Dari skema diatas secara singkat fluida panas bumi yang dipompa dari
Production Well disalurkan menuju tabung separator untuk pemisahan
antara fasa uap dan fasa air. Fasa uap lalu dialirkan langsung untuk
menggerakkan turbin sedangkan fasa air diinjeksikan kembali ke dalam
reservoir melalui Injection Well.
B. PROSES PRODUKSI PT. GEO DIPA ENERGI (PERSERO)
UNIT 1 DIENG
1. Peralatan Utama Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
(PLTP) Unit 1 Dieng
a. Steam Field (Lapangan Uap)
1) Well Head (Kepala Sumur)
Sumur produksi berfungsi untuk memproduksi uap yang
akan digunakan pada pembangkit listrik panas bumi sebagai
sumber energi yang akan menghasilkan listrik. Pada sumur
produksi terdapat well head (kepala sumur) merupakan tempat
pengeboran yang akan menghasilkan uap panas.
Top
Valve
Master
Valve1
Master
Valve2
Bleed
Valve
Separator
Silincer
4) Pipa Uap
Fungsi utama dari pipa alir adalah mengalirkan
fluida (dua fasa) dari kepala sumur menuju separator,
mengalirkan uap kering dari separatormenuju turbin,
mengalirkan air hasil pemisah (brine) dari separator menuju
sumur injeksi, dan mengalirkan condensate water menuju
sumur injeksi. Sehingga, pipa alir terdiri dari pipa alir dua
fasa, pipa alir uap,pipa alir brine, dan pipa alir kondensat.
Ciri khas dari pipa alir uap adalah diameternya yang lebih
besar dibandingkan dengan pipa alir lain karena volume
spesifik dari uap yang jauh lebih besar dibandingkan dengan
volume spesifik dari air atau brine.
Pipa uap
6) Brine Pump
Brine pump berfungsi untuk memompa brine water
dari balong menuju sumur injeksi. Pompa ini bekerja pada
rentang temperatur sekitar 50-60 0C. Kapasitas pompa brine
yang digunakan adalah sekitar 700 GPM (Gallon Per
Minute) dengan tekanan rata-rata 304 Psi. Tipe dari pompa
brine nya adalah pompa berjenis sentrifugal dengan
kapasitas driver sebesar 200 HP pada kecepatan 2900 rpm.
Brine pump
(Sumber: Data primer, 2015)
7) Sumur Injeksi
Sumur injeksi berfungsi untuk menginjeksikan fluida
yang berasal dari sisa hasil pemisahan produksi uap PLTP.
Proses ini dilakukan untuk menjaga kuantitas air pada
reservoir sehingga siklus PLTP memiliki lifetime yang lebih
lama. Biasanya sumur injeksi hanya mengembalikan 40%
dari jumlah fluida yang diambil dari reservoir dan sisanya
merupakan air hujan (meteoroid water) yang dibiarkan
secara alami mengisi reservoir.
Sumur injeksi
(Sumber: Data primer, 2015)
8) Rock Muffler
Rock muffler merupakan tumpukan batu yang di
letakkan sebuah kotak, berfungsi sebagai peredam suara,
pelepasan uap dan menjaga agar tekanan uap stabil. Pada
unit proses produksi PT.GDE unit 1 Dieng tekanan diatur
sebesar 9.8 bar. Fungsi lain rock muffler adalah sebagai
proteksi apabila terdapat masalah pada power plant. Ketika
uap yang terdistribusi dari well pad memiliki tekanan
berlebih, amak dapat langsung dibuang ke udara oleh rock
muffler. Sedangkan ketika tekanan saat supply uap yang
berasal dari well pad kurang dari set point, maka rock
muffler akan menambahkan uap ke power plant.
9) Kompresor
Kompresor berfungsi untuk mengahsilkan udara
bertekanan sebagai energi penggerak valve pneumatic.
10) CDP ( Condensat Drain Pots )
Untuk menjaga kualitas uap maka diperlukan
makanisme yang digunakan untuk membuang kondensat di
dalam pipa. Condensat Drain Port atau CDP merupakan
rangkaian alat yang dipasang sepanjang jalur saluran pipa
terutama pada bagian jalur pipa yang rendah untuk menjebak
kondensat dan membuang ke luar pipa.
Jarak rata – rata antar CDP sekitar 50 meter. CDP
biasanya terdiri dari main hole, valve, condensat trap.
Elbow, blow down dan pipa. Main hole digunakan sebagai
tempat pembuangan uap basah. Kondensat yang terbentuk
di dalam pipa secara gravitasi akan terdorong dan masuk ke
dalam main hole. Kondensat yang terkumpul akan
dikeluarkan melalui dua cara, yakni melalui condensat trap
dan blow down.
Prinsip kerja dari kondensat trap adalah
memanfaatkan perbedaan tekanan di dalam dan di luar
saluran pipa. Perbedaan tekanan ini merupakan fungsi dari
kuantitas kondensat yang terdapat di dalam main hole dan
temperature di dalam main hole.
b. Power Plant (Pembangkit)
1) Rupture Disk
Rupture disk berfungsi sebagai pengaman dari pipa
uap yang ada di area power plant. Rupture disk akan bekerja
membuka katup apabila rock muffler sudah tidak mampu
mengatasi tekanan uap yang berlebihan.
2) Scrubber
Fungsi Scrubber sama dengan separator yaitu
memisahkan air dan uap. Scrubber diletakkan sebelum uap
masuk ke turbin karena uap dari separator masih
mengandung butiran – butiran air, terlebih jarak antara
power plant dan steam field yang cukup jauh, sehingga
memungkinkan terjadinya kondensasi. Scrubber merupakan
pemisah terakhir sebelum masuk main steam valve.
3) Demister
Demister adalah alat untuk proses penyaringan uap
( steam ) yang paling terakhir sebelum steam masuk ke
trubin. Proses penyaringan ini merupakan suatu upaya untuk
menghindari proses vibrasi, erosi dan pembentukan kerak (
scalling ) pada sudut dari nozzle yang akan mengganggu
kerja turbin.
4) Stop Valve
Stop valve berfungsi sebagai pembuka dan penutup
aliran uap ke turbin. Stop valve juga sebagai pengaman jika
terjadi masalah pada turbin datau generator, maka stop valve
akan menghentikan aliran uap ke turbin.
5) Control Valve
Control valve berfungsi sebagai katup pengatur
besar kecilnya uap yang akan mask ke turbin. Control valve
bekerja dibantu dengan TCS (Turbin Control System) yang
akan memberikan sinyal seberapa besar uap yang harus
masuk ke turbin.
6) Turbin Uap
Model turbin yang digunakan pada PLTP Unit 1
Dieng adalah model double flow dengan tipe impuls-
reaction buatan Ansaldo Manufacture (Italia) produksi tahun
1990. Selama proses operasi, putaran turbin akan mencapai
3000 rpm. Besar nilai pressure turbin adalah 0,081 ATA.
Turbin ini memiliki stage 7+7. Kendala operasi pada turbin
yakni perawatan berkala karena uap bersih yang masuk ke
turbin dalam jangka waktu yang panjang akan mengandung
partikel air. Uap yang tidak bersih akan membawa NCG
yang dapat memberikan efek abrasi pada turbin sehingga
akan mempengaruhi lifetime dari turbin. Range kerja untuk
tekanan uap dari turbin adalah 6-12 bar.
7) Generator
Generator yang digunakan di PLTP Unit 1 Dieng
memiliki tipe totally closed dan proses didalamnya
menerapkan sistem 3 fasa. Di dalam generator terdapat
rangkaian stator dan rotor. Stator membutuhkan tegangan
sekitar 15000 Volt dan arus 2890 Ampere. Selain itu,
generator ini memiliki 2 buah kutub medan, yakni kutub
utara dan kutub selatan yang menghasilkan putaran 3000
rpm. Power factor generator ini mencapai 0,8 dengan
frekuensi keluaran sebesar 50 Hz serta rangetegangan
keluaran antara 13,8 kV – 15 kV. Kapasitas daya generator
adalah 75 MVA dengan efisiensi sekitar 95%.
8) Condenser
Condenser merupakan suatu alat yang digunakan
untuk mengkondensasikan uap sisa dari turbin dengan
kondisi tekanan yang vakum. Uap sisa dari turbin masuk dari
sisi atas condenser, kemudian mengalami kondensasi
sebagai akibat penyerapan panas oleh air pendingin yang
diinjeksikan melalui spray nozzle. Uap sisa yang tidak
terkondensasi dikeluarkan dari condenser oleh ejector. Air
kondensat dipompakan oleh dua buah pompa pendingin
utama ( Main Cooling Water Pump ) ke manara pendingin
(cooling tower) untuk didinginkan ulang sebelum
disirkulasikan kembali ke condenser. Spesifikasi condenser
yang digunakan yang digunakan di PLTP Unit 1 Dieng
adalah memiliki tekanan vakum antara 0.007 – 0.1 bar
dengan suhu output sampai dengan 400C. Kendala operasi
yang terjadi pada condenser ialah apabila terdapat NCG
(Non Condensable Gas) pada uap yang masuk, karena NCG
tidak dapat terkondensasi sehingga dapat menyebabkan
tekanan dalam condenser meningkat.
9) Ejector
Ejector adalah alat untuk menarik gas yang tidak
dapat terkondensasi dari condenser agar condenser tetap
dalam kondisi vakum. Ejector berfungsi untuk menyaring
NCG (Non Condensable Gas) atau gas yang tidak dapat
dikondensasikan dari condenser dan dibuang ke udara.
Sistem ejector merupakan salah satu sistem yang sangat
penting bagi suatu PLTP. Karena suatu PLTP tidak dapat
beroperasi dengan baik apabila sistem ekstrasi gas
(ejector) yang terpasang mengalami gangguan.
10) Intercondenser dan Atercooler
Intercooler dan Aftercooler berfungsi sebagai
pemisah NCG dengan bantuan spray wate rdari Auxiliary
Cooling Pump dan Vacuum Pump yang kemudian gas NCG
tersebut disalurkan menuju cooling tower.
11) Auxiliary Cooling Pump
Auxiliary cooling pump berfungsi sebagai pompa
spray water ke Intercooler. Auxiliary cooling pump
mendapatkan pasokan air dari basin cooling tower. Besar
daya yang dimiliki oleh auxiliary cooling pump adalah 20
HP.
Separator brine
Uap
Rock Muffler
Turbin Uap
Generator