Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MANDIRI

Review Jurnal

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi Tugas Mandiri Mata Kuliah
Rekayasa Hidrolika yang Dibimbing Oleh

Dr. Linda Prasetyorini, ST., MT.

Disusun oleh :

Dewi Amalia (226060400011001)

Kelas B

PROGRAM MAGISTER TEKNIK PENGAIRAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
September, 2023
Review Jurnal

Judul : Experimental Study on Discharge Coefficient of a Gear-Shaped Weir


Penerbit : Water Science and Engineering
Tahun Terbit : 2018
Volume : 11
Nomor :3
Halaman : 258-264

Experimental Study on Discharge Coefficient of a Gear-Shaped Weir


“Studi Eksperimental Koefisien Debit Gear-Shaped Weir”

Struktur hidrolik skala kecil di saluran perkotaan termasuk gear-shaped weir, semakin
banyak digunakan dalam arsitektur lanskap. Gear-shaped weir bersifat artistik karena
gayanya yang menyerupai roda gigi dan juga berguna dalam sistem saluran perkotaan.
Bendung jenis ini memiliki dua ciri utama, yaitu bendung berbentuk roda gigi yang terdiri
dari roda-roda gigi dalam suatu struktur. Pada debit rendah, air mengalir melalui bending di
antara roda gigi sementara tidak ada air yang mengalir melewati puncak roda gigi, oleh
karena itu roda gigi digunakan sebagai jembatan.
Namun karakteristik hidrolik gear-shaped weir belum diteliti. Untuk mengetahui
hubungan antara koefisien debit dengan parameter geometri gear-shaped weir, maka
dilakukan serangkaian percobaan pada penelitian ini. Berdasarkan mekanika hidrolik aliran
bendung, rumus semi-eksperimental untuk koefisien debit dikembangkan.

1. Metode Eksperimen
Percobaan dilakukan di Laboratorium Hidraulik Universitas Pertanian Shandong,
China. Sebuah model yang mencakup reservoir bawah tanah, pompa, kolam air bertekanan
tinggi, flowmeter, gate valve, tailwater pond, area uji model, dan backwater channel.
Gambar 1. menunjukkan sketsa pengujian model.

Gambar 1. Sketsa Percobaan


Gear-shaped weir dipasang pada saluran area pengujian model, dengan:
• Kedalaman : 0,3 m ;
• Lebar : 0,5 m (disajikan pada Gambar 2.a).
Parameter geometri dari gear-shaped weir ditunjukkan lebih rinci pada Gambar 2.b.
• L : lebar total bendung (0,5 m pada percobaan ini);
• P : tinggi bendung (0,06 m pada percobaan ini);
• d : tebal bendung (0,02 m pada percobaan ini);
• a : lebar roda gigi;
• b : lebar antara dua roda gigi yang berdekatan; dan
• c : tinggi perlengkapannya.
a, b, dan c adalah parameter geometri utama dari bendung berbentuk roda gigi, dengan
L = n(a+b), dimana n adalah banyaknya roda gigi, yang dirancang secara simetris.

(a) Sketsa Model Gear-Shaped Weir (b) Tampak Samping


Gambar 2. Parameter Geometri Bendung

Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran debit, kedalaman air, dan kecepatan aliran.
Kondisi aliran di sekitar dan di atas gear-shaped weir direkam dalam video. Rincian dari
pengukuran ditunjukkan di bawah ini. Gate valve digunakan untuk mengontrol debit. Nilai
debit diukur dengan flowmeter elektromagnetik (tipe E-magC). Indikator ketinggian air
digital (tipe SX40-1) digunakan untuk mengukur tinggi muka air pada daerah pengujian,
dengan ketelitian 10-5 m. Ketinggian air di hulu dan hilir bendung diukur. Setiap bagian
pengukuran memiliki tiga garis ukur (tengah, tepi kiri, dan tepi kanan), dan nilai rata-rata
mewakili kedalaman air masing-masing bagian.
Acoustic Doppler Velocimeter (ADV), dengan probe menghadap ke bawah dan probe
menghadap ke samping, digunakan untuk mengukur kecepatan tiga dimensi (3D).
Pengambilan sampel frekuensi diatur ke 50 Hz, dan waktu pengambilan sampel diatur ke 60
detik dalam percobaan ini.
Satu hal yang harus ditekankan: hanya outflow dengan aliran bebas yang menjadi
pertimbangan dalam penelitian ini. Berdasarkan persyaratan kritis aliran bebas yang keluar,
ketika ketinggian air di hilir lebih rendah dari ketinggian bendung, tidak ada efek balik air
yang akan terjadi dalam pengujian daerah tersebut, sehingga outflow dengan aliran bebas
dapat dijamin.

2. Hasil dan Pembahasan


2.1. Analisis Aliran pada Gear-Shaped Weir
Gambar 3 menyajikan profil aliran bebas pada bendung berbentuk roda gigi.
Munculnya roda gigi mempunyai efek redistribusi pada aliran yang mendekat, demikian pula
aliran yang mendekat terpaksa terpisah menjadi dua bagian: satu bagian mengalir di antara
roda gigi, dan bagian lainnya mengalir di atas roda gigi. V21 mewakili kecepatan aliran
keluar melalui celah, V22 mewakili kecepatan aliran keluar di atas roda gigi, H1 adalah
kedalaman air pada puncak bendung rendah, H2 adalah kedalaman air pada puncak bendung
tinggi, V11 adalah kecepatan pendekatan di bagian hulu dengan kedalaman air H1, dan V12
adalah kecepatan pendekatan di bagian hulu dengan kedalaman air H2.

(a) Debit yang Mengalir Melalui Celah-Celah (b) Debit yang Mengalir di Atas Gears
Gambar 3. Sketsa Aliran Bebas di Atas Gear-Shaped Weir

Gear-shaped weir dengan dua roda gigi dengan ketinggian berbeda, diperiksa dalam
penelitian ini: tipe gigi rendah (tipe C1, dengan c= 0,01 m) dan an tipe gigi tinggi (tipe C2,
dengan c=0,02 m). Percobaan dilakukan pada dua kelompok, dengan masing-masing
memiliki empat skema dengan ukuran berbeda. Detailnya ditampilkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Skema Eksperimental untuk Tipe Gear Tinggi dan Rendah
Tipe Skema a (mm) b (mm) a/b a/c
C1 C1a1 10 40 0,25 1,00
C1a2 20 30 0,67 2,00
C1a3 30 20 1,50 3,00
C1a4 40 10 4,00 4,00
Tipe Skema a (mm) b (mm) a/b a/c
C2 C2a1 10 40 0,25 0,50
C2a2 20 30 0,67 1,00
C2a3 30 20 1,50 1,50
C2a4 40 10 4,00 2,00

Debit pad gear-shaped weir dari hulu saluran dapat dinyatakan dalam Persamaan (1),
yaitu:
𝑄 = 𝑄1 + 𝑄2 …………………………………………………………………. (1)
Dimana:
Q1 : debit pelepasan melalui celah;
Q2 : debit pelepasan di atas roda gigi/gear.
Menurut prinsip aliran bendung, debit pelepasan melalui celah dan di atas roda
gigi/gear dapat diperoleh, secara terpisah, yaitu:
3/2
𝑄1 = 𝑛𝑏𝑚1 √2𝑔𝐻01 ………………………………………………………… (2)

3/2
𝑄2 = 𝑛𝑎𝑚2 √2𝑔𝐻02 ………………………………………………………… (3)
Dimana:
m1 : koefisien debit aliran melalui celah;
m2 : koefisien debit aliran di atas roda gigi/gear;
g : percepatan gravitasi;
H01 : tinggi air pada puncak bendung bagian rendah;
H02 : tinggi air pada puncak bendung bagian tinggi.
H01 dan H02 dapat dinyatakan sebagai berikut:
2
𝛼𝑉11
𝐻01 = 𝐻1 + ……………………………………………………………… (4)
2𝑔
2
𝛼𝑉12
𝐻02 = 𝐻2 + ……………………………………………………………… (5)
2𝑔

Dimana:
α : factor koreksi energi kinetik.
Perhitungan m1 dan m2 sulit dilakukan secara terpisah, sehingga koefisien
komprehensif digunakan untuk mengevaluasi kapasitas debit, dengan persamaan sebagai
berikut:
3/2
𝑄 = 𝑚𝑐 𝐿1 √2𝑔𝐻01 ………………………………………………………… (6)
Dimana:
mc : koefisien debit komprehensif.
Persamaan (6) menunjukkan bahwa kapasitas debit dipengaruhi oleh kedalaman air
pada bendung.

2.2. Perbandingan Kapasitas Debit antara Gear-Shaped Weir dan Bendung Linier
Untuk mempelajari lebih lanjut kapasitas debit gear-shaped weir dilakukan
perbandingan dengan bendung linier dengan tinggi (0,06 m) dan lebar
(0,5 m) yang sama dengan gear-shaped weir dalam percobaan. Kedalaman air di puncak
bendung dan kecepatan diukur. Rasio perbesaran debit (S) dihitung untuk menggambarkan
perbedaan kapasitas debit kedua jenis bendung ini. S adalah perbandingan debit gear-shaped
weir dengan debit bendung linier dengan kedalaman air yang sama pada puncak bendung,
dan dihitung dengan Persamaan (7), sebagai berikut:
𝑄 𝑚𝑐
𝑆= = ……………………………………………………………… (7)
𝑄𝐿 𝑚𝐿

Dimana:
QL : debit bendung linier; dan
mL : koefisien debit bendung linier.
Berdasarkan data yang diukur, hasil perhitungan S untuk skema eksperimen yang
berbeda tercantum pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Perhitungan Rasio Perbesaran Debit (S)
Debit S
(m3/jam) C1a1 C1a2 C1a3 C1a4 C2a1 C2a2 C2a3 C2a4
5 0,9637 0,7984 0,8445 0,7083 0,9606 0,7902 0,6257 0,5065
10 0,9233 0,8846 0,8146 0,7448 0,9042 0,7810 0,6695 0,5730
20 0,9955 0,9475 0,8903 0,8390 0,9534 0,8814 0,7919 0,7191
30 0,9683 0,9429 0,9124 0,8832 0,9416 0,8949 0,8493 0,7623
40 0,9716 0,9573 0,9281 0,8934 0,9704 0,9271 0,8658 0,8047
50 0,9774 0,9633 0,9401 0,9037 0,9662 0,9363 0,8609 0,8242
60 0,9742 0,9534 0,9451 0,9200 0,9754 0,9510 0,8860 0,8397
70 0,9938 0,9771 0,9604 0,9352 0,9883 0,9633 0,9069 0,8956
80 0,9982 0,9756 0,9592 0,9515 0,9858 0,9747 0,9357 0,9097
90 0,9817 0,9724 0,9587 0,9423 0,9752 0,9640 0,9240 0,9026
100 0,9511 0,9389 0,9308 0,9278 0,9356 0,9387 0,9082 0,8884
Debit S
(m3/jam) C1a1 C1a2 C1a3 C1a4 C2a1 C2a2 C2a3 C2a4
110 0,9615 0,9505 0,9381 0,9308 0,9426 0,9302 0,9051 0,8938
120 0,9782 0,9646 0,9372 0,9340 0,9377 0,9380 0,9127 0,9058

2.3. Perhitungan Koefisien Debit


Dengan menggunakan metode statistik dan data terukur, rumus eksperimental
koefisien debit dapat diturunkan sebagai berikut:
𝐻1 𝑎 𝑎
𝑚𝑐 = 0,369 + 0,024 + 0,012 𝑐 − 0,021 𝑏 ………………………………..… (4)
𝑃

Melalui perbandingan nilai yang dihitung dan nilai mc yang diukur, histogram
kesalahan diplot pada Gambar 6, yang menunjukkan bahwa skema dengan nilai absolut
kesalahan relatifnya kurang dari 5% dan 10% atau mencapai 65,9% dan 92,1% dari semua
skema, sedangkan skema dengan nilai absolut, kesalahan relatifnya lebih besar dari 20% saja
yang diperhitungkan 2,2% dari seluruh skema. Dengan demikian, dapat dibuktikan bahwa
Persamaan (9) memiliki akurasi yang tinggi dalam menghitung mc gear-shaped weir.

Gambar 4. Histogram Kesalahan mc Gear-Shaped Weir

3. Kesimpulan
• mc dipengaruhi oleh parameter geometri bendung, termasuk H1=P, a=c, dan a=b,
dan hubungannya diperoleh dalam penelitian ini. Formula ini bisa digunakan saat
ketinggian air melebihi ketinggian roda gigi, yaitu H1 >c.
• Dengan debit yang sama, bendung dengan nilai a=b lebih besar dan a=c memiliki
nilai mc yang lebih kecil. Padahal kapasitas debit gear-shaped weir lebih rendah
dibandingkan dengan bendungan linier dengan tinggi dan lebar yang sama, sebagai
struktur lanskap di saluran perkotaan, gear-shaped weir mempunyai kegunaan
tersendiri sesuai kondisinya.
4. Review dan Kebaruan
Dalam jurnal ini terdapat kebaruan berupa perhitungan koefisien debit gear-shaped
weir atau bendung berbentuk roda gigi, dimana gear-shaped weir cukup baru
keberadaannya di bidang teknik sumber daya air. Begitu juga dengan penelitian terkait
karakteristik hidrolik gear-shaped weir belum banyak diteliti.
Pada jurnal ini karakteristik hidrolik gear-shaped weir yang dibahas adalah outflow
dengan aliran bebas, sehingga kedepannya perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk
melakukan eksperimen dengan parameter geometri yang lebih banyak dan kondisi aliran
outflow yang tenggelam, sehingga diperoleh hasil yang lebih valid terkait dengan gear-
shaped weir.

Anda mungkin juga menyukai