Anda di halaman 1dari 126

OPTIMASI UNJUK KERJA

DONGFANG STEAM TURBINE GENERATOR


UNIT 2 PT. BOSOWA ENERGI JENEPONTO

KERTAS KERJA WAJIB

Oleh:

Nama Mahasiswa : Syamsul Bahri


NIM : 171430047
Program Studi : Teknik Mesin Kilang
Konsentrasi : Rotating Equipment
Diploma : IV (Empat)
Tingkat : III (Tiga)

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
POLITEKNIK ENERGI DAN MINERAL
PEM Akamigas

Cepu, Juni 2020


LEMBAR PENGESAHAN
Optimasi Unjuk Kerja Dongfang steam turbine generator unit 2
PT. Bosowa Energi Jeneponto

Telah diterima dan disetujui


sebagai Kertas Kerja Wajib (KKW)
Di
PT. BOSOWA ENERGI
17 Februari – 17 Mei 2020

PT. BOSOWA ENERGI

PEMBIMBING PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Mengetahui, Menyetujui,
Koordinator Pembimbing Pembimbing Praktek kerja Lapangan
(Assistant Manager) (Mechanical Engineer)

Djuanda Duli Fatahuddin


Judul : Optimasi Unjuk Kerja Dongfang steam turbine generator
unit 2 PT. Bosowa Energi Jeneponto
Nama Mahasiswa : Syamsul Bahri
NIM : 171430047
Program Studi : Teknik Mesin Kilang
Konsentrasi : Rotating Equipment
Diploma : IV (Empat)
Tingkat : III (Tiga)

Menyetujui,
Pembimbing Kertas Kerja Wajib

Ir. Toegas Soegeng Soegiarto, M.T.


NIP. 19581212 198503 1 004

Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Mesin Kilang

Ir. Sujono, M.T.


NIP. 19661229 199403 1 003
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufiq serta
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan yang
dilanjutkan dengan penyusunan Kertas Kerja Wajib dengan judul “Optimasi Unjuk
Kerja Dongfang steam turbine generator unit 2 PT. Bosowa Energi Jeneponto”
Penyusunan Kertas Kerja Wajib ini dimaksudkan untuk menambah pengetahuan
yang telah diterima selama mengikuti pembelajaran dan juga sebagai salah satu
program pokok persyaratan untuk mengikuti Ujian Akhir pada Program Studi Teknik
Mesin Kilang. Tingkat III di PEM Akamigas. Dengan tersusunnya Kertas Kerja
Wajib ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. R. Y. Perry Burhan, M.Sc selaku Direktur PEM Akamigas;
2. Bapak Ir. Sujono, M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin Kilang;
3. Bapak Djuanda Duli dan Bapak Fatahuddin selaku koordinator pembimbing
dan pembimbing Praktek Kerja Lapangan yang selalu mengarahkan dan
memberikan motivasi kepada penulis;
3. Bapak Ir. Toegas Soegeng Soegiarto, M.T., selaku Dosen pembimbing KKW;
4. Bapak Hariadi, Bapak Ilham Mushab, Bapak Muhammad Agung dan Bapak
Ardi Wiranata selaku Mentor Lapangan/CCR (Central Control Room) atas;
5. Bapak Andi Rusdi dan Bapak Syamsuddin selaku pembimbing Lapangan/
Boiler and Turbine Area;
7. Rekan-rekan CCR atas PT. Bosowa Energi atas segala bantuan yang telah
diberikan;
8. Bapak dan Ibu dosen PEM Akamigas khususnya dari Program Studi Teknik
Mesin Kilang;
9. Kedua Orang Tua yang selalu mendoakan dan memberi dukungan selama
pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan.

Semoga KKW ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada
umumnya.

Cepu, Juni 2020


Penulis,

Syamsul Bahri
NIM. 171430047

i
INTISARI

PT. Bosowa Energi Jeneponto merupakan perusahaan pembangkit listrik


yang letaknya berada di Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan, yang dilengkapi
berbagai macam peralatan produksi dan unit utilitas, diantara peralatan produksi dan
unit utilitas tersebut, keberadaan Dongfang steam turbine generator unit 2
mempunyai peranan penting dalam proses pembangkitan listrik. Agar proses
pembangkitan listrik berjalan dengan lancar, maka perlu dilakukan optimasi terhadap
unjuk kerja daripada Dongfang steam turbine generator unit 2 agar dapat diketahui
apakah Dongfang steam turbine generator unit 2 beroperasi secara efisien atau tidak.
Dalam penulisan, metode yang digunakan adalah dengan melakukan pengamatan,
pengambilan data operasi dan data desain kemudian melakukan perhitungan terhadap
data yang diperoleh. Evaluasi unjuk kerja Dongfang steam turbine generator unit 2
dilakukan dengan membandingkan antara kondisi aktual di lapangan dengan kondisi
yang tercantum pada data desain. Dari hasil evaluasi tersebut dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan terhadap langkah yang akan diambil untuk melakukan
optimasi. Perhitungan evaluasi unjuk kerja Dongfang steam turbine generator unit 2
diantaranya, menghitung kualitas uap, menghitung entalpi isentropis, menghitung
entalpi real, menghitung massa uap setelah ekstraksi, menghitung daya turbin
teoritis, menghitung daya turbin aktual, menghitung steam rate dan menghitung
efisiensi total steam turbine. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa terjadi
peningkatan konsumsi steam dan penurunan efisiensi total turbin menjadi 54,55 %,
hal tersebut disebabkan adanya fouling pada blade dan juga karena ditutupnya jalur
6th extraction. Optimasi pada Dongfang steam turbine generator unit 2 dilakukan
dengan beberapa metode yakni dari segi kondisi operasi dan dari segi mekanis
supaya Dongfang steam turbine generator kembali pada kondisi yang optimum dan
efisien. Setelah dilakukan optimasi dengan beberapa metode, hasil optimasi efisiensi
total turbin berhasil dinaikkan menjadi 58,43 %.

Kata Kunci : data operasi, data desain, evaluasi unjuk kerja, optimasi, kualitas
uap, entalpi isentropis, entalpi real, massa uap setelah ekstraksi,
daya turbin teoritis, daya turbin aktual, steam rate, efisiensi total
steam turbine, peningkatan konsumsi steam dan penurunan
efisiensi total turbin.

ii
DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i


INTISARI .......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vi
DAFTAR NOTASI .......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. viii

I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................. 1
1.3 Batasan Masalah .................................................................................. 2
1.4 Sistematika Penulisan .......................................................................... 3

II. ORIENTASI UMUM .................................................................................. 5


2.1 Sekilas Mengenai PT.Bosowa Energi .................................................... 5
2.2 Struktur Organisasi PT. Bosowa Energi ................................................ 6
2.3 Visi dan Misi PT. Bosowa Energi ......................................................... 7
2.4 Sarana Penunjang Proses Pembangkit Listrik ........................................ 8

III. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 10


3.1 Pengertian Steam Turbine .................................................................. 10
3.2 Klasifikasi Steam Turbine ................................................................... 10
3.3 Komponen Utama Steam Turbine ....................................................... 13
3.4 Peralatan Penunjang Operasi Steam Turbine ....................................... 20
3.5 Peralatan Safety Steam Turbine ........................................................... 24
3.6 Prinsip Kerja Steam Turbine ............................................................... 25
3.7 Parameter Unjuk Kerja Steam Turbine ................................................ 27

IV. PEMBAHASAN ........................................................................................ 33


4.1 Fungsi Dongfang steam turbine generator unit 2 ................................. 33
4.2 Spesifikasi Teknis Dongfang steam turbine generator unit 2 ............... 33
4.3 Spesifikasi Teknis Generator .............................................................. 34
4.4 Data Desain dan Data Kondisi Operasi Dongfang steam turbine
generator unit 2 .................................................................................. 35
4.5 Perhitungan Unjuk Kerja Dongfang steam turbine generator unit 2 .... 39
4.6 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Unjuk Kerja Dongfang steam turbine
generator unit 2 .................................................................................. 66
4.7 Evaluasi Unjuk Kerja Dongfang steam turbine generator unit 2 .......... 70
4.8 Optimasi Unjuk Kerja Dongfang steam turbine generator unit 2 ......... 71
4.9 Perhitungan Setelah Optimasi .............................................................. 72
4.10 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Setelah Optimasi ................................ 95

iii
Halaman

V. PENUTUP ................................................................................................. 99
5.1 Simpulan ............................................................................................ 99
5.2 Saran ................................................................................................ 101

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 103


LAMPIRAN-LAMPIRAN

iv
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Data Desain Dongfang steam turbine generator unit 2 ..................... 35
Tabel 4.2 Data Operasi Dongfang steam turbine generator unit 2 ................... 37
Tabel 4.3 Interpolasi Entropi dan Entalpi Tabel Saturated Steam Tingkat
Keadaan 2 (1st Extraction) ............................................................... 40
Tabel 4.4 Interpolasi Entropi dan Entalpi Tabel Saturated Steam Tingkat
Keadaan 3 (2nd Extraction) .............................................................. 42
Tabel 4.5 Interpolasi Entropi dan Entalpi Tabel Saturated Steam Tingkat
Keadaan 4 (3rd Extraction) ............................................................... 43
Tabel 4.6 Interpolasi Entropi dan Entalpi Tabel Saturated Steam Tingkat
Keadaan 5 (4th Extraction) ............................................................... 44
Tabel 4.7 Interpolasi Entropi dan Entalpi Tabel Saturated Steam Tingkat
Keadaan 6 (5th Extraction) ............................................................... 45
Tabel 4.8 Interpolasi Entropi dan Entalpi Tabel Saturated Steam Tingkat
Keadaan 8 (7th Extraction) ............................................................... 47
Tabel 4.9 Interpolasi Entropi dan Entalpi Tabel Saturated Steam Tingkat
Keadaan 9 (Outlet) .......................................................................... 48
Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Unjuk Kerja Dongfang steam turbine
generator unit 2 ............................................................................... 67
Tabel 4.11 Interpolasi Entropi dan Entalpi Tabel Saturated Steam Tingkat
Keadaan 7 (6th Extraction) ............................................................... 74
Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Setelah Optimasi ............................. 95

v
DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 2.1 PLTU Jeneponto PT. Bosowa Energi ............................................ 6


Gambar 2.2 Struktur Organisasi Lapangan PT. Bosowa Energi ......................... 7
Gambar 3.1 Konstruksi Extraction and Condensing Turbine .......................... 14
Gambar 3.2 Konstruksi Rotor Steam Turbine ................................................. 15
Gambar 3.3 Bearing pada Steam Turbine ....................................................... 17
Gambar 3.4 Carbon Ring pada Steam Turbine................................................ 18
Gambar 3.5 labyrinth Seal.............................................................................. 19
Gambar 3.6 Governor pada Steam Turbine..................................................... 20
Gambar 3.7 Condensor .................................................................................. 21
Gambar 3.8 Deaerator ................................................................................... 22
Gambar 3.9 Boiler.......................................................................................... 23
Gambar 3.10 Overspeed Trip Valve pada Steam Turbine .................................. 24
Gambar 3.11 Prinsip Kerja Steam Turbine ....................................................... 26
Gambar 4.1 Dongfang steam turbine generator unit 2 .................................... 34

vi
DAFTAR NOTASI

NOTASI KETERANGAN SATUAN


h Entalpi Uap kJ/kg
m Massa Alir Uap Kg/h
N Speed Rpm
P Tekanan Mpa
S Entropi Uap kJ/kg. oC
SR Steam Rate t/kW.h
o
T Temperatur C
W Daya kW
x Presentase Kualitas Uap %
𝜂 Efisiensi %

SUBSCRIPT KETERANGAN

1 Tingkat Keadaan 1
2 Tingkat Keadaan 2
3 Tingkat Keadaan 3
4 Tingkat Keadaan 4
5 Tingkat Keadaan 5
6 Tingkat Keadaan 6
7 Tingkat Keadaan 7
8 Tingkat Keadaan 8
9 Tingkat Keadaan 9
ext Kondisi Ekstraksi
f Fase Sluida
fg Fase Campuran
G Generator
g Fase Uap
s Kondisi Isentropis
Ta Turbin Aktual
Ti Turbin Teoritis
total Total

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Operasi Dongfang steam turbine generator unit 2;


Lampiran 2 Data Turbine Test Dongfang steam turbine generator unit 2;
Lampiran 3 Name Plate Dongfang steam turbine generator unit 2;
Lampiran 4 Name Plate Generator;
Lampiran 5 Tabel Properties of Superheated Steam, Compressed Water and
Supercritical Steam;
Lampiran 6 Tabel Saturated Steam;
Lampiran 7 Dokumentasi Kegiatan PKL di Area Boiler Turbine Generator.

viii
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini dalam suatu industri hampir selalu terdapat uap yang dimanfaatkan

untuk berbagai keperluan dalam proses produksinya. Diantaranya untuk pembangkit

listrik. Dalam penggunaan uap sebagai tenaga untuk pembangkit listrik diperlukan

sebuah steam turbine.

Steam turbine merupakan salah satu penggerak mula yang berperan sangat

penting dalam sebuah industri. Tenaga yang dihasilkan steam turbine dimanfaatkan

untuk menggerakkan generator yang akan menghasilkan energi listrik. Energi listrik

inilah yang akan dimanfaatkan untuk kebutuhan di industri. Untuk itu performa dari

steam turbine senantiasa harus dijaga dengan baik, karena pentingnya fungsi dari

steam turbine ini maka perlu dilakukan optimasi terhadap unjuk kerjanya

(performance). Dengan memperhatikan hal tersebut maka penulis melakukan praktik

kerja lapangan yang dikhususkan kepada optimasi unjuk kerja Dongfang steam

turbine generator unit 2, kemudian di susun dalam bentuk Kertas Kerja Wajib

(KKW) dengan judul “OPTIMASI UNJUK KERJA DONGFANG STEAM

TURBINE GENERATOR UNIT 2 PT. BOSOWA ENERGI JENEPONTO”

1.2 Tujuan

Penyusunan KKW dilakukan untuk memenuhi kurikulum pembelajaran pada

semester VI (Enam) di PEM Akamigas, dimana separuh pembelajaran dilaksanakan

di lapangan baik industri migas maupun industri lainnya. Oleh karena itu, pada
proses penyusunan KKW ini, penulis memiliki beberapa tujuan penulisan yang

digunakan sebagai acuan penyusunan KKW. Tujuan dari penulisan tersebut adalah:

1. Melakukan evaluasi terhadap unjuk kerja dari Dongfang steam turbine

generator unit 2 dengan menggunakan data-data operasi yang ada di

lapangan;

2. Kemudian melakukan optimasi terhadap unjuk kerja dari Dongfang steam

turbine generator unit 2 dengan menggunakan data-data operasi yang ada

di lapangan;

3. Memberikan saran optimasi terhadap unjuk kerja Dongfang steam turbine

generator unit 2 sebagai sarana pengembangan performa dimasa yang

akan datang;

4. Memberikan informasi kepada yang membutuhkan sebagai referensi

penulisan karya ilmiah.

1.3 Batasan Masalah

Pada saat proses penyusunan KKW, penulis membatasi permasalahnya pada

optimasi unjuk kerja Dongfang steam turbine generator unit 2. Yang meliputi:

1. Steam quality pada Dongfang steam turbine generator unit 2, beserta

karakteristiknya;

2. Daya yang dihasilkan Dongfang steam turbine generator unit 2 secara

teoritis dan aktual;

3. Efisiensi total Dongfang steam turbine generator unit 2 secara teoritis;

4. Mengoptimasi unjuk kerja Dongfang steam turbine generator unit 2.

2
1.4 Sistematika Penulisan

Pada saat proses penulisan KKW, penulis mengikuti contoh sistematika

penulisan sesuai buku Pedoman Penyusunan Kertas Kerja Wajib (KKW) Politeknik

Energi dan Mineral (PEM) Akamigas, edisi tahun 2017 yang mana sistematika

penulisannya sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN

Dalam bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, tujuan,

batasan masalah dan sistematika penulisan Kertas Kerja Wajib.

II. ORIENTASI UMUM

Dalam bab ini membahas secara umum lapangan, struktur organisasi,

tugas dan fungsi serta sarana dan fasilitas penunjang operasi di

PT. Bosowa Energi Jeneponto

III. TINJAUAN PUSTAKA

Membahas tentang pengertian steam turbine, klasifikasi steam turbine,

komponen utama steam turbine, peralatan penunjang operasi steam

turbine, peralatan safety pada steam turbine, prinsip kerja steam turbine,

optimasi unjuk kerja steam turbine.

IV. PEMBAHASAN

Dalam bab ini membahas evaluasi dan optimasi terhadap unjuk kerja

daripada Dongfang steam turbine generator unit 2 di PT. Bosowa Energi

Jeneponto. Diantaranya meliputi fungsi, data spesifikasi steam turbine,

data desain dan data kondisi operasi steam turbine, evaluasi unjuk kerja

steam turbine dan optimasi terhadap unjuk kerja steam turbine.

3
V. PENUTUP

Dalam bab ini berisi simpulan dan saran mengenai optimasi unjuk kerja

Dongfang steam turbine generator unit 2.

4
II. ORIENTASI UMUM

2.1 Sekilas mengenai PT. Bosowa Energi

PT. Bosowa Energi adalah perusahaan joint ventura antara Sumbergas Sakti

Prima dan Bosowa Corporation yang bergerak dalam bisnis penyediaan tenaga listrik

untuk memenuhi kebutuhan regional Sulawesi Selatan dan Barat. Tenaga listrik yang

dibangkitkan disalurkan ke sistem jaringan SULSELBAR milik PT. PLN Persero

dengan kontrak kerjasama berdurasi 30 tahun.

PT. Bosowa Energi dengan lokasi kegiatan di Desa Punagaya, Kecamatan

Bangkala Kabupaten Jeneponto telah memiliki 4 (empat) unit pembangkit dengan

total kapasitas terpasang 520 MW yang dibangun di atas lahan seluas 100 Ha. Proses

pembangkitan dimulai dengan pemurnian air laut menjadi air demin yang menjadi

umpan boiler untuk produksi uap dengan bahan bakar utama batu bara. Uap air yang

bertekanan dialirkan ke turbin untuk memutar generator yang berfungsi untuk

menghasilkan tenaga listrik.

PT. Bosowa Energi beroperasi secara komersil sejak tahun 2012 senantiasa

menempatkan baku mutu lingkungan sebagai acuan dalam menetapkan pola operasi

sehingga proses produksi berwawasan lingkungan secara berkesinambungan.


Gambar 2.1 PLTU Jeneponto PT. Bosowa Energi
(Sumber: PT. Bosowa Energi)

2.2 Struktur Organisasi PT. Bosowa Energi


Stuktur organisasi PT. Bosowa Energi dikepalai oleh seorang Direktur Utama,

dibantu oleh Wakil Direktur Utama, Direktur Keuangan, serta General Manager

yang membawahi 3 ( tiga ) orang Manajer yaitu:

 Manajer Pemeliharaan;

 Manajer Administrasi;

 Manajer Operasi.

6
Selengkapnya bisa dilihat pada diagram struktur organisasi di bawah ini.

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Lapangan PT. Bosowa Energi


(Sumber: PT. Bosowa Energi)

2.3 Visi dan Misi PT. Bosowa Energi

1. Visi PT. Bosowa Energi

Menjadi perusahaan penyedia tenaga listrik yang handal, dan berwawasan

lingkungan.

2. Misi PT. Bosowa Energi

a. Pembangkitan tenaga listrik yang efektif dan efisien;

b. Pemenuhan kontrak supply tenaga listrik ke system jaringan milik

PLN secara penuh;

c. Optimalisasi operasional terhadap pemenuhan baku mutu lingkungan;

d. Inovasi berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam

segala aspek.

7
2.4 Sarana Penunjang Proses Pembangkitan Listrik

Sarana penunjang proses pembangkitan listrik di PT. Bosowa Energi

diantaranya meliputi; Boiler, Steam Turbine, Generator, Transformator, Chimney,

Electrostatic Prespitator, Ash Silo, Water Treatment Plant, Ship Unloader, Coal

Yard.

1. Boiler

Berfungsi untuk merubah air dari fase cair ke fase uap dengan tekanan dan

temperatur yang lebih tinggi;

2. Steam Turbine

Berfungsi untuk merubah energi potensial menjadi energi kinetik dan

selanjutnya diubah menjadi energi mekanis dalam bentuk putaran poros

turbin;

3. Generator

Berfungsi untuk mengubah energi mekanik dari steam turbine menjadi

energi listrik;

4. Chimney

Berfungsi sebagai jalur pembuangan udara, panas, asap, fly ash (debu),

atau gas sisa pembakan solar;

5. Electrostatic Prespirator

Berfungsi menangkap fly ash (abu terbang) sisa pembakaran yg ikut

terbawa dalam asap yg berasal dari boiler;

6. Ash Silo

Berfungsi sebagai penampungan akhir dari fly ash;

8
7. Water Treatment Plant

Berfungsi untuk melakukan proses pengolahan air laut agar layak untuk

digunakan sebagai feed water;

8. Ship Unloader

Ship unloader berfungsi untuk melakukan bongkar muat batu bara dari

tongkang ke coal yard;

9. Coal Yard

Coal yard berfungsi sebagai tempat penampungan sementara untuk batu

bara.

9
III. TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Pengertian Steam Turbine(4:3)

Steam turbine merupakan equipment yang berfungsi sebagai penggerak mula.

Adapun cara kerjanya adalah dengan merubah energi potensial uap menjadi energi

kinetik yang kemudian diubah menjadi energi mekanis dalam bentuk putaran poros

turbin. Baik langsung maupun dengan menggunakan bantuan roda gigi reduksi

dihubungkan dengan mekanisme yang digerakkan.

3.2 Klasifikasi Steam Turbine (4:10)

Steam turbine diklasifikasikan berdasarkan jumlah tingkat, prinsip aksi uap,

arah aliran uap, metode pengaturan uap inlet, proses penukaran kalor, tekanan uap

masuk turbin dan penggunaannya.

1. Berdasarkan Jumlah Tingkat

a. Single Stage Turbine

Pada steam turbine ini uap mengalami penurunan tekanan hanya satu

kali. Karena hanya terdapat satu buah sudu jalan, maka setelah uap

masuk melalui nozzle kemudian menumbuk moving blade dan langsung

keluar;

b. Multi Stage Turbine

Pada steam turbine ini, uap mengalami penurunan tekanan lebih dari

satu kali secara bertahap, sehingga energi uap dapat dimanfaatkan

semaksimal mungkin.
2. Menurut Prinsip Aksi Uap

a. Turbin Impuls

Turbin impuls merupakan turbin yang proses ekspansi uapnya hanya

terjadi pada nozzle atau sudu antar saja;

b. Turbin Reaksi

Turbin reaksi adalah turbin yang mana proses ekspansi uapnya tidak

hanya terjadi pada nozzle atau sudu antar, melainkan juga terjadi pada

sudu jalan. Sehingga proses penurunan kalor terjadi pada setiap tingkat.

3. Berdasarkan Arah Aliran Uap

a. Turbin Aksial

Turbin aksial adalah turbin yang arah aliran uapnya sejajar dengan

sumbu poros turbin;

b. Turbin Radial

Turbin radial adalah turbin yang arah aliran uapnya tegak lurus

terhadap sumbu poros turbin.

4. Berdasarkan Metode Pengaturan Uap Inlet

a. Turbin dengan Pengaturan Pencekikan (Throtling)

Pengaturannya yaitu uap masuk melalui satu atau lebih throttle valve

yang dioperasikan secara serempak;

b. Turbin dengan Pengaturan Nozzle

Pengaturanya yaitu uap masuk melalui dua atau lebih opening

regulator yang berurutan;

11
c. Turbin dengan Pengaturan Langkah (By-Pass Governing)

Pengaturannya yaitu uap masuk ke dalam turbin di samping dialirkan

ke tingkat pertama juga langsung dialirkan ke tingat kedua, atau ke

tingkat ketiga bahkan ke tingkat menengah turbin tersebut.

5. Berdasarkan Proses Penukaran Kalor

a. Condensing Turbine

Condensing turbine adalah turbin yang uap buangnya langsung

menuju kondensor untuk dikondensasikan;

b. Back Pressure Turbine

Back pressure turbine adalah turbin yang uap buangnya dipakai untuk

keperluan keperluan industri dan pemanasan;

c. Extraction and Condensing Turbine

Extraction and condensing turbine merupakan jenis turbin gabungan

dari condensing turbine dan back pressure turbine, dimana sebagian

uap dikeluarkan untuk keperluan proses dan sebagian

dikondensasikan.

6. Berdasarkan Tekanan Uap Masuk Turbin

a. Low Pressure Turbine

Low pressure turbine adalah jenis turbin yang menggunakan uap pada

tekanan 1,2 sampai 2 atm;

b. Medium Pressure Turbine

Medium pressure turbine adalah jenis turbin yang menggunakan uap

pada tekanan sampai 40 atm;

12
c. High Pressure Turbine

High pressure turbine adalah jenis turbin yang menggunakan uap

pada tekanan diatas 40 atm;

d. Very High Pressure Turbine

Very high pressure turbine adalah jenis turbin yang menggunakan uap

pada tekanan 170 atm atau lebih dan temperatur di atas 550 oC atau

lebih;

e. Super Critical Turbine

Super critical turbine adalah jenis turbin yang menggunakan uap pada

tekanan 225 atm atau lebih.

7. Berdasarkan Penggunaannya

a. Turbin Stasioner dengan Kecepatan Konstan

Turbin yang digunakan untuk menggerakkan alternator;

b. Turbin Stasioner dengan Kecepatan Bervariasi

Turbin yang dipakai untuk menggerakkan blower-turbo, air

calculator, pompa, kompressor dan lain-lain;

c. Turbin Non-Stasioner dengan Kecepatan Bervariasi

Turbin yang biasanya dipakai pada kapal dan lokomotif kereta api.

3.3 Komponen Utama Steam Turbine( 9:... )

Steam Turbine tersusun atas beberapa komponen yang bekerja sesuai dengan

fungsinya masing-masing. Dimana tiap-tiap komponen saling terhubung sehingga

steam turbine dapat beroperasi dengan baik. Komponen utama pada steam turbin

13
meliputi; casing, Nozzle, Rotor, Blade, Cakram (Wheel), Shaft, Bearing, Bearing

Housing, Seal, Governor, Governor Valve.

Gambar 3.1 Konstruksi Extraction and Condensing Turbine(4:5)

1. Casing

Casing berfungsi sebagai penyekat atau pembatas proses terjadinya

perubahan energi yang dilakukan oleh peralatan-peralatan yang ada dalam

casing. Sehingga uap tidak berhamburan kemana-mana. Selain itu casing

juga berfungsi sebagai tempat kedudukan rumah bantalan dan tempat

mengikat sudu-sudu tetap atau sudu pembalik arah. Rumah turbin terbagi

atas dua bagian yaitu bagian bawah (lower casing) berfungsi sebagai

tempat kedudukan rotor dan rumah turbin bagian atas (upper/cover casing)

berfungsi sebagai penutup;

14
2. Nozzle

Nozzle berfungsi untuk menaikkan kecepatan uap yang masuk ke dalam

turbin dan mendorong sudu jalan pertama;

3. Rotor

Rotor adalah komponen steam turbine yang dilengkapi dengan poros,

cakram dan sudu-sudu. Rotor berfungsi untuk mengubah energi potensial

uap menjadi energi mekanik yang selanjutnya akan diubah menjadi energi

kinetik pada poros;

Gambar 3.2 Konstruksi Rotor Steam Turbine(2:82)

4. Blade

Blade disebut juga sudu turbin yang dipasang melingkar mengelilingi

cakram yang akan memutar cakram pada poros akibat dari tekanan uap

dari nozzle. Terdapat dua macam sudu turbin yaitu:

a. Sudu jalan (moving blade), berfungsi untuk mengubah energi kinetik

dari uap menjadi energi mekanis dalam bentuk putaran poros dan juga

berfungsi sebagai pengarah aliran uap;

15
b. Sudu diam (stationery blade), berfungsi mengarahkan aliran uap dari

baris sudu pertama ke baris sudu selanjutnya.

5. Cakram (wheel)

Cakram berfungsi sebagai tempat dudukan moving blade dan sebagai

penghubung energi mekanik dari moving blade ke poros turbin;

6. Shaft

Shaft (poros) berfungsi sebagai tempat dudukan cakram-cakram turbin dan

meneruskan energi mekanik serta sebagai penghubung peralatan-peralatan

lain yang akan digerakkan;

7. Bearing

Beraing (bantalan) pada turbin memiliki beberapa fungsi misalnya

menahan berbagai gaya pada komponen turbin lain pada beban yang

bervariasi dan menahan ketidakseimbangan kerena kerusakan sudu.

16
Gambar 3.3 Bearing pada Steam Turbine(2:76)

Terdapat beberapa bearing pada steam turbine yang terdiri dari:

a. Journal Bearing

Journal Bearing (bantalan luncur) berfungsi sebagai dudukan poros

turbin pada rumah turbin dan menahan gaya radial yang terjadi pada

poros. Bantalan ini terpasang pada rumah bearing sisi uap masuk

(outboard bearing) dan rumah bearing sisi keluar (inboard bearing);

b. Trusht bearing

Trusht bearing (bantalan dorong) berfungsi untuk menahan gaya

dorong aksial dari poros turbin yang disebabkan karena adanya

17
perbedaan tekanan antara uap masuk dan uap keluar pada salah satu

sisi cakram jalan.

8. Bearing Housing

Bearing housing (rumah bantalan) berfungsi sebagai tempat duduk bearing

dan tempat penampung minyak pelumas serta sebagai pipa air pendingin

minyak pelumas;

9. Seal

Seal (penyekat) berfungsi untuk mencegah kebocoran uap. Terdapat dua

penyekat pada turbin yaitu:

a. Carbon ring, yang berfungsi untuk mencegah kebocoran uap dan

kondensat dari ujung kedua rumah turbin sehingga uap tidak

merambat ke rumah bantalan;

Gambar 3.4 Carbon Ring pada Steam Turbine(2:47)

18
b. Labyrinth seal, yang berfungsi mencegah kebocoran uap sehingga

kondensat tidak bercampur dengan minyak pelumas. Di samping itu

juga berfungsi untuk mencegah agar pelumas tidak menetes keluar

rumah bantalan.

Gambar 3.5 Labyrinth Seal(2:45)

10. Governor

Governor berfungsi untuk mengatur putaran turbin. Governor

dihubungkan dengan governor valve melaui tuas linkage governor.

Governor dapat diatur untuk menaikkan maupun menurunkan putaran

turbin sesuai kebutuhan operasi dalam batas putaran minimum dan putaran

maksimum yang diizinkan serta untuk pengujian over speed trip;

19
Gambar 3.6 Governor pada Steam Turbine(2:139)

11. Governor Valve

Governor valve atau sering disebut throttle valve berfungsi untuk megatur

jumlah uap yang masuk kedalam noozle.

3.4 Peralatan Penunjang Operasi Steam Turbine( 10:... )

Steam Turbine juga memerlukan beberapa peralatan penunjang yang bekerja

sesuai dengan fungsinya masing-masing. Dimana tiap-tiap komponen saling

terhubung sehingga steam turbine dapat beroperasi dengan baik. Peralatan penunjang

operasi pada steam turbin meliputi; Condensor, Condensate Pump, LP (Low

Pressure) Heater, Deaerator, Boiler Feed Pump, HP (High Pressure) Heater, Boiler.

20
1. Condensor

Condensor adalah peralatan yang berfungsi untuk merubah uap menjadi

air. Proses perubahannya terjadi dengan cara mengalirkan uap ke dalam

suatu ruangan yang berisi pipa-pipa (tubes). Uap mengalir diluar pipa-pipa

sedangkan air sebagai pendingin mengalir pada bagian dalam pipa-pipa.

Sebagai media pendingin digunakan air sungai atau air laut.

Gambar 3.7 Condensor(10:...)

2. Condensate Pump

Condensate Pump berfungsi untuk mengalirkan air kondensat dari

condensor melintasi LP heater menuju ke deaerator.

3. LP (Low Pressure) Heater

LP (Low Pressure) Heater berfungsi untuk pemanas air kondensat,

menggunakan extraction steam dari low pressure turbine. Tujuannya

untuk efisiensi siklus dan menghemat bahan bakar.

21
4. Deaerator,

Deaerator adalah alat yang bekerja untuk membuang gas-gas yang

terkandung dalam feed water, sesudah melalui proses pemurnian air (water

treatment). Selain itu deaerator juga berguna sebagai pemanas awal air

pengisian ketel sebelum dimasukkan kedalam boiler.

Gambar 3.8 Deaerator(10:...)

5. Boiler Feed Pump

Boiler Feed Pump merupakan equipment yang berfungsi untuk mengontrol

dan menyuplai air pada jumlah tertentu yang berasal dari feed fater tank

dan deaerator menuju boiler. Air yang disuplai merupakan air yang telah

mengalami pemanasan awal (pre-heating). Sehingga air yang dipompa

oleh boiler feed pump juga memiliki temperatur tertentu yang cukup

tinggi.

22
6. HP (High Pressure) Heater

HP (High Pressure) Heater merupakan alat pemanas awal feed water

sebelum masuk boiler. Peralatan ini berfungsi untuk menaikan efisiensi

sistem secara keseluruhan.

7. Boiler.

Boiler adalah suatu equipment yang berfungsi untuk merubah air menjadi

uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan cara memanaskan air

yang berada di dalam pipa-pipa dengan panas hasil pembakaran bahan

bakar. Proses pembakaran terjadi secara kontinyu di dalam ruang bakar

dengan mengalirkan bahan bakar dan udara dari luar. Uap yang dihasilkan

oleh boiler adalah uap superheat dengan tekanan dan temperatur yang

tinggi.

Gambar 3.9 Boiler(10:...)

23
3.5 Peralatan Safety Steam Turbine( 9:... )

Steam turbine tersusun atas beberapa peralatan safety yang bekerja sesuai

dengan fungsinya masing-masing. Peralatan safety berfungsi untuk mengamankan

steam turbine dari hal-hal yang tidak diinginkan. Peralatan safety pada steam turbine

meliputi; Overspeed Trip Device, Trip Valve, Valve Steam Packing, Safety Valve.

1. Overspeed Trip Device

Overspeed trip device berfungsi untuk mengamankan turbin bila terjadi

kelebihan putaran (overspeed). Turbin akan berhenti dengan menutupnya

trip valve akibat pukulan trip pin plunger, sehingga tidak ada aliran uap

yang masuk kedalam turbin.

Gambar 3.10 Overspeed Trip Valve pada Steam Turbine(2:139)

2. Trip Valve

Trip valve berfungsi untuk menutup aliran uap masuk ke dalam turbin

karena terjadinya overspeed. Trip dan governor valve berada dalam satu

24
ruang yang disebut dengan steam chest yang terpasang pada sisi uap

masuk sebelum uap masuk nozzle ring.

3. Valve Steam Packing

Valve steam packing berfungsi untuk mencegah kebocoran uap dari

governor valve. Packing yang dipasang harus sesuai, jika terlalu keras

dapat merusak dan membuat steam macet atau putaran turbin tidak stabil

(hunting).

4. Safety Valve

Safety valve berfungsi untuk mengamankan turbin dari tekanan uap yang

berlebihan di dalam casing dangan membuang tekanan berlebih tersebut

ke atmosfer.

3.6 Prinsip Kerja Steam Turbine (5:438)

Untuk menggerakkan steam turbine diperlukan sejumlah massa uap yang

dihasilkan dari boiler dengan tingkat keadaan uap tertentu, kemudian uap dialirkan

ke dalam nozzle dengan maksud mengubah energi potensial menjadi energi kinetik.

25
Gambar 3.11 Prinsip Kerja Steam Turbine(7:438)

Uap memancar dari nozzle diarahkan ke blade yang berbentuk lengkung

dipasang mengelilingi cakram (wheel) dan poros turbin menjadi satu kesatuan yang

diebut sebagai rotor turbin. Perubahan kecepatan uap akibat menumbuk sudu jalan,

menimbulkan momentum sudu jalan yang dilanjutkan mendorong sudu jalan

sehingga memutar cakram pada poros turbin. Sesaat setelah uap menumbuk sudu

jalan, mengalir melalui celah-celah sudu tersebut dan dibelokkan arahnya mengikuti

lengkungan sudu untuk dapat memanfaatkan tenaga kinetik uap semaksimal

mungkin, diusahakan uap meninggalkan turbin dengan kecepatan serendah mungkin.

Guna merealisir hal tersebut, maka sudu jalan turbin dipasang lebih dari satu baris,

sehingga uap saat meninggalkan baris pertama sudu jalan, arah kecepatan harus

diubah dahulu sebelum memasuki baris kedua sudu jalan melalui sudu tetap dengan

arah kecepatan/tekanan yang tetap. Disamping itu, tujuan sebenarnya pemasangan

26
sudu jalan lebih dari satu baris adalah supaya kecepatan putar turbin tinggi, terutama

untuk turbin uap yang berukuran besar.

3.7 Parameter Unjuk Kerja Steam Turbine

Unjuk kerja pada suatu extraction and condensing steam turbine secara garis

besar dapat dilihat dari beberapa parameter yang diperlukan, yaitu meliputi:

1. Tekanan dan temperatur inlet;

2. Tekanan dan temperatur ekstraksi;

3. Inlet steam flow;

4. Extraction steam flow;

5. Efisiensi steam turbine;

6. Efisiensi transmisi;

7. Beban yang dihandle.

Untuk menghitung unjuk kerja pada sebuah extraction and condensing steam

turbine, dapat ditinjau dari steam turbine itu sendiri atau dari satu siklus secara

keseluruhan. Jika ditinjau dari steam turbine itu sendiri, maka dibutuhkan beberapa

parameter dan perhitungan teoritis sebagai berikut.

3.7.1 Menghitung Kualitas Uap

Fluida yang terdapat pada steam turbine akan berada pada dua fasa, yakni

fasa cair dan fasa uap selama proses penguapan. Untuk menganalisis sifat campuran

tersebut, maka perlu mengetahui proporsi dari fasa uap dan fasa cairnya. Untuk itu,

didefinisikan suatu properti yang hanya berlaku pada fasa campuran yakni kualitas

uap dalam campuran cairan-uap jenuh tersebut.

27
Kualitas uap disimbolkan dengan huruf (x) yang merupakan perbandingan

antara massa uap terhadap massa campuran total, atau dalam penurunannya

dirumuskan dengan: (8:46)

S − Sf
𝑥= x 100, %, … … … … … … … … … . … … … . . … … … … … … … . (𝟑. 𝟏)
Sfg

Keterangan:

x = Persentase Kualitas Uap, %

S = Entropi Uap Isentropis, kJ/kg.oC

Sf = Entropi Uap Fase Fluida, kJ/kg.oC

S f g = Entropi Uap Fase Campuran, kJ/kg. o C

Untuk menjamin kehandalan peralatan dan efisiensi dalam pengoperasian,

kualitas air dan uap harus tersedia pada titik penggunaan:

1. Dalam jumlah yang benar untuk menjamin bahwa aliran panas yang

memadai tersedia untuk perpindahan panas;

2. Pada temperatur dan tekanan yang benar, karena jika tidak akan

berpengaruh terhadap performance;

3. Bebas dari udara dan gas yang dapat mengembun yang dapat

menghambat perpindahan panas;

4. Dalam kondisi bersih, karena adanya kerak (misal karat atau endapan

karbonat) atau kotoran dapat meningkatkan laju erosi pada lengkungan

pipa dan orifice kecil dari steam traps dan katup;

5. Kering, karena adanya tetesan air dalam katup akan menurunkan entalpi

penguapan aktual dan juga akan mengakibatkan pembentukan kerak pada

dinding pipa dan permukaan perpindahan panas.

28
3.7.2 Menghitung Entalpi Uap Isentropis

Entalpi uap isentropis merupakan entalpi uap yang keluar turbin dalam

keadaan isentropis. Sehingga entalpi yang keluar bukan merupakan entalpi real.

Untuk mengetahui nilai entalpi uap isentropis dapat dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut: (1:14)

ℎ𝑠 = ℎ𝑓 + (𝑥 x ℎ𝑓𝑔 ), 𝐤𝐉/𝐤𝐠 … … … … … … … … … … … … . … … … … . (𝟑. 𝟐)

Keterangan:

hs = Entalpi Uap Isentropis, kJ/kg

hf = Entalpi Uap Fase Fluida, kJ/kg

hfg = Entalpi Uap Fase Campuran, kJ/kg

x = Presentase Kualitas Uap, %

3.7.3 Menghitung Efisiensi Steam Turbine

Efisiensi steam turbine merupakan efisiensi isentropis turbin yakni efisiensi

proses ekspansi yang terjadi dalam steam turbine. Efisiensi isentropis turbin

tergantung pada berbagai faktor seperti kapasitas dan kondisi steam yang masuk ke

dalam turbin. Untuk menghitung efisiensi isentropis pada extraction and condensing

turbine digunakan rumus sebagai berikut:

1. Efisiensi isentropis Turbin 1 st (inlet  Ekstraksi) (5:128)

ℎ1 − ℎ2
 𝑇1𝑠𝑡 = , % … … … … … … … … … … … … … … … . … … … (𝟑. 𝟑)
ℎ1 − ℎ2 𝑠

2. Efisiensi Isentropis Turbin 2nd (Ekstraksi  outlet) (5:128)

ℎ2 − ℎ3
 𝑇2𝑛𝑑 = , % … … … … … … … … … … . … … … . … . … … … (𝟑. 𝟒)
ℎ2 − ℎ3 𝑠

29
Keterangan:

ηT = Efisiensi Steam Turbine, %

h1 = Entalpi Uap pada Kondisi Uap Masuk Steam Turbine, kJ/kg

h2 = Entalpi Uap pada Kondisi Uap Diekstraksi, kJ/kg

h2s = Entalpi Uap Isentropis pada Kondisi Uap Diekstraksi, kJ/kg

h3 = Entalpi Uap Real pada Kondisi Uap Keluar Turbin, kJ/kg

h3s = Entalpi Uap Isentropis pada Kondisi Uap Keluar Turbin, kJ/kg

3.7.4 Menghitung Daya Turbin Teoritis

Daya turbin teoritis merupakan daya yang dihasilkan steam turbine tanpa

dikurangi rugi-rugi mekanis. Daya turbin teoritis pada extraction and condensing

steam turbine dapat dihitung dengan menggunakan rumus: (3:460)

𝑊 𝑇𝑖 = 𝑚1 x (ℎ1 − ℎ2 ) + 𝑚2 (ℎ2 − ℎ3 ), 𝐤𝐖 … … … … … … … … … (𝟑. 𝟓)

Keterangan:

Wti = Daya Turbin Teoritis, kW

m1 = Massa Alir Uap Masuk Steam Turbine, kg/jam

m2 = Massa Alir Uap Setelah Diekstraksi, kg/jam

h1 = Entalpi Uap pada Kondisi Uap Masuk Turbin, kJ/kg

h2 = Entalpi Uap pada Kondisi Uap Diekstraksi, kJ/kg

h3 = Entalpi Uap pada Kondisi Uap Keluar Turbin, kJ/kg

30
3.7.5 Menghitung Daya Turbin Aktual

Daya turbin aktual merupakan daya yang dihasilkan steam turbine yang telah

dikurangi oleh rugi-rugi mekanis dan rugi-rugi ekspansi uap. Daya turbin teoritis

dapat dihitung dengan Menggunakan Rumus: (3:467)

𝑊 𝑇𝑎 = 𝑊𝑇𝑖 x 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 , 𝐤𝐖 … … … … … … … … … … … … . . … … … … … (𝟑. 𝟔)

Keterangan:

WTa = Daya Turbin Aktual, kW

WTi = Daya Turbin Teoritis, kW

total = Efisiensi Total Steam Turbine, %

3.7.6 Menghitung Daya Output Beban Turbin

Daya output beban turbin merupakan daya beban yang digerakkan oleh

turbin. Beban yang digerakkan misalnya generator, kompressor ataupun pompa.

Daya output beban dapat dihitung dengan menggunakan rumus: (7:161)

𝑊 𝐿 = 𝑊𝑇𝑎 x 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠 , 𝐤𝐖 … … … … … … … … … . . … … … … … … … … (𝟑. 𝟕)

Keterangan:

WL = Daya Beban, kW

WTa = Daya Turbin Aktual, kW

trans = Efisiensi Transmisi, %

3.7.7 Menghitung Steam Rate

Untuk menghitung steam rate pada steam turbine dapat dihitung dengan

menggunakan rumus: (7:177)

31
𝑚1
𝑆𝑅𝑡 = , 𝐭/𝐤𝐖. 𝐡 … … . . … … … … … … … … … … … … … … … (𝟑. 𝟖)
𝑊𝑇𝑎

Keterangan:

SRT = Daya Beban, kW

m1 = Massa Alir Uap Masuk Steam Turbine, t/h

WTa = Daya Turbin Aktual, kW

32
IV. PEMBAHASAN

4.1 Fungsi Dongfang Steam Turbine Generator Unit 2

Dongfang steam turbine generator unit 2 merupakan penggerak dari generator

yang berfungsi untuk menyuplai kebutuhan listrik ke sistem jaringan Sulselbar milik

PT. PLN Persero, sehingga untuk menjamin kelancaran proses supplying listrik maka

perlu dilakukan optimasi terhadap unjuk kerja dari Dongfang steam turbine

generator unit 2.

4.2 Spesifikasi Teknis Dongfang Steam Turbine Generator Unit 2

Spesifikasi teknis dari Dongfang steam turbine generator unit 2 adalah sebagai

berikut:

Model : N135-3.2/535/535

Tipe : - Ultra High Pressure Turbine

- Impuls Turbine

- Condensing Turbine

Negara Pembuat : Republik Rakyat Tiongkok

Tahun pemasangan : 2012

Rated Power : 125 MW

Max Power : 135 MW

Speed : 3000 Rpm

Max Inlet Pressure : 13,24 mpa

Max Inlet Temperature : 535 oC

Max Reheat Temperature : 535 oC


Gambar 4.1 Dongfang Steam Turbine Generator Unit 2
(Sumber: PT. Bosowa Energi)

4.3 Spesifikasi Teknis Generator

Spesifikasi teknis dari generator pada Dongfang steam turbine generator unit 2

adalah sebagai berikut:

Model : QFa-125-2

Frequency : 50 Hz

Speed : 3000 rpm

Ampere : 6537 A

Power : 125 MW

Voltage : 13800 V

Duty : Continous

Phase :3

Power factor : 0,8

Tahun Pembuatan : 2008

34
Brand : Shandong Jinan Power

(Sumber: PT. Bosowa Energi)

4.4 Data Desain dan Data Kondisi Operasi Dongfang Steam Turbine Generator
Unit 2

Data desain diperoleh dari data sheet Dongfang steam turbine generator unit 2,

sedangkan data kondisi operasi Dongfang steam turbine generator unit 2 dan data

kondisi operasi generator diperoleh dari form daily report dengan memperhatikan

parameter yang ada di lapangan. Berikut ini merupakan data kondisi operasi

Dongfang steam turbine generator unit 2 dan data kondisi operasi generator di

PLTU Jeneponto 2 x 125 MW pada tanggal 11 Maret 2020, pukul 10.00 WITA.

1. Data Desain Dongfang Steam Turbine Generator unit 2.

Berikut merupakan data desain yang diperoleh dari data sheet Dongfang

steam turbine generator unit 2.

Tabel 4.1 Data Desain Dongfang Steam Turbine Generator unit 2

No. Parameter Data Sheet Satuan

1. Inlet Steam Flow m1 285,17 t/h


2. Inlet Steam Pressure P1 9,493 Mpa
o
3. Inlet Steam Temperature T1 528,938 C

4. 1st Extraction Steam Flow m1ext 10,527 t/h


5. 1st Extraction Steam Pressure P2 2,627 Mpa
o
6. 1st Extraction Steam Temperature T2 368,137 C

7. 2nd Extraction Steam Flow m2ext 25,693 t/h


8. 2nd Extraction Steam Pressure P3 1,893 Mpa
o
9. 2nd Extraction Steam Temperature T3 323,234 C

10. 3rd Extraction Steam Flow m3ext 7,478 t/h

35
11. 3rd Extraction Steam Pressure P4 0,606 Mpa
o
12. 3rd Extraction Steam Temperature T4 374,53 C

13. 4th Extraction Steam Flow m4ext 11,807 t/h


14. 4th Extraction Steam Pressure P5 0,326 Mpa
o
15. 4th Extraction Steam Temperature T5 295,976 C

16. 5th Extraction Steam Flow m5ext 9,222 t/h


17. 5th Extraction Steam Pressure P6 0,199 Mpa
o
18. 5th Extraction Steam Temperature T6 235,313 C

19. 6th Extraction Steam Flow m6ext 10,086 t/h


20. 6th Extraction Steam Pressure P7 0,140 Mpa
o
22. 6th Extraction Steam Temperature T7 140,03 C

23. 7th Extraction Steam Flow m7ext 1,840 t/h


24. 7th Extraction Steam Pressure P8 0,110 Mpa
o
25. 7th Extraction Steam Temperature T8 121,891 C

27. Exhaust Steam Pressure P9 0,060 Mpa


o
28. Exhaust Steam Temperature T9 97,551 C

29. Output Power Wta 95303 kW


30. Speed N 3000 Rpm

2. Data Operasi Dongfang Steam Turbine Generator Unit 2.

Dongfang steam turbine generator unit 2 tidak dioperasikan secara

optimal dikarenakan terjadinya kerusakan pada LP 2 (Low Pressure Preheater)

sehingga uap pada 6th extraction system tidak dialirkan menuju ke LP 2,

sehingga tidak terjadi proses pemanasan feed water pada LP 2.

36
Berikut ini merupakan data operasi Dongfang steam turbine generator

unit 2 yang diperoleh dari hasil pembacaan form daily report dan pengamatan

di control room.

Tabel 4.2 Data Operasi Dongfang Steam Turbine Generator unit 2

No. Parameter Data Sheet Satuan

1. Inlet Steam Flow m1 290,48 t/h


2. Inlet Steam Pressure P1 8,11 Mpa
o
3. Inlet Steam Temperature T1 523,11 C
4. 1st Extraction Steam Flow m1ext 10,59 t/h
5. 1st Extraction Steam Pressure P2 2,65 Mpa
o
6. 1st Extraction Steam Temperature T2 376,27 C

7. 2nd Extraction Steam Flow m2ext 28,92 t/h


8. 2nd Extraction Steam Pressure P3 2,42 Mpa
o
9. 2nd Extraction Steam Temperature T3 340,29 C

10. 3rd Extraction Steam Flow m3ext 8,08 t/h


11. 3rd Extraction Steam Pressure P4 0,53 Mpa
o
12. 3rd Extraction Steam Temperature T4 376,15 C

13. 4th Extraction Steam Flow m4ext 7,28 t/h


14. 4th Extraction Steam Pressure P5 0,32 Mpa
o
15. 4th Extraction Steam Temperature T5 293,45 C

16. 5th Extraction Steam Flow m5ext 14,08 t/h


17. 5th Extraction Steam Pressure P6 0,18 Mpa
o
18. 5th Extraction Steam Temperature T6 235,44 C

19. 7th Extraction Steam Flow m7ext 1,84 t/h


20. 7th Extraction Steam Pressure P8 0,11 Mpa
o
21. 7th Extraction Steam Temperature T8 112,76 C
22. Exhaust Steam Pressure P9 0,06 Mpa

37
o
23. Exhaust Steam Temperature T9 97,68 C

24. Output of Generator Power Wta 94940 kW


25. Speed N 3000 Rpm

Berdasarkan data kondisi operasi Dongfang steam turbine generator unit 2

diperoleh data sebagai berikut:

1. Inlet Steam Flow (m1) = 290,48 t/h = 640388,01 lb/h

2. Inlet Steam Pressure (P1) = 8,11 Mpa = 1190,7 psia

3. Inlet Steam Temperature (T1) = 523,11 oC = 973,6 oF

4. 1st Extraction Steam Flow (m1ext) = 10,59 t/h = 23346,56 lb/h

5. 1st Extraction Steam Pressure (P2) = 2,65 Mpa = 398,95 psia

6. 1st Extraction Steam Temperature (T2) = 376,27 oC = 709,29 oF

7. 2nd Extraction Steam Flow (m2ext) = 28,92 t/h = 63756,61 lb/h

8. 2nd Extraction Steam Pressure (P3) = 2,42 Mpa = 365,6 psia

9. 2nd Extraction Steam Temperature (T3) = 340,29 oC = 644,52 oF

10. 3rd Extraction Steam Flow (m3ext) = 8,08 t/h = 17813,05 lb/h

11. 3rd Extraction Steam Pressure (P4) = 0,53 Mpa = 91,55 psia

12. 3rd Extraction Steam Temperature (T4) = 376,15 oC = 709,07 oF

13. 4th Extraction Steam Flow (m4ext) = 7,28 t/h = 16049,28 lb/h

14. 4th Extraction Steam Pressure (P5) = 0,32 Mpa = 61,1 psia

15. 4th Extraction Steam Temperature (T5) = 293,45 oC = 560,21 oF

16. 5th Extraction Steam Flow (m5ext) = 14,08 t/h = 31040,56 lb/h

17. 5th Extraction Steam Pressure (P6) = 0,18 Mpa = 40,8 psia

38
18. 5th Extraction Steam Temperature (T6) = 235,44 oC = 455,79 oF

19. 7th Extraction Steam Flow (m7ext) = 1,84 t/h = 4056,44 lb/h

20. 7th Extraction Steam Pressure (P8) = 0,11 Mpa = 30,65 psia

21. 7th Extraction Steam Temperature (T8) = 112,76 oC = 234,97 oF

22. Exhaust Steam Pressure (P9) = 0,06 Mpa = 23,4 psia

23. Exhaust Steam Temperature (T9) = 97,68 oC = 207,82 oF

24. Output of Generator Power = 94940 kW

25. Speed = 3000 Rpm

Form daily report dapat dilihat pada lampiran 1.

4.5 Perhitungan Unjuk Kerja Dongfang Steam Turbine Generator Unit 2

Dalam evaluasi unjuk kerja pada steam turbine diperlukan entalpi dan entropi

pada setiap tingkat keadaan yang digambarkan sebagai berikut.

1. Tingkat Keadaan 1 (Inlet)

Pada tingkat keadaan 1, diketahui tekanan uap inlet (P1) dan temperatur

uap inlet (T1) sebagai berikut:

P1 = 1190,7 psia

T1 = 973,6 oF

Berdasarkan hasil interpolasi tabel properties of superheated steam,

compressed water and supercritical steam (Lampiran 5), didapatkan

entropi uap inlet (S1) dan entalpi uap inlet (h1) sebagai berikut:

S1 = 1,6199 BTU/lbm. oR = 6,7822 kJ/kg. oC

h1 = 1484,3 BTU/lbm = 3452,4 kJ/kg

39
2. Tingkat keadaan 2 ( 1st Extraction)

Pada tingkat keadaan 2, diketahui tekanan uap 1st extraction (P2) dan

temperatur uap 1st extraction (T2) sebagai berikut:

P2 = 398,95 psia

T2 = 709,29 oF

Berdasarkan hasil interpolasi tabel properties of superheated steam,

compressed water and supercritical steam (Lampiran 5), didapatkan

entropi uap 1st extraction (S2) dan entalpi uap 1st extraction (h2) sebagai

berikut:

S2 = 1,645 BTU/lbm. oR = 6,8873 kJ/kg. oC

h2 = 1368,4 BTU/lbm = 3183 kJ/kg

Bedasarkan hasil interpolasi tabel saturated steam (lampran 6),

didapatkan entropi uap 1st extraction fase fluida (sf2), entropi uap 1st

extraction fase campuran (sfg2), entalpi uap 1st extraction fase fluida

(hf2), dan entalpi uap 1st extraction fase campuran (hfg2), sebagai

berikut:

Tabel 4.3 Interpolasi Entropi dan Entalpi Tabel Saturated Steam


Tingkat Keadaan 2 (1st Extraction)

P2 Sf2 Sfg2 Sg2 hf2 hfg2 hg2


psia BTU/lbm. oR BTU/lbm
350 0,6059 0,8909 1,4968 409,8 794,2 1204
398,95 0,6214 0,8363 1,485 423,9 780,69 1204,6
400 0,6217 0,863 1,4847 424,2 780,4 1204,6

40
Sf2 = 0,6214 BTU/lbm. oR = 2,6017 kJ/kg. oC

Sfg2 = 0,8636 BTU/lbm. oR = 3,6157 kJ/kg. oC

Sg2 = 1,485 BTU/lbm. oR = 6,2174 kJ/kg. oC

hf2 = 423,9 BTU/lbm = 985,99 kJ/kg

hfg2 = 780,69 BTU/lbm = 1815,9 kJ/kg

hg2 = 1204,6 BTU/lbm = 2801,9 kJ/kg

3. Tingkat keadaan 3 ( 2nd Extraction)

Pada tingkat keadaan 3, diketahui tekanan uap 2nd extraction (P3) dan

temperatur uap 2nd extraction (T3) sebagai berikut:

P3 = 365,6 psia

T3 = 644,52 oF

Berdasarkan hasil interpolasi tabel properties of superheated steam,

compressed water and supercritical steam (Lampiran 5), didapatkan

entropi uap 2nd extraction (S3) dan entalpi uap 2nd extraction (h3)

sebagai berikut:

S3 = 1,6244 BTU/lbm. oR = 6,801 kJ/kg. oC

h3 = 1334,7 BTU/lbm = 3104,5 kJ/kg

Bedasarkan hasil interpolasi tabel saturated steam (lampran 6),

didapatkan entropi uap 2nd extraction fase fluida (sf3), entropi uap 2nd

extraction fase campuran (sfg3), entalpi uap 2nd extraction fase fluida

(hf3), dan entalpi uap 2nd extraction fase campuran (hfg3), sebagai

berikut:

41
Tabel 4.4 Interpolasi Entropi dan Entalpi Tabel Saturated Steam
Tingkat Keadaan 3 (2nd Extraction)

P3 Sf3 Sfg3 Sg3 hf3 hfg3 hg3


o
psia BTU/lbm. R BTU/lbm
350 0,6059 0,8909 1,4968 409,8 794,2 1204
398,95 0,6108 0,8822 1,493 414,29 789,89 1204,2
400 0,6217 0,863 1,4847 424,2 780,4 1204,6

Sf3 = 0,6108 BTU/lbm. oR = 2,5573 kJ/kg. oC

Sfg3 = 0,8822 BTU/lbm. oR = 3,6936 kJ/kg. oC

Sg3 = 1,493 BTU/lbm. oR = 6,2509 kJ/kg. oC

hf3 = 414,29 BTU/lbm = 963,65 kJ/kg

hfg3 = 789,89 BTU/lbm = 1837,3 kJ/kg

hg3 = 1204,2 BTU/lbm = 2800,9 kJ/kg

4. Tingkat keadaan 4 ( 3rd Extraction)

Pada tingkat keadaan 4, diketahui tekanan uap 3rd extraction (P4) dan

temperatur uap 3rd extraction (T4) sebagai berikut:

P4 = 91,55 psia

T4 = 709,07 oF

Berdasarkan hasil interpolasi tabel properties of superheated steam,

compressed water and supercritical steam (Lampiran 5), didapatkan

entropi uap 3rd extraction (S4) dan entalpi uap 3rd extraction (h4)

sebagai berikut:

S4 = 1,8181 BTU/lbm. oR = 7,612 kJ/kg. oC

h4 = 1384,5 BTU/lbm = 3220,3 kJ/kg

42
Bedasarkan hasil interpolasi tabel saturated steam (lampran 6),

didapatkan entropi uap 3rd extraction fase fluida (sf4), entropi uap 3rd

extraction fase campuran (sfg4), entalpi uap 3rd extraction fase fluida

(hf4), dan entalpi uap 3rd extraction fase campuran (hfg4), sebagai

berikut:

Tabel 4.5 Interpolasi Entropi dan Entalpi Tabel Saturated Steam


Tingkat Keadaan 4 (3rd Extraction)

P4 Sf4 Sfg4 Sg4 hf4 hfg4 hg4


o
psia BTU/lbm. R BTU/lbm
90 0,4643 1,147 1,6113 290,7 894,6 1185,3
91,55 0,4659 1,1441 1,61 291,91 893,67 1185,6
100 0,4743 1,1284 1,6027 298,5 888,6 1187,2

Sf4 = 0,4659 BTU/lbm. oR = 1,9506 kJ/kg. oC

Sfg4 = 1,1441 BTU/lbm. oR = 4,7901 kJ/kg. oC

Sg4 = 1,61 BTU/lbm. oR = 6,7407 kJ/kg. oC

hf4 = 291,91 BTU/lbm = 679,98 kJ/kg

hfg4 = 893,67 BTU/lbm = 2078,7 kJ/kg

hg4 = 1185,6 BTU/lbm = 2757,7 kJ/kg

5. Tingkat keadaan 5 ( 4th Extraction)

Pada tingkat keadaan 5, diketahui tekanan uap 4th extraction (P5) dan

temperatur uap 4th extraction (T5) sebagai berikut:

P5 = 61,1 psia

T5 = 560,21 oF

Berdasarkan hasil interpolasi tabel properties of superheated steam,

compressed water and supercritical steam (Lampiran 5), didapatkan

43
entropi uap 4th extraction (S5) dan entalpi uap 4th extraction (h5) sebagai

berikut:

S5 = 1,7956 BTU/lbm. oR = 7,5178 kJ/kg. oC

h5 = 1312,7 BTU/lbm = 3053,3 kJ/kg

Bedasarkan hasil interpolasi tabel saturated steam (lampran 6),

didapatkan entropi uap 4th extraction fase fluida (sf5), entropi uap 4th

extraction fase campuran (sfg5), entalpi uap 4th extraction fase fluida

(hf5), dan entalpi uap 4th extraction fase campuran (hfg5), sebagai

berikut:

Tabel 4.6 Interpolasi Entropi dan Entalpi Tabel Saturated Steam


Tingkat Keadaan 5 (4th Extraction)

P5 Sf5 Sfg5 Sg5 hf5 hfg5 hg5


o
psia BTU/lbm. R BTU/lbm
60 0,4273 1,2167 1,644 262,2 915,4 1177,6
61,1 0,4288 1,2138 1,6426 263,36 914,56 1177,9
70 0,4411 1,1905 1,6316 272,7 907,8 1180,6

Sf5 = 0,4288 BTU/lbm. oR = 1,7953 kJ/kg. oC

Sfg5 = 1,2138 BTU/lbm. oR = 5,0819 kJ/kg. oC

Sg5 = 1,6426 BTU/lbm. oR = 6,8772 kJ/kg. oC

hf5 = 263,36 BTU/lbm = 612,56 kJ/kg

hfg5 = 914,56 BTU/lbm = 2127,3 kJ/kg

hg5 = 1177,9 BTU/lbm = 2739,9 kJ/kg

6. Tingkat keadaan 6 ( 5th Extraction)

Pada tingkat keadaan 6, diketahui tekanan uap 5th extraction (P6) dan

temperatur uap 5th extraction (T6) sebagai berikut:

44
P6 = 40,8 psia

T6 = 455,79 oF

Berdasarkan hasil interpolasi tabel properties of superheated steam,

compressed water and supercritical steam (Lampiran 5), didapatkan

entropi uap 5th extraction (S6) dan entalpi uap 5th extraction (h6) sebagai

berikut:

S6 = 1,7888 BTU/lbm. oR = 7,4893 kJ/kg. oC

h6 = 1263,4 BTU/lbm = 2938,7 kJ/kg

Bedasarkan hasil interpolasi tabel saturated steam (lampran 6),

didapatkan entropi uap 5th extraction fase fluida (sf6), entropi uap 5th

extraction fase campuran (sfg6), entalpi uap 5th extraction fase fluida

(hf6), dan entalpi uap 5th extraction fase campuran (hfg6), sebagai

berikut:

Tabel 4.7 Interpolasi Entropi dan Entalpi Tabel Saturated Steam


Tingkat Keadaan 6 (5th Extraction)

P6 Sf6 Sfg6 Sg6 hf6 hfg6 hg6


o
psia BTU/lbm. R BTU/lbm
40 0,3921 1,2844 1,6765 236,1 933 1169,8
40,8 0,3936 1,2814 1,6751 237,23 932,27 1170,1
50 0,4112 1,2474 1,6586 250,2 923,9 1174,1

Sf6 = 0,3936 BTU/lbm. oR = 1,6479 kJ/kg. oC

Sfg6 = 1,2814 BTU/lbm. oR = 5,365 kJ/kg. oC

Sg6 = 1,6751 BTU/lbm. oR = 7,0133 kJ/kg. oC

hf6 = 237,23 BTU/lbm = 551,79 kJ/kg

hfg6 = 932,27 BTU/lbm = 2168,5 kJ/kg

45
hg6 = 1170,1 BTU/lbm = 2721,8 kJ/kg

7. Tingkat keadaan 7 ( 6th Extraction)

Karena terjadi kerusakan pada LP 2 maka jalur 6th extraction ditutup

sehingga tingkat keadaan 7 diabaikan.

8. Tingkat keadaan 8 ( 7th Extraction)

Pada tingkat keadaan 8, diketahui tekanan uap 7th extraction (P8) dan

temperatur uap 7th extraction (T8) sebagai berikut:

P8 = 30,65 psia

T8 = 234,97 oF

Berdasarkan hasil interpolasi tabel properties of superheated steam,

compressed water and supercritical steam (Lampiran 5), didapatkan

entropi uap 7th extraction (S8) dan entalpi uap 7th extraction (h8) sebagai

berikut:

S8 = 0,7987 BTU/lbm. oR = 3,344 kJ/kg. oC

h8 = 525,07 BTU/lbm = 1221,3 kJ/kg

Bedasarkan hasil interpolasi tabel saturated steam (lampran 6),

didapatkan entropi uap 7th extraction fase fluida (sf8), entropi uap 7th

extraction fase campuran (sfg8), entalpi uap 7th extraction fase fluida

(hf8), dan entalpi uap 7th extraction fase campuran (hfg8), sebagai

berikut:

46
Tabel 4.8 Interpolasi Entropi dan Entalpi Tabel Saturated Steam
Tingkat Keadaan 8 (7th Extraction)

P8 Sf8 Sfg8 Sg8 hf8 hfg8 hg8


o
psia BTU/lbm. R BTU/lbm
30 0,3682 1,3313 1,6993 218,9 945,2 1164,1
30,65 0,3698 1,3283 1,6978 220,02 944,45 1164,5
40 0,3921 1,2844 1,6765 236,1 933,6 1169,8

Sf8 = 0,3698 BTU/lbm. oR = 1,5483 kJ/kg. oC

Sfg8 = 1,3283 BTU/lbm. oR = 5,5613 kJ/kg. oC

Sg8 = 1,6978 BTU/lbm. oR = 7,1083 kJ/kg. oC

hf8 = 220,02 BTU/lbm = 511,76 kJ/kg

hfg8 = 944,45 BTU/lbm = 2196,8 kJ/kg

hg8 = 1164,5 BTU/lbm = 2708,6 kJ/kg

Karena Sf8 < S8 < Sg8, maka kondisinya adalah campuran.

9. Tingkat Keadaan 9 (Outlet)

Pada tingkat keadaan 9, diketahui tekanan uap outlet (P9) dan temperatur

uap outlet (T9) sebagai berikut:

P9 = 23,4 psia

T9 = 207,82 oF

Berdasarkan hasil interpolasi tabel properties of superheated steam,

compressed water and supercritical steam (Lampiran 5), didapatkan

entropi uap outlet (S9) dan entalpi uap outlet (h9) sebagai berikut:

S9 = 0,4092 BTU/lbm. oR = 1,7132 kJ/kg. oC

h9 = 248,07 BTU/lbm = 577,02 kJ/kg

47
Bedasarkan hasil interpolasi tabel saturated steam (lampran 6),

didapatkan entropi uap outlet fase fluida (sf9), entropi uap outlet fase

campuran (sfg9), entalpi uap outlet fase fluida (hf9), dan entalpi uap outlet

fase campuran (hfg9), sebagai berikut:

Tabel 4.9 Interpolasi Entropi dan Entalpi Tabel Saturated Steam


Tingkat Keadaan 9 (Outlet)

P9 Sf9 Sfg9 Sg9 hf9 hfg9 hg9


o
psia BTU/lbm. R BTU/lbm
20 0,3358 1,3962 1,732 196,27 960,1 1156,3
23,4 0,3468 1,3741 1,7209 203,96 955,03 1159
30 0,3682 1,3313 1,6993 218,9 945,2 1164,1

Sf9 = 0,3468 BTU/lbm. oR = 1,452 kJ/kg. oC

Sfg9 = 1,3741 BTU/lbm. oR = 5,7531 kJ/kg. oC

Sg9 = 1,7209 BTU/lbm. oR = 7,2051 kJ/kg. oC

hf9 = 203,96 BTU/lbm = 474,42 kJ/kg

hfg9 = 955,03 BTU/lbm = 2221,4 kJ/kg

hg9 = 1159 BTU/lbm = 2695,7 kJ/kg

Karena Sf9 < S9 < Sg9, maka kondisinya adalah campuran.

4.5.1 Menghitung Kualitas Uap (X)

Untuk menghitung kualitas uap (X), digunakan data sifat-sifat uap yaitu,

entropi uap fase gas, fase fluida dan fase campuran. Pada Dongfang steam turbine

generator unit 2, kualitas uap terdiri dari kualitas uap extraksi pertama hingga

ekstraksi ketujuh (kecuali extraksi keenam karena tidak difungsikan) dan kualitas

uap outlet.

48
1. Kualitas Uap 1st Extraction (X2)

Kualitas uap pada 1st extraction dapat dihitung dengan menggunakan

persamaan (3.1).

𝑆2 − 𝑆𝑓2
X2 = x 100 %
𝑆𝑓𝑔2

Keterangan:

S2 = Entropi Uap Superheated Steam 1st Extraction, kJ/kg. oC

S2 = 6,8873 kJ/kg. oC

Sf2 = Entropi Uap 1st Extraction Fase Fluida, kJ/kg. oC

Sf2 = 2,6017 kJ/kg. oC

Sfg2 = Entropi Uap 1st Extraction Fase Campuran, kJ/kg. oC

Sfg2 = 3,6157 kJ/kg. oC

Maka :

(6,8873 − 2,6017) kJ/kg.O C


X2 = x 100 %
3,6157 kJ/kg O C

X2 = 118,53 % (Superheated Steam)

2. Kualitas Uap 2nd Extraction (X3)

Kualitas uap pada 2nd extraction dapat dihitung dengan menggunakan

persamaan (3.1).

𝑆3 − 𝑆𝑓3
X3 = x 100 %
𝑆𝑓𝑔3

49
Keterangan:

S3 = Entropi Uap Superheated Steam 2nd Extraction, kJ/kg. oC

S3 = 6,801 kJ/kg. oC

Sf3 = Entropi Uap 2nd Extraction Fase Fluida, kJ/kg. oC

Sf3 = 2,5573 kJ/kg. oC

Sfg3 = Entropi Uap 2nd Extraction Fase Campuran, kJ/kg. oC

Sfg3 = 3,6936 kJ/kg. oC

Maka:

(6,801 − 2,5573) kJ/kg.O C


X3 = x 100 %
3,6936 kJ/kg O C

X3 = 114,89 % (Superheated Steam)

3. Kualitas Uap 3rd Extraction (X4)

Kualitas uap pada 3rd extraction dapat dihitung dengan menggunakan

persamaan (3.1).

𝑆4 − 𝑆𝑓4
X4 = x 100 %
𝑆𝑓𝑔4

Keterangan:

S4 = Entropi uap superheated steam 3rd extraction, kJ/kg. oC

S4 = 7,612 kJ/kg. oC

Sf4 = Entropi uap 3rd Extraction fase fluida, kJ/kg. oC

50
Sf4 = 1,9506 kJ/kg. oC

Sfg4 = Entropi uap 3rd Extraction fase campuran, kJ/kg. oC

Sfg4 = 4,7901 kJ/kg. oC

Maka:

(7,612 − 1,9506) kJ/kg.O C


X4 = x 100 %
4,7901 kJ/kg O C

X4 = 118,19 % (Superheated Steam)

4. Kualitas Uap 4th Extraction (X5)

Kualitas uap pada 4th extraction dapat dihitung dengan menggunakan

persamaan (3.1).

𝑆5 − 𝑆𝑓5
X5 = x 100 %
𝑆𝑓𝑔5

Keterangan:

S5 = Entropi Uap Superheated Steam 4th Extraction, kJ/kg. oC

S5 = 7,5178 kJ/kg. oC

Sf5 = Entropi Uap 4th Extraction Fase Fluida, kJ/kg. oC

Sf5 = 1,7953 kJ/kg. oC

Sfg5 = Entropi Uap 4th Extraction Fase Campuran, kJ/kg. oC

Sfg5 = 5,0819 kJ/kg. oC

51
Maka:

(7,5178 − 1,7953) kJ/kg.O C


X5 = x 100 %
5,0819 kJ/kg O C

X5 = 112,61 % (Superheated Steam)

5. Kualitas Uap 5th Extraction (X6)

Kualitas uap pada 5th extraction dapat dihitung dengan menggunakan

persamaan (3.1).

𝑆6 − 𝑆𝑓6
X6 = x 100 %
𝑆𝑓𝑔6

Keterangan:

S6 = Entropi Uap Superheated Steam 5th Extraction, kJ/kg. oC

S6 = 7,4893 kJ/kg. oC

Sf6 = Entropi Uap 5th Extraction Fase Fluida, kJ/kg. oC

Sf6 = 1,6479 kJ/kg. oC

Sfg6 = Entropi Uap 5th Extraction Fase Campuran, kJ/kg. oC

Sfg6 = 5,365 kJ/kg. oC

Maka:

(7,4893 − 1,6479) kJ/kg.O C


X6 = x 100 %
5,365 kJ/kg O C

X6 = 108,88 % (Superheated Steam)

52
6. Kualitas Uap 7th Extraction (X8)

Kualitas uap pada 7th extraction dapat dihitung dengan menggunakan

persamaan (3.1).

𝑆8 − 𝑆𝑓8
X8 = x 100 %
𝑆𝑓𝑔8

Keterangan:

S8 = Entropi Uap Superheated Steam 7th Extraction, kJ/kg. oC

S8 = 3,344 kJ/kg. oC

Sf8 = Entropi Uap 7th Extraction Fase Fluida, kJ/kg. oC

Sf8 = 1,5483 kJ/kg. oC

Sfg8 = Entropi Uap 7th Extraction Fase Campuran, kJ/kg. oC

Sfg8 = 5,5613 kJ/kg. oC

Maka:

(3,344 − 1,5483) kJ/kg.O C


X8 = x 100 %
5,5613 kJ/kg O C

X8 = 32,29 % (Saturated Steam)

7. Kualitas Uap Oulet (X9)

Kualitas uap pada outlet dapat dihitung dengan menggunakan

persamaan (3.1).

𝑆9 − 𝑆𝑓9
X9 = x 100 %
𝑆𝑓𝑔9

53
Keterangan:

S9 = Entropi Uap Superheated Steam (outlet), kJ/kg. oC

S9 = 1,7132 kJ/kg. oC

Sf9 = Entropi Uap Outlet Fase Fluida, kJ/kg. oC

Sf9 = 1,452 kJ/kg. oC

Sfg9 = Entropi Uap Outlet Fase Campuran, kJ/kg. oC

Sfg9 = 5,7531 kJ/kg. oC

Maka:

(1,7132 − 1,452) kJ/kg.O C


X9 = x 100 %
5,7531 kJ/kg O C

X9 = 4,54 % (Saturated Steam)

4.5.2 Menghitung Entalpi Uap Isentropis (hs)

Perhitungan entalpi uap isentropis hanya dilakukan pada tingkat keadaan

yang mana uap berada pada fase saturated yaitu, pada kondisi ekstraksi ketujuh dan

pada kondisi outlet.

1. Entalpi Uap Isentropis 7th Extraction

Entalpi uap isentropis 7th extraction dapat dihitung menggunakan

persamaan (3.2) sebagai berikut:

ℎ8 𝑠 = ℎ𝑓8 + (𝑥8 x ℎ𝑓𝑔8 ), 𝐤𝐉/𝐤𝐠

54
Keterangan:

hf8 = Entalpi Uap 7th Extraction Fase Fluida, kJ/kg

hf8 = 511,76 kJ/kg

x8 = Presentase Kualitas Uap, %

x8 = 32,29%

hfg8 = Entalpi Uap 7th Extraction Fase Campuran, kJ/kg

hfg8 = 2196,8 kJ/kg

Maka:

ℎ8 𝑠 = 511,76 + (0,3229 x 2196,8), 𝐤𝐉/𝐤𝐠

ℎ8 𝑠 = 1221,11 𝐤𝐉/𝐤𝐠

2. Entalpi Uap Isentropis Outlet

Entalpi uap isentropis outlet dapat dihitung menggunakan persamaan

(3.2) sebagai berikut:

ℎ9 𝑠 = ℎ𝑓9 + (𝑥9 x ℎ𝑓𝑔9 ), 𝐤𝐉/𝐤𝐠

Keterangan :

hf9 = Entalpi Uap 7th Extraction Fase Fluida, kJ/kg

hf9 = 474,42 kJ/kg

x9 = Presentase Kualitas Uap, %

55
x9 = 4,54%

hfg9 = Entalpi Uap 7th Extraction Fase Campuran, kJ/kg

hfg9 = 2221,4 kJ/kg

Maka:

ℎ9 𝑠 = 474,42 + (0,0454 x 2221,4), 𝐤𝐉/𝐤𝐠

ℎ9 𝑠 = 575,27 𝐤𝐉/𝐤𝐠

4.5.3 Menghitung Entalpi Uap Real (h)

Perhitungan entalpi uap real hanya dilakukan pada tingkat keadaan yang

mana uap berada pada fase saturated. Yaitu, pada kondisi ekstraksi ketujuh dan pada

kondisi outlet.

Dikarenakan kondisi uap pada 7th extraction dan pada outlet steam turbine

merupakan uap fase campuran, maka besar entalpi uap pada 7th extraction dan outlet

steam turbine tidak dapat dicari dengan menghubungkan P dan T pada tabel

properties of superheated steam. Sehingga nilai entalpi 7th extraction dan outlet

steam turbine diperoleh dengan menggunakan persamaan (3.3).

1. Entalpi Uap 7th Extraction Real

Entalpi uap 7th extraction dapat dihitung dengan menggunakan

persamaan (3.3) sebagai berikut:

ℎ8 = ℎ6 −  𝑇 (ℎ6 − ℎ8𝑠 ), 𝐤𝐉/𝐤𝐠

56
Keterangan:

h6 = Entalpi Uap 5th Extraction, kJ/kg

h6 = 2938,7 kJ/kg

T = Efisiensi Steam Turbine, %

T = 85 % (diasumsikan)

h8s = Entalpi Uap Isentropis 7th Extraction, kJ/kg

h8s = 1221,11 kJ/kg

Maka:

ℎ8 = 2938,7 − 0,85(2938,7 − 1221,11), 𝐤𝐉/𝐤𝐠

ℎ8 = 1478,74 𝐤𝐉/𝐤𝐠

2. Entalpi Uap Outlet real

Entalpi uap outlet dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (3.3)

sebagai berikut:

ℎ9 = ℎ8 −  𝑇 (ℎ8 − ℎ9𝑠 ), 𝐤𝐉/𝐤𝐠

Keterangan:

h8 = Entalpi Uap 7th Extraction, kJ/kg

h8 = 1221,3 kJ/kg

T = Efisiensi Steam Turbine, %

57
T = 85 % (diasumsikan)

h9s = Entalpi Uap Outlet Isentropis, kJ/kg

h9s = 575,27 kJ/kg

Maka:

ℎ9 = 1221,3 − 0,85(1221,3 − 575,27), 𝐤𝐉/𝐤𝐠

ℎ9 = 672,18 𝐤𝐉/𝐤𝐠

4.5.4 Menghitung Massa Uap Setelah Ekstraksi (m)

Pada Dongfang steam turbine generator unit 2 sebagian uap akan diekstraksi

untuk membantu proses pemanasan awal pada feed water.

Berikut ini merupakan perhitungan massa uap setelah tiap-tiap titik ekstraksi

(kecuali ekstraksi keenam).

1. Massa Uap Setelah 1st Extraction

𝑚2 = 𝑚1 − 𝑚1𝑒𝑥𝑡 , 𝐤𝐠/𝐡

Keterangan:

m1 = Massa Alir Uap Inlet Steam Turbine, t/h

m1 = 290,48 t/h

m1ext = Massa Alir Uap 1st Extraction, t/h

m1ext = 10,59 t/h

Maka:

𝑚2 = 290,48 − 10,59 𝐭/𝐡

58
𝑚2 = 279,89 𝐭/𝐡

𝑚2 = 279890 𝐤𝐠/𝐡

2. Massa Uap Setelah 2nd Extraction

𝑚3 = 𝑚2 − 𝑚2𝑒𝑥𝑡 , 𝐤𝐠/𝐡

Keterangan:

m2 = Massa Alir Uap Setelah 1st Extraction, t/h

m2 = 279,89 t/h

m2ext = Massa Alir Uap 2nd Extraction, t/h

m2ext = 28,92 t/h

Maka:

𝑚3 = 279,89 − 28,92 𝐭/𝐡

𝑚3 = 250,97 𝐭/𝐡

𝑚3 = 250970 𝐤𝐠/𝐡

3. Massa Uap Setelah 3rd Extraction

𝑚4 = 𝑚3 − 𝑚3𝑒𝑥𝑡 , 𝐤𝐠/𝐣𝐚𝐦

Keterangan:

m3 = Massa Alir Uap Setelah 2nd Extraction, t/h

m3 = 250,97 t/h

m3ext = Massa Alir Uap 3rd Extraction, t/h

59
m3ext = 8,08 t/h

Maka:

𝑚4 = 250,97 − 8,08 𝐭/𝐡

𝑚4 = 242,89 𝐭/𝐡

𝑚4 = 242890 𝐤𝐠/𝐡

4. Massa Uap Setelah 4th Extraction

𝑚5 = 𝑚4 − 𝑚4𝑒𝑥𝑡 , 𝐤𝐠/𝐡

Keterangan:

m4 = Massa Alir Uap Setelah 3rd Extraction, t/h

m4 = 242,89 t/h

m4ext = Massa Alir Uap 4th Extraction, t/h

m4ext = 7,28 t/h

Maka :

𝑚5 = 242,89 − 7,28 𝐭/𝐡

𝑚5 = 235,61 𝐭/𝐡

𝑚5 = 235610 𝐤𝐠/𝐡

5. Massa Uap Setelah 5th Extraction

𝑚6 = 𝑚5 − 𝑚5𝑒𝑥𝑡 , 𝐤𝐠/𝐡

Keterangan:

m5 = Massa Alir Uap Setelah 4th Extraction, t/h

60
m5 = 235,61 t/h

m5ext = Massa Alir Uap 5th Extraction, t/h

m5ext = 14,08 t/h

Maka:

𝑚6 = 235,61 − 14,08 𝐭/𝐡

𝑚6 = 221,53 𝐭/𝐡

𝑚6 = 221530 𝐤𝐠/𝐡

6. Massa Uap Setelah 7th Extraction

𝑚8 = 𝑚6 − 𝑚7𝑒𝑥𝑡 , 𝐤𝐠/𝐡

Keterangan:

m6 = Massa Alir Uap Setelah 5th Extraction, t/h

m6 = 221,53 t/h

m7ext = Massa Alir Uap 7th Extraction, t/h

m7ext = 1,84 t/h

Maka:

𝑚8 = 221,53 − 1,84 𝐭/𝐡

𝑚8 = 219,69 𝐭/𝐡

𝑚8 = 219690 𝐤𝐠/𝐡

61
4.5.5 Menghitung Daya Turbin Teoritis (WTi)

Untuk menghitung daya turbin teoritis (WTi) dapat digunakan persamaan

(3.5) sebagai berikut:

WTi = 𝑚1 x (ℎ1 − ℎ2 ) + 𝑚2 (ℎ2 − ℎ3 ) + 𝑚3 x (ℎ3 − ℎ4 ) + 𝑚4 (ℎ4 − ℎ5 ) +

𝑚5 x (ℎ5 − ℎ6 ) + 𝑚6 (ℎ6 − ℎ8 ) + 𝑚8 (ℎ8 − ℎ9 ), 𝐤𝐉/𝐡

Keterangan:

m1 = Massa Alir Uap Masuk Steam Turbine, kg/h

m1 = 290480 kg/h

m2 = Massa Alir Uap 1st Extraction, kg/h

m2 = (290480 − 10590) kg/h

m2 = 279890 kg/h

m3 = Massa Alir Uap 2nd Extraction, kg/h

m3 = (279890 − 28920) kg/h

m3 = 250970 kg/h

m4 = Massa Alir Uap 3rd Extraction, kg/h

m4 = (250970 − 8080) kg/h

m4 = 242890 kg/h

m5 = Massa Alir Uap 4th Extraction, kg/h

m5 = (242890 − 7280) kg/h

m5 = 235610 kg/h

m6 = Massa Alir Uap 5th Extraction, kg/h

m6 = (235610 − 14080) kg/h

m6 = 221530 kg/h

62
m8 = Massa Alir Uap 7th Extraction, kg/h

m8 = (221530 − 1840) kg/h

m8 = 219690 kg/h

h1 = Entalpi Uap pada Kondisi Uap Masuk Turbin, kJ/kg

h1 = 3452,4 kJ/kg

h2 = Entalpi Uap pada Kondisi Uap 1st Extraction, kJ/kg

h2 = 3183 kJ/kg

h3 = Entalpi Uap pada Kondisi Uap 2nd Extraction, kJ/kg

h3 = 3104,5 kJ/kg

h4 = Entalpi Uap pada Kondisi uap 3rd Extraction, kJ/kg

h4 = 3220,3 kJ/kg

h5 = Entalpi Uap pada Kondisi Uap 4th Extraction, kJ/kg

h5 = 3053,3 kJ/kg

h6 = Entalpi Uap pada Kondisi Uap 5th Extraction, kJ/kg

h6 = 2938,7 kJ/kg

h8 = Entalpi Uap pada Kondisi Uap 7th Extraction, kJ/kg

h8 = 1478,74 kJ/kg

h9 = Entalpi Uap pada Kondisi Uap Keluar Turbin, kJ/kg

h9 = 672,18 kJ/kg

63
Maka:

WTi = 290480 x (3452,4 − 3183) + 279890 x (3183 − 3104,5) +

250970 x (3104,5 − 3220,3) + 242890 x (3220,3 − 3053,3) +

235610 x (3053,3 − 2938,7) + 221530 x (2938,7 − 1478,74) +

219690 x (1478,74 − 672,18), 𝐤𝐉/𝐡

𝑊 𝑇𝑖 = 639345992,2 𝐤𝐉/𝐡

𝑊 𝑇𝑖 = 177596,11 𝐤𝐖

4.5.6 Menghitung Daya Turbin Aktual (WTa)

Daya turbin aktual (WTa) dapat dihitung berdasarkan daya dari generator

yang dibagi oleh efisiensi transmisi. Dimana transmisi yang digunakan oleh

Dongfang steam turbine generator unit 2 adalah gearbox yang mana efisiensinya

diasumsikan sebesar 98%. Untuk menghitung daya turbin aktual dpat digunakan

persamaan (3.7) sebagai berikut:

𝑊𝐺
𝑊 𝑇𝑎 = , 𝐤𝐖
𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠

Keterangan:

WG = Daya Generator, kW

WG = 94940 kW

ηtrans = Efisiensi Transmisi, %

ηtrans = 98 %

64
Maka:

94940
𝑊 𝑇𝑎 = , 𝐤𝐖
0,98

𝑊 𝑇𝑎 = 96877,55 𝐤𝐖

4.5.7 Menghitung Steam Rate (SRT)

Steam rate (SRT) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (3.8)

sebagai berikut:

𝑚1
𝑆𝑅𝑡 = , 𝐭/𝐤𝐖. 𝐡
𝑊𝑇𝑎

Keterangan:

m1 = Massa Alir Uap Masuk Steam Turbine, t/h

m1 = 290,48 t/h

WTa = Daya Turbin Aktual, kW

WTa = 96877,55 kW

Maka:

290,48
𝑆𝑅𝑡 = , 𝐭/𝐤𝐖. 𝐡
96877,55

𝑆𝑅𝑡 = 0,003 𝐭/𝐤𝐖. 𝐡

4.5.8 Menghitung Efisiensi Total Turbin (total)

Untuk menghitung efisiensi total turbin (total), dapat digunakan persamaan

(3.6) sebagai berikut:

𝑊𝑇𝑎
𝜂𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = %
𝑊𝑇𝑖

65
Keterangan:

WTa = Daya Turbin Aktual, kW

WTa = 96877,55 kW

WTi = Daya Turbin Teoritis, kW

WTi = 177596,11 kW

Maka:

96877,55
𝜂𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = x 100 %
177596,11

𝜂𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 54,55 %

4.6 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Unjuk Kerja Dongfang Steam Turbine

Generator Unit 2

Berdasarkan hasil perhitungan-perhitungan di atas, data di atas akan

dibandingkan dengan kondisi dari data sheet. Untuk data sheet juga dilakukan

perhitungan namun perhitungannya tidak diikutsertakan pada kertas kerja wajib ini,

karena perhitungannya sama dengan perhitungan dari data operasi di atas.

berikut ini merupakan table rekapitulasi hasil perhitungan evaluasi unjuk kerja

Dongfang steam turbine generator unit 2.

66
Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Unjuk Kerja Dongfang Steam Turbine
Generator Unit 2

Data
No. Parameter Data Sheet Satuan Keterangan
Operasi
1. Steam Flow m1 285,17 290,48 t/h Naik 1,87 %
2. Steam Rate SRT 0,0029 0,003 t/kW.h Naik 3,45 %
Kondisi Inlet
3. Tekanan inlet P1 9,493 8,11 Mpa Turun 14,57 %
o
4. Temperatur inlet T1 528,938 523,11 C Turun 1,1 %
5. Entalpi inlet h1 3451,6 3452,4 kJ/kg Naik 0,02 %
6. Entropi inlet S1 6,7144 6,7822 kJ/kg. oC Naik 1,1 %
Kondisi 1st Extraction
7. 1st Extraction flow m1ext 10,527 10,59 t/h Naik 0,6 %
Tekanan 1st
8. P2 2,627 2,65 Mpa Naik 0,88 %
Extraction steam
Temperatur 1st o
9. T2 368,137 376,27 C Naik 2,21 %
Extraction steam
Entalpi 1st
10. h2 3164,9 3183 kJ/kg Naik 0,57 %
Extraction steam
Entropi 1st
11. S2 6,8634 6,8873 kJ/kg. oC Naik 0,35 %
Extraction steam
Kondisi 2nd Extraction
12. 2nd Extraction flow m2ext 25,693 28,92 t/h Naik 12,56 %
Tekanan 2nd
13. P3 1,893 2,42 Mpa Naik 27,84 %
Extraction steam
Temperatur 2nd o
14. T3 323,234 340,29 C Naik 5,28 %
Extraction steam
Entalpi 2nd
15. h3 3078,3 3104,5 kJ/kg Naik 0,85 %
Extraction steam
Entropi 2nd
16. S3 6,8622 6,801 kJ/kg. oC Turun 0,89 %
Extraction steam
Kondisi 3rd Extraction
17. 3rd Extraction flow m3ext 7,478 8,08 t/h Naik 8,05 %
Tekanan 3rd
18. P4 0,606 0,53 Mpa Turun 12,54 %
Extraction steam
o
19. Temperatur 3rd T4 374,53 376,15 C Naik 0,43 %

67
Extraction steam
Entalpi 3rd
20. h4 3215,6 3220,3 kJ/kg Naik 0,15 %
Extraction steam
Entropi 3rd
21. S4 7,5509 7,612 kJ/kg. oC Naik 0,81 %
Extraction steam
Kondisi 4th Extraction
22. 4th Extraction flow m4ext 11,807 7,28 t/h Turun 38,34 %
Tekanan 4th
23. P5 0,326 0,32 Mpa Turun 1,84 %
Extraction steam
Temperatur 4th o
24. T5 295,976 293,45 C Turun 0,85 %
Extraction steam
Entalpi 4th
25. h5 3058,3 3053,3 kJ/kg Turun 0,16 %
Extraction steam
Entropi 4th
26. S5 7,5212 7,5178 kJ/kg. oC Turun 0,05 %
Extraction steam
Kondisi 5th Extraction
27. 5th Extraction flow m5ext 9,222 14,08 t/h Naik 52,68 %
Tekanan 5th
28. P6 0,199 0,18 Mpa Turun 9,55 %
Extraction steam
Temperatur 5th o
29. T6 235,313 235,44 C Naik 0,05 %
Extraction steam
Entalpi 5th
30. h6 2937,7 2938,7 kJ/kg Naik 0,03 %
Extraction steam
Entropi 5th
31. S6 7,4617 7,4893 kJ/kg. oC Naik 0,37 %
Extraction steam
Kondisi 6th Extraction
32. 6th Extraction flow m6ext 10,086 0 t/h Turun 100 %
Tekanan 6th
33. P7 0,140 0 Mpa Turun 100 %
Extraction steam
Temperatur 6th o
34. T7 140,03 0 C Turun 100 %
Extraction steam
Entalpi isentropis
35. 6th Extraction h7s 2386,67 0 kJ/kg Turun 100 %
steam
Entalpi 6th
36. h7 2469,33 0 kJ/kg Turun 100 %
Extraction steam
Kondisi 7th Extraction
37. 7th Extraction flow m7ext 1,840 1,84 t/h Sama
Tekanan 7th
38. P8 0,110 0,11 Mpa Sama
Extraction steam

68
Temperatur 7th o
39. T8 121,89 112,76 C Turun 7,49 %
Extraction steam
Entalpi isentropis
40. 7th Extraction h8s 1613,23 1221,11 kJ/kg Turun 24,31 %
steam
Entalpi 7th
41. h8 1728,93 1478,74 kJ/kg Turun 14,47 %
Extraction steam
Kondisi Outlet
42. Tekanan outlet P9 0,060 0,06 Mpa Sama
o
43. Temperatur outlet T9 97,551 97,68 C Naik 0,13 %
Entalpi isentropis
44. h9s 569,72 575,27 kJ/kg Naik 0,97 %
outlet
45. Entalpi outlet h9 725,972 672,18 kJ/kg Turun 7,41 %
Perhitungan
Steam quality 1st
X2 117,75 118,53 % Naik 0,66 %
extraction
Steam quality 2nd
X3 113,47 114,89 % Naik 1,25 %
extraction
Steam quality 3rd
X4 118,04 118,19 % Naik 0,13 %
extraction
Steam quality 4th
X5 112,79 112,61 % Turun 0,16 %
46. extraction
Steam quality 5th
X6 108,82 108,88 % Naik 0,06 %
extraction
Steam quality 6th
X7 85,01 0 % Turun 100 %
extraction
Steam quality 7th
X8 50,14 32,39 % Turun 35,4 %
extraction
Steam quality outlet X9 4,29 4,54 % Naik 5,83 %
47. Daya turbin teoritis WTi 168107,22 177596,11 kW Naik 5,64 %
48. Daya turbin aktual WTa 97247,96 96877,55 kW Turun 0,38 %
Daya output
49. WG 95303 94940 kW Turun 0,38 %
generator
50. Efisiensi transmisi trans 98 98 % Disamakan
Efisiensi steam
51. T 85 85 % Disamakan
turbine
Efisiensi total steam
52. total 57,85 54,55 % Turun 3,3 %
turbine

69
4.7 Evaluasi Unjuk Kerja Dongfang Steam Turbine Tenerator Unit 2

Berdasarkan hasil perhitungan dan rekapitulasi unjuk kerja Dongfang steam

turbine generator unit 2, maka dapat dilakukan beberapa evaluasi sebagai berikut:

1. Perhitungan data sheet dihitung pada kondisi daya output generator

95,303 MW;

2. Berdasarkan data operasi, pada daya output generator yang hampir sama

yaitu, 94,94 MW. Dengan konsumsi steam yaitu, 290,48 t/h. Jumlah

tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan nilai konsumsi steam yang

diperoleh dari data sheet yaitu, 285,17 t/h. Hal ini mengindikasikan

adanya konsumsi steam yang berlebih pada Dongfang steam turbine

generator unit 2;

3. Konsumsi steam yang berlebih pada Dongfang steam turbine generator

unit 2 mengindikasikan adanya fouling pada blade yang disebabkan oleh

kandungan mineral yang terikut pada steam sehingga menjadi kerak pada

blade;

4. Kondisi ekstraksi yang hanya terjadi sebanyak 6 kali yang mana

berdasarkan data desain seharusnya Dongfang steam turbine generator

unit 2 berekstraksi sebanyak 7 kali. Hal ini dikarenakan terjadinya

kerusakan pada LP 2 sehingga uap ekstraksi pada jalur 6th extraction

ditutup;

5. Ditutupnya jalur 6th extraction menyebabkan terjadinya penurunan

efisiensi total pada Dongfang steam turbine generator unit 2;

6. Penurunan efisiensi total juga disebabkan adanya fouling pada blade

sehingga banyak energi dari uap yang tidak terserap oleh sudu turbin.

70
4.8 Optimasi Unjuk Kerja Dongfang steam turbine generator unit 2

Optimasi adalah upaya yang dilakukan dengan metode-metode yang bertujuan

untuk mengembalikan unjuk kerja suatu alat agar kembali optimum atau mendekati

optimum dan efisien. Optimasi umjuk kerja pada steam turbine dapat dilakukan

dengan 3 cara:

1. Mengubah kondisi operasi, misalnya dengan mengubah besarnya mass

flow maupun mengubah data entalpi;

2. Optimasi dari segi mechanical, misalnya melakukan perbaikan pada

kebocoran sistem penyekat steam turbine atau melakukan cleaning pada

blade;

3. Optimasi dari segi peralatan, dengan cara melakukan desain ulang turbin

atau memodifikasi steam turbine.

Berdasarkan hasil evaluasi unjuk kerja pada Dongfang steam turbine generator

unit 2, maka dalam melakukan optimasi dapat dilakukan dengan metode sebagai

berikut:

1. Optimasi dengan mengubah kondisi operasi

a. Melakukan perbaikan pada LP 2 agar jalur 6th extraction dapat dibuka

dan uap ekstraksi yang keluar melalui jalur 6th extraction dapat

membantu proses pemanasan awal di LP 2, sehingga beban kerja

daripada boiler tidak begitu berat dan juga Dongfang steam turbine

generator unit 2 beroperasi sesuai fungsinya;

b. Memperbesar delta entalpi

Proses peningkatan pada delta entalpi dilakukan dengan cara

memperbaiki kondisi inlet steam. Kondisi uap inlet steam dinaikkan

71
temperaturnya sehingga menaikkan nilai entalpi. Perbaikan dilakukan

dengan cara memperbaiki kondisi isolasi pada pipa main steam agar

tidak terjadi heatloss;

c. Menurunkan laju alir massa uap

Apabila delta entalpi berhasil diperbesar, maka dapat diubah laju alir

massa uapnya untuk daya yang sama. Dengan kata lain laju alir massa

uapnya dapat diperkecil;

2. Optimasi dari segi mekanis

Optimasi dari segi mekanis dapat dilakukan dengan cara melakukan

cleaning terhadap fouling pada blade. Memperbaiki atau mengganti

bearing-bearing yang sudah oblak. Sehingga nilai efisiensi mekanis dapat

menjadi lebih besar.

4.9 Perhitungan Setelah Optimasi

Setelah dilakukan peningkatan kondisi inlet steam dengan cara melakukan

perbaikan terhadap sistem insulasi pada pipa main steam yang diharapkan dapat

meningkatkan temperatur inlet steam sehingga memperbaiki nilai delta entalpi.

Setelah meningkatkan temperatur inlet steam menjadi lebih besar, selanjutnya dapat

mengurangi flow inlet steam sesuai dengan data desain. Selain itu jalur 6th extraction

dibuka agar uap dapat diekstraksikan menuju ke LP 2.

Parameter yang dianggap berubah pada perhitungan optimasi adalah inlet

steam temperature dan inlet steam flow. Inlet steam temperature ditingkatkan

menjadi 528,938 oC dan inlet steam flow menjadi 285,17 t/h. Dan jalur 6th extraction

akan kembali difungsikan sehingga dapat meningkatkan efisiensi thermal pada

72
boiler. Untuk parameter yang lain tidak dilakukan perubahan kerena tidak terlalu

menyimpang dari data sheet. Setelah dilakukan perhitungan akan dapat diketahui

nilai efisiensi total dari Dongfang steam turbine generator unit 2.

Berikut ini merupakan kondisi perhitungan setelah dilakukan perubahan

parameter.

P1 = 8,11 Mpa = 1190,7 psia

T1 = 528,938 oC = 984,09 oC

Berdasarkan hasil interpolasi tabel properties of superheated steam, compressed

water and supercritical steam (Lampiran 5), didapatkan entropi uap inlet (S1) dan

entalpi uap inlet (h1) sebagai berikut:

S1 = 1,6242 BTU/lbm. oR = 6,8002 kJ/kg. oC

h1 = 1490,4 BTU/lbm = 3466,6 kJ/kg

Berdasarkan data entalpi dan entropi kemudian dilakukan perhitungan yang

sama seperti untuk perhitungan pada data operasi Dongfang steam turbine generator

unit 2.

4.9.1 Tingkat Keadaan 7 ( 6th Extraction)

Pada tingkat keadaan 7, diketahui tekanan uap 6th extraction (P7) dan

temperatur uap 6th extraction (T7) sebagai berikut:

P7 = 0,14 Mpa = 35 psia

T7 = 140,03 oC = 284,05 oC

Berdasarkan hasil interpolasi tabel properties of superheated steam,

compressed water and supercritical steam (Lampiran 2), didapatkan entropi uap 6th

extraction (S7) dan entalpi uap 6th extraction (h7) sebagai berikut:

73
S7 = 1,4921 BTU/lbm. oR = 6,2471 kJ/kg. oC

h7 = 1025,2 BTU/lbm = 2384,5 kJ/kg

Bedasarkan hasil interpolasi tabel saturated steam (lampran 6), didapatkan

entropi uap 6th extraction fase fluida (sf7), entropi uap 6th extraction fase campuran

(sfg7), entalpi uap 6th extraction fase fluida (hf7), dan entalpi uap 6th extraction fase

campuran (hfg7), sebagai berikut:

Tabel 4.11 Interpolasi Entropi dan Entalpi Tabel Saturated Steam


Tingkat Keadaan 7 (6th Extraction)

P7 Sf7 Sfg7 Sg7 hf7 hfg7 hg7


o
psia BTU/lbm. R BTU/lbm
30 0,3682 1,3313 1,6993 218,9 945,2 1164,1
35 0,3802 1,3079 1,6379 227,5 939,4 1167
40 0,3921 1,2844 1,6765 236,1 933,6 1169,8

Sf7 = 0,3802 BTU/lbm. oR = 1,5918 kJ/kg. oC

Sfg7 = 1,3079 BTU/lbm. oR = 5,4759 kJ/kg. oC

Sg7 = 1,6379 BTU/lbm. oR = 6,8576 kJ/kg. oC

hf7 = 227,5 BTU/lbm = 529,17 kJ/kg

hfg7 = 939,4 BTU/lbm = 2185 kJ/kg

hg7 = 1167 BTU/lbm = 2714,3 kJ/kg

Karena Sf7 < S7 < Sg7, maka kondisinya adalah campuran.

4.9.2 Menghitung Kualitas Uap (X)

Untuk menghitung kualitas uap (X), digunakan data sifat-sifat uap yaitu,

entropi uap fase gas, fase fluida dan fase campuran. Pada Dongfang steam turbine

74
generator unit 2, kualitas uap terdiri dari kualitas uap extraksi pertama hingga

ekstraksi ketujuh dan kualitas uap outlet.

1. Kualitas Uap 1st Extraction (X2)

Kualitas uap pada 1st extraction dapat dihitung dengan menggunakan

persamaan (3.1)

𝑆2 − 𝑆𝑓2
X2 = x 100 %
𝑆𝑓𝑔2

Keterangan:

S2 = Entropi Uap Superheated Steam 1st Extraction, kJ/kg. oC

S2 = 6,8873 kJ/kg. oC

Sf2 = Entropi Uap 1st Extraction Fase Fluida, kJ/kg. oC

Sf2 = 2,6017 kJ/kg. oC

Sfg2 = Entropi Uap 1st Extraction Fase Campuran, kJ/kg. oC

Sfg2 = 3,6157 kJ/kg. oC

Maka:

(6,8873 − 2,6017) kJ/kg.O C


X2 = x 100 %
3,6157 kJ/kg O C

X2 = 118,53 % (Superheated Steam)

2. Kualitas Uap 2nd Extraction (X3)

Kualitas uap pada 2nd extraction dapat dihitung dengan menggunakan

persamaan (3.1)

75
𝑆3 − 𝑆𝑓3
X3 = x 100 %
𝑆𝑓𝑔3

Keterangan:

S3 = Entropi Uap Superheated Steam 2nd Extraction, kJ/kg. oC

S3 = 6,801 kJ/kg. oC

Sf3 = Entropi Uap 2nd Extraction Fase Fluida, kJ/kg. oC

Sf3 = 2,5573 kJ/kg. oC

Sfg3 = Entropi Uap 2nd Extraction Fase Campuran, kJ/kg. oC

Sfg3 = 3,6936 kJ/kg. oC

Maka:

(6,801 − 2,5573) kJ/kg.O C


X3 = x 100 %
3,6936 kJ/kg O C

X3 = 114,89 % (Superheated Steam)

3. Kualitas Uap 3rd Extraction (X4)

Kualitas uap pada 3rd extraction dapat dihitung dengan menggunakan

persamaan (3.1)

𝑆4 − 𝑆𝑓4
X4 = x 100 %
𝑆𝑓𝑔4

Keterangan:

S4 = Entropi uap superheated steam 3rd Extraction, kJ/kg. oC

S4 = 7,612 kJ/kg. oC

76
Sf4 = Entropi uap 3rd Extraction fase fluida, kJ/kg. oC

Sf4 = 1,9506 kJ/kg. oC

Sfg4 = Entropi uap 3rd Extraction fase campuran, kJ/kg. oC

Sfg4 = 4,7901 kJ/kg. oC

Maka:

(7,612 − 1,9506) kJ/kg.O C


X4 = x 100 %
4,7901 kJ/kg O C

X4 = 118,19 % (Superheated Steam)

4. Kualitas Uap 4th Extraction (X5)

Kualitas uap pada 4th extraction dapat dihitung dengan menggunakan

persamaan (3.1)

𝑆5 − 𝑆𝑓5
X5 = x 100 %
𝑆𝑓𝑔5

Keterangan:

S5 = Entropi Uap Superheated Steam 4th Extraction, kJ/kg. oC

S5 = 7,5178 kJ/kg. oC

Sf5 = Entropi Uap 4th Extraction Fase Fluida, kJ/kg. oC

Sf5 = 1,7953 kJ/kg. oC

Sfg5 = Entropi Uap 4th Extraction Fase Campuran, kJ/kg. oC

Sfg5 = 5,0819 kJ/kg. oC

77
Maka:

(7,5178 − 1,7953) kJ/kg.O C


X5 = x 100 %
5,0819 kJ/kg O C

X5 = 112,61 % (Superheated Steam)

5. Kualitas Uap 5th Extraction (X6)

Kualitas uap pada 5th extraction dapat dihitung dengan menggunakan

persamaan (3.1)

𝑆6 − 𝑆𝑓6
X6 = x 100 %
𝑆𝑓𝑔6

Keterangan:

S6 = Entropi Uap Superheated Steam 5th Extraction, kJ/kg. oC

S6 = 7,4893 kJ/kg. oC

Sf6 = Entropi Uap 5th Extraction Fase Fluida, kJ/kg. oC

Sf6 = 1,6479 kJ/kg. oC

Sfg6 = Entropi Uap 5th Extraction Fase Campuran, kJ/kg. oC

Sfg6 = 5,365 kJ/kg. oC

Maka:

(7,4893 − 1,6479) kJ/kg.O C


X6 = x 100 %
5,365 kJ/kg O C

X6 = 108,88 % (Superheated Steam)

78
6. Kualitas Uap 6th Extraction (X7)

Kualitas uap pada 6th extraction dapat dihitung dengan menggunakan

persamaan (3.1)

𝑆7 − 𝑆𝑓7
X7 = x 100 %
𝑆𝑓𝑔7

Keterangan:

S7 = Entropi Uap Superheated Steam 6th Extraction, kJ/kg. oC

S7 = 6,2471 kJ/kg. oC

Sf7 = Entropi Uap 6th Extraction Fase Fluida, kJ/kg. oC

Sf7 = 1,5918 kJ/kg. oC

Sfg7 = Entropi Uap 6th Extraction Fase Campuran, kJ/kg. oC

Sfg7 = 5,4759 kJ/kg. oC

Maka:

(6,2471 − 1,5918) kJ/kg.O C


X7 = x 100 %
5,4759 kJ/kg O C

X7 = 85,01 % (Saturated Steam)

7. Kualitas Uap 7th Extraction (X8)

Kualitas uap pada 7th extraction dapat dihitung dengan menggunakan

persamaan (3.1)

𝑆8 − 𝑆𝑓8
X8 = x 100 %
𝑆𝑓𝑔8

79
Keterangan:

S8 = Entropi Uap Superheated Steam 7th Extraction, kJ/kg. oC

S8 = 4,4317 kJ/kg. oC

Sf8 = Entropi Uap 7th Extraction Fase Fluida, kJ/kg. oC

Sf8 = 1,5483 kJ/kg. oC

Sfg8 = Entropi Uap 7th Extraction Fase Campuran, kJ/kg. oC

Sfg8 = 5,5613 kJ/kg. oC

Maka:

(4,4317 − 1,5483) kJ/kg.O C


X8 = x 100 %
5,5613 kJ/kg O C

X8 = 51,84 % (Saturated Steam)

8. Kualitas Uap Oulet (X9)

Kualitas uap pada outlet dapat dihitung dengan menggunakan

persamaan (3.1)

𝑆9 − 𝑆𝑓9
X9 = x 100 %
𝑆𝑓𝑔9

Keterangan:

S9 = Entropi Uap Superheated Steam (outlet), kJ/kg. oC

S9 = 1,7132 kJ/kg. oC

Sf9 = Entropi Uap Outlet Fase Fluida, kJ/kg. oC

80
Sf9 = 1,452 kJ/kg. oC

Sfg9 = Entropi Uap Outlet Fase Campuran, kJ/kg. oC

Sfg9 = 5,7531 kJ/kg. oC

Maka:

(1,7132 − 1,452) kJ/kg.O C


X9 = x 100 %
5,7531 kJ/kg O C

X9 = 4,54 % (Saturated Steam)

4.9.3 Menghitung Entalpi Uap Isentropis (hs)

Perhitungan entalpi uap isentropis hanya dilakukan pada tingkat keadaan

yang mana uap berada pada fase saturated. Yaitu, pada kondisi ekstraksi keenam,

ketujuh dan pada kondisi outlet.

1. Entalpi Uap Isentropis 6th Extraction

Entalpi uap isentropis 6th extraction dapat dihitung menggunakan

persamaan (3.2) sebagai berikut :

ℎ7 𝑠 = ℎ𝑓7 + (𝑥7 x ℎ𝑓𝑔7 ), 𝐤𝐉/𝐤𝐠

Keterangan:

hf7 = Entalpi Uap 6th Extraction Fase Fluida, kJ/kg

hf7 = 529,17 kJ/kg

x7 = Presentase Kualitas Uap, %

x7 = 85,01 %

81
hfg7 = Entalpi Uap 6th Extraction Fase Campuran, kJ/kg

hfg7 = 2185 kJ/kg

Maka:

ℎ7 𝑠 = 529,17 + (0,8501 x 2185), 𝐤𝐉/𝐤𝐠

ℎ7 𝑠 = 2386,64 𝐤𝐉/𝐤𝐠

2. Entalpi Uap Isentropis 7th Extraction

Entalpi uap isentropis 7th extraction dapat dihitung menggunakan

persamaan (3.2) sebagai berikut :

ℎ8 𝑠 = ℎ𝑓8 + (𝑥8 x ℎ𝑓𝑔8 ), 𝐤𝐉/𝐤𝐠

Keterangan:

hf8 = Entalpi Uap 7th Extraction Fase Fluida, kJ/kg

hf8 = 511,76 kJ/kg

x8 = Presentase Kualitas Uap, %

x8 = 51,84%

hfg8 = Entalpi Uap 7th Extraction Fase Campuran, kJ/kg

hfg8 = 2196,8 kJ/kg

Maka:

ℎ8 𝑠 = 551,76 + (0,5184 x 2196,8), 𝐤𝐉/𝐤𝐠

ℎ8 𝑠 = 1650,58 𝐤𝐉/𝐤𝐠

82
3. Entalpi Uap Isentropis Outlet

Entalpi uap isentropis outlet dapat dihitung menggunakan persamaan

(3.2) sebagai berikut:

ℎ9 𝑠 = ℎ𝑓9 + (𝑥9 x ℎ𝑓𝑔9 ), 𝐤𝐉/𝐤𝐠

Keterangan:

hf9 = Entalpi Uap 7th Extraction Fase Fluida, kJ/kg

hf9 = 474,42 kJ/kg

x9 = Presentase Kualitas Uap, %

x9 = 4,54%

hfg9 = Entalpi Uap 7th Extraction Fase Campuran, kJ/kg

hfg9 = 2221,4 kJ/kg

Maka:

ℎ9 𝑠 = 474,42 + (0,0454 x 2221,4), 𝐤𝐉/𝐤𝐠

ℎ9 𝑠 = 575,27 𝐤𝐉/𝐤𝐠

4.9.4 Menghitung Entalpi Uap Real (h)

Perhitungan entalpi uap real hanya dilakukan pada tingkat keadaan yang

mana uap berada pada fase saturated. Yaitu, pada kondisi ekstraksi keenam, ketujuh

dan pada kondisi outlet.

Dikarenakan kondisi uap pada 6th extraction, 7th extraction dan pada outlet

steam turbine merupakan uap fase campuran, maka besar entalpi uap pada 6th

83
extraction, 7th extraction dan outlet steam turbine tidak dapat dicari dengan

menghubungkan P dan T pada tabel properties of superheated steam. Sehingga nilai

entalpi 6th extraction, 7th extraction dan outlet steam turbine diperoleh dengan

menggunakan persamaan (3.3)

1. Entalpi Uap 6th Extraction Real

Entalpi uap 6th extraction dapat dihitung dengan menggunakan

persamaan (3.3) sebagai berikut:

ℎ7 = ℎ6 −  𝑇 (ℎ6 − ℎ7𝑠 ), 𝐤𝐉/𝐤𝐠

Keterangan:

h6 = Entalpi Uap 5th Extraction, kJ/kg

h6 = 2938,7 kJ/kg

T = Efisiensi Steam Turbine, %

T = 85 % (diasumsikan)

h7s = Entalpi Uap Isentropis 6th Extraction, kJ/kg

h7s = 2386,64 kJ/kg

Maka:

ℎ7 = 2938,7 − 0,85(2938,7 − 2386,64), 𝐤𝐉/𝐤𝐠

ℎ7 = 2469,45 𝐤𝐉/𝐤𝐠

84
2. Entalpi Uap 7th Extraction Real

Entalpi uap 7th extraction dapat dihitung dengan menggunakan

persamaan (3.3) sebagai berikut :

ℎ8 = ℎ7 −  𝑇 (ℎ7 − ℎ8𝑠 ), 𝐤𝐉/𝐤𝐠

Keterangan:

h7 = Entalpi Uap 6th Extraction, kJ/kg

h7 = 2384,5 kJ/kg

T = Efisiensi Steam Turbine, %

T = 85 % (diasumsikan)

h8s = Entalpi Uap Isentropis 7th Extraction, kJ/kg

h8s = 1650,58 kJ/kg

Maka:

ℎ8 = 2384,5 − 0,85(2384,5 − 1650,58), 𝐤𝐉/𝐤𝐠

ℎ8 = 1760,67 𝐤𝐉/𝐤𝐠

3. Entalpi Uap Outlet real

Entalpi uap outlet dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (3.3)

sebagai berikut:

ℎ9 = ℎ8 −  𝑇 (ℎ8 − ℎ9𝑠 ), 𝐤𝐉/𝐤𝐠

85
Keterangan:

h8 = Entalpi uap 7th extraction, kJ/kg

h8 = 1648,7 kJ/kg

T = Efisiensi steam turbine, %

T = 85 % (diasumsikan)

h9s = Entalpi uap outlet isentropis, kJ/kg

h9s = 575,27 kJ/kg

Maka:

ℎ9 = 1648,7 − 0,85(1648,7 − 575,27), 𝐤𝐉/𝐤𝐠

ℎ9 = 736,28 𝐤𝐉/𝐤𝐠

4.9.5 Menghitung Massa Uap Setelah Ekstraksi (m)

Pada Dongfang steam turbine generator unit 2 sebagian uap akan diekstraksi

untuk membantu proses pemanasan awal pada feed water.

Berikut ini merupakan perhitungan massa uap setelah tiap-tiap titik ekstraksi.

1. Massa Uap Setelah 1st Extraction

𝑚2 = 𝑚1 − 𝑚1𝑒𝑥𝑡 , 𝐤𝐠/𝐡

Keterangan:

m1 = Massa Alir Uap Inlet Steam Turbine, t/h

m1 = 285,17 t/h

86
m1ext = Massa Alir Uap 1st Extraction, t/h

m1ext = 10,59 t/h

Maka:

𝑚2 = 285,17 − 10,59 𝐭/𝐡

𝑚2 = 274,58 𝐭/𝐡

𝑚2 = 274580 𝐤𝐠/𝐡

2. Massa Uap Setelah 2nd Extraction

𝑚3 = 𝑚2 − 𝑚2𝑒𝑥𝑡 , 𝐤𝐠/𝐡

Keterangan:

m2 = Massa Alir Uap Setelah 1st Extraction, t/h

m2 = 274,58 t/h

m2ext = Massa Alir Uap 2nd Extraction, t/h

m2ext = 28,92 t/h

Maka:

𝑚3 = 274,58 − 28,92 𝐭/𝐡

𝑚3 = 245,66 𝐭/𝐡

𝑚3 = 245660 𝐤𝐠/𝐡

3. Massa Uap Setelah 3rd Extraction

𝑚4 = 𝑚3 − 𝑚3𝑒𝑥𝑡 , 𝐤𝐠/𝐣𝐚𝐦

Keterangan:

87
m3 = Massa Alir Uap Setelah 2nd Extraction, t/h

m3 = 245,66 t/h

m3ext = Massa Alir Uap 3rd Extraction, t/h

m3ext = 8,08 t/h

Maka:

𝑚4 = 245,66 − 8,08 𝐭/𝐡

𝑚4 = 237,58 𝐭/𝐡

𝑚4 = 237580 𝐤𝐠/𝐡

4. Massa Uap Setelah 4th Extraction

𝑚5 = 𝑚4 − 𝑚4𝑒𝑥𝑡 , 𝐤𝐠/𝐡

Keterangan:

m4 = Massa Alir Uap Setelah 3rd Extraction, t/h

m4 = 237,58 t/h

m4ext = Massa Alir Uap 4th Extraction, t/h

m4ext = 7,28 t/h

Maka:

𝑚5 = 237,58 − 7,28 𝐭/𝐡

𝑚5 = 230,3 𝐭/𝐡

𝑚5 = 230300 𝐤𝐠/𝐡

88
5. Massa Uap Setelah 5th Extraction

𝑚6 = 𝑚5 − 𝑚5𝑒𝑥𝑡 , 𝐤𝐠/𝐡

Keterangan:

m5 = Massa Alir Uap Setelah 4th Extraction, t/h

m5 = 230,3 t/h

m5ext = Massa Alir Uap 5th Extraction, t/h

m5ext = 14,08 t/h

Maka:

𝑚6 = 230,3 − 14,08 𝐭/𝐡

𝑚6 = 216,22 𝐭/𝐡

𝑚6 = 216220 𝐤𝐠/𝐡

6. Massa Uap Setelah 6th Extraction

𝑚7 = 𝑚6 − 𝑚6𝑒𝑥𝑡 , 𝐤𝐠/𝐡

Keterangan:

m6 = Massa Alir Uap Setelah 5th Extraction, t/h

m6 = 216,22 t/h

m6ext = Massa Alir Uap 6th Extraction, t/h

m6ext = 10,086 t/h

Maka:

𝑚7 = 216,22 − 10,086 𝐭/𝐡

89
𝑚7 = 206,134 𝐭/𝐡

𝑚7 = 206134 𝐤𝐠/𝐡

7. Massa Uap Setelah 7th Extraction

𝑚8 = 𝑚7 − 𝑚7𝑒𝑥𝑡 , 𝐤𝐠/𝐡

Keterangan:

m7 = Massa Alir Uap Setelah 6th Extraction, t/h

m7 = 206,134 t/h

m7ext = Massa Alir Uap 7th Extraction, t/h

m7ext = 1,84 t/h

Maka:

𝑚8 = 206,134 − 1,84 𝐭/𝐡

𝑚8 = 204,294 𝐭/𝐡

𝑚8 = 204294 𝐤𝐠/𝐡

4.9.6 Menghitung Daya Turbin Teoritis (WTi)

Untuk menghitung daya turbin teoritis (WTi) dapat digunakan persamaan

(3.5) sebagai berikut:

WTi = 𝑚1 x (ℎ1 − ℎ2 ) + 𝑚2 (ℎ2 − ℎ3 ) + 𝑚3 x (ℎ3 − ℎ4 ) + 𝑚4 (ℎ4 − ℎ5 ) +

𝑚5 x ( ℎ 5 − ℎ 6 ) + 𝑚 6 ( ℎ 6 − ℎ 7 ) + 𝑚7 ( ℎ 7 − ℎ 8 ) + 𝑚8 ( ℎ 8 −

ℎ9 ), 𝐤𝐉/𝐡

Keterangan:

m1 = Massa Alir Uap Masuk Steam Turbine, kg/h

90
m1 = 285170 kg/h

m2 = Massa Alir Uap 1st Extraction, kg/h

m2 = (285170 − 10590) kg/h

m2 = 274580 kg/h

m3 = Massa Alir Uap 2nd Extraction, kg/h

m3 = (274580 − 28920) kg/h

m3 = 245660 kg/h

m4 = Massa Alir Uap 3rd Extraction, kg/h

m4 = (245660 − 8080) kg/h

m4 = 237580 kg/h

m5 = Massa Alir Uap 4th Extraction, kg/h

m5 = (237580 − 7280) kg/h

m5 = 230300 kg/h

m6 = Massa Alir Uap 5th Extraction, kg/h

m6 = (230300 − 14080) kg/h

m6 = 216220 kg/h

m7 = Massa alir uap 6th extraction, kg/h

m8 = (216220 − 1840) kg/h

m7 = 206134 kg/h

m8 = Massa Alir Uap 7th Extraction, kg/h

m8 = (206134 − 1840) kg/h

m8 = 204294 kg/h

h1 = Entalpi Uap pada Kondisi Uap Masuk Turbin, kJ/kg

91
h1 = 3466,6 kJ/kg

h2 = Entalpi Uap pada Kondisi Uap 1st Extraction, kJ/kg

h2 = 3183 kJ/kg

h3 = Entalpi Uap pada Kondisi Uap 2nd Extraction, kJ/kg

h3 = 3104,5 kJ/kg

h4 = Entalpi Uap pada Kondisi Uap 3rd Extraction, kJ/kg

h4 = 3220,3 kJ/kg

h5 = Entalpi Uap pada Kondisi Uap 4th Extraction, kJ/kg

h5 = 3053,3 kJ/kg

h6 = Entalpi Uap pada Kondisi Uap 5th Extraction, kJ/kg

h6 = 2938,7 kJ/kg

h7 = Entalpi Uap pada Kondisi Uap 6th Extraction, kJ/kg

h7 = 2469,45 kJ/kg

h8 = Entalpi Uap pada Kondisi Uap 7th Extraction, kJ/kg

h8 = 1760,67 kJ/kg

h9 = Entalpi Uap pada Kondisi Uap Keluar Turbin, kJ/kg

h9 = 736,28 kJ/kg

92
Maka:

WTi = 285170 x (3466,6 − 3183) + 274580 x (3183 − 3104,5) +

245660 x (3104,5 − 3220,3) + 237580 x (3220,3 − 3053,3) +

230300 x (3053,3 − 2938,7) + 216220 x (2938,7 − 2469,45) +

206134 x (2469,45 − 1760,67) + 204294 x (1760,67 −

736,28), 𝐤𝐉/𝐡

𝑊 𝑇𝑖 = 596894614,18 𝐤𝐉/𝐡

𝑊 𝑇𝑖 = 165804,06 𝐤𝐖

4.9.7 Menghitung Daya Turbin Aktual (WTa)

Daya turbin aktual dapat (WTa) dapat dihitung berdasarkan daya dari

generator yang dibagi oleh efisiensi transmisi. Dimana transmisi yang digunakan

oleh Dongfang steam turbine generator unit 2 adalah gearbox yang mana

efisiensinya diasumsikan sebesar 98%. Untuk menghitung daya turbin aktual dapat

digunakan persamaan (3.7) sebagai berikut :

𝑊𝐺
𝑊 𝑇𝑎 = , 𝐤𝐖
𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠

Keterangan:

WG = Daya Generator, kW

WG = 94940 kW

ηtrans = Efisiensi Transmisi, %

ηtrans = 98 %

93
Maka:

94940
𝑊 𝑇𝑎 = , 𝐤𝐖
0,98

𝑊 𝑇𝑎 = 96877,55 𝐤𝐖

4.9.8 Menghitung Steam Rate (SRT)

Steam rate (SRT) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (3.8)

sebagai berikut:

𝑚1
𝑆𝑅𝑡 = , 𝐭/𝐤𝐖. 𝐡
𝑊𝑇𝑎

Keterangan:

m1 = Massa Alir Uap Masuk Steam Turbine, t/h

m1 = 285,17 t/h

WTa = Daya Turbin Aktual, kW

WTa = 96877,55 kW

Maka :

285,17
𝑆𝑅𝑡 = , 𝐭/𝐤𝐖. 𝐡
96877,55

𝑆𝑅𝑡 = 0,0029 𝐭/𝐤𝐖. 𝐡

4.9.9 Menghitung Efisiensi Total Turbin (total)

Untuk menghitung efisiensi total turbin (total), dapat digunakan persamaan

(3.6) sebagai berikut:

𝑊𝑇𝑎
𝜂𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = %
𝑊𝑇𝑖

94
Keterangan:

WTa = Daya Turbin Aktual, kW

WTa = 96877,55 kW

WTi = Daya Turbin Teoritis, kW

WTi = 165804,06 kW

Maka:

96877,55
𝜂𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = x 100 %
165804,06

𝜂𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 58,43 %

4.10 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Setelah Optimasi

Setelah dilakukan optimasi, berikut merupakan data perbandingan antara data

operasi aktual dangan data hasil perhitungan setelah optimasi.

Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Setalah Optimasi

Data Data
No. Parameter Data Sheet Satuan
Operasi Optimasi
1. Steam Flow m1 285,17 290,48 285,17 t/h
2. Steam Rate SRT 0,0029 0,003 0,0029 t/kW.h
Kondisi Inlet
3. Tekanan inlet P1 9,493 8,11 8,11 Mpa
o
4. Temperatur inlet T1 528,938 523,11 528,938 C
5. Entalpi inlet h1 3451,6 3452,4 3466,6 kJ/kg
6. Entropi inlet S1 6,7144 6,7822 6,8002 kJ/kg. oC
Kondisi 1st Extraction
7. 1st Extraction flow m1ext 10,527 10,59 10,59 t/h
8. Tekanan 1st P2 2,627 2,65 2,65 Mpa

95
Extraction steam
Temperatur 1st o
9. T2 368,137 376,27 376,27 C
Extraction steam
Entalpi 1st
10. h2 3164,9 3183 3183 kJ/kg
Extraction steam
Entropi 1st
11. S2 6,8634 6,8873 6,8873 kJ/kg. oC
Extraction steam
Kondisi 2nd Extraction
12. 2nd Extraction flow m2ext 25,693 28,92 28,92 t/h
Tekanan 2nd
13. P3 1,893 2,42 2,42 Mpa
Extraction steam
Temperatur 2nd o
14. T3 323,234 340,29 340,29 C
Extraction steam
Entalpi 2nd
15. h3 3078,3 3104,5 3104,5 kJ/kg
Extraction steam
Entropi 2nd
16. S3 6,8622 6,801 6,801 kJ/kg. oC
Extraction steam
Kondisi 3rd Extraction
17. 3rd Extraction flow m3ext 7,478 8,08 8,08 t/h
Tekanan 3rd
18. P4 0,606 0,53 0,53 Mpa
Extraction steam
Temperatur 3rd o
19. T4 374,53 376,15 376,15 C
Extraction steam
Entalpi 3rd
20. h4 3215,6 3220,3 3220,3 kJ/kg
Extraction steam
Entropi 3rd
21. S4 7,5509 7,612 7,612 kJ/kg. oC
Extraction steam
Kondisi 4th Extraction
22. 4th Extraction flow m4ext 11,807 7,28 7,28 t/h
Tekanan 4th
23. P5 0,326 0,32 0,32 Mpa
Extraction steam
Temperatur 4th o
24. T5 295,976 293,45 293,45 C
Extraction steam
Entalpi 4th
25. h5 3058,3 3053,3 3053,3 kJ/kg
Extraction steam
Entropi 4th
26. S5 7,5212 7,5178 7,5178 kJ/kg. oC
Extraction steam
Kondisi 5th Extraction
27. 5th Extraction flow m5ext 9,222 14,08 14,08 t/h

96
Tekanan 5th
28. P6 0,199 0,18 0,18 Mpa
Extraction steam
Temperatur 5th o
29. T6 235,313 235,44 235,44 C
Extraction steam
Entalpi 5th
30. h6 2937,7 2938,7 2938,7 kJ/kg
Extraction steam
Entropi 5th
31. S6 7,4617 7,4893 7,4893 kJ/kg. oC
Extraction steam
Kondisi 6th Extraction
32. 6th Extraction flow m6ext 10,086 0 10,086 t/h
Tekanan 6th
33. P7 0,140 0 0,14 Mpa
Extraction steam
Temperatur 6th o
34. T7 140,03 0 140,03 C
Extraction steam
Entalpi isentropis
35. 6th Extraction h7s 2386,67 0 2386,64 kJ/kg
steam
Entalpi 6th
36. h7 2469,33 0 2469,45 kJ/kg
Extraction steam
Kondisi 7th Extraction
37. 7th Extraction flow m7ext 1,840 1,84 1,84 t/h
Tekanan 7th
38. P8 0,110 0,11 0,11 Mpa
Extraction steam
Temperatur 7th o
39. T8 121,89 112,76 112,76 C
Extraction steam
Entalpi isentropis
40. 7th Extraction h8s 1613,23 1221,11 1650,58 kJ/kg
steam
Entalpi 7th
41. h8 1728,93 1478,74 1760,67 kJ/kg
Extraction steam
Kondisi Outlet
42. Tekanan outlet P9 0,060 0,06 0,06 Mpa
o
43. Temperatur outlet T9 97,551 97,68 97,68 C
Entalpi isentropis
44. h9s 569,72 575,27 575,27 kJ/kg
outlet
45. Entalpi outlet h9 725,972 672,18 736,28 kJ/kg
Perhitungan
Steam quality 1st
46. X2 117,75 118,53 118,53 %
extraction

97
Steam quality 2nd
X3 113,47 114,89 114,89 %
extraction
Steam quality 3rd
X4 118,04 118,19 118,19 %
extraction
Steam quality 4th
X5 112,79 112,61 112,61 %
extraction
Steam quality 5th
X6 108,82 108,88 108,88 %
extraction
Steam quality 6th
X7 85,01 0 85,01 %
extraction
Steam quality 7th
X8 50,14 32,39 51,84 %
extraction
Steam quality outlet X9 4,29 4,54 4,54 %
47. Daya turbin teoritis WTi 168107,22 177596,11 165804,06 kW
48. Daya turbin aktual WTa 97247,96 96877,55 96877,55 kW
Daya output
49. WG 95303 94940 94940 kW
generator
50. Efisiensi transmisi trans 98 98 98 %
Efisiensi steam
51. T 85 85 85 %
turbine
Efisiensi total steam
52. total 57,85 54,55 58,43 %
turbine

Dari tabel rekapitulasi perhitungan setelah optimasi, didapatkan beberapa

keuntungan sebagai berikut:

1. Setelah dilakukan optimasi, mass flow rate berhasil dikurangi sebesar 1,11 %;

2. Temperatur inlet berhasil dinaikkan sebesar 528,938 OC, yang mana kenaikan

temperatur ini akan mempengaruhi sifat dan kualitas uap.

3. Optimasi berhasil meningkatkan efisiensi total sebesar 3,88 %, yang semula

54,55 % menjadi 58,43 %

98
V. PENUTUP

5.5 Simpulan

Berdasarkan hasil perhitungan evaluasi dan perhitungan setelah optimasi

unjuk kerja Dongfang steam turbine generator unit 2, dapat penulis simpulkan:

1. Dongfang steam turbine generator unit 2 digunakan sebagai penggerak

utama generator yang dapat menghasilkan energi listrik sebesar 125 MW

untuk memenuhi kebutuhan listrik yang akan disalurkan ke sistem

jaringan SULSELBAR milik (PT. PLN Persero).;

2. Kondisi Dongfang steam turbine generator unit 2 dan bagian-bagiannya

masih berfungsi dengan baik;

3. Berdasarkan data operasi pada daya output generator yang hampir sama

dengan data sheet yaitu, 94,94 MW. Dengan konsumsi steam yaitu,

290,48 t/h. Jumlah tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan nilai

konsumsi steam yang diperoleh dari data sheet yaitu, 285,17 t/h Hal ini

mengindikasikan adanya konsumsi steam yang berlebih pada Dongfang

steam turbine generator unit 2;

4. Konsumsi steam yang berlebih pada Dongfang steam turbine generator

unit 2 mengindikasikan adanya fouling pada blade yang disebabkan oleh

kandungan mineral yang terikut pada steam sehingga menjadi kerak pada

blade;

5. Kondisi ekstraksi yang hanya terjadi sebanyak 6 kali yang mana

berdasarkan data desain seharusnya Dongfang steam turbine generator

unit 2 berekstraksi sebanyak 7 kali. Hal ini dikarenakan terjadinya


kerusakan pada LP 2 sehingga uap ekstraksi pada jalur 6th extraction

ditutup;

6. Dongfang steam turbine generator unit 2 beroperasi dibawah dari daya

maksimumnya, hal tersebut dikarenakan kerusakan pada LP 2 sehingga

produksi daya dikurangi untuk mengurangi resiko shutdown unit;

7. Ditutupnya jalur 6th extraction menyebabkan terjadinya penurunan

efisiensi total pada Dongfang steam turbine generator unit 2;

8. Penurunan efisiensi total juga disebabkan adanya fouling pada blade

sehingga banyak energi dari uap yang tidak terserap oleh sudu turbin.

Berdasarkan hasil perhitungan evaluasi unjuk kerja pada Dongfang steam

turbine generator unit 2, berikut merupakan langkah langkah optimasi yang

dilakukan.

1. Optimasi dengan mengubah kondisi operasi

a. Melakukan perbaikan pada LP 2 agar jalur 6th extraction dapat dibuka

dan uap ekstraksi yang keluar melalui jalur 6th extraction dapat

membantu proses pemanasan awal di LP 2, sehingga beban kerja

daripada boiler tidak begitu berat dan juga Dongfang steam turbine

generator unit 2 beroperasi sesuai fungsinya.

b. Memperbesar delta entalpi

Proses peningkatan pada delta entalpi dilakukan dengan cara

memperbaiki kondisi inlet steam. Kondisi inlet steam dinaikkan

temperaturnya yang semula 523,11 oC menjadi 528,938 o C sehingga

memiliki nilai entalpi yang tinggi. Dan juga dilakukan perbaikan

100
dengan cara memperbaiki kondisi isolasi pada pipa main steam agar

tidak terjadi heatloss.

c. Menurunkan laju alir massa uap

Setelah delta entalpi berhasil diperbesar, maka laju alir massa uapnya

dapat diperkecil untuk daya yang sama. Laju alir uap diperkecil yang

semula 290,48 t/h menjadi 285,17 t/h.

2. Optimasi dari segi mekanis

Optimasi dari segi mekanis dapat dilakukan dengan cara melakukan

cleaning terhadap fouling pada blade. Memperbaiki atau mengganti

bearing-bearing yang sudah oblak. Sehingga nilai efisiensi mekanis dapat

menjadi lebih besar.

5.6 Saran

Berikut beberapa saran yang ingin penulis sampaikan, untuk menjaga

Dongfang steam turbine generator unit 2 agar tetap berada pada performa

terbaiknya:

1. Preventive maintenance dan corrective maintenace yang telah

berjalan dapat diteruskan guna menjamin performa dari Dongfang steam

turbine generator unit 2, agar tetap maksimal;

2. Mempertahankan kondisi operasi yang baik sehingga Dongfang steam

turbine generator unit 2 senantiasa mampu memenuhi kebutuhan listrik

yang akan disalurkan ke sistem jaringan SULSELBAR milik PT. PLN

Persero;

101
3. Memonitor unjuk kerja Dongfang steam turbine generator unit 2 secara

berkala, sehingga apabila terjadi penurunan performa dari Dongfang steam

turbine generator unit 2 dapat segera dievaluasi dan dilakukan langkah-

langkah untuk optimasi;

4. Segera melakukan perbaikan pada LP 2 untuk mingkatkan efisiensi thermal

pada boiler;

5. Menjaga kondisi seluruh peralatan penunjang operasi Dongfang steam

turbine generator unit 2;

102
DAFTAR PUSTAKA

1. Effendy Arif, 2013, “Thermodinamika Teknik”, Membumi Publishing,


Makassar
2. Heinz P. Bloch / Murari P.Singh, 2009, “steam Turbine Design, Application and
Re-rating”, Edisi 2, McGraw-Hill Book Company, New York, USA.
3. Khurmi, R. S., 1979, “Heat Engines”, S Chand & Company Ltd, New Delhi.
4. P. Shlyakhin, 1993, “Turbin Uap (Steam Turbine) Teori dan Rancangan”,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
5. Prof. Dipl. Ing. Fritz Dietzel, 1996, “Turbin, Pompa dan Kompresor”, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
6. U.S. Department of Energy, 1992, “Thermodynamics, Heat Transfer, and Fluid
Flow”, Voume 1 of 3, U.S. Department of Energy, Washington D.C.
7. Woodruff, Everett B., et all., 1976, “Steam Plant Operaton”, Edisi 5, McGraw-
Hill Book Company, New York, USA.
8. .........., 1983, “ASME Thermodynamic and Transport Properties of Steam”,
Edisi 5, ASME, USA.
9. .........., 2016, “Fungsi Komponen, dan Klasifikasi Turbin Uap”
http://ilmuteknologyindustri.blogspot.com/2016/12/fungsi-komponen-dan-
klasifikasi-turbin.html
10. .........., 2018, “Prinsip Kerja dan Komponen Utama PLTU”
http://bicaratentangpembangkit.blogspot.com/2018/01/prinsip-kerja-dan-
komponen-utama-pltu.html

103
Lampiran 1: Data Operasi Dongfang steam turbine generator unit 2
(Sumber: PT. Bosowa Energi)
Lampiran 1: Lanjutan
Lampiran 2: Data Turbine Test Dongfang steam turbine generator unit 2
(Sumber : PT. Bosowa Energi)
Lampiran 2: Lanjutan
Lampiran 3: Name Plate Dongfang steam turbine generator unit 2
(Sumber: PT. Bosowa Energi)
Lampiran 4: Name Plate Generator
(Sumber: PT. Bosowa Energi)
Lampiran 5: Tabel Properties of Superheated Steam, Compressed Water and
Supercritical Steam (8:99)
Lampiran 5: Lanjutan
Lampiran 6: Tabel Saturated Steam (8:95)
Lampiran 7: Dokumentasi Kegiatan PKL di Area Boiler Turbine Generator
(Sumber : PT. Bosowa Energi)
LEMBAR PENCATATAN KEGIATAN PEMBIMBINGAN KKW

Nama Mahasiswa : Syamsul Bahri


NIM : 171430047
Program Studi : Teknik Mesin kilang
Diploma : IV (Empat)
Tingkat : III (Tiga)
Dosen Pembimbing / NIP : Ir. Toegas Soegeng Soegiarto, M.T./
19581212 198503 1 004
Judul KKW : OPTIMASI UNJUK KERJA DONGFANG STEAM
TURBINE GENERATOR UNIT 2 PT. BOSOWA
ENERGI JENEPONTO

Ringkasan Materi Paraf Selesai Perbaikan


No Tanggal
Bimbingan KKW Pembimbing Tanggal Paraf
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Cepu, Mei 2020


Ketua Program Studi

Ir. Sujono, M.T.


NIP. 19661229 199403 1 003

Anda mungkin juga menyukai