Anda di halaman 1dari 62

Jakarta Barat, 03 Mei 2019

Nomor : 17/BNR-V/2019
Lampiran : 1 (Satu) File

Kepada Yth.:
Pokja 05
di
Jln. Siti Jenab No. 31 Cianjur

Perihal : Penawaran Pekerjaan Peningkatan Jalan Tanjungsari - Panyusuhan

Sehubungan dengan pengumuman tender Pascakualifikasi dan Dokumen Pemilihan


nomor: 55 tanggal 24 April 2019 dan setelah kami pelajari dengan saksama Dokumen Pemilihan
dan Berita Acara Pemberian Penjelasan [serta adendum Dokumen Pemilihan], dengan ini kami
mengajukan penawaran untuk pekerjaan Peningkatan Jalan Tanjungsari - Panyusuhan sebesar
Rp. 10.287.495.239,24 (Sepuluh Milyar Dua Ratus Delapan Puluh Tujuh Juta Empat Ratus
Sembilan Puluh Lima Ribu Dua Ratus Tiga Puluh Sembilan Rupiah Dua Puluh Empat Sen)
termasuk PPN.

Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam
Dokumen Pemilihan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.

Penawaran ini berlaku selama 60 (Enam Puluh) hari kalender sejak batas akhir
pemasukan penawaran.

Sesuai dengan persyaratan, bersama Surat Penawaran ini kami lampirkan:


1. Jaminan Penawaran Asli;
2. Surat perjanjian Kerja Sama Operasi, (apabila ber-KSO);
3. Dokumen Penawaran teknis, terdiri atas:
a. Metode pelaksanaan pekerjaan;
b. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan;
c. Daftar isian Peralatan utama beserta bukti/dokumen pendukung;
d. Daftar isian personel manajerial beserta ijazah, daftar referensi kerja dari pemberi
tugas dan Surat pernyataan kepemilikan sertifikat kompetensi kerja;
e. Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK);
f. Daftar isian bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan (apabila disyaratkan); dan
g. Dokumen lain yang disyaratkan
1) Hasil pemindaian (scan) surat perjanjian sewa peralatan dan dukungan bahan
Ready Mix (apabila Batching Plant/alat bukan milik sendiri)
2) Hasil pemindaian (scan) surat perjanjian sewa peralatan (apabila peralatan bukan
milik sendiri/sewa)
b) Dokumen Penawaran Harga terdiri atas:
a. Daftar Kuantitas dan Harga;
c) Dokumen lain:
a. Formulir rekapitulasi perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), (apabila
memenuhi syarat untuk diberikan preferensi harga); dan
b. Daftar barang yang diimpor (apabila ada)

Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan
tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan serta Pokja Pemilihan
tidak terikat untuk menetapkan penawaran terendah sebagai pemenang. Apabila dana dalam
dokumen anggaran yang telah disahkan tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dalam
DIPA/DPA Tahun Anggaran, maka Pengadaan

Penawar,
PT. BANGUN NUSA RAYA

TIOLINA L. TOBING
Direktur Utama
METODE PELAKSANAAN
Pekerjaan : Peningkatan Jalan Tanjungsari - Panyusuhan
Nama Penawar : PT. BANGUN NUSA RAYA

I. UMUM
I.2. Mobilisasi
Yang termasuk ke dalam tahap mobilisasi adalah :
1. Penyediaan fasilitas penunjang dan lokasi penimbunan material
2.Survey.
3.Mobilisasi Alat dan Personil.

I.2.1. Fasilitas Penunjang & Lokasi Penimbunan Material


Pada Tahap ini kontraktor menyediakan lahan kemudian meminta persetujuan
direksi, untuk digunakan sebagai fasilitas penunjang untuk keperluan diantaranya kantor
direksi, barak kerja, pergudangan, kantor kontraktor dan fasilitas lain yang menyertai
fasilitas penunjang tersebut.
Jika diperlukan dengan pertimbangan untuk kemudahan dan kelancaran
pemenuhan kebutuhan material yang didatangkan dari luar lokasi area kerja, kontraktor juga
menyediakan lahan untuk membuat base camp (sebagai tempat untuk penimbunan
sementara material yang didatangkan dari luar lokasi proyek) pada titik lokasi yang paling
efisien dari lokasi pekerjaan yang sedang dilaksanakan, sebagai antisipasi untuk
menghindari tersendatnya pemasokan material jika didatangkan langsung dari luar lokasi
proyek hanya pada saat pekerjaan sedang dilaksanakan, tanpa ditimbun terlebih dahulu di
dekat lokasi pelaksanaan pekerjaan.
Jika memang diperlukan, lokasi penimbunan dapat terdiri dari satu atau beberapa
titik lokasi yang strategis, sesuai dengan kebutuhan dan persetujuan direksi, atau direksi
menentukan lain dalam hal ini.
Kontraktor juga berkewajiban untuk menyediakan tempat yang cukup dan layak
untuk penimbunan material-material untuk pekerjaan struktur, seperti :

 tempat (gudang) untuk penimbunan material semen yang cukup luas, sehingga
semen dalam jumlah banyak dapat ditumpuk tidak terlalu tinggi, yang dapat
menurunkan kualitas dan kinerja semen itu sendiri, baik dalam hal pengikatan
terhadap material beton lainnya, maupun terhadap kemudahan pengerjaan dalam
proses pembuatan campuran beton.

 lokasi untuk penempatan material besi struktur, hendaknya ditempatkan di tempat


tertutup, dan pada bagian bawahnya diberi alas balok kayu untuk menghindari

Metode Pelaksanaan
terkotori oleh tanah sebelum proses pekerjaan pembesian pada pekerjaan struktur
mulai dilakukan. Jika terpaksa ditempatkan pada tempat terbuka, hendaknya ditutup
dengan terpal plastik (tidak lupa diberi alas balok kayu pada bagian dasar tumpukan)
untuk menghindari terkena hujan dan panas secara langsung. Hal ini dilakukan untuk
menghindari terjadinya korosi pada besi dan lain sebagainya yang dianggap perlu.

1.2.2 MANAJEMEN DAN KESELAMATAN LALU LINTAS


Rencana pengendalian lalu lintas sangat penting untuk mengurangi kemacetan lalu lintas
sebagai akibat dari pemblokiran sebagian jalan untuk pelaksanaan proyek. Untuk itu perlu
disusun tahapan – tahapan pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan sesuai dengan
penagturan lalulintas yang diinginkan.

Hal – hal yang penting untuk dilakukan :


 Pengukuran dan pengamanan lalu lintas selama pekerjaan konstruksi berlangsung.
 Meminimalkan terjadinya gangguan arus lalu lintas akibat pekerjaan konstruksi
 Melengkapi pangamanan jalan sekitar loaksi pekerjaan sekitar dengan rambu – rambu
informasi atau peringatan bagi pengguna jalan agar lebih berhati – hati.
Peralatan yang digunakan :
 Rambu darurat
 Bendera merah

I.2.3. Mobilisasi Alat dan Personil


Mobilisasi Personil Inti Pelaksanaan Pekerjaan adalah pada tahap proses pekerjaan persiapan
sedang dilaksanakan, tujuannya adalah agar dapat dibuat rencana aktual pelaksanakan
pekerjaan secara detail, orientasi lokasi dan identifikasi lapangan, juga koordinasi dengan
direksi atau yang mewakili, sebelum pelaksanaan pekerjaan.

Resiko K3 :
 Terjadi tabrakan > Kerusakan alat berat dan korban jiwa.
 Lepasnya alat berat dari mobil angkutan / jatuh
 Terkena alat berat -> luka berat

Pengendalian Risiko K3 :
 Sopir yang memobilisasi alat berat harus yang memiliki keahlian dan memiliki izin
megemudi yang resmi.
 Alat berat yang diangkut harus diikat dengan pengikat yang standar
 Pengangkatan / Penurunan alat berat harus mengikuti prosedur yang standar

Sewa Dikersi keet


 Kami akan menyewa bangunan sementara diantaranya Kantor sementara untuk Direksi
lapangan, gudang sementara dan yang diperlukan untuk menunjang kelancaran
pelaksanaan pekerjaan ini, termasuk furniture sederhana, dan menyiapkan untuk sarana air

Metode Pelaksanaan
kerja serta penerangan.Direksi Keet dan gudang dilaksanakan dengan tujuan untuk tinggal
orang kerja, tempat meletakkan bahan dan alat, diusahakan tempat direksi keet dibuat di
lokasi kerja atau tidak terlalu jauh dari lokasi kerja dan berkapasitas sekitar anatara 10 - 25
orang.
 Pembuatan bangunan - bangunan sementara ini ditempatkan pada tempat yang strategis
untuk memudahkan komunikasi pelaksanaan dan yang mendapat persetujuan Direksi
lapangan. Direksi Keet yang dibuat harus sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan
dalam Syarat-Sayrat Rencana Kerja (RKS), baik tempatnya maupun luasan, serta bahan-
bahan yang digunakan .
 Direksi Keet tersebut juga diperlukan dalam rangka melaksanakan Contruction Meeting
Berkala, baik Mingguan, maupun Bulanan, untuk itu maka haruslah dilengkapi dengan
fasilitas lainnya seperti, Meubelair, Meja Rapat, Papan Tulis dan jika dibutuhkan dapat
dilengkapi dengan Telepon dll.

Papan Nama Proyek


 Kami akan membuat dan memasang Papan Nama Proyek yang me-muat tentang identitas
proyek.
 Papan nama proyek mengunakan ukuran minimal 150 cm x 250 cm kecuali ditentukan lain
oleh Owner.
 Papan nama proyek rangka dan kakinya terbuat dari kayu dengan kualitas terbaik sehingga
sanggup bertahan minimal sampai sele-sainya pengerjaan proyek. Latar papan nama dapat
berupa papan kayu tebal minimal 2 cm atau multiplek dengan tebal minimal 12 mm.
Penggunaan bahan dan material lain harus dengan persetujuan Konsultan Pengawas.
 Papan nama proyek belatar belakang putih dengan tulisan warna hi-tam, kecuali untuk logo
atau simbul dapat dipakai warna yang berva-riasi.
 Papan nama proyek harus mencantumkan Instansi Penyandang Dana, Instansi Pemilik
Bangunan, Kontraktor Pelaksana, Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas.

Pengukuran dan Pemasangan Patok


 Survey lapangan dilakukan untuk menyesuaikan rancangan (gambar kerja) dengan keadaan
aktual di lapangan. Hasil data ukur dilaporkan ke direksi, kemudian dilakukan tahap revisi
design sebagai acuan pelaksanaan proyek.
Pekerjaan survey lapangan mencakup :
 survey perkerasan dan geometrik jalan lama seperti inventarisasi geometrik jalan,
survey kekuatan dari perkerasan penutup aspal, kekuatan perkerasan jalan yang
rusak,
 survey sistem drainase yang ada seperti jenis, bentuk, ukuran dan profil memanjang
saluran samping kanan-kiri jalan, gorong-gorong, aliran air yang memotong badan
jalan, dan bangunan drainase lain yang ada dilapangan,
 survey lokasi pembuatan talud yang kiranya diperlukan terutama untuk daerah
berbukit atau pegunungan,
 survey jembatan lama meliputi jenis, dimensi, dan lokasi jembatan,

Metode Pelaksanaan
 survey perlengkapan jalan lama dan rambu-rambu lalulintas yang ada seperti lokasi
dan fungsi detail dari marka jalan, patok kilometer, trotoar, median, traffic light dan
lampu penerang jalan.
Pengukuran memanjang (Longitudinal)

50 m 50 m 50 m 50 m 50 m 50 m 50 m 50 m

Pengukuran Melintang (Cross Section)

Keamanan / P3K
 Kami menyediakan perlengkapan keamanan kerja untuk semua pekerja yang berada dalam
lokasi pekerjaan dan tamu yang berkunjung kelokasi pekerjaan.
 Perlengkapan keamanan kerja dapat berupa alat-alat seperti berikut ini :
 Helm Pelindung Kepala;
 Sepatu untuk melindungi kaki;
 Pemadam Kebakaran; dan
 Kotak P3K untuk pertolongan pertama pada kecelakaan kerja.
 Rambu lalu lintas guna memperlancar pekerjaan
 Jika terjadi kecelakaan kerja di lokasi pekerjaan yang berhubungan dengan pelak-sanaan
pekerjaan maka Kami diwajibkan mengambil segala tindakan guna kepen-tingan si korban.
 Semua biaya yang diperlukan untuk perawatan dan pengobatan korban kecelakaan dilokasi
pekerjaan menjadi tanggungan Kami.
 Yang dimaksud dengan korban dilokasi pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Kami
adalah :
 Personil atau semua tenaga kerja Kami;
 Personil Konsultan Manajemen Konstruksi;
 Personil Konsultan Perencana;
 Owner dan para wakilnya;
 Tamu yang berkunjung kelokasi pekerjaan; dan
 Orang yang berada dalam lokasi pekerjaan dengan ijin dan sepengetahuan Kami.

Metode Pelaksanaan
II DRAINASE
Yang termasuk pekerjaan drainase dalam pekerjaan ini meliputi :
1. Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
2. Pasangan Batu dengan Mortar

2.1. Galian untuk selokan drainase dan saluran air


Pekerjaan ini mencakup pembuatan selokan baru yang dilapisi (lined) maupun tidak (unlined)
dan perataan kembali selokan lama yang tidak dilapisi, sesuai dengan Spesifikasi ini serta
memenuhi garis, ketinggian dan detil yang ditunjukkan pada Gambar.
Galian untuk selokan Drainase dan saluran air biasa pada jalan rencana menggunakan alat
Excavator dengan kedalaman sesuai dengan ketentuan gambar kerja. Hasil galian diangkut
dengan menggunakan Dump Truck ke tempat yang telah ditentukan oleh direksi. Dump truck
membuang hasil galian keluar lokasi sesuai yang telah disepakati. Kemudian sekelompok
pekerja akan merapikan hasil galian dengan menggunakan alat bantu.

2.1 Pekerjaan Pasangan Batu dengan mortar


Setelah dilakukan pengukuran dan penggalian sesuai dengan kedalamanya kemudian
saluaran dipasang pasangan batu yang permukaan batu kali/gunung telah dibersihkan dari
kotoran – kotoran yang sehingga antara batu dan spesi dapat mengikat dengan baik. Dinding
pasangan batu bagian luar diplester dengan adukan mortar sehingga permukaan menjadi rata
dan rapi.

Dimensi dan ukuran


Ketebalan Saluran Sesuai gambar

Metode Pelaksanaan
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
Lingkup pekerjaan :
1. Galian Biasa
2. Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter
3. Galian Perkerasan berbutir

3.1 (1) Galian Biasa


 Pekerjaan galian dilaksanakan hingga mencapai level yang sudah ditentukan yang mengacu
dari gambar kerja (shop drawing) yang telah disetujui. Galian biasa pada badan jalan
rencana menggunakan alat Excavator dengan kedalaman sesuai dengan ketentuan gambar
kerja. Hasil galian diangkut dengan menggunakan Dump Truck ke tempat yang telah
ditentukan oleh direksi. Dump truck membuang hasil galian keluar lokasi sesuai yang telah
disepakati.
 Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang ditentukan
dalam Gambar atau ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan dan harus mencakup pembuangan
semua bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk tanah, batu, batu bata, beton,
pasangan batu dan bahan perkerasan lama, yang tidak digunakan untuk pekerjaan
permanen.
 Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan yang seminimal mungkin terhadap
bahan di bawah dan di luar batas galian.
 Pekerjaan galian dilakukan sesuai dengan gambar kerja (shop drawing). Galian dilakukan
dengan menggunakan alat excavator dan beberapa orang pekerja beserta alat bantu.

Gambar Metode Pekerjaan Galian Biasa


Gambar – 1

Excavator

Tumpukan Hasil Galian

Gambar – 2
Excavator

Dump Truk

Resiko K3 :
 Terkena peralatan kerja > luka ringan / berat
 Pekerja / orang jatuh kedalam galian > Luka

Pengendalian Risiko K3 :
 Menggunakan peralatan kerja yang benar.

Metode Pelaksanaan
 Memasang pagar pengaman.
 Menjaga jarak antara para pekerja pada jarak yang aman

Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter


 Pekerjaan galian dilaksanakan hingga mencapai level yang sudah ditentukan yang mengacu
dari gambar kerja (shop drawing) yang telah disetujui. Galian biasa pada badan jalan
rencana menggunakan alat Excavator dengan kedalaman sesuai dengan ketentuan gambar
kerja. Hasil galian diangkut dengan menggunakan Dump Truck ke tempat yang telah
ditentukan oleh direksi. Dump truck membuang hasil galian keluar lokasi sesuai yang telah
disepakati.
 Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang ditentukan
dalam Gambar atau ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan dan harus mencakup pembuangan
semua bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk tanah, batu, batu bata, beton,
pasangan batu dan bahan perkerasan lama, yang tidak digunakan untuk pekerjaan
permanen.
 Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan yang seminimal mungkin terhadap
bahan di bawah dan di luar batas galian.
 Pekerjaan galian dilakukan sesuai dengan gambar kerja (shop drawing). Galian dilakukan
dengan menggunakan alat excavator dan beberapa orang pekerja beserta alat bantu.

Resiko K3 :
 Terkena peralatan kerja > luka ringan / berat
 Pekerja / orang jatuh kedalam galian > Luka

Pengendalian Risiko K3 :
 Menggunakan peralatan kerja yang benar.
 Memasang pagar pengaman.
 Menjaga jarak antara para pekerja pada jarak yang aman

Galian Perkerasan berbutir


 Pelaksanaan pekerjaan penggalian dilakukan dengan menggunakan Exavator pada lokasi
yang telah ditentukan, selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalam
dump truk untuk selanjutnya membuang material hasil galian keluar lokasi dan selanjutnya
sekelompok pekerja akan merapikan hasil galian tersebut.
 Pekerjaan Galian dilaksanakan dengan Excavator. Tanah yang di gali pada sisi jalan.
Selanjutnya hasil galian di tuang kedalam dump truk untuk membuang hasil galian material
keluar lokasi jalan. Galian dilaksanakan pada daerah bahu jalan yang akan dijadikan
sebagai pelebaran badan jalan.

Resiko K3 :
 Terkena peralatan kerja > luka ringan / berat
 Pekerja / orang jatuh kedalam galian > Luka

Metode Pelaksanaan
Pengendalian Risiko K3 :
 Menggunakan peralatan kerja yang benar.
 Memasang pagar pengaman.
 Menjaga jarak antara para pekerja pada jarak yang aman

DIVISI 4. PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN

Yang termasuk pekerjaan tanah dalam pekerjaan ini meliputi :


 Lapis Pondasi Agregat Kelas B
 Perkerasan Beton Semen (K250) Ready Mix

Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas B dilaksanakan setelah penimbunan badan jalan selesai
dikerjakan. Material Agregat Kelas B dimuat dari quarry dengan mengguunakan Vibrator Roller
sambil disiram air dengan menggunakan Water Tank Truck apa bila dianggap terlalu kering,
kemudian dilakukan test kepadatan. Setelah Lapis Pondasi Agregat kelas B.

Urutan kerja lihat gambar dibawah :

1. Dump Truck membawa material Base dari Quarry dan menempatkan material tersebut di lokasi
jalan yang akan dilakukan pekerjaan perkerasan berbutir, sebelum pekerjaan ini dilakukan
pekerjaan penyiapan badan jalan harus sudah selesai dan kepadatan permukaan jalan yang akan
ditimbun harus sudah sesuai dengan spesifikasi atau ketentuan yang ada..

2. selanjutnya Motor Grader Meratakan Material Base yang sudah ditumpuk oleh Dum Truck dengan
ketebalan dan kemiringan jalan yang sesuai dengan gambar .

3. kemudian Vibro Roller melakukan pemadatan untuk permukaan yang sudah diratakan oleh motor
grader, sambil permukaan jalan disiram air dengan menggunakan alat water tanker untuk menjaga
kelembapan material dan untuk mencapai kepadatan yang optimal

Metode Pelaksanaan
Perkerasan Beton Semen (K250) Ready Mix
 Pencampuran beton.Sebelum melakukan pencampuran beton, harus dibuat mix design
beton yang akan dibuat. Hal ini meliputi penyelidikan Laboratorium terhadap bahan-bahan
sesuai standar yang diminta spesifikasi, antara lain PBI, Setelah persiapan mix design
disetujui, dan diadakan uji campuran (trialmix) sudah berhasil, maka material dapat diorder
sesuai dengan yang telahdisetujui oleh Pengawas/Pemilik Proyek.
 Pelaksanaan pengecoran beton. Setelah besi dan bekisting terpasang dengan sempurna,
dilakukan pembersihan pada lokasi pengecoran dengan compressor untuk menghilangkan
kotoran-kotoran penyebab ketidak-sempurnaan hasil pengecoran. Dengan menggunakan
check list pengecoran, surat ijin pengecoran diajukan kepada Pengawas. Setelah diadakan
pengecekan oleh tim Pemberi tugas, dan ijin pengecoran telah ditanda tangani, maka
pengecoran dapat segera dilaksanakan. Beton segar yang dicampur di lapangan (site mix)
sesuai dengan prosedur pencampuran, diangkut dengan memakai alat angkut untuk
dicorkan ke media cor.
 Selama pengecoran perlu diperiksa secara kontinu bekisting yang menjadi acuan maupun
perancah untuk memastikan tidak ada kebocoran, bekisting pecah atau bekisting roboh
akibat tidak kokohnya bekisting dimaksud. Petugas vibrator melaksanakan tugasnya secara
kontinu pada beton yang dicorkan sesuai prosedur pemadatan beton, ini dimaksudkan agar
beton benar-benar padat, dan tidak terjadi keropos.Setelah selesai pengecoran, beton
dirawat dengan menggunakan air sebagai pelembabnya, baik disiramkan maupun diberi
goni basah. Bekisting dapat dibongkar setelah umur beton memenuhi spesifikasi teknik.

IDENTITAS JENIS BAHAYA & RESIKO K3 PENGENDALIAN RESIKO K3

- Terkena peralatan kerja > luka ringan / - Personil harus mengenakan pakaian dan
berat perlengkapan APD (sepatu boot sarungtangan
dan masker)./ Mengunakan Peralatan Sefty)
- Tertimpa Material Kerja > Luka - Memasang rambu-rambu peringatan /Sefty
Berat/Ringan
- menyusun intruksi kerja

DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR


Pekerjaaan perkerasan berbutir dalam pekerjaan pemeliharaan berkala jalan meliputi :
1. Lapis Pondasi Agregat Kelas B (Untuk Levelling)
2. Lapis Pondasi Agregat Kelas B

Metode Pelaksanaan
5.1. Lapis Pondasi Agregat Kelas B (Untuk Levelling)
Dibawah ini adalah penjelasan yang meliputi pemasokan, pemprosesan, pengangkutan,
penghamparan, pembasahan dan pemadatan agregat diatas permukaan badan jalan yang
telah disiapkan.
Penjelasannya adalah sebagai berikut :

1. Pemasokan Material
Material yang digunakan adalah agregat kelas B dengan spesifikasi gradasi agregat
yang lolos ayakan adalah 3,75 mm, abrasi agregat 0 - 40%, bertekstur keras dan
mempunyai minimal 1 bidang pecah. indeks plastisitas 0 – 6, nilai CBR minimal 90%.
Pasokkan agregat didatangkan dari Stone Crusher.
2. Pemrosesan
Pemrosesan agregat dilakukan di lokasi Stone Crusher dengan komposisi sesuai
dengan SNI 03-2417-1990, SNI 03-1966-1990, SNI 03-1967-1990, SNI 03-1744-1989
dan SK SNI M-01-1994-03 atau komposisi lain yang ditetapkan pemilik proyek,
dibuktikan dengan bukti pengujian dari badan atau laboratorium yang ditunjuk direksi.
3. Pengangkutan
Sumber material didatangkan dari Stone Crusher dan pengangkutannya menggunakan
Dump Truck. Untuk pekerjaan mencampur dan memuat material ke atas Dump Truck
dengan menggunakan alat Wheel Loader. Jumlah pengangkutan dan ketersediaan
materialnya sesuai dengan schedulle material yang telah disetujui oleh direksi.
4. Penghamparan.
Timbunan material (agregat kelas B) dihamparkan dengan menggunakan Motor Grader
dengan ketebalan, kelandaian dan lebar hamparan sesuai dengan gambar kerja.
5. Pembasahan.
Setelah dilakukan penghamparan material, sebelum dan saat pemadatan material
dilakukan pembasahan dengan menggunakan Water Tanker. Hal ini bertujuan agar
terjadi pengendapan padat pada penghamparan material secara menyeluruh disetiap
permukaan lapisan.
6. Pemadatan.
Pemadatan agregat dilakukan dengan menggunakan alat Vibratory Roller kemudian
dengan LEP (Lintas Ekuivalen Permulaan) disesuaikan dengan kelas jalan rencana.
Proses akhir pekerjaan pemadatan ini adalah dengan menggunakan alat Pneumatic
Tire Roller. Lintasan pemadatan dilakukan dari trase jalan yang rendah menuju yang
tinggi dengan nilai CBR minimal 90%.

DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL

1. Lapis Resap Pengikat - Aspal Emulsi

Metode Pelaksanaan
2. Laston Lapis Aus (AC-WC)

6.1 (1) Lapis Resap Pengikat - Aspal Emulsi


Material untuk lapis resap pengikat adalah menggunakan aspal emulsi reaksi sedang
(medium setting) atau reaksi lambat (slow setting) dengan residu kurang dari 50 % dan
penetrasi aspal kurang dari 80/100. Atau aspal cair dengan takaran 0,4 – 1,3 ltr per meter
persegi dengan suhu penyemprotan 70 °C untuk aspal cair MC-70 dan 45 °C untuk aspal
cair MC-30.

Tahapan pekerjaan lapis resap pengikat adalah :


1. Pengajuan contoh aspal untuk bahan lapis resap pengikat (5 liter) dilengkapi dengan
sertifikat dan hasil uji laboratorium.
2. Data kalibrasi dari meteran pengukur untuk pendistribusian aspal meliputi data
akurasi dan toleransi ketelitian.
3. Menyerahkan grafik penyemprotan dan buku pelaksanaan dari distributor aspal.
4. Mengajukan peralaatan dan operator yang terlibat pada pekerjaan ini.
5. Penyemprotan aspal lapis resap pengikat diatas lapisan agregat kelas A, yang
sebelunmnya dilakukan pembersihan atau penyapuan permukaan sehingga
permukaan yang akan dilapisi lapis resap pengikat dapat lebih mudah atau cepat
meresap, dengan menggunakan Compressor.
6. Pekerjaaan lapis resap pengikat menggunakan alat Tangki Aspal dengan alat
pemanas dan Aspalt Sprayer.

Urutan kerja lihat gambar dibawah :

1. Pelaksanaan Pembersihan permukaan Jalan yang menggunakan alat compressor dan alat bantu
penarik compressor.

Compresor Dump truck

2. Pelaksanaan Pelapisan Lapisan resap pengikat / perekat pada permukaan jalan dilakukan dengan
alat Asphalt sprayer yang ditarik dengan dump truck, yang sekaligus membawa material aspal.

Metode Pelaksanaan
Asphalt Sprayer Dump Truck

6.2. Laston Lapis Pondasi (AC – WC)


Material menggunakan aspal emulsi rapid setting atau aspal emulsi yang diencerkan
dengan komposisi 1 air dan 1 aspal emulsi.
Juga bisa mengunakan Aston Pen. 60/70 atau Pen. 80/100 diencerkan dengan 25 sampai
30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal. Tebal overlay minimal 5 cm atau ditentukan
lain pemilik proyek. Pelaksanaan akan disesuaikan dengan spesifikasi teknis yang telah
ditentukan dalam gambar kerja.

TAHAPAN PELAKSANAAN :
Tahapan persiapan pekerjaan lapis pengikat adalah :
a. Pengajuan contoh aspal untuk bahan lapis pengikat (5 liter) dilengkapi dengan
sertifikat dan hasil uji laboratorium.
b. Data kalibrasi dari meteran pengukur untuk pendistribusian aspal meliputi data
akurasi dan toleransi ketelitian.
c. Menyerahkan grafik penyemprotan dan buku pelaksanaan dari distributor aspal.
d. Mengajukan jenis material (agregat kasar, agregat halus, filler dan aspal) dan job mix
design dilengkapi data pengujian yang sesuai dengan spesifikasi teknis,
e. Mengajukan daftar peralatan dan operator yang terlibat pada pekerjaan ini.
f. Persiapan pekerjaan di lapangan dengan mengajukan jadual/rencana kerja dan
penyiapan baik bahan maupun alat dan pekerja yang terlibat dalam pekerjaan
perkerasan,

Tahapan pelaksanaan pekerjaan lapis pengikat adalah :


a. Penyemprotan aspal lapis pengikat diatas lapisan prime coat menggunakan alat
Asphalt Sprayer,
b. Armada Dump Truck yang berisi asphalt yang dimuat dengan menggunakan Wheel
Loader di lokasi Stone Crusher, menyusul untuk mengisi Aspalt Finisher,
c. Penghamparan dan perataan campuran aspal dengan Asphalt Finisher. Dalam proses
penghamparan dan perataan campuran aspal ini, juga dipakai tenaga manuasia,

Metode Pelaksanaan
d. Proses pemadatan dengan menggunakan Tandem Roller atau Pneumatic Tire Roller,
diselingi pembasahan permukaan lapisan aspal dengan menggunakan Water
Tangker.
Tahapan kendali mutu pekerjaan lapis pengikat adalah :
a. Mengambil sample benda uji (core) untuk sisi kanan kiri dengan jarak periodik 100 m
atau 200 m sesuai instruksi direksi, untuk pengujian ketebalan,
b. Pengukuran menggunakan mistar lurus (Straight Edge) untuk mengukur tingkat
kerataan permukaan,
c. Dilakukan tes kekuatan lentur perkerasan dengan tes Bengkelman Beam.

PROSEDUR PEKERJAAN
Prosedur Pengangkutan yaitu :
a. Pencampuran benda uji Marshall
b. Pemadatan benda uji Marshall
c. Suhu pencampuran maksimal di AMP
d. Pencampuran, rentang temperatur sasaran
e. Menuangkan campuran aspal dari AMP ke truck
f. Pemasokan ke alat penghampar

Prosedur Penghamparan yaitu :


a. Penyiapan permukaan yang akan dilapisi ; permukaan lama dibersihkan dari bahan
lepas, penyemprotan take coat dan penghamparan campuran aspal.
b. Pembuatan acuan tepi sesuai dengan garis dan kemiringan yang sesuai dengan
spesifikasi teknis.
c. Penghamparan dan pembentukan ; sepatu (Screed) Asphalt Finisher dipanaskan
terlebih dahulu, penghamparan dengan diikuti mesin vibrasi, penampung campuran
aspal selalu penuh dan temperatur konstan, kecepatan alat konstan sehingga koyak,
tidak rata dan retak permukaan bisa dihindari.

Prosedur Pemadatan yaitu :


a. Segera setelah penghamparan diikuti dengan penggilasan dengan tahapan penggilasan
awal, penggilasan antara dan penggilasan akhir.
b. Penggilasan awal menggunakan tandem roller maupun pneumatic tire Roller dengan
penggilasan minimal 2 kali.
c. Penggilasan antara menggunakan Pneumetic Tire Roller sedekat mungkin dengan
penggilasan awal.
d. Penggilasn akhir menggunakan Tandem Roller tanpa penggetar.
e. Kecepatan alat penggilas tidak boleh lebih dari 4 km/jam untuk roda baja dan tidak lebih
dari 10 km/jam untuk roda karet.
f. Roda penggilas harus selalu dibasahi sehingga tidak terjadi pelekatan campuran aspal
dengan roda.

Metode Pelaksanaan
Kepadatan yang disyaratkan tidak lebih kurang dari 97% (Job Standart Density). Kemudian
pengambilan sample uji inti (Core) dilapangan dan dibawa ke laboratorium (Kepadatan
campuran kerja = Job Mix Density) dan hasilnya dilaporkan ke Direksi untuk setiap 100 m
pemadatan.
Baik persiapan pekerjaan, pelaksanaan maupun hasil akhir diinspeksi direksi dan dibuatkan
Berita Acara Penerimaan Pekerjaan ini.

1. Material Aspal Beton Dituang dari Dump truck ke Asphalt Finisher

2. Asphalt Finisher Menghampar Material Aspal Beton Dilokasi Yang telah ditetapkan dengan
ketebalan sesuai dengan gambar / spesifikasi.

3. Pemadatan dilakukan dengan tandem roller dan Pneumatic Tire Roller dengan lintasan yang
optimal

DIVISI 7. STRUKTUR

Dalam Pekerjaan Ini Meliputi :


1. Beton mutu sedang K-350 Ready Mix
2. Baja Tulangan U 24 Polos
3. Baja Tulangan U 39 Ulir

Metode Pelaksanaan
4. Pasangan Batu (termasuk Plesteran dan Siaran)

7.1 Pekerjaan Beton


Pekerjaan Beton ini terdiri atas pekerjaan beton struktur yang dilaksanakan sesuai dengan
bentuk, dimensi seperti yang tercantum pada gambar rencana atau atas petunjuk Direksi,
dan sesuai dengan petunjuk dalam spesifikasii yang berhubungan.
Kelas beton yang digunakan pada setiap bagian struktur harus sesuai dengan apa yang
tercantum dalam gambar rencana atau atas izin direksi. Semua beton harus termasuk
dalam Beton. Tidak diperbolehkan adanya udara didalam beton seperti petunjuk dibawah ini
:
 Sebelum dilakukan Beton dibuat Job Mix Design dengan material yang disetujui direksi.
Material-material yang dipakaii harus memenuhi standar sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan.
 Pengecoran mengunakan molen (Mixer on Site). Untuk memperoleh hasil yang monolit
saat pengecoran digunakan penggetaran dengan menggunakan vibrator.
 Pengecoran Beton dilakukan setelah pekerjaan pembesian dan bekisting sudah
terpasang sesuai dengan ukuran sandaran dan telah disetujui oleh konsultan
pengawas dan direksi..

 Semua beton yang digunakan dikerjakan dengan spesifikasi campuran 1 Semen : 2


Pasir : 3 Kerikil dan untuk semua maksud yang berhubungan dengan pekerjaan ini
disetujui serta yang telah ditentukan oleh direksi haruslah terdiri dari bahan – bahan
yang dirinci dan harus dicampur dengan perbandingan yang sesuai dengan ketentuan –
ketentuan yang tertera pada spesifikasi dalam dokumen lelang, setiap syarat – syarat
dan ketentuan – ketentuan lainnya dari cara pelaksanaan haruslah sesusai peraturan
yang berlaku yang sudah dibuktikan. Penggunaan bahan dan material semua Portland
semen harus dengan syarat – syarat dan ketentuan yang ditetapkan dalam standart
Indonesia N.I.8, ASTM.Model C.150.
Cara penyimpanan semen digudang harus terlindung terhadap kelembaban. Semen
dapat diafkir (tidak diterima) oleh direksi apabila tidak memenuhi speksifikasi yang
berlaku.
 Pekerjaan pengecoran beton tidak boleh dilaksanakan sebelum semua pekerjaan
cetakan selesai dikerjakan, penyiapan – penyiapan lainnya yang berhubungan dengan
pengecoran harus dipersiapkan dan mendapat persetujuan direksi. Sebelum
pengecoran beton dimulai, semua permukaan pada tempat pengecoran beton (cetak
lantai kerja) harus selesai dikerjakan dan disetujui oleh direksi/pengawas. Pengecoran
dapat dilaksanakan pada saat direksi/pengawas yang ditunjuk berada ditempat lokasi
pekerjaan. Suatu pengecoran tidak boleh terputus sebelum bagian tersebut selesai
dicor.
 Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras atau hujan teralu lama
karena berakibat spesi atau mortal terpisah dari agregat kasar.

Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan untuk pekerjaan beton ini dilaksanakan dengan sistem serempak
untuk semua unit dengan metode konvensional (dicor di tempat lokasi pekerjaan). Karena
pekerjaan beton pada pier dikerjakan secara bertahap, maka untuk memulai pekerjaan
tahap berikut diberi pasta dahulu agar terjadi ikatan antara beton yang lama dengan beton
yang baru. Prosedur pelaksanaan pekerjaan pengecoran beton yaitu:

Urutan Pelaksanaan :
1. Sebelum pelaksanaan dilakukan, terlebih dahulu mempersiapkan gambar kerja
bersama dengan Direksi Pekerjaan.
2. Sebelum dilakukan Pengecoran Beton dibuat Job Mix Design dengan material yang
disetujui direksi. Material-material yang dipakai harus memenuhi standar sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan.
3. Beton harus dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis dari jenis dan
ukuran yang disetujui sehingga dapat menjamin distribusi yang merata dari seluruh
bahan.
4. Pencampur harus dilengkapi dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat
untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang digunakan dalam setiap
penakaran.
5. Pertama-tama alat pencampur harus diisi dengan agregat dan semen yang telah
ditakar, dan selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air ditambahkan.
6. Waktu pencampuran harus diukur pada saat air mulai dimasukkan ke dalam campuran
bahan kering. Seluruh air yang diperlukan harus dimasukkan sebelum waktu
pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran untuk mesin
berkapasitas ¾ m3 atau kurang haruslah 1,5 menit; untuk mesin yang lebih besar waktu
harus ditingkatkan 15 detik untuk tiap penambahan 0,5 m3.
7. Lakukan pengecoran dan setiap melakukan pengecoran maka campuran beton sudah
harus dilakukan pengecekan terhadap kadar airnya dengan slump test dan buat silinder
untuk pengujian kuat tekan beton tersebut,
8. Pastikan skor-skor dan perancah kuat menopang beton basah sehingga didapatkan
hasil yang sesuai dengan gambar, dan
9. Lakukan pemeliharaan beton dengan penyiraman terus menerus atau dengan
pemberian karung goni sampai beton mencapai umur 28 hari.
Bila tidak memungkinkan penggunaan mesin pencampur, Direksi Pekerjaan dapat
menyetujui pencampuran beton dengan cara manual, sedekat mungkin dengan tempat
pengecoran. Penggunaan pencampuran beton dengan cara manual harus dibatasi pada
beton non-struktural.

Resiko K3 :
 Kecelakaan akibat operasional peralatan kerja > Luka Ringan, Luka Berat dan
Meninggal
 Kecelakaan akibat Bahan Kerja > Luka Ringan, Luka Berat dan Meninggal

Metode Pelaksanaan
Pengendalian Risiko K3 :
 Menggunakan peralatan kerja dan APD yang benar
 Menggunakan metode / cara kerja yang benar dan peralatan kerja yang baik.
 menyusun intruksi kerja

7.3. Besi Tulangan U24 Polos


Sebelum mendatangkan besi beton, seluruh daftar ukuran dan daftar bengkokan besi beton
harus disiapkan oleh kontraktor dan diminta persetujuan kepada Direksi, dan tidak ada
bahan yang boleh didatangkan atau dikerjakan sebelum daftar besi beton disetujui oleh
Direksi.
Besi tulangan hendaknya disimpan pada tempat terlindung, ditumpuk agar tidak menyentuh
tanah dan dijaga agar tidak berkarat atau pun rusak karena cuaca dengan demikian perlu
diperhatikan :
 Pengajuan bar bending schedule ke Direksi/Pengawas.
 Perakitan dilakukan di lokasi,
 Setelah perakitan pekerjaan pembesian ini harus diperiksa dan disetujui oleh
Konsultan atau Pemilik Proyek, sebelum dilakukan pekerjaan pengecoran.

Resiko K3 :
 Kecelakaan akibat operasional peralatan kerja > Luka Ringan, Luka Berat dan
Meninggal
 Kecelakaan akibat Bahan Kerja > Luka Ringan, Luka Berat dan Meninggal

Pengendalian Risiko K3 :
 Menggunakan peralatan kerja dan APD yang benar, menggunakan penyokong
yang baik
 Menggunakan metode / cara kerja yang benar dan peralatan kerja yang baik.
 menyusun intruksi kerja

7.2. Baja Tulangan U 39 Ulir


Sebelum mendatangkan besi beton, seluruh daftar ukuran dan daftar bengkokan besi beton
harus disiapkan oleh kontraktor dan diminta persetujuan kepada Direksi, dan tidak ada
bahan yang boleh didatangkan atau dikerjakan sebelum daftar besi beton disetujui oleh
Direksi.
Besi tulangan hendaknya disimpan pada tempat terlindung, ditumpuk agar tidak menyentuh
tanah dan dijaga agar tidak berkarat atau pun rusak karena cuaca dengan demikian perlu
diperhatikan :
 Pengajuan bar bending schedule ke Direksi/Pengawas.
 Perakitan dilakukan di lokasi,

Metode Pelaksanaan
 Setelah perakitan pekerjaan pembesian ini harus diperiksa dan disetujui oleh
Konsultan atau Pemilik Proyek, sebelum dilakukan pekerjaan pengecoran.

Resiko K3 :
 Kecelakaan akibat operasional peralatan kerja > Luka Ringan, Luka Berat dan
Meninggal
 Kecelakaan akibat Bahan Kerja > Luka Ringan, Luka Berat dan Meninggal

Pengendalian Risiko K3 :
 Menggunakan peralatan kerja dan APD yang benar, menggunakan penyokong
yang baik
 Menggunakan metode / cara kerja yang benar dan peralatan kerja yang baik.
 menyusun intruksi kerja

Pasangan Batu (termasuk Plesteran dan Siaran)


 Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan pada lokasi badan jalan yang longsor atau tidak
stabil untuk mengamankan badan jalan, maka dipasang tembok pengaman dengan
pasangan batu.

Urutan Pelaksanaan :
1. Sebelum pelaksanaan dilakukan, terlebih dahulu mempersiapkan gambar kerja bersama
dengan Direksi Pekerjaan.
2. Setelah lokasi yang akan dikerjakan ditentukan, kemudian dipasang patok dan elevasi
serta diberi rambu-rambu lalu lintas pada lokasi pekerjaan tersebut agar lalu lintas tidak
terhambat dan tidak merusak pekerjaan.
3. Selain persiapan di lokasi, material yang akan dipergunakan terlebih dahulu diusulkan
kepad direksi yaitu menyerahkan dua sample batu yang masing-masing seberat 50 Kg.
4. Setelah material disetujui direksi, penyiapan material pada lokasi pekerjaan harus telah
diperhitungkan terhadap kapasitas pekerja pada satu hari pekerjaan sehingga tidak
terdapat pekerjaan yang terlantar.
5. Kemudian pekerjaan dilaksanakan dengan pekerjaan lantai kerja sebelum pemasangan
batu dan setelah umur dari lantai kerja tercapai, pekerjaan pasangan batu dimulai dari
pondasi bawah dan kearah dinding atas.
6. Setelah pekerjaan selesai, dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan dengan
Direksi Pekerjaan dan setelah disetujui dapat dibuat berita acara pemeriksaan
pekerjaan sebagai dasar untuk menjadikan hasil pekerjaan pada progress prestasi
pekerjaan.

Resiko K3 :
 Kecelakaan akibat operasional peralatan kerja > Luka Ringan, Luka Berat dan
Meninggal
 Kecelakaan akibat Bahan Kerja > Luka Ringan, Luka Berat dan Meninggal

Metode Pelaksanaan
Pengendalian Risiko K3 :
 Menggunakan peralatan kerja dan APD yang benar, menggunakan penyokong
yang baik
 Menggunakan metode / cara kerja yang benar dan peralatan kerja yang baik.
 menyusun intruksi kerja

DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR


Galian untuk Bahu Jalan dan Pekerjaan Minor Lainnya
 Pekerjaan galian dilaksanakan hingga mencapai level yang sudah ditentukan yang mengacu
dari gambar kerja (shop drawing) yang telah disetujui. Galian biasa pada badan jalan
rencana menggunakan alat Excavator dengan kedalaman sesuai dengan ketentuan gambar
kerja. Hasil galian diangkut dengan menggunakan Dump Truck ke tempat yang telah
ditentukan oleh direksi. Dump truck membuang hasil galian keluar lokasi sesuai yang telah
disepakati.
 Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang ditentukan
dalam Gambar atau ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan dan harus mencakup pembuangan
semua bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk tanah, batu, batu bata, beton,
pasangan batu dan bahan perkerasan lama, yang tidak digunakan untuk pekerjaan
permanen.
 Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan yang seminimal mungkin terhadap
bahan di bawah dan di luar batas galian.
 Pekerjaan galian dilakukan sesuai dengan gambar kerja (shop drawing). Galian dilakukan
dengan menggunakan alat excavator dan beberapa orang pekerja beserta alat bantu.

Gambar Metode Pekerjaan Galian Biasa


Gambar – 1

Excavator

Tumpukan Hasil Galian

Gambar – 2
Excavator

Dump Truk

Resiko K3 :
 Terkena peralatan kerja > luka ringan / berat
 Pekerja / orang jatuh kedalam galian > Luka

Metode Pelaksanaan
Pengendalian Risiko K3 :
 Menggunakan peralatan kerja yang benar.
 Memasang pagar pengaman.
 Menjaga jarak antara para pekerja pada jarak yang aman

Marka Jalan Termoplastik


 Pembuatan Marka Jalan dilakukan dengan pembuatan tanda pada daerah – daerah yang
akan dibuat marka jalan yaitu dengan pembuatan garis putus-putus. Ini dilakukan agar
dalam pelaksanaannya tidak mengalami perubahan line seperti yang telah direncanakan.
Sebelum Pembuatan marka jalan dilakukan area yang akan dibuat marka dibersihkan
terlebih dahulu agar tidak ada kotoran atau debu yang melekat pada proses pengecatan
marka jalan sehingga akan berpengaruh pada kualitas marka itu sendiri. Sewaktu
pelaksanaan pekerjaan ini didampingi oleh surveyor agar pekerjaan sesuai dengan
spesifikasi yang ditetapkan.

1. Proses Pembersihan Area Marka Jalan


PICK UP
Compressor

2. Proses Pembuatan Marka Jalan PICK UP

BAHAN MARKA
THERMOPLASTI

Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul Engineer Grade


Untuk Pekerjaan Pengadaan Tiang Rambu
 Untuk pemesanan Rambu – rambu jalan akan kami pesan sesuai dengan spesikasi yang
telah ditentukan.
 Barang yang telah tiba akan kami perlihatkan kepada Pihak Direksi guna memastikan
barang yang telah tiba sesuai dengan spek yang telah ditentukan.
 Rambu- rambu jalan akan kami simpan digudang sampai dengan waktu pemasangan.
 Perakitan tiang rambu akan kami lakukan di bengkel kerja dengan menggunakan Pipa besi
Galvanis diameter 2,5” yang akan dilengkapai dengan Dop penutup pipa ukuran diameter
2,5” yang akan kami tempatkan pada bagian atas pipa.
 Pemasangan rangka besi siku ukuran 30 x 30 x 3 mm sebagai dudukan daun rambu akan
kami sesuaikan dengan lebar (diameter daun rambu).
 Dan pada bagian bawah tiang akan kami pasang angkur besi siku dengan ukuran 30 x 30 x

Metode Pelaksanaan
3 mm dengan jarak sesuai dengan gambar pelaksanaan.
 Setelah perakitan tiang rambu selesai dilaksanakan maka kami akan melakukan
pengecatan tiang rambu.
 Untuk pemasangan daun rambu pada tiang akan kami lakukan dilokasi pada saat
pengecoran tiang rambu agar cat Daun rambu tidak terkelupas pada saat pengangkutan ke
lokasi.

Untuk Pekerjaan Pemasangan Rambu – rambu


 Pelaksanaan pekerjaan pemasangan Rambu – rambu jalan ini akan kami lakukan pada titik
yang telah disurvey (diberitanda) pada saat peninjauan lokasi.
 Pekerjaan galian lubang Pondasi akan kami lakukan dengan kedalaman sesuai dengan
ukuran yang tertera pada gambar pelaksanaan.
 Pada dasar lubang galian akan kami beri lapisan pasir yang berguna sebagai dudukan
pondasi.
 Sebelum pengecoran tiang maka terlebih dahulu kami memesang Daun rambu sesuai
dengan Tabel data survey awal, pemasangan dau rambu akan kami lakukan pada rangka
besi siku yang telah terpasang pada tiang rambu.
 Kami juga akan memasang bekisting pondasi umpak sesuai dengan dimensi umpak
Pondasi Tiang rambu.
 Pada saat pengecoran tiang rambu akan kami beri sanggahan kayu agar tidak tumbang
sebelum beton cor mengeras.
 Kayu sanggahan akan kami buka bersamaan dengan pembukaan bekisting umpak pondasi
yang akan kami lakukan satu minggu setelah pengecoran.
 Kami akan memeriksa ulang seluruh tiang rambu apakah telah terpasang dengan baik, jika
terdapat kerusakan pada tiang lampu maka kami akan melakukan pengecoran ulang.
 Resiko K3 :
 Terjadi tabrakan > korban jiwa.
 Terkena Bahan Kerja -> luka ringan
 Pengendalian Risiko K3 :
 Personil harus mengenakan pakaian dan perlengkapan APD (sepatu boot
sarungtangan dan masker)./ Mengunakan Peralatan Sefty)
 Memasang rambu-rambu peringatan

Patok Kilometer
 Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan bahu jalan selesai dilaksanakan.
 Patok kilometer terbuat dari beton dengan mutu K-300.
 Metode kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
 Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi
untuk disetujui.
 Areal patok pengarah di gali sampai kedalaman tertentu sesuai dengan rencana
kedalaman patok.

Metode Pelaksanaan
 Patok yang telah jadi dan diterima dilokasi pekerjaan, untuk pemasangannya dilakukan
dengan menggali tanah lalu memasang patok dan menimbunkan kembali tanah agar
patok dapat berdiri dengan benar.
 Pengecatan patok dapat dilakukan sebelum atau sesudah patok pengarah dipasang
 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan.

Patok Hektometer
 Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan bahu jalan selesai dilaksanakan.
 Patok hektometer terbuat dari beton dengan mutu K-300.
 Metode kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
 Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi
untuk disetujui.
 Areal patok pengarah di gali sampai kedalaman tertentu sesuai dengan rencana
kedalaman patok.
 Patok yang telah jadi dan diterima dilokasi pekerjaan, untuk pemasangannya dilakukan
dengan menggali tanah lalu memasang patok dan menimbunkan kembali tanah agar
patok dapat berdiri dengan benar.
 Pengecatan patok dapat dilakukan sebelum atau sesudah patok pengarah dipasang
 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan.

DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH


Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter
 Pekerjaan galian dilaksanakan hingga mencapai level yang sudah ditentukan yang mengacu
dari gambar kerja (shop drawing) yang telah disetujui. Galian biasa pada badan jalan
rencana menggunakan alat Excavator dengan kedalaman sesuai dengan ketentuan gambar
kerja. Hasil galian diangkut dengan menggunakan Dump Truck ke tempat yang telah
ditentukan oleh direksi. Dump truck membuang hasil galian keluar lokasi sesuai yang telah
disepakati.
 Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang ditentukan
dalam Gambar atau ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan dan harus mencakup pembuangan
semua bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk tanah, batu, batu bata, beton,
pasangan batu dan bahan perkerasan lama, yang tidak digunakan untuk pekerjaan
permanen.
 Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan yang seminimal mungkin terhadap
bahan di bawah dan di luar batas galian.
 Pekerjaan galian dilakukan sesuai dengan gambar kerja (shop drawing). Galian dilakukan
dengan menggunakan alat excavator dan beberapa orang pekerja beserta alat bantu.

Resiko K3 :
 Terkena peralatan kerja > luka ringan / berat
 Pekerja / orang jatuh kedalam galian > Luka

Metode Pelaksanaan
Pengendalian Risiko K3 :
 Menggunakan peralatan kerja yang benar.
 Memasang pagar pengaman.
 Menjaga jarak antara para pekerja pada jarak yang aman

Timbunan Biasa dari sumber galian


 Permukaan yang akan ditimbun terlebih dahulu dibersihkan dari material lain (rumput,
humus dll), dump truck membawa bahan tanah timbun dari tempat pengambilan tanah dan
ditempatkan pada lokasi yang akan dikerjakan. Untuk penghamparan timbunan pilihan ini
digunakan alat wheel loader kemudian di distribusikan dengan menggunakan alat Motor
Grader secara merata keseluruh area pekerjaan timbunan. Untuk mencapai kepadatan yang
diinginkan sesuai dengan spesifikasi maka digunakan alat Vibro Roller dan Water Tanker
agar pekerjaan timbunan pilihan ini sesuai dengan ketebalan yang direncanakan.

 Resiko K3 :
 Terkena peralatan kerja > luka ringan / berat.
 Terkena alat berat -> luka berat
 Pekerja / orang jatuh kedalam galian > Luka
 Pengendalian Risiko K3 :
 Menggunakan peralatan kerja yang benar.
 Memasang pagar pengaman.
 Menjaga jarak antara para pekerja pada jarak yang aman
 Pengangkatan / Penurunan alat berat harus mengikuti prosedur yang standar

DIVISI 7. STRUKTUR
7.1 Beton mutu sedang K-350 Ready Mix
Pekerjaan Beton ini terdiri atas pekerjaan beton struktur yang dilaksanakan sesuai dengan
bentuk, dimensi seperti yang tercantum pada gambar rencana atau atas petunjuk Direksi,
dan sesuai dengan petunjuk dalam spesifikasii yang berhubungan.
Kelas beton yang digunakan pada setiap bagian struktur harus sesuai dengan apa yang
tercantum dalam gambar rencana atau atas izin direksi. Semua beton harus termasuk
dalam Beton. Tidak diperbolehkan adanya udara didalam beton seperti petunjuk dibawah ini
:
 Sebelum dilakukan Beton dibuat Job Mix Design dengan material yang disetujui direksi.
Material-material yang dipakaii harus memenuhi standar sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan.
 Pengecoran mengunakan molen (Mixer on Site). Untuk memperoleh hasil yang monolit
saat pengecoran digunakan penggetaran dengan menggunakan vibrator.
 Pengecoran Beton dilakukan setelah pekerjaan pembesian dan bekisting sudah
terpasang sesuai dengan ukuran sandaran dan telah disetujui oleh konsultan
pengawas dan direksi..

Metode Pelaksanaan
 Semua beton yang digunakan dikerjakan dengan spesifikasi campuran 1 Semen : 2
Pasir : 3 Kerikil dan untuk semua maksud yang berhubungan dengan pekerjaan ini
disetujui serta yang telah ditentukan oleh direksi haruslah terdiri dari bahan – bahan
yang dirinci dan harus dicampur dengan perbandingan yang sesuai dengan ketentuan –
ketentuan yang tertera pada spesifikasi dalam dokumen lelang, setiap syarat – syarat
dan ketentuan – ketentuan lainnya dari cara pelaksanaan haruslah sesusai peraturan
yang berlaku yang sudah dibuktikan. Penggunaan bahan dan material semua Portland
semen harus dengan syarat – syarat dan ketentuan yang ditetapkan dalam standart
Indonesia N.I.8, ASTM.Model C.150.
Cara penyimpanan semen digudang harus terlindung terhadap kelembaban. Semen
dapat diafkir (tidak diterima) oleh direksi apabila tidak memenuhi speksifikasi yang
berlaku.
 Pekerjaan pengecoran beton tidak boleh dilaksanakan sebelum semua pekerjaan
cetakan selesai dikerjakan, penyiapan – penyiapan lainnya yang berhubungan dengan
pengecoran harus dipersiapkan dan mendapat persetujuan direksi. Sebelum
pengecoran beton dimulai, semua permukaan pada tempat pengecoran beton (cetak
lantai kerja) harus selesai dikerjakan dan disetujui oleh direksi/pengawas. Pengecoran
dapat dilaksanakan pada saat direksi/pengawas yang ditunjuk berada ditempat lokasi
pekerjaan. Suatu pengecoran tidak boleh terputus sebelum bagian tersebut selesai
dicor.
 Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras atau hujan teralu lama
karena berakibat spesi atau mortal terpisah dari agregat kasar.
Metode pelaksanaan untuk pekerjaan beton ini dilaksanakan dengan sistem serempak
untuk semua unit dengan metode konvensional (dicor di tempat lokasi pekerjaan). Karena
pekerjaan beton pada pier dikerjakan secara bertahap, maka untuk memulai pekerjaan
tahap berikut diberi pasta dahulu agar terjadi ikatan antara beton yang lama dengan beton
yang baru. Prosedur pelaksanaan pekerjaan pengecoran beton yaitu:

Urutan Pelaksanaan :
 Sebelum pelaksanaan dilakukan, terlebih dahulu mempersiapkan gambar kerja
bersama dengan Direksi Pekerjaan.
 Sebelum dilakukan Pengecoran Beton dibuat Job Mix Design dengan material yang
disetujui direksi. Material-material yang dipakai harus memenuhi standar sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan.
 Beton harus dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis dari jenis dan
ukuran yang disetujui sehingga dapat menjamin distribusi yang merata dari seluruh
bahan.
 Pencampur harus dilengkapi dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang
akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang digunakan dalam setiap
penakaran.

Metode Pelaksanaan
 Pertama-tama alat pencampur harus diisi dengan agregat dan semen yang telah
ditakar, dan selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air ditambahkan.
 Waktu pencampuran harus diukur pada saat air mulai dimasukkan ke dalam
campuran bahan kering. Seluruh air yang diperlukan harus dimasukkan sebelum
waktu pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran
untuk mesin berkapasitas ¾ m3 atau kurang haruslah 1,5 menit; untuk mesin yang
lebih besar waktu harus ditingkatkan 15 detik untuk tiap penambahan 0,5 m3.
 Lakukan pengecoran dan setiap melakukan pengecoran maka campuran beton
sudah harus dilakukan pengecekan terhadap kadar airnya dengan slump test dan
buat silinder untuk pengujian kuat tekan beton tersebut,
 Pastikan skor-skor dan perancah kuat menopang beton basah sehingga didapatkan
hasil yang sesuai dengan gambar, dan
 Lakukan pemeliharaan beton dengan penyiraman terus menerus atau dengan
pemberian karung goni sampai beton mencapai umur 28 hari.
Bila tidak memungkinkan penggunaan mesin pencampur, Direksi Pekerjaan dapat
menyetujui pencampuran beton dengan cara manual, sedekat mungkin dengan tempat
pengecoran. Penggunaan pencampuran beton dengan cara manual harus dibatasi pada
beton non-struktural.

Resiko K3 :
 Kecelakaan akibat operasional peralatan kerja > Luka Ringan, Luka Berat dan
Meninggal
 Kecelakaan akibat Bahan Kerja > Luka Ringan, Luka Berat dan Meninggal

Pengendalian Risiko K3 :
 Menggunakan peralatan kerja dan APD yang benar
 Menggunakan metode / cara kerja yang benar dan peralatan kerja yang baik.
 menyusun intruksi kerja

7.3. Besi Tulangan U24 Polos


Sebelum mendatangkan besi beton, seluruh daftar ukuran dan daftar bengkokan besi beton
harus disiapkan oleh kontraktor dan diminta persetujuan kepada Direksi, dan tidak ada
bahan yang boleh didatangkan atau dikerjakan sebelum daftar besi beton disetujui oleh
Direksi.
Besi tulangan hendaknya disimpan pada tempat terlindung, ditumpuk agar tidak menyentuh
tanah dan dijaga agar tidak berkarat atau pun rusak karena cuaca dengan demikian perlu
diperhatikan :
 Pengajuan bar bending schedule ke Direksi/Pengawas.
 Perakitan dilakukan di lokasi,
 Setelah perakitan pekerjaan pembesian ini harus diperiksa dan disetujui oleh
Konsultan atau Pemilik Proyek, sebelum dilakukan pekerjaan pengecoran.

Metode Pelaksanaan
Resiko K3 :
 Kecelakaan akibat operasional peralatan kerja > Luka Ringan, Luka Berat dan
Meninggal
 Kecelakaan akibat Bahan Kerja > Luka Ringan, Luka Berat dan Meninggal

Pengendalian Risiko K3 :
 Menggunakan peralatan kerja dan APD yang benar, menggunakan penyokong
yang baik
 Menggunakan metode / cara kerja yang benar dan peralatan kerja yang baik.
 menyusun intruksi kerja

7.2. Baja Tulangan U 39 Ulir


Sebelum mendatangkan besi beton, seluruh daftar ukuran dan daftar bengkokan besi beton
harus disiapkan oleh kontraktor dan diminta persetujuan kepada Direksi, dan tidak ada
bahan yang boleh didatangkan atau dikerjakan sebelum daftar besi beton disetujui oleh
Direksi.
Besi tulangan hendaknya disimpan pada tempat terlindung, ditumpuk agar tidak menyentuh
tanah dan dijaga agar tidak berkarat atau pun rusak karena cuaca dengan demikian perlu
diperhatikan :
 Pengajuan bar bending schedule ke Direksi/Pengawas.
 Perakitan dilakukan di lokasi,
 Setelah perakitan pekerjaan pembesian ini harus diperiksa dan disetujui oleh
Konsultan atau Pemilik Proyek, sebelum dilakukan pekerjaan pengecoran.

Resiko K3 :
 Kecelakaan akibat operasional peralatan kerja > Luka Ringan, Luka Berat dan
Meninggal
 Kecelakaan akibat Bahan Kerja > Luka Ringan, Luka Berat dan Meninggal

Pengendalian Risiko K3 :
 Menggunakan peralatan kerja dan APD yang benar
 Menggunakan metode / cara kerja yang benar dan peralatan kerja yang baik.
 menyusun intruksi kerja

Pasangan Batu (termasuk Plesteran dan Siaran)


 Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan pada lokasi badan jalan yang longsor atau tidak
stabil untuk mengamankan badan jalan, maka dipasang tembok pengaman dengan
pasangan batu.

Metode Pelaksanaan
Urutan Pelaksanaan :
 Sebelum pelaksanaan dilakukan, terlebih dahulu mempersiapkan gambar kerja
bersama dengan Direksi Pekerjaan.
 Setelah lokasi yang akan dikerjakan ditentukan, kemudian dipasang patok dan elevasi
serta diberi rambu-rambu lalu lintas pada lokasi pekerjaan tersebut agar lalu lintas tidak
terhambat dan tidak merusak pekerjaan.
 Selain persiapan di lokasi, material yang akan dipergunakan terlebih dahulu diusulkan
kepad direksi yaitu menyerahkan dua sample batu yang masing-masing seberat 50 Kg.
 Setelah material disetujui direksi, penyiapan material pada lokasi pekerjaan harus telah
diperhitungkan terhadap kapasitas pekerja pada satu hari pekerjaan sehingga tidak
terdapat pekerjaan yang terlantar.
 Kemudian pekerjaan dilaksanakan dengan pekerjaan lantai kerja sebelum pemasangan
batu dan setelah umur dari lantai kerja tercapai, pekerjaan pasangan batu dimulai dari
pondasi bawah dan kearah dinding atas.
 Setelah pekerjaan selesai, dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan dengan
Direksi Pekerjaan dan setelah disetujui dapat dibuat berita acara pemeriksaan
pekerjaan sebagai dasar untuk menjadikan hasil pekerjaan pada progress prestasi
pekerjaan.

Resiko K3 :
 Kecelakaan akibat operasional peralatan kerja > Luka Ringan, Luka Berat dan
Meninggal
 Kecelakaan akibat Bahan Kerja > Luka Ringan, Luka Berat dan Meninggal

Pengendalian Risiko K3 :
 Menggunakan peralatan kerja dan APD yang benar, menggunakan penyokong
yang baik
 Menggunakan metode / cara kerja yang benar dan peralatan kerja yang baik.
 menyusun intruksi kerja

PROGRAM K3
Untuk keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan proyek akan dibentuk
unit K3 yang akan membuat program seperti tersebut di atas dan akan diawasi. Dalam menggulangi
hal – hal yang mungkin akan terjadi, maka unit K-3 akan bekerja sama dengan Puskesmas, Klinik,
Rumah Sakit, maupun instansi – instansi lain yang terkait.

Untuk – untuk dalam program K3 adalah sebagai berikut :


 Mencegah dan menghindari terjadinya kecelakaan kerja, kebakaran di proyek dan
menyediakan obat – obat pertolongan pertama dan tabung pemadam kebakaran.
 Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat – alat keselamatan kerja, seperti topi
pengaman, sabuk pengaman, sepatu, sarung tangan dan sebagainya.

Metode Pelaksanaan
METODA PENCAPAIAN PROYEK
Untuk menjamin sistem manajemen dapat berlangsung dengan baik, manajen telah mengeluarkan
kebijakan mutu. Sistim manajemen tersebut diatas dalam pelaksanaanya pengendali, berupa
perangkat lunak (software) sebagai sarana pengendali, dan perangkat keras (hardware) yang
berupa peralatan – peralatan sebagai sarana penunjang pelaksanaan pekerjaan.

Tenaga Kerja
Personil yang terpilih yang berpengalaman dalam proyek sejenis akan ditempatkan sebagai personil
inti dalam organisasi proyek. Tenaga kerja terampil akan dipilih dan didatangkan dari luar dan dari
daerah setempat.

Tenaga kerja yang digunakan dalan penanganan proyek ini terdiri atas :
 Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek termasuk site engineer
 Tenaga operasional lapangan : Pelaksan (Supervisor), mekanik dan Operator.
 Pekerja (mandor, tukang, kenek dan operator)

PENGENDALIAN KUALITAS
(QUALITY CONTROL)
Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang disyaratkan, perlu
dilakukan pengendalian mutu (quality control) terhadap pelaksanaan pekerjaan yang antara lain
mengontrol,
 Seluruh material yang digunakan
 Pemilihan tenaga kerja
 Perawatan alat
 Test material di laboratorium dan lapangan
Melakukan pemeriksaan secara teratur, baik terhadap bahan – bahan yang digunakan dalam
Pelaksanaan pekerjaan, maupun terhadap cara pelaksanaan pekerjaan sendiri. Meskipun untuk hal
– hal tersebut di atas sudah ada penanggungjawabnya langsung, kiranya perlu ditunjuk petugas
khusus quality control yang dikoordinasikan oleh bagian Teknik dan melakukan proses Quality
Control dan prosedurnya yang telah berlaku diproyek yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa.

Manajen mutu di proyek akan melaksanakan semua kegiatan sistematik dan terencana yang
diterapkan sebagai bagian dari sistem mutu perusahaan untuk menjamin bahwa proses
pelaksanaan di proyek secara kendali dan konsisten dapat mencapai semua sasaran dan
persyaratan mutu yang diminta dalam gambar – gambar pelaksanaan dan spesifikasi pekerjaan
pengendalian mutu di pelaksanaan akan dapat dijalankan dengan baik dengan adanya :
- Sasaran mutu yang jelas
- Sumber daya manusia yang profesional dan tanggung jawab yang jelas
- Organisasi proyek yang handal
- Sistem dan prosedur mutu yang baku
- Penerapan manajemen mutu yang konsisten.

Metode Pelaksanaan
PENUTUP
Demikian metode pelaksanaan secara garis besarnya, metode pelaksanaanya yang lebih detail
akan dibuat pada saat pelaksanaan nanti.
Tentu saja di dalam pelaksanaanya nanti dapat timbul alternatif – alternatif lain yang mungkin lebih
efesien dan efektif.
Mudah – mudahan uraian ini dapat diberikan gambaran yang cukup jelas tentang langkah – langkah
yang akan dilakukan dalam pelaksanaan proyek ini.

SELESAI

Metode Pelaksanaan
DAFTAR PESONIL INTI
Nama Penawar : PT. BANGUN NUSA RAYA
Nama Pekerjaan : Peningkatan Jalan Tanjungsari - Panyusuhan

PENGALAMAN
TINGKAT JABATAN PROFESI/
NO NAMA TGL/BLN/THN LAHIR KERJA Tahun Ijazah dan Sertifikat
PENDIDIKAN DALAM PEKERJAAN KEAHLIAN
(TAHUN)

1 Enno Yuniarto 17 Mei 1965 S2 Teknik Sipil Manajer Pelaksana/Proyek 6 SKA Ahli Manajemen Proyeu- Ijazah 1999/Sertifikat 2018
Utama
2 Heru Nugraha 06 Juni 1980 S1 Teknik Sipil Manajer Teknis 5 SKA Ahli Teknis Jalan-Muda Ijazah 2010/Sertifikat 2017

3 Khotimah 05 Mei 1974 D-III Ekonomi Manajer Keuangan 5 Manajer Keuangan Ijazah Tahun 2005

4 Didit Topan Purnama Putra 09 Desember 1994 SMK Petugas K3 5 Surat Keterangan Pelatihan/ Ijazah 2012/Sertifikat 2017
Bimtek SMK3 kontruksi

Jakarta Barat, 03 Mei 2019

TIOLINA L. TOBING
Direktur Utama
STRUKTUR ORGANISASI INTI PROYEK

Nama Penawar : PT. BANGUN NUSA RAYA


Nama Pekerjaan : Peningkatan Jalan Tanjungsari - Panyusuhan

Manajer Pelaksana/Proyek
Enno Yuniarto

Manajer Keuangan Manajer Teknis Petugas K3


Khotimah Heru Nugraha Didit Topan Purnama Putra

Jakarta Barat, 03 Mei 2019

TIOLINA L. TOBING
Direktur Utama
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

PT. BANGUN NUSA RAYA


Nama : Enno Yuniarto

Tanggal Lahir : 28 April 2018

Jabatan yang Diusulkan : Manajer Pelaksana/Proyek

Pendidikan Terakhir : S2 Teknik Sipil

Tahun Sertifikat & Ijazah : Ijazah 1999/Sertifikat 2018

Profesi/Keahlian : SKA Ahli Manajemen Proyeu-Utama

Status di Perusahaan : Pegawai Tidak Tetap

Pengalaman Kerja : 6 Tahun


Tahun Ringkasan Pengalaman
Tahun 2018 Pengaspalan Jalan Paya Udang - Pusung Kapal (Tahap IV/Fungsional) Kec.
Seruway Kab. Aceh Tamiang (Otsus Kab/Kota)
Tahun 2017 Peningkatan Struktur Jalan Glumpang Minyeuk - Panjoe Kec. Glumpang Tiga (
Lanjutan ) - ( DAK )
Tahun 2016 Peningkatan Jalan Ulee Gle - Kuta Krueng (OTSUS)
Tahun 2015 Peningkatan Jalan Lueng Putu-Lancok Baroh (Lanjutan) (DAK + DAU)
Tahun 2014 Pembangunan Jalan Desa Kruet Teumpeun Glp. Tiga
Tahun 2013 Penataan Taman dan Pengaspalan Halaman Jalan

Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Jika terdapat
pengungkapan keterangan yang tidak benar secara sengaja atau sepatutnya diduga maka saya siap untuk digugurkan
dari proses seleksi atau dikeluarkan jika sudah dipekerjakan.

Mengetahui, Jakarta Barat, 03 Mei 2019


PT. BANGUN NUSA RAYA Yang Menyatakan,

TIOLINA L. TOBING Enno Yuniarto


Direktur Utama Manajer Pelaksana/Proyek
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

PT. BANGUN NUSA RAYA


Nama : Heru Nugraha

Tanggal Lahir : 06 June 1980

Jabatan yang Diusulkan : Manajer Teknis

Pendidikan Terakhir : S1 Teknik Sipil

Tahun Sertifikat & Ijazah : Ijazah 2010/Sertifikat 2017

Profesi/Keahlian : SKA Ahli Teknis Jalan-Muda

Status di Perusahaan : Pegawai Tidak Tetap

Pengalaman Kerja : 5 Tahun


Tahun Ringkasan Pengalaman
Tahun 2018 Pengaspalan Jalan Paya Udang - Pusung Kapal (Tahap IV/Fungsional) Kec.
Seruway Kab. Aceh Tamiang (Otsus Kab/Kota)
Tahun 2017 Peningkatan Struktur Jalan Glumpang Minyeuk - Panjoe Kec. Glumpang Tiga (
Lanjutan ) - ( DAK )
Tahun 2016 Peningkatan Jalan Ulee Gle - Kuta Krueng (OTSUS)
Tahun 2015 Peningkatan Jalan Lueng Putu-Lancok Baroh (Lanjutan) (DAK + DAU)
Tahun 2014 Pembangunan Jalan Desa Kruet Teumpeun Glp. Tiga

Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Jika terdapat
pengungkapan keterangan yang tidak benar secara sengaja atau sepatutnya diduga maka saya siap untuk digugurkan
dari proses seleksi atau dikeluarkan jika sudah dipekerjakan.

Mengetahui, Jakarta Barat, 03 Mei 2019


PT. BANGUN NUSA RAYA Yang Menyatakan,

TIOLINA L. TOBING Heru Nugraha


Direktur Utama Manajer Teknis
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

PT. BANGUN NUSA RAYA


Nama : Khotimah

Tanggal Lahir : 05 May 1974

Jabatan yang Diusulkan : Manajer Keuangan

Pendidikan Terakhir : D-III Ekonomi

Tahun Sertifikat & Ijazah : Ijazah Tahun 2005

Profesi/Keahlian : Manajer Keuangan

Status di Perusahaan : Pegawai Tidak Tetap

Pengalaman Kerja : 5 Tahun


Tahun Ringkasan Pengalaman
Tahun 2018 Pengaspalan Jalan Paya Udang - Pusung Kapal (Tahap IV/Fungsional) Kec.
Seruway Kab. Aceh Tamiang (Otsus Kab/Kota)
Tahun 2017 Peningkatan Struktur Jalan Glumpang Minyeuk - Panjoe Kec. Glumpang Tiga (
Lanjutan ) - ( DAK )
Tahun 2016 Peningkatan Jalan Ulee Gle - Kuta Krueng (OTSUS)
Tahun 2015 Peningkatan Jalan Lueng Putu-Lancok Baroh (Lanjutan) (DAK + DAU)
Tahun 2014 Pembangunan Jalan Desa Kruet Teumpeun Glp. Tiga

Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Jika terdapat
pengungkapan keterangan yang tidak benar secara sengaja atau sepatutnya diduga maka saya siap untuk digugurkan
dari proses seleksi atau dikeluarkan jika sudah dipekerjakan.

Mengetahui, Jakarta Barat, 03 Mei 2019


PT. BANGUN NUSA RAYA Yang Menyatakan,

TIOLINA L. TOBING Khotimah


Direktur Utama Manajer Keuangan
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

PT. BANGUN NUSA RAYA


Nama : Didit Topan Purnama Putra

Tanggal Lahir : 09 December 1994

Jabatan yang Diusulkan : Petugas K3

Pendidikan Terakhir : SMK

Tahun Sertifikat & Ijazah : Ijazah 2012/Sertifikat 2017

Profesi/Keahlian : Surat Keterangan Pelatihan/ Bimtek SMK3 kontruksi

Status di Perusahaan : Pegawai Tidak Tetap

Pengalaman Kerja : 5 Tahun


Tahun Ringkasan Pengalaman
Tahun 2018 Pengaspalan Jalan Paya Udang - Pusung Kapal (Tahap IV/Fungsional) Kec.
Seruway Kab. Aceh Tamiang (Otsus Kab/Kota)
Tahun 2017 Peningkatan Struktur Jalan Glumpang Minyeuk - Panjoe Kec. Glumpang Tiga (
Lanjutan ) - ( DAK )
Tahun 2016 Peningkatan Jalan Ulee Gle - Kuta Krueng (OTSUS)
Tahun 2015 Peningkatan Jalan Lueng Putu-Lancok Baroh (Lanjutan) (DAK + DAU)
Tahun 2014 Pembangunan Jalan Desa Kruet Teumpeun Glp. Tiga

Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Jika terdapat
pengungkapan keterangan yang tidak benar secara sengaja atau sepatutnya diduga maka saya siap untuk digugurkan
dari proses seleksi atau dikeluarkan jika sudah dipekerjakan.

Mengetahui, Jakarta Barat, 03 Mei 2019


PT. BANGUN NUSA RAYA Yang Menyatakan,

TIOLINA L. TOBING Didit Topan Purnama Putra


Direktur Utama Petugas K3
PERNYATAAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI KERJA

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : TIOLINA L. TOBING


Jabatan : Direktur Utama
Alamat : Jl. Satria X No.24 Rt.011 Rw.004 Jelambar Grogol Petamburan Jakarta Barat
No. KTP : 3173025904650002

Dengan ini menyatakan bahwa Personel Manajerial yang saya usulkan dalam Dokumen Penawaran, sudah
memiliki SERTIFIKAT KOMPETENSI KERJA sesuai dengan yang disyaratkan dalam Dokumen Pemilihan
dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung jawab, apabila di
kemudian hari ditemukan data lain/keterangan yang berbeda dengan surat pernyataan ini, saya tidak akan
menuntut dan bersedia dikenakan sanksi sebagai berikut:
a. sanksi administratif, berupa pembatalan sebagai pemenang; dan
b. sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Jakarta Barat, 03 Mei 2019


PT. BANGUN NUSA RAYA

TIOLINA L. TOBING
Direktur
DAFTAR PERALATAN UTAMA
Nama Penawar : PT. BANGUN NUSA RAYA
Nama Pekerjaan : Peningkatan Jalan Tanjungsari - Panyusuhan

Kapasitas
Tahun Kondisi
No. Jenis Peralatan Kuantitas Merek dan Model Alat atau Lokasi Saat Ini Status Kepemilikan
Pembuatan (Baik/Rusak)
Daya

1 Batching Plant 1 Buah Marcantonini 2015 50 M3/Jam Baik Cianjur Dukungan Sewa

2 Truck Mixer 3 Buah Fuso 2010 2,5 - 5 M3 Baik Cianjur Dukungan Sewa

3 Truck Mixer 1 Buah Nissan 2009 2,5 - 5 M3 Baik Cianjur Dukungan Sewa

4 Truck Mixer 1 Buah Isuzu 2009 2,5 - 5 M3 Baik Cianjur Dukungan Sewa

5 Concrete Vibrator 2 Buah Honda 2016 5,5 HP Baik Purwakarta Dukungan Sewa

6 Tandem Roller 1 Buah Sakai 2008 6 - 8 Ton Baik Purwakarta Dukungan Sewa

7 Dump Truck 3 Buah Hino 2016 3,5 Ton Baik Purwakarta Dukungan Sewa

8 Water Tanker 1 Buah Nissan 2007 3000 - 4500 Ltr Baik Purwakarta Dukungan Sewa

9 Bar Cutter 1 Buah Toyo 2017 2 - 3 HP Baik Purwakarta Dukungan Sewa

10 Bar Bender 1 Buah Toyo 2017 2 - 3 HP Baik Purwakarta Dukungan Sewa

11 Concrete Mixer 2 Buah Tiger 2016 300 - 600 Ltr Baik Purwakarta Dukungan Sewa

Jakarta Barat, 03 Mei 2019


PT. BANGUN NUSA RAYA

TIOLINA L. TOBING
Direktur Utama
BENTUK RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI


PT. BANGUN NUSA RAYA Peningkatan Jalan Tanjungsari - Panyusuhan

DAFTAR ISI

A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi


A.1 Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal
A.2 Komitmen Keselamatan Konstruksi
B. Perencanaan keselamatan konstruksi
B.1 Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.
B.2 Rencana tindakan (sasaran & program)
B.3 Rencana tindakan (sasaran & program)
C. Dukungan Keselamatan Konstruksi
C.1 Sumber daya
C.2 Kompetesni
C.3 Kepedulian
C.4 Komunikasi
C.5 Informasi Terdokumentasi
D. Operasi Keselamatan Konstruksi
D.1 Perencanaan Operasi
E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi
E.1 Pemantauan dan evaluasi
E.2 Tinjauan manajemen
E.3 Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi
PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : TIOLINA L. TOBING
Jabatan : Direktur Utama
Bertindak untuk dan atas nama : PT. BANGUN NUSA RAYA

dalam rangka pengadaan Peningkatan Jalan Tanjungsari - Panyusuhan Pokja 05 berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahw a
seluruh pelaksanaan konstruksi ;

1 Memenuhi ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi;


2 Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
3 Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
4 Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
5 Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan; dan
6 Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP)

Jakarta Barat, 03 Mei 2019


PT. BANGUN NUSA RAYA

TIOLINA L. TOBING
Direktur Utama
B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.

TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO K3

Nama Perusahaan : PT. BANGUN NUSA RAYA


Pekerjaan : Peningkatan Jalan Tanjungsari - Panyusuhan
Tanggal Dibuat : Jakarta Barat, 03 Mei 2019

PENILAIAN RISIKO
PENETAPAN PENGENDALIAN
NO JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK SKALA PRIORITAS
RISIKO K3
KEKERAPAN KEPARAHAN TINGKAT RESIKO

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)


1 Mobilisasi Kecelakaan akibat Luka Ringan, Berat dan 1 1 2 2 Memastikan alat berat di jalur tronton, Memastikan
operasional alat berat, Meninggal alat berat di jalur tronton, Setelah alat berat diatas
Terjadi gangguan lalu tronton diusahakan diikat dengan kuat.
lintas kendaraan

2 Galian untuk Selokan Drainase dan Gangguan kesehatan Luka Ringan, Berat dan 1 1 2 2 Menggunakan peralatan kerja dan APD yang benar,
Saluran Air akibat debu yang Meninggal Menggunakan metode / cara kerja yang benar dan
timbul,terpeleset, peralatan kerja yang baik, menyusun intruksi kerja
terluka/tergores,
Kecelakaan
akibat operasional alat
3 Pasangan Batu dengan Mortar Kecelakaan akibat Luka Ringan, Berat dan 1 1 2 2 Menggunakan peralatan kerja dan APD yang benar,
operasional alat berat, Meninggal Menggunakan metode / cara kerja yang benar dan
seperti: terjepit, peralatan kerja yang baik, Memasang rambu-rambu
terluka/tergores saat
pengeboran, Kecelakaan
akibat jenis dan cara
penggunaan peralatan,

4 Galian Biasa Kecelakaan akibat Luka Ringan, Berat dan 1 1 2 2 Menggunakan peralatan kerja dan APD yang benar,
operasional alat berat baik Meninggal Menggunakan metode / cara kerja yang benar dan
di tempat lokasi galian, peralatan kerja yang baik, Memasang rambu-rambu
transportasi maupun di
tempat pembuangan.,
timbul kecelakaan akibat
bekas galian dan
tertimbun bahan timbunan,
Bahaya akibat lereng
galian longsor,
5 Galian Struktur dengan kedalaman 0 Kecelakaan akibat Luka Ringan, Berat dan 1 1 2 2 Menggunakan peralatan kerja dan APD yang benar,
- 2 meter operasional alat berat, Meninggal Menggunakan metode / cara kerja yang benar dan
timbul kecelakaan akibat peralatan kerja yang baik, Memasang rambu-rambu
bekas galian dan
tertimbun bahan timbunan,
Bahaya akibat lereng
galian longsor,

6 Galian Perkerasan berbutir Kecelakaan akibat Luka Ringan, Berat dan 1 1 2 2 Menggunakan peralatan kerja dan APD yang benar,
operasional alat berat, Meninggal Menggunakan metode / cara kerja yang benar dan
timbul kecelakaan akibat peralatan kerja yang baik, Memasang rambu-rambu
bekas galian dan
tertimbun bahan timbunan,
Bahaya akibat lereng
galian longsor,

7 Timbunan Biasa dari sumber galian Kecelakaan akibat Luka Ringan, Berat dan 1 1 2 2 Menggunakan peralatan kerja dan APD yang benar,
operasional alat berat baik Meninggal Menggunakan metode / cara kerja yang benar dan
di tempat lokasi quarry, peralatan kerja yang baik, Memasang rambu-rambu
transportasi maupun di
tempat lokasi kerja.
Kecelakaan akibat
pengaturan lalu lintas
akibat operasional alat
berat, terjadi gangguan
lalulintas, Kecelakaan
akibat metode
penimbunan,
penghamparan,
pemadatan dan
penyiraman.
8 Timbunan Pilihan dari sumber galian Kecelakaan akibat Luka Ringan, Berat dan 1 1 2 2 Menggunakan peralatan kerja dan APD yang benar,
operasional alat berat baik Meninggal Menggunakan metode / cara kerja yang benar dan
di tempat lokasi quarry, peralatan kerja yang baik, Memasang rambu-rambu
transportasi maupun di
tempat lokasi kerja.
Kecelakaan akibat
pengaturan lalu lintas
akibat operasional alat
berat, terjadi gangguan
lalulintas, Kecelakaan
akibat metode
penimbunan,
penghamparan,
pemadatan dan
penyiraman.

9 Lapis Pondasi Agregat Kelas A Kecelakaan akibat Luka Ringan, Berat dan 1 1 2 2 Menggunakan peralatan kerja dan APD yang benar,
operasional alat berat baik Meninggal Menggunakan metode / cara kerja yang benar dan
di tempat lokasi quarry, peralatan kerja yang baik, Memasang rambu-rambu
transportasi maupun di
tempat lokasi kerja.
Kecelakaan akibat
pengaturan lalu lintas
akibat operasional alat
berat, terjadi gangguan
lalulintas, Kecelakaan
akibat metode
penimbunan,
penghamparan,
pemadatan dan
penyiraman.
10 Lapis Pondasi Agregat Kelas B Kecelakaan akibat Luka Ringan, Berat dan 1 1 2 2 Menggunakan peralatan kerja dan APD yang benar,
operasional alat berat baik Meninggal Menggunakan metode / cara kerja yang benar dan
di tempat lokasi quarry, peralatan kerja yang baik, Memasang rambu-rambu
transportasi maupun di
tempat lokasi kerja.
Kecelakaan akibat
pengaturan lalu lintas
akibat operasional alat
berat, terjadi gangguan
lalulintas, Kecelakaan
akibat metode
penimbunan,
penghamparan,
pemadatan dan
penyiraman.

11 Lapis Pondasi Agregat Kelas S Kecelakaan akibat Luka Ringan, Berat dan 1 1 2 2 Menggunakan peralatan kerja dan APD yang benar,
operasional alat berat baik Meninggal Menggunakan metode / cara kerja yang benar dan
di tempat lokasi quarry, peralatan kerja yang baik, Memasang rambu-rambu
transportasi maupun di
tempat lokasi kerja.
Kecelakaan akibat
pengaturan lalu lintas
akibat operasional alat
berat, terjadi gangguan
lalulintas, Kecelakaan
akibat metode
penimbunan,
penghamparan,
pemadatan dan
penyiraman.
12 Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair / Kecelakaan akibat Luka Ringan, Berat dan 1 1 2 2 Menggunakan peralatan kerja dan APD yang benar,
Emulsi pengaturan lalu lintas Meninggal Menggunakan metode / cara kerja yang benar dan
akibat operasional alat peralatan kerja yang baik, Memasang rambu-rambu
berat, terjadi gangguan
lalulintas, Iritasi terhadap
mata, kulit dan paruparu
oleh debu akibat
penyapuan dan
pembersihan, Tersiram
oleh percikan aspal panas

13 Lapis Perekat - Aspal Cair / Emulsi Kecelakaan akibat Luka Ringan, Berat dan 1 1 2 2 Menggunakan peralatan kerja dan APD yang benar,
pengaturan lalu lintas Meninggal Menggunakan metode / cara kerja yang benar dan
akibat operasional alat peralatan kerja yang baik, Memasang rambu-rambu
berat, terjadi gangguan
lalulintas, Iritasi terhadap
mata, kulit dan paruparu
oleh debu akibat
penyapuan dan
pembersihan, Tersiram
oleh percikan aspal panas

14 Laston Lapis Aus (AC-WC) Kecelakaan akibat Luka Ringan, Berat dan 1 1 2 2 Menggunakan peralatan kerja dan APD yang benar,
operasional alat berat baik Meninggal Menggunakan metode / cara kerja yang benar dan
di tempat lokasi peralatan kerja yang baik, Memasang rambu-rambu
quarry/AMP, transportasi
maupun di tempat lokasi
kerja. Kecelakaan akibat
pengaturan lalu lintas
akibat operasional alat
berat, terjadi gangguan
lalulintas, Kecelakaan
akibat terkena material
aspal panas. Kecelakaan
akibat metode
penghamparan dan
pemadatan.
15 Laston Lapis Antara (AC-BC) Kecelakaan akibat Luka Ringan, Berat dan 1 1 2 2 Menggunakan peralatan kerja dan APD yang benar,
operasional alat berat baik Meninggal Menggunakan metode / cara kerja yang benar dan
di tempat lokasi peralatan kerja yang baik, Memasang rambu-rambu
quarry/AMP, transportasi
maupun di tempat lokasi
kerja. Kecelakaan akibat
pengaturan lalu lintas
akibat operasional alat
berat, terjadi gangguan
lalulintas, Kecelakaan
akibat terkena material
aspal panas. Kecelakaan
akibat metode
penghamparan dan
pemadatan.

16 Beton mutu sedang K-350 Ready Terluka akibat Luka Ringan, Berat dan 1 1 2 2 Menggunakan peralatan kerja dan APD yang benar,
Mix pelaksanaan penulangan Meninggal Menggunakan metode / cara kerja yang benar dan
tidak dilakukan oleh peralatan kerja yang baik, Memasang rambu-rambu
tenaga yang
berpengalaman dan ahli
dibidangnya, seperti :
terjepit, terluka/tergores
saat
pemasangan/pemotongan
besi tulangan.
Terjatuh/terpeleset saat
pemasangan perancah.

17 Baja Tulangan U 24 Polos Terluka akibat Luka Ringan, Berat dan 1 1 2 2 Menggunakan peralatan kerja dan APD yang benar,
pelaksanaan penulangan Meninggal Menggunakan metode / cara kerja yang benar dan
tidak dilakukan oleh peralatan kerja yang baik, Memasang rambu-rambu
tenaga yang
berpengalaman dan ahli
dibidangnya, seperti :
terjepit, terluka/tergores
saat
pemasangan/pemotongan
besi tulangan
18 Baja Tulangan U 39 Ulir Terluka akibat Luka Ringan, Berat dan 1 1 2 2 Menggunakan peralatan kerja dan APD yang benar,
pelaksanaan penulangan Meninggal Menggunakan metode / cara kerja yang benar dan
tidak dilakukan oleh peralatan kerja yang baik, Memasang rambu-rambu
tenaga yang
berpengalaman dan ahli
dibidangnya, seperti :
terjepit, terluka/tergores
saat
pemasangan/pemotongan
besi tulangan

19 Pasangan Batu (termasuk Plesteran Luka karena tertimpa batu, Luka Ringan, Berat dan 1 1 2 2 Menggunakan peralatan kerja dan APD yang benar,
dan Siaran) terjatuh /terpeleset Meninggal Menggunakan metode / cara kerja yang benar dan
saat pemasangan batu peralatan kerja yang baik, Memasang rambu-rambu
20 Marka Jalan Termoplastik Kecelakaan akibat Luka Ringan, Berat dan 1 1 2 2 Menggunakan peralatan kerja dan APD yang benar,
pemotongan baja dengan Meninggal Menggunakan metode / cara kerja yang benar dan
menggunakan mesin peralatan kerja yang baik, Memasang rambu-rambu
potong atau las listrik (luka
bakar, luka gores, lecet,
tertimpa potongan baja),
Kecelakaan/tertabrak
kendaraan pada saat
pengukuran.

21 Rambu Jalan Tunggal dengan Kecelakaan akibat Luka Ringan, Berat dan 1 1 2 2 Menggunakan peralatan kerja dan APD yang benar,
Permukaan Pemantul Engineer pemotongan baja dengan Meninggal Menggunakan metode / cara kerja yang benar dan
Grade menggunakan mesin peralatan kerja yang baik, Memasang rambu-rambu
potong atau las listrik (luka
bakar, luka gores, lecet,
tertimpa potongan baja),
Kecelakaan/tertabrak
kendaraan pada saat
pengukuran.
22 Patok Kilometer Kecelakaan akibat Luka Ringan, Berat dan 1 1 2 2 Menggunakan peralatan kerja dan APD yang benar,
pemotongan baja dengan Meninggal Menggunakan metode / cara kerja yang benar dan
menggunakan mesin peralatan kerja yang baik, Memasang rambu-rambu
potong atau las listrik (luka
bakar, luka gores, lecet,
tertimpa potongan baja),
Kecelakaan/tertabrak
kendaraan pada saat
pengukuran.

Jakarta Barat, 03 Mei 2019


PT. BANGUN NUSA RAYA

MAHATHIR, ST
Penanggung Jawab Teknik (PJT)
B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)

Nama Perusahaan : PT. BINA PERSADA JAYA ASIA


Pekerjaan : Pembangunan Jembatan Krueng Kiran Ruas Jalan Trienggadeng-Batas Bireuen
Tanggal Dibuat : Pidie Jaya, 11 April 2019

SASARAN KHUSUS PROGRAM

NO TIPE/JENIS PEKERJAAN PENGENDALIAN RISIKO


INDIKATOR
URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA JANGKA WAKTU MONITORING PENANGGUNG JAWAB
PENCAPAIAN

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)


1 Mobilisasi Menggunakan peralatan Kompetensi, Kesehatan & Cek kompetensi pekerja Alat Pelindung Selama zero accident Pemantauan kualitas dari GS dan penanggungjawab
kerja dan APD yang Kebugaran, Kondisi (sertifikat jika ada). Diri, Rambu- Pekerjaan risiko maksimal persiapan dan pantau hasil K3
benar, Menggunakan mental, Bekerja sendirian. Jika mencurigai pekerja rambu, mopdul Dilaksanakan diharapkan - pekerjaannya.
metode / cara kerja yang dalam kondisi sakit, kerja sebisa mungkin Memastikan rambu dan
dibawah pengaruh drug peraturan K3 telah
benar dan peralatan kerja tidak terjadi-
atau alcohol, atau stress diaplikasikan dengan tepat
yang baik, menyusun berupa first time
berlebih, infokan hal ini ke
intruksi kerja pekerja dan larang injury
mereka untuk bekerja

2 Galian untuk Selokan Drainase dan Menggunakan peralatan Kompetensi, Kesehatan & Cek kompetensi pekerja Alat Pelindung Selama zero accident Pemantauan kualitas dari GS dan penanggungjawab
Saluran Air kerja dan APD yang Kebugaran, Kondisi (sertifikat jika ada). Diri, Rambu- Pekerjaan risiko maksimal persiapan dan pantau hasil K3
benar, Menggunakan mental, Bekerja sendirian. Jika mencurigai pekerja rambu, mopdul Dilaksanakan diharapkan - pekerjaannya.
metode / cara kerja yang dalam kondisi sakit, kerja sebisa mungkin Memastikan rambu dan
dibawah pengaruh drug peraturan K3 telah
benar dan peralatan kerja tidak terjadi-
atau alcohol, atau stress diaplikasikan dengan tepat
yang baik, menyusun berupa first time
berlebih, infokan hal ini ke
intruksi kerja pekerja dan larang injury
mereka untuk bekerja

3 Pasangan Batu dengan Mortar Menggunakan peralatan Kompetensi, Kesehatan & Cek kompetensi pekerja Alat Pelindung Selama zero accident Pemantauan kualitas dari GS dan penanggungjawab
kerja dan APD yang Kebugaran, Kondisi (sertifikat jika ada). Diri, Rambu- Pekerjaan risiko maksimal persiapan dan pantau hasil K3
benar, Menggunakan mental, Bekerja sendirian. Jika mencurigai pekerja rambu, mopdul Dilaksanakan diharapkan - pekerjaannya.
metode / cara kerja yang dalam kondisi sakit, kerja sebisa mungkin Memastikan rambu dan
dibawah pengaruh drug peraturan K3 telah
benar dan peralatan kerja tidak terjadi-
atau alcohol, atau stress diaplikasikan dengan tepat
yang baik, menyusun berupa first time
berlebih, infokan hal ini ke
intruksi kerja pekerja dan larang injury
mereka untuk bekerja
4 Galian Biasa Menggunakan peralatan Kompetensi, Kesehatan & Cek kompetensi pekerja Alat Pelindung Selama zero accident Pemantauan kualitas dari GS dan penanggungjawab
kerja dan APD yang Kebugaran, Kondisi (sertifikat jika ada). Diri, Rambu- Pekerjaan risiko maksimal persiapan dan pantau hasil K3
benar, Menggunakan mental, Bekerja sendirian. Jika mencurigai pekerja rambu, mopdul Dilaksanakan diharapkan - pekerjaannya.
metode / cara kerja yang dalam kondisi sakit, kerja sebisa mungkin Memastikan rambu dan
dibawah pengaruh drug peraturan K3 telah
benar dan peralatan kerja tidak terjadi-
atau alcohol, atau stress diaplikasikan dengan tepat
yang baik, menyusun berupa first time
berlebih, infokan hal ini ke
intruksi kerja pekerja dan larang injury
mereka untuk bekerja

5 Galian Struktur dengan kedalaman 0 Menggunakan peralatan Kompetensi, Kesehatan & Cek kompetensi pekerja Alat Pelindung Selama zero accident Pemantauan kualitas dari GS dan penanggungjawab
- 2 meter kerja dan APD yang Kebugaran, Kondisi (sertifikat jika ada). Diri, Rambu- Pekerjaan risiko maksimal persiapan dan pantau hasil K3
benar, Menggunakan mental, Bekerja sendirian. Jika mencurigai pekerja rambu, mopdul Dilaksanakan diharapkan - pekerjaannya.
metode / cara kerja yang dalam kondisi sakit, kerja sebisa mungkin Memastikan rambu dan
dibawah pengaruh drug peraturan K3 telah
benar dan peralatan kerja tidak terjadi-
atau alcohol, atau stress diaplikasikan dengan tepat
yang baik, menyusun berupa first time
berlebih, infokan hal ini ke
intruksi kerja pekerja dan larang injury
mereka untuk bekerja

6 Galian Perkerasan berbutir Menggunakan peralatan Kompetensi, Kesehatan & Cek kompetensi pekerja Alat Pelindung Selama zero accident Pemantauan kualitas dari GS dan penanggungjawab
kerja dan APD yang Kebugaran, Kondisi (sertifikat jika ada). Diri, Rambu- Pekerjaan risiko maksimal persiapan dan pantau hasil K3
benar, Menggunakan mental, Bekerja sendirian. Jika mencurigai pekerja rambu, mopdul Dilaksanakan diharapkan - pekerjaannya.
metode / cara kerja yang dalam kondisi sakit, kerja sebisa mungkin Memastikan rambu dan
dibawah pengaruh drug peraturan K3 telah
benar dan peralatan kerja tidak terjadi-
atau alcohol, atau stress diaplikasikan dengan tepat
yang baik, menyusun berupa first time
berlebih, infokan hal ini ke
intruksi kerja pekerja dan larang injury
mereka untuk bekerja

7 Timbunan Biasa dari sumber galian Menggunakan peralatan Kompetensi, Kesehatan & Cek kompetensi pekerja Alat Pelindung Selama zero accident Pemantauan kualitas dari GS dan penanggungjawab
kerja dan APD yang Kebugaran, Kondisi (sertifikat jika ada). Diri, Rambu- Pekerjaan risiko maksimal persiapan dan pantau hasil K3
benar, Menggunakan mental, Bekerja sendirian. Jika mencurigai pekerja rambu, mopdul Dilaksanakan diharapkan - pekerjaannya.
metode / cara kerja yang dalam kondisi sakit, kerja sebisa mungkin Memastikan rambu dan
dibawah pengaruh drug peraturan K3 telah
benar dan peralatan kerja tidak terjadi-
atau alcohol, atau stress diaplikasikan dengan tepat
yang baik, menyusun berupa first time
berlebih, infokan hal ini ke
intruksi kerja pekerja dan larang injury
mereka untuk bekerja
8 Timbunan Pilihan dari sumber galian Menggunakan peralatan Kompetensi, Kesehatan & Cek kompetensi pekerja Alat Pelindung Selama zero accident Pemantauan kualitas dari GS dan penanggungjawab
kerja dan APD yang Kebugaran, Kondisi (sertifikat jika ada). Diri, Rambu- Pekerjaan risiko maksimal persiapan dan pantau hasil K3
benar, Menggunakan mental, Bekerja sendirian. Jika mencurigai pekerja rambu, mopdul Dilaksanakan diharapkan - pekerjaannya.
metode / cara kerja yang dalam kondisi sakit, kerja sebisa mungkin Memastikan rambu dan
dibawah pengaruh drug peraturan K3 telah
benar dan peralatan kerja tidak terjadi-
atau alcohol, atau stress diaplikasikan dengan tepat
yang baik, menyusun berupa first time
berlebih, infokan hal ini ke
intruksi kerja pekerja dan larang injury
mereka untuk bekerja

9 Lapis Pondasi Agregat Kelas A Menggunakan peralatan Kompetensi, Kesehatan & Cek kompetensi pekerja Alat Pelindung Selama zero accident Pemantauan kualitas dari GS dan penanggungjawab
kerja dan APD yang Kebugaran, Kondisi (sertifikat jika ada). Diri, Rambu- Pekerjaan risiko maksimal persiapan dan pantau hasil K3
benar, Menggunakan mental, Bekerja sendirian. Jika mencurigai pekerja rambu, mopdul Dilaksanakan diharapkan - pekerjaannya.
metode / cara kerja yang dalam kondisi sakit, kerja sebisa mungkin Memastikan rambu dan
dibawah pengaruh drug peraturan K3 telah
benar dan peralatan kerja tidak terjadi-
atau alcohol, atau stress diaplikasikan dengan tepat
yang baik, menyusun berupa first time
berlebih, infokan hal ini ke
intruksi kerja pekerja dan larang injury
mereka untuk bekerja

10 Lapis Pondasi Agregat Kelas B Menggunakan peralatan Kompetensi, Kesehatan & Cek kompetensi pekerja Alat Pelindung Selama zero accident Pemantauan kualitas dari GS dan penanggungjawab
kerja dan APD yang Kebugaran, Kondisi (sertifikat jika ada). Diri, Rambu- Pekerjaan risiko maksimal persiapan dan pantau hasil K3
benar, Menggunakan mental, Bekerja sendirian. Jika mencurigai pekerja rambu, mopdul Dilaksanakan diharapkan - pekerjaannya.
metode / cara kerja yang dalam kondisi sakit, kerja sebisa mungkin Memastikan rambu dan
dibawah pengaruh drug peraturan K3 telah
benar dan peralatan kerja tidak terjadi-
atau alcohol, atau stress diaplikasikan dengan tepat
yang baik, menyusun berupa first time
berlebih, infokan hal ini ke
intruksi kerja pekerja dan larang injury
mereka untuk bekerja

11 Lapis Pondasi Agregat Kelas S Menggunakan peralatan Kompetensi, Kesehatan & Cek kompetensi pekerja Alat Pelindung Selama zero accident Pemantauan kualitas dari GS dan penanggungjawab
kerja dan APD yang Kebugaran, Kondisi (sertifikat jika ada). Diri, Rambu- Pekerjaan risiko maksimal persiapan dan pantau hasil K3
benar, Menggunakan mental, Bekerja sendirian. Jika mencurigai pekerja rambu, mopdul Dilaksanakan diharapkan - pekerjaannya.
metode / cara kerja yang dalam kondisi sakit, kerja sebisa mungkin Memastikan rambu dan
dibawah pengaruh drug peraturan K3 telah
benar dan peralatan kerja tidak terjadi-
atau alcohol, atau stress diaplikasikan dengan tepat
yang baik, menyusun berupa first time
berlebih, infokan hal ini ke
intruksi kerja pekerja dan larang injury
mereka untuk bekerja
12 Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair / Menggunakan peralatan Kompetensi, Kesehatan & Cek kompetensi pekerja Alat Pelindung Selama zero accident Pemantauan kualitas dari GS dan penanggungjawab
Emulsi kerja dan APD yang Kebugaran, Kondisi (sertifikat jika ada). Diri, Rambu- Pekerjaan risiko maksimal persiapan dan pantau hasil K3
benar, Menggunakan mental, Bekerja sendirian. Jika mencurigai pekerja rambu, mopdul Dilaksanakan diharapkan - pekerjaannya.
metode / cara kerja yang dalam kondisi sakit, kerja sebisa mungkin Memastikan rambu dan
dibawah pengaruh drug peraturan K3 telah
benar dan peralatan kerja tidak terjadi-
atau alcohol, atau stress diaplikasikan dengan tepat
yang baik, menyusun berupa first time
berlebih, infokan hal ini ke
intruksi kerja pekerja dan larang injury
mereka untuk bekerja

13 Lapis Perekat - Aspal Cair / Emulsi Menggunakan peralatan Kompetensi, Kesehatan & Cek kompetensi pekerja Alat Pelindung Selama zero accident Pemantauan kualitas dari GS dan penanggungjawab
kerja dan APD yang Kebugaran, Kondisi (sertifikat jika ada). Diri, Rambu- Pekerjaan risiko maksimal persiapan dan pantau hasil K3
benar, Menggunakan mental, Bekerja sendirian. Jika mencurigai pekerja rambu, mopdul Dilaksanakan diharapkan - pekerjaannya.
metode / cara kerja yang dalam kondisi sakit, kerja sebisa mungkin Memastikan rambu dan
dibawah pengaruh drug peraturan K3 telah
benar dan peralatan kerja tidak terjadi-
atau alcohol, atau stress diaplikasikan dengan tepat
yang baik, menyusun berupa first time
berlebih, infokan hal ini ke
intruksi kerja pekerja dan larang injury
mereka untuk bekerja

14 Laston Lapis Aus (AC-WC) Menggunakan peralatan Kompetensi, Kesehatan & Cek kompetensi pekerja Alat Pelindung Selama zero accident Pemantauan kualitas dari GS dan penanggungjawab
kerja dan APD yang Kebugaran, Kondisi (sertifikat jika ada). Diri, Rambu- Pekerjaan risiko maksimal persiapan dan pantau hasil K3
benar, Menggunakan mental, Bekerja sendirian. Jika mencurigai pekerja rambu, mopdul Dilaksanakan diharapkan - pekerjaannya.
metode / cara kerja yang dalam kondisi sakit, kerja sebisa mungkin Memastikan rambu dan
dibawah pengaruh drug peraturan K3 telah
benar dan peralatan kerja tidak terjadi-
atau alcohol, atau stress diaplikasikan dengan tepat
yang baik, menyusun berupa first time
berlebih, infokan hal ini ke
intruksi kerja pekerja dan larang injury
mereka untuk bekerja

15 Laston Lapis Antara (AC-BC) Menggunakan peralatan Kompetensi, Kesehatan & Cek kompetensi pekerja Alat Pelindung Selama zero accident Pemantauan kualitas dari GS dan penanggungjawab
kerja dan APD yang Kebugaran, Kondisi (sertifikat jika ada). Diri, Rambu- Pekerjaan risiko maksimal persiapan dan pantau hasil K3
benar, Menggunakan mental, Bekerja sendirian. Jika mencurigai pekerja rambu, mopdul Dilaksanakan diharapkan - pekerjaannya.
metode / cara kerja yang dalam kondisi sakit, kerja sebisa mungkin Memastikan rambu dan
dibawah pengaruh drug peraturan K3 telah
benar dan peralatan kerja tidak terjadi-
atau alcohol, atau stress diaplikasikan dengan tepat
yang baik, menyusun berupa first time
berlebih, infokan hal ini ke
intruksi kerja pekerja dan larang injury
mereka untuk bekerja
16 Beton mutu sedang K-350 Ready Menggunakan peralatan Kompetensi, Kesehatan & Cek kompetensi pekerja Alat Pelindung Selama zero accident Pemantauan kualitas dari GS dan penanggungjawab
Mix kerja dan APD yang Kebugaran, Kondisi (sertifikat jika ada). Diri, Rambu- Pekerjaan risiko maksimal persiapan dan pantau hasil K3
benar, Menggunakan mental, Bekerja sendirian. Jika mencurigai pekerja rambu, mopdul Dilaksanakan diharapkan - pekerjaannya.
metode / cara kerja yang dalam kondisi sakit, kerja sebisa mungkin Memastikan rambu dan
dibawah pengaruh drug peraturan K3 telah
benar dan peralatan kerja tidak terjadi-
atau alcohol, atau stress diaplikasikan dengan tepat
yang baik, menyusun berupa first time
berlebih, infokan hal ini ke
intruksi kerja pekerja dan larang injury
mereka untuk bekerja

17 Baja Tulangan U 24 Polos Menggunakan peralatan Kompetensi, Kesehatan & Cek kompetensi pekerja Alat Pelindung Selama zero accident Pemantauan kualitas dari GS dan penanggungjawab
kerja dan APD yang Kebugaran, Kondisi (sertifikat jika ada). Diri, Rambu- Pekerjaan risiko maksimal persiapan dan pantau hasil K3
benar, Menggunakan mental, Bekerja sendirian. Jika mencurigai pekerja rambu, mopdul Dilaksanakan diharapkan - pekerjaannya.
metode / cara kerja yang dalam kondisi sakit, kerja sebisa mungkin Memastikan rambu dan
dibawah pengaruh drug peraturan K3 telah
benar dan peralatan kerja tidak terjadi-
atau alcohol, atau stress diaplikasikan dengan tepat
yang baik, menyusun berupa first time
berlebih, infokan hal ini ke
intruksi kerja pekerja dan larang injury
mereka untuk bekerja

18 Baja Tulangan U 39 Ulir Menggunakan peralatan Kompetensi, Kesehatan & Cek kompetensi pekerja Alat Pelindung Selama zero accident Pemantauan kualitas dari GS dan penanggungjawab
kerja dan APD yang Kebugaran, Kondisi (sertifikat jika ada). Diri, Rambu- Pekerjaan risiko maksimal persiapan dan pantau hasil K3
benar, Menggunakan mental, Bekerja sendirian. Jika mencurigai pekerja rambu, mopdul Dilaksanakan diharapkan - pekerjaannya.
metode / cara kerja yang dalam kondisi sakit, kerja sebisa mungkin Memastikan rambu dan
dibawah pengaruh drug peraturan K3 telah
benar dan peralatan kerja tidak terjadi-
atau alcohol, atau stress diaplikasikan dengan tepat
yang baik, menyusun berupa first time
berlebih, infokan hal ini ke
intruksi kerja pekerja dan larang injury
mereka untuk bekerja

19 Pasangan Batu (termasuk Plesteran Menggunakan peralatan Kompetensi, Kesehatan & Cek kompetensi pekerja Alat Pelindung Selama zero accident Pemantauan kualitas dari GS dan penanggungjawab
dan Siaran) kerja dan APD yang Kebugaran, Kondisi (sertifikat jika ada). Diri, Rambu- Pekerjaan risiko maksimal persiapan dan pantau hasil K3
benar, Menggunakan mental, Bekerja sendirian. Jika mencurigai pekerja rambu, mopdul Dilaksanakan diharapkan - pekerjaannya.
metode / cara kerja yang dalam kondisi sakit, kerja sebisa mungkin Memastikan rambu dan
dibawah pengaruh drug peraturan K3 telah
benar dan peralatan kerja tidak terjadi-
atau alcohol, atau stress diaplikasikan dengan tepat
yang baik, menyusun berupa first time
berlebih, infokan hal ini ke
intruksi kerja pekerja dan larang injury
mereka untuk bekerja
20 Marka Jalan Termoplastik Menggunakan peralatan Kompetensi, Kesehatan & Cek kompetensi pekerja Alat Pelindung Selama zero accident Pemantauan kualitas dari GS dan penanggungjawab
kerja dan APD yang Kebugaran, Kondisi (sertifikat jika ada). Diri, Rambu- Pekerjaan risiko maksimal persiapan dan pantau hasil K3
benar, Menggunakan mental, Bekerja sendirian. Jika mencurigai pekerja rambu, mopdul Dilaksanakan diharapkan - pekerjaannya.
metode / cara kerja yang dalam kondisi sakit, kerja sebisa mungkin Memastikan rambu dan
dibawah pengaruh drug peraturan K3 telah
benar dan peralatan kerja tidak terjadi-
atau alcohol, atau stress diaplikasikan dengan tepat
yang baik, menyusun berupa first time
berlebih, infokan hal ini ke
intruksi kerja pekerja dan larang injury
mereka untuk bekerja

21 Rambu Jalan Tunggal dengan Menggunakan peralatan Kompetensi, Kesehatan & Cek kompetensi pekerja Alat Pelindung Selama zero accident Pemantauan kualitas dari GS dan penanggungjawab
Permukaan Pemantul Engineer kerja dan APD yang Kebugaran, Kondisi (sertifikat jika ada). Diri, Rambu- Pekerjaan risiko maksimal persiapan dan pantau hasil K3
Grade benar, Menggunakan mental, Bekerja sendirian. Jika mencurigai pekerja rambu, mopdul Dilaksanakan diharapkan - pekerjaannya.
metode / cara kerja yang dalam kondisi sakit, kerja sebisa mungkin Memastikan rambu dan
dibawah pengaruh drug peraturan K3 telah
benar dan peralatan kerja tidak terjadi-
atau alcohol, atau stress diaplikasikan dengan tepat
yang baik, menyusun berupa first time
berlebih, infokan hal ini ke
intruksi kerja pekerja dan larang injury
mereka untuk bekerja

22 Patok Kilometer Menggunakan peralatan Kompetensi, Kesehatan & Cek kompetensi pekerja Alat Pelindung Selama zero accident Pemantauan kualitas dari GS dan penanggungjawab
kerja dan APD yang Kebugaran, Kondisi (sertifikat jika ada). Diri, Rambu- Pekerjaan risiko maksimal persiapan dan pantau hasil K3
benar, Menggunakan mental, Bekerja sendirian. Jika mencurigai pekerja rambu, mopdul Dilaksanakan diharapkan - pekerjaannya.
metode / cara kerja yang dalam kondisi sakit, kerja sebisa mungkin Memastikan rambu dan
dibawah pengaruh drug peraturan K3 telah
benar dan peralatan kerja tidak terjadi-
atau alcohol, atau stress diaplikasikan dengan tepat
yang baik, menyusun berupa first time
berlebih, infokan hal ini ke
intruksi kerja pekerja dan larang injury
mereka untuk bekerja

Jakarta Barat, 03 Mei 2019


PT. BANGUN NUSA RAYA

MAHATHIR, ST
Penanggung Jawab Teknik (PJT)
FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)
GABUNGAN BARANG DAN JASA

Nilai Gabungan/Jasa (Rp.) TKDN


Uraian Pekerjaan Total
DN LN Barang/Jasa Gabungan
Ribu Rp. % KDN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Barang

I. Material Langsung (Bahan Baku) 5.143.747.619,62 - 5.143.747.619,62 100,00 5.143.747.619,62

II. Peralatan (Barang Jadi) 2.338.067.099,83 - 2.338.067.099,83 100,00 2.338.067.099,83

A. Sub Total Barang 7.481.814.719,44 - 7.481.814.719,44 7.481.814.719,44

Jasa

III. Manajemen Proyek dan Perekayasaan 1.122.272.207,92 - 1.122.272.207,92 100,00 1.122.272.207,92

IV. Alat Kerja/Fasilitas Kerja 280.568.051,98 - 280.568.051,98 100,00 280.568.051,98

V. Konstruksi dan Fabrikasi 187.045.367,99 - 187.045.367,99 100,00 187.045.367,99

VI. Jasa Umum 280.568.051,98 - 280.568.051,98 100,00 280.568.051,98

B. Sub Total Jasa 1.870.453.679,86 1.870.453.679,86 1.870.453.679,86

C. TOTAL Biaya (A + B) 9.352.268.399,31 9.352.268.399,31 9.352.268.399,31

1, Biaya Komponen Dalam Negeri (KDN) adalah biaya Material Langsung (Bahan Baku), Peralatan (Barang Jadi), Manajemen Proyek dan Perekayasaan,
Alat Kerja/Fasilitas Kerja, Konstruksi dan Fabrikasi, dan Jasa lainnya dari dalam negeri.

2, Biaya Komponen Luar Negeri (KLN) adalah biaya Material Langsung (Bahan Baku), Peralatan (Barang Jadi), Manajemen Proyek dan Perekayasaan,
Alat Kerja/Fasilitas Kerja, Konstruksi dan Fabrikasi, dan Jasa lainnya dari luar negeri.

3, Formulasi perhitungan :

% TKDN Gabungan Barang & Jasa (9E) 7.481.814.719,44 - 0,00


= 80,00
9.352.268.399,31

1.870.453.679,86 - 0,00
= 20,00
9.352.268.399,31
100 %
DAFTAR BARANG YANG DIIMPOR

NO NAMA SPESIFIKASI SATUAN JUMLAH HARGA

TOTAL HARGA
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : TIOLINA L. TOBING


Nama Perusahaan : PT. BANGUN NUSA RAYA
Jabatan : Direktur Utama
Alamat : Jl. Satria X No.24 Rt.011 Rw.004 Jelambar Grogol Petamburan Jakarta Barat

Dengan ini menyatakan bahwa:


1 yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, dan kegiatan
usahanya tidak sedang dihentikan;

2 yang bersangkutan berikut pengurus badan usaha tidak sedang dikenakan sanksi daftar hitam;
3 yang bertindak untuk dan atas nama badan usaha tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana;
4 pimpinan dan pengurus badan usaha bukan sebagai pegawai Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah atau
pimpinan dan pengurus badan usaha sebagai pegawai Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang sedang
mengambil cuti diluar tanggungan Negara;

5 Tidak Akan Mengajukan Gugatan dan Tuntutan Ganti Rugi Apabila Pekerjaan Tidak Dapat Dilaksanakan Akibat
Permasalahan Pembebasan Lahan;

6 Pernyataan bahwa data kualifikasi yang diisikan dan dokumen penawaran yang disampaikan benar, dan jika
dikemudian hari ditemukan bahwa data/dokumen yang disampaikan tidak benar dan ada pemalsuan maka
direktur utama/pimpinan perusahaan/pimpinan koperasi, atau kepala cabang, dari seluruh anggota Kemitraan
bersedia dikenakan sanksi administratif, sanksi pencantuman dalam daftar hitam, gugatan secara perdata,
dan/atau pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
undangan

Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta Barat, 03 Mei 2019


PT. BANGUN NUSA RAYA

TIOLINA L. TOBING
Direktur Utama
PT. BANGUN NUSA RAYA
LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun yang berakhir 31 Desember 2018
(dalam rupiah)

Pendapatan
Pendapatan Proyek 16.204.016.938,96
Total Pendapatan 16.204.016.938,96

Harga Pokok Proyek


Pemakaian Material 8.102.008.469,48
Upah Tenaga Kerja 2.430.602.540,84
Beban Overhead 10.532.611.010,32
Alat Berat 1.134.281.185,73
Biaya Penyusutan 437.508.457,35
Biaya Overhead Lain-Lain 162.040.169,39
Total Beban Overhead 1.733.829.812,47
Total Harga Pokok Proyek 12.266.440.822,79
Laba Operasi 3.937.576.116,17
Beban Administrasi & Umum
Beban Gaji dan Tunjangan 60.000.000,00
Beban Alat Tulis atau Perkantoran 6.756.900,00
Beban Transportasi 8.127.360,00
Beban Listrik, Air dan Telepon 4.699.988,00
Beban Akomodasi 5.000.000,00
Beban Sewa 15.000.000,00
Beban Perbaikan Kendaraan 3.750.510,00
Beban Administrasi Bank 1.500.000,00
Beban Umum Lainnya 2.306.987,00
Total Beban Administrasi Umum 107.141.745,00
Laba Usaha Sebelum Pajak 3.830.434.371,17
Pajak Penghasilan 478.804.296,40
Laba (Rugi) Bersih 3.351.630.074,77

Jakarta Barat, 03 Mei 2019


PT. BANGUN NUSA RAYA

TIOLINA L. TOBING
Direktur Utama
PT. BANGUN NUSA RAYA
NERACA
Untuk Tahun yang berakhir 31 Desember 2018

AKTIVA PASSIVA

I Aktiva Lancar Rp. 3.666.083.900 IV Utang Usaha


Kas : Rp. 1.213.750.000 Utang Dagang : Rp. -
Bank : Rp. 1.385.000.000 Utang Pajak : Rp. -
Piutang Usaha : Rp. 775.125.000 Utang Lainnya : Rp. -
Persediaan : Rp. 292.208.900
Pekerjaan dalam Proses : Rp. - JUMLAH Rp. -

II Aktiva tetap Rp. 189.596.175 V Utang Jangka Panjang Rp. -


Tanah : Rp. 89.596.175
Peralatan dan Mesin : Rp. 65.000.000
Inventaris : Rp. 15.000.000 VI Modal Rp. 3.851.630.075
Sewa Dibayar Dimuka : Rp. 20.000.000 Modal Pemilik : Rp. 500.000.000
Laba (Rugi) Tahun Berjalan : Rp. 3.351.630.075
III Akumulasi Penyusutan Rp. (4.050.000,00)

Jumlah Rp. 3.851.630.075 Jumlah Rp. 3.851.630.075

Jakarta Barat, 03 Mei 2019


PT. BANGUN NUSA RAYA

TIOLINA L. TOBING
Direktur Utama
SISA KEMAMPUAN NYATA (SKN)
Nama Perusahaan : PT. BANGUN NUSA RAYA
Alamat : Jl. Satria X No.24 Rt.011 Rw.004 Jelambar Grogol Petamburan Jakarta Barat
Kualifikasi : Non Kecil
Kekayaan Bersih : 3.851.630.074,77

Daftar proyek yang sedang dilaksanakan saat ini :

NO PEKERJAAN NILAI

Total Nilai Pekerjaan yang sedang dilaksanakan 0

Sisa kemampuan nyata (SKN) adalah :

fp = 7,00
MK = 3.666.083.900,00
fl = 0,60
KB = 3.851.630.074,77

KN = 25.662.587.300,00
MK = 2.310.978.044,86
KN = 25.662.587.300,00
SKN = 25.662.587.300,00

Demikian perhitungan kemampuan perusahaan kami sampaikan dengan sebenarnya, Kami bersedia tidak diikutsertakan
dalam pelelangan jika data yang kami sampaikan tidak benar.

Jakarta Barat, 03 Mei 2019


PT. BANGUN NUSA RAYA

TIOLINA L. TOBING
Direktur Utama
DAFTAR SISA KEMAMPUAN PAKET
(SKP)
Nama Perusahaan : PT. BANGUN NUSA RAYA
Alamat : Jl. Satria X No.24 Rt.011 Rw.004 Jelambar Grogol Petamburan Jakarta
Barat Kualifikasi : Non Kecil
Kekayaan Bersih : 3.851.630.074,77

1. DATA PEKERJAAN YANG SEDANG DILAKSANAKAN

NO PEKERJAAN NILAI

Total Nilai Pekerjaan yang sedang dilaksanakan 0

2. TABEL NILAI FAKTOR-FAKTOR fl DAN fp

No Kualifikasi Faktor Fl Faktor Fp KP Ket


1 Non Kecil 0,6 7 7

Sisa kemampuan nyata (SKN) adalah :

fp = 7,00
MK = 3.666.083.900,00
fl = 0,60
KB = 3.851.630.074,77

KN = 25.662.587.300,00
MK = 2.310.978.044,86
KN = 25.662.587.300,00
SKN = 25.662.587.300,00

Demikian perhitungan kemampuan perusahaan kami sampaikan dengan sebenarnya, Kami bersedia tidak
diikutsertakan dalam pelelangan jika data yang kami sampaikan tidak benar.

Jakarta Barat, 03 Mei 2019


PT. BANGUN NUSA RAYA

TIOLINA L. TOBING
Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai