Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhammad Asiri

No Absen : 02
Tugas 3 Metode Pelaksanaan dan Pemeliharaan Jalan Jembatan

Soal no 1 : Apa saja faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan jenis perkerasan
kaku untuk jalan baru?
= 1. Beban Lalu Lintas :
• Jumlah dan jenis kendaraan yang diperkirakan akan melintasi jalan tersebut.
• Beban poros (load equivalency factor) dari kendaraan-kendaraan yang biasa melintasi
jalan.
2. Kondisi Tanah Dasar :
• Kekuatan dan tipe tanah dasar.
• Kemungkinan pergerakan tanah atau penurunan tanah.
3. Iklim dan Lingkungan :
• Suhu ekstrem yang mungkin terjadi di daerah tersebut.
• Pengaruh cuaca terhadap perkerasan, seperti hujan, es, dan salju.
4. Drainase :
• Sistem drainase yang efektif untuk mencegah air menggenang di permukaan jalan.
• Perlu diperhatikan pengendalian air tanah.
5. Biaya Konstruksi dan Perawatan :
• Biaya awal dan biaya perawatan jangka panjang dari berbagai jenis perkerasan.
• Ketersediaan sumber daya dan kemampuan pemeliharaan.
6. Kecepatan dan Volume Lalu Lintas :
• Kecepatan rancangan jalan dan volume lalu lintas yang diharapkan.
• Pengaruh kecepatan dan volume lalu lintas terhadap ketahanan perkerasan.
7. Ketersediaan Material Lokal :
• Ketersediaan material konstruksi lokal yang dapat digunakan untuk perkerasan.
• Kemungkinan biaya transportasi material dari lokasi lain.
8. Kebutuhan Fungsional :
• Jenis kendaraan yang akan menggunakan jalan (kendaraan berat, kendaraan ringan, dll.).
• Fungsi jalan, seperti jalur lalu lintas, akses masuk, dan keamanan.
9. Peraturan dan Standar :
• Persyaratan peraturan dan standar teknis yang berlaku di wilayah tersebut.
• Kepatuhan terhadap spesifikasi teknis dan standar keamanan.
10. Karakteristik Material Perkerasan :
• Sifat-sifat mekanis dan fisis dari material perkerasan yang akan digunakan.
• Daya dukung dan kekuatan material.
11. Perencanaan Masa Depan :
• Pertimbangan untuk pengembangan dan perluasan jalan di masa mendatang.
• Kesiapan jalan untuk menanggapi pertumbuhan lalu lintas.
Soal No 2 : Buatlah diagram alir yang menggambarkan langkah-langkah dalam pelaksanaan
konstruksi perkerasan beton, mulai dari persiapan hingga penyelesaian. Sertakan penjelasan
singkat untuk setiap langkah.
=
Persiapan Lokasi

Pengaturan Subgrade

Pemasangan Subbase

Pembuatan Formwork

Penempatan Tulangan (Reinforcement)

Persiapan Campuran Beton dan Pengecoran

Pemadatan Beton

Curing Beton

1. Persiapan Lokasi
bertujuan untuk mengevaluasi persiapan tanah dasar untuk memastikan kekuatan dan
stabilitas yang memadai dan melakukan pengukuran marking untuk menentukan elevasi
yang tepat.
2. Pengaturan Subgrade
Pemadatan dan leveling tanah dasar (subgrade) untuk mencapai kemampuan dukung
yang diinginkan.
3. Pemasangan Subbase
Pemasangan lapisan subbase, biasanya menggunakan material agregat kasar, untuk
meningkatkan daya dukung dan mengurangi potensi pergerakan tanah.
4. Pembuatan Formwork
Pemasangan formwork (bekisting) untuk menentukan dimensi dan bentuk yang
diinginkan dari perkerasan beton.
5. Penempatan Tulangan (Reinforcement)
Penempatan jaringan tulangan baja untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan
terhadap retak dan Memastikan posisi dan jarak antar tulangan sesuai dengan desain.
6. Persiapan Campuran Beton dan Pengecoran
• Persiapan campuran beton dengan proporsi yang sesuai, termasuk agregat kasar,
agregat halus, air, semen, dan aditif jika diperlukan.
• Pengecoran beton di atas formwork dengan menggunakan alat pemadat atau mesin
pengaduk beton.
• Memastikan beton merata dan terdistribusi secara konsisten.
7. Pemadatan Beton
Pemadatan beton untuk menghilangkan rongga udara dan mencapai kepadatan yang
maksimal menggunakan alat pemadat mekanis atau getaran.
8. Curing Beton:
Proses perawatan (curing) beton untuk memastikan kelembaban yang cukup dan
mencegah kehilangan air terlalu cepat menggunakan kain basah, penyiraman, atau
penutupan dengan bahan penahan air.

Soal No, 3: Buatlah rencana perawatan dan pemeliharaan jangka panjang untuk perkerasan
beton di daerah yang sering mengalami cuaca ekstrem. Jelaskan langkah-langkah yang perlu
diambil untuk melindungi dan mempertahankan perkerasan dalam kondisi optimal selama
bertahun-tahun.
= 1. Pemantauan Rutin
• Melakukan inspeksi rutin terhadap kondisi perkerasan beton.
• Memeriksa apakah ada retak, deformasi, atau kerusakan lainnya.
2. Perbaikan Cepat:
• Melakukan perbaikan cepat setelah ditemukan kerusakan kecil.
• Mengisi retak dengan bahan perbaikan beton yang sesuai.
3. Drainase yang Efektif:
• Memastikan sistem drainase yang baik untuk menghindari genangan air.
• Membersihkan saluran air secara teratur.
4. Pembersihan Permukaan:
• Membersihkan permukaan perkerasan dari kotoran, debu, dan bahan lain yang dapat
merusak.
• Penggunaan alat pembersih dan air bertekanan jika diperlukan.
5. Perlindungan Terhadap Suhu Ekstrem:
• Menggunakan campuran beton yang tahan terhadap suhu ekstrem.
• Memastikan bahwa perkerasan dilindungi dari paparan suhu yang berlebihan, terutama
panas yang ekstrem.
6. Curing Berulang:
• Melakukan curing berulang pada permukaan beton yang baru.
• Memperpanjang periode curing untuk mengurangi risiko retak.
7. Penggunaan Pelapis Pelindung:
• Menerapkan pelapis pelindung yang sesuai untuk melindungi perkerasan dari pengaruh
cuaca dan bahan kimia.
8. Perawatan Vegetasi:
• Menjaga vegetasi di sekitar perkerasan untuk menghindari akar tanaman yang dapat
merusak struktur.
• Mengambil tindakan pencegahan terhadap pertumbuhan gulma yang dapat merusak
permukaan beton.
9. Perbaikan Struktural Periodik
• Melakukan perbaikan struktural yang lebih besar secara periodik.
• Memperbarui atau mengganti bagian yang mengalami kerusakan signifikan.
10. Pemeliharaan Pintu Air dan Saluran Air
• Menjaga kebersihan pintu air dan saluran air di sekitar perkerasan.
• Mencegah penumpukan material yang dapat merusak perkerasan.
11. Pemantauan Struktural
• Menggunakan teknologi pemantauan struktural untuk mendeteksi perubahan dalam
kondisi perkerasan.
• Memiliki sistem pemantauan yang dapat memberikan peringatan dini terhadap potensi
kerusakan.
12. Rekayasa Ulang
• Melakukan rekayasa ulang atau peningkatan jika diperlukan untuk mengakomodasi
perubahan beban lalu lintas atau kondisi lingkungan.

Soal No, 4
Momen Momen
Beban Maks Panjang
No. Umur Lebar (b) Tinggi (h) Panjang (l) Lapangan Tahanan Kuat Lentur
(P) Bentang (L)
(ML) (Wx)

(hari) (cm) (cm) (cm) (kg) (cm) (Kgf,cm) (cm3) (Kgf/cm2) (Mpa)

1 28 9,96 10,51 50,22 872,00 45 6540 183,36 35,67 3,50

2 28 10,41 10,21 50,72 955,00 45 7163 180,86 39,60 3,88

Rata - Rata Kuat Lentur 37,63 3,69

Kuat Lentur Teoritis 4,69

Perkiraan Kuat Lentur Beton 28 Hari = F'c K- 300


24,90 Mpa
Kekuatan lentur beton berkisar (0.11 sd 0.23)*fc(mpa) = 2,74 5,73 Mpa
= 4,69 masuk klasifikasi

Anda mungkin juga menyukai