Anda di halaman 1dari 6

NAMA NOPOLION EKA PUTRA

NIM 1820922006
TUGAS
PROSES PELAKSANAAN PERKERJAAN
PERKERASAN LENTUR
DILAPANGAN
Proses pelaksanaan perkerasan lentur di indonesia ( daerah 2 musim )

1 Pekerjaaan Embankment (badan jalan


pelaksanaan pembuatan badan jalan dari tanah berdasarkan nilai kelandaian jalan dan
kosntuksi penimbunan tanah atau urugan tanah
2 pelaksanaan pekerjaan Sub-base course
lapisan bagian bawah dengan material urugan tanah bergradasi sesuai dengan nilai CBR
ketinggian lapisan ditentukan berdasarkan LHR dan kekuatan lapisanmaterial.
Pelaksanaan Perkerasan Berbutir a. Lapis Pondasi Agregat Kelas A

Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan motor grader

Hamparan agregat dibasahi dengan Water Tank Truck sebelum dipadatkan dengan Tandem Roller.

Dan vibra roller,


3. Pelaksanaan Perkerasan Aspal
Lapis Resap Pengikat - Aspal Emulsi

Untuk pekerjaan lapis perkerasan jalan hotmix dapat dilaksanakan setelah pekerjaan pondasi
agregat pada badan jalan selesai dilaksanakan. Lapisan pondasi agregatini ditutup dengan
menggunakan material hotmix Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base). dimana untuk perekatan ke
agregat antara lapis pondasi agregat dengan Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base) menggunakan Lapis
Resap Pengikat yang disiramkan dengan menggunakan aspal sprayer.

Pelaksanaan pekerjaan Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base) (gradasi senjang/semi senjang)

1) Pencampuran Agregat dan aspal dilakukan dengan AMP.

2) Agregat dimuat ke dalam Cold Bin AMP menggunakan Wheel Loader

3) Komposisi campuran HRS sesuai dengan persyaratan, dengan bahan-bahan sebagai

berikut :

- Agr Pch Mesin 5 - 10 & 10 - 15 mm


- Agregat Pecah Mesin 0 - 5 mm

- Pasir Halus

- Filler

- Asphalt

4) Agregat dan aspal dicampur dan dipanaskan dengan AMP untuk dimuat langsung kedalam Dump
Truck dan diangkut ke lokasi pekerjaan.

5) Campuran panas ATB dihampar dengan Finisher dan dipadatkan dengan Tandem(Awal & Akhir)
dan Pneumatic Tire Roller (Intermediate Rolling).

Pelaksanaan pekejaan Laston Lapis Aus (AC-WC)

Setelah lapisan Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base) (gradasi senjang/semi senjang) dan lapis perekat
selesai dilaksanakan maka dilanjutkan dengan penghamparan lapisan penutup perkerasan hot mix
dengan menggunakan Laston Lapis Aus (AC-WC) dengan ketebalan sesuai.

Metoda kerja dari pekerjaan

1.Sebelum pelaksanaan pekerjaan AC-WC dilakukan trial agar bisa diketahui ketebalan dan
densitynya.

2. Pencampuran maretial hotmix AC-WC di olah menggunakan AMP.

3. Material hot mix AC-WC dimuat langsung kedalam dump truck dan diangkut ke lokasi

pekerjaan. AC-WC diangkut dengan dump truck ke lapangan. Bak dump truck yang digunakan

untuk mengangkut campuran harus rapat, bersih dan terbuat dari metal yang telah disemprotkan
dengan air sabun, fluel oil atau larutan kapur untuk mencegah melekatnya aspal dengan alas bak. Tiap
dump truk harus dilengkapi dengan tutup terpal untuk melindungi campuran dari pengaruh cuaca
karena temperatur hotmix ini harus tetap dijaga. Pemasangan terpat sampai menutup keluar bak. Bila
menjutupnya sempurna suhu campuran turun hanya kira-kuira 5°/jam

4. Material AC-WC dihampar dengan alat asphalt finisher dan dipadatkan dengan alat tandem roller
dengan lintasan minimum sesuai spesifikasi teknik, kemudian dipadatkan kembali dengan
menggunakan alat pneumatic tire roller dengan lintasan sesuai hasil trial dan dipadatkan finishing
dengan alat tandem roller.

5. Setelah penghamparan dan pemadatan selesai dilaksanakan pengambilan sample

dengan core driil untuk ditest dilab agar diketahui ketebalan dan densitynya

Pelaksanaan Penghamparan dan Pemadatan

Skema penghamparan dan pemadatan campuran beraspal panas


1 3 10
5 6

2 9
4 6 7

Pekerjaan penghamparan dan pemadatan campuran beraspal panas, merupakan pekerjaan yang
langkah-langkahnya mesti dilaksanakan dengan cepat dengan tingkat akurasi yang cukup tinggi,
sebab ada batasan temperatur campuran beraspal yang harus dipenuhi untuk bisa mencapai hasil
pemadatan yang sempurna.

(1) Campuran beraspal panas yang dimuat di dalam dump truck dalam keadaan panas dibawa
ke lokasi pekerjaan dan ditumpahkan ke dalam mesin penghampar (finisher).
(2) Truk dirapatkan pada mesin penghampar, kemudian bak truk dijungkitkan. Selanjutnya gigi
perseneling dan rem truk dibiarkan bebas, sementara mesin penghampar mendorong truk
ke depan.
(3) Pintu dump truck dibuka di atas hopper dan campuran dibiarkan mengalir ke dalam hopper
tanpa segregasi.
(4) Campuran beraspal mengalir dari hopper sepanjang batang ulir (auger) dan membagi rata
keluar mesin penghampar yang diratakan dengan screed.
(5) Seorang pengendali dump truck memberi sinyal kepada sopir dump truck, kapan dan berapa
besar untuk menaikan bak truk.
(6) Sepatru perata (screed) akan meratakan dan memadatkan campuran beraspal panas serta
menghaluskan permukaan hamparan campuran beraspal dengan pelat pemadat (tamper)
sebelum dilakukan pemadatan pertama (break down rolling) dengan mesin pemadat roda
besi (tandem roller).
(7) Petugas memonitor temperatur campuran beraspal panas, dan bila perlu merapikan tepi
hamparan menggunakan alat bantu (rakes). Selanjutnya, campuran beraspal digilas dengan
tandem (1 atau 2 lintasan).
(8) Pemadatan pertama (break down rolling) dapat menghasilkan kepadatan sekitar 95%.
(9) Pemadatan ke dua (intermediate rolling) menggunakan Pneumatic Tyredd Roller (PTR)
beberapa lintasan sampai medekati kepadatan standar kerja (Job Standar Density, JSD).
pemadatan akhir (finish rolling) dapat menggunakan tandem, yaitu untuk meratakan bagian-
bagian yang mebekas akibat penggilana dengan PTR.
(10) Setelah operasi pemadatan, teknisi dari Penyedia Jasa (Kontraktor) akan melakukan uji
kepadatan menggunakan contoh uji core drill. Lalu lintas dapat dibuka setelah beberapa jam
atau setelah relatif dingin di bawah temperatur 60 0C.
Bagan alir proses pelaksanaan penghamparan
Formula Campuran Kerja
(FCK) atau JMF

QC Permukaan: QC Kepadatan
 Kerataan dgn mistar 3 m  D  98% JSD (ACWC/BC),
 Perbaikan kerataan D  97% (HRS)
 Cara uji sesuai MS aggr.

Sampling core
2 ttk/melintang per 100 m

Ya
Tidak

Rasio
Dmaks/Dmin
≤1,08
Ya

Kontrol Proses: (P637.3)


Jumlah contoh uji:
• Sampling +an bila perlu
• 6 Camp.  DMarshall Harian
• Min. Uji: Aspal, Agg, Camp, Drata-rata 4 hari Tidak
Tebal, Kerataan, Elevasi. DMF baru
± 1% JSD
• Rutin: Toleransi dimensi,
mutu, D perbaikan
• Core drill sesuai MS aggr.
K. Aspal tidak dari Core
Ya

Catatan QC Produksi Harian


ke Direksi Pekerjaan:
o 2 Gradasi dari Hot Bin
o Suhu Campuran, 1 per jam.
o DMarshall harian
o Rasio D-JSD
o Marshall prop, Min 2/ hari
o ITSR prop, Min 2/ hari
o K. Aspal, Min 2 /hari
o Filler: catatan di Silo Naasra /100 m.
o VIMMarshall dan VIMPRD
o Penyerapan aspal
o Anti stripping: Catatan seb
dan Ses produksi dan Stab sisa
per 200 Ton campuran.
o Pengendalian kuantitas di
Rmh Timbang dan Hasil Pengukuran & Pembayaran
pengukuran.
o

Anda mungkin juga menyukai