Disusun oleh :
Kelas A
Dengan kondisi tanah jenuh air 100%, maka: e = w Gs dimana, e = void ratio,
w = kadar air dan Gs = specific gravity
Maximum dry unit weight untuk suatu kadar air dengan rongga udara nol atau
tanpa rongga udara adalah:
Dimana:
ɣw = unit weight of water;
ɣzav = zero air void unit weight (dry)
d. Berikut merupakan tahapan trial embankment (berdasarkan Modul Spesifikasi
pekerjaan tanah, Kementerian PUPR, 2016):
1) Lokasi pondasi trial embankment telah disiapkan dengan kondisi yang bersih,
padat dan stabil, lalu dilakukan pengukuran elevasi dan dimensi area trial sesuai
desain menggunakan alat auto-level. Material timbunan terdiri dari material
clay yang bergradasi baik dan telah dipadatkan yang sesuai ketentuan.
2) Material timbunan diturunkan dari Dumptruck dengan interval sekitar 5 sampai
8 menit, sehingga material dapat dihampar dengan mudah layer perlayer.
Sebelum dipadatkan dicek kadar air disyaratkan yaitu ( -1 dan +3) dari OMC.
3) Material yang telah dihampar diratakan dengan menggunakan Bulldozer secara
rutin dan horizontal lapis perlapis tidak lebih dari 25 cm setelah dipadatkan dan
dilakukan pengukuran elevasi hampar menggunakan alat auto-level.
4) Ketebalan lapis-lapis telah dikontrol oleh Tim pengukuran, dimana harus
seusuai dengan elevasi perletakannya.
5) Untuk layer pertama dilakukan pemadatan dengan sheep foot roller kapasitas
13 ton yang diajukan oleh Kontraktor dengan jumlah lintasan 6, 8, 10 kali
dengan kecepatan 3 km/jam (tanpa getar). Kemudian, diukur elevasi nya
menggunakan alat auto-level.
6) Setelah selesai pemadatan pada layer pertama, dilakukan pengkasaran
menggunakan excavator lalu, dilakukan penghamparan untuk layer yang kedua
dengan metode dan pemadatan seperti pada layer pertama.
7) Setelah selesai pemadatan pada layer yang kedua dengan jumlah lintasan 6, 8,
10 kali akan di ikuti dengan pengukuran elevasi dan dilakukan insitu test
density (sand cone) dan permeability (constant head) masing-masing 3 titik
lokasi.
8) Evaluasi trial embankment: Syarat density minimum 95% dari MDD dan
permeability < 3 x 10-5 cm/dt (sesuai dengan spesifikasi teknis yang termuat
dalam kontrak). Jika tidak memenuhi dilakukan perubahan jumlah lintasan atau
perubahan ketebalan.
e. Hasil dari trial embankment akan digunakan sebagai acuan pelaksanaan pemadatan
urugan bendungan, kemudian setelah dilakukan pemadatan akan dilakukan
pengambilan sampel untuk uji density dan permeability dengan jumlah titik
sampling sesuai seperti yang tertera pada spesifikasi teknis yang termuat pada
kontrak.
Komisi Internasional Bendungan Besar (ICOLD) telah menerbitkan beberapa
panduan terkait pengujian dan pemadatan bendungan tanah dan batuan, termasuk
bendungan cemented-sand gravel (CSG). Berikut adalah beberapa panduan umum
terkait pengujian dan pemadatan bendungan tanah dan batuan:
• Perancangan bendungan tanah dan batuan harus mencakup semua studi,
pengujian, analisis, dan evaluasi untuk memastikan bahwa tanggul memenuhi
semua kriteria teknis dan persyaratan keselamatan.
• Bendungan yang memerlukan masukan rekayasa selama tahap konstruksi
memerlukan persyaratan pengujian pemadatan khusus.
• Untuk menentukan metode konstruksi dan pemadatan terbaik perlu
berdasarkan hasil uji tambang dan pengisian uji.
• Kegiatan kontrol mutu, seperti pengujian yang dilakukan pada tanah padat
yang dipadatkan untuk mengukur kerapatan kering dan kandungan air, serta
penting untuk memastikan keselamatan dan stabilitas bendungan (USBR &
FEMA, 2011).