Oleh :
Nama Mahasiswa : Mohammad Fahri Andira
NIM : 14431004
Program Studi : Teknik Mesin Kilang
Konsestrasi : Teknik Mesin Kilang
Diploma : IV (Empat)
Tingkat : III (Tiga)
Penulis memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-
Nya, karena Kertas Kerja Wajib (KKW) yang berjudul OPTIMASI UNJUK
KERJA KOMPRESOR SENTRIFUGAL 014K101 FOC II PT. PERTAMINA
(Persero) RU IV CILACAP telah dapat penulis selesaikan dengan baik.
Kertas Kerja Wajib (KKW) ini diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan
tingkat III program diploma IV pada program studi Teknik Mesin Kilang STEM
Akamigas Cepu.
Kertas Kerja Wajib ini dapat diselesaikan juga berkat dorongan, saran, serta
bantuan pemikiran dari berbagai pihak. Oleh karena itu perkenankanlah dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Drs. R. Y. Perry Burhan, M.Sc., selaku Ketua STEM
Akamigas.
2. Bapak Purwanto, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing Kertas Kerja Wajib
dan Ketua Program Studi Teknik Mesin Kilang.
3. Bapak Ervan, selaku Section Head Maintenance Area VI
4. Bapak Niasian Simanjuntak , selaku Pembimbing Praktek Kerja Lapangan.
5. Bapak dan Ibu Dosen STEM Akamigas.
6. Kedua orang tua yang selalu mendoakan selama pelaksanaan kegiatan Praktik
Kerja Lapangan.
7. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Kertas
Kerja Wajib (KKW) ini.
i
INTISARI
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
INTISARI ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR NOTASI vi
DAFTAR LAMPIRAN vii
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 2
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Sistematika Penulisan 3
1.5 Peta Lokasi 4
IV. PEMBAHASAN
4.1 Fungsi Kompresor 14K101 34
4.2 Diagram Alir 35
4.3 Data Spesifikasi Kompresor 35
4.4 Data Operasi Kompresor 37
4.5 Gas Properties 40
4.6 Perhitungan Unjuk Kerja Kompresor 44
4.7 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Unjuk Kerja Kompresor 52
4.8 Optimasi Unjuk Kerja Kompresor 52
4.9 Perhitungan Ulang Kompresor 55
iii
Halaman
V. PENUTUP
5.1 Simpulan 64
5.2 Saran 65
DAFTAR PUSTAKA 66
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Peta Lokasi PT. Pertamina (persero) RU IV Cilacap 4
Gambar 3.1 Klasifikasi Kompresor 11
Gambar 3.2 Aliran Fluida Pada Kompresor 12
Gambar 3.3 Bagian Bagian Utama Kompresor Sentrifugal 14
Gambar 3.4 Karakteristik Unjuk Kerja Pada Putaran Tetap 30
Gambar 3.5 Karakteristik Unjuk Kerja Pada Putaran Variabel 31
Gambar 3.6 Karakteristik Operasi Kompresor 32
Gambar 4.1 Kompresor 014K101 34
Gambar 4.2 Diagram Alir Kompresor 014K101 35
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Data Spesifikasi Kompresor ............................................................ 35
Tabel 4.2 Data Spesifikasi Penggerak Kompresor ........................................... 36
Table 4.3 Data Kondisi Operasi Rated Data Sheet .......................................... 37
Tabel 4.4 Data Kondisi Operasi Aktual ........................................................... 38
Tabel 4.5 Konversi Satuan ............................................................................... 39
Tabel 4.6 Data Kondisi Operasi Penggerak ..................................................... 39
Tabel 4.7 Komposisi Gas ................................................................................. 40
Tabel 4.8 Molecular Weight, Critical Pressure dan Critical Temperature ..... 41
Tabel 4.9 Molal Heat Capacity ........................................................................ 42
Tabel 4.10 Rekapitulasi Perhitungan Unjuk Kerja Kompresor .......................... 52
Tabel 4.11 Molal Heat Capacity Perhitungan Ulang ......................................... 59
Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Ulang ............................................. 63
vi
DAFTAR NOTASI
SATUAN
NOTASI KETERANGAN
Sistem British Sistem Metrik
A Luas penampang
inchi2 cm2
silinder
d
inchi mm
Diameter
CHP Daya kompresor Hp kW
cp Panas jenis pada
Btu/lbm-mol-0R kJ/kmol K
tekanan tetap
cv Panas jenis pada
Btu/lbm-mol-0R kJ/kmol K
volume tetap
DHP Daya penggerak Hp kW
GHP Daya fluida Hp kW
H Head ft.lbf/lbm kNm/kg
h Enthalpy Btu/lbm kJ/kg
h Isentropic enthalpy Btu/lbm kJ/kg
I Kuat arus listrik Ampere Ampere
i Jumlah silinder - -
k Rasio panas jenis - -
L Panjang langkah Inchi Mm
Lm Kerugian mekanis Hp kW
Aliran massa lb/menit kg/jam
Mn Mach number - -
MW Berat molekul lbm/lbm-mol kg/kmol
n Eksponen politropik - -
N Putaran Rpm Rpm
P Tekanan Psia kg/cm2a; kPa
Pc Tekanan kritis Psia kPa
Pr Tekanan tereduksi - -
Q Volume flow CFM m3/jam
R Konstanta gas spesifik ft-lbf/lbm R -
vii
Ru Konstanta gas universal ft-lbf/lb-mole R kNm/kmolK
0 0
T Temperatur F; R C; K
Tc Temperatur kritis R K
Tr Temperatur tereduksi - -
V Tegangan Volt Volt
Z Faktor kompresibilitas - -
Z Index Siklus - -
Efisiensi % %
Subscript :
act Aktual
avg Rata rata
Comp Kompresor
E Efektif
Isen Isentropik
Max Maksimal
Mek Mekanik
Mix Campuran
N Kondisi normal
Pol Politropik
S Kondisi standard
Trans Transmisi
St Turbin Uap
1 Inlet
2 Discharge
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
I. PENDAHULUAN
rendah menjadi naptha platformate dengan angka oktan tinggi, dengan bantuan
katalis dan gas hidrogen. Umpan Platformer yaitu treated naptha dengan kapasitas
platina.
Proses platforming terdiri dari dua seksi proses yang dirancang untuk dua
dengan angka oktan tinggi. Pada unit 014 digunakan kompresor 014K101 untuk
mensirkulasikan gas hidrogen dari 014V101 menuju ke dalam sistem reaktor, maka
kerja apabila unjuk kerja kompresor mengalami penurunan. Optimasi unjuk kerja
1
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan Kertas Kerja Wajib (KKW) ini adalah sebagai berikut:
lapangan.
Dalam KKW ini penulis menitik beratkan pada hal hal berikut:
2
1.4 Sistematika Penulisan
Penulisan KKW ini dibagi dalam beberapa bab, dengan sistematika sebagai
berikut:
I. PENDAHULUAN
tugas dan fungsi terkait, struktur organisasi serta sarana dan fasilitas.
unjuk kerja.
IV. PEMBAHASAN
V. PENUTUP
3
1.5 Peta Lokasi
Jawa Tengah. Secara geografis letak PT. Pertamina (Persero) RU IV Cilacap berada
pada titik koordinat garis lintang dan garis bujur 742'16.3"S 10900'20.4"E atau
Apabila kita ingin melihatnya melalui situs Google Maps, maka dapat diakses
4
II. ORIENTASI UMUM
Minyak Bumi merupakan salah satu sumber daya alam penghasil energi. Di
Indonesia minyak bumi merupakan sumber daya alam yang sangat penting untuk
yang meningkat dengan pesat maka kebutuhan minyak bumi akan terus bertambah.
satunya adalah RU (Refinery Unit) IV yang berlokasi di kota Cilacap, Provinsi Jawa
Tengah. Kilang minyak ini dibangun dan beroperasi sejak tahun 1976 yang
dirancang untuk mengolah bahan baku minyak mentah dari Timur Tengah, untuk
mendapatkan produk BBM (Bahan Bakar Minyak) dan juga bahan dasar minyak
pelumas serta aspal. Kilang ini dirancang oleh Shell International Petrolium
berkapasitas 100.000 barrel/hari (bph) dengan jenis crude oil ALC (Arabian Light
Crude), ILC (Iranian Light Crude), dan BLC (Basrah Light Crude) yang kemudian
1. Fuel Oil Complex I (FOC I) yang menghasilkan BBM dan Long Residue sebagai
2. Lube Oil Complex I (LOC I) yang menghasilkan bahan dasar minyak pelumas
serta untuk mengurangi ketergantungan impor BBM dari luar negeri maka
pembangunan Kilang II dimulai pada tahun 1981 yang dirancang oleh Universal
Oil Product (UOP) untuk FOC II dan Shell International Petrolium Maattschapij
(SIPM) untuk LOC II dengan kontraktor Fluor Daniel Eastern Inc. berkapasitas
200.000 barrel/hari (bph) dan mengolah minyak mentah dari domestik yang
berkadar belerang rendah dengan komposisi umpan 80% Arjuna Crude Oil dan 20%
2. Lube Oil Complex II (LOC II) menghasilkan Lube Base dan aspal.
Dengan perluasan ini maka kapasitas kilang RU IV Cilacap menjadi 300.000 bph.
Acid) Plaju. Umpan Kilang Paraxylene menggunakan naptha dari Kilang FOC II
kilang yang ada dengan berbagai modifikasi sehingga kapasitas kilang FOC I dan
FOC II meningkat.
6
3. Menaikan kapasitas FOC II dari 200.000 bph ke 230.000 bph.
menjadi 348.000 bph dan meningkatkan produksi Lube Base Stock menjadi
428.000/tahun. Tahun 2004 kilang SRU dirancang oleh Black & Veatch dan
dibangun oleh kontraktor PT Siemen Daelim dengan tujuan emesi gas SOx yang
meningkatkan nilai tambah (add value) dari off gas. Mengolah off gas buangan ke
flare system dari kilang FOC I, FOC II, dan LOC III dengan cara H2S dalam off
gas diabsorbsi dan diolah menjadi sulphur, fraksi LPG, sweet fuel gas dan
kondensat dengan kapasitas pengolahan sebesar 25.000 kg/jam. Pada tahun 2012
dibangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang dikerjakan oleh PT.
ELNUSA dan dioperasikan pada bulan Juni 2013 dengan design kapasitas
dan IFO yang nilai jualnya lebih rendah dari crude oil dan untuk meningkatkan
2012 telah membangun kilang RFCC (Residual Fluid Catalytic Cracking) oleh PT.
Gold Star (GS) Korea Selatan dengan design kapasitas 61.000 bph.
7
2.2 Tugas Dan Fungsi Terkait
pemeliharaan dan perbaikan peralatan kilang terdiri dari perawatan rutin, perawatan
mekanik (rotating dan stationary), listrik, instrument dan sipil. Sedangkan untuk
area 2 (Fuel Oil Complex 2 dan Lube Oil Complex 2) tugas pemeliharaan dan
pelaksanaannya dibantu oleh beberapa manajer dan kepala bidang serta kepala
bagian dengan tugas dan tanggung jawab masing masing. Restrukturisasi yang
kualitas produksi barang dan jasa, serta mencari peluang baru. Sehubungan dengan
menyederhanakan proses pencapaian operasi kilang yang aman, efisien dan handal.
8
1. Maintenance Execution 1 membawahi :
a. Bagian MA 1
b. Bagian MA 2
c. Bagian MA 3
d. Bagian MA 4
e. General Maintenance
a. Bagian MA 5
b. Bagian MA 6
c. Bagian MA 7
d. Workshop
Cilacap, tidak lepas dari sarana dan fasilitas penunjang. Berikut merupakan sarana
Cilacap.
9
III. TINJAUAN PUSTAKA
dengan tekanan rendah sampai tekanan tinggi diatas tekanan atmosfer. Tekanan
keluar memiliki tingkatan dari tekanan atmosferis sampai dengan tekanan tinggi di
b. Pemampatan Berselang
c. Pemampatan Kontinyu
dan ejector.
Klasifikasi kompresor secara menyeluruh dapat dilihat pada gambar berikut:
Compressors
Pada kertas kerja wajib ini pembahasan dititik beratkan pada kompresor sentrifugal.
dengan dasar pembelokan aliran sehingga energi kinetik pada fluida bertambah
melewati diffuser yang berfungsi untuk merubah energi kinetik (kecepatan) menjadi
11
Gambar 3.2 Aliran Fluida Dalam Kompresor 1:148)
tekanan.
12
3.3.2 Keuntungan Kompresor Sentrifugal 6:121-122)
kelompok yaitu :
13
3.3.4 Bagian Utama Kompresor dan Fungsinya
Keterangan:
1. Casing 8. Impeller
6. Return Channel
7. Diapraghm
14
Fungsi bagian utama kompresor sentrifugal :
1. Casing berfungsi sebagai pelindung dan pendukung dari bagian bagian yang
bergerak.
2. Guide Vane adalah sudu pengarah terletak pada sisi depan impeler (1st stage)
3. Eye Seal adalah penyekat bagian depan impeller yang berfungsi untuk
potensial.
5. Return Bend berfungsi untuk membelokkan arah fluida dari 1st stage ke 2nd
6. Return Channel adalah saluran aliran balik fluida masuk ke stage berikutnya.
7. Diaphragm adalah rangkaian penyekat antara 1st stage dan 2nd stage dan
seterusnya.
10. Seal adalah bentuk bentuk penyekat dan sistem penyekat yang berfungsi
11. Bearing berfungsi untuk mendukung beban poros, impeller, kearah radial atau
12. Balancing Drum untuk menyamakan sebagian besar gaya aksial yang
ditimbulkan rotor.
15
3.4 Perhitungan Unjuk Kerja Kompresor
Unjuk kerja kompresor secara umum dapat dilihat dari beberapa parameter di
a. Kapasitas Kompresor
b. Head
c. Efisiensi
d. Daya
Unjuk kerja yang dibandingkan adalah unjuk kerja aktual dengan unjuk kerja
rated. Unjuk kerja rated didapatkan dari kurva unjuk kerja yang disertakan saat
pembelian kompresor. Sedangkan untuk unjuk kerja aktual didapat dari perhitungan
asumsi gas ideal dimana selam proses kompresi dan ekspansi tidak ada panas
yang masuk maupun keluar dari sistem atau proses yang berlangsung pada
entropy konstan.
16
Di mana :
P = tekanan
V = volume spesifik
waktu. Kapasitas kompresor dihitung dari sisi inlet yang dinyatakan dalam berbagai
satuan yaitu:
Dalam unit satuan volume per satuan waktu dalam tiga kondisi yaitu:
17
Unit satuan : SCFM (Standard Cubic Feet per Minute)
3. Kondisi Aktual
Aliran volumetrik gas diukur pada kondisi tekanan dan suhu aktual saat itu dan
Untuk unit satuan berat per satuan waktu satuan yang digunakan adalah
1. British = lbm/menit
2. Metrik = kg/menit
Ps Qs P1 Q1
= ............................................................................. 3.3)
Ts Zs T1 Z1
Di mana:
18
Zs = faktor kompresibilitas standard, Zs 1,0
1 1
Z1 = faktor kompresibilitas pada P1 dan T1 (Pr = , Tr = ) pada grafik.
sehingga didapatkan:
14,73Qs P1 Q1
= ........................................................................ 3.4)
520 Zs T1 Z1
Sehingga:
P Z
Qs = 35,302 Q1 T1 Z s , SCFM atau
1 1
T Z
Q1 = 0,028327 Qs P1 Z1 , ICFM ........................................... 3.5)
1 s
Pn Qn P1 Q1
= ............................................................................ 3.6)
Tn Zn T1 Z1
Di mana:
19
Masukkan parameter yang diketahui pada permasaam 3.6 maka didapat:
14,73Qn P1 Q1
= ....................................................................... 3.7)
492 Zn T1 Z1
Sehingga diperoleh:
P Z
Qn = 33,401 Q1 T1 Zn , NCFM atau
1 1
T Z
Q1 = 0,029939 Qn P1 Z1 , ICFM .......................................... 3.8)
1 n
c. Laju aliran massa dengan kapasitas standard dan kapasitas aktual 2:154)
= Q ......................................................................................... 3.9)
Di mana:
144 P SG
= Q (53,35 Z T).................................................................. 3.10)
144 Ps SG
= Qs (53,35 Z ) atau
T s s
144 14.7 SG
= Qs (53,35 Z 520) dengan penyederhanaan didapatkan:
s
SG
= Qs 0,0763 Z ..................................................................... 3.11)
s
20
Sedangkan untuk laju aliran massa dengan kapasitas aktual dapat dihitung
144 P SG
= Q1 (53,35 Z1 T )............................................................ 3.12)
1 1
atau
144 P1 MW
= Q1 ( ) ..........................................................3.13)
1545 Z1 T1
3.4.2 Head
Head adalah besarnya kerja per satuan berat massa dan dinyatakan dalam
kapasitasnya, head yang dibangkitkan oleh kompresor tidak terlepas dari sifat gas
jenis dari gas 9). Pada umumnya ada dua proses yang digunakan sebagai asumsi
Untuk proses isentropik (gas ideal), head isentropik dapat dihitung dengan
21
Untuk menghitung harga eksponen isentropik (k) dapat menggunakan
persamaan berikut:
Cp Cp
k = C = C - 1,986 ....................................................................... 3.15) 2:39)
v p
menggunakan persamaan:
H
Hact = isen , lbf.ft/lbm ................................................................... 3.16)
isen
Di mana:
(k-1)
P2 k
( )
P1
-1
isen = T1 { }
.................................................................. 3.17)
T2 - T1
proses politropik dengan kondisi gas masuk dan keluar kompresor yang sama.
berikut:
T
n-1 ln(T2 )
1
= P atau
n ln( )2
P1
P
ln(P2)
n= 1 1:37)
P2 T2 ............................................................................ 3.19)
ln(P ) - ln(T )
1 1
22
Sedangkan untuk menghitung head aktual dapat menggunakan persamaan di
bawah ini:
Hpol
Hact = , lbf.ft/lbm .................................................................... 3.20) 2:25)
pol
Di mana:
(k-1)
P2 k
ln ( )
P1
pol = {
T
}
.......................................................................... 3.21)
ln(T2)
1
3.4.3 Daya
Daya adalah kerja yang dilakukan setiap satuan waktu. Ada beberapa daya
Daya gas adalah daya yang diterima oleh gas atau disebut juga sebagai daya
berikut:
H
GHP = 33000 ............................................................................. 3.22)
GHP
CHP = .................................................................................... 3.23)
m
GHP
mek = DHP ........................................................................ 3.24)
trans
23
Daya kompresor sering disebut juga sebagai Brake Horse Power (BHP). BHP
a. Motor Listrik
V I cos 3
DHP = ......................................................... 3.26) 12...)
7457
sebagai berikut:
h - h'
st = h1 - h 2 ............................................................................. 3.28)
1 2
Pe L A i N
DHP = 33000 ........................................................ 3.29)
12 Z'
Di mana:
24
3.5 Rerate Kompresor
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan rating ulang suatu
adalah 140 ft/sec atau 43 m/s. kecepatan maksimal yang diijinkan dapat
k1 Z1 T1
Vmax = 140 26,1 140 ft/sec (British) atau
MW
k1 Z1 T1
Vmax = 43 14,5 43 m/sec (Metrik) ............................ 3.30)2:140)
MW
persamaan berikut:
Q1
Vact = 3,06 2 (British) atau
dn
Q1
Vact = 354 2 (Metrik) ............................................................... 3.31)2:140)
dn
2. Putaran
persamaan berikut :
H
Nrerate = Noriginal H rerate ........................................................... 3.32)2:141)
original
25
3. Daya
H Q
CHPrerate = CHPoriginal H rerate Q rerate ................................. 3.33)2:143)
original original
Secara umum unjuk kerja kompresor sentrifugal dipengaruhi oleh hal hal
berikut ini:
3. Jenis gas
4. Faktor kompresibilitas
5. Putaran kompresor
7. Mach number
8. Reynold number
9. Specific speed
Saat suhu gas masuk kompresor naik maka kerapatan gas akan turun hal ini
dapat mengakibatkan penurunan laju aliran massa gas pada kapasitas yang sama.
Hal ini dapat dilihat pada persamaan 3.9 dimana jika massa jenis gas turun maka,
laju aliran massa akan ikut turun. Sama halnya dengan daya yang dibutuhkan
26
3.6.2 Pengaruh Tekanan Gas Masuk
Pada kompresor dengan putaran dan aliran volume yang konstan, penurunan
beroperasi dengan putaran yang lebih tinggi dan kebutuhan tenaga akan bertambah
besar.
volume dan putaran tetap, maka laju aliran massa akan turun. Untuk mendapatkan
tekanan gas keluar kompresor tetap, maka head kompresor harus dinaikkan dengan
terlihat jelas bahwa semakin kecil harga k maka semakin besar perbandingan
laju aliran massa. Sedangkan bila diharapkan head yang diharapkan konstan, maka
27
3.6.5 Pengaruh Putaran
Pada kondisi awal yang sama, maka kenaikan laju aliran massa
pada saat yang sama. Untuk Compressor Mach Number atau Machine Mach
28
Mach number akan sangat berpengaruh terhadap faktor kompresibilitas, terutama
distribusi kecepatan sepanjang sudu impeller, hal ini akan menambah pembebanan
pada sudu. Kompresor akan mengalami choke dan surge lebih awal, hal ini akan
Reynold number adalah suatu bilangan yang membedakan jenis aliran suatu
fluida. Reynold number sangat berpengaruh pada friction factor, hal ini akan
besarnya friction loss. Dengan berubahnya kerugian karena gesekan, hal ini akan
Karakteristik unjuk kerja kompresor sentrifugal pada umumnya ada dua jenis
yaitu :
Karakter ini menunjukan hubungan kapasitas dalam CFM pada absis dengan
head politropik, efisiensi, dan daya pada ordinat. Grafik unjuk kerja pada putaran
tetap biasanya dibuat pada kondisi tertentu seperti tekanan, temperatur, dan MW
29
Gambar 3.4 Karakteristik Unjuk Kerja Kompresor Pada Putaran Tetap
yang dibangkitkan berbanding pangkat dua dengan putaran dan daya yang
Q N H N2 CHP N3
= , = , = .................................................... 3.35) 6:134)
Q 1 N1 H1 N21 CHP1 N31
Dengan putaran yang berubah-ubah maka beban dan kondisi tekanan kompresor
30
Gambar 3.5 Karakteristik Unjuk Kerja Kompresor Pada Putaran Variabel
yaitu :
dibatasi oleh garis kondisi surge dan garis kondisi stone wall dalam berbagai variasi
putaran.
31
Gambar 3.6 Karakteristik Operasi Kompresor 6:156)
3.8.1 Surge
Surge terjadi karena aliran balik gas dari discharge menuju suction.
b. Rasio kompresor yang tinggi karena besarnya hambatan sistem pada pipa
discharge.
32
Untuk menghindari terjadinya surge, maka perlu adanya peralatan pengendali anti
1. Control valve anti surge pada recycle line untuk kompresor dengan
3. Kombinasi Keduanya.
Stone Wall batas maksimum kapasitas kompresor pada putaran tertentu. Bila
stone wall terjadi maka kompresor tidak dapat menghasilkan tekanan discharge
Stone wall jarang terjadi dilapangan oleh karena itu tidak diperlukan peralatan
dioperasikan pada range efisiensi yang tinggi dan pada putaran normal.
33
IV. PEMBAHASAN
sisa reaksi dari vessel 014V101 menuju ke dalam sistem reaktor. Recycle gas
kembali menuju sistem reaktor dan sebagian ke Unit lainnya yang membutuhkan
evaluasi unjuk kerja kompresor aktual terlebih dahulu. Optimasi unjuk kerja
saat ini.
4.2 Diagram Alir
TO FLARE
014K102
MP STEAM
014R103
014E102A & B 014K101 014K101T
014V101
LP STEAM
014E103A & B
014F101
014E106
014C101
014P101 A/B
spesifikasi memuat service, type, sampai kondisi operasi desain. Berikut merupakan
35
Type of Driver Steam Turbine
Gas Handled H2 + HC
Normal Inlet Pressure 8,19 kg/cm2 Abs
Normal Inlet Temperature 38 oC
Normal Inlet Volume 62952 m3/hr
Normal Discharge Pressure 12,09 kg/cm2 Abs
Normal Discharge Temperature 77,9 oC
Normal Pressure Ratio 1,48
Power Required 1112 kW
Compressor Speed 9330 rpm
Max. Work Press 14,06 kg/cm2 g
Hydrostatic Press Test 21,09 kg/cm2 g
Manufacture Turbodyne
Service 553B6 Compressor
Item Number 014K101T
Model 3U
Type Multistage Back Pressure
Turbine Type Horizontal/Vertical Horizontal
Casing Split Horizontal/Vertical Horizontal
No. Stages 3
Rotor Solid/Built Up Combination Solid
Normal Power 1112 kW
Normal Steam Rate 17,2 kg/kWh
Normal Speed 9330 rpm
First Critical Speed 5700 rpm
Second Critical Speed 12500 rpm
Max Inlet Pressure 19,5 kg/cm2 g
Max Inlet Temperature 340 oC
Tahun 1990
36
4.4 Data Kondisi Operasi Kompresor
Data kondisi operasi kompresor yang akan dibahas ada dua yaitu data kondisi
operasi normal dan data kondisi operasi aktual. Data kondisi operasi dapat
diperoleh dari data sheet kompresor, sedangkan untuk data kondisi operasi aktual
dilapangan atau dari DCS. Data yang diambil berupa data secara umum sedangkan
NORMAL CONDITIONS
Gas Handled H2+HC
Capacity, Nm3/HR 62952
Mass Flow, kg/HR 16761
Inlet Conditions
2
Pressure, kg/cm a 8,19
Temperature, oC 38
Relative Humidity (%) -
Molecular Weight (MW) 5,97
CP/Cv (k1) or (kAVG) 1,328
Compressibility (Z1) or (ZAVG) 1,005
Discharge Conditions
Pressure, kg/cm2a 12,09
Temperature, oC 77,9
CP/Cv (k2) or (kAVG) 1,320
Compressibility (Z2) or (ZAVG) 1,006
kW Required 1120
Speed (rpm) 9330
Polytropic Head (m) 18461
Polytropic Effisiensi (%) 80,3
37
4.4.2 Data Kondisi Operasi Aktual
Februari 2017.
38
Konversi tekanan dan temperatur inlet dan discharge dalam berbagai satuan.
Konversi
Suction
P 7,50 kg/cm2g 8,533 kg/cm2a 106,69 Psig 121,42 Psia
o o
T 36,43 C 97,57 F 309,43 K 557,57 R
Discharge
P 10,75 kg/cm2g 11,783 kg/cm2a 152,92 Psig 167,65 Psia
o o
T 75,74 C 168,34 F 348,74 K 628,34 R
39
4.5 Gas Properties
kompresibilitasnya (Z).
Gas yang dilayani oleh kompresor 014K101 adalah H2+HC dan yang paling
dominan adalah hidrogen. Data komposisi gas didapat dari data analisis gas yang
bisa diperoleh di laboratorium . Data analisis gas yang digunakan untuk perhitungan
kompresor ini diambil pada tanggal 6 14 Februari 2016. Secara umum data
mengenai gas yang dihandle oleh kompresor sentrifugal 14K1 dapat dilihat pada
tabel 4.7 :
40
Berikut adalah tabel perhitungan berat molekul campuran, tekanan kritis campuran
41
Sedangkan untuk perhitungan Mcp dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Mcpmix (Molal Heat Capacity) adalah panas jenis molal pada tekanan
3.15 untuk kondisi inlet nilai Mcp1 = 8,05 BTU/lbmol R dan untuk kondisi
42
a. Kondisi Inlet
Mcp1 8,05
k1 =
Mcp1 - 1,986 = 8,05 - 1,986 = 1,328
b. Kondisi Discharge
Mcp2 8,26
k2 =
Mcp2 - 1,986 = 8,26 - 1,986 = 1,317
(k1 + k2)
kavg =
2
(1,328 + 1,317)
kavg = = 1,323
2
Nilai faktor kompresibilitas (Z) diperoleh dari grafik (lampiran 10) yang
terlebih dahulu menentukan nilai Pr dan Tr. Sedangkan untuk nilai Pc mix = 232,41
P 121,42 Psia
Pr1 = 1 = = 0,52
Pc 232,41 Psia
T1 557,57 R
Tr1 =
Tc = 115,28 R = 4,84
Dari hubungan Pr1 dan Tr1 pada grafik Z diperoleh nilai Z1 = 1,00
P 167,65 Psia
Pr2 = 2 = = 0,72
Pc 232,41 Psia
T 628,34 R
Tr2 = Tc2 = 115,28 R = 5,45
Dari hubungan Pr2 dan Tr2 pada grafik Z diperoleh nilai Z2 = 1,00
43
c. Faktor Kompresibilitas Rata Rata (Zav)
(Z1 + Z2)
Zavg =
2
(1,00 + 1,00)
Zavg = = 1,00
2
P 14,73 Psia
Prn = n = = 0,0218
Pc 675 Psia
Tn 492 R
Trn =
Tc = 379 R = 1,298
kapasitas, head politropik, efisiensi politropik dan daya dari kompresor tersebut.
Sistem satuan yang digunakan adalah sistem metrik dan british dalam kondisi
a. Aliran Volume
Pada log sheet tercatat kapasitas normal rata rata adalah sebesar 48276,7
persamaan 3.8 :
T1 Z1
Q1 = 0,029939 Qn , ICFM
P1 Zn
44
557,57 1,0
Q1 = 0,029939 28414,86 = 3906,54 ICFM
121,42 1,0
Konversi satuan dari kondisi aktual british ke dalam kondisi aktual metrik :
Q1 = 6637,19 m3 /hr
untuk laju aliran massa dengan kapasitas aktual dapat dihitung dengan
144 P1 SG
= Q1 ( ) ,lbm/min
53,35 Z1 T1
Konversi satuan dari kondisi aktual british ke dalam kondisi aktual metrik:
13396,19 kg 1 Ton 24 hr
= = 321,51 Tonm/day
1 hr 1000 kg day
45
4.6.2 Head Aktual
Untuk dapat menghitung head actual, maka perlu dihitung terlebih dahulu
(n-1)
53,35 n P2 n
Hpol = Zav T1 {( ) -1}
SG (n-1) P1
P
ln ( 2 )
P1
n=
P T
ln ( 2 ) ln ( 2 )
P1 T1
167,65
ln ( ) 0,323
121,42
n= =
167,65 628,34 0,323 - 0,120
ln ( ) - ln ( )
121,42 557,57
n = 1,591
Menghitung head p olitropik dengan SG dari hasil analisis gas sebesar 0,2144:
(n-1)
53,35 n P2 n
Hpol = Zav T1 {( ) -1}
SG (n-1) P1
(1,591 - 1)
53,35 1,591 167,65 1,591
Hpol = 1,00 557,57 {( ) -1}
0,2144 (1,591 - 1) 121,42
Konversi Hpol dari satuan british ke satuan metrik adalah sebagai berikut :
46
Menghitung pol dengan menggunakan persamaan 3.21 :
(k-1)
P k
ln {( 2 ) }
P1
pol =
T2
ln ( )
T1
(1,323 - 1)
167,65 1,323
ln {( ) }
121,42
pol =
628,34
ln ( )
557,57
Hpol
Hact =
pol , kgf.m/kgm
14489,20
Hact =
0,6592 , kgf.m/kgm
4.6.3 Daya
H
GHP =
33000
492,31 47554,06
GHP =
33000 0,6592
47
b. DHP (Driver Horse Power)
T1 = 336,04 oC = 636,87 oF
T2 = 213,76 oC = 416,77 oF
h1 = 1330,5 Btu/lbm
sebagai berikut :
h - h'
st = h1 - h 2
1 2
h2 = h1 - st (h1 -h'2 )
h2 = 1204,05 Btu/lbm
48
Setelah nilai h2 aktual diketahui maka daya turbin uap dapat dihitung dengan
DHPs = m (h1-h2 )
Untuk menghitung daya shaft turbin (DHPa) maka didapat data turbin kondisi
T1 = 340 oC = 644 oF
h1 = 1335 Btu/lbm
49
m = 19126,4 Kg/hr
2,205 lb
m = 19126,4 Kg/hr x = 42173,7 lb/hr
1 Kg
berikut :
h1 - h'2
st =
h1 - h2
h2 = h1 - st (h1 -h'2 )
h2 = 1222,5 Btu/lbm
Setelah nilai h2 aktual diketahui maka daya turbin uap dapat dihitung dengan
DHPsd = m (h1 - h2 )
Untuk menghitung daya shaft turbin, maka perlu dihitung efisiensi mekanik
DHPt
mek =
DHPs
1112 kW
mek =
1390,625 kW
mek = 0,7996
mek = 79,96 %
50
Dari data tersebut maka untuk menghitung daya shaft turbin menggunakan
DHPa = 874,68 kW
ini.
GHP
CHP =
m
GHP
mek =
DHPa trans
802,53
mek =
874,68 0,98
GHP
CHP =
m
802,53
CHP =
0,9362
CHP = 857,22 kW
51
4.7 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Unjuk Kerja Kompresor
dalam membandingkan unjuk kerja aktual dengan kondisi desainnya maka penulis
Kondisi
Parameter
Normal Data Keterangan
Operasi Aktual
Sheet
Kapasitas 62952 Nm3/HR 48276,7 Nm3/HR Beroperasi pada 77 % dari
kondisi normal
9090,54 m3/HR 6637,19 m3/HR Turun 26,99 %
Head Politropik 18461 kgf.m/kg 14489,2 kgf.m/kg Turun 21,51 %
pol 80,3 % 65,92 % Turun 17,9 %
CHP 1112 kW 857,22 kW Turun 22,91 %
Speed 9330 rpm 7584,14 rpm Beroperasi pada putaran
81,3 % dari putaran normal
pembahasan mengenai hasil perhitungan unjuk kerja kompresor sebagai dasar atau
yang telah dirangkum pada tabel 4.10 dan dibandingkan dengan data desainnya
52
Besarnya kapasitas kompresor juga tergantung pada besarnya H2 to HC ratio
putaran turun, juga disebabkan oleh perbandingan tekanan lebih rendah dari
putaran dari kompresor lebih rendah dari putaran normal yang berpengaruh
putaran kompresor.
Menaikkan H2 to HC Ratio
Tujuan dari recycle gas adalah untuk mencegah terbentuknya coke pada
53
Menaikan H2 to HC ratio dapat dilakukan dengan menambah kapasitas
Mengatur Putaran
kerja kompresor yang meliputi kapasitas, head dan daya yang dibutuhkan
54
4.9 Perhitungan Ulang Kompresor
mengenai kapasitas, head politropik, efisiensi politropik dan daya dari kompresor
tersebut.
T1 Z1
Q1 = 0,029939 Qn , ICFM
P1 Zn
557,57 1,0
Q1 = 0,029939 32372,1 = 4450,59 ICFM
121,42 1,0
Konversi satuan dari kondisi aktual british ke dalam kondisi aktual metrik :
Q1 = 7561,53 m3 /HR
untuk laju aliran massa dengan kapasitas aktual dapat dihitung dengan
144 P1 SG
= Q1 ( ) ,lbm/min
53,35 Z1 T1
55
Konversi satuan dari kondisi aktual british ke dalam kondisi aktual metrik:
15805,99 kg 1 Ton 24 hr
= = 366,28 Ton/day
1 hr 1000 kg day
Qrerate
Nrerate = x Noriginal
Qoriginal
7561,53
Nrerate = x 7584,14 = 8640,36 rpm
6637,19
N 2 rerate
Hpol (rerate) = x Hpol (original)
N 2 original
(8640,36)2
Hpol (rerate) = x 47554,06 = 61721,80 lbf.ft/lbm
(7584,14)2
Konversi Hpol dari satuan british ke satuan metrik adalah sebagai berikut :
56
4.9.4 Temperatur Dischrge Aktual
Menentukan temperatur discharge dapat dilakukan dengan menentukan
a. Pressure Ratio
1,591
1,591-1
P2 61721,80 x 0,2144
rp = =( +1) =1,51
P1 1,591
53,35 x 557,57 x (1,591-1)
1 kg/cm2a
P2 = 183,34 Psia x = 12,89 kg /cm2 a
14,225 Psia
b. Adiabatik Eksponen
Mcp1 8,05
k1 = = = 1,328
Mcp1 - 1,986 8,05 - 1,986
57
c. Temperatur Discharge Aktual
data dari kurva efisiensi politropik approximate pada lampiran dan kurva
- T1 = 557,57 R
- ad = 70 %
X x T1
T2 = ( ) +T1
ad
0,1 x 557,57
T2 = ( ) +557,57 = 637,22 R
0,7
5
T2 = (177,22-32) x = 80,68
9
Mcpmix (Molal Heat Capacity) adalah panas jenis molal pada tekanan
konstan, kondisi campuran. untuk perhitungan Mcp dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
58
Tabel 4.11 Molal Heat Capacity Perhitungan Ulang
a. Kondisi Inlet
Mcp1 8,05
k1 =
Mcp1 - 1,986 = 8,05 - 1,986 = 1,328
b. Kondisi Discharge
Mcp2 8,29
k2 =
Mcp2 - 1,986 = 8,29 - 1,986 = 1,315
59
4.9.5 Perhitungan Ulang Faktor Kompresibilitas
Nilai faktor kompresibilitas (Z) diperoleh dari grafik (lampiran 14) yang
terlebih dahulu menentukan nilai Pr dan Tr. Sedangkan untuk nilai Pc mix = 232,41
P 121,42 Psia
Pr1 = 1 = = 0,52
Pc 232,41 Psia
T1 557,57 R
Tr1 =
Tc = 115,28 R4,84
Dari hubungan Pr1 dan Tr1 pada grafik Z diperoleh nilai Z1 = 1,00
P 183,34 Psia
Pr2 = 2 = = 0,79
Pc 232,41 Psia
T 637,22 R
Tr2 = Tc2 = 115,28 R = 5,53
Dari hubungan Pr2 dan Tr2 pada grafik Z diperoleh nilai Z2 = 1,00
(Z1 + Z2)
Zavg =
2
(1,00 + 1,00)
Zavg = = 1,00
2
Untuk dapat menghitung head actual, maka perlu dihitung terlebih dahulu
60
P
ln ( 2 )
P1
n=
P T
ln ( 2 ) ln ( 2 )
P1 T1
183,34
ln ( ) 0,412
121,42
n= =
183,34 637,22 0,412 - 0,134
ln ( ) - ln ( )
121,42 557,57
n = 1,482
setelah dihitung koefisien politropik, maka pelu dilakukan trial and error untuk
mendapatkan keofisien politropik yang sama dengan asumsi. Setelah dilakukan trial
n = 1,475
P2 = 184,1 Psia
1 kg/cm2 a
P2 = 184,1 Psia x =12,94 kg /cm2a
14,225 Psia
(k-1)
P k
ln {( 2 ) }
P1
pol =
T2
ln ( )
T1
(1,322 - 1)
184,1 1,322
ln {( ) }
121,42
pol =
637,22
ln (557,57)
61
Menghitung head aktual dengan menggunakan persamaan 3.20 :
Hpol
Hact =
pol , kgf.m/kgm
18805,96
Hact = , kgf.m/kgm
0,7592
4.9.7 Daya
H
GHP =
33000
560,87 61721,80
GHP =
33000 0,7592
ini.
GHP
CHP =
m
1030,37 kW
CHP = = 1100,59 kW
0,9362
62
d. DHP (Driver Horse Power)
di bawah ini.
GHP CHP
DHP = =
mek trans trans
1144,86
DHP = = 1123,05 kW
0,98
63
V. PENUTUP
5.1 Simpulan
mengenai langkah langkah optimasi maka dapat disimpulkan beberapa hal berikut
ini :
Sehingga suplai recycle gas menuju reaktor naik dan akan menaikkan ratio
naik dan daya turbin uap sebagai penggerak kompresor juga naik, sehingga
kebutuhan steam pada turbin uap harus ditambah untuk menaikkan putaran
kompresor.
64
5.2 Saran
1. Pada kondisi kompresor aktual sentrifugal 014K101 saat ini, dari segi
optimasi unjuk kerja efisiensi politropik naik, kondisi akan berubah cepat
2. Dilihat dari hasil overhaul kompresor yang telah lalu, selalu terdapat banyak
impuritis didalam kompresor, hal ini dikarenakan kandungan gas yang masuk
pada kompresor 014K101, maka dari itu perlu adanya optimasi dari segi
operasi agar performa kompresor tetap terjaga dengan kondisi yang baik.
sistem lube oil, sistem sealing oil, supply steam dan sistem instrumentasi yang
penurunan unjuk kerja dapat segera dievaluasi dan diambil langkah langkah
untuk perbaikan.
65
DAFTAR PUSTAKA
1. Brown, Royce N., 1990, Compressors: Selection and Sizing, Gulf Publishing
Company, Houston.
2. Lapina, Ronald P., 1982, Estimating Centrifugal Compressor Performance
(Process Compressor Technology Volume 1), Gulf Publishing Company,
Houston.
3. Lapina, Ronald P., 1983, Manual for Estimating Centrifugal Compressor
Performance (Process Compressor Technology Volume 2), Gulf Publishing
Company, Houston.
4. Leach J. A., 2007, Engineering Thermodynamics, Juta & Company Ltd,Cape
Town.
5. R. S. Khurmi, 1979, Heat Engines, S Chand & Company Ltd, New Delhi.
6. Scheel, Lyman F., 1961, Gas and Air Compression Machinery, McGraw-Hill
Book Company, Inc., New York.
7. Sriyono D., Dietzel Fritz, 1980, Turbin Pompa dan Kompresor, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
8. V. L. Maleev, 1945, Internal Combustion Engines, McGraw-Hill Book
Company, Inc., New York.
9. .., , Blue Book, PT. Pertamina (Persero) RU IV Cilacap,
Indonesia.
10. .., , Centrifugal Compressors,
(http://www.stoomturbine.nl/foto_siemens/0998.jpg, diakses pada tanggal 18
Februari 2017, pukul 15:00 WIB).
11. .., ...,Compressors, (http://petrowiki.org/compressors,
diakses pada tanggal 18 Februari 2017, pukul 15:31 WIB)
12. .., ...,Calculating Single- and 3-Phase Parameters,
(http://ecmweb.com/basics/calculating-single-and-3-phase-parameters
,diakses pada tanggal 18 Februari 2017, pukul 16:31 WIB)
Lampiran 1: Struktur Organisasi PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap
Lampiran 2: Struktur Organisasi Maintenance Area VI
MANAGER
MAINTENANCE
EXECUTION II
SECTION HEAD
MAINTENANCE
AREA VI