Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

VAPORIZER
( ALAT PENUKAR PANAS )

Disusun Oleh :

1. Dea Widya Syafriani 061540411885


2. M. Bintang Cendikia 061540411892
3. Wahyu Triaji R 061540411904

Kelompok : 2
Dosen Pembimbing : Endang Supraptiah, S.T.,M.T.

JURUSAN TEKNIK KIMIA


PROGRAM STUDI DIV TEKNIK ENERGI
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Unit penukar kalor adalah suatu alat untuk memindahkan panas dari suatu fluida ke
fluida yang lain. Sebagian besar dari industri-industri yang berkaitan dengan pemprosesan
selalu menggunakan alat ini, sehingga alat penukar kalor ini mempunyai peran yang
penting dalam suatu proses produksi atau operasi.
Pemilihan yang tepat suatu alat penukar kalor akan menghemat biaya operasional
harian dan perawatan. Bila alat penukar kalor dalam keadaan baru, maka permukaan logam
dari pipa-pipa pemanas masih dalam keadaan bersih setelah alat beroperasi beberapa lama
maka terbentuklah lapisan kotoran atau kerak pada permukaan pipa tersebut. Tebal tipisnya
lapisan kotoran tergantung dari fluidanya. Adanya lapisan tersebut akan mengurangi
koefisien perpindahan panasnya. Harga koefisien perpindahan panas untuk suatu alat
penukar kalor selalu mengalami perubahan selama pemakaian. Batas terakhir alat dapat
berfungsi sesuai dengan perencanaan adalah saat harga koefisien perpindahan panas
mencapai harga minimum.
Penukar panas sangat luas dipakai dalam industri seperti kilang minyak, pabrik
kimia maupun petrokimia, industri gas alam, refrigerasi, pembangkit listrik. Salah satu
contoh sederhana dari alat penukar panas adalah radiator mobil di mana cairan pendingin
memindahkan panas mesin ke udara sekitar.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Alat Penukar Kalor?
2. Apa yang dimaksud dengan Vaporizer ?
3. Apa saja jenis-jenis dari Vaporizer?
4. Bagaimana prinsip kerja dari Vaporizer?
1.3 Tujuan

Penulisan makalah ini memiliki beberapa tujuan, antara lain :

1. Mengetahui yang dimaksud dengan alat penukar kalor


2. Mengetahui dari alat penukar kalor yaitu vaporizer
3. Mengetahui jenis-jenis vaporizer
4. Mengetahui prinsip kerja dari vaporizer
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Alat Penukar Kalor
Prinsip dan Teori Dasar Perpindahan Panas

Panas adalah salah satu bentuk energi yang dapat dipindahkan dari suatu tempat ke
tempat lain, tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan sama sekali. Dalam suatu
proses, panas dapat mengakibatkan terjadinya kenaikan suhu suatu zat dan atau perubahan
tekanan, reaksi kimia dan kelistrikan.
Proses terjadinya perpindahan panas dapat dilakukan secara langsung, yaitu fluida
yang panas akan bercampur secara langsung dengan fluida dingin tanpa adanya pemisah
dan secara tidak langsung, yaitu bila diantara fluida panas dan fluida dingin tidak
berhubungan langsung tetapi dipisahkan oleh sekat-sekat pemisah.
Stabilitas fasa fluida pada HE suhu rendah sangat penting mengingat aliran
panas/dingin harus dapat mengalir dengan baik (viscositas optimal). Pengaruh suhu,
tekanan, dan jenis kriogenik akan sangat menentukan efektivitas pertukaran panas yang
terjadi. Beberapa kriteria utama HE yang dibutuhkan untuk penggunaan pada suhu rendah:
1. Perbedaan suhu aliran panas dan dingin yg kecil guna meningkatkan efisiensi
2. Rasio luas permukaan terhadap volume yg besar untuk meminimalkan
kebocoran
3. Perpindahan panas yang tinggi untuk mengurangi luas permukaan
4. Massa yg rendah untuk meminimalkan waktu start up
5. Kemampuan multi channel untuk mengurangi jumlah HE
6. Kemampuan menerima tekanan yg tinggi
7. Pressure Drop yg rendah
Minimalisasi beda suhu aliran panas & dingin harus juga memperhatikan pengaruh
suhu terhadap panas spesifik (Cp) fluida. Jika Cp menurun dengan menurunnya suhu
fluida (contoh Hidrogen), maka perbedaan suhu inlet & outlet harus ditambah dari harga
minimal beda suhu aliran.

Perpindahan Panas Secara Konduksi


Merupakan perpindahan panas antara molekul-molekul yang saling berdekatan antar
yang satu dengan yang lainnya dan tidak diikuti oleh perpindahan molekul-molekul
tersebut secara fisik. Molekul-molekul benda yang panas bergetar lebih cepat dibandingkan
molekul-molekul benda yang berada dalam keadaan dingin. Getaran-getaran yang cepat ini,
tenaganya dilimpahkan kepada molekul di sekelilingnya sehingga menyebabkan getaran
yang lebih cepat maka akan memberikan panas.

Perpindahan Panas Secara Konveksi


Perpindahan panas dari suatu zat ke zat yang lain disertai dengan gerakan partikel
atau zat tersebut secara fisik.

Perpindahan Panas Secara Radiasi


Perpindahan panas tanpa melalui media (tanpa melalui molekul). Suatu energi
dapat dihantarkan dari suatu tempat ke tempat lainnya (dari benda panas ke benda yang
dingin) dengan pancaran gelombang elektromagnetik dimana tenaga elektromagnetik ini
akan berubah menjadi panas jika terserap oleh benda yang lain.

Gambar 2.1 Perpindahan Kalor pada Heat Exchanger (Djunaidi, 2009)


Pada dasarnya prinsip kerja dari alat penukar kalor yaitu memindahkan panas dari
dua fluida padatemperatur berbeda di mana transfer panas dapat dilakukan secara langsung
ataupun tidak langsung.

a. Secaara kontak langsung


Panas yang dipindahkan antara fluida panas dan dinginmelalui permukaan kontak
langsung berarti tidak ada dinding antara kedua fluida.Transfer panas yang terjadi yaitu
melalui interfase / penghubung antara kedua fluida.Contoh : aliran steam pada kontak
langsung yaitu 2 zat cair yang immiscible (tidak dapat bercampur), gas-liquid, dan partikel
padat-kombinasi fluida.
b. Secara kontak tak langsung
Perpindahan panas terjadi antara fluida panas dan dingin melalui dinding pemisah.
Dalam sistem ini, kedua fluida akan mengalir.Seperti yang telah dikemukakan dalam
pendahuluan terdapat banyak sekali jenis-jenis alat penukar kalor. Maka untuk mencegah
timbulnya kesalah pahaman maka alat penukar kalor dikelompokan berdasarkan fungsinya:
a. Chiller, alat penukar kalor ini digunakan untuk mendinginkan fluida sampai
pada temperature yang rendah. Temperature fluida hasil pendinginan didalam
chiller yang lebih rendah bila dibandingkan dengan fluida pendinginan yang
dilakukan dengan pendingin air. Untuk chiller ini media pendingin biasanya
digunakan amoniak atau Freon.
b. Kondensor,alat penukar kalor ini digunakan untuk mendinginkan uap atau
campuran uap, sehingga berubah fasa menjadi cairan. Media pendingin yang
dipakai biasanya air atau udara. Uap atau campuran uap akan melepaskan panas
latent kepada pendingin, misalnya pada pembangkit listrik tenaga uap yang
mempergunakan condensing turbin, maka uap bekas dari turbin akan
dimasukkan kedalam kondensor,lalu diembunkan menjadi kondensat.
c. Cooler,alat penukar kalor ini digunakan untuk mendinginkan cairan atau gas
dengan mempergunakan air sebagai media pendingin. Disini tidak terjadi
perubahan fasa, dengan perkembangan teknologi dewasa ini maka pendingin
coler mempergunakan media pendingin berupa udara dengan bantuan fan
(kipas).
d. Evaporator, alat penukar kalor ini digunakan untuk penguapan cairan menjadi
uap. Dimana pada alat ini menjadi proses evaporasi(penguapan) suatu zat dari
fasa cair menjadi uap. Yang dimanfaatkan alat ini adalah panas latent dan zat
yang digunakan adalah air atau refrigerant cair.
e. Reboiler,alat penukar kalor ini berfungsi mendidihkan kembali (reboil) serta
menguapkan sebagian cairan yang diproses. Adapun media pemanas yang sering
digunakan adalah uap atau zat panas yang sedang diproses itu sendiri. Hal ini
dapat dilihat pada penyulingan minyak pada gambar2.2, diperlihatkan sebuah

reboiler dengan mempergunakan minyak(665 0F) sebagai media penguap,


minyak tersebut akan keluar dari boiler dan mengalir didalam tube.
Gambar. 2.2. Thermosiphon Reboiler(Anonim, 2011)

f. HeatExchanger,alat penukar kalor ini bertujuan untuk memanfaatkan panas suatu


aliran fluida yang lain. Maka akan terjadi dua fungsi sekaligus, yaitu:
 Memanaskan fluida
 Mendinginkan fluida yang panas
Suhu yang masuk dan keluar kedua jenis fluida diatur sesuai dengan
kebutuhannya. Pada gambar diperlihatkan sebuah heat exchanger, dimana fluida
yang berada didalam tube adalah air, disebelah luar dari tube fluida yang
mengalir adalah kerosene yang semuanya berada didalam shell.
g. Vaporizer alat penukar kalor ini digunakan untuk memekatkan suatu larutan
dengan cara menguapkan cairan selain air. Uap yang dihasilkan dari vaporizer
digunakan untuk proses kimia, bukan sebagai sumber panas seperti halnya
steam pada boiler.

2.2 Pengertian Vaporizer


Vaporizer adalah suatu perangkat yang digunakan untuk mengektraksi suatu
bahan dimana bahan yang diperoleh berupa uap. Uap dapat diekstraksi dengan cara
memanfaatkan semua kaca pemanas, ekstraksi, dan sebuah ruang ekstraksi venturi
berurutan. Sebuah vaporizer memanaskan bahan dalam vakum parsial sehingga senyawa
aktif yang terkandung dalamnya menjadi uap. Tidak terjadi pembakaran, sehingga tidak
ada asap.
Uap air idealnya tidak mengandung partikel lain dan secara signifikan
menurunkan konsentrasi gas beracun seperti karbon monoksida. Uap air diekstraksi
dalam berbagai bentuk didalam bilik-bilik ekstraksi yang termasuk lubang lurus, venturi
atau venturi urutan, dan yang dibuat dari bahan-bahan yang berbeda termasuk logam
dan kaca. Uap air yang diekstraksi kemudian adalah menghisap secara langsung melalui
suatu selang atau pipa yang termasuk uap air untuk keaktifan yang paling tinggi. Pada
vaporizer tidak ada asap dihasilkan, suhu-suhu lebih dingin, dan lebih sedikit bahan
yang diperlukan untuk mencapai tingkat tertentu.
Secara umum vaporizer digunakan untuk menguapkan cairan. Yang
membedakan vaporizer dengan evaporator adalah dimana evaporator berfungsi untuk
memekatkan suatu larutan dengan cara menguapkan airnya, sedangkan vaporizer
berfungsi untuk memekatkan suatu larutan dengan cara menguapkan cairan selain air.
Uap yang dihasilkan dari vaporizer digunakan untuk proses kimia, bukan sebagai
sumber panas seperti halnya steam pada boiler.
Vaporizer menggunakan elemen pemanas listrik, sering kali disertai
Thermostatic pengatur suhu. Harga vaporizer yang berkualitas tinggi sangat mahal,
mencapai beberapa ratus dolar AS. Dalam pemanasan secara konduksi, substansi
ditempatkan pada pelat logam yang kemudian dipanaskan untuk melepaskan konstituen
aktif. Konduksi vaporizer merupakan jenis pertama muncul yang dipasaran, dan masih
di produksi.
Di dalam pemanasan konveksi, substansi tidak pernah menyentuh suatu unsur
pemanasan. Sebaliknya, udara melalui pemanasan dengan cepat, dan membiarkan
pelepasan; pembebasan dari unsur-unsur yang aktif. Metoda tentang pemanasan
membebaskan unsur-unsur lebih aktif dibanding pemanasan secara konduksi. Suatu
vaporizer atau vaporisasi menggunakan tiang penyangga yang terbuat dari kaca, ketika
dihubungkan dengan wadah pada banyak pipa atau pipa air, atau ketika dihubungkan
dengan sebuah wadah pada ruang vaporisasi khusus memungkinkan kita menarik udara
untuk melewati permukaan pemanas kaca kemudian memanaskan udara melalui substrat
dalam wadah tersebut sedangkan uap diekstrak dan kemudian melewati pipa, sering kali
dengan air atau air dingin.
Banyak vaporizer menggunakan tube, dimana dapat menghisap udara. Beberapa
vaporizer memiliki suatu tambahan kantong atau balon; uap dimasukkan ke dalam
kantong. Tambahan-tambahan dapat ditempatkan antara vaporizer atau kantong.
Vaporizer yang baik yaitu udara yang secara aktif masuk melalui elemen pemanas, atau
jenis pasif, di mana pengguna menghirup udara tanpa bantuan fan atau pompa. Sebagian
besar vaporizer menggunakan prinsip konveksi.
Dalam pemanasan secara radiasi, substansi terkena cahaya terang. Substansi
menyerap energi radiasi dan suhu naik. Vaporizer secara radiasi masih sangat jarang,
tetapi mampu menggandakan kinerja vaporizer secara konveksi. Contoh vaporizer
secara radiasi yaitu sebuah pipa dan kaca pembesar yang diletakkan pada siang hari
kemudian akan menyerap udara.
Beberapa studi atau tinjauan mengenai vaporizer sudah benar-benar menunjukan
kualitas uap yang diekstrak; sebaliknya, pada umumnya berada di modus penggunaan
vaporizer. Karena sebagian besar vaporizer komersial lambat dalam pengambilan dan
pengiriman, menghisap uap pertama aromatik, tetapi hanya sedikit yang aktif, dan
kemudian sebagai bahan mengalami kenaikan suhu, uap menjadi semakin bio-aktif, tapi
minimal aromatik, karena sebagian besar telah aromatik.

Masalah ini ditujukan di dalam penguapan yang modular didasarkan pada sistem
dengan menggunakan suatu efek venturi yang urutan untuk ekstraksi-ekstraksi lebih cepat
melalui suatu chamber dan penguapan memanaskan tongkat atau bedil bahang dan
ditujukan dalam beberapa kotak vaporizer melalui suatu venturi yang mempengaruhi daya
hisap ekstraksi. Dengan chamber penguapan mendekati banyak pipa yang umum secara
sederhana dapat mempermudah transfer uap air pada spektrum yang lebih luas yang lebih
disukai oleh banyak para pemakai dan yang lebih tinggi di dalam pemusatan, konsistensi,
dan densitas berbau harum karena yang ditingkatkan tingkat ekstraksi dan ukuran contoh
lebih kecil.Vaporizer yang menampilkan sistem berbasis ekstraksi dan transfer cepat
dikombinasikan dengan air dan air es dan pengkondisian dari uap dengan menjalankan
melalui pipa air, mendinginkan dan uap air moisturized untuk bio-aktivitas yang
dimaksimalkan dan memperkecil dampak.

2.3 Jenis-Jenis Vaporizer


Ada beberapa jenis dari vaporizer berdasarkan sirkulasinya yaitu vaporizer dengan
sirkulasi paksa dan vaporizer dengan sirkulasi alamiah. Berikut akan dijelaskan mengenai
kedua jenis vaporizer berdasarkan sirkulasi:
a) Vaporizer dengan sirkulasi paksa
Prinsip kerja dari vaporizer dengan sirkulasi paksa ini adalah dimana fluida yang
akan dipisahkan dengan komponen lainnya diumpankan ke dalam vaporizer dengan
menggunakan pompa. Pompa disini berfungsi untuk mengalirkan fluida liquid ke dalam
vaporizer. Itulah mengapa jenis ini disebut dengan jenis sirkulasi paksa. Vaporizer dengan
sirkulasi paksa ini ada berbagai macam, yaitu vaporizer atau pompa melalui reboiler
dengan titik didih isotermal, vaporizer atau pompa-melalui reboiler dengan rentang didih,
pompa-melalui vaporizer atau reboiler dengan atau tanpa rentang titik didih, dan evaporator
sirkulasi paksa atau water solution reboiler.
Dalam perhitungan tipe vaporizer atau pompa melalui reboiler dengan titik didih
isotermal, biasanya banyak ditemui masalah penguapan yang sederhana pada suatu plant
baik yang berhubungan dengan kolom destilasi maupun tidak. Jika cairan secara substansial
murni atau campuran didih konstan, maka cairan itu akan mendidih secara isotermal. Hal
ini biasanya berlaku untuk cairan hasil bawah dari kolom destilasi yang memisahkan
campuran biner menjadi senyawa yang relatif murni. Jika periode kinerja vaporizer harus
diukur dengan single overall dirt factor, maka permukaan shell perlu dibagi menjadi dua
zona, yaitu zona untuk pemanasan awal dan zona untuk penguapan. Cara ini banyak
digunakan dalam kondensor-subcoolers. Lain halnya dengan vaporizer atau pompa-melalui
reboiler dengan rentang didih. Jika cairan yang menguap merupakan campuran dari
sejumlah senyawa miscible, maka cairan tersebut tidak mendidih secara isotermal.
Sehingga cairan tersebut memiliki temperatur didih awal (bubble point) dan temperatur
didih akhir (titik embun) di mana bit terakhir cair diuapkan. Vaporizer jenis pompa-melalui
vaporizer atau reboiler dengan atau tanpa rentang titik didih biasanya digunakan untuk
memisahkan cairan yang merupakan campuran sejumlah senyawa yang tidak memiliki
rentang titik didih yang jauh, sehingga cairan tersebut memiliki temperatur didih awal dan
temperatur didih akhir yang sama atau hampir sama.
Sedangkan vaporizer jenis evaporator sirkulasi paksa atau water solution reboiler
memiliki beberapa keuntungan salah satunya yaitu pengontrolan sirkulasi yang sangat baik.
Selain itu, vaporizer jenis ini cocok untuk larutan pekat, high fouling, dan cairan yang
berkandungan padat. Vaporizer jenis ini dapat digunakan pada surface area yang luas dan
fase pemindahan dapat dihindari.
b)Vaporizer dengan sirkulasi alamiah
Vaporizer jenis ini memiliki prinsip kerja dimana cairan umpan dapat mengalir sendiri
dalam vaporizer dengan bantuan gayagravitasi. Hal ini dapat terjadi jika umpan diletakkan
di ketinggian yang lebih tinggi daripada vaporizer.Ada berbagai macam vaporizer dengan
sirkulasi alamiah, yaitu kettle reboiler dan thermosyphon reboiler.Jenis yang pertama
adalah kettle reboiler.
Kettle reboiler merupakan alat yang sederhana dan sangat bermanfaat. Prinsip kerja dari
kettle reboiler ini yaitu cairan dari kolom minum (cairan pada bagian bawah menara)
masuk ke dalam kettle melalui shell samping. Di dalam kettle, terjadi kontak antara cairan
tersebut dengan steam sehingga terjadi pertukaran panas yang menyebabkan cairan tersebut
menguap. Kemudian uap akan mengalir melalui tabung dan keluar sebagai bundel
condensate. Pada kettle reboiler ini terdapat dinding yang berfungsi untuk menahan
overflow dan memisahkan tabung reboiler bundel dari bagian dimana sisa reboiled cair
(minum produk) diambil, sehingga tabung bundel tidak terkena cairan. Gambar 1 dibawah
ini merupakan salah satu jenis vaporizer tipe kettle reboiler.

Gambar 1. Kettle Reboiler


Gambar 2.Thermosyphon Reboiler Horizontal

Jenis yang kedua adalah thermosyphon reboiler yang ditunjukkan pada gambar
2.Pada prosesnya, Thermosyphon reboiler tidak memerlukan pemompaan dari kolom
minum cairan ke dalam reboiler. Cairan masuk ke reboiler dengan menggunakan sirkulasi
alami.Thermosyphon reboiler lebih kompleks daripada kettle reboiler. Ada banyak jenis
thermosyphon reboiler. Thermosyphon reboiler ini mungkin bisa vertikal ataupun
horizontal.

2.4 Prinsip Umum Vaporizer

Prinsip umum dari vaporizer cairan diumpankan ke dalam vaporizer kemudian


dipanaskan dengan suatu media pemanas (umpan tidak kontak langsung dengan media
pemanas). Biasanya tidak semua umpan dapat teruapkan dengan sempurna. Produk
yang dihasilkan (uap dan cairan) dipisahkan dalam suatu tangki pemisah. Uap yang
dihasilkan kemudian digunakan untuk proses selanjutnya, cairan yang tidak menguap di
recycle kembali. Pada tabel 1 dijelaskan asumsi-asumsi yang digunakan dalam perancangan
vaporizer natural gas.

Tabel 1. Asumsi dalam perancangan vaporizer natural gas

Proses Asumsi

Aliran masuk Laju alir konstan/ tunak (perubahan laju alir


= 0)
Aliran masuk natural gas diasumsikan
hanya terdapat metana dengan tujuan
simplifikasi

Pertukaran panas Laju pemanasan fluida berlangsung secara


steady state.
Aliran keluar Aliran keluar pada fluida proses
diasumsikan semua fasa cair dapat berubah
menjadi terdapat 1 fasa yaitu fasa gas.

Fasa pada aliran keluar service fluid


diasumsikan tetap berfasa gas karena
dengan temperatur dan tekanan keluaran
pabrik, steam tersebut masih berada pada
kondisi vapour, bukan liquid.
Penentuan service fluid Service fluid yang digunakan adalah air.

Penentuan kalor laten Data fisik fluida proses diasumsikan pada


tekanan operasi, yaitu temperatur
diasumsikan pada temperatur saturated
karena terdapatnya uap serta cair secara
bersama dalam suhu tersebut

2.5 Contoh Jenis Vaporizer

Gambar 1 dibawah ini merupakan desain gambar salah satu jenis vaporizer NCV-01
Series.

Gambar 1.Flowsheetkapasitas tinggi vaporizer untuk klor, belerang dioksida dan amoniak.
Seri NCV-01 Vapourizer adalah konstruksi berat. Internal dan permukaan eksternal
ruang penguapan dapat dengan mudah diperiksa selama pelayanan yang merupakan fitur
unik dari desain. Kemudahan pembersihan adalah keuntungan tambahan untuk menghapus
sedimen. perangkap suction memiliki ruang kurban yang disediakan di outlet gas, yang
melindungi bagian utama dari korosi. Ruang uap memiliki hubungan nosel untuk inlet uap,
kondensat outlet dan ruang klor memiliki saluran untuk ventilasi & pengukur tekanan,
tekanan dan katup tekanan. Isolasi pada shell harus dilakukan.
Dalam operasi cair diperkenalkan melalui inlet cair, yang dihubungkan ke dasar
vapourizer tersebut. Di sini cairan naik untuk berkontak ke permukaan pemanasan
sehingga bertemu tingkat uap. Setelah kesetimbangan tercapai, vaporizer beroperasi pada
dasarnya pada tekanan kontainer. Sebagai permintaan gas mengurangi, tekanan gas di
vaporizer menaikkan dan menurunkan aliran cairan masuk. Dan tiba-tiba menutup katup
gas, cairan akan dipaksa keluar dari ruang penguapan kembali ke wadah. Dengan
penguapan, uap naik melalui penyekat uap ke ruang pemanasan super, masuk perangkap
hisap dan keluar melalui outlet gas. Perangkap mengumpulkan kelembaban dan mencegah
kelembaban tersebut dari korosi di ruang vapourizer. Karena trap hisap bukan merupakan
bagian tekanan itu bisa sangat berkarat tanpa mengganggu operasi atau keselamatan. Pada
gambar 2 merupakan desain vaporizer seri NCV-01 tampak depan dan gambar 3
merupakan mesin penggerak dari vaporizer tersebut.

Gambar 2.Vaporizer seri NCV-01 tampak depan

Gambar 3.Mesin Vaporizer seri NCV-01

Berikut ini merupakan beberapa keuntungan vaporizer series NCV-01 berkapasitas


tinggi :
a) Cairan klorin masuk di bagian bawah vapourizer memastikan lengkap dengan
pengeringan cairan klorin.
b) Dual nozzle cairan masuk di bagian bawah memastikan aliran cairan yang tepat
dalam hal sedimen yang ada dalam cairan klorin menyumbat salah satu dari nozzle.
c) Pemanasan permukaan dalam vapourizer dan cairan klorin luar tabung memastikan
tidak ada kehilangan panas dan karenanya tidak ada isolasi vapourizer diperlukan.
d) Kemudahan membersihkan ruang klorin cair tanpa pembongkaran ini
dimungkinkan dengan membuka flens di pintu masuk bawah untuk pembilasan
operasi.
e) Desain ruang penghematan tempat yang sangat kecil
Kemudahan pemeliharaan dan pemeriksaan area perpindahan panas melalui
pemeriksaan visual adalah mungkin.
Gambar 15.5
Pada gambar 15.5, W adalah aliran berat media pemanas , C merupakan panas spesipic, dan
T adalah suhu media pemanas pada setiap panjang tabung t.

Dimana a” dx adalah permukaan yang mengintegrasikan t terhadap x.

Atau

Ketika

Penguapan w pada titik x diberikan oleh

Jika w adalah aliran berat seluruh cairan isotermal dan 𝑉𝑎𝑣 volume rata – rata tertentu, maka
seluruh campuran dari inlet dan outlet melewati
Dimana V_v adalah volume spesifik uap danV_l adalah volume spesifik cairan . untuk

penurunan tekanan dengan mengasumsikan

Mengintegrasi dan menyederhanakan

Umumnya, mudah untuk menerapkan hukum campuran yang diberikan ada persamaan di
bawah ini yang mirip dengan persamaan 15.10
Kasus 1 : uap di counterflow ke media pemanas

Kasus 2 : uap di aliran paralel ke media pemanas


Contoh :
1. Perhitungan volume rata-rata spesifik. Sebuah vaporizer menghasilkan 10.000 lb/hr
steam sebesar 15 psig dengan membuat panas dari produk bawah. Produk bawah sebesar
150.000 lb/hr dari kira-kira 42° API kerosene meninggalkan kolom pada suhu 400°F.
koefisien vaporizer yang direncanakan akan sekitar 100.
Bandingkan volume rata-rata spesifik dengan yang didapatkan dengan metode
perkiraan(approximate method).

Dengan aturan pencampuran


Asumsikan 80% dari fluida keluaran adalah uap

Dengan metode perkiraan (approximate method)

Karena nilai pressure drop berbanding terbalik dengan dengan gravitasi, metode
perkiraan (approximate method) dapat digunakan. Besar kehilangan percepatan biasanya
diambiil saat didapatkan sekitar 2 puncak kecepatan dan dapat diabaikan pada saat
menggunakkan metode perkiraan (approximate method)
2. Vaporizer atau reboiler melewati pompa dengan pemanasan isothermal. Vaporizer
diharapkan bisa memberikan 19.750 lb/hr uap butana pada 285 psi menggunakkan umpan
dingin dari ruang penyimpanan pada suhu 75°F. Butana akan mendidih secara isotermal
pada 235°F, dan steam akan tersedia pada 100 psi.
Perlengkapan yang tersedia adalah 15 ¼ in. ID 1-2 exchanger dengan 76 1 in. OD,
pipa 16 BWG dengan panjang 16’0’’ terpasang pada 2 pass berukuran 1 ¼ in. persegi. Tiap
baffle diberi jarak 5 in.
Berapakan nilai faktor pengotor dan pressure drop?
Jawaban.
Untuk menghindari penguapan total pada shell, cairan total yang memasuki vaporizer akan
menjadi 19.750/0.80 = 24.700 lb/hr. Uap kemudian harus dipisahkan dari cairan didalam
drum, dan cairan yang berlebih dikembalikan ke isapan pompa untuk digabungkan kembali
dengan 19/750 lb/hr umpan baru. Maka dari itu untuk tiap 19.750 lb/hr masuk dari ruang
penyimpanan pada suhu 75°F, 4950 lb/hr pada suhu 235°F akan dicampurkan dengan
umpan tersebut maka umpan akan bersuhu 108°F.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Unit penukar kalor adalah suatu alat untuk memindahkan panas dari suatu fluida
ke fluida yang lain, di mana transfer panas dapat dilakukan secara langsung
ataupun tidak langsung.
2. Alat penukar kalor dikelompokanberdasarkanfungsinyadiantaranya Chiller,
Kondensor, Cooler, Evaporator, Reboiler, Heat Exchanger, dan Vaporizer.
3. Vaporizer adalah suatu perangkat yang digunakan untuk mengektraksi suatu
bahan dimana bahan yang diperoleh berupa uap.Uap yang dihasilkan dari
vaporizer digunakan untuk proses kimia.
4. Jenis-Jenis vaporizer dibedakan berdasarkan sirkulasi alirannya yaitu Vaporizer
dengan sirkulasi paksa dimana cairan diumpankan kedalam vaporizer dengan
menggunakan pompa dan Vaporizer dengan sirkulasi alamiah dimana cairan
diumpankan kedalam vaporizer dengan bantuan gaya gravitasi.
DAFTAR PUSTAKA
- https://www.academia.edu/7393529/Laporan_HE_Vaporizer
- Amalia, Ilma. (2011). “PENUKAR PANAS ( HEAT EXCHANGER)”
(online). Tersedia di : http://id.scribd.com/doc/46808854/Tugas-Shell-and-
Tube-Ex-Changer-2.
- Anonim. (2010). “Pembagian Heat Exchanger Berdasarkan Bentuk
Konstruksinya” (online). Tersedia di : http://java-
borneo.blogspot.com/2011/05/pembagian-heat-exchanger-berdasarkan.html.
(Diunduh tanggal 28 Desembers 2017)
- http://fajri-forever.blogspot.co.id/2012/04/vaporizer.html (diakses tanggal 1
januari 2018)

Anda mungkin juga menyukai