Anda di halaman 1dari 33

PEMELIHARAAN PLTU

BATUBARA

Paiton, 16 JULI 2013

PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI

Produsen Listrik Terpercaya Kini dan Mendatang


APA YANG DIMAKSUD
PEMELIHARAAN ?
APA TUJUAN
PEMELIHARAAN ?
TUJUAN PEMELIHARAAN

1) Agar kemampuan produksi dapat terpenuhi sesuai dengan rencana


produksi,
2) Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang
dibutuhkan oleh produksi itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak
terganggu,
3) Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang
diluar batas dan menjaga modal yang di investasikan
4) Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan
melaksanakan kegiatan pemeliharaan secara efektif dan efisien,
5) Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan
keselamatan para pekerja,
PEMELIHARAAN DILIHAT DARI
JENIS PELAKSANAAN
Pemeliharaan dalam keadaan beroperasi adalah pekerjaan yang
dilakukan tanpa mengganggu jalannya operasi turbin. Pada umumnya
pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan-pekerjaan ringan seperti
pembersihan, pengukuran, pengamatan dan sebagainya pada turbin
maupun peralatan bantunya
Pemeliharaan Rutin
Beberapa pemeliharaan rutin yang dapat dilakukan pada saat turbin
beroperasi, diantaranya :
 Penambahan grease pada bagian yang memerlukannya
 Menambah minyak pelumas ke dalam tangki
 Membersihkan minyak pelumas melalui instalasi pemurniminyak
pelumas.
 Membuang air dan lumpur melalui drain tangki minyak pelumas dan
memeriksa kondisi minyak pelumas.
 Mengencangkan baut-baut yang longgar
 Menutup atau mengurangi kebocoran pada seal katup-katup
 Membersihan bagian-bagian tertentu.
 Melakukan perbaikan pada peralatan cadangan ( standby )
Pemeliharaan Dalam Keadaan Tidak Beroperasi
Pemeliharaan dalam keadaan tidak beroperasi dapat dilakukan pada
saat periodic inspection yaitu pada simple inspection, mean
inspection dan seirous inspection.

Pada keadaan tertentu dapat dilakukan juga pemeliharaan tak


terjadwal, tetapi hal ini tidak boleh melampaui lama waktu yang
diperlukan oleh kegiatan utama dan ini hanya dilakukan pada
peralatan yang pada pengamatan sebelumnya menunjukkan adanya
kelainan.
JENIS
 1. Preventive Maintenance
Pemeliharaan pencegahan adalah pemeliharaan yang dibertujuan untuk
mencegah terjadinya kerusakan, atau cara pemeliharaan yang
direncanakan untuk pencegahan.

 2. Corrective Maintenance
Pemeliharaan korektif adalah pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan
untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga
mencapai standar yang dapat di terima.Dalam perbaikan dapat dilakukan
peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan
atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih baik.

 3. Running Maintenance
Pemeliharaan berjalan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam
keadaan bekerja.Pemeliharan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan
yang harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi.
JENIS
 4. Predictive Maintenance
Pemeliharaan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya
perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari system
peralatan. Biasanya pemeliharaan prediktif dilakukan dengan bantuan
panca indra atau alat-alat monitor yang canggih.

 5. Breakdown Maintenance
Pekerjaan pemeliharaan ini dilakukan ketika terjadinya kerusakan pada
peralatan, dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang,
alat-alat dan tenaga kerjanya.

 6. Emergency Maintenance
Pemeliharan darurat adalah pekerjaan pemeliharaan yang harus segera
dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga
sebelumnya
JENIS
 7. Shutdown maintenance
Pemeliharaan berhenti adalah pemeliharaan yang hanya dilakukan
selama mesin tersebut berhenti beroperasi.

 8. Routine maintenance
Pemeliharaan rutin adalah pemeliharaan yang dilaksanakan secara rutin
atau terus-menerus.
PEMELIHARAAN PLTU
BATUBARA

Pemeliharaan Berdasarkan Periode


(Time Based Maintenance)

 Simple Inspection (Si) ( 8.000 jam operasi )


 Mean Inspection (Me) ( 16.000 jam operasi)
 Serious Inspection (Se) ( 32.000 jam operasi)
Preventive Maintenance (PM)
Over Houl (Inspections)

Pemeliharaan PABRIK / POWER PLAN Tergantung jenis


setelah periode waktu tertentu Power Plan

CONTOH TIPE OVER HOUL UNTUK PLTU

Pemeliharaan
Simple Inspections Fokus pekerjaan
Power Plan setelah
pada pemeliharaan
( SI) 8,000 Jam Operasi
boiler
(1 tahun)

Fokus pekerjaan
Pemeliharaan
Mean Inspections pada pemeliharaan
Power Plan setelah
boiler dan
( ME) 16,000 Jam
pengecekan kondisi
Operasi (2 Tahun)
turbin

Pemeliharaan
Serious Inspections Fokus pekerjaan
Power Plan setelah
pada pemeliharaan
( SE) 32,000 Jam
boiler dan turbin
Operasi (4 Tahun)

14
SIMPLE INSPECTION ( SI )
Pemeliharaan Simple Inspection (SI) pada rotor turbin
dilakukan tanpa harus mengangkat upper casing.
Hal ini hanya berupa pemeriksaan pada sudu turbin
tingkat akhir dengan jalan melihatnya dari bagian atas
kondensor setelah manhole disisi turbin exhaust dibuka.
Pemeriksaan yang dilakukan diantaranya adalah :
o Kemungkinan adanya kerak yang menempel pada
 sudu akhir.
o Kemungkinan terjadinya keretakan.
o Kemungkinan terjadinya gesekan.
o Kerusakan akibat benda asing.
o Korosi dan erosi
SERIUOS INSPECTION ( SE )

Pada serious inspection, seluruh bagian atas rotor diperiksa dan diperbaiki.
Pemeriksaan dilakukan dengan cara membuka upper casing, melepas kopling,
membuka bantalan dan komponen lainnya hingga rotor dapat diangkat dan
ditopang pada dudukan khusus yang disediakan.
Pekerjaan yang dilakukan, yaitu :
o Pemeriksaan adanya kerak pada sudu tetap, bersihkan dengan sand-blast.
o Pemeriksaan pada permukaan flanges upper dan lower casing.
o Pembersihan ulir-ulir pada baut dan mur.
O Pemeriksaan bekas bocoran uap melalui celah pada flanges antara upper
dan lower casing.
o Pemeriksaan akibat korosi dan erosi pada labyrinth dan sudu-sudu.
o Pemeriksaan dan perbaikan kerusakan pada sudu-sudu tetap.
o Pemeriksaan keretakan-keretakan pada setiap bagian stator.
Pendahuluan
Proses Work & Planing Control
0.0
Work Planning & Control Overview

Defining Required Executing Maintenance Capturing Improving Maintenance


Maintenance Tasks Tasks Maintenance
History

Identify Ad-Hoc Non-tactical Continuous


Maintenance Tasks Maintenance Improvement
13
1 2
Identify
Report Faults Operator Repair
Maintenance
Fault Reporting First Line Maint.
Optimisation
Procedure Procedure
Opportunities

· Incident Log
· Observations 14
Maintenance
3 Optimisation
Emergency Problem Solving
Repair Procedure
Emergency
Maint. Procedure

12
Close-Out MIMS
Work Order
Close-out
Procedure
Tactical 15
Maintenance Update MIMS

5
Operator Checks
Daily Routine 16
Checks Performance
Monitoring
KPI Monitoring
6 Procedure
Planning Do PM
Inputs: Maintenance
· Planned Preventative
Maintenance Maint. Procedure 17
Schedules Engineering
· Unscheduled Work Change
Orders (from PM, 7 Management
PDM feedback) Do Predictive
· Outstanding Work Maintenance
Orders Predictive Maint.
· Backlog (of Procedure
scheduled Work
Orders)
· Production Demand
(Ops Plan) 8
Repair by UHAR
UHAR Repair
4 Procedure
Plan &
Schedule Jobs
Planning
Procedure 9
Repair by
Contractor
Outputs: Contractor Repair
· Ops Plan Procedure
· 5 yr plan
· 1 yr plan
· 3 month plan 10
· Weekly plan Overhaul Unit
· Opportunity Planning (UHAR)
· Overhaul Planning Unit Overhaul.
· Workload smoothing Procedure
· Resource planning
· Etc.
11
Do Corrective
Maintenance
Corrective Maint.
Procedure

17
BAGUIAN – BAGIAN UTAMA TURBIN
 1. CASSING
Adalah sebagai penutup bagian-bagian utama turbin.

 2. ROTOR
Adalah bagian turbin yang berputar yang terdiri dari poros, sudu
turbin atau deretan sudu yaitu Stasionary Blade dan Moving Blade.

 3. BEARING PENDESTAL
Adalah merupakan kedudukan dari poros rotor.

 4. JOURNAL BEARING
Adalah Turbine Part yang berfungsi untuk menahan Gaya Radial atau
Gaya Tegak Lurus Rotor.

 5. THRUST BEARING
adalah Turbine Part yang berfungsi untuk menahan atau untuk menerima
gaya aksial atau gaya sejajar terhadap poros yang merupakan gerakan
maju mundurnya poros rotor.
BAGUIAN – BAGIAN UTAMA TURBIN
 6. MAIN OLI PUMP
Berfungsi untuk memompakan oli dari tangki untuk disalurkan pada
bagian – bagian yang berputar pada turbin . Dimana fungsi dari Lube Oil
adalah :
Sebagai Pelumas pada bagian – bagian yang berputar.
Sebagai Pendingin ( Oil Cooler ) yang telah panas dan masuk ke
bagian turbin dan akan menekan / terdorong keluar secara sirkuler
Sebagai Pelapis ( Oil Film ) pada bagian turbin yang bergerak secara
rotasi.
Sebagai Pembersih ( Oil Cleaner ) dimana oli yang telah kotor sebagai
akibat dari benda-benda yang berputar dari turbin akan terdorong ke
luar secara sirkuler oleh oli yang masuk .

 7. GLAND PACKING
Sebagai Penyekat untuk menahan kebocoran baik kebocoran Uap
maupun kebocoran oli.
BAGUIAN – BAGIAN UTAMA TURBIN

 8. LABIRINTH RING
Mempunyai fungsi yang sama dengan gland packing.

 9. IMPULS STAGE
Adalah sudu turbin tingkat pertama yang mempunyai sudu sebanyak
116 buah

 10. STASIONARY BLADE


Adalah sudu-sudu yang berfingsi untuk menerima dan mengarahkan
steam yang masuk.

 11. MOVING BLADE


Adalah sejumlah sudu-sudu yang berfungsi menerima dan merubah
Energi Steam menjadi Energi Kinetik yang akan memutar generator
BAGUIAN – BAGIAN UTAMA TURBIN

 12. CONTROL VALVE


Adalah merupakan katup yang berfungsi untuk mengatur steam yang
masuk kedalam turbin sesuai dengan jumlah Steam yang diperlukan

 13. STOP VALVE


Adalah merupakan katup yang berfungsi untuk menyalurkan atau
menghentikan aliran steam yang menuju turbin.
PEMELIHARAAN STATOR TURBIN

Pemeliharaan ini dilakukan dengan terlebih dahulu membuka upper casing,


kemudian angkat rotor :

 Pemeriksaan adanya kerak pada sudu tetap, bersihkan dengan sand-blast.


 Pemeriksaan pada permukaan flanges upper dan lower casing.
 Pemeriksaan dan pembersihan ulir-ulir pada baut dan mur.
 Pemeriksaan bekas bocoran uap melalui celah pada flanges antara upper dan
lower casing.
 Pemeriksaan akibat korosi dan erosi pada labyrinth dan sudu-sudu.
 Pemeriksaan dan perbaikan kerusakan pada sudu-sudu tetap.
 Pemeriksaan keretakan-keretakan pada setiap bagian stator.
Pemeriksaan Bantalan
Turbin uap memiliki dua jenis bantalan yaitu bantalan journal aksial dan
bantalan aksial (thrust bearing). Pemeriksaan dan pemeliharaan pada
bantalan-bantalan ini dilakukan baik pada Si, Me maupun Se.
Pemeriksaan yang perlu dilakukan diantaranya :
o Pengukuran Clearance.
o Pemeriksaan bekas kontak / gesekan antara journal dengan bearing.
o Goresan-goresan pada permukaan babbit (white metal).
o Babbit yang terkelupas.
o Keretakan.
o Cacat cathodic.

Pemeriksaan Labyrinth (Gland seal)


Pada Si, labyrinth tidak dibuka karena tidak dilakukan pemeriksaan
terhadapnya, tetapi hanya dilakukan pemeriksaan pada sistem uap
perapatnya. Sedangkan pada Me dan Se juga dilakukan pemeriksaan
pada keadaan labyrinth-nya.
Penyetelan Clerance Rotor dan Stator :

Jarak celah atau clerance antara rotor turbin dan stator,


terutama pada sisi tekanan tinggi sangatlah sempit dan
kemungkinan akan terjadinya gesekan antara rotor
dengan stator apabila celah ini tidak disetel dengan baik.
Jarak clerance ini telah ditetapkan oleh pabrikan dan
penyetelannya harus dalam batas-batas yang ditentukan
pabrikan.
Pengukuran dapat dilakukan dengan fuller, dial gauge,
kawat timah dan alat ukur lainnya
Penyebarisan Poros
Dalam kenyataannya posisi turbin dalam keadaan diam dan dingin, tidak
lurus sama sekali, sehingga posisi satu poros dengan poros lainnya tidak
lurus/ sebaris, misalnya poros turbin dengan poros generator, atau poros
turbin tekanan tinggi dengan poros turbin tekanan rendah.
Ketidaksebarisan ini diakibatkan oleh melengkungnya poros akibat
dibebani rotor.
Besarnya kelelngkungan akan tergantung dari beban rotor dan kekakuan
poros.
Dengan demikian satu poros dengan poros lainnya sengaja tidak dibuat
sebaris, akan tetapi dibuat sedemikian rupa sehingga ada
ketidaksebarisan yang besarnya sudah ditentukan oleh pabrik pembuat.
Diharapkan pada saat turbin berputar dan panas, posisi poros akan
menjadi sebaris baik arah aksial maupun radial.
Dalam pelaksanaan penyebarisan pada turbin generator tertentu harus
sesuai dengan ketentuan pabrik.
Pemeliharaan Sistem Governor

Pemeliharaan ini meliputi pemeilharaan terhadap katup uap


utama, katup pengatur (governor valve) dan intercept valve
serta sistem kontrol governor dan proteksi putaran lebih (over
speed).
Hal-hal yang dilakukan mencakup pemeriksaan, pembersihan
dan perbaikan atau penggantian komponen yang rusak.
Setelah dilakukan pemeriksaan dan perbaikan pada katup-
katup, kemudian dilakukan penyetelan kembali yang sesuai
dengan ketetapan yang berlaku.
Bagian – bagian turbine uap
PEMELIHARAAN PLTU
BATUBARA
STANDAR PERAWATAN MESIN
Contoh STANDARD MAINTENANCE dapat dilihat pada Tabel 2 Standar Perawatan
Mesin. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
1) No. yaitu nomor urut
2) Nama Peralatan adalah bagian dari mesin yang dirawat.
Contoh: bagian yang diberi pelumasan, bearing, poros, dll.
3) Type & Jumlah
Type & Jumlah ini adalah type dan jumlah dari peralatan tersebut di atas.
4) Cara merawat
Dalam hal ini dijelaskan pekerjaan perawatan yang dilaksanakan pada peralatan
tersebut di atas. Contoh pekerjaan perawatan adalah melumasi, mengganti part, dll.
Pekerjaan ini tentu dimulai dari awal seperti membuka bagian mesin, melepas
komponen-komponen terkait, mengganti part yang rusak dengan yang baru,
memasang kembali komponen-komponen tadi dan menutup bagian mesin. Setelah
selesai pekerjaan tersebut, maka mesin tersebut harus ditest/diuji. Untuk
melaksanakan pekerjaan-pekerjaan tersebut maka diperlukan GAMBAR KONSTRUKSI
(konstruksi mesin, rangkaian listrik/hydrolik/pneuwmatik yang diperoleh dari buku
manual mesin.
5) Alat yang dipakai (tool)
Untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tersebut di atas, maka dibutuhkan tool yang
cocok, sehingga pekerjaan perawatan diselesaikan dengan benar.
6) Periode
Periode atau waktu ulang adalah lamanya pekerjaan perawatan diulangi lagi.
Contoh: periode 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dll.
Corrective maintenance, maintenance jenis ini memiliki kegiatan
identifikasi penyebab kerusakan, penggantian component yang rusak,
mengatur kembali control, dsb. Corrective maintenance adalah aktivitas
perbaikan peralatan yang beroperasi secara tidak normal
- Preventive maintenance, maintenance jenis ini memiliki tujuan
mencegah terjadinya kerusakan peralatan selama operasi berlangsung.
Maintenance peralatan dilakukan secara terjadwal sesuai dengan estimasi
umur peralatan. Kegiatan preventif maintenance dibuat berdasarkan tasklist
maintenance sesuai dengan tingkat kritikal peralatan tersebut.
- Predictive maintenance, maintenance jenis ini memiliki kemiripan
dengan preventive maintenance namun tidak dijadwal secara teratur.
Predictive maintenance mengantisipasi kegagalan suatu peralatan sebelum
terjadi kerusakan total. Predictive maintenance menganalisa suatu kondisi
peralatan dari trend perilaku peralatan. Trend ini dapat digunakan untuk
memprediksi sampai kapan peralatan mampu beroperasi secara normal.

Anda mungkin juga menyukai