Oleh :
Menyetujui,
Pembimbing Kertas Kerja Wajib
Mengetahui,
Ketua Program Studi : Teknik Mesin Kilang
Semoga KKW ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca
pada umumnya.
i
INTISARI
ii
DAFTAR ISI
Halaman
I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Tujuan .................................................................................................. 2
1.3 Batasan Masalah .................................................................................. 3
1.4 Sistematika Penulisan .......................................................................... 3
II ORIENTASI UMUM ................................................................................... 5
2.1 Sejarah Perusahaan .............................................................................. 5
2.2 Profil Perusahaan ................................................................................. 7
2.3 Visi Misi Perusahaan ........................................................................... 8
2.4 Struktur Organisasi Perusahaan ........................................................... 9
2.5 Fasilitas Operasi................................................................................. 14
III TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 18
3.1 Pengertian Sistem Perpipaan ............................................................. 18
3.2 Standard and Code Pipa .................................................................... 18
3.3 Material Pipa ...................................................................................... 19
3.4 Proses Pembuatan Pipa ...................................................................... 19
3.5 Spesifikasi Pipa.................................................................................. 21
3.6 Hanger dan Pipe Support .................................................................. 23
3.7 Spesifikasi Pipe Support .................................................................... 24
3.8 Pemilihan Pipe Support Berdasarkan Kondisi .................................. 27
3.9 Perhitungan Diameter Pipa Uap ........................................................ 28
3.10 Perhitungan Kehilangan Panas pada Jalur Perpipaan ........................ 30
3.11 Perhitungan Jarak Support Pipa ......................................................... 33
3.12 Perhitungan Berat Total Jalur Perpipaan ........................................... 35
3.13 Perhitungan Corrosion Rate .............................................................. 37
3.14 Perhitungan Thickness Required........................................................ 37
3.15 Perhitungan Remaining Life .............................................................. 38
IV PEMBAHASAN .......................................................................................... 39
4.1 Karakteristik Jalur Pipa Well Pad 29 ke Separator 180 ..................... 39
iii
4.2 Data Spesifikasi Pipa Well Pad 29 ke Separator 180 ........................ 39
4.3 Analisa Teoritis Sisa Umur Pipa........................................................ 41
4.4 Data Spesifikasi Insulasi dan Silika................................................... 43
4.5 Analisa Kehilangan Panas pada Jalur Perpipaan (QL) ...................... 43
4.6 Menentukan Jarak Support Ideal Kondisi Tanpa Silika .................... 47
4.7 Menentukan Jarak Support Ideal Dengan Variasi Kondisi Opersi .... 51
4.8 Menentukan Dimensi Pipa Baru yang Optimal ................................. 52
4.9 Analisa Penghematan Kehilangan Panas pada Pipa Baru ................. 54
4.10 Menentukan Jarak Support Ideal Pipa Baru Kondisi Tanpa Silika ... 58
4.11 Menentukan Jarak Support Ideal Pipa Baru Dengan Variasi Kondisi
Operasi.................................................................................... 61
V PENUTUP ................................................................................................... 64
5.1 Simpulan ............................................................................................ 64
5.1 Saran ................................................................................................ 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
v
DAFTAR TABEL
Halaman
vi
I. PENDAHULUAN
kecenderungan menurun, dari 346 juta barel (949 ribu bph) pada tahun 2009
menjadi sekitar 283 juta barel (778 ribu bph) di tahun 2018. Penurunan produksi
umumnya sudah tua, sementara produksi sumur baru relatif masih terbatas
global dalam pengurangan emisi gas rumah kaca, mendorong Pemerintah untuk
meningkatkan peran energi baru dan terbarukan secara terus menerus sebagai
Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional, target bauran energi baru dan
terbarukan pada tahun 2025 paling sedikit 23% dan 31% pada tahun 2050.
Indonesia mempunyai potensi energi baru terbarukan yang cukup besar untuk
mencapai target bauran energi primer tersebut, salah satu potensi tersebut adalah
bersumber dari geothermal energy yang menyimpan potensi sebesar 28,5 GW.
dibidang pembangkit listrik tenaga panas bumi. PT Geo Dipa Energi terdapat 2
unit yaitu dikawasan Dieng dan Patuha. PT. Geo Dipa Unit Dieng memiliki 2
wilayah kerja yaitu steam field dan power plant . Pada steam field fluida di alirkan
1
dari reservoir yang berada di dalam perut bumi dengan tekanan natural melalui
beberapa wellpad untuk diteruskan ke area power plant melewati jalur perpipaan.
Karakteristik fluida yang mengalir terdiri dari 2 fasa dimana 60% air dan
40% uap, selain itu fluida juga mengandung banyak impuritis seperti tingginya
perpipaan meningkat dan mudah terjadi korosi yang dapat membahayakan sistem
optimalisasi dan sisa umur jalur pipa dari wellpad 29 ke separator 180. Sehingga
akan diketahui kapan pipa tersebut harus diganti atau memasuki fase failurenya.
Selain itu penulis juga akan mengkaji mengenai jarak support ideal dan aman
1.2 Tujuan
Penulisan Kertas Kerja Wajib ini sebagai bentuk karya ilmiah yang datanya
diperoleh selama praktik kerja lapangan dan selain memiliki tujuan utama sebagai
III Program Studi Teknik Mesin Kilang di lembaga pendidikan PEM Akamigas,
antara lain :
3. Mengetahui sisa umur pada sistem perpipaan dari wellpad 29 ke separator 180
2
di PT Geo Dipa Energi Unit Dieng;
perpipaan dari wellpad 29 ke separator 180 di PT Geo Dipa Energi Unit Dieng.
optimalisasi pada sistem perpipaan dari wellpad 29 ke separator 180 dan menitik
3. Perhitungan maksimal jarak support pipa yang ideal dan aman pada kondisi
6. Perhitungan perencanaan maksimal jarak support pipa baru yang ideal dan
berikut:
3
I. PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai latar belakang, Tujuan penyusunan Kertas Kerja
Bab ini berisi dasar teori sistem perpipaan, standart and code pipa, material
pipa, proses pembuatan pipa, spesifikasi pipa, hanger dan pipe support,
spesifikasi pipe support, pemilihan pipe support dan perhitungan desain optimum
perpipaan.
IV. PEMBAHASAN
Bab ini berisi Krakteristik jalur pipa, Data Spesifikasi pipa, Analisa teoritis
sisa umur jalur pipa, Data spesifikasi insulasi dan silika, Menganalisa kehilangan
panas jalur perpipaan, Menentukan maksimal jarak support ideal dan aman
kondisi desain tanpa silika, menentukan maksimal jarak support ideal dan aman
dengan variasi kondisi operasi, menentukan perencanaan dimensi pipa baru yang
V. PENUTUP
Bab ini berisi simpulan dan saran dari penulisan Kertas Kerja Wajib.
4
II. ORIENTASI UMUM
PT. Geo Dipa merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak pada
mengoperasikan pembangkit listrik tenaga panas bumi. Saat ini PT. Geo Dipa
Unit Dieng telah mampu mengoperasikan satu unit PLTP dengan kapasitas 1 x 60
Hindia Belanda pada tahun 1964 hingga 1965. UNESCO (United Nations
menetapkan bahwa Dieng merupakan salah satu prospek panas bumi yang baik di
Indonesia. Pada tahun 1970, hal ini ditindaklanjuti oleh USGS (United States
Geological Survey) dengan melakukan survei geofisika dan di tahun 1973 USGS
sebagai wilayah kerja IV panas bumi bagi Pertamina, meliputi area seluas
landaian suhu berhasil diselesaikan. Pertamina pada tahun 1976 hingga tahun
1994 telah berhasil menyelesaikan 27 sumur uji produksi (21 sumur di Sikidang, 3
5
berhasil menyelesaikan pembangunan Power plant unit kecil berkapasitas 2 MW.
Pada tahun 1994 lapangan panas bumi di Dieng dipegang oleh Himpurna
antara California Energy Ltd (CE) dan Himpurna Erasindo abdi (HEA). Akibat
adanya sengketa antara HCE dan PT. PLN (Persero) serta dikeluarkannya Surat
Keputusan Presiden RI No. 39 tahun 1997 dan Surat Keputusan Presiden No. 5
tahun 1998, maka pada tahun 1998 California Energy Ltd. Menggugat PT. PLN
dimenangkan oleh HCE. Setelah sengketa HCE selesai, untuk sementara klaim
California Energy Ltd. Ini dibayar oleh Overseas private Investment Cooperation
(OPIC) dan kepemilikan saham mayoritas proyek di PLTP Dieng dipegang oleh
2001 membentuk Badan Pengelola Dieng Patuha (BPDP) yang bertugas untuk
60 MW serta merawat asset Dieng Patuha. Sejak tanggal 1 Oktober 2002 BPDP
dibantu existing employee, HCE, serta mitra usaha lainnya untuk melaksanakan
yang ditinggalkan California Energy Ltd. serta membangun rock muffer dan
mengamati steam purifier sehingga proyek Dieng yang selama ini terbengkalai
6
mampu beroperasi kembali dan menghasilkan listrik dari sumber daya panas bumi
Sejak tanggal 4 September 2002 PT. Geo Dipa Energi mulai berperan dalam
pengelolaan asset Dieng Patuha PT. Geo Dipa Energi merupakan anak perusahaan
dari dua BUMN terbesar di Indonesia, yaitu PT. Pertamina (Persero) dengan
saham 67% dan PT. PLN (Persero) dengan saham sebesar 33% yang didirikan
pada tanggal 5 Juli 2002. Pada Februari 2011 susunan pemegang saham Perseroan
telah berubah, dimana saham PT. pertamina diambil alih langsung oleh
PT. Geo Dipa Energi merupakan perusahaan dengan jenis badan hokum
Perseroan Terbatas yang bergerak di bidang pembangkit listrik tenaga panas bumi
PT. Geo Dipa Energi merupakan perusahaan BUMN. PT. Geo Dipa Energi
memiliki tiga lokasi perusahaan, yaitu Jakarta (kantor pusat), Bandung (produksi),
dan Dieng (produksi). PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng terletak di Jalan Raya
Dieng Batur, Wonosobo, Jawa Tengah. Logo yang digunakan oleh setiap unit
di bawah tulisan Geo Dipa Energi. PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng akan
Patuha .
7
2.3 Visi Misi Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki visi dan misi yang digunakan sebagai panduan
untuk melangkah, tanpa terkecuali PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng. Pada bagian
ini akan dijabarkan mengenai visi dan misi yang diterapkan di PT. Geo Dipa
Visi yang diusung oleh PT. Geo Dipa Energi (Persero), yaitu:
Menjadi perusahaan energi geothermal yang handal dan terpercaya melalui insan
Adapun 5 misi yang diusung oleh PT. Geo Dipa Energi, yaitu:
quality management.
Selain visi dan misi yang telah disebutkan sebelumnya, PT. Geo Dipa
Energi juga menanamkan nilai - nilai karakter bagi setiap pekerjanya yang disebut
8
a. Learning
b. Integrity
tindakan.
c. Goal Oriented
lakukan dan bersikap penuh semangat untuk mencapai hasil yang melebihi
harapan.
d. Honour
e. Teamwork
Percaya akan kekuatan sinergi dan komunikasi untuk membangun tim yang
unggul.
PT. Geodipa Energi Unit Dieng dipimpin langsung oleh seorang Direktur
Keuangan, Direktur umum dan SDM serta General Manager seperti terlihat pada
gambar berikut.
9
Direktur Utama
Riki Firmandha Ibrahim
BOD
General Manager
Puguh Wintoro
Procurement
Superintendent
Weni Kusumaningrum
Power Plant
Environtment SF Operation PP Operation Finance
Maintenance
Superintendent Superintendent Superintendent Assistant Manager
Superintendent
Syamsumin Sarbeni Rangkuti Widoyo Azizah S.
Sigit Ponco S.
Topography
Geosience & Civil
& technical Production Superintendent
Andhika Putera Utama R. Julianto K
SF Maint. Planning
Superintendent
M. Nor Chabib
berbeda akan tetapi saling berkaitan satu antarlainya, berikut disajikan gambar
10
Power Plant Manager
Izzudin
PP Planning & PP Operation Staff 1 PP Operation Staff 2 PP Operation Staff 3 PP Operation Staff 4
Evaluation Staff Arif Muliawan Agung Saputro Miftahurrohman Sutrino
Wahyu Festiawan N. Bayu Aji N. Abdul Rais Agung Apri Jon Ahmad Zulkifli
Khoirul Anwar Varid Vradana Ahmad Humam Afrizal Alif Pandoyo
Analist
SF Planning & SF Operation Staff 1 SF Operation Staff 2 SF Operation Staff 3 SF Operation Staff 4
RM Arbimsah
Reporting Staff Lastyo Sujatmiko Dafit Rizal Budiyono Sapto Adi Wibowo
Hendri Syamsiar
Ndaru Dwiatmoko M Yuli Setyanto Wahyu Joko S. Prangkas Dedi Arif Rahman H.
Slamet Sugiono
Supriyono Yudi Iskandar Hardiyanto Parnen Mujahidin
M Nanang Kosim Zulkarnain Yusuf Amrulloh Adi Kuncahyo
Sodiq Setiyono Aldi Wahyu S. Yudi Hermawan Dwi Bayu Handika
Ahmad Ariza Tamimi Hari Purnomo
11
Maintenance Manager
Danang M
PTH. SF Mechanical SF Electrical Maintenance SF Instrument & Control PP Mechanical Maintenance PP Electrical Maintenance PP Instrument & Control SF Maintenance Planning Staff PP Maintenance Planning Staff
Ciivil Supervisor Piping Supervisor
Maintenance Supervisor Supervisor Supervisor Supervisor Supervisor Supervisor Ramdani Alfan S Faqih
Agus Hendrayana Ismail
Deny Kristianto Deny Kristianto Sulistiono Kurniawan Tri W Ismanto Rhente W.
HC Staff General Affairs Staff Public Relation Staff Acconting & Budgeting Staff
Vacant Indra Yudhistira Finance & Treasury Staff
Vacant Rahadian Edo Vacant
12
HSE Manager
Hefi Hendri
General Manager
Puguh Wintoro
Staff Bidang/
Fungsional Bidang Logistic
Vacant Procuremet Superintendent
Weni Kusumaningrum
Staff Bidang/
Fungsional Bidang Steam Field
Trisunu Ristianto
Logistic Warehouse Purchasing
Staff Bidang/ Supervisor Supervisor Supervisor
Fungsional Bidang Operasional Bambang Riyanto Akhmad Haris Vacant
Nikmat Kuntara
Purchasing Staff
Warehouse Staff
Logistic Staff Rustianah
Roy Suwarno
Sahron Zulfiqurrahman
Wilar G.
Yohanes Adi
13
2.5 Fasilitas Operasi
PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng memiliki beberapa fasilitas yang
mendukung proses operasinya. Pada sub bab ini akan dibahas fasilitas yang
digunakan dalam proses produksi PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng,
PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng memiliki dua jenis sumur, yaitu sumur
produksi dan sumur injeksi. Sumur produksi adalah sumur yang mengeluarkan
uap panas untuk diolah, sedangkan sumur injeksi adalah sumur yang digunakan
untuk menginjeksikan air limbah produksi ke dalam perut bumi. Terdapat tujuh
unit sumur produksi, tujuh unit sumur injeksi dan empat unit sumur produksi yang
belum digunakan. Selain lokasi tiap sumur berbeda, jarak satu sumur dengan
sumur lainnya cukup jauh sehingga dibutuhkan alat transportasi berupa mobil
yang digunakan untuk mobilisasi para pekerja. Kolom spud date adalah kolom
yang menunjukkan kedalaman sumur dalam satuan meter. Kolom casing type
menjelaskan ukuran sumur tersebut. Terdapat dua ukuran sumur, yaitu ukuran
standart dan ukuran big hole. Perbedaan ukuran big hole dan standart adalah
ukuran big hole lebih besar dibanding ukuran standart. Colom initial condition
adalah kolom yang menunjukkan besar listrik yang bisa dihasilkan uap dari
sumur. Colom latest condition adalah kolom yang menunjukkan keadaan terakhir
sumur tersebut.
b. Separator
14
menjadi fasa gas dan fasa cair. Konstruksi dari separator berupa sekat yang dapat
menahan air agar tidak terbawa uap bertekanan tinggi. Hasil dari separator adalah
uap yang akan dikirim ke power plant untuk menggerakkan turbin dan brine (air
c. Rock Muffler
Rock muffler merupakan unit yang berfungsi meredam suara dan melepas
uap untuk menjaga tekanan uap agar tetap stabil pada nilai 9,8 bar. Konstruksi
rock muffler adalah berupa empat unit tabung yang berjajar dan di dalamnya
separator, yaitu memisahkan uap dan air dari separator melalui pipa sebelum
masuk turbin. Di dalam scrubber terdapat sekat-sekat yang dapat menahan air.
Hasil uap dari separator masih mengandung butiran-butiran air yang kemudian
dipisahkan lagi melalui demister untuk memperoleh uap yang kering yang akan
Main stop valve merupakan katup utama yang terletak di jalur pipa utama ke
turbin dan berfungsi untuk membuka dan menutup aliran uap yang akan masuk ke
15
f. Control Valve dan Stop Valve
Control valve dan stop valve berfungsi untuk mengalirkan uap menuju pipa
yang ujungnya berhubungan langsung dengan turbin uap. Setelah keluar dari main
stop valve, maka uap kering dengan tekanan 9,8 bar akan melalui control valve
(CV) yang masing-masing ada 2 (CV1 dan CV2) dan Stop Valve (SV) yang
jumlahnya ada 2 (SV1 dan SV2) karena uap tersebut akan dialirkan menuju pipa
yang mana kedua ujung akan berhubungan langsung dengan turbin uap.
g. Steam Turbin
Steam turbin merupakan mesin yang berfungsi untuk mengubah energi panas
yang terkandung dalam uap menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran poros.
Bagian turbin yang berputar biasa disebut rotor, sedangkan bagian yang tidak
berputar disebut stator. Turbin uap yang digunakan adalah double flow dan
h. Generator
tenaga putaran yang diperoleh dari turbin uap. Generator di PLTP Dieng terletak
di powerplant unit.
j. Condensor
turbin dengan suhu sekitar 33oC. Uap yang keluar dari turbin masuk dari sisi
16
k. Ejector
Ejector berfungsi untuk membuat main condensor dalam keadaan vakum
m. Cooling Tower
Cooling tower berfungsi sebagai unit pembuangan akhir yang berupa uap
atau gas (Non Condensable Gas) yang tidak berbahaya bagi lingkungan. Cooling
tower yang digunakan adalah tipe counter flow yang terdiri dari 9 sel dan tiap sel
yang berasal dari sisa pemisahan produksi uap ke dalam tanah. Vertical turbine
o. Silencer
Silencer atau AFT (Athmosferic Flash Tank) adalah unit yang akan
meredam suara aliran brine hasil pemisahan dari separator serta meminimalisir
yang tinggi) lewat struktur berupa plat besi melingkar di dalamnya yang di desain
tersebut
17
III. TINJAUAN PUSTAKA
Sistem perpipaan adalah rangkaian yang terdiri dari pipa, fitting, valves dan
sebagainya yang dirakit dengan kebutuhan sebagai sarana transportasi fluida dari
(cair atau gas) dari suatu tempat ke tempat lain atau dari satu peralatan ke
peralatan lain. Perencanaan dan pemilihan jenis pipa menurut standar tergantung
pada jenis fluida yang mengalir, temperatur, tekanan, dan aspek lainnya sangatlah
sebelum waktu perkiraan, keselamatan kerja dan juga kelancaran proses produksi
18
Petroleum Gas, Anhydrous Ammonia and Alcohols
operasi yang berbeda. Maka pipa dibuat dengan berbagai ukuran dan jenis
material. Berdasarkan material penyusunnya, pipa dapat dibuat dari bahan metal
contoh : Pipa berbahan Carbon Steel, Cast Iron, Alloy Steel, dan
Stainless Steel.
2. Pipa dari bahan dasar bukan logam (non metal) : pipa dibuat bahannya
yaitu:
19
3.4.1 Pipa tanpa kampuh ( Seamless Pipe )
Seamless pipe adalah pipa tanpa sambungan ( kampuh ) yang dibuat dari
las, hal ini terjadi karena pipa tersebut dibuat dari pelat baja lembaran yang dirol
Seamless Pipe
Electric Fusion
Welded Pipe
20
3.5 Spesifikasi Pipa
dengan baik dan benar. Spesifikasi pipa berbeda-beda tergantung fluida apa yang
pemilihan spesifikasi dengan benar ini produksi dan keselamatan kerja pun akan
terjamin.
a. Dimensi Pipa
Dimensi pipa merupakan ukuran – ukuran pipa berdasarkan standar yang
sebenarnya) dari sebuah pipa. NPS dapat diketahui dengan satuan inchi.
DN (Diameter Nominal)
Istilah ini sama dengan Nominal Pipe Size yaitu menunjukan ukuran
diameter nominal pada pipa, akan tetapi Diameter Nominal dapat diketahui
Schedule
ANSI. Schedule ini dinyatakan dengan dimulai dari Sch 5, Sch 10, Sch 20, Sch 30,
Sch 40, Sch 60, Sch 80, Sch 100, Sch 100, Sch 120, Sch 140, Sch 160. Dimana
semakin besar Sch Number maka semakin tebal. Selain Numeric Schedule ada
tiga macam klasifikasi lainnya untuk mengukur ketebalan pipa meliputi Standard
21
Diameter luar pipa (OD)
b. Standar Pipa
Di dalam pembuatan, perawatan dan inspeksi pipa air, gas, minyak di kenal
AS : Australian Standard
dibedakan menjadi :
22
3.6 Hanger dan Pipe Support
penting yang berfungsi untuk menahan berat beban pipa itu sendiri, fluida,
insulasi, valve dan pengaruh beban lainya seperti vibration load, wind load,
movement yang timbul akibat faktor tertentu. Setiap support memiliki jarak yang
harus diperhatikan pada saat perencanaan dan harus memenuhi kriteria sesuai
standart yang telah ditetapkan. Sebab dengan tidak sempurnanya penyangga pipa
1. Pipe Support/hanger
Untuk jenis support ini, ialah tipe yang menahan berat dari si pipa termasuk
fluida yang bekerja di dalamnya. Pipe support ini berfungsi untuk meneruskan
beban (load) yang diterima pipa ke struktur atau pondasi yang lebih kuat.
Fungsinya, agar si pipa tidak tertahan sepenuhnya oleh equipment. Dapat pula
support ini berfungsi untuk menghindari sagging, yaitu pipa melendut ke bawah
karena kuranya penopangan yang berakibat fluida akan tertahan dan tidak
mengalir. Tipe support ini, ada yang langsung ke struktur atau pipa, ada pula yang
mengunakan shoe. Shoe digunakan manakala pipa terdapat insulasi dimana kalau
pipa itu langsung diletakan di supportnya, insulasinya akan penyok atau rusak;
2. Pipe Resistraint
pergerakan pipa, atau lebih khusus ke expansion load. Pergerakan pipa disini,
tidak hanya disebabkan oleh perubahan tempratur pipa yang tinggi atau rendah,
23
pergerakan pipa disini dapa pula disebabkan oleh external force seperti angin.
Namun, untuk pipe restrain lebih dikhususkan untuk menopang pergerakan oleh
thermal ataupun dinamik sipipa. Jenis dari pipe restain itu akan ditahan oleh
anchors. Anchor sendiri dibedakan menjadi dua bagian, fixed anchor dan
directional ancor. Untuk fixed anchor, pipa tersebut dilas langsung ke struktrur.
Sehingga mengakibatkan pipa tidak dapat bergerak kesegala arah, termasuk pula
3. Vibration Absorber
Untuk jenis penopang ini, pada dasarnya adalah support yang digunakan
untuk menahan vibrasi yang di sebabkan oleh angin, gempa atau aliran fluida.
24
American Institute of Steel Construction (AISC)
Selain standart dari Amerika terdapat juga beberapa standart lainya dari
pipa dan jenis pelayanan fluida yang mengalirnya. Seperti yang terlihat pada
Berdasarkan standart MSS SP-58 tipe hanger dan support yang umum
sebuah support pipa untuk suspensi pada pipa horizontal yang menggunakan
insulasi.
25
Carbon- or alloy-steel three-bolt pipe clamp
Pipe hanger
Steel turnbuckle
Steel clevis
Swivel turnbuckle
26
Top beam C-clamp
Dalam menentukan tipe support yang akan direncanakan pada suatu sistem
Hot System
…Tipe ini biasanya terdapat pada low pressure steam, hot water, dan process
piping. Pada sistem ini menurut MSS SP-58 Tipe 1 dan 3 hingga 12 digunakan
untuk suspending dari atas. Rollers digunakan untuk support dari bawah dan
. Tipe ini biasanya terdapat pada boiler plant and industrial steam dan hot-water
piping systems. Pada sistem ini menurut MSS SP-58 Tipe 1, 3, 4 dan 42 dapat
….Tipe ini biasanya terdapat pada high-pressure steam power plant piping. Pada
sistem ini menurut MSS SP-58 Tipe 2, 3, atau 42 dapat digunakan dengan
27
Cold System
Sistem ini biasanya beroperasi pada suhu 70 ºF kebawah, pada sistem ini
support harus dipasang diluar insulasi menurut MSS SP-58 tipe 40 disarankan
untuk digunakan agar insulasi terlindungi dan pada penambahan las harus dari
Ambient System
Sistem ini biasanya beroperasi pada suhu lingkungan yaitu sekitar 120 ºF,
pada sistem ini hangers tipe 1 dan 3 hingga 12 dapat digunakan dengan support
A1 x v1 = A2 x v2
¼ π D1² v1 = ¼ π D1² v2
menjadi :
D=√ (3.2)
28
Keterangan :
Q = Kapasitas (inch3/s)
Dalam kasus pipa dengan pelayanan fluida berupa uap maka persamaan
D = 1,75 √ (3.3)
Keterangan :
x = Fraksi uap
Berdasarkan tipe fluida yang mengalir dalam pipa bertekanan maka syarat
29
3.10 Perhitungan Kehilangan Panas Pada Jalur Perpipaan
Pada jalur perpipaan uap terdapat kehilangan panas yang terjadi secara
konveksi dan konduksi akibat pengaruh material, insulasi dan lingkungan. Untuk
dengan ketebalan tertentu seperti yang terlihat pada gambar berikut ini.
Tp
Untuk mengetahui kehilangan panas yang terjadi pada pipa berinsulasi dapat
menggunakan persamaan
QL = (3.4)
konduksi dinding pipa, konduksi insulasi, konduksi cover insulasi dan konveksi
cover ke lingkungan.
Untuk mengetahui tahanan panas yang terjadi secara konduksi pada pipa
30
Rcond = (3.5)
Untuk mengetahui tahanan panas yang terjadi secara konveksi pada pipa
Rconv = (3.6)
Rtotal = + + + (3.7)
Keterangan :
31
T2 : Suhu lingkungan (ºC)
Untuk menentukan koefisien thermal konveksi alami (h2) pada luar pipa
h= (3.8)
adalah
Nu = (3.9)
persamaan
̰
Ra = (3.10)
Keterangan :
32
Nu : Nusselt number
Ra : Rayleght number
Pr : Prandlt number
Fungsi dari support untuk menyangga pipa agar tidak terjadi defleksi,
tegangan dan vibrasi yang terlampau besar yang dapat menyebabkan mudah
terjadi keretakan pada pipa oleh karena itu diperlukan jarak-jarak support tertentu
dalam batas-batas defleksi, tegangan dan vibrasi yang diijinkan. Jarak antara
support ini tergantung dari diameter pipa serta schedule- nya dan temperatur
fluida.
33
Persamaan untuk perhitungan maksimum jarak penyangga yang diijinkan
supaya tidak terjadi resonansi yang dapat menimbulkan getaran hebat. Pada
umumnya dalam industri proses dan sejenisnya frekwensi alami pada sistem
perpipaan harus lebih dari 4 cps. Untuk menentukan frekwensi alami secara
Fn = √ = √
(3.15)
Keterangan :
34
untuk penentuan jarak penyangga yang telah dihitung berdasarkan formula
maka perlu memperhatikan faktor pengali seperti yang terdapat pada gambar 3.2
L´ = C x L initial (3.16)
Pada jalur perpipaan terdiri dari beberapa komponen yang memiliki berat
masing-masing seperti berat pipa, berat fluida yang mengalir, berat insulasi yang
terpasang, berat kotoran yang terikut didalam fluida dan berat gaya luar lainya
Secara umum untuk menghitung berat total jalur perpipaan adalah dengan
35
m= ρ.V (3.17)
Dimana (m) adalah berat/massa suatu objek dalam satuan kg dan (ρ)
merupakan massa jenis dalam (kg/m3). Sedangkan (V) adalah volume suatu
objek, apabila objek tersebut berupa silindris berongga dengan ketebalan tertentu
V = 0,25 π ( )L (3.18)
Apabila objek berupa silindris tidak berongga, seperti fluida yang mengalir
dalam suatu pipa dengan asumsi fluida tersebut memenuhi ruangan silindris pada
V = 0,25 π L (3.19)
untuk mengetahui berat pipa dapat dilihat berdasarkan tabel yang telah ditetapkan
Keterangan :
ρ = Densitas (kg/m3)
V = Volume (m3)
L = Panjang (m)
36
3.13 Perhitungan Corrosion Rate
Longterm : Cr = (3.20)
Shortterm : Cr = (3.21)
Keterangan :
awal operasi
minimum pipa tersebut, berdasarkan standard ASME B31.1 untuk Power Piping
maka formula
37
Keterangan :
penentuan tebal minimum khusus untuk pipa tipe rolled seamless dan seam-
Us = (3.23)
Keterangan :
38
IV. PEMBAHASAN
Jalur pipa dari well Pad 29 ke separator 180 merupakan jalur pipa dari
sumur 29 yang mengalirkan steam dari reservoir dengan kandungan 60% fluida
air dan 40% uap dengan flow 60 kg/s. Selain itu campuran kedua fluida tersebut
juga mengandung beberapa komponen lain seperti kandungan Silika dan impuritis
lainya.
kedalam Separator 180 untuk dilakukan pemisahan awal antara uap dan air, Uap
yang keluar dari separator akan diteruskan ke pipa header untuk dikumpulkan dari
beberapa sumur menjadi satu aliran dalam pipa sebelum masuk ke power plant.
Sedangkan untuk air yang keluar dari separator akan dialirkan ke sumur injeksi.
Jalur pipa dari well Pad 29 memiliki dimensi pipa sebesar 12 Inchi dengan
material API 5L Gr.25A untuk menahan tekanan sumur sekitar 250 psi sampai
400 psi dan temperatur sekitar 244 C. Untuk menjaga temperatur tetap tinggi
sebelum masuk power plant, di sepanjang jalur pipa well pad 29 ke separator 180
wawancara dan hasil inspeksi tahun 2019 dari Departemen HSE PT. Geo Dipa
39
Tabel 4.1 Data Spesifikasi Pipa
Derajat posisi
Lokasi
0 90 180 270
Pipe 1 11,13 11,24 11,44 11,84
Pipe 2 9,7 9,65 10,54 9,84
Pipe 3 11,1 9,93 11,03 9,84
180⁰
Elbow1 9,9 9,93 9,89 10,28
Pipe 4 10,47 9,65 9,78 9,87
Elbow 2 9,55 9,5 9,55 9,41
Elbow 3 9,98 10,38 10,22 10,18 270⁰ 90⁰
Pipe 5 10,78 10,5 10,8 10,32
Elbow 4 9,92 10,15 10,3 10,28
Pipe 6 10,33 10,67 10,54 10,71 0⁰
Elbow 5 11,97 12,15 12,07 12,07
Pipe 7 11,63 11,32 11,77 11,05 Derajat posisi
*sumber : dokumen spesifikasi dan inspeksi
40
4.3 Analisa Teoritis Sisa Umur Pipa
Analisa sisa umur pipa (Us) berdasarkan persamaan 3.23 dapat dihitung:
Us =
Keterangan :
Cr =
Cr =
Cr = 0,1732 mm/tahun
Keterangan :
41
2. Menghitung Thickness Required (tr)
Minimum thickness =
Minimum thickness =
Keterangan :
Sehingga dapat dianalisa sisa umur jalur pipa Well Pad 29 ke separator 180
dengan memperhatikan tebal terkecil hasil pengukuran yaitu sebesar 9,41 mm dan
tebal required sebesar 6,87 mm, dimana tidak termasuk corrosion allowance.
Us =
Sisa umur jalur pipa Well Pad 29 ke Separator 180 terhitung dari tahun 2020
42
4.4 Data Spesifikasi Insulasi dan Silika
wawancara dan hasil inspeksi tahun 2019 dari Departemen HSE PT. Geodipa
Parameter Satuan
(Rconv1) dan kehilangan panas konduksi pada cover insulasi (Rcond3) karena
Ts Insulasi
Pipa
𝑇 ̰ = 23
Silika
̰
Ra =
Ra = = 981727454,9
Nu =
Nu = = 115,52
h=
h= = 7,05 W/m²C
Keterangan :
seingat saya Tf
Lc : Panjang geometri karakteristik pipa berinsulasi =dalam absolut
Doi (0,42385m)
Ra : Rayleght number
Pr : Prandlt number
44
Dimana berdasarkan lampiran 7 tabel propertis udara pada 1 atm dan suhu
= 0,7282.
Sehingga berdasarkan persamaan 3.5 dan 3.6 maka dapat dihitung tahanan
Rcond1 =
= = 9,02147 x ºC/W
Rcond2 =
= = 0,035859 ºC/W
Rconv 2 =
= = 0,003297 ºC/W
QL =
QL = = 11112,2 Watt
45
Untuk memvalidasi nilai asumsi suhu permukaan insulasi benar maka dapat
Q conv 2 = QL
h A ( Ts - ̰ ) = 11111,29 Watt
k : 0,02593 W/m² ºC
v : 0,00001615 m²/s
Pr : 0,7279
Ra : 1158876828
Nu : 121,7170891
h : 7,446323277 W/m²C
QL : 5667,4 Watt
46
Keterangan Data :
Maksimal jarak support atau span dengan tipe fixed/clamp support dapat
Keterangan :
Berat pipa tiap meter berdasarkan ASME B36.10M untuk NPS 12 inchi dan
47
Schedule 20 XS adalah 97,44 kg/m.
Wp = 3147,312 kg
sehingga:
Wi = ρ x V
Wi = 189,6 kg
Berdasarkan kondisi aliran dimana fluida terdiri dari 60% air dan 40%
steam dan dengan mengasumsi bahwa fluida mengalir secara full memenuhi
ruangan pipa dengan kondisi design ( tebal 12,7 mm) maka berat fluida dapat
Wf = 1134,75 kg
Wtotal = = 93 lb/ft
48
Keterangan :
ρ = Densitas insulation
v = Volume spesifik
Sehingga jarak support ideal jalur pipa dengan kondisi desain adalah
(S) = √
(S) = √
Selain itu untuk menahan akibat terjadinya resonansi karena vibrasi maka
Fn = √ = √
49
Fn =
√
Berdasarkan tegangan L’ = C1 x L
L’ = 0,913 x 15,7 m
L’ = 14,3 m
Berdasarkan defleksi L’ = C2 x L
L’ = 0,883 x 14,2 m
L’ = 12,5 m
Berdasarkan vibrasi L’ = C3 x L
L’ = 0,883 x 14,2 m
L’ = 12,5 m
Keterangan :
Sehingga pemilihan yang tepat pada saat pemasangan awal support adalah
dengan jarak maksimal tiap support 12,5 meter untuk menahan beban jalur pipa
50
4.7 Menentukan Jarak Support Ideal Dengan Variasi Kondisi Operasi ( L’ )
jalur pipa dari wellPad 29 ke separator 180, sehingga penempatan jarak support
span 15
(m) 14,5
14
13,5
13 Berdasarkan Defleksi
12,5
12 Berdasarkan
11,5
Tegangan
Berdasarkan vibrasi
11
10,5
10
0 10 20 30 40 50 60
Gambar 4.2 Maksimal Jarak Support Ideal dengan Variasi Kondisi Operasi
51
Berdasarkan tabel 4.4 perhitungan maksimal jarak support ideal dan aman
pada berbagai macam variasi kondisi dapat diketahui ketika kondisi pipa dipenuhi
silika dengan tebal dari 0 hingga 55 mm maka berat sistem perpipaan menjadi
mengecil akibat adanya silika didalam pipa, sehingga jarak support maksimal
yang ideal dan aman juga akan semakin mengecil berdasarkan defleksi, tegangan
maupun vibrasi. Itu berarti semakin tebal silika maka semakin besar pula defleksi,
tegangan dan vibrasi yang diterima pipa hingga pada puncak tertentu.
Dari kondisi tersebut dapat diketahui jarak support maksimal yang paling
ideal dan aman adalah sebesar 11,08 meter tiap support yang terpasang untuk
menahan pipa dari segi defleksi, tegangan dan vibrasi apabila sewaktu-waktu
bagian dalam pipa dipenuhi silika setebal 55 mm. Pada pelaksanaan pemasangan
kemudian dapat ditentukan jumlah support yang harus dipasang dan jarak support
sebenarnya.
Semakin lama waktu operasi pembangkit listrik panas bumi maka semakin
menurun pula produksi uap yang dihasilkan dari dalam bumi, sehingga untuk
Berdasarkan persamaan 3.3 dapat dihitung diameter pipa baru yang optimal
52
sebagai berikut :
D = 1,75 √
D = 1,75 √
D = 8,96 inchi
10 inchi.
Keterangan :
Minimum thickness =
Minimum thickness =
53
Sehingga berdasarkan tabel dimensi pipa NPS 10 inchi SCH XS didapat
Keterangan :
perencanaan dimensi pipa baru yang optimal adalah NPS 10 Inchi SCH XS API
menggunakan beberapa cara yaitu penentuan tebal insulasi dan pemilihan material
insulasi. Insulasi sangat penting untuk equipment, selain untuk menjaga suhu
operasi stabil juga dapat melindungi pipa dari api, air dan angin yang dapat
Berikut perhitungan kehilangan panas yang terjadi pada pipa NPS 10 inchi
dengan material insulasi yang sama yaitu Glasswool dan ketebalan yang sama 50
54
mm, Untuk menghitung nilai tahanan thermal dengan mengansumsi nilai suhu
permukaan insulasi sebesar 40,6 ºC maka tahap pertama adalah menentukan nilai
̰
Ra =
Ra = = 786690901
Nu =
Nu = = 107,75
h=
h= = 7,49 W/m²C
Keterangan :
(0,373 m)
Ra : Rayleght number
Pr : Prandlt number
Dimana berdasarkan lampiran 7 tabel propertis udara pada 1 atm dan suhu
55
Tf = (Ts + ̰ /2 didapat nilai k = 0,02593 W/m² ºC, v = 0,00001615 m²/s dan Pr
= 0,7279.
Sehingga berdasarkan persamaan 3.5 dan 3.6 maka dapat dihitung tahanan
Rcond1 =
= = 1,07864 x ºC/W
Rcond2 =
= = 0,041585 ºC/W
Rconv 2 =
= = 0,003529 ºC/W
Rtotal = 0,045125ºC/W
QL =
QL = = 4897,5 Watt
Untuk memvalidasi nilai asumsi suhu permukaan insulasi pipa NPS 10 inchi
Q conv 2 = QL
56
Keterangan Data :
ukuran pipa maka terjadi penurunan sebesar 769,9 Watt yang berarti dapat
exiting dengan kondisi perencanaan optimasi dapat dilihat pada grafik dibawah
ini:
4500
4000
3500
3000
NPS 12 inchi NPS 10 inchi
57
4.10 Menentukan Jarak Support Ideal Pipa Baru Kondisi Tanpa Silika ( S )
Maksimal jarak support atau span dengan tipe fixed/clamp support dapat
Keterangan :
Berat pipa tiap meter berdasarkan ASME B36.10M untuk NPS 10 inchi dan
Wp = 2633,419 kg
58
Wi = ρ x V
Wi = 163,8 kg
Berdasarkan kondisi aliran dimana fluida terdiri dari 60% air dan 40%
steam dan dengan mengasumsi bahwa fluida mengalir secara full memenuhi
ruangan pipa dengan kondisi design ( tebal 12,7 mm) maka berat fluida dapat
Wf = 781 kg
Sehingga berat total jalur pipa baru dengan kondisi desain adalah
Keterangan :
59
L = Panjang jalur perpipaan
ρ = Densitas insulasi
v = Volume spesifik
(S) = √
(S) = √
Selain itu untuk menahan akibat terjadinya resonansi karena vibrasi maka
Fn = √ = √
Fn =
√
jarak support pipa yang seharusnya setelah memperhatikan faktor pengali dari
60
Berdasarkan tegangan L’ = C1 x L
L’ = 0,913 x 14,7 m
L’ = 13,4 m
Berdasarkan defleksi L’ = C2 x L
L’ = 0,883 x 13,18 m
L’ = 11,6 m
Berdasarkan vibrasi L’ = C3 x L
L’ = 0,883 x 13,18 m
L’ = 11,6 m
Keterangan :
Sehingga pemilihan yang tepat pada saat pemasangan awal support adalah
dengan jarak maksimal tiap support 11,6 meter untuk menahan beban jalur pipa
4.11 Menentukan Jarak Support Ideal Pipa Baru Dengan Variasi kondisi
Operasi ( L’ )
jalur pipa dari wellPad 29 ke separator 180, sehingga penempatan jarak support
61
Berikut hasil perhitungan penempatan maksimal jarak support ideal pada
perencanaan pipa baru dengan variasi kondisi operasi berbeda seperti: variasi
ketebalan pipa, ketebalan silika yang dapat mempengaruhi volume aliran fluida.
Tabel 4.5 Maksimal Jarak Support Ideal Pipa Baru dengan Variasi Kondisi
14
13,5
Berdasarkan
13 Defleksi
12,5
Berdasarkan
12 Tegangan
11,5
Berdasarkan vibrasi
11
10,5
10
9,5
tebal silika (mm)
0 10 20 30 40 50 60
Gambar 4.4 Maksimal Jarak Support Pipa Baru Ideal dengan Variasi Kondisi Operasi
62
Berdasarkan tabel 4.4 perhitungan jarak support ideal dan aman pada
berbagai macam variasi kondisi dapat diketahui ketika kondisi pipa dipenuhi
silika dengan tebal dari 0 hingga 55 mm maka berat sistem perpipaan menjadi
mengecil akibat adanya silika didalam pipa, sehingga jarak support maksimal
yang ideal dan aman juga akan semakin mengecil berdasarkan defleksi, tegangan
maupun vibrasi. Itu berarti semakin tebal silika maka semakin besar pula defleksi,
tegangan dan vibrasi yang diterima pipa hingga pada puncak tertentu.
Dari kondisi tersebut dapat diketahui jarak support maksimal yang paling
ideal dan aman adalah sebesar 10,26 meter tiap support yang terpasang untuk
menahan pipa dari segi defleksi, tegangan dan vibrasi apabila sewaktu-waktu
bagian dalam pipa dipenuhi silika setebal 55 mm. Pada pelaksanaan pemasangan
kemudian dapat ditentukan jumlah support yang harus dipasang dan jarak support
sebenarnya.
63
V. PENUTUP
5.1 Simpulan
B31.1 di PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng", maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Spesifikasi pipa yang terpasang adalah API 5L Grade 25A ERW Carbon
2. Jika ditinjau berdasarkan thickness actual terendah yaitu 9,41 mm maka sisa
3. Maksimal jarak support ideal yang aman pada sistem perpipaan sekarang
dalam kondisi tanpa silika yang dapat dipasang adalah 12,5 meter tiap
support
kondisi operasi adalah 11,08 meter tiap support untuk paling aman dengan
5. Kehilangan panas yang terjadi pada jalur pipa dari well pad 29 ke separator
6. Laju korosi yang terjadi pada jalur pipeline ini adalah 0,1732 mm / tahun.
769,9 watt.
64
9. Maksimal Jarak support ideal pada perencanaan pipa baru NPS 10 inchi
yang aman adalah 10,26 meter tiap support untuk mencegah beban
5.2 Saran
5. Mengingat berdasarkan teori sisa umur jalur pipa tersebut hanya 16 tahun,
65
DAFTAR PUSTAKA
1. API 570 , 2016, Inspection, Rating, Repair, and Alteration of Piping Systems.
Fourth Edition. Institute American Petroleum. Houston : American
Petroleum Institute, USA.
2. ASME B31.1, 2010, Power Piping, The American Society of Mechanical
Engineers, USA
3. ASME B36.10M, 2004, Welded and Seamless Wrought Steel Pipe, The
American Society of Mechanical Engineers, USA
4. Cengel Y, John M.C 1998, Heat Transfer Second Editions, The McGraw-
Hill Company, USA.
5. Kannapan S, 1986, Introduction to Pipe Stress Analysis, John Wiley & Sons
Inc, Canada.
6. Nayyar M, 2000, Piping Handbook Seventh Edition, McGraw-Hill
Company, New York.
7. Whitesides R, 2012, Selecting the Optimum Pipe Size, PDH Center,
Meadow Estates Drive.
Lampiran 1 : Tabel Dimensi Pipa
Lampiran 2 : Tabel Faktor E