Anda di halaman 1dari 24

BOILER CFB

PLTU Pulang Pisau


Sistem Pembakaran
Tingkatan energi
Gas yang suatu bahan untuk
mengandung proses terbakar pada suhu
pembakaran ( udara bakarnya
mengandung 21%
Oksigen )

Wujud Bahan

Padat Gas
Cair
FLUIDISASI
Fluidisasi didefinisikan sebagai dimana hamparan
zat padat diperlakukan seperti fluida yang ada
dalam keadaan berhubungan dengan gas atau
cairan

Jika hamparan itu dimiringkan, permukaan


atasnya akan tetap horizontal dan benda-benda
besar akan mengapung atau tenggelam di dalam
hamparan itu tergantung pada perbandingan
densitas dari partikel tersebut.
CORE OF THE CORE BOILER CFB
Core of the core dalam boiler cfb adalah fluidisasi dan balancing
1. BED MATERIAL
2. COAL
3. AIR QUALITY
4. RESIRKULASI BED MATERIAL
5. FURNACE PRESSURE
Bed Material PLTU Pulang pisau pernah menggunakan
sesuai manual book 5mm dengan kandungan
silika diatas 90%, pernah juga menggunakan
dibawah 1mm. Permasalahan timbul dengan
keadaan yang berbeda2 feedingnya.
Pengalaman dengan kontraktor menemukan
ukuran yang sesuai 1mm 100%.

Data boiler design PLTU Pulang Pisau ( Manual Book )

Selain sizing juga yang perlu diperhatikan


adalah komposisi kimia , titik leleh karena
akan menentukan fluidisasi dan heat
transfer pada batubara.

Hasil uji bakar pada lab pulpis dengan bed material 1mm
100% kandungan silika 100 % . ( Sisa refractory
kontraktor. )
Contoh Hasil Uji Bed Material
Batu Bara

Zone pembakaran

Data boiler design


PLTU Pulang Pisau ( Manual Book )
Range
Description Typical
Minimum Maximum
Proximate Analysis (% as received)
Total Moisture 25 40 35
Inherent Moisture 13.8 25 18
Ash 3.3 6 5
Volatile Matter 27.9 40 35
Fixed Carbon 23 41 25

Specific Energy (as received)

Gross Calorifi c Value (GCV) = Higher


3700 4700 4000
Heating Value (HHV) (kCal/kg)

Ultimate Analysis (% dry ash free)


Carbon 65 80 68.2
Hydrogen 3 5.9 5.7
Nitrogen 0.54 1.2 1.13
Oxygen 12 30 23.17
Sulphur 0.13 2.2 1.8

Ash Analysis (%)


SiO2 2 60 34
Al 2O3 3 52 6
Fe 2O3 4.7 52.5 39
TiO2 0.02 4.1 0.48
Mn3O4 0.2 8.8 2
CaO 0.8 27.7 10
MgO 0.02 32.6 5
Na2O 0.05 4.12 0.17
K 2O 0.1 2.4 1.3
P 2O 5 0.03 0.8 0.51
SO3 0.2 24.6 1

Ash Fusion Temperature ( OC) Reducing Reducing Reducing


I.D.T. (deformation) 1050
S.T. (softening) 1100
H.T. (hemispherical) 1150
F.T. (Fluid) 1200
Design karakteristik batu
Ash Fusion Temperature ( OC)
I.D.T. (deformation)
Oxidizing Oxidizing Oxidizing
bara
S.T. (softening)
H.T. (hemispherical) PLTU Pulang Pisau
F.T. (Fluid)
Slagging and Fouling Index Medium
Hardgrove Grindability Index (HGI) 40 65 50
Spesifikasi
Description Range Typical PLN BB DGL
Proximate Analysis (%as received) Minimum Maximum P
Total Moisture 25 40 35 36.52 36.87
Inherent Moisture 13.8 25 18 22.99 21.48
3.3 6 5
Ash 27.9 40 35 2.4 2.97
Volatile Metter 23 41 25 32.09 30.9
Fixed Carbon 29.41 29.26

Specific Energy (as received) S


Gross Calorific Value (GCV) = Higher
3700 4700 4000
Heating 4102 4052
Value (HHV) (kCal/kg)

Data boiler design PLTU Data hasil dari COA


Pulang Pisau

Dalam pembakaran yang optimal yang sangat diperhatikan adalan spesifikasi dengan
hasil analisa yang real baik dari sertifikat analysis supplier maupun independent.
Standart analisis batubara di astm

• D121: Standard Terminology of Coal and Coke.


• D167: Standard Test Method for Apparent and True Specific Gravity and Porosity of 
Lump Coke.
• D197: Standard Test Method for Sampling and Fineness Test of Pulverized Coal.
• D291: Standard Test Method for Cubic Foot Weight of Crushed Bituminous Coal.
• D293: Standard Test Method for the Sieve Analysis of Coke.
• D346: Standard Practice for Collection and Preparation of Coke Samples for
Laboratory Analysis.
• D388: Standard Classification of Coals by Rank.
• D409: Standard Test Method for Grindability of Coal by the Hardgrove-Machine
Method.
• D440: Standard Test Method of Drop Shatter Test for Coal.
• D441: Standard Test Method of Tumbler Test for Coal.
• D720: Standard Test Method for Free-Swelling Index of Coal.
• D1412: Standard Test Method for Equilibrium Moisture of Coal at 96 to 97 Percent
Relative Humidity and 30 deg Celcius.
Proses Tingkatan Pembakaran

• Heating and drying


• Devolatilization and volatile
combustion (3 mm coal take
14 sec to devolatilze at 850
C (Basu and Fraser, 1991))
• Swelling and primary
fragmentation (for some
types of coal)
• Combustion of char with
secondary fragmentation and
attrition
Dalam pembakaran maka batu
bara akan mengalami proses
KOMINUSI.
Akibat Pembakaran tidak sempurna
• Timbulnya soot atau jelaga yang menempel di dalam boiler sehingga
menghambat proses perpindahan panas (heat transfer)
• Temperatur gas buang (flue gas) menjadi lebih tinggi
• Timbulnya karbon yang tidak terbakar (unburn carbon) dalam jumlah
yang banyak
• Pola api (fire pattern) yang tidak terbentuk secara baik
• Menyebabkan timbulnya ledakan pada ruang bakar (boiler).

Notulen workshop best practices operasional boiler CFB

Data boiler design PLTU Pulang Pisau ( Manual Book )


AIR QUALITY

• Yang harus diperhatikan dalam air quality adalah pressure, flow & temperature :
1. Primary air
• Primary air chamber (nozzle)
• Upper burner Fluidisasi
• Spreading
2. Secondary air
• Secondary upper
• Secondary lower Combustion
3. HpF fan
Resirkulasi bed

Part load operation Prabir Basu CFB


RESIRKULASI BED MATERIAL
Dalam boiler CFB resirkulasi bed material sangatlah penting untuk
menjaga temperature dalam boiler
 Fluidisasi bed material & pembakaran diharapkan terjadi pada bed
furnace / bed chamber yang berada pada area yang tercover
refractory
 Sedangkan sirkulasi material halus / ringan dan panas menuju
upper furnace  cyclone  sealpot (untuk mendistribusikan
panas pada waterwall & cyclone)
 Di dalam sealpot sirkulasi diatur untuk membantu bed material
menuju bed chamber sehingga dapat menurunkan temperatur
(meterial bed dari furnace relative lebih dingin karena panas telah
terserap ketika sirkulasi), resirkulasi di dalam sealpot diatur oleh
Nozzle area lifting dan return
Bentuk Fluidisasi
Furnace Pressure adalah
Fluidisasi terlalu
parameter yang digunakan untuk cepat
Mengetahui dan mengontrol laju
aliran sirkulasi bed material Fluidisasi balance
menuju cyclone dan mengatur gas
buang Fluidisasi terlalu lambat

Furnace pressure pada normal


operasi best practice diatur
-50 Pa sampai -100 Pa

*apabila furnace pressure hunting


adalah sebagai indikasi batubara
tidak homogen

Setting furnace pressure manual book


Resistance Test Fungsi :
1. Mengetahui resistance atau pressure drop pada
nozzle
2. Mengetahui karakteristik bed nozzle
3. Mengetahui karakteristik all fan
4. Mengetahui karakteristik boiler
5. Leak test air & flue gas
6. Menetahui kinerja O² content

Untuk melakukan test ini dengan 3 metode undauk


mendapatkan hasil optimal

7. Empty Bed Resistance Test ( test air cap )


8. Critical Fluidizing Air Volume Test ( test
kesegagaman/bubbling bed )
9. Fluidization Quality Test ( test resistance
bedmaterial )

Tabel resistance test manual book


Metode Pengambilan Data Uniform Test

A. Matikan ID Fan setelah pengukuran resistance setelah selesai


dilakukan. Matikan PA Fan sesuai dengan interlock, dan buka manhole
boiler untuk memeriksa kerataan bed material. Permukaan bed
material yang rata menunjukan distribusi udara yang seragam / merata.
B. Besarnya cekungan yang timbul pada permukaan bed material
menunjukan bahwa aliran udara terlalu besar pada area tersebut,
timbulnya gundukan pada permukaan bed material menunjukkan
aliran udara yang kecil pada area tersebut.
C. Jika terdapat cekungan atau gundukan pada permukaan bed material,
periksa bed material dan air cap. Startup dapat dilakukan setelah
troubleshooting di pecahkan.
Metode Resistance Air Distribution
A. Pengukuran resistance air cap tanpa bed material.
B. Air flow dikendalikan melalui damper inlet PA Fan. Full open damper kiri dan kanan
main primary air damper, tutup burner air damper untuk mengoprasikan system udara
bawah Air Distribution Plate / air cap.
C. ID Fan Startup
a. Tutup damper secondary dan Burner air damper
b. Tutup damper inlet dan outlet ID Fan. Bukaan damper pertama kurang dari 5%
c. Menstabilkan akses udara (Mengacu pada nilai setingan interlock commissioning)
d. Mengoprasikan ID Fan
e. Interlock damper inlet dan outlet ID Fan aktif (Delay 20s)
D. Primary air fan startup
a. Tutup damper outlet PA Fan
b. Tutup damper inlet PA Fan
c. Menstabilkan akses udara (Mengacu pada nilai setingan interlock commissioning)
d. Mengoprasikan PA Fan
e. Interlock damper inlet dan outlet ID Fan aktif (Delay 20s)
Metode Resistance Air Distribution

E. Menaikan air flow melalui damper outlet secara bertahap dan mengambil data yang
sesuai untuk PA Fan seperti : Air flow, static pressure dan pressure air chamber dll.

F. Sesuaikan bukaan damper inlet ID Fan dan buat pressure outlet furnace to cyclone
menjadi 0 (Nol) selama tes, maka didapat nilai pressure resistance Distribution Plate /
air cap.

G. Damper harus dibuka perlahan dan stabil pada saat pengukuran resistance Distribution
Plate / air cap. Biasanya, pengambilan data setiap 500 m³/H air flow dari full close
sampai full open, setealh itu pengambilan data dari full open sampai full close.
Danjuga, posisi pembukaan damper dari 10-15 dapat dipilih untuk menyesuaikan
pengukuran. Nilai rata-rata pengambilan data full close ke full open dan full open ke full
close bisa menjadi nilai akhir pengukuran.
Metode Pengambilan Data Resistance Test Material

A. Pengujian dapat dilakukan untuk masing-masing Ketinggian bed material yang


berbeda-beda. Ketinggian bed material di ukur dari lantai furnace. Pengujian dengan
ketinggian bed material 600, 700, 800 mm dapat dipilih untuk melakukan pengujian
(data dapat di commissioning)

B. Inlet damper dari PA Fan di ambil sebagai parameter utama untuk mengontrol air flow.
Buka damper utama kiri dan kanan untuk mengoprasikan system udara.

C. Mengoprasikan PA Fan. Naikkan damper utama secara bertahap untuk mengontrol air
flow. Tingkatkan air flow secara bertahap, melakukan pengambilan data seperti: air
flow PA Fan, static pressure dan pressure air chamber.

D. Sesuaikan bukaan damper inlet ID Fan dan buat pressure outlet furnace to cyclone
menjadi 0 (Nol) selama tes, maka didapat nilai pressure resistance Distribution Plate /
air cap.
Metode Pengambilan Data Resistance Test Material

E. Mengukur pressure air chamber dan resistance bed material setiap ketinggian
tertentu. Mengkonfirmasi hubungan antara air flow, air pressure dan ketinggian bed
material, pada saat ini, air resistance diwakili dengan pressure air chamber adalah
jumlah dari resistance bed material dan resistance air distribution plate / air cap.
Sementara itu, air resistance diwakili oleh pressure air chamber dikurangi resistance
Distribution Plate / air cap dari air flow yang sama, maka nilai bed material
resistance didapat
DCS BOILER
DCS AIR FLOW
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai