1
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Universitas Gunadarma
(Maajidjati@gmail.com)
2
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Universitas Gunadarma
(Ellysa@staff.gunadarma.ac.id)
ABSTRACT
The Eka Hospital Cibubur project is located in Perum Kota Wisata Kavling V2, Nagrak
Village, Bogor Regency, West Java. This building was built on a land area of ±16,000
m3, has one tower consisting of 10 floors with 1 helipad. The owner of this project is PT.
Ekamas International Hospital, management consultant, namely PT. Trimatra Jasa
Prakasa and the main contractor in this project are PT. Tatamulia Nusantara Indah. The
type of contract used is a lump sum fixed price with a contract value of Rp.
66,000,000,000.00. This project has an implementation period of 380 calendar days and
a maintenance period of 12 months. The construction carried out during the
implementation of practical work has entered the upper structure work on the 6th floor
area. The method of carrying out the work and calculating the volume of ramp helipad
plate concrete is one of the construction methods used in the work of building floor plates.
Calculation of concrete material requirements is very necessary to determine the amount
of costs to be incurred in the work process. The calculated concrete volume is the 11th
floor concrete roof volume. Based on the calculation results, the required volume of
concrete helipad ramp plate is 16,287 m3.
ABSTRAK
Proyek Eka Hospital Cibubur berlokasi di Perum Kota Wisata Kavling V2, Desa Nagrak,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Gedung ini dibangun di atas tanah seluas +16.000 m 3,
memiliki satu tower yang terdiri dari 10 lantai dengan 1 helipad. Owner pada proyek ini
yaitu PT. Ekamas International Hospital, konsultan manajemen yaitu PT. Trimatra Jasa
Prakasa dan kontraktor utama pada proyek ini yaitu PT. Tatamulia Nusantara Indah. Jenis
kontrak yang digunakan adalah lump sum fixed price dengan nilai kontrak sebesar Rp
66.000.000.000,00. Proyek ini memiliki masa pelaksanaan selama 380 hari kalender serta
masa pemeliharaan 12 bulan. Pembangunan yang dilakukan pada saat pelaksanaan kerja
praktek sudah memasuki pekerjaan struktur atas pada area lantai 6. Metode pelaksanaan
1
pekerjaan dan perhitungan volume beton plat ramp helipad adalah salah satu metode
konstruksi yang digunakan pada pekerjaan plat lantai bangunan. Perhitungan kebutuhan
material beton sangat diperlukan untuk menentukan besaran biaya yang akan dikeluarkan
dalam proses pekerjaan tersebut. Volume beton yang dihitung adalah volume beton
rooftop lantai 11. Berdasarkan hasil perhitungan, volume beton plat ramp helipad yang
dibutuhkan sebanyak 16,287 m3.
1. PENDAHULUAN
1.2. TUJUAN
Adapun tujuan masalah khusus kerja praktek pada Proyek Pembangunan Rumah
Sakit Eka Hospital Cibubur, adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui metode pelaksanaan pekerjaan struktur bangunan.
2. Mengetahui volume kebutuhan beton yang digunakan untuk pengecoran struktur
plat ramp helipad.
2. METODE PENELITIAN
2
Mulai
Checklist tulangan
dan Ketebalan Plat
Pengecoran
Curing
Selesai
3
3. PEMBAHASAN
4
Gambar 5.13 Denah lantai roof top helipad
5
Gambar 5.13 Detail lantai roof top helipad
2. Berikut ini adalah perhitungan besi yang dipasang pada arah vertical (y)
dengan panjang sisi plat 2,500 m.
a. Untuk setiap batang panjang bentangnya 2,500 m ditambah dengan
panjang lekukan pada kedua ujung masing – masing 10 cm.
Panjang bentang = 2,500 m + 0,1 m + 0,1 m
= 2,700 m
b. Jumlah pemasangan besi dengan jarak sengkang 30 cm pada arah y :
Jumlah pemasangan = Panjang bentang : Jarak Sengkang
= 2,700 : 0,3 m
= 9 batang per layer
6
= 6,000 x ( 9 batang x 2 layer )
= 6,000 x 18
= 108 m
3. Berikut ini adalah total panjang besi pada plat ramp helipad.
Total panjang besi = Panjang sisi horizontal + Panjang sisi
vertical
= 105 m + 108 m
= 213 m
5. Berikut ini adalah tabel hasil perhitungan dari kebutuhan volume besi
wiremesh yang diperlukan untuk plat (S2) ramp helipad.
Tabel 5.1 Data Kebutuhan Volume Material Besi Plat (S2) ramp Helipad
Total 0,1170
1. Berikut ini adalah cara perhitungan volume plat (S2) ramp helipad.
Volume plat = (b × h × Tebal plat × Jumlah plat)
= (6,000 m × 2,500 m × 0,130 m × 7)
= 13,65 m3
7
2. Berikut ini adalah tabel hasil perhitungan dari kebutuhan volume beton
yang diperlukan untuk plat (S2) ramp helipad.
Tabel 5.2 Data Kebutuhan Volume Material Beton Plat (S2) ramp Helipad
2. Berikut ini adalah perhitungan besi yang dipasang pada arah vertical (y)
dengan panjang sisi plat 2,500 m.
a. Untuk setiap batang panjang bentangnya 2,500 m ditambah dengan
panjang lekukan pada kedua ujung masing – masing 10 cm.
Panjang bentang = 2,500 m + 0,1 m + 0,1 m
= 2,700 m
b. Jumlah pemasangan besi dengan jarak sengkang 30 cm pada arah y :
Jumlah pemasangan = Panjang bentang : Jarak Sengkang
= 2,700 : 0,3 m
= 9 batang per layer
8
c. Total panjang besi yang dipasang sepanjang bentang vertical (y) :
Total panjang bentang = Besi arah horizontal x jumlah pemasangan
= 2,850 x ( 9 batang x 2 layer )
= 2,850 x 18
= 51,3 m
3. Berikut ini adalah total panjang besi pada plat ramp helipad.
Total panjang besi = Panjang sisi horizontal + Panjang sisi
vertical
= 50 m + 51,3 m
= 101,3 m
5. Berikut ini hasil perhitungan dari kebutuhan volume besi wiremesh yang
diperlukan untuk plat ramp helipad.
Tabel 5.3 Data Kebutuhan Volume Material Besi Plat (S1) ramp Helipad
Total 0,02385
1. Berikut ini adalah cara perhitungan volume plat (S1) ramp helipad.
Volume plat = (b × h × Tebal plat × Jumlah plat)
= (2,850 m × 2,500 m × 0,130 m × 3)
= 2,778 m3
2. Berikut ini adalah tabel hasil perhitungan dari kebutuhan volume beton
yang diperlukan untuk plat (S1) ramp helipad.
9
Tabel 5.4 Data Kebutuhan Volume Material Beton Plat (S1) ramp Helipad
Volume
Dimensi Tebal
No. Tipe Jumlah Volume Volume Beton
plat (mm) plat
Plat plat plat plat (m3) besi (m3) (m3)
(mm)
b h
1 S1 2850 2500 130 1 0,926 0,007952 0,9180
2 S1 2850 2500 130 1 0,926 0,007952 0,9180
3 S1 2850 2500 130 1 0,926 0,007952 0,9180
A. KESIMPULAN
1. Metode kerja yang digunakan pada konstruksi pembangunan rumah sakit Eka
Hospital Cibubur pada lantai (rooftop) helipad, mempunyai beberapa tahapan
dalam pengerjaannya. Setiap tahapan harus dilakukan sesuai dengan standar yang
ada agar hasil pekerjaan tersebut sesuai dengan rencana, salah satunya adalah
pekerjaan konstruksi plat yang melalui beberapa tahapan, yaitu pekerjaan
pemasangan bekisting, pekerjaan pemasangan tulangan, pekerjaan pengecoran,
pekerjaan pelepasan bekisting, dan pekerjaan pemasangan propping.
2. Perhitungan volume kebutuhan beton dimulai dari menghitung volume plat pada
area yang ditentukan, lalu dilakukan perhitungan volume tulangan wiremesh pada
bagian segmen plat tersebut. Berdasarkan perhitungan tersebut didapatkan nilai
volume kebutuhan beton dengan cara mengurangi hasil perhitungan volume plat
dengan volume total tulangan wiremesh. Terdapat 2 tipe plat pada lantai 11
konstruksi bangunan tersebut. Plat ramp helipad yang masing-masing dihitung
volume kebutuhan betonnya yaitu tipe (S2) yang berjumlah 7 Plat dengan total
volume beton 13,533 m3 dan (S1) yang berjumlah 3 plat dengan total jumlah
volume beton 2,754 m3.
3. Mendapatkan Pengetahuan tentang pekerjaan yang terdapat pada proyek
pembangunan Eka Hospital Cibubur untuk mengetahui perbandingan antara teori
yang telah diajarkan dengan pelaksanaan dilapangan.
4. Pekerjaan Konstruksi pada Proyek Pembangunan Rumah Sakit Eka Hospital
mengalami hambatan pada saat pengecoran kolom yang terjadi keretakan,
diakibatkan pada saat proses pengecoran alat vibrator tidak berfungsi dengan
baik.
10
B. SARAN
Berdasarkan pengamatan selama melaksanakan kerja praktek pada proyek
pembangunan Rumah Sakit Eka Hospital Cibubur, adapun saran yang dapat disampaikan
sebagai berikut :
1. Mahasiswa yang akan melakukan kerja praktek agar mengamati suatu proses
pekerjaan konstruksi proyek dari tahap awal hingga tahap akhir misalnya proses
pengecoran dan lainnya, agar dapat memahami setiap proses atau tahapan
tersebut dengan baik.
2. Perlu diadakan sosialisasi secara berkala mengenai keselamatan kerja (K3) yang
baik sesuai aturan yang berlaku, agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi
dalam suatu pelaksanaan konstruksi.
3. Melakukan pengecekan pada bekisting pada pekerjaan struktur agar tidak terjadi
bugling pada beton akibat bekisting yang longgar.
4. Mencatat dan mendokumentasikan setiap proses pekerjaan yang dilakukan
dalam membuat bangunan di lapangan. Hasil dokumentasi tersebut sebaiknya
disimpan pada berbagai tempat, agar ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
data dokumentasi tersebut masih ada ditempat penyimpanan yang lain.
5. Mahasiswa sebaiknya membuat silabus atau penjadwalkan kegiatan yang ingin
diamati di proyek sebelum melaksanakan kegiatan kerja praktek. Karena hal ini
dapat membuat pengamatan atau penjelasan dari pembimbing proyek dan
dosen pembimbing penulisan kerja praktek lebih terarah.
11
5. DAFTAR PUSTAKA
12