Anda di halaman 1dari 21

PLTU ( PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP)

1. PENGERTIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP


Pembangkit Listrik Tenaga Uap adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik
dari uap untuk menghasilkan energi listrik.Bentuk utama pembangkit listrik jenis ini adalah
Generator yang di hubungkan ke turbin dimana untuk memutar turbin diperlukan energi
kinetik dari uap panas atau kering. Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan berbagai
macam bahan bakar terutama batu-bara dan bahan bakar minyak serta MFO untuk start awal.

2. PROSES FLOW PLTU BATUBARA

Pertama muatan kapal batubara di Coal Jetty dibongkar dengan Ship Unloader & disimpan di
Coal Yard. Secara kontinue batubara diambil oleh Stacker Reclaimer dialirkan melalui
Conveyor menuju Crusher House untuk diturunkan ukuran batubara & dialirkan ke Coal
Silo.

Proses selanjutnya, penurunan ukuran batubara menjadi bubuk di Pulverizer. Batubara yang
telah berbentuk bubuk di Pulverizer dipanaskan & dihembuskan dengan udara dari Primary
Air Fan menuju Furnace melalui Burner. Sedangkan untuk kebutuhan udara pembakaran
disediakan oleh Force Draft Fan. Pembakaran tersebut digunakan untuk memanaskan Boiler
sehingga akan merubah air umpan menjadi uap hingga Superheated. Proses di Boiler
merupakan perubahan energi kimia dari batubara menjadi energi kalor/panas.

Uap Superheated digunakan untuk memutar High Pressure (HP) Turbine. Uap keluar HP
Turbine dipanaskan kembali oleh Reheater untuk memutar Intermediete Pressure (IP) dan
Low Pressure (LP) Turbine. HP, IP, dan LP Turbine tersebut dikopel bersamaan dengan
Generator sehingga menghasilkan listrik. Uap yang keluar dari LP Turbine lalu masuk ke
Condensor untuk dikondensasi menjadi air umpan kembali. Air tersebut selanjutnya dipompa
kembali ke Boiler untuk dipanaskan dan diubah menjadi uap air yang digunakan untuk
memutar Turbine lagi (Close Cycle). Proses di Turbine dan Generator merupakan perubahan
energi kalor/panas menjadi energi gerak selanjutnya menjadi energi listrik.
3. SYSTEM BAHAN BAKAR
Fungsi bahan bakar pada PLTU adalah untuk memanasi air di boiler hingga menjadi uap.
Jenis bahan bakar yang digunakan ada tiga macam yaitu :
Batu bara
Gmbut
Minyak bumi
MFO
4. SISTEM PEMBAKARAN
Sistem pembakaran pada PLTU keramasan dilakukan di dalam boiler yang
letaknya terpisah dari turbin atau dapat disebut mesin pembakar luar.
Dalam PLTU terjadi perubahan dari energi kimia dari bahan bakar menjadi energi panas
untuk memanaskan air yang kemudian berubah menjadi energi mekanik yang menggerakkan
turbin lalu berubah lagi menjadi energi listrik dalam generator.
Berikut ini adalah macam-macam bahan bakar PLTU:

a. Batubara.
Pada PLTU batubara, batubara sendiri adalah sebagai bakar utama. Instalasi pembangkit
tenaga listrik menggunakan mesin turbin dengan menghasilkan energy listrik dengan bahan
bakar batubara. Persediaan batubara tersebut ditampung dilapangan terbuka dan untuk
kebutuhan pembakaran diboiler batu bara tersebut ditampung pada bunker ditiap boiler.
PLTU batu bara sendiri adalah sumber utama listrik dunia saat ini. Sekitar 60% listrik
dunia bergantung pada batu bara kerana biaya PLTU batu bara sangat terjangkau selain itu
bahan bakar batu bara sendiri mudah didapatkan dan persediaannya berlimpah.
a) Prinsip kerja PLTU berbahan bakara batu bara.
Prinsip kerja PLTU berbahan bakar batu bara adalah dengan menggunakan boiler sebagai
alat untuk proses pembakaran dan bentuk utama pembangkit listrik tersebut adalah generator
yang dihubungkan keturbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap panas.
Mula-mula batu bara dari luar dialirkan kepenampung batu bara dengan conveyon,
kemudian dihancurkan dengan menggunakan pulverized fuel coal. Lalu batu bara tersebut
menjadi tepung halus , tepung halus batu bara tersebut kemudian dicamapur dengan udara
panas oleh forced draught. Dengan tekanan tinggi campuran tersebut akan disemprotkan ke
boiler yang akan dialirkan kepipa boiler dan menjadi uap setelah itu uap tersebut dialirkan
kesuper heaters yang akan menggerakan turbin.
Selain itu ada beberpa metode juga dalam prinsip kerja PLTU batu bara ada metode
pembakaran tetap,serbuk,dan mengambang.

b) Proses kerja bahan bakar batu bara.


Ada beberapa metode dalam pemerosesan bahan bakar batu bara yaitu dengan metode
pembakaran lapisan tetap, Metode pembakaran batu bara serbuk,dan metode pembakaran
lapisan mengambang. Dan memiliki prinsip-prinsip kerja tersendiri dalam metode tersebut.
Metode lapisan pembakaran tetap.
Metode lapisan pembakaran tetap tersebut menggunakan stoker boiler untuk proses
pembakarannya. Dalam metode ini batu bara yang digunakkan mengandung kadar abu yang
tidak terlalu rendah maka batu bara perlu dilakukan pengurangan jumlah fine coal yang ikut
tercampur dlam batu bara tersebut.
Metode pembakaran batubara serbuk.
Pada metode ini batu bara diremuk terlebih dahulu dengan menggunakan coal pulverizer
,kemudian bersama-sama dengan udara pembakaran disemprotkan ke boiler untuk dibakar.
Metode pembakaran ini sangat sensitive batubara yang digunakan harus memikiki sifat
ketergrusan dengan HGI(Hardgrove Grindabillity Index). Metode pembakaran ini
menghasilkan abu yang terdiri dari clinker ash dan sisanya adalah fly ash.
Metode pembakaran lapisan mengambang.
Metode pembakaran tersebut menggunakan crusher untuk meremuk batu bara terlebih
dahulu. Metode pembakaran ini tidak seperti metode pembakaran yang lainnya dengan
meletakkan batu bara diatas kisi api tetapi didalam metode ini campuran batu bara
disemprotkan dan menggunakan udara pada saat pembakaran, butiran-butiran tersebut dijaga
agar dalam posisi mengambang dengan cara melewatkan angin dengan berkecepatan tertentu
dari bagian bawah boiler sehingga butiran-butiran batu bara tersebut mengambang.
Peralatan yang digunakan.
Dalam pemerosesan bahan bakar batu bara tersebut ada beberapa macam peralatan yang
digunakan. Tetapi peralatan yang sangat penting pada pemerosessan tersebut ada adalah Coal
supply.
Kesimpulan,
Batu bara merupakan sumber daya alam yang terbesar,selain itu persediaan batu bara
tersebut sangatlah berlimpah juga batu bara adalah bahan bakar yang sangat banyak
digunakan dalam pemerosesan PLTU.

b. Gambut.
Gambut adalah jenis tanah yang terbentuk dari akumulasi sisa tumbuhan yang setengah
membusuk, oleh karena itu bahan organiknya tinggi. Oleh karena itu gambut sering
digunakan sebagai sumber energi alternatif.
Gambut berpotensi besar untuk dijadikan sumber energi. Dapat dikatakan gambut
merupakan batubara dengan kualitas yang paling rendah.

a) Prinsip kerja bahan bakar gambut.


Proses yang dilakukan adalah dengan cara oksidasi yang manghasilkan energi yaitu panas.
Panas inilah yang kemudian digunakan untuk memanaskan air sehingga dapat dihasilkan uap
untuk memutar turbin dan generator.

b) Proses pada PLTU berbahan bakar gambut.


Terdapat beberapa bagian dalam proses tersebut yaitu :
Pengeringan gambut.
Penggalian gambut.
Konversi termal.
Proses ini sangat mempengaruhi pembakaran pada gambut itu sendiri karena gambut
memiliki kandungan air dan bobot kekeringan yang tepat agar gambut tersebut dapat
menghasilkan pembakaran yang sempurna.
c) Peralatan yang digunakan PLTU berbahan bakar gambut.
Dari segi peralatan yang digunakan pada PLTU berbahan bakar gambut tersebut tidak
jauh beda dengan PLTU yang berbahan bakar batu bara dan biomas yaitu : Boiler, Water
piping, super heater, re-heater ,economizer, pump, fan, water dan waste treatment, dll.

d) Kesimpulan ,
Gambut merupakan salah satu energi alternatif yang cukup berpotensial untuk
diaplikasikan dengan berbagai perlengkapan yang sesuai,energi gambut merupakan energi
yang cukup ramah lingkungan . Untuk daerah seperti indonesia ini sangat berpotensi sekali
untuk menerapkan PLTU berbahan bakar gambut tersebut sleain iklimnya ketersedian bahan
bakar gambut tersebut sangat berlimpah dan energi ini sangat ramah lingkungan.
c. Minyak bumi
Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik
dari jasad mikroorganisme dalam jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisa-sisa
hewan dan tumbuhan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, zat-zat, dan lumpur selama
jutaan tahun lamanya serta mendapat tekanan panas bumi secara alami. Bersamaan dengan
proses tersebut, bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks dalam jasad organik
menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon dalam proses penguraian tersebut berlangsung sangat
lamban sehingga untuk membentuk minyak bumi membutuhkan waktu yang sangat lama.
Itulah sebabnya minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui
kembali, sehingga dibutuhkan kebikjasaana dalam eksplorasi pemakaianya.
Untuk mendapatkan minyak bumi ini dapat dilakukan dengan pengeboran.
Semakin dalam batuan yang terkubur di dalam perut
bumi, minyak yang dihasilkan akan semakin banyak juga.
Dewasa ini sangat berperan minyak bumi dalam kehidupan sehari-hari bagi kita.
Disebabkan karena mafaat dan kegunaanya yang banyak. Minyak bumi adalah cairan kental,
berwarna coklat gelap, atau kehijauan yang sangat mudah terbakar, yang berada di lapisan
atas dari beberapa area di kerak bumi. Dari pengertian diatas bisa kita bayangkan bagaimana
pentingnya minyak bumi dalm hidup kita di era modern ini dan minyak bumi salah satu
bahan bakar utama dari sekian banyak bahan bakar yang digunakan dalam PLTU.

d. MFO
Marine Fuel Oil adalah hasil produk penyulingan minyak bumi, yang digunakan untuk
pembakaran langsung di dapur-dapur industri dan pemakaian lainnya seperti untuk Marine
Fuel Oil. MFO merupakan bahan bakar minyak termasuk jenis residue yang lebih kental
pada suhu kamar serta berwarna hitam pekat.
Minyak bumi atau minyak mentah (crude oil) merupakan bahan galian dari perut bumi
yang yang masih memerlukan proses lebih lanjut karena minyak bumi tersebut belum dapat
digunakan secara langsung. Untuk itu dilakukan pengolahan agar didapat produk-produk
yang sesuai dengan persyaratan yang ditentukan untuk masing-masing produk salah satunya
sebagai bahan bakar PLTU. Minyak heavy fuel oil yaitu Marine Fuel Oil (MFO) memiliki
karakteristik viskositas, kandungan sulfur dan kandungan logam, sedimen, kandungan abu
dan CCR cukup tinggi.

G. Komponen-komponen PLTU
a. Boiler
Boiler merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai
terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja.

Air adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air

panas atau steam pada tekanan dan suhu tertentu mempunyai nilai energi yang kemudian
digunakan untuk mengalirkan panas dalam bentuk energi kalor ke suatu proses. Jika air didihkan
sampai menjadisteam, maka volumenya akan meningkat sekitar 1600 kali, menghasilkan tenaga
yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga sistem boiler merupakan
peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik.

a) Cara Kerja Boiler

Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai tekanan, temperatur, dan
laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam yang akan digunakan. Berdasarkan ketiga hal
tersebut sistem boiler mengenal keadaan tekanan-temperatur rendah (low pressure/LP), dan
tekanan-temperatur tinggi (high pressure/HP), dengan perbedaan itu pemanfaatansteam yang
keluar dari sistem boiler dimanfaatkan dalam suatu proses untuk memanasakan cairan dan
menjalankan suatu mesin (commercial and industrial boilers), atau membangkitkan energi listrik
dengan merubah energi kalor menjadi energi mekanik kemudian memutar generator sehingga
menghasilkan energi listrik (power boilers). Namun, ada juga yang menggabungkan kedua
sistem boiler tersebut, yang memanfaatkan tekanan-temperatur tinggi untuk membangkitkan
energi listrik, kemudian sisa steam dari turbin dengan keadaan tekanan-temperatur rendah dapat
dimanfaatkan ke dalam proses industri dengan bantuan heat recovery boiler.

Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan bakar. Sistem
air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan steam.
Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan dari sistem air umpan,
penanganan air umpan diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk mencegah terjadi
kerusakan dari sistem steam. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi steam
dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan
sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan.

Sistem bahan bakar adalah semua perlatan yang digunakan untuk menyediakan bahan
bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan
bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem.

b) Komponen-komponen Boiler

Furnace Wall
Komponen ini merupakan tempat pembakaran bahan bakar. Beberapa bagian
dari furnace diantaranya : refractory, ruang perapian, burner, exhaust for flue
gas, charge and discharge door.

Steam Drum
Berfungsi untuk menyimpan air dalam volume yang besar dan untuk memisahkan uap
dari air setelah proses pemanasan yang terjadi dalam Boiler. Secara umum, ada empat jenis pipa
sambungan dasar yang berhubungan dengan Steam Drum, yaitu :

o Yang pertama adalah Feed Water Pipe, berfungsi mengalirkan air dari Economizer
ke Distribution Pipe yang panjangnya sama persis dengan Steam Drum. Distribution Pipe
bertugas mengalirkan air dari Economizer secara merata keseluruh bagian Steam Drum.

o Pipa sambungan yang kedua adalah pipa turun yang biasanya kita sebut
Downcomers. Downcomers biasanya ditempatkan disepanjang bagian dasar Steam Drum dengan
jarak yang sama antara satu dengan yang lainnya. Pipa-pipa ini mengalirkan air dari Steam Drum
menuju Boiler Circulating Pump. Boiler Water Circulating Pump atau disingkat dengan BWCP
digunakan untuk memompa air dari Downcomers dan mensirkulasikannya menuju Waterwall
yang kemudian air tersebut dipanaskan oleh pembakaran di Boiler dan selanjutnya dikirim
kembali ke Steam Drum.

o Sambungan ketiga terletak di kedua sisi Steam Drum, yaitu Waterwall Pipe.
Waterwall merupakan pipa-pipa kecil yang berderet vertikal dalam Boiler, setiap pipa dilas satu
sama lain agar membentuk selubung yang kontinyu dalam Boiler, konstruksi seperti ini biasanya
disebut sebagai konstruksi membran. Waterwall bertugas menerima dan mengalirkan air yang
berasal dari Boiler Circulating Pump untuk kemudian dipanaskan dalam Boiler dan dialirkan ke
Steam Drum.

o Sambungan yang terakhir adalah Steam Outlet Pipe. Pipa ini diletakkan dibagian
atas Steam Drum untuk memungkinkan Saturated Steam keluar dari Steam Drum dan menuju
Superheater.

Dalam Steam Drum, Saturated Steam akan dipisahkan dan diteruskan untuk pemanasan lebih
lanjut di Superheater, sedangkan airnya tetap berada dalam Steam Drum untuk kemudian
dialirkan ke Downcomers, dari sini keseluruhan proses akan dimulai lagi.

Selain pipa-pipa tersebut, juga terdapat Blowdown Pipe, letaknya didekat bagian bawah
Steam Drum, tepat dibawah lapisan permukaan air. Setiap kali air berubah menjadi Steam,
kotoran-kotoran air tetap tertinggal di air dalam Steam Drum. Jika konsentrasi kotoran-kotoran
ini menjadi tinggi, kemurnian Steam yang keluar dari Steam Drum akan terpengaruh dan bahkan
kotoran tersebut terbawa ke Superheater maupun ke Turbine. Pipa Blowdown menghilangkan
sebagian kecil air Boiler dari permukaan Steam Drum, pipa ini akan mengalirkan kotoran-
kotoran tersebut sehingga dapat mengurangi konsentrasi kotoran dalam air Boiler, dan pada
akhirnya dapat menjaga Superheater maupun Turbine tetap bersih.

Super Heater (SH)


Komponen ini merupakan tempat pengeringan steam dan siap dikirim
melalui main steam pipe dan siap untuk menggerakkan turbin uap atau
menjalankan proses industri.

Economizer
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk
memanaskan air dari air yang terkondensasi dari sistem sebelumnya maupun air
umpan baru.
Sealain Komponen tersebut masih ada komponen pendukung lainya yang
tidak kalah pentingnya dalam proses produksi seperti, Reheater, Boiler Water
Circulating Pump (BWTP), Down Comer, Pulveraizer dan lain-lain

b. Turbin Uap
Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial menjadi energi
kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk
putaran poros turbin. Poros turbin langsung atau dengan bantuan elemen lain, dihubungkan
dengan mekanisme yang digerakkan. Tergantung dari jenis mekanisme yang digerakkan
turbin uap dapat digunakan pada berbagai bidang industri, seperti untuk pembangkit listrik.
Turbin uap merupakan salah satu jenis mesin yang menggunakan metode external
combustion engine (mesin pembakaran luar). Pemanasan fluida kerja (uap) dilakukan di luar
sistem. Prinsip kerja dari suatu instalasi turbin uap secara umum adalah dimulai dari
pemanasan air pada ketel uap. Uap air hasil pemanasan yang bertemperatur dan bertekanan
tinggi selanjutnya digunakan untuk menggerakkan poros turbin. Uap yang keluar dari turbin
selanjutnya dapat dipanaskan kembali atau langsung disalurkan ke kondensor untuk
didinginkan. Pada kondensor uap berubah kembali menjadi air dengan tekanan dan
temperatur yang telah menurun. Selanjutnya air tersebut dialirkan kembali ke ketal uap
dengan bantuan pompa. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa turbin uap adalah
mesin pembangkit yang bekerja dengan sistem siklus tertutup.
a) Komponen-komponen Turbin
Sudu
Konversi energi terjadi melalui/pada sudu turbin. Turbin mempunyai susunan sudu
bergerak berselang-seling dengan sudu tetap. Sudu bergerak dan sudu tetap tersebut berkerja
besama untuk mengubah energi panas dalam uap menjadi energi mekanis berotasi.
Nozel
Nozel berfungsi untuk merubah energi (pipa pancar) potensial menjadi energi kinetik dari
uap.
Disck (roda turbin)
Disck berfungsi untuk meneruskan tenaga putar turbin kepada pesawat yang digerakkan.
Tenaga yang dihasilkan poros ini tenaga mekanis uap.

Jadi secara ringkas kerja turbin adalah dimana tenaga potensial dari uap dari boiler dirobah
menjadi tenaga kinetis pada Nozel dan tenaga kinetis ini dirobah menjadi tenaga putar pada
Blade, dengan melalui Disck tenaga putar dirubah menjadi tenaga mekanis pada poros
(shaft).
b. Klasifikasi Turbin Uap
1. Klasifikasi Turbin berdasarkan Prinsip Kerja (ekspansi uap)
1.Turbin Impuls

Turbin impuls atau turbin tahapan impuls adalah turbin sederhana berotor satu atau
banyak (gabungan ) yang mempunyai sudu-sudu pada rotor itu. Sudu biasanya simetris dan
mempunyai sudut masuk dan sudut keluar. Karena pada sudu gerak tidak terjadi ekspansi maka
bentuk sudu gerak turbin tersebut adalah simetris
Uap kering (superheated vapor) diekspansikan di nosel sehingga terjadi pengubahan energi
potensial maksimal menjadi energi kinetik maksimal. Konversi energi ini ditunjukan dengan
persamaan:
h1h2
2 )
C2 =

Dimana :
C2 = adalah kecepatan absolut yang keluar dari nosel
h1 = entalpi masuk
h2 = entalpi keluar dari nosel

Gas kecepatan tinggi menghantam bilah dimana sebagian besar dari energi kinetik diubah
menjadi putaran poros turbin. Untuk mendapatkan transfer energi maksimum maka bilah-bilah
turbin harus berotasi 1,5 kali kecepatan semburan uap kering.
Turbin Reaksi

Turbin reaksi adalah turbin dengan proses ekspansi (penurunan tekanan) yang terjadi baik
di dalam baris sudu tetap maupun sudu gerak, energi termal uap diubah menjadi energi kinetik di
sudu-sudu penghantar dan sudu-sudu jalan, dan kemudian gaya reaksi dari uap akan mendorong
sudu-sudu untuk berputar. Turbin reaksi disebut juga turbin Parsons sesuai dengan nama
pembuat turbin pertama, yaitu Sir Charles Parsons (Suyanto:2010)

Turbin reaksi, turbin yang proses ekspansi fluida kerjanya terjadi baik pada nosel maupun sudu
gerak, energi termal uap diubah menjadi energi kinetik di sudu-sudu penghantar dan sudu-sudu
jalan, dan kemudian gaya reaksi dari uap akan mendorong sudu-sudu untuk berputar.
Turbin reaksi mempunyai tiga tahap, yaitu masing-masingnya terdiri dari baris sudu tetap dan
dua baris sudu gerak. Sudu bergerrak turbin reaksi dapat dibedakan dengan mudah dari sudu
impuls karena tidak simetris, karena berfungsi sebagai nossel bentuknya sama dengan sudu tetap
walaupun arahnya lengkungnya berlawanan.Turbin reaksi nekatingkat/bertingkat. Setiap tingkat
terdiri dari nosel tetap dan nosel bergerak. Penurunan tekanan terjadi di ke dua nosel tersebut.
Turbin reaksi merupakan turbin bertingkat dengan nosel tetap dan nosel bergerak selihberganti.
Pasangan nosel tetap dan nosel bergerak disebut satu tingkat. Seperti turbin impuls, turbin reaksi
nekatingkat dapat bekerja pada sudu dengan kecepatan rendah untuk menghasilkan daya
maksimum.
Ciri-ciri turbin ini adalah :
Penurunan tekanan uap sebagian terjadi di Nosel dan Sudu Gerak
Adanya perbedaan tekanan didalam turbin sehingga disebut Tekanan Bertingkat.
Contoh dari turbin reaksi ini adalah turbin hero.

Klasifikasi turbin uap berdasarkan pada tingkat penurunan Tekanan Dalam Turbin
Turbin Tunggal ( Single Stage )
Uap dari nosel akan mendorong sudu-sudu secara terus menerus sehingga mengakibatkan roda
turbin berputar. Ekspansi uap melalui nosel mengubah energi termal entalpi menjadi energi
mekanik atau kecepatan tinggi. Kecepatan uap diekspansikan ke sudu gerak.
Kombinasi antara nosel dan sudu gerak dalam turbin paling sederhana adalah turbin satu tingkat
(single stage). Turbin satu tingkat (single stage) digunakan pada kebutuhan khusus, dan dapat
dikenali dengan uap keluar yang masih memiliki banyak energi
Dengan kecepatan satu tingkat atau lebih turbin ini cocok untuk untuk daya kecil, misalnya
penggerak kompresor, blower, dll.
Turbin Bertingkat (Aksi dan Reaksi ).
Disini sudu-sudu turbin dibuat bertingkat, biasanya cocok untuk daya besar. Pada turbin
bertingkat terdapat deretan sudu 2 atau lebih. Sehingga turbin tersebut terjadi distribusi
kecepatan / tekanan.
Pada turbin dengan 3 tingkat misalnya, terdiri dari 3 sudu gerak yang terdapat pada poros. Uap
dari nosel mengenai sudu-sudu yang akan mengerakkan poros berputar. Ketika uap melewati
nosel pertama, kecepatan uap akan menaik, dan tekanan uap akan menurun. Penurunan tekanan
akan diikuti dengan kenaikan volume spesifik uap. Uap mengekspansi sebagian energi ke sudu
gerak dan meninggalkan nosel pertama, serta memasuki nosel ke 2, dimana uap mengekspansi
sebagian energi lagi. Energi diekspansi pada tingkat ke 2 dan ke 3. Setelah uap melalui tingkat ke
3, dimana uap memberikan energinya untuk mengasilkan gerak, uap akan meninggalkan turbin
sebagai uap ke luar. Ukuran sudu gerak setiap tingkat akan lebih besar dari tingkat sebelumnya
seiring dengan dengan kenaikan volume spesifik uap.

Terdapat sedikit kerugian/kehilangan energi, ketika uap melalui nose!. Proses konversi energi
terjadi di nose!, dimana energi internal (tekanan) uap dikonversi menjadi energi kinetik
(kecepatan). Nosel harus didisain dengan penyempitan luas area aliran uap secara halus.
Kemudian uap akan mengalami percepatan melalui nosel karena penyempitan luas area aliran
dan akan meninggalkan nosel dengan kecepatan uap yang tinggi. Lalu, uap akan menubruk sudu
gerak, dimana sudu tersebut didisain untuk mengambil energi dari kecepatan uap yang tinggi.
Sudu gerak akan mengakibatkan perubahan kecepatan uap ketika uap melewati sudu tersebut,
yang mengakibatkan pemindahan energi dari uap sudu, yaitu dalam bentuk kecepatan uap yang
tinggi. Ketika uap menimpa sudu gerak, uap memberikan gaya dan energinya ke sudu, dalam
bentuk perubahan momentum, yang mempercepat sudu bergerak.
Didalam proses turbin, energi termaljenthalpi menjadi energi mekanik, terdapat 2 transformasi
energi utama, yaitu;
transformasi energi pertama adalah proses thermodinamik, yaitu energi thermal diubah ke energi
kinetik, yang menghasilkan kecepatan uap yang tinggi dan perubahan momentum.
transformasi energi kedua adalah proses mekanik, yaitu uap menimpa sudu gerak, yang
imparting momentum sehingga memutar poros turbin.

Klasifikasi turbin berdasarkan arah aliran Uap


Seperti dijelaskan diatas, salah satu karakter turbin dapat dibedakan berdasarkan arah aliran uap,
yaitu turbin aksial, turbin radial, dan turbin helikal. Secara umum, arah aliran uap ditentukan
oleh posisi relatif dari nose!, diaphragms, sudu tetap dan sudu gerak.
Turbin aksial
Turbin aksial adalah turbin dengan arah uapnya mengalir sejajar terhadap sumbu turbin (shaft).
Pada proses ekspansinya turbin ini dapat dibedakan menjadi Turbin impuls dan turbin reaksi.
Turbin radial
Turbin radial adalah turbin dengan arah uapnya mengalir tegak lurus terhadap sumbu turbin
(shaft)
Turbin helikal
Turbin helikal adalah turbin dengan arah uapnya mengalir tangesial terhadap lingkaran rotor dan
menubruk/menimpa sudu gerak. Sudusudu dibentuk sedemikian rupa sehingga arah aliran uap
berbalik pada setiap sudu. Sebagian turbin helikal digunakan untuk pemanfaatan uap kembali,
dimana uap keluar dari sudu akan dikembalikan untuk menubruk sudu gerak melalui kanal di
turbin, hal tersebut akan mengekspansi energy uap lebih banyak
Pembagian aliran uap apakah aliran tunggal atau aliran ganda, tergantung apakah aliran uap
dalam satu arah atau dua arah.
Aliran uap tunggal: Uap memasuk ke inlet turbin dan mengalir sekali jalan melalui sudu dengan
arah aksial dan keluar dari turbin.
Aliran uap ganda:: Uap memasuk melalui tengah turbin dan mengalir melalui sudu menuju
masing-masing ujung poros , dan keluar melaui exhaust chambers. Keunggulan dari aliran uap
ganda adaalah sudusudu akan lebih pendek dibnadingkan dengan aliran uap tunggal pada
kapasitas yang sarna dan mengurangi daya dorong aksial
Sedangkan berdasarkan aplikasi dalam pemakaiannya, turbin uap dapat digolongkan dalam tiga
jenis utama, yaitu:
o Turbin generator, yang dioperasikan di industri dan termaI
o Turbin mekanik, yang dioperasikan untuk menggerakan :kompresor, pompa, blower
o Turbin kapaI (marine turbine), yang dioperasikan untuk menggerakan baling-baling kapaI, dan
perlengkapan kapaI Perbedaan utama antara turbin mekanik dengan turbin-turbin lainya adalah :
putaran bervariasi antara (80% sid 105%) dari putaran rancangan nomal
perbedaan karakteristik out put turbine (lihat gambar 14)
putaran tinggi
sesuai dengan standar API (American petroleum institute).

2.3.4 Klasifikasi turbin berdasarkan Proses Penurunan Tekanan Uap


1. Turbin Kondensasi.
Turbin kondisi dipakai bila seluruh energi uap dipergunakan untuk menghasilkan daya. Uap yang
keluar dari turbin dikondensasikan dalam kondenser, dengan tujuan mendapatkan tekanan lawan
yang cukup rendah, sehingga menghasilkan daya yang tinggi. Kemudian air hasil kondensasi
dapat disirkulasikan kembali ke dalam ketel. Turbin kondensasi yang disebut juga turbin
kondensasi langsung (straight condensing turbine). Tekanan keluar turbin kurang dari 1 atm dan
dimasukkan kedalam kompresor.

Ilustrated condensing turbin by JP. Holman


Turbin Tekanan Lawan.
Turbin tekanan lawan dipakai bila suatu industri (pabrik) membutuhkan pemakaian uap yang
berganda yaitu sebagai sumber energi potensial dan sekaligus sebagai sumber energi untuk
keperluan pemprosesan. Tekanan uap meninggalkan tekanan turbin ( tekanan lawan) diatur
sesuai dengan tekanan uap pemproses. Dengan demikian, tekanan dan temperatur uap dari ketel
harus diatur berdasarkan tekanan, temperatur uap pemroses dan daya yang dihasilkan, efisiensi
serta konsumsi uap untuk turbin.

Ilustrasi turbin tekanan lawan


Daya turbin tekanan lawan dihasilkan dari ekspansi uap dari tekanan awal (initial) ekonomis
turun sampai tekanan pemanasan. Layout dari instalasi uap untuk turbin tekanan lawan
steam yang keluar masih bertekanan relatif tinggi. Apabila tekanan sisi keluar turbin masih besar
dari 1 atm sehingga masih dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin lain. Turbin jenis ini
banyak digunakan di pabrik kimia
Turbin Ekstraksi
Turbin ekstraksi terbagi menjadi dua jenis, yaitu :
turbin ekstraksi kondensasi
turbin ekstraksi tekanan lawan

Turbin ekstraksi kondensasi, beroperasi dengan penggunaan uap ganda, yaitu untuk pembangkit
tenaga (penyediaan daya), dan juga untuk penyediaan uap bagi keperluan-keperluan ekstraksi.
Bila tidak ada kebutuhan uap untuk ekstraksi, maka turbin akan bekerja sebagai turbin
kondensasi langsung. Turbin ekstraksi kondensasi
Didalam turbin ini sebagian uap dalam turbin diekstraksi untuk roses pemanasan lain, misalnya
proses industri.

Induction turbine ilustrated by JP. holman


Turbin ekstraksi kondensasi banyak ditemukan di beberapa industri, dimana uap bertekanan
rendah digunakan untuk berbagai pemprosesan (processing), dan uap bertekanan tinggi sebagai
penggerak mula (primer mover) untuk pembangkit tenaga. Turbin itu disebut juga turbin uap
dengan pembuangan dini seperti terlihat dalam gambar 21 dibawah ini.
Turbin dengan pembuangan dini (pass out turbine) terdiri dari dua bagian, yaitu turbin
bertekanan tinggi (TTT) dan turbin bertekanan rendah (TTR), dengan fungsi uap ganda, yaitu:
untuk keperluan pemprosesan dan pembangkit tenaga. Sebagian uap dari turbin tekanan tinggi
(TTT) dikeluarkan untuk kebutuhan pemprosesan. Selebihnya masuk ke TTR, mengekspansi
turbin yang akan menghasilkan daya untuk menggerakan beban (load).
Uap dari pemprosesan dan uap dari TTR dimasukan dalam kondensor, yang kemudian
menghasilkan air kondensat. Air kondensat dapat dijadikan air pengisi ketel (boiler feed water).

Kerugian yang terjadi dalam turbin


kerugian dalam turbin one stage
nozzle reheat merupakan rugi-rugi ketika steam diekspansikan di nosel secara adiabatik tak-
reversibel dan mengakibatkan kenaikan temperatur steam (relatif terhadap temperatur jika steam
diekspansikan isentropik)
blade reheat merupakan rugi-rugi gesekan aliran steam ketika lewat sudu-gerak
windage losses merupakan rugi-rugi gesekan ketika steam meninggalkan sudu-gerak
stage reheat merupakan jumlah semua rugi-rugi dalam satu tahap ekspansi
kerugian dalam turbin multi stage

Reheat factor :
Efisiensi isentropik turbin banyak tingkat :

a. Generator
Generator adalah alat untuk membangkitkan listrik yang
terdiri dari Stator dan Rotor. Rotor tersebut dihubungkan dengan
Shaft Turbine sehingga berputar bersama-sama. Stator Bars
didalam sebuah generator membawa arus hubungan output
pembangkit. Arus DC (Direct current) dialirkan melalui Brush
Gear yang langsung bersentuhan dengan Slip Ring yang
dipasang jadi satu dengan Rotor sehingga akan timbul medan
magnit (flux). Jika Rotor berputar, medan magnit tersebut
memotong kumparan pada Stator sehingga pada ujung-ujung
kumparan Stator timbul tegangan listrik.

Dengan adanya Rotor yang bergerak secara mekanis


berotasi tentu terjadi kontak dengan stator yang mengakibatkan
terjadinya panas maka perlu sistem pendinginan berikut
pengenai sisitem pendinginannya:
a) Sistem Pendinginan Stator
Pembangkit tenaga listrik berpendingin hidrogen
yang lebih besar seringkali mempunyai sistim pemdingin
terpisah untuk mendinginkan statornya. Batangan-
batangan stator (stator bars) didalam sebuah generator
membawa arus hubungan output pembangkit. Aliran
arus yang melewati batangan-batangan ini menghasilkan
jumlah panas yang berarti/signifikan .
Untuk generator yang berpendingin hidrogen yang
lebih kecil, hidrogen itu saja biasanya sudah dapat
menghisap panas. Akan tetapi generator yang lebih besar
sering mempunyai sistim pendingin air tambahan bagi
batangan-batangan statornya.
Batangan stator yang umum terdiri atas sejumlah
konduktor yang berlubang. Air yang mengalir melewati
konduktor ini menghisap panas yang dihasilkan oleh arus
yang dibawa batangan tersebut.
b) Sistem Pendinginan Rotor
Pendinginan dengan udara jarang digunakan pada
pembangkit tenaga listrik yang besar, karena pendinginan
dengan udara bukanlah alat yang efisien untuk
menyingkirkan panas yang jumlahnya besar. Sebagian
besar pembangkit tenaga listrik yang besar menggunakan
sistim pendinginan hidrogen untuk mempertahankan
temperatur kerja yang sesuai.
Hidrogen digunakan dengan jumlah yang sama, ia
menyerap lebih banyak panas daripada udara, sehingga
pembangkit tenaga listrik lebih umum memakai pendingin
hidrogen.Untuk melepaskan panas dari komponen-
komponen yang ada didalam generator rotor hidrogennya
harus disirkulasikan disekitar komponen-komponen yang
panas.

b. Air Preheater (APH)


Air Preheater ini adalah alat yang sistim kerjanya berputar
dengan putaran rendah yang gunanya untuk memanasi udara
pembakaran sebelum dikirim ke furnace. Sedangkan pemanas
udara pembakaran tersebut diambil dari gas buang hasil
pembakaran dari furnace yang dialirkan melalui Air preaheater
ini sebelum dibuang ke cerobong.
Komponen utama Air Preheater ini adalah jalan masuk
udara, jalan keluar udara, sebuah penutup yang berputar
(rotating hood), sebuah elemen pemanas, jalan masuk gas panas

dan jalan keluar gas panas.


Gas panas dari furnace diarahkan melalui saluran sehingga
gas melewati bagian elemen pemanas. Pada saat gas melewati
permukaan elemen, gas memanaskan plat-plat logam. Plat-plat
panas tersebut berputar menuju sisi saluran udara pembakaran,
sehingga terjadi perpindahan panas.
c.Electrostatic Precipitator (ESP)
ElectroStatic Precipitator (ESP) adalah salah satu alternatif
penangkap debu dengan effisiensi tinggi (mencapai diatas 90%)
dan rentang partikel yang didapat cukup besar. Dengan
menggunakan electro static precipitator (ESP) ini, jumlah limbah

debu yang keluar dari cerobong diharapkan hanya sekitar 0,16 %


(efektifitas penangkapan debu mencapai 99,84%)

B. Keunggulan dan Kelemahan PLTU


Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) memiliki beberapa keunggulan
dibandingkan dengan jenis pembangkit listrik lainnya. Keunggulan
tersebut antara lain :
Dapat dioperasikan menggunakan berbagai jenis bahan bakar
(padat, cair dan gas).
Dapat dibangun dengan kapasitas yang bervariasi

Dapat dioperasikan dengan berbagai mode pembebanan

Kontinyuitas operasinya tinggi

Usia pakai (life time) relatif lama

Namun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) juga memiliki


beberapakelemahan. Kelemahan tersebut antara lain :
Sangat tergantung pada tersedianya pasokan bahan bakar

Tidak dapat dioperasikan (start) tanpa pasokan listrik dari luar

Memerlukan tersedianya air pendingin yang sangat banyak dan


kontinyu
Investasi awalnya mahal

http://pembangkit-uap.blogspot.co.id/2015/03/klasifikasi-turbin-uap-k2513067.html

Anda mungkin juga menyukai