kering lebih dahulu baru pekerjaan
selanjutnya/ asphalt concrete dilaksanakan.
6. Umumnya sesudah ± 48 jam sudah cukup kering, dan asphalt concrete dilaksanakan.
7. Cepat dan lambatnya kering itu dipengaruhi oleh cuaca/panas matahari dan tebalnya
lapisan dari prime coat tersebut
PRIME COAT
ASPHALT CONCRETE
 
Sebagaimana yang telah diuraikan tadi, Asphalt- concrete baru dapat dilaksanakan apabila prime- coat telah
memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Harus sudah kering.
b. Permukaan prime-coat itu bersih dari kotoran/ debu.
Tebal dari Asphalt Concrete Ini tergantung perencanaan.
1. Pengamparan tebalnya sebelum dipadatkan biasanya diampar ± 25% dari tebal yang diperlukan.
2. Sebelum memulai pengamparan, finisher disetel/ diatur sedemikian rupa, supaya dapat asphalt concrete
yang kita perlukan.
3. Finisher itu dapat diatur untuk tebal dan kemiringan/slope yang kita perlukan.
4. Asphalt concrete dapat dipakai/diampar setelah sampai dilapangan harus utuh/ tidak basah (yang
mungkin dalam perjalanan ditimpa air hujan) dan panasnya memenuhi syarat (spesifikasi)Ump. , dengan
adanya jarak lapangan kerja A.M.P (Produksi Asphalt Concrete) tentu akan ada penurunan/ perubahan panas
Cara pemadatan :
a. Apabila pertama ½ dari lebar jalan belum ada asphalt concrete pemadatannya dilakukan secara
berturut- turut sebagai berikut:
1) Pada sambungan melintang/ Transverse joints.
2) Dari pinggir tepi sebelah luar (out side edge)
3) Dari bagian terendah kebagian tinggi sewaktu pemadatan pertama.
4) Pemadatan kedua urutannya sama dengan pemadatan pertama.
5) Pemadatan terakhir pun sama dengan pertama dan kedua urutannya.
b. Apabila dibagian lain (½ jalan) sudah ada asphalt concretenya pemadatan dilaksanakan sebagai
berikut:
1) Pada sambungan melintang (transverse joints)
2) Pada sambungan memanjang (4 center line)
3) Dari pinggir tepi sebelah luar (out side edge)
4) Dari bagian terendah kebahagiaan yang tinggi sewaktu pemadatan pertama.
5) Pemandangan ke dua sama urutannya dengan pemadatan pertama.
6) Pemadatan terakhir pun sama dengan pemadatan pertama dan kedua
ASPHALT CONCRET
PEKERJAAN SURFACE COURSE (LAPISAN
PERMUKAAN)
Pekerjaan selanjutnya setelah dicor tack coat
adalah penghamparan lapisan permukaan
menggunakan Asphalt hotmix
penghamparannya sama menggunakan mesin
finisher lalu dipadatkan mengunakan Tandem
Roller
PEKERJAAN FINISHING
Untuk pekerjaan Finishing dilakukan pemadatan dan Perataan jalan dengan alat Peuneumatic Roller
PEKERJAAN MARKA JALAN
Setelah pekerjaan marka, jalan raya sudah jadi bagus dan berkualitas
Thanks!
Bertanya maki,jangki susah-susahna?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon
, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai