3. Manajemen Mutu
Mempersiapkan pemeriksaan bahan, pembuatan JMD dan JMF dan laporan kendali
mutu pelaksanaan pekerjaan.
4. Rekayasa Lapangan
1. Pengukuran memanjang dan melintang lokasi jalan yang akan dibangun dan
Existing Jalan yang ada
2. Penetapan koordinat awal dan akhir pekerjaan jalan .
3. Penetapan CL / Koordinat jalan
4. Penetapan pengukuran daerah saluran, tembok penahan dengan Pasangan
Batu, dan rencana pengaliran air.
Tahapan pelaksanaan pekerjaan dapat diurai seperti bagan diagram alir (flow chart)
sebagai berikut
:
Material yang perlu dipersiapkan dan distok di Base Camp sesuai kebutuhan
lapangan :
Pasir beton
Split
Pasir urug
Sirtu
Material pilihan
Agregat
Lokasi Batching Plant dipilih dengan jarak minimal, waktu tempuh ke lokasi jembatan
maksimal 2 jam.
A. PEMBERSIHAN LAPANGAN
Ruas Jalan dan jembatan rencana dibersihkan dari segala benda yang dapat
mengganggu pekerjaan. Sampah, kotoran dan benda yang tidak perlu
lainnya disingkirkan dari lokasi rencana pembangunan jalan
Semak- semak dibersihkan dan Sampah dibuang dari lokasi pekerjaan,
benda-benda tetap disingkirkan/dipindahkan terlebih dahulu; jika utilitas
yang terdapat disisi jalan dikoordinasikan kepada instansi terkait untuk
dipindahkan ke tempat yang dasetujui.
Permukaan atas kaki pondasi (foot) dibersihkan dari semua
sampah/tanah/benda yang tidak dperlukan dalam pekerjaan berikutnya.
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan konstruksi dasar drainase Box Culvert yang
terdapat disisi Barat Jembatan, dilaksanakan pada minggu ke 3
Pekerjaan ini dilaksanakan secara manual (tenaga kerja) menggunakan concrete mixer
o Sehari sebelum memulai pekerjaan ini terlebih dahulu diajukan Request for work
kepada Direksi Teknik atau yang mewakilinya di lapangan
o Pengajuan bahan yang akan digunakan : split dengan uk. 2 - 3 cm, pasir beton dan
semen PC
o Sebelum bahan lantai kerja diaduk, dipasang bouwplank dari bahan kaso, elevasi
rencana lantai kerja diberi tanda, jika perlu beri pinjaman pada patok bouwplank.
Benang ditarik sebagai acuan elevasi
o Kaso 5/7 cm dipasang secara tidur dipinggir berbentuk persegi panjang ( 3,8 m x 6
m) sebagai bekisting lantai kerja.
o Penyediaan Peralatan : Concrete Mixer, Pompa Air dan alat pengecoran
o Penyediaan tenga kerja sesuai target yang akan dicapai setiap minggu
o Air dimasukkan kedalam concrete mixer diikuti semen, pasir dan split sesuai
komposisi untuk mutu beton rencana K 125
o Adukan ditebar didalam kotak bekisting kaso dan diratakan setenal 5 cm.
o Pengajuan Request for Cheking untuk pemeriksaan volume Lantai Kerja
o Check Dimensi Pasangan dinding aluran yang telah selesai
o Perhitungan Volume Pekerjaan dengan metode luas bidang dikali tebal lantai kerja
untuk dua jalur pemasangan Box Culvert, sebagai dasar untuk membuat laporan
Harian, Mingguan dan Bulanan
o Pembuatan Dokumentasi sebelum, sedang dan setelah pelaksanaan pekerjaan
dengan posisi pengambilan gambar searah.
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke 4,6 dan Minggu ke 8 setelah pembesian.
Pekerjaan ini dilaksanakan secara manual
o Sehari sebelum memulai pekerjaan ini terlebih dahulu diajukan Request for work
kepada Direksi Teknik atau yang mewakilinya di lapangan
o Penetapan ukuran dan elevasi pekerjaan box culvert
o Pembuatan Bowplank lokasi yang akan dipasang box culvert
o Material Bekisting adalah papan cor, kaso dan paku
o Bekisting dipasang lebih dahulu untuk lantai box culvert sampai 20 cm diatas top
lantai.
o Bekesting dibuka 24 jam setelah pengecoran
o Bekesting dinding dipasang 3 hari setelah pengecoran lantai box culvert
o Pemasangan bekesting dinding dilakukan sekaligus sepanjang box cuvert untuk
kedua jalur box culvert
o Bekesting dinding diperkuat menggunakan stoot werk dari balok kayu 6/12 cm dan
balok 5/10 cm, diperkuat juga dengan pipe support
o Perhitungan Volume Pekerjaan untuk laporan Harian, Mingguan dan Bulanan
o Pengajuan Pembayaran Pekerjaan Perancah/Bekisting untuk Box Culvert
Pembuatan Dokumentasi sebelum, sedang dan setelah pelaksanaan pekerjaan
.
No.Item Pembayaran : 7.1 (12)
Uraian Pekerjaan : Stoot Werk
Kuantitas Pekerjaan : 36 M2
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan perkuatan bekisting / perancah sebelum
pengecoran, dilaksanakan pada minggu ke 4, 6, 8 dan minggu 14 pada saat pekerjaan
perancah abutment dan wing wall, pekerjaan dinding box culvert, dinding penahan
(cantilever) dan pada pekerjaan perancah plat injak
Pekerjaan ini dilaksanakan secara manual
o Bekisting atau perancah yang dibuat untuk abutment dan wing wall, bekesting
dinding box culvert, bekesting dinding cantilever dan bekesting tegak diperkuat
dengan stoot werk
o Ekesting tegak dilot agar lurus/vertikal, setelah itu disangga dengan balok kayu
5/10 dan balok 6/12 cm
o Sedapat mungkin juga digunakan pipa support agar bekesting tidak
bergerak/berubah saat ada pembebanan atau saat pengecoran
o Check kelurusan dan vertikality ekesting, stoot werk diperkuat/dikunci
o Pembuatan Dokumentasi sebelum, sedang dan setelah pelaksanaan pekerjaan
dengan posisi pengambilan gambar searah.
o Sehari sebelum memulai pekerjaan ini terlebih dahulu diajukan Request for work
kepada Direksi Teknik atau yang mewakilinya di lapangan
o Sebelum memulai pekerjaan pengecoran, permukaan atas lantai kerja dan bagian
sisi/dinding yang akan dicor, dibersihkan terlebih dahulu
o Penyediaan/pemesanan bahan Readymix K 300
o Untuk pengecoran lantai diutuhkan sekitar 15 m3 Readymix K-300, direncanakan
dengan 3 unit truck mixer
o Penyediaan tenaga kerja sesuai kebutuhan pengecoran dan talang cor disiapkan.
Talang cor dibbuat sedemikian sehingga beton tidak langsung meluncur keplat
lantai box culvert.
o Truck mixer diupayakan sedekat mungkin pada box culvert yang diposisi terluar
(paling barat)
o Pengecoran menggunakan concrete virator
o Setelah pengecoran, bekesting dibuka 24 jam kemudian, dilakukan curing beton
setiap hari
o Check Dimensi lantai yang telah selesai
o Setelah pengecoran lantai, pembesian dinding disempurnakan, bekesting dan stoot
werk dipasang 3 hari kemudian
o Setelah pengecakan pemasangan besi dan bekesting serta stoot werk, pengecoran
dinding dilakukan sekaligus pada sisi kiri dan kanan box culvert. Pengecoran
dilakukan untuk rata-rata 50 cm leih dahulu baru berpindah ke sisi yang lain agar
bekisting dapat menahan beton.
o Setelah didning lain dicor sampai batas 50 cm, dinding semula dicor kembali sampai
ketinggian 50 cm kedua; demikian seterusnya sampai tinggi dinding yang
direncanakan.
o Bekisting dan stoot werk untuk dinding dibiarkan sampai 14 hari, pemasangan
bekesting plat atas box culvert dilaksanakan hari setelah pengecoran dinding
dimana bekesting dinding belum dibuka.
o Pengecoran plat atas box culvert dilakukan setelah bekesting/perancah plat atas
dan besi plat atas box culvert terpasang dengan baik.
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke 3 dan4, sebelum dan setelah pembesian.
Pekerjaan ini dilaksanakan secara manual
o Sehari sebelum memulai pekerjaan ini terlebih dahulu diajukan Request for work
kepada Direksi Teknik atau yang mewakilinya di lapangan
o Penetapan ukuran dan elevasi top/atas abutment dan sayap
o Pembuatan Bowplank lokasi top/atas abutment dan sayap
o Material Bekisting adalah papan cor, kaso dan paku
o Perancah untuk tatakan/dasar bekesting dipasang lebih dahulu sebelum
pemasangan besi, batas sekalian dudukan rangka bekisting dibuat menempel pada
beton abutment eksisting (dibawah batas pengecoran pada tahap sebelumnya).
o Jika tidak memungkinkan menempelkan rangka perancah pada beton abutment
lama menggunakan paku beton, digunakan dynabolt dengan mengebor beton
abunment.
o Bekesting/perancah disempurnakan kembali setelah pemasangan besi abutment
dan sayap
o Bekesting abutment dan sayap diperkuat menggunakan stoot werk dari balok kayu
6/12 cm dan balok 5/10 cm, diperkuat juga dengan pipe support
o Perhitungan Volume Pekerjaan untuk laporan Harian, Mingguan dan Bulanan
o Pengajuan Pembayaran Pekerjaan Perancah/Bekisting untuk Abutment dan
Sayap Pembuatan Dokumentasi sebelum, sedang dan setelah pelaksanaan
pekerjaan
o Sehari sebelum memulai pekerjaan ini terlebih dahulu diajukan Request for work
kepada Direksi Teknik atau yang mewakilinya di lapangan
o Sebelum memulai pekerjaan pengecoran, permukaan atas abutment lama dan
bagian sisi sayap yang akan dicor, dibersihkan terlebih dahulu
o Penyediaan/pemesanan bahan Readymix K 350
o Untuk pengecoran diutuhkan 23,28 m3 Readymix K-350, direncanakan dengan 4
unit truck mixer
o Penyediaan tenaga kerja sesuai kebutuhan pengecoran dan tangga dan lift cor
disiapkan.
o Truck mixer diupayakan sedekat mungkin pada masing-masing sisi abutment dan
sayap yang akan dicor . Pengecoran menggunakan concrete vibrator.
o Pengecoran dilaksanakan menggunakan tangga atau lift cor.
o Setelah pengecoran, bekesting dibuka 24 jam kemudian, dilakukan curing beton
setiap hari
o Check Dimensi dan elevasi abutment dan sayap yang telah selesai
o Setelah pengecoran abutment dan sayap, bekesting dan stoot werk dibongkar 5
hari kemudian
Gambar. Abutment dan Wing Wall Sayap)
o Sehari sebelum memulai pekerjaan ini terlebih dahulu diajukan Request for work
kepada Direksi Teknik atau yang mewakilinya di lapangan
o Sebelum memulai pekerjaan pengecoran, permukaan atas pondasi dan bagian lain
yang akan dicor, dibersihkan terlebih dahulu
o Penyediaan/pemesanan bahan Readymix K 350
o Untuk pengecoran diutuhkan sekitar 66 m3 Readymix K-300 untuk satu siklus
pengecoran (132 m3/2 = 66 m3, direncanakan dengan 13 unit truck mixer
o Penyediaan tenaga kerja sesuai kebutuhan pengecoran dan concrete pump serta
tangga (atau lift cor) disiapkan..
o Truck mixer diupayakan sedekat mungkin pada masing-masing sisi dinding dan
sayap yang akan dicor jika menggunakan lift cor.Pengecoran menggunakan
concrete vibrator.
o Setelah pengecoran, bekesting dibuka 7x24 jam kemudian, dilakukan curing beton
setiap hari
o Check Dimensi dan elevasi abutment dan sayap yang telah selesai
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke 11 hingga minggu ke 12. Pekerjaan ini
dilaksanakan secara mekanis dan manual
o Sehari sebelum memulai pekerjaan ini terlebih dahulu diajukan Request for work
kepada Direksi Teknik atau yang mewakilinya di lapangan
o Penetapan elevasi Urugan/timbunan tanah dan ketebalan
o Pembuatan Bowplank lokasi yang akan ditimbun dengan material pilihan
o Material Tanah Timbun dihampar didatangkan dari quarry langsung ke lokasi
jembatan, dump truck unloading material timbunan sesuai arahan pelaksana
lapangan, penghamparan material timbunan menggunakan tenaga kerja (manual)
o Dipadatkan dengan Vibrator roller lapis demi lapis sesuai dengan yang disarankan
dalam spesifikasi teknik.
o Arah pemadatan dari bahagian pinggir ke tengah, water tank truck mengikuti arah
pemadatan vibrator roller menyiram tanah yang dipadatkan vibro
o Pengetesan kepadatan lapangan dengan alat sand cone
o Pengajuan Request for Cheking
o Check Top Elevasi Timbunan Tanah oprit dan badan jalan
o Perhitungan Volume Pekerjaan untuk laporan Harian, Mingguan dan Bulanan
o Pembuatan Dokumentasi sebelum, sedang dan setelah pelaksanaan pekerjaan
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke 12. Pekerjaan ini dilaksanakan secara
mekanis dan manual
o Sehari sebelum memulai pekerjaan ini terlebih dahulu diajukan Request for work
kepada Direksi Teknik atau yang mewakilinya di lapangan
o Penetapan elevasi Urugan/timbunan tanah
o Pembuatan Bowplank lokasi sebagai acuan kontrol elevasi
o Motor grader meratakan permukaan tanah untuk bada jalan pada kelebihan elevasi
pada tiap titik yang diukur
o Vibrator roller memadatkan badan jalan yang diratakan motor grader dengan arah
yang disarankan dalam spesifikasi teknik.
o Arah pemadatan dari bahagian pinggir ke tengah,
o Pengajuan Request for Cheking
o Check Top Elevasi Timbunan Tanah oprit dan badan jalan
o Perhitungan Volume Pekerjaan untuk laporan Harian, Mingguan dan Bulanan
o Pembuatan Dokumentasi sebelum, sedang dan setelah pelaksanaan pekerjaan
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke 13. Pekerjaan ini dilaksanakan secara
mekanis dan manual
o Sehari sebelum memulai pekerjaan ini terlebih dahulu diajukan Request for work
kepada Direksi Teknik atau yang mewakilinya di lapangan
o Penetapan elevasi Lapis Pondasi Agregat Kelas B dan ketebalan
o Pembuatan Bowplank lokasi yang akan ditimbun dengan material pilihan
o Material Lapis Pondasi Agregat Kelas B didatangkan dari base camp atau quarry
langsung ke lokasi Pekerjaan
o Material Lapis Pondasi Agregat Kelas B dihampar dengan motor grader
o Dipadatkan dengan Vibrator roller lapis demi lapis sesuai dengan yang disarankan
dalam spesifikasi teknik sampai ketebalan padat 15 cm
o Arah pemadatan dari bahagian pinggir ke tengah, motor grader menghapar juga
dari pingginr ke tengah
o Pengetesan kepadatan lapangan dengan alat sand cone
o Pengajuan Request for Cheking
o Check Top Elevasi Lapis Pondasi Agregat Kelas B
o Perhitungan Volume Pekerjaan untuk laporan Harian, Mingguan dan Bulanan
o Pengajuan Pembayaran Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas B
Pembuatan Dokumentasi sebelum, sedang dan setelah pelaksanaan pekerjaan
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke 13. Pekerjaan ini dilaksanakan secara
mekanis dan manual
o Dilaksanakan setelah/diatas lapisan Pondasi Agregat Kelas B
o Sehari sebelum memulai pekerjaan ini terlebih dahulu diajukan Request for work
kepada Direksi Teknik atau yang mewakilinya di lapangan
o Penetapan elevasi Lapis Pondasi Agregat Kelas A dan ketebalan
o Pembuatan Bowplank lokasi yang akan ditimbun dengan material pilihan
o Material Lapis Pondasi Agregat Kelas A didatang dari base camp ke lokasi Pekerjaan
o Material Lapis Pondasi Agregat Kelas A dihampar dengan motor grader
o Dipadatkan dengan Vibrator roller sampai tebal padat 10 cm sesuai dengan yang
disarankan dalam spesifikasi teknik.
o Pengetesan kepadatan lapangan dengan alat sand cone
o Pengajuan Request for Cheking
o Check Top Elevasi Lapis Pondasi Agregat Kelas A
o Perhitungan Volume Pekerjaan untuk laporan Harian, Mingguan dan Bulanan
o Pengajuan Pembayaran Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A
Pembuatan Dokumentasi sebelum, sedang dan setelah pelaksanaan pekerjaan
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan konstruksi dasar Plat Injak yang hanya dipasang
pada sisi Barat Jembatan , dilaksanakan pada minggu ke 13
Pekerjaan ini dilaksanakan secara manual (tenaga kerja) menggunakan concrete mixer
o Sehari sebelum memulai pekerjaan ini terlebih dahulu diajukan Request for work
kepada Direksi Teknik atau yang mewakilinya di lapangan
o Pengajuan bahan yang akan digunakan : split dengan uk. 2 - 3 cm, pasir beton dan
semen PC
o Sebelum bahan lantai kerja diaduk, dipasang bouwplank dari bahan kaso, elevasi
rencana lantai kerja diberi tanda, jika perlu beri pinjaman pada patok bouwplank.
Benang ditarik sebagai acuan elevasi
o Kaso 5/7 cm dipasang secara tidur dipinggir berbentuk persegi panjang ( 3,8 m x 6
m) sebagai bekisting lantai kerja.
o Penyediaan Peralatan : Concrete Mixer, Pompa Air dan alat pengecoran
o Penyediaan tenga kerja sesuai target yang akan dicapai setiap minggu
o Air dimasukkan kedalam concrete mixer diikuti semen, pasir dan split sesuai
komposisi untuk mutu beton rencana K 125
o Adukan ditebar didalam kotak bekisting kaso dan diratakan setenal 5 cm.
o Pengajuan Request for Cheking untuk pemeriksaan volume Lantai Kerja
o Check Dimensi Pasangan dinding aluran yang telah selesai
o Perhitungan Volume Pekerjaan dengan metode luas bidang dikali tebal lantai kerja
untuk dua jalur pemasangan Box Culvert, sebagai dasar untuk membuat laporan
Harian, Mingguan dan Bulanan
o Pembuatan Dokumentasi sebelum, sedang dan setelah pelaksanaan pekerjaan
dengan posisi pengambilan gambar searah.
Gambar.
o Sehari sebelum memulai pekerjaan ini terlebih dahulu diajukan Request for work
kepada Direksi Teknik atau yang mewakilinya di lapangan
o Sebelum memulai pekerjaan pengecoran, permukaan atas lantai kerja dan bagian
sisi/samping yang akan dicor, dibersihkan terlebih dahulu
o Penyediaan/pemesanan bahan Readymix K 300
o Penyediaan tenaga kerja sesuai kebutuhan pengecoran dan peralatan pengecoran
disiapkan.
o Pengecoran menggunakan concrete virator
o Setelah pengecoran, bekesting dibuka 24 jam kemudian, dilakukan curing beton
setiap hari
o Check Dimensi Plat Injak yang telah selesai
Rizky Syahrizal HS
Direktur