OPERASI
COP
GALIH FERMADI
1. Proses Bisnis Pembangkitan
www.pln.co.id | 2
Ruang Lingkup Manajemen Operasi
www.pln.co.id | 3
2. PENGUSAHAAN PEMBANGKIT
Pengusahaan atau Niaga pembangkit sangat erat kaitannya dengan protap deklarasi kondisi
pembangkit dan indeks kinerja pembangkit (DKPIKP) yang berlaku di masing-masing regional
(referensi yang digunakan disini adalah Protap DKPIKP Sumatera tahun 2018).
www.pln.co.id | 4
2.1 Deklarasi Kondisi Pembangkit
2.1.1 Pembangkit Keluar Sistem (Full Outage)
PO - Planned Outage:
PO - Planned Outage:
yaitu keluarnya pembangkit akibat adanya pekerjaan pemeliharaan periodik pembangkit
yaitu keluarnya pembangkit akibat adanya pekerjaan pemeliharaan periodik pembangkit
seperti inspeksi, overhaul atau pekerjaan lainnya yang sudah dijadwalkan sebelumnya dalam
seperti inspeksi, overhaul atau pekerjaan lainnya yang sudah dijadwalkan sebelumnya dalam
rencana tahunan pemeliharaan pembangkit atau sesuai rekomendasi pabrikan.
rencana tahunan pemeliharaan pembangkit atau sesuai rekomendasi pabrikan.
MO - Maintenance Outage:
MO - Maintenance Outage:
yaitu keluarnya pembangkit untuk keperluan pengujian, pemeliharaan korektif, perbaikan,
yaitu keluarnya pembangkit untuk keperluan pengujian, pemeliharaan korektif, perbaikan,
penggantian suku cadang atau pekerjaan lainnya pada pembangkit yang dianggap perlu
penggantian suku cadang atau pekerjaan lainnya pada pembangkit yang dianggap perlu
dilakukan, yang tidak dapat ditunda pelaksanaannya hingga jadwal PO berikutnya dan telah
dilakukan, yang tidak dapat ditunda pelaksanaannya hingga jadwal PO berikutnya dan telah
dijadwalkan dalam ROB/ROM berikutnya.
dijadwalkan dalam ROB/ROM berikutnya.
www.pln.co.id | 6
2.1 Deklarasi Kondisi Pembangkit
2.1.1 Pembangkit Keluar Sistem (Full Outage)
3. SE - Scheduled Outage Extension, meliputi :
PO PE FO1
MO ME FO
SF - Startup Failure : outage yang terjadi ketika suatu unit tidak mampu sinkron dalam waktu
www.pln.co.id | 8
start up yang ditentukan setelah dari status outage atau RS.
2.1 Deklarasi Kondisi Pembangkit
2.1.1 Pembangkit Keluar Sistem (Full Outage)
www.pln.co.id | 9
2.1 Deklarasi Kondisi Pembangkit
2.1.2 Pembangkit Derating (Partial Outage)
DERATING
Derating terjadi apabila daya keluaran (MW) unit kurang dari DMN-nya. Derating digolongkan menjadi beberapa
kategori yang berbeda. Derating mulai ketika unit tidak mampu untuk mencapai 98% dari DMN dan sama dengan
atau lebih lama dari 30 (tiga puluh) menit. Derating berakhir ketika peralatan yang menyebabkan derating tersebut
kembali normal, terlepas dari apakah pada saat itu unit diperlukan sistem atau tidak.
PD - Planned Derating : derating yang dijadwalkan dan durasinya sudah ditentukan sebelumnya dalam
MD - Maintenance Derating : derating yang dapat ditunda melampaui akhir periode operasi mingguan (Kamis,
pukul 24:00 WIB) tetapi memerlukan pengurangan kapasitas sebelum PO berikutnya. MD harus
dijadwalkan dalam rencana mingguan (ROM).
www.pln.co.id | 10
2.1 Deklarasi Kondisi Pembangkit
2.1.2 Pembangkit Derating (Partial Outage)
PDE – Planned Derating Extension : outage lanjutan yang direncanakan sebagai perluasan dari
Planned Derating (PD) yang tidak bisa selesai sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Equivalent Availibility Factor (EAF) adalah indikator ketersediaan pembangkit yang telah
memperhitungkan dampak dari derating pembangkit.
www.pln.co.id | 12
2.2 Indeks Kinerja Pembangkit
Equivalent Forced Outage Rate (EFOR) adalah Forced Outage Rate yang telah
memperhitungkan dampak dari derating pembangkit.
Scheduled Outage Factor (SOF) adalah rasio dari jumlah jam unit pembangkit keluar
terencana (PO dan MO) terhadap jumlah jam dalam satu periode.
www.pln.co.id | 13
3. KEGIATAN MANAJEMEN OPERASI
Manajemen Operasi merupakan suatu kegiatan yang menjamin agar unit pembangkit dapat beroperasi
secara kontinyu sesuai dengan target dan kontrak kinerja yang telah disepakati.
www.pln.co.id | 14
3.1 Perencanaan Operasi Pembangkit
www.pln.co.id | 15
3.1 Perencanaan Operasi Pembangkit
3.1.1 Rencana Operasi Tahunan (ROT)
Rencana Operasi Tahunan (ROT) memperhitungkan alokasi untuk pemeliharaan terencana Plan
Outage (PO). ROT menjadi dasar inputan untuk RKAP tahun n+1. Berdasarkan ROT maka akan
disusun biaya bahan bakar dan biaya pemeliharaan pembangkit di RKAP.
Informasi
sistem dari Proses Pelaksanaan
P3B JB schedulling operasional
www.pln.co.id | 16
3.1 Perencanaan Operasi Pembangkit
3.1.3 Rencana Operasi Mingguan (ROM)
Rencana Operasi Mingguan (ROM) ditetapkan mingguan oleh pihak pengatur beban (P2B JB /
P3BS) yang periode berlakunya dari hari Jum’at pukul 00.00 s.d Kamis pukul 24.00. Pada ROM
dapat dilakukan perubahan jadwal PO dan permintaan status pembangkit tidak siap untuk
pemeliharaan terencana di periode berikutnya (Maintenance Outage atau Maintenance Derating).
Perusahaan Kit
Menyampaikan Perusahaan Kit
P3B JB menerbitkan menyampaikan P3B JB menerbitkan Periode mingguan
Kesiapan persetujuan Unti Revisi Unit Tidak ROM definitif (ROM) digunakan
Pembangkit Tidak siap
(Unit Tidak Siap) Siap
Rencana dan realisasi harian
pembangkit dikomunikasikan
HARI Selasa Rabu Rabu Kamis Jumat Kamis
NORMAL Pkl:13:00 Pkl 10:00 Pkl 14:00 Pkl 16:00 Pkl 00:00 Pkl 23:30 secara real time oleh pengatur
beban dengan operator unit
SELASA
LIBUR
Senin
Pkl:13:00
Rabu
Pkl 10:00
Kamis
Pkl 09:00
Kamis
Pkl 16:00
Jumat
Pkl 16:00
Kamis
Pkl 23:30 pembangkit melalui aplikasi
GAIS / LogSheet OpSis.
RABU Selasa Selasa Kamis Kamis Jumat Kamis
LIBUR Pkl 09:00 Pkl 16:00 Pkl 09:00 Pkl 16:00 Pkl 16:00 Pkl 23:30
Overall Equipment Effectiveness (OEE) secara umum adalah ukuran untuk mengevaluasi produktivitas
dari mesin pembangkit atau production line. Semakin tinggi ukuran OEE maka semakin bagus produk per
shift mesin atau line produces – yang mana hasilnya membantu operations menjadi lebih kompetitif.
Klasifikasi parameter OEE sesuai PerDir PLN No. 0779.K/DIR/2013 ada 13 Loss Output
www.pln.co.id | 18
3.3 Shift Management
Shift management merupakan kegiatan teragenda untuk mencapai koordinasi internal
operasi dan kesinambungan pergantian shift.
www.pln.co.id | 19
3.3 Shift Management
www.pln.co.id | 20
3.4 Patrol Check Operasi
Patrol check operasi adalah aktivitas Patrol terencana & wajib dilaksanakan untuk
Patrol check operasi adalah aktivitas Patrol terencana & wajib dilaksanakan untuk
mengetahui gap / indikasi kelainan operasi. Kegiatan patrol check dilakukan sesuai jadwal
mengetahui gap / indikasi kelainan operasi. Kegiatan patrol check dilakukan sesuai jadwal
secara konsisten, terdapat catatan penting perihal peralatan yang kritikal yang mengalami
secara konsisten, terdapat catatan penting perihal peralatan yang kritikal yang mengalami
kelainan, dibuatkan evaluasi dan rekomendasi terhadap penyimpangan serta ditindaklanjuti
kelainan, dibuatkan evaluasi dan rekomendasi terhadap penyimpangan serta ditindaklanjuti
dalam prosedur Fault Reporting.
dalam prosedur Fault Reporting.
www.pln.co.id | 21
3.5 Fault Reporting
www.pln.co.id | 22
3.5 Fault Reporting
www.pln.co.id | 23
3.5 Fault Reporting
www.pln.co.id | 24
3.5 Fault Reporting
www.pln.co.id | 25
3.5 Fault Reporting
www.pln.co.id | 26
3.5 Fault Reporting
www.pln.co.id | 27
3.5 Fault Reporting
www.pln.co.id | 28
3.5.1 First Line Maintenance (FLM)
Pelaksanaan kegiatan FLM
mencakup antara lain :
1. Melakukan tindakan 3M :
Menambah (oli, pelumas, dll)
Mengencangkan (baut-baut, dll)
Membersihkan (filter, dll)
2. Melakukan pengamanan dan
penanganan awal ketika terjadi
gangguan sesuai prosedur
penanganan gangguan.
3. Melaporkan, memonitor dan
mengendalikan gangguan.
www.pln.co.id | 29
3.5.1 First Line Maintenance (FLM)
www.pln.co.id | 30
3.5.2 Fault Reporting Lanjut ke Pemeliharaan
Untuk Fault Reporting atau gangguan yang tidak bisa diselesaikan dengan FLM, maka Spv Operasi
harus mengambil keputusan untuk mendefinisikan tingkat kekritisan kerusakan peralatan (Fault
Priority) yang terjadi terhadap dampak operasional pembangkit.
www.pln.co.id | 31
3.6 Rutin Work Peralatan
Kegiatan rutin work peralatan merupakan kegiatan pengoperasian, pengujian dan
pengaturan jam kerja operasi peralatan yang mencakup:
www.pln.co.id | 32
3.6 Rutin Work Peralatan
www.pln.co.id | 33
3.7 Housekeeping / 5S
Housekeeping peralatan merupakan kegiatan untuk menjaga kebersihan peralatan dan lingkungannya
agar peralatan dapat beroperasi dengan aman dan andal.
Contoh
Jadwal Pelaksanaan
Housekeeping / 5S
www.pln.co.id | 34
3.7 Housekeeping / 5S
Contoh
Dokumentasi kegiatan Housekeeping / 5S
www.pln.co.id | 35
3.8SOP / IK Comply Review
SOP / IK Comply & Review merupakan kegiatan membuat, mereview atau mengupdate SOP/IK
yang telah ada.
Bila terjadi perubahan peralatan, retrofit, re-engineering, dan perubahaan akibat dari ECP yang
berhubungan dengan pola operasi wajib mereview dan mengupdate SOP / IK untuk menjamin
insurance serta menjaga keandalan dan efisiensi pembangkit.
Untuk menjamin SOP dan IK yang ada dapat dipahami dan direview / update selalu oleh
Operator, maka dapat dilakukan kegiatan sbb:
Pembagian jadwal review SOP / IK
Persentasi SOP / IK dalam kegiatan Knowledge Sharing Internal Operasi
Inhouse training operasi
www.pln.co.id | 36
3.9Lock Out Tag Out (LOTO)
Untuk memastikan bahwa sistem pengisolasian (lock out) dan penandaan (tag out) pada
peralatan dan mesin yang tidak beroperasi dan/ atau sedang dalam perbaikan, sehingga aman dan
tidak membahayakan bagi pekerja serta menghindarkan kerusakan peralatan/ mesin.
www.pln.co.id | 37
3.9Lock Out Tag Out (LOTO)
www.pln.co.id | 38
3.9Lock Out Tag Out (LOTO)
www.pln.co.id | 39
3.10 Komunikasi Dengan Dispatcher & Pelaporan, Pelayanan
Alur komunikasi antara operator pembangkit dengan operator pengatur beban disesuaikan
dengan kondisi masing-masing dan didokumentasikan dalam kesepakatan bersama seperti
DKPIKP dll
www.pln.co.id | 40
3.11 Sistem Pelaporan & Transaksi Energi
www.pln.co.id | 41
3.12 Pengelolaan Laboratorium & Air
Pengelolaan laboratorium mulai dari layout ruangan (ruang pengujian, ruang bahan kimia,
ruang staff, ruang timbang dll) dan kelengkapan peralatan, kalibrasi peralatan, kebersihan,
ketersediaan bahan kimia, penataan bahan kimia, ketesedian standard (bahan, larutan), jumlah
personel, kompetensi personel serta methode yang dijadikan acuan untuk menjamin akurasi &
presisi hasil pengujian.
Panduan untuk peralatan laboratorium kimia pembangkit mengacu pada SPLN K3.001-1: 2013
Peralatan Laboratorium Batubara, SPLN K3.001-2: 2014 Peralatan Laboratorium Minyak Pelumas
dan SPLN K3.001-3: 2015 Peralatan Laboratorium Air.
www.pln.co.id | 42
3.12 Pengelolaan Laboratorium & Air
Pengolahan Air Baku merupakan proses pengendalian kualitas & kuantitas produk
pengolahan air, mulai dari pengoperasian plant, monitoring parameter kimia operasi sampai
evaluasi dan analisa di fasilitas pretreatment, desal/RO dan demin plant untuk memperoleh
air demin yang memenuhi persyaratan sesuai manual book, mulai pada waktu start up,
normal operasi, preservasi (layup) dan saat terjadi gangguan.
www.pln.co.id | 43
3.12 Pengelolaan Laboratorium & Air
www.pln.co.id | 44
3.12 Pengelolaan Laboratorium & Air
www.pln.co.id | 45
3.12 Pengelolaan Laboratorium & Air
Pengendalian Siklus Air Uap merupakan proses pengendalian kualitas air dan dosing injeksi
kimia pada sistem siklus air-uap (termasuk condensat polishing jika ada) dan cooling water
(stator generator cooling, closed cooling water, sea water cooling) sesuai dengan batasan
besaran parameter kimia yang dipersyaratkan manual book baik pada waktu start up, normal
operasi, preservasi (layup) dan saat terjadi gangguan.
www.pln.co.id | 46
3.12 Pengelolaan Laboratorium & Air
3.12.3 Pengendalian Siklus Air Uap
www.pln.co.id | 47
3.12 Pengelolaan Laboratorium & Air
www.pln.co.id | 48
3.13 Pengelolaan Energi Primer
www.pln.co.id | 49
Terima Kasih